Anda di halaman 1dari 9

Nama : Sonia Widya Anggraini

Nim : 1505903030029
Ruang :A
Mata Kuliah : Perancangan Tata Letak dan Fasilitas (tugas ke 2)

PENENTUAN LOKASI, PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK,


KEBUTUHAN FASILITAS PRODUK,KEBUTUHAN LUAS LANTAI,DAN
PENENTUAN TATA LETAK FASILITAS BERDASARKAN PRODUK

ABSTRAK

Pabrik merupakan tempat dimana faktor-faktor seperti : manusia, mesin dan


peralatan (fasilitas) produksi kainnya, material, energi, uang (modal/kapital),
informasi dan sumber daya alam (tanah, air, mineral, dll) dikelola bersama-sama
dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk/jasa secara efektif,
efisien dan aman. Tata letak pabrik merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
perancangan susunan fasilitas fisik untuk meningkatkan efisiensi peralatan,
material, orang dan energi, sedangkan perancangan fasilitas (facility design)
merupakan perancangan yang meliputi lokasi pabrik dan bangunan, tata letak dan
penanganan material.

LATAR BELAKANG
Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak pabrik atau tata letak fasilitas
dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna
menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan berguna untuk
luas area penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran
gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer
maupun permanen, personel pekerja dan sebagainya. Tata letak pabrik ada dua hal
yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada
dari pabrik. Bila kita menggunakan istilah tata letak pabrik seringkali hal ini kita
artikan sebagai pengaturan peralatan/fasilitas produksi yang sudah ada ataupun bisa
juga diartikan sebagai perencanaaan tata letak pabrik yang baru sama sekali. Pada
umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan
efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun
kesuksesan kerja suatu industri. Peralatan dan suatu desain produk yang bagus akan
tidak ada artinya akibat perencanaan tata letak yang sembarangan saja. Karena
aktivitas produksi suatu industri secara normalnya harus berlangsung lama dengan
tata letak yang tidak selalu berubah-ubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat
didalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian-kerugian yang tidak
kecil.

PEMBAHASAN

 Penentuan lokasi

Perencanaan fasilitas yang pertama berkaitan dengan perencanaan dan


penentuan lokasi pabrik. Perencanaan dan pertimbangan penentuan lokasi pabrik
untuk pabrik baru dan perluasan pabrik, akan berbeda.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan penentuan lokasi
adalah:
1. Letak pasar. Faktor ini sangat penting, khususnya bagi perusahaan jasa
(bank, restoran, toko, jasa konsultan, dll) atau manufaktur (meskipun jarang
jarang) yang memang memiliki karakteristik dekat dengan pasar.
2. Bahan baku. Berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan manufaktur
umumnya didirikan di lokasi yang dekat dengan bahan baku.
3. Tenaga kerja. Ketersediaan tenaga kerja juga menjadi faktor penting dalam
menentukan lokasi usaha, terutama bagi perusahaan manufaktur yang
umumnya banyak membutuhkan banyak tenaga kerja dalam proses
produksinya.
4. Masyarakat. Masyarakat merupakan faktor penting dalam penentuan
lokasi usaha mengingat keberadaan perusahaan disamping dapat memberi
manfaat tapi juga bisa menimbulkan kerugian bagi masyarakat, di sekitar
usaha
5. Peraturan pemerintah dan sarana prasarana pendukung
Metode-Metode Pemilihan Lokasi
Meskipun tidak semua perusahaan menyadari dan menggunakannya, beberapa
metode ilmiah yang biasanya dipergunakan untuk perencanaan dan penentuan
lokasi usaha diantaranyan adalah :
1. Metode Factor Rating, Penentuan lokasi usaha dengan metode ini dilakukan
dengan menentukan dan mengurutkan faktor-faktor yang diperkirakan akan
mempengaruhi aktivitas pabrik/perusahaan nantinya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh penggunaan metode Factor
Rating berikut ini :
Lokasi 1 Lokasi 2
Faktor Bobot
Nilai B x N Nilai B x N
Pasar 25 100 25 80 20
Bahan baku 20 90 18 100 20
Tenaga kerja 20 100 20 90 18
Listrik, air 15 100 15 80 12
Telepon 10 60 6 100 10
Transportasi 5 80 4 100 5
Perluasan 5 100 5 100 5
Jumlah 100 93 90

