Oleh:
15014101265
Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2018
LEMBAR PERSETUJUAN PASIEN LAYAK SEBAGAI PASIEN
LAPORAN KASUS
Nama : Tn. JK
Oleh :
Fiska Martatillah Muhammad
15014101265
Telah disetujui untuk menjadi pasien Laporan Kasus pada Mei 2018
Mengetahui,
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Dengan ini menyatakan bahwa saya benar–benar telah melakukan wawancara psikiatri
2
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Fiska Martatillah Muhammad
15014101265
Masa KKM : 30 April – 27 Mei 2018
Pembimbing,
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................v
3
I. IDENTITAS PASIEN............................................................................1
II. RIWAYAT PSIKIATRI..........................................................................2
III. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI.....................................................5
IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL................................................10
V. PEMERIKSAAN FISIK INTERNA DAN NEUROLOGI.................13
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA...........................................15
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK............................................................16
VIII. EVALUASI MULTI AKSIAL............................................................17
IX. DAFTAR MASALAH........................................................................18
X. RENCANA TERAPI...........................................................................18
XI. PROGNOSIS......................................................................................19
XII. DISKUSI.............................................................................................20
XIII. KESIMPULAN...................................................................................25
XIV. WAWANCARA PSIKIATRI...............................................................26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................36
LAMPIRAN 37
4
LAPORAN KASUS
I.IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. JK
Umur : 48 tahun
Pendidikan terakhir : SD
Perkerjaan : Petani
5
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Langoan, Minahasa
A. Keluhan Utama
6
bertelanjang, pasien sering masuk keluar rumah sakit
tidak meludah.
7
seperti merusak barang ataupun melukai orang lain, pasien
1. Psikiatrik
8
Pasien sebelumnya sudah pernah memeriksakan diri ke RSJ Prof.
berbicara kacau, dan mulai ingim memukul ibunya tanpa sebab. Sejak saat
itu pasien menjadi rutin kontrol ke Poli RSJ Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
2. Medis
malaria namun pasien pernah dirawat di RS. Budi Setia dengan Nyeri dada.
obat-obatan terlarang.
A. Riwayat Pribadi
Pasien lahir secara normal dengan berat 2300 gram di RS. Budi
5 saudara laki - laki. Saat mengandung, ibu pasien dalam keadaan baik.
Pasien lahir dengan kondisi sehat dan langsung menangis serta tidak
9
2. Masa Anak-anak Awal (usia 0-3 tahun)
Pada stadium oral, pasien akan menangis saat merasakan haus dan
lapar. Segera setelah diberikan ASI, pasien akan menjadi tenang kembali.
toilet (toilet training). Saat pasien ingin BAB pasien sudah bisa berkata ke
toilet oleh orang tuanya. Kemudian pasien sudah bisa pergi BAK ke toilet
sendiri.
(basic trust versus basic mistrust), pasien menangis ketika di tinggal oleh
orang tuanya. Pasien merangkak usia 8 bulan dan mulai berjalan pada usia
11 bulan.
Pada stadium otonomi lawan rasa malu dan ragu (autonomy versus
shame and doubt), pasien sudah mulai bisa mengucapkan mama-papa dan
kelamin laki-laki dan sudah mulai memakai pakaian seperti anak laki-laki.
Dan pasien akan masuk ke toilet umum khusus untuk laki-laki. Pasien
10
Pada stadium latensi, pasien sudah mulai bisa bersosialisasi dengan
sekitar lingkungannya.
yang baik dalam belajar. Pasien bisa membaca dan menulis. Pasien
kepadanya.
pribadi, pasien adalah orang yang awalnya menutupi hal tersebut pada
5. Masa Dewasa
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pekerjaan
11
Pasien bekerja sebagai tani dan pekerjaan serabutan di Desa Kaiuran
Atas.
Riwayat Psikoseksual
Riwayat Pernikahan
Riwayat Keagamaan
di lingkungan setempat.
Aktivitas Sosial
Saat ini pasien tinggal di rumah yang berlokasi Desa Kaiuran Atas,
Riwayat Hukum
12
Pasien tidak pernah berurusan dengan pihak berwajib ataupun
melanggar hukum.
Riwayat Keluarga
Genogram
: Laki-laki
: Perempuan
mencari pengobatan.
13
Pasien sadar selama ini keluarga mendukungnya untuk sembuh dari sakit.
Pasien juga merasa tidak mampu menjalani masa sakit jika keluarganya
tidak ada.
14
IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Kulit kuning langsat dan rambut berwarna putih. Pasien memakai baju
coklat dan celana hitam. Sikap pasien cukup tenang dan membuat
kontak mata dengan pemeriksa.
2. Perilaku dan aktivitas motorik
Selama wawancara, pasien dapat duduk tenang. Pasien merespon
saat di anamnesis.
3. Sikap terhadap pemeriksa
Pasien kurang kooperatif pada saat menjawab pertanyaan.
B. Mood dan Afek
1. Mood : Aleksitimia
2. Afek : Menyempit
C. Karakteristik bicara
pembicaraan cukup.
15
D. Gangguan Persepsi
Halusinasi auditorik: (+)
Halusinasi visual : (+)
E. Proses pikir
1. Arus pikir : Flight of idea. Saat wawancara pasien menjawab sesuai
F. Kesadaran dan Kognitif
1. Kesadaran : compos mentis
2. Orientasi
a. Orientasi waktu : Pasien dapat membedakan siang dan malam.
b. Orientasi tempat : Pasien mengetahui dirinya sedang berada di
rumah.
c. Orientasi orang : Pasien dapat mengenali keluarganya.
3. Daya ingat
a. Jangka panjang : Tidak terganggu, pasien dapat mengingat nama
anggota keluarganya.
b. Jangka sedang : Tidak terganggu, pasien ingat kapan terakhir kali
berobat.
c. Jangka pendek : Tidak terganggu, pasien dapat mengingat bahwa
tadi pagi pasien sarapan apa.
d. Segera : Tidak terganggu, pasien dapat mengingat kembali
nama pemeriksa yang disebutkan sebelumnya.
4. Konsentrasi dan perhatian
Tidak terganggu. Ketika wawancara berlangsung pasien dapat
16
menjawab pertanyaan tersebut dengan baik sesuai dengan pertanyaan
yang ditanyakan.
5. Kemampuan membaca dan menulis
Pasien bisa membaca.
6. Kemampuan visuospasial
Baik, pasien dapat menggambarkan denah jalan ke rumah pasien
dengan baik dan benar.
7. Intelegensi dan daya informasi
Baik, semua pertanyaan dijawab dengan cukup baik.
G. Pengendalian Impuls
Baik. Pasien dapat mengikuti wawancara dalam jangka waktu yang
cukup lama dengan baik dan tenang.
H. Daya Nilai dan Tilikan
1. Daya nilai sosial
Baik. Pasien mengucapkan terima kasih kepada pemeriksa karena telah
mengunjungi pasien di rumahnya.
2. Uji daya nilai
Terganggu karena masih ada waham.
3. Tilikan
Derajat tilikan 6, dimana pasien sadar bahwa dirinya sedang sakit, sadar
bahwa membutuhkan pengobatan, dan tahu apa penyebabnya.
I. Taraf dapat Dipercaya
17
Penjelasan yang diberikan pasien sebagian besar benar setelah
V. PEMERIKSAAN FISIK INTERNA DAN NEUROLOGI
A. Pemeriksaan Fisik
S 36,7°C
B. Status Neurologi
1. GCS : E4M6V5
a. N. olfaktorius (N.I)
b. N. optikus (N.II)
Tidak dilakukan evaluasi.
c. N. okulomotorius (N.III), n. trochlearis (N.IV), n. abducens (N.VI)
Selama wawancara dapat dilihat bahwa pasien memiliki gerakkan
18
f. N. vestibulocochlearis (N.VIII)
Selama wawancara pasien mampu menjawab pertanyaan. Hal ini
i. N. aksesorius (N.XI)
Selama wawancara berlangsung terlihat bahwa pasien dapat
diskinesia, hipersalivasi)
19
intonasi jelas, dan isi pembicaraan cukup. Kesadaran
kelainan.
bermakna berupa sindrom atau pola perilaku atau pola psikologis. Gejala
20
umum yang dapat menimbulkan disfungsi otak sehingga diagnosis
Gejala ini muncul bukan karena pengaruh zat atau kondisi medis. Tidak
auditorik dan visual serta waham rujukan sehingga diagnosis pasien ini
dimana pasien pernah mau menikah dengan seorang wanita tetapi ditolak.
Pada aksis V, Global Assesment of Functioning (GAF) scale
current 80-71, yaitu terdapat gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas
ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dan lain-lain. GAF scale High
Level Past Year (HLPY) 70-61, yaitu gejala ringan dan menetap,
21
High Level Past Year (HLPY) 70-61, yaitu gejala ringan dan
sekitarnya.
X. RENCANA TERAPI
A. Psikofarmakologi
Risperidon 2mg 2x1 tablet/hari
Tryhexilphenidil 2mg 2x1 tablet/hari
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Menjelaskan kepada pasien tentang gangguan yang dialaminya,
XI. PROGNOSIS
A. Ad vitam : dubia ad bonam
B. Ad functionam : dubia ad bonam
C. Ad sanationam : dubia ad bonam
I. DISKUSI
22
A. Diagnosis
23
anak atau remaja, kegagalan untuk mencapai tingkat pencapaian
interpersonal, akademik, atau pekerjaan yang diharapkan).
c. Durasi : tanda gangguan terus-menerus menetap sekurangnya 6 bulan.
Periode 6 bulan ini harus termasuk sekurangnya 1 bulan gejala (atau
kurang jika diobati dengan berhasil) yang memenuhi kriteria A (yaitu,
gejala fase aktif) dan mugkin termasuk periode gejala prodromal atau
residual. Selama periode prodromal atau residual, tanda gangguan
mungkin dimanifestasikan hanya oleh gejala negatif atau dua atau
lebih gejala yang dituliskan dalam kriteria A dalam bentuk yang
diperlemah (misalnya, keyakinan yang aneh, pengalaman persepsi
yang tidak lazim).
d. Penyingkiran gangguan skizoafektif dan gangguan mood : gangguan
skizoafektif dan gangguan mood dengan ciri psikotik telah
disingkirkan karena : (1) tidak ada episode depresif berat, manik atau
campuran yang telah terjadi bersama-sama dengan gejala fase aktif,
atau (2) jika episode mood telah terjadi selama gejala fase aktif, durasi
totalnya adalah relatif singkat dibandingkan durasi periode aktif dan
residual.
e. Penyingkiran zat/kondisi medis umum : gangguan tidak disebabkan
oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang
disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi medis umum.
f. Hubungan dengan gangguan perkembangan pervasif : jika terdapat
riwayat adanya gangguan autistik atau gangguan perkembangan
pervasif lainnya, diagnosis tambahan skizofrenia dibuat hanya jika
waham atau halusinasi yang menonjol juga ditemukan untuk
sekurangnya 1 bulan ( atau kurang jika diobati secara berhasil).
Pada kasus yang didapat pasien Bpk.AS 42 tahun masuk di dalam
kategori Skizofrenia Paranoid karena memenuhi kriteria diagnosis :
1. Preokupasi pada satu atau lebih waham atau sering mengalami
halusinasi.
2. Tidak ada perilaku spesifik lain yang mengarahkan pada tipe
terdisorganisasi atau katatonik.
24
Skizofrenia paranoid adalah jenis skizofrenia yang paling sering
dijumpai di negara manapun. Gambaran klinis didominasi oleh waham-
waham yang secara relatif stabil, seringkali bersifat paranoid, biasanya
disertai oleh halusinasi-halusinasi terutama halusinasi pendengaran dan
gangguan persepsi (gejala positif). Awitan subtipe ini biasanya terjadi lebih
belakangan dibandingkan dengan bentuk-bentuk skizofrenia yang lain.
Diagnosis pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksan status mental, di mana ditemukan gejala-gejala yang mengarah
dengan diagnosis Skizofrenia Paranoid berupa waham dan halusinasi yang
menonjol.
B. Ciri Kepribadian
25
A. Rencana terapi
kesembuhannya.
3. Keluarga harus diberi penjelasan agar dapat membantu pasien untuk dapat
26
XIII. WAWANCARA PSIKIATRI
Wawancara dilakukan dengan pasien dan korang tua di rumah pasien di Desa
Kaiuran Atas, Langoan pada tanggal 7 Mei 2018 pukul 19.00 WITA.
Keterangan:
A = Pemeriksa
B = Pasien
C = kakak pasien
A : Selamat malam bapak, saya dengan dokter muda Fiska Martatillah. Kita mo
B : Boleh dok
B : Jerry Kolandus
B : 48 tahun
A : Bapak so menikah?
B : belum
A : Pendidikan terakhir?
A : Pekerjaan?
B : Tani mar sering serabutan lagi kadang kita bantu babikin Gula dok.
27
A : Bapak suku mana ?
B : Minahasa dokter
A : Karena apa dang sampe bapak maso rumah sakit itu 2013
B : Karena kita kwa mo pigi kobong kong bakalae deng kita pe sudara soalnya
kita dorang bilang kata kita nakal dokter kita kata ja manakal orang p tanaman
kata karena kita nae pitam kita marah kong dusu, dokter kita nimau itu tetangga-
B : kita kata ada bajalan kong batelanjang kong dorang bawa noh
28
A : bapak tau sapa yang antar?
B : Ada dokter, kita ja lia ada bayang itam di dinding bentuk perempuan, ato
B : hehehe iyo dokter ada itu dari muda apa le kalo stress,
29
B : Anak kesepuluh, kog kita yang bungsu dok, baru kita ada sudara kembar le
dok.
A : Depe urutan?
empat laki-laki sampe kita p kakak kedelapan laki-laki, baru kita kembar
B : ada no dok.
A : Ibu kita mo tanya ibu pe anak masa kecil ne. Waktu dulu lahir dirumah atau di
rumah sakit?
30
A : bapak jerry pe pergaulan dulu dang bagus-bagus?
minum obat
B : iyo dok kita kalo antar makan selalu kita tunggu sampe dia minum obat dok.
B, C : makasih dokter.
DAFTAR PUSTAKA
31
4. American Psychiatric Association. DSM-5 Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders: Fifth Edition. Washington DC: American
Psychiatric Publishing, 2013
5. Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi III.
Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. PT Nuh Jaya,
2007.
6. Kaplan H, Sadock B, Grebb J. Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku
Psikiatri Klinis Jilid I. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher, 2010.
7. Elvira S, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri. Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta. 2013
LAMPIRAN
Gereja Sentrum
32
Rumah pasien
33
34