Dari contoh perhitungan di atas, lokasi 1 lebih baik, karena memiliki nilai
total yang lebih baik (nilai 93) dibanding dengan lokasi 2 (nilai 90).
2. Metode Analisis Nilai Ideal , Secara umum penggunaan metode ini mirip
dengan metode 1, hanya menggunakan bobot untuk membedakan berbagai
alternatif lokasi yang akan dipilih.
3. Metode Analisis Ekonomi, membandingkan besaran beberapa kompenen
biaya untuk setiap alternatif lokasi usaha.
4. Metode Analisis Volume Biaya, Metode ini sangat tergantung dari besar
kecilnya volume produksi yang akan dihasilkan yang secara ekonomi, akan
berdampak pada biaya produksi variabelnya.
5. Metode Pusat Grafiti (Grid) , Metode ini dipakai untuk menentukan
lokasi usaha dengan memanfaatkan lokasi geografis. Formulasi
Koordinat Lokasi Usaha yang Optimal adalah :

Dimana :
Vi : Kebutuhan Produk Di Suatu Lokasi
Xi : Koordinat Suatu Tempat Pada Sumbu X
Yi : Koordinat Suatu Tempat Pada Sumbu Y

Berikut contohnya :
Misal, kebutuhan di kota A, B, C, D, adalah 20, 30, 15, dan 10 unit.
Koordinat kota-kota tersebut dapa dilihat pada gambar :

Dari data dan peta di atas, dapat dihitung koordinat lokasi usaha yang
sebaiknya dipilih, yakni :

Jadi lokasi yang disarankan terletak di daerah dengan koordinat 18,8 o dan
12,4o (tanda bintang, dekat kota/pasar D).

6. Metode Transportasi, metode ini menjelaskan penentuan lokasi dengan


memanfaatkan alokasi pengiriman yang paling optimal dari lokasi pabrik
yang didirikan menuju lokasi pasar yang dituju.

 Perencanaan Tata Letak Pabrik


Berdasarkan aspek dasar, tujuan dan keuntungan-keuntungan
yang bisa didapatkan dalam tata letak pabrik atau fasilitas yang terencanakan
dengan baik, maka bisa disimpulkan menjadi lima tujuan dalam tata letak pabrik
atau fasilitas yaitu sebagai berikut:
1. Integrasi secara menyeluruh dari semua faktor yang mempengaruhi
proses produksi
2. Perpindahan jarak seminimal mungkin
3. Aliran kerja berlangsung secara lancar melalui pabrik
4. Kepuasan kerja dan rasa aman dari pekerja dijaga sebaik-baiknya
5. Pengaturan tata letak cukup fleksibel

Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan
pengaturan tata letak dari pada mesin, peralatan, aliran bahan, dan orang-orang
yang bekerja dimasing-masing stasiun kerja yang ada. Tata letak yang baik dari
segala fasilitas produksi dalam suatu pabrik adalah dasar untuk membuat operasi
kerja menjadi efektif dan efisien. Secara umum pengaturan dari pada semua
fasilitas produksi ini direncanakan sedemikian rupa sehingga akan diperoleh:
a. Minimum transportasi dari proses pemindahan bahan
b. Minimum gerakan balik yang tidak perlu
c. Minimum pemakaian area tanah
d. Pola aliran produksi yang terbaik
e. Keseimbangan penggunaan area tanah yang dimiliki
f. Keseimbangan didalam lintasan perakitan (assembly time balancing)
g. kemungkinan dan fleksibel untuk menghadapi ekspansi dimasa mendatang
Pada dasarnya proses pengaturan segala fasilitas produksi dalam pabrik
ini dibedakan dalam dua tahapan, yaitu sebagai berikut:
 Pengaturan tata letak mesin dan fasilitas produksi lainnya (machine
layout), yaitu pengaturan dari semua mesin-mesin dan fasilitas yang
diperlukan untuk proses produksi didalam tiap-tiap departemen dari pabrik
yang ada.
 Pengaturan tata letak departemen, yaitu pengaturan bagian departemen
dan hubungan antara departemen lainnya didalam pabrik yang
bersangkutan

 Kebutuhan Fasilitas Produk


Perencanaan fasilitas produk adalah merupakan suatu proses integrasi dimana
semua aspek produktifitas harus dipertimbangkan dengan masak. Perencanaan
fasilitas produksi menentukan bagaimana suatu riset aset terhadap perusahaan
digunakan secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan produksi.
Tujuan perencanaan fasilitas, antara lain:
1. Meningkatkan pengadaan dan penyimpanan bahan baku.
2. Menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang dan energi secara efektif
3. Meminimalkan investasi modal.
4. Mempermudah pemeliharaan fasilitas.
5. Meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.
Perencanaan fasilitas produksi meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini.
6. Menetapkan jenis barang yang akan diproduksi.
7. Menentukan proses produksi yang diperlukan.
8. Menentukan hubungan antar-departemen.
9. Menentukan kebutuhan ruangan untuk semua bagian dalam produksi.
10. Menyusun rencana fasilitas.
11. Pemeliharaan fasilitas.
 Kebutuhan luas Lantai
Luas lantai produksi digunakan untuk mengetahui luas lahan yang akan
digunakan dalam perencanaan tata letak fasilitas dalam perusahaan yang akan
didirikan. Luas lantai dibutuhkan untuk mesin atau peralatan yang dapat ditentukan
setelah mengetahui berapa banyak jumlah mesin yang perlu diawasi oleh seorang
operator.
Perhitungan luas lantai produksi dimulai dari luas kebutuhan lahan sampai
perkantoran dengan memperhatikan segala fasilitas pendukungnya. Perhitungan
luas lantai produksi digunakan untuk mengetahui luas area yang dibutuhkan untuk
produksi yang menyangkut area penempatan kelompok mesin produksi. Terdapat
dua istilah yang digunakan yaitu kelonggaran yang merupakan ruangan keleluasaan
dari mesin dan kelonggaran gang yang merupakan besarnya gang yang diperlukan
agar lalu lintas material maupun pekerja dapat berjalan lancar. Adapun langkah-
langkah perhitungan luas lantai adalah pertama mendefinisikan jumlah dan ukuran
peralatan yang dibutuhkan pada setiap sub kelompok mesin, seperti jumlah mesin,
operatordan lain-lain. Selanjutnya menentukan panjang dan lebar kelompok mesin,
sisi panjang diperoleh dari sisi terpanjang sub kelompok mesin ditambah tempet
input dan output. Sedangkan sisi lebar diperoleh dari sisi terlebar sub kelompok
mesin ditambah kursi operator, kelonggaran operator dengan mesin dan
kelonggaran antar mesin.
Dalam menghitung kebutuhan luas lantai, dilibatkan pula masalah-masalah
yang berkaitan dengan kegiatan lainnya yang akan mempengaruhi terhadap
lahan/luas lantai tersebut, yaitu:
1. Alat angkut
2. Cara Pengangkutan
3. Cara Penyimpanan Bahan Baku (ditumpuk di rak)
4. aliran bahan
Semuanya diperhitungkan dalam penentuan luas lantai dengan
menambah harga allowance tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing
departement. Dengan demikian perlu dihitung beberapa luas lahan yang disiapkan,
terutama untuk kegiatan bagian produksi ini, yang didasarkan pada:
1. Bahan baku yang akan disiapkan
2. Mesin atau peralatan yang akan digunakan
3. Barang jadi yang dihasilkan

Tujuan menghitung luas lantai adalah untuk memperkirakan kebutuhan


luas lantai bagian produksi, yang meliputi:
1. Receiving (gudang bahan baku model tumpukan dan rak)
2. Pabrikasi dan Assembling (mesin dan peralatan)
3. Shipping (gudang barang jadi, kemasan isi dan kemasan kosong)
Kegunaan luas lantai adalah digunakan dalam membantu untuk
perhitungan Ongkos Material Handling (OMH) antar departemen, sesuai
dengan luas lantai hasil perhitungan.

 Penentuan Tata Letak Fasilitas berdasarkan Produk


Menurut Wignjosoebroto (2009), jika suatu produk secara khusus
memproduksi suatu macam produk atau kelompok produk dalam jumlah besar dan
waktu produksi yang lama, maka semua fasilitas produksi dari pabrik tersebut
diatur sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat berlangsung seefisien
mungkin. Dengan tata letak berdasarkan aliran produksi seperti terdapat pada
gambar 1, maka mesin dan fasilitas produksi lainnya akan diatur menurut prinsip
mesin sesudah mesin atau prosesnya selalu berurutan sesuai dengan aliran proses,
tidak peduli macam mesin yang dipergunakan.

Gambar 1 Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Produk


Sumber: Wignjosoebroto (2009)
DAFTAR PUSTAKA

Wignjosoebroto, Sritomo., 2009, “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan


Bahan”,Guna Widya, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai