Anda di halaman 1dari 27

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 0%

Date: Wednesday, May 23, 2018


Statistics: 0 words Plagiarized / 9319 Total words
Remarks: No Plagiarism Detected - Your Document is Healthy.
-------------------------------------------------------------------------------------------

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP PRESTASI


AKADEMIS BAHASA ARAB DI MAN 4 JAKARTA Oleh: Mohammad Izdiyan Muttaqin
Pembimbing: Prof. Dr. Atho ’ Mudzhar, MA dan Team Teaching Program Doktoral
Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta Semester Genap Tahun ajaran 2017-2018 PENGARUH
EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP PRESTASI AKADEMIS
BAHASA ARAB DI MAN 4 JAKARTA LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Efikasi diri
sering juga diartikan sebagai keyakinan diri.

Efikasi diri secara istilah diartikan sebagai keyakinan akan kemampuan-kemampuan


yang dimiliki individu untuk menggerakkan motivasi, kemampuan kognitif, dan
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan situasi 1 2
audi“PersonalPower”, gatbahwa nan merupakan awal dari kegagalan dan kesukesan.
Keyakinan merupakan pendorong perilaku manusia yang sangat dominan.

Menurut Tony Robins, Keyakinan merupakan suatu tidak tergoyahkan, yang tertanam di
dalam diri manusia. Keyakinan ini nantinya akan menentukan sejauh mana seseorang
akan mampu melaksanakan pekerjaan yang dihadapinya. Tony Robins sendiri dianggap
sebagai salah satu penulis yang berhasil mengembangkan keyakinan dirinya 3 keyakir
sangatng? Adam Kam bukunya, “a Gited” akan dalperimanusa, yang sedengan lingkaran
kesuksesan dan lingkran kegagalan 4 Wulandari, S., & Unesa, K. K. S. (2013).

Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas Xii Di Smk Negeri 1
Surabaya. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (Jptn), 1(1). Journal Of Management, 3(3). Forum
For European Philosophy Blog. The London School Of Economics And Political Science. I
Am Gifted, So Are You. Marshall Cavendish International Asia Pte Ltd.
itu, bahkan sebagian peneliti menemukan adanya hubungan antara optimisme,
keyakinan positif, dan kesehatan 5 6 7 self limiting belief 8 . Saat seseorang hendak
merubah keyakinan buruk yang membatasi dirinya, dia harus melalui sebuah proses
yang tidak mudah. Merubah keyakinan bukanlah hal bisa terjadi secara langsung.
Keyakinan biasanya bisa berubah dan bekembang melalui sebuah proses yang
berlangsung sedikit demi sedikit.

Bisa karena perenungan, pertemuan dengan seseorang, atau pun karena informasi yang
di dapat dari sumber-sumber yang terpercaya, seperti guru atau pun buku 9 10
Seligman, M. E., & Csikszentmihalyi, M. (2014). Positive Psychology: An Introduction. In
Flow And The Foundations Of Positive Psychology (Pp. 279-298). Springer Netherlands.
6 Journal Of Nursing And Health, 2(1), 32-38. 7 Pepatudzu: Media Pendidikan Dan Sosial
Kemasyarakatan, 7(1), 13-26 8 Reflective Practice In Social Work.

Learning Matters. 9 Relatioshs StudntsCl ssroom Engagement And Everyday


Motivational Resilience. National Society For The Study Of Education, 113(1), 101-123.
10 Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kecemasan Komunikasi Dalam Bersiaran Pada
Penyiar Radio Kota Malang (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim). belajar yang dihadapinya, bahkan mereka cenderung mudah menyerah
11 12 13 . eor nisaya dengan eor uksen yang me erl.

Sedangkan oleh McGrath dan Tony Robbins disebut dengan melakukan sabotase
terhadap diri sendiri. Di Abad ke 13 Masehi, Saat Daulah Abbasiyah berada dalam
kondisi yang cukup stabil, wilayahnya terbentang luas, uang zakat dan pajak pertanian
dikumpulkan dari berbagai wilayah Dunia Islam yang terbentang luas, saat itulah Daulah
Abbasiyah menjadi terlena, sehingga kalah oleh serangan Bangsa Mongol terhadap
Baghdad tahun 1248 M 14 15 16 Saputra, Y. D. (2017). Hubungan Efikasi Diri Terhadap
Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani. Bravo's (Jurnal Prodi Pendidikan Jasmani &
Kesehatan), 5(1).

14 (.? ?? & ?? ???? 25 ?????????. (??????? ??????? ?????? - /??? ? _ . 15 (.?? ?? ,???? ????????
????? ?????????? ? ???????? . .?? ???? ???????????? ???????? , 1 ( .) 16 Djalante, R., &
Garschagen, M. (2017). A Review Of Disaster Trend And Disaster Risk Governance In
Indonesia: 1900 – 2015. In Disaster Risk Reduction In Indonesia (Pp. 21-56). Springer,
Cham. Indonesia mulai mencari sumber pendapatan selain sektor industri berat dan
tambang.

Industri- Industri kecil dan menengah juga akhirnya menjadi lebih berkembang karena
adanya tuntutan untuk ekspansi 17 18 self-esteem, merupakan dapat dikembangkan
dengan melakukan hal-hal positif dalam hidup 19 self-esteem dapat meningkat setelah
seseorang berhasil mewujudkan target yang pernah dia tetapkan dalam hidupnya.
Semakin banyak target-target pribadi yang berhasil dicapai oleh seseorang 20 21
Yamauchi, F. (2016).

Rising Real Wages, Mechanization And Growing Advantage Of Large Farms: Evidence
From Indonesia. Food Policy, 58, 62-69. 18 Creative Education, 7(13), 1785. 19 Personal
Success (The Brian Tracy Success Library). Amacom Div American Mgmt Assn. 20 Journal
Of Consulting And Clinical Psychology, 85(12), 1182. 21 Pengaruh Kreativitas Belajar Dan
Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2
Kartasura (Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). metode ilmiah
22 23 24 . dapa tambah ketatan, dapat berkurang dengan kemaksiatan.

Demikianlah, pengembangan keyakinan diri memang merupakan hal yang sangat


penting, terutama bagi seorang pelajar, agar pelajar tersebut dapat mengembangkan
dirinya dengan maksimal. Namun tentu saja, teori-teori ini perlu kita buktikan dengan
penelitian, sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Anol Bhattacherjee, bahwa sebuah
teori perlu dibuktikan dengan pengamatan dan penelitian, untuk dapat menghasilkan
suatu ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah 25 dari
efikasi diri dan dukungan keluarga terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa. Syekh
iJah seorang Mufti Mesir 26 Drucker, P. F. (2017).

The Theory Of The Business (Harvard Business Review Classics). Harvard Business Press.
23 Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan, 3(1), 61- 75. 24 (.? ?? ?? .??? ??? ?????
?7) Shurti - Fikr Al - Al , ( 15 , 1 - . 25 Lobiondo-Wood, G., & Haber, J. (2017). Nursing
Research-E-Book: Methods And Critical Appraisal For Evidence-Based Practice. Elsevier
Health Sciences.

26 Studi Analisis Fatwa'ali Jum'ah (Mufti Agung Mesir) Tentang Nikah'urfi Dalam Kitab
Al-Kalim At-Tayyib Fatawa'asyriyyah (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara). haruslah memiliki kecerdasan 27 28 dalbuah sya’ yang konon dikan
olyaf’inientayak untuk kita uji pula dalam sebuah penelitian ilmiah, untuk menemukan
kebenaran ilmiah yang didapat dari suatu proses penelitian yang menggunakan metode
ilmiah, sehingga rangka bangun ilmu pengetahuan bisa semakin lengkap dan
komprehensif.

Selain pelajar, guru juga merupakan salah satu unsur utama dalam belajar. Guru adalah
sosok yang memberikan motivasi, arahan, masukan, dan pengetahuan kepada siswanya
29 30 31 32 27 (.????? ?? ??? ?????? Dar Al Kotob Al Ilmiyah ??? .???? 28 Fatchurrohman,
R. (2017). Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kesiapan Belajar, Pelaksanaan
Prakerin Dan Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Produktif.
Innovation Of Vocational Technology Education, 7(2). 29 Peran Guru Pendidikan Agama
Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Peserta Didik
Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 1 Balapulang Kabupaten Tegal (Tahun Pelajaran
2016/2017)(Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). 30 British
Journal Of Educational Technology, 48(6), 1295-1304.

31 Anatomical Sciences Education, 10(1), 53-67. 32 Scientia Geographica Sinica, 3, 001.


yang baik antara guru dan siswa juga dapat meningkatkan kualitas materi ajar yang
dipilih, untuk menambah efektifitas proses belajar dan mengajar 33 34 35 36 37
Nathenson, M. B., & Henderson, E. S. (2018). Using Student Feedback To Improve
Learning Materials. Routledge. Intelektual: Jurnal Pendidikan Islam, 7(1).

Geografia-Malaysian Journal Of Society And Space, 12(1). 36 Jurnal Pendidikan Uniga,


8(1), 28-37. 37 Jurnal Penelitian Pendidikan, 17(3), 190-198. pekan, sabtu dan minggu,
biasanya para siswa menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah. MAN 4 Jakarta
memiliki kurikulum yang tidak jauh berbeda dengan Madrasah Aliyah lainnya.

Kurikulum yang gunakan adalah kurikulum yang telah ditentukan oleh Kementerian
Agama. Maka di dalam Madrasah ini, pelajaran- pelajaran islam dipelajari dengan cukup
komprehensif 38 Quran dan Hadiisa ai 39 . Untuk pelajaran Bahasa Arab, MAN 4 Jakarta
menggunakan sistem satu kesatuan atau nazhariyatu al-wahdah.

Dalam teori ini, Bahasa Arab tidak diajarkan dalam beberapa pelajaran terpisah 40 en. Di
bianya nahwu, shar, balra’ajkan tpi 41 . Salah satu tantangan yang dihadapi paara guru
di MAN 4 adalah merupakan tantangan yang juga dihadapi oleh Madrasah dan
sekolah-sekolah islam pada umumnya, yaitu latar belakang pendidikan peserta didik
yang beragam 42 Yahya, M. D. (2017). Posisi Madrasah Dalam Sistem Pendidikan
Nasional Di Era Otonomi Daerah.

Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, 12(1). 39 Jurnal Pendidikan Islam, 6(1),
147-168. 40 . Rachmawati, E ? ????? ? ????? ???.?? .) ( ( ?????? Doctoral Dissertation,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim 41 Fauzi, A. (2016). Studi Komparasi
Antara Mahasiswa Yang Berasal Dari Pondok Pesantren Salaf Dengan Mahasiswa Yang
Berasal Dari Pondok Pesantren Modern Dalam Keaktifan Diskusi Di Dalam Kelas Pada
Mata Kuliah Fiqih Di Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya Tahun Akademi 2015/2016(Doctoral Dissertation, Uin Sunan Ampel
Surabaya). 42 Ta'dibuna, 3(2), 38-56.

Arab saat belajar 43 Karena itu, kita harus menyadari bahwa faktor dukungan sosial
keluarga, dan lingkungan di luar sekolah sangat kuat pengaruhnya bagi para peserta
didik di MAN 4 Jakarta. Meskipun waktu yang mereka habiskan di sekolah lebih banyak
daripada yang mereka habiskan di rumah, namun tetap saja, mereka telah hidup
bertahun-tahun bersama keluarganya, dan kebiasaan-kebiasaan yang mereka miliki
telah terbentuk di dalam diri mereka bahkan sebelum mereka masuk MAN 4 Jakarta,
karena selama belasan tahun mereka telah hidup bersama keluarga mereka.

Penelitian jga menunjukkan bahwa lingkungan keluarga memang memiliki pengaruh


yang sangat kuat dalam diri para pelajar 44 45 46 peparab mengatDan beapa
bausukaieh sang pemu namun hatnya salerpatr padaumah petamanya” Bukan hanya
rumah tinggal, namun lingkungan sekitar rumah juga dapat mempengaruhi sikap dan
perilaku seorang siswa. Karena itulah Nabi Ibrahim Alaihi Salam menempatkan anaknya,
Nabi Ismail dan istrinya, Sayyidah Hajar di samping Baitullah 47 Yahya, Y. N., Anshori, A.,

& Ag, M. (2017). Praktik Pengajaran Bahasa Arab Di Kmi (Doctoral Dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta). Jurnal Sain Ekonomi Dan Edukasi (Jsee), 2(1).
Taking In High School. Journal Of Research On Adolescence, 27(1), 49-64. 46 ?? ????
????? ????? ???? ? ? ?? ? ? ? ? ?? ? ?? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ????????? ?????? . At-Ta'dib, 12(1),
85-110. 47 Syamsuddin, M. (2018).

Metode Pendidikan Anak Berbasis Qishshah AL- Anbyâa Kontekstualisasinya di


Perguruan Tinggi Islam. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, 17(1), 1-13. fokus
beribadah kepada Allah SWT. Di sekitar tempat tinggal, biasanya kita juga akan
menemukan teman-teman yang akan berinteraksi dengan kita, mereka pun dapat pula
memberikan pengaruh kepada kita, baik itu pengaruh negatif, maupun pengaruh positif.

Karena itu, memang memilih teman yang juga merupakan hal yang perlu diperhatikan
agar seorang anak atau pelajar dapat digiring untuk menjadi anak yang baik dan
berprestasi. Seorang anak atau pelajar, biasanya juga dipengaruhi oleh tokoh idolanya.
Baik itu atlet, artis, penyanyi, guru, maupun presiden. Maka dari itu, orang-orang dewasa
yang menjadi panutan dan dikenal luas oleh masyarakat harus senantiasa menjaga
perilakunya.

Agar tidak menjadi contoh buruk bagi masyarakat. Tokoh- tokoh masyarakat yang
berpengaruh di wilayahnya juga biasanya memiliki pengaruh yang cukup kuat di dalam
masyarakatnya, dan tentu saja dapat mempengaruh pertumbuhan dan perkembangan
psikologis dan intelektual seorang pelajar.

Lalu selain lingkungan, kita tentu penasaran tentang bagaimana pengaruh keluarga dan
lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar. Anda mungkin kenal dengan Pak Habibi,
Presiden RI ketiga, beliau adalah seorang Professor di bidang teknik pembuatan
pesawat, dan beliau memiliki seorang putra yang akhirnya juga menjadi seorang pakar
di bidang pesawat.

Di dalam lingkungan Pesantren, biasanya anak kiai memiliki kecerdasan yang seolah
diwarisi dari bapaknya, Sang Kiai. Hampir semua pondok pesantren dipimpin oleh sanak
keluarga kiai pendirinya, baik itu Pondok Pesantren dengan sistem salaf, seperti Lirboyo,
maupun Pondok Pesantren yang memiliki sistem modern seperti Gontor dan
Pondok-Pondok Alumninya 48 49 Quran upakan dar ornabiuga.

Ibrahim misalnya, memiliki dua orang anak yang juga menjadi Nabi, yaitu Nabi Ismail
dan Nabi Ishak. Nabi Ishak juga memiliki anak yang juga menjadi Nabi, yaitu Nabiqub.
Nabiqub jmii anaadi, yait Yusuf 48 Zarkasyi, A. S. (2005). Gontor & pembaharuan
pendidikan pesantren. Divisi Buku Perguruan Tinggi, RajaGrafindo Persada. 49 Barton, G.
(2002). Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid. Equinox Publishing.

Selain itu Nabi Zakariya juga memiliki anak yang menjadi Nabi, yaitu Nabi Yahya 50 51
52 lalu, apakah dukungan keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap kesuksesan
belajar seorang siswa? Apakah prestasi akademis siswa sangat dipengaruhi oleh sikap
orang tua dalam mendukung proses belajar anaknya? Tentu saja secara umum kita
dapat mengatakan bahwa orang tua yang mendukung anaknya dalam mencapai nilai
akademis yang maksimal akan mampu mendapatkan hasil yang lebih baik, daripada
anak-anak yang tidak mendapatkuan dukungan sosial dari keluarganya. Secara logika,
kita mengenal hukum sebab dan akibat 53 Munirah, M. (2018).

KONTROVERSI PENGGUNAAN KISAH ISRAILIYYAT DALAM MEMAHAMI AYAT-AYAT


KISAH AL- Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 16(2), 95-116. 51 Fugère, M. A., Doucette, K.,
Chabot, C., & Cousins, A. J. (2017). Similarities and differences in mate preferences
among parents and their adult children. Personality and Individual Differences, 111,
80-85. 52 Bateson, P., Lotwick, W., & Scott, D. K. (1980).

Similarities between the faces of parents and offspring in Bewick's swan and the
differences between mates. Journal of Zoology, 191(1), 61-74. 53 Alias, S. N., & Ibrahim,
F. (2017). KEBERKESANAN PERMAINAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBELAJARAN
HUKUM NEWTON THE EFFECTIVENESS OF EDUCIOMEN NEWOS LEA. Journal of
Nusantara Studies (JONUS), 2(1), 71-85. pasti memiliki sebab. Begitu pula nilai akademis
siswa.

Hasil belajar, hasil ujian, biasanya merupakan akibat dari proses belajar yang telah
dilakukan siswa. Jika kita hubungkan lagi, dengan relasi antara orang tua dan anak,
mungkin kita dapat mengatakan, bahwa orang tua, ingin menjaga tradisi yang telah
mereka contohkan, dengan cara mempersiapkan anaknya untuk menjalani pendidikan
yang mirip dengan dirinya.

Karena itulah, orang tua mungkin mempersiapkan lingkungan yang mendukung niatnya
untuk menjag tradisi keluarga. Mungkin dengan memilihkan sekolah yang cocok, atau
dengan membelikan buku-buku yang mendukung, dan lain sebagainya. Tentu saja,
doktrin dan nasihat orang tua juga merupakan hal penting yang dapat mempengaruhi
pikiran seorang pelajar.

Saya memiliki seorang teman yang dulu selalu mendapatkan nilai tertingi di sekolahnya.
Dia mengatakan, bahwa orang tuanya selalu mendorongnya untuk mendapatkan nilai
terbaik. Dia pun akhirnya menjadi terdorong untuk bisa mendapatkan prestasi akademis
yang baik.

Di sisi lain, saya juga melihat bahwa teman-teman saya yang merasa kesulitan dalam
belajar, biasanya memiliki latar belakang keluarga yang biasanya tidak terlalu
mendukung. Mungkin karena orang tuanya tidak pernah memiliki pendidikan formal
hingga tingkat pendidikan tinggi, sehingga sang anak pun akhirnya tidak terlalu
termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, atau pun
mereka menjadi tidak terlalu tertarik untuk membaca buku.

Namun hal ini tentu saja, hanyalah observasi tidak formal yang tidak dapat digunakan
sebaga sumber informasi yang dapat dipercaya dan ilmiah. Kita memerlukan penelitian
tersendiri untuk menguji teori-teori yang berhubungan dengan hal ini. Lalu mengapa
saya memilih masalah ini? Apakah yang menyebabkan permasalahan ini menjadi
penting? Jawabannya sesungguhnya sangat sederhana.

Jika kita mampu menemukan bukti ilmiah tentang adanya pengaruh dari efikasi diri dan
dukungan sosial keluarga terhadap prestasi akademik Bahasa Arab siswa, maka kita pun
akan mengetahui, bahwa sesungguhnya prestasi akademik Bahasa Arab siswa dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan efikasi diri siswa, dan juga dukungan sosial keluarga
yang diberikan terhadap siswa.

Maka nampaknya, masalah ini menjadi perlu untuk dipilih, agar para pendidik
menyadari seberapa pentingkah efikasi diri dan dukungan sosial keluarga terhadap
prestasi belajar Bahasa Arab. Motivasi awal penulis untuk membuat penelitian ini adalah
untuk belajar tentang bagaimana cara membuat proposal penilitian yang baik, yang
dapat diterima oleh pihak-pihak yang nantinya akan mendukung jalannya penelitian.
Ini juga merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen kami dalam mata kuliah
metodologi penelitian dalam program doktoral di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Karena itu, proposal penelitian ini harus dibuat, untuk bisa lolos dalam mata kuliah ini,
dan agar bisa melanjutkan ke jenjang selanjutnya dalam program doktoral, yaitu
penulisan disertasi atau tugas akhir.

Para pembaca sekalian, jika penelitian ini dapat diwujudkan, maka sekolah dan orang
tua dapat melihat dengan lebih jelas, tentang pengaruh yang dapat diberikan oleh
efikasi diri dan dukungan sosial keluarga. Sehingga, dengan begitu mereka pun
nantinya dapat memfokuskan usaha mereka untuk meningkatkan efikasi diri siswa dan
juga dukungan sosial keluarga terhadap siswa.

Saya sendiri sejak dahulu sangat tertarik dengan hal-hal yang berbau pola kesuksesan.
Saya melihat bahwa sesungguhnya kesuksesan akademis, biasanya tidak murni
ditentukan oleh sistem belajar yang ada di sebuah institusi. Namun hal itu juga
membutuhkan komitmen pribadi seorang siswa.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al- Quran: ?? ?? ?? ? ? ?? ? ? ? ? ? ? ? ?? ? ? ? ? ?


? ? ? ?? ? ?? ?? ?? ? ? ? ? ? ? ? ?? ? ? ? ? ? ? ? ? ?? ? ???? ??? ? ? “Ses Allah tidak merubah
apa yang ada pada suatu kaum, sampai kaum tbutubah apa diam dii mer. Jika kita
berhasil melaksanakan penelitian ini, maka kita juga akan mendapatkan bukti ilmiah
tentang kebenaran ayat ini di dalam kehidupan nyata, terutama dalam hal yang
berhubungan dengan prestasi akademis Bahasa Arab. Lalu mengapa harus Bahasa Arab?
Tentu saja karena saya mengambil konsentrasi pendidikan Bahasa Arab.

Lalu mengapa Bahasa Arab itu penting? Dan apakah kelebihannya di bandingkan
dengan Basaha-Bahasa lain di Dunia? Bahasa Arab bagi Umat Islam, merupakan bahasa
paling utama. Karena Bahasa Arab adalah bahasa resmi yang digunakan dalam
berkomunikasi dengan Tuhan, Allah SWT di dalam ibadah-ibadah, seperti azan, iqomah,
shalat, dan lain sebagainya.

Bahasa Arab juga menjadi Bahasa pengantar di dalam kitab suci Umat Islam, Al- Quran ,
dan juga dalam pesan-pesan Nabi Muhammad SAW yang terkandung di dalam
buku-buku Hadits Rasulullah SAW 54 55 54 Muhammad, D. (2017). Pembelajaran
Bahasa Arab di Pondok Pesantren" AL- ISLAM" Joresan, Mlarak, Ponorogo. SKRIPSI
Jurusan Sastra Arab-Fakultas Sastra UM. 55 Kersten, C. (2017). Jejak Intelektualisme
Islam Indonesia.

TASHWIRUL AFKAR: Journal of Reflection of Religious and Cultural Thought, 36(1).


mengarang, dan lain sebagainya. Masing-masing pelajaran tersebut diajarkan secara
terpisah, dengan waktu, pengajar, dan buku yang berbeda. Jika peneliti ingin meneliti
prestasi akademis Bahasa Arab di Pondok-pondok pesantren, maka tentu diperlukan
proses penggabungan nilai-nilai Bahasa Arab yang terbagi dalam beberapa mata
pelajaran.

Dan jika peneliti ingin meneliti prestasi akademis Bahasa Arab di Madrasah, maka hal ini
sedikit lebih sederhana, karena nilai yang ada biasanya sudah menjadi satu nilai, karena
memang biasanya hanya ada satu mata pelajaran Bahasa Arab di Madrasah. Karena itu,
penulis memilih untuk mengadakan penelitian di Madrasah, untuk sedikit
menyederhanakan pengelolaan data. Mengapa MAN 4 dipilih sebagai lokasi penelitan.

Hal ini dikarenakan madrasah ini merupakan salah satu madrasah rujukan di wilayah
Jakarta. Lokasinya yang strategis, dekat dekat halte busway Pondok Pinang, dan dekat
juga dengan kampus UIN Jakarta, nampaknya membuat madrasah ini menjadi sangat
cocok untuk dijadikan lokasi penelitian karena akses lokasinya yang mudah bagi
peneliti.

Jumlah pelajarnya juga cukup besar, sehingga bisa dianggap cukup representatif untuk
menjadi sampel salah satu Madrasah di Indonesia. MAN 4 Jakarta juga menggunakan
sistem yang dibentuk oleh kurikulum Kemenag. Pelajaran-pelajaran yang digunakan
adalah murni dari kurikulum yang ditentukan kemenag, Bahasa yang digunakan
sehari-hari dalam proses belajar mengajar biasanya didominasi oleh Bahasa Indonesia,
dengan sedikit penggunaan Bahasa Asing di beberapa mata pelajaran Bahasa Asing,
seperti Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dan Bahasa Jerman.

Hal ini sangat mirip dengan Madrasah- Madrasah lain yang ada di Indonesia, sehingga,
bisa dianggap mewakili populasi Madrasah secara umum yang ada di wilayah Republik
Indonesia. Untuk wilayah DKI Jakarta MAN 4 juga beberapa kali menjadi tujuan studi
banding baik yang dilakukan oleh Madrasah lain di luar Jawa, maupun oleh Negara lain
seperti Thailand, bahkan juga perwakilan guru dari Amerika Serikat.

Sebagaimana madrasah-madrasah lainnya, MAN 4 juga mengalami tantangan yang


mirip dengan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah keagamaan lainnya yang berbentuk
madrasah. Seperti input siswa baru yang heterogen, terutama dalam kemampuan
Bahasa Arab. Sebagian pelajar yang masuk berasal dari sekolah keagamaan yang
mengajarkan Bahasa Arab dalam satu mata pelajaran, seperti Madrasah.

Sebagian yang lain berasal dari Pondok Pesantren yang mengajarkan Bahasa Arab
dalam beberapa mata pelajaran, sedangkan sebagian yang lain merupakan lulusan dari
Sekolah Menengah Umum yang sama sekali tidak mengajarkan Bahasa Arab. Hal ini
tentu saja merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi Madrasah-Madrasah di
Dunia, terutama di Indonesia.

karena itu, hasil belajar yang didapat oleh setiap siswa juga tentu saja sangat beragam,
dan cukup sulit untuk diseragamkan. Demikianlah, dengan latar belakang yang kami
sampaikan tadi, kami merasa perlu untuk membuat penelitian yang akan mengungkap
hubungan atau pengaruh dari efikasi diri dan dukungan sosial keluarga dengan
melakukan survey terhadap sampel yang diambil dari populasi Pelajar MAN 4 Jakarta.

Dengan harapan penelitian ini akan menjadi kontribusi yang positif bagi Dunia
Pendidikan Bahasa Arab di Indonesia, maupun sebagai salah satu penguat teori-teori
ilmiah yang pernah ada tentang pendidikan Bahasa Arab, efikasi diri, maupun tentang
dukungan sosial keluarga terhadap siswa. Sehingga nantinya bisa menambah kaya
khazanah keilmuan dan bangunan keilmuan Pendidikan Bahasa Arab di Indonesia.
IDENTIFIKASI MASALAH 1.

Apakah peningkatan efikasi diri dapat meningkatkan prestasi akademis Bahasa Arab
siswa? 2. Apakah dukungan sosial keluarga dapat meningkatka prestasi akademis
Bahasa Arab siswa? 3. Apakah prestasi Bahasa Arab siswa dapat meningkat? 4. Apakah
efikasi diri siswa saat ini sudah cukup baik? 5. Apakah dukungan sosial keluarga
terhadap siswa sudah cukup baik? 6.

Bagaimanakah membiasakan siswa untuk mengembangkan efikasi dirinya? 7.


Bagaimanakah cara mengembangkan dukungan sosial keluarga kepada siswa? 8.
Evaluasi apa yang perlu dilakukan terhadap proses belajar mengajar, untuk
meningkatkan prestasi akademis siswa? 9. Apakah efikasi diri termasuk komponen
penting dalam mempelajari Bahasa Asing? 10. Apakah motivasi belajar siswa sudah
baik? 11.

Apakah sistem pengembangan efikasi diri sudah cukup memadai di sekolah? 12. Apakah
kurikulum yang digunakan sudah baik dan sesuai? PEMBATASAN MASALAH Karena
keterbatasan waktu dan dana, maka peneliti memutuskan untuk membatasi
masalah-masalah yang akan diteliti, yaitu hanya dalam masalah pengaruh efikasi diri
dan dukungan sosial keluarga terhadap prestasi akademis Bahasa Arab siswa.

Dan untuk mata pelajarannya, penulis membatasinya, hanya pada mata pelajaran
Bahasa Arab, karena mata pelajaran inilah yang menjadi spesialisasi atau konsentrasi
studi penulis, sehingga penulis merasa telah memiliki kesiapan untuk meneliti hal
tersebut. Sedangkan untuk lokasi penelitian, penulis membatasinya hanya pada siswa-
siswi Madrasah Aliya Negeri 4 Jakarta.
Karena letaknya tidak terlalu berjauhan dari tempat tinggal penulis dan juga dari
kampus tempat penulis belajar, yatu UIN Jakarta. Sehingga diharapkan dapat
menghemat waktu, tenaga, dana, dan pikiran. Sehingga penelitian yang dilakukan dalam
berjalan dengan baik dan maksimal tanpa adanya halangan yang berarti.

RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Apakah pengaruh efikasi diri dan dukungan sosial keluarga terhadap prestasi akademis
Bahasa Arab siswa MAN 4 Jakarta? Masalah ini dapat dijabarkan menjadi beberapa poin
utama, antara lain: 1. Apakah pengaruh efikasi diri terhadap prestasi akademis Bahasa
Arab siswa MAN 4 Jakarta? 2.

Apakah pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap prestasi akademis Bahasa Arab
siswa MAN 4 Jakarta? LITERATUR TERDAHULU (4 halaman) Terdapat beberapa studi
yang memiliki kemiripan dan hubungan dengan penelitian ini. Setelah melakukan
penelusuran, penulis menemukan sedikitnya 6 penelitian terdahulu yang memiliki
hubungan dan kemiripan dengan penelitian ini, penelitian-penelitian tersebut antara
lain: SUCI WULANDARI. FAKULTAS EKONOMI UNESA SURABAYA. PENGARUH EFIKASI
DIRI TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA PADA SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 1
SURABAYA.

Penelitian ini berbentuk artikel jurnal. Dalam penelitian ini Suci Wulandari meneliti
tentang hubungan antara efikasi diri para siswa SMK Negeri 1 Surabaya dengan minat
mereka untuk melakukan bisnis wirausaha. SMK merupakan salah satu institusi yang
dibuat untuk menjawab tantangan dunia kerja di Indonesia.

SMK dibuat untuk membekali para pelajar setingkat SMA dengan keahlian-keahlian
khusus. Sehingga diharapkan mereka dapat langsung masuk ke dunia kerja setelah lulus
dari SMK. Meskipun emikian, statistik menunjukkan bahwa lulusan yang memberikan
sumbangsih tertinggi terhadap angka pengangguran di Indonesia adalah lulusan SMA,
yaitu sebesar 10,66%, disusul dengan lulusan SMK, sebesar 10,43%. Artinya perbedaan
antara angka pengangguran lulusan SMA dengan angka pengangguran lulusan SMK
sangat tipis.

Padahal lulusan SMK sebenarnya sudah dibekali dengan berbagai keahlian-keahlian


profesi yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Maka hal ini merupakan suatu masalah yang
harus dicari solusinya. Ini juga merupakan fakta yang menunjukkan bahwa
sesungguhnya banyak lulusan-lulusan SMK masih belum mendapatkan pekerjaan yang
cocok.
Maka salah satu solusi yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan menumbuhkan
jiwa wiraswasta di dalam diri para alumni SMK, agar nantinya, saat mereka tidak mampu
mendapatkan pekerjaan, mereka bisa membuat bisnis mereka sendiri, sehingga tidak
tergantung lagi pada pekerjaan, bahkan diharapkan mereka juga nantinya mampu
membuka lapangan pekerjaan, dan menggerakkan ekonomi kerakyatan di Republik
Indonesia.

Dalam artikel ini, Suci juga menggambarkan bahwa SMK Negeri 1 Surabaya merupakan
salah satu SMK yang dianggap kreatif. Karena SMK Negeri ini berusaha menggunakan
keahlian murid-muridnya untuk menghasilkan barang dan jasa bagi masyarakat,
sehingga hasil yang didapat dapat digunakan untuk operasional dan pengembangan
sekolah, sehingga sekolah tidak terlalu membebani orang tua siswa dengan biaya-biaya
atau iuran-iuran tambahan.

Sekolah ini juga mengembangkan jiwa kemandirian dan wirausaha dalam diri para
siswanya, dengan berbagai kegiatan ekonomi yang dapat melatih skill siswa dalam
berwirausaha. Suci Wulandari memilih jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan
76 siswa SMKN 1 Surabaya sebagai sampel. Suci menyatakan bahwa metode yang ia
pilih adalah metode regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS 16.0
for windows.

Dia melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Suci mencapai simpulan bahwa
efikasi diri secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat
berwirausaha siswa SMKN 1 Surabaya. Suci Wulandari juga memberikan saran bagi para
peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan dengan sampel dan variabel
yang lebih luas.

Karena itu, sangat cocok bila penulis memilih variabel yang berbeda, yaitu prestasi
akademis Bahasa Arab, dengan sampel yang juga berbeda, yaitu para siswa MAN 4
Jakarta, yang tentu saja memiliki kecenderungan dan lingkungan yang berbeda dengan
yang dihadapi oleh para siswa SMKN 1 Surabaya. RIFQI HAFSAH DAN INA SAFIRA.
(2015). PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA: HUBUNGAN
ANTARA SELF EFFICACY DAN KREATIFITAS DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA.

Penelitian yang dilakukan oleh Rifqi Hafsah dan Ina Safira ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan minat usaha, hubungan antara
kreatifitas dengan minat usaha, dan hubungan keduanya (efikasi diri dan kreatifitas)
terhadap minat usaha. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan metode korelasional.
Dalam strategi pengambilan datanya, Rifqi dan Ina membagikan kuesioner berisi skala
efikasi diri, skala kreatifitas, dan skala minat usaha kepada sampel. Populasi yang
digunakan adalah mahasiswa psikologi yang berjumlah 445 orang. Subjek penelitian
terdiri dari 82 subjek, yang berasal dari empat angkatan yang berbeda. Pengambilan
subjek penelitian dengan menggunakan teknik random sampling.

Instrumen penelitian menggunakan skala self efficacy yang disusun berdasarkan aspek
menurut Bandura. Skala kreatifitas disusun berdasarkan aspek- aspek menurut
Munandar. Dan skala minat berusaha disusun berdasarkan aspek- aspek menurut
Sumarwan. Analisis dilakukan dengan analisis korelasi ganda dengan bantuan SPSS 20.0
for windows. Dilanjutkan dengan analisa korelasi ganda.

Rifqi dan Ina menyatakan dalam abstrak dan hasil penelitian, bahwa Analisa data
menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara minat usaha dengan efikasi diri
sebesar 0,000, dengan indeks korelasi sebesar 0,703. Terdapat hubungan yang signifikan
juga antara kreatifitas dengan minat berwirusaha sebesar 0,008. Dengan indeks korelasi
sebesar 0,292.

Hasil uji korelasi ganda menunjukkan adanya hubungan signifikan antara efikasi diri,
kreatifitas, dan dengan minat berwirausaha, sebesar 0,757, dan Fh (57,2) Ftabel (3,112).
Dalam penutupnya, Rifqi dan Hafsah menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara efikasi diri dan kreatifitas dengan minat berwirausaha. Dan mereka
menyarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan spesifikasi yang lebih rinci
dalam mengidentifikasi efikasi diri.

Efikasi diri yang diteliti haruslah lebih spesifik, seperti efikasi diri untuk melakukan usaha,
efikasi diri untuk membuat hal baru, dan lain sebagainya. Selain itu, kreatifitas yang
diteliti juga sebaiknya lebih rinci, seperti kreatifitas dalam menciptakan produk, atau
kreatifitas dalam desain, dan lain sebagainya. Rifqi dan Ina juga menyarankan untuk
melakukan penelitian di tempat-tempat yang memang rawan dan rentan, seperti di
SMA dan SMK, karena di masa ini mereka akan menentukan pilihan-pilihan penting
dalam hidup mereka.

Dari penelitian ini, kita dapat menarik simpulan bahwa penelitian tentang efikasi diri
sangat penting untuk dilakukan di masa-masa akhir pendidikan tingkat menengah.
Karena di masa ini seorang pelajar akan menentukan langkah selanjutnya ke jenjang
perguruan tinggi, yang lebih terfokus dalam satu bidang, karena itu penelitian tentang
pengaruh efikasi diri dan dukungan sosial keluarga pada siswa MAN 4 juga cukup
sejalan dan berhubungan dengan penelitian ini.
Penelitian Rifqi dan Ina ini juga berbeda dengan penelitian yang akan penulis lakukan
dalam hal pemilihan subjek dan juga variabelnya. AFIANI RIZVI, JOHANA ENDANG
PRAWITASARI, HELLY PRAYITNO SOETJIPTO DARI UNIVERSITAS GAJAH MADA (1997):
PUSAT KENDALI DAN EFIKASI DIRI SEBAGAI PREDIKTOR TERHADAP PROKRASTINASI
AKADEMIK MAHASISWA Penelitian ini dilakukan oleh seorang mahasiswa UGM (Afiani
Rizvi) dengan dukungan dua orang dosen UGM, yaitu Johana Endang dan Helly Prayito
Soetjipto. mereka merupakan orang-orang yang menekuni bidang psikologi. Karena
memang efikasi dari berhubungan erat dengan kajian ilmu psikologi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ada tidaknya hubungan antara pusat kendali
dan efikasi diri dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Penelitian ini juga
menganalisa alasan-alasan terjadinya prokrastinasi akademik. Penelitian ini dilakukan di
UGM. Populasi yang digunkan adalah mahasiswa- mahasiswa Fakultas Psikologi UGM,
dengan sampel sebanyak 111 Mahasiswa.

Afiani Rizvi, Johana Endang Prawitasari dan Helly Prayitno Soetjipto menggunakan
metode kuantitatif dengan pemberian kuesioner. Kuesioner ini berisi skala derajat pusat
kendali. Pusat kendali yang dimaksud di sini adalah keyakinan tentang pengendalian
situasi. Secara umum ada dua macam keyakinan pusat kendali: a) kendali internal.

Yaitu orang-orang yang meyakini bahwa situasi yang dia hadapi dapat dikendalikan
oleh diri mereka sendiri secara internal. b) kendali eksternal. Yaitu orang-orang yang
meyakini bahwa situasi yang dia hadapi dikendalikan oleh hal-hal di luar diri mereka,
atau hal-hal eksternal. Sedangkan efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap
dirinya sendiri.

Kuesioner dibagikan kepada mahasiswa yang dipilih dengan beberapa kriteria, antara
lain: a) Mahasiswa yang telah menempuh studi selama 9 tahun (8 semester), dan
mahasiswa yang menempuh studi 2 tahun (4 semester). Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan keseimbangan dalam sampel yang dipilih. b) Mahasiswa yang pernah
mengikuti mata kuliah yang melibatkan praktikum, dan tugas-tugas. c) Mahasiswa yang
masih aktif saat penelitian dilakukan.

Data penelitian dianalisis oleh para peneliti dengan menggunakan Analisi Regresi Ganda
dan Analisis Varian 2 jalur. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua prediktor dapat
dijadikan prediktor untuk memprediksi prokrastinasi atau penundaan akademik. Dengan
nilai korelasi 0,44646 (p<0,001).

Dari hasil analisis varian dua jalur, rerata tertinggi prokrastinasi akademik terdapat pada
kolom efikasi diri rendah dan pusat kendali eksternal. Saran yang diberikan para peneliti,
antara lain bahwa harus ada usaha untuk meningkatkan efikasi diri peserta didik dan
juga mengubah pola pikir pusat kendali dari eksternal menjadi internal. Hal ini harus
dilakukan sejak dini.

Para peneliti, dalam judul ini juga menyarankan untuk diadakan kembali penelitian
lanjutan tentang prokrastinasi dengan melakukan observasi dan eksperimen. Penelitian
ini memang merupakan penilitian dalam bidang psikologi. Namun hal ini juga
berhubungan dengan efikasi diri yang akan penulis bahas dalam penelitian ini. Terdapat
perbedaan yang cukup jelas antara pembahasan yang akan penulis lakuan dengan apa
yang telah dilakukan oleh Afiani Rizvi dan kawan-kawan.

Model dan metode penelitian yang dilakukan juga bisa dijadikan salah satu rujuak dan
acuan untuk penelitian yang akan penulis lakukan. MUIS MURTADHO, ROBY
KURNIAWAN BUDHI, RISMA ANDRARINI, DARI UNIVERSITAS WIDYA KARTIKA
SURABAYA (2017). STUDI KNOWLEDGE, SKILL, DAN EFIKASI DIRI, TERHADAP KINERJA
MAHASISWA DALAM BERWIRAUSAHA Penelitian ini merupakan penelitian exploratory
yang menggunakan pendekatan kuantatif. Tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara pengetahuan, skill dan efikasi diri dengan kinerja Mahasiswa dalam
berwirausaha.

Sampel yang digunakan adalah Mahasiswa Universitas Widya Kartika Surabaya yang
telah memiliki bisnis, yang berjumlah 45 orang. Secara umum, penelitian ini
menghasilkan simpulan bahwa pengetahuan tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja
berwirausaha, karena memiliki nilai sig > 0,05. Namun variabel skill dan efikasi diri
merupakan dua hal yang memiliki pengaruh bagi kinerja mahasiswa dalam berwirausaha
dengan nilai sig < 0,05.

Beberapa saran yang disampanikan oleh para peneliti di bagian akhir dari artikel jurnal
ini antara lain, pemerintah diharapkan dapat memberikan perhatiannya dalam
meningkatkan jiwa kewirausahaan untuk mengurangi efek negatif dari pengangguran.
Pihak yang berkompeten juga diharapkan ikut berkontribusi dalam meningkatkan
kompetensi atau skill mahasiswa dalam berwirausaha, agar tingkat keberhasilan mereka
dapat ditingkatkan.

Muis, Roby, dan Risma juga menyarankan adanya perubahan dalam kurikulum, agar
keterampilan dalam berwirausaha lebih ditekankan dengan harapan mahasiswa akan
lebih terampil dalam mengembangkan usahanya di masa depan. Penelitian ini memiliki
kemiripan, karena sama-sama membahas tentang efikasi diri. Penulis juga melihat
adanya pola yang bisa diikuti dalam menjalankan penelitian tentang efikasi diri dan
dukungan sosial keluarga terhadap prestasi akademik siswa MAN 4 Jakarta.
Dan terlihat jelas ada perbedaan yang mendasar dalam hal unit penelitian dan variabel
yang dipilih, antara penelitian yang dilakukan oleh Muis, Roby, dan Risma dengan yang
ingin dilakukan oleh penulis. NOBELINA ADICONDRO DAN ALFI PURNAMASARI.
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN. (2011). EFIKASI DIRI,
DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA, DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS
VII Penelitian yang dilakukan oleh Nobelina dan Alfi ini bertujuan untuk mengetahui 1)
hubungan antara efikasi diri dan dukungan sosial keluarga, dengan self regulated
learning. 2) hubungan antara efikasi diri dengan self regulated learning.

3) hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan self regulated learning. Populasi
penelitian merupakan Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah . total sampel berjumlah 62
orang. Nobelina dan Alfi menggunakan teknik cluster random sampling. Data
dikumpulkan dengan menggunakan skala self regulated learning yang dikemukakan
oleh Zimmermen (1990), skala efikasi diri yang dikemukakan oleh Bandura (1997), dan
skala dukungan sosial keluarga yang dikemukakan oleh Smet (1994). Data yang berhasil
dikumpulkan kemudian dianalisa dengan menggunakan teknik analisis regresi.

Dari hasil analisis, diketahui bahwa: 1) ada hubungan yang sangat signifikan antara
efikasi diri dan dukungan sosial keluarga terhadap self regulated learning (r=0,837,
p=0,000). 2) ada hubungan yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan self
regulated learning (r=0,836, p=0,000). 3) ada hubungan yang signifikan antara
dukungan sosial keluarga dengan self regulated learning (r=0,418 p=0,002).

Terdapat dua varibel yang mirip dalam penelitian ini, dengan penelitian yang dilakukan
oleh penulis. Dan secara umum, teori-teori yang digunakan oleh Nobelina dan Alfi
dapat pula penulis gunakan untuk melakukan penelitian dengan variabel dan unit
penelitan yang berbeda. Tentu saja, penelitian Nobelina dan Alfi ini akan sangat
membantu penulis dalam menemukan pola yang tepat untuk penelitian yang dakan
dilakukan. HESTY SOFIANDARI.

FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS INDRAPRASTA. (2017). PENGARUH EFIKASI


DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA Tesis yang ditulis oleh Hesty ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh efikasi diri, dukungan sosial keluarga, dan kemandirian
belajar terhadap kemampuan berpikir kritis matematika.

Tesis ini merupakan tugas akhir untuk meraih gelar magister dalam bidang pendidikan
matematika dan ilmu pengetahuan alam. Dari segi metodologi dan strategi penelitian,
Hesty menggunakan survei korelasional dengan analisis data menggunakan analisis
jalur. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah siswa SMA Swasta di Kota
Tangerang Selatan.

Ada tiga SMA Swasta yang menjadi sumber sampel, yaitu SMA Triguna, SMA Nusantara,
dan SMA Dua Mei, jumlah sampel yang digunakan adalah sejumlah 89 siswa. Hasil-hasil
penelitian yang didapat oleh Hesty antara lain: 1) terdapat pengaruh langsung yang
signifikan dari efikasi diri terhadap kemampuan berfikir kritis siswa, sebesar 2,32%. 2)
terdapat pengaruh langsung yang signifikan pula dari dukungan sosial keluarga
terhadap kemampuan berfikir kritis siswa sebesar 22,94%.

3) terdapat pengaruh langsung yang signifikan pula dari kemandirian belajar terhadap
kemampuan berfikir kritis siswa sebesar 14,59%. 4) terdapat pengaruh yang signifikan
pula dari efikasi diri terhadap kemandirian belajar sebesar 29, 59%. 5) 7) terdapat
pengaruh tidak langsung yang tidak signifikan efikasi diri terhadap kemampuan berpikir
kritis matematika melalui kemandirian belajar sebesar 1,37%; 8) terdapat pengaruh tidak
langsung yang signifikan dukungan sosial keluarga terhadap kemampuan berpikir kritis
matematika melalui kemandirian belajar sebesar 2,82%; 9) terdapat pengaruh tidak
langsung yang tidak signifikan dukungan sosial keluarga terhadap kemampuan berpikir
kritis matematika melalui efikasi diri sebesa 0,76%; 10) terdapat pengaruh tidak
langsung yang tidak signifikan dukungan sosial keluarga terhadap kemadirian belajar
melalui efikasi diri sebesar 2,76%; 11) terdapat pengaruh tidak langsung yang tidak
signifikan dukungan sosial keluarga terhadap kemampuan berpikir kritis melalui efikasi
diri dan kemandirian belajar sebesar 0,41%.

Di antara implikasi yang dikembangkan oleh Hesty, ialah bahwa kemampuan berfikir
kritis matematika dapat dikembangkan melalui pengembangan efikasi diri. Antara lain
dengan pemberian motivasi dan inspirasi oleh guru, mentor, dan orang tua, serta
dengan memberikan ruang kepada siswa untuk berpendapat dan untuk melakukan
kesalahan, sehingga mereka bisa mengembangkan kepercayaan diri dan efikasi diri
mereka dengan baik.

Selain itu, implikasi lain dari penelitian ini, ialah bahwa ternyata kemampuan berfikir
kritis matematika dapat ditingkatkan pula dengan meningkatkan dukungan sosial
keluarga. Dalam hal ini peran orang tua sangat berpengaruh, malalui pemberian
dukungan, kata-kata yang mendorong, perhatian yang tulus, dan fasilitas yang
memadai, agar siswa dapat mengeksplorasi ide-ide yang dimilikinya, sehingga lebih
terdorong untuk berfikir kreatif dan kritis.

Saran yang diberikan oleh Hesty dalam penelitiannya adalah bahwa perlu dilakukan
penelitian dengan penghitungan statistik yang lebih rinci. Selain itu, kemampuan berfikir
siswa yang masih dalam level 66% perlu ditingkatkan, dengan berbagai kegiatan
pendukung yang menunjang. Hesty juga menyarankan penambahan variabel selain
efikasi diri, dukungan sosial keluarga, dan kemandirian belajar, agar ada prediktor lain
yang dapat mengidentifikasi penyebab tinggi rendahnya tingkat berfikir kritis siswa.
Penelitian ini sangat membantu penulis dalam menemukan variabel yang menarik untuk
diteliti.

Jika efikasi diri dan dukungan sosial keluarga sangat berpengaruh terhadap kemampuan
berfikir kritis siswa, maka penulis juga ingin mengetahui, apakah juga terdapat pengaruh
dari efikasi diri dan dukungan sosial keluarga terhadap prestasi akademis siswa dalam
bidang Bahasa Arab. Karena dua hal ini tentu berbeda, matematika lebih bersifat
pemikiran praktis yang membutuhkan keakuratan, sedangkan Bahasa Arab merupakan
ilmu bahasa yang lebih berkaitan dengan kemampuan siswa dalam membaca, menulis,
dan memahami makna.

Karena itu, tentu saja, dua penelitian ini berbeda, namun juga dapat saling melengkapi
satu sama lain. SEKILAS TENTANG LANDASAN TEORI Ada tiga variabel penting yang
akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu efikasi diri, dukungan sosial keluarga dan
prestasi akademis Bahasa Arab. Yang pertama akan kita bahas adalah tentang efikasi
diri.

Menurut Bandura (1982), efikasi diri adalah sebuah proses kognitif yang mempengaruhi
motivasi seseorang dalam berperilaku. Yaitu seberapa baik seseorang mampu
menentukan atau memastikan terpenuhinya motif yang mengarah pada tindakan yang
diharapkan sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi.

Keyakinan akan seluruh kemampuan ini meliputi: kepercayaan diri, kemampuan


menyesuaikan diri, kapasitas kognitif, kecerdasan, dan kemampuan bertindak pada
situasi yang penuh dengan tekanan. Menurut Bandura (1986), efikasi itu berkembang
secara berangsur-angsur seiring bertambahnya pengalaman seseorang. Efikasi diri biasa
berkaitan dengan situasi-situasi di mana seseroang merasakan keraguan karena
menghadapi situasi yang benar-benar baru, tidak pasti, dan penuh dengan ketidak
pastian.

Di saat orang-orang normal merasa takut dan gusar, efikasi diri membuat seseorang
mampu berfikir dengan normal, dan tetap tekun, ulet, dan bekerja kerasa melakukan
tugasnya dengan semaksimal mungkin, agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai.
Menurut Bandura (1986), efikasi diri memiliki tiga komponen penting: 1) pengharapan
hasil. Hal ini berkaitan dengan kekuatan dan ketetapan hati untuk berharap.
2) pengharapan akan munculnya kinerja yang sesuai dengan harapan. Hal ini
berhubungan dengan kemampuan seseorang mencapai hasil yang diharapkan. 3) nilai
hasil, atau nilai kebermaknaan hasil yang akan diperoleh dari kinerja yang dilakukan.
Menurut Bandura (1986) ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi efikasi diri,
antara lain: a. Sifat tugas yang dihadapi.

Semakin tinggi nilai tugas yang dihadapi, maka tekanan akan semakin besar. Dan
semakin sulit bagi seseorang untuk berfikir dengan tenang. Dan semakin penting suatu
tugas, semakin besar pula perhatian yang diberikan oleh seseorang, sehingga
kemungkinan penyelesaiannya pun semakin besar. b. Insentif eksternal. Hal ini
berhubungan dengan imbalan atau hadiah yang akan didapatkan seseorang setelah
tugas tersebut selesai dilaksanakan.

Semakin besar imbalan yang didapat, maka semakin tinggi juga dorongan untuk
menyelesaikannya. c. Status atau peran individu dalam lingkungan. Status sosial
mempengaruhi kinerja seseorang dan kepercayaan dirinya. Hal ini dapat kita lihat jika
kita membandingkan keyakinan diri seseorang yang memiliki posisi jabatan atau status
sosial yang tinggi dengan seseorang yang memiliki jabatan rendah, atau pun status
sosial yang kurang baik. d. Informasi tentang kemampuan diri.

Efikasi diri seseorang akan baik, jika dia memiliki informasi yang cukup tentang
kemampuan dirinya. Hal ini antara lain ditentukan oleh: 1) hasil yang pernah didapatkan
di masa yang lalu, dan pengalaman-pengalaman yang pernah dialami di masa yang lalu.
2) hasil yang pernah dicapai oleh orang lain. 3) dorongan pribadi secara lisan yang
dilakukan oleh orang lain. 4) kondisi fisik seseorang.

Jika seseorang berada dalam kondisi fisik yang maka biasanya efikasi dirinya pun lebih
baik dibandingkan jika seseorang berada dalam kondisi fisik yang kurang baik. Efikasi
diri membuat seseorang mampu menghadapi tugas-tugas yang dihadapinya dengan
pikiran yang tenang dan jernih. Mereka biasanya mampu menyelesaikan tugas yang
dihadapinya dengan baik.

Dengan begitu, rang-orang yang memiliki efikasi diri biasanya cenderung lebih optimis,
dan bekerja keras untuk mencapai hasil yang diharapkan. Sedangkan orang-orang yang
memiliki efikasi diri yang rendah, biasaya cenderung pesimis, dan tidak mengeluarkan
potensi terbaiknya, tidak ingin bekerja keras, karena sudah merasa pesimis sebelum
memulai tugasnya.

Kompleksitas akademis siswa, yang berisikan pelajaran-pelajaran yang begitu beragam


jumlahnya, tentu saja memberikan efek tekanan kepada siswa. Bahasa Arab yang
merupakan Bahasa Asing, dan menggunakan huruf yang berbeda dengan yang biasa
digunakan oleh siswa tentu saja akan memberikan efek yang beragam dalam hati dan
psikologi siswa. Saat ujian berlangsung, siswa akan menghadapi siatuasi yang membuat
mereka tertekan. Saat hal ini berlangsung, maka reaksi siswa pun beragam.

Ada yang mempersiapkan diri dengan baik dan maksimal, dan ada pula yang tidak,
bermalas-malasan dan akhirnya mendapatkan hasil yang kurang baik. Selanjutnya,
adalah variabel keuda, yaitu dukungan sosial keluarga. Dukungan sosial keluarga
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Menurut
Mohammad Hadi dan Suroso (2014: 88), dukungan sosial merupakan dukungan yang
datang dari orang-orang yang disayangi, berupa perhatian, informasi, dan kasih sayang,
yang membuat seseorang merasa mendapatkan dukungan yang positif.

Menurut Brooks, dukungan sosial adalah seseorang, lingkungan, aktivitas, dan sumber
daya, yang membuat individu merasa menerima dukungan, karena ia menerima manfaat
berupa informasi, emosi, dan, 5 Menurut Glanzz yang dikutip oleh Nuni dan Duta, (2014:
55), dukungan sosial dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu dukungan sosial
informal (berasal dari keluarga, lingkungan, atasan, bawahan, dan lain sebagainya), yang
kedua ialah dukungan sosial formal (berasal dari pekerja sosial, seperti petugas dari
dinas sosial, dinas kesehatan, dan lain sebagainya).

Menurut Steward dan Koch, yang dikutip oleh Abu Bakar (2006), dukungan sosial
keluarga dapat membuat siswa lebih kreatif, siswa akan memiliki rasa ingin tahu,
eksploratif, dan memiliki semangat belajar yang baik. Totalitas yang diberikan orang tua
berupa perhatian, informasi, kasih-sayang dan arahan, dapat membuat seorang siswa
memperhatikan kehidupan akademisnya dengan lebih baik. Mereka akan terdorong
untuk mengatur aktifitas belajarnya dengan lebih serius.

Mereka akan memiliki motivasi untuk mempersiapkan dan menghadapi kegiatan


akademisnya dengan sebaik mungkin. Sehingga mereka mampu belajar dengan lebih
efektif, (Adicondro dan Alfi, 2011). Menurut House, (Glanzz dkk: 2008), dukungan sosial
keluarga memiliki beberapa dimensi utama, yang ditunjukkan oleh empat indikator,
Yang antara lain terdiri dari: dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan
informasi, dukungan penilaian.

Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa dukungan sosial keluarga secara
umum merupakan dukungan yang diberikan oleh keluarga dekat, ayah, ibu, kakak, adik,
dan lain sebagainya. Dukungan ini terdiri dari beberapa hal, terutama dalam hal:
dukungan emosional, dukungan peralatan atau instrumen, dukungan informasi, dan
dukungan penilaian atas hasil yang dicapai oleh siswa. TEMPAT PENELITIAN Secara
operasional, penelitian ini akan menjadi sebuah penelitian yang berbasis kuat pada
survey dan analisis.

Penelitian akan melibatkan kunjungan langsung ke unit penelitian, yaitu di MAN 4


Jakarta. Akan ada kuesioner yang dibagikan, yang berisikan skala-skala yang dapat diisi
oleh siswa untuk mengetahui tingkat efikasi diri, dan dukungan sosial keluarga yang
dirasakan atau dimiliki oleh setiap siswa.

Selanjutnya, peneliti akan mengumpulkan data hasil belajar yang dimiliki oleh setiap
siswa, pada ujian akhir semester yang terbaru. Sehingga dapat dilihat dan dianalisa
hubungan antara tingkat efikasi diri dan dukungan sosial keluarga siswa terhadap
prestasi akademik Bahasa Arab mereka. WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan selama
lima bulan. Lima bulan ini juga terbagi menjadi tiga tahap: tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.

Masing- masing tahapan terdiri dari kegiatan-kegiatan tertuntu yang akan mendukung
bejalannya penelitian. Tahap perencanaan berlangsung selama dua bulan. Dalam tahap
ini, peneliti melakukan penyusunan proposal, perizinan, pemilihan sampel, penyusunan
instrumen, dan pengujian instrumen. Tahap pelaksanaan berlangsung selama sekitar
satu sampai dua bulan. Tahapan ini terdiri proses pengumpulan data dan observasi.

Dalam proses ini, peneliti akan berinteraksi dengan siswa secara langsung, sekaligus
secara tidak langsung, dengan cara membagikan kuesioner yang berisikan skala tentang
data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam tahapan ini, peneliti juga akan
menemui beberapa guru yang memang memegang tanggung jawab untuk mengajar
mata pelajaran Bahasa Arab di MAN 4 Jakarta.

Tahap penyelesaian berlangsung sekitar satu sampai dua bulan. Tahapan ini terdiri dari
proses analisis data, penyusunan hasil, serta pengambilan kesimpulan dan saran. Dalam
tahap ini, peneliti juga akan mencetakan laporan penelitian, yang nantinya dapat
dipublikasikan untuk menjadi salah satu acuan dalam pengembangan keilmuan,
terutama cabang ilmu Psikologi dan Pengajaran Bahasa Arab.

Jadwal Penelitian No Jenis Kegiatan Bulan/ Minggu ke- Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan judul 2 Penyususnan proposal 3
Pengajuan ijin penelitian 4 Menentukan populasi penelitian 5 Menyusun instumen 6
Menguji Instrumen 7 Pengumpulan data 8 Pengolahan dan analisis data 9 Penyusunan
laporan akhir 10 Persetujuan laporan METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis
penelitian ini adalah kuantitatif, penelitian ini juga menggunakan pendekatan deduktif.
Yang diawali dengan teori kemudian bercabang dan dilanjutkan dengan pengamatan
dan observasi di lapangan. Teori-teori yang ada akan diverifikasi ke dalam
indikator-indikator variabel. Data yang didapat dari lapangan, nantinya akan dianalisa
dengan mengganakan statistika, Statistika inilah yang nantinya digunakan untuk
pengambilan simpulan dalam penelitian. Penelitian ini juga merupakan penelitian
lapangan. Artinya, peneliti akan datang langsung ke tempat belajarnya siswa atau
populasi, yaitu MAN 4 Jakarta.

Pada saatnya nanti, data yang terkumpul akan dianalisa dengan analisa korelasional dan
regresi. Yang merupakan analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan dan
pengaruh antara dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Dua variabel bebas yang
dimaksud adalah efikasi diri dan dukungan sosial keluarga, sedangkan satu variabel
terikat yang dimaksud ialah prestasi akademis Bahasa Arab.

Sedangkan paradigma yang digunakan dalam penelitian ini ialah paradigma jalur, untuk
mencari hubungan dan pengaruh antara tiga variabel yang telah disebutkan, yaitu dua
variabel bebas: efikasi diri (X1) dan dukungan sosial keluarga (X2), dan juga satu variabel
terikat: prestasi akademis Bahasa Arab siswa (Y). Menurut Supardi (2012: 263), analisis
jalur merupakan pengembangan dari regresi linear berganda.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan dan kausalitas yang tampak dari
koefisien jalur yang ada antara variabel-variabel yang ada, (X1), (X2), dan (Y). POPULASI
SAMPEL DAN PENGAMBILAN SAMPEL Populasi adalah semua anggota kelompok yang
akan menjadi subjek penelitian (Abdul Wahab: 2013, 15). Populasi secara umum dapat
dibagi menjadi populasi target dan populasi terjangkau.

Populasi target ialah populasi yang mencakup semua individu yang akan dibahas dalam
penelitian. Secara umum, biasanya populasi target tidak seluruhnya akan terlibat dalam
penelitian. Dalam penelitian ini, populasi targetnya ialah seluruh pelajar MAN 4 Jakarta.
Seluruh pelajar MAN 4 Jakarta saat ini berjumlah sekitar 1000 orang.

Dikurangi dengan jumlah siswa kelas 12, yang saat ini sudah lulus, maka jumlahnya
berkurang 300an orang. Maka diperkirakan jumlahnya adalah 700 sekitar orang, atau
700 pelajar. Sedangkan populasi terangkau, ialah sejumlah anggota populasi yang akan
mendapatkan beberapa perlakuan dari peneliti, dan akan terlibat dalam penelitian.

Dalam hal ini, peneliti akan melibatkan sejumlah siswa untuk diminta mengisi survey
yang berisi skala efikasi diri dan dukungan sosial keluarga. STRATEGI PENGAMBILAN
SAMPEL Secara umum sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang akan terlibat
langsung dalam proses penelitian. Sampel yang diambil haruslah representatif dan
memiliki karakter dan ciri-ciri yang dimiliki oleh populasi yang sedang diteliti.

Dalam pengambilan sampel, terdapat beberapa standar yang dapat digunakan. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan metode random sampling, yaitu pengambilan
sampel secara tidak teratur, dengan menganggap bahwa semua sampel yang diambil
memiliki karakteristik yang mirip satu sama lainnya.

Arikunto (2008: 134) menyatakan bahwa dalam teknik simple random sampling, semua
sampel memiliki peluang yang sama untuk diambil sebagai sampel. Untuk penentuan
jumlah sampel, peneliti menggunakan metode purposive sampling. Yaitu dengan
menentukan jumlah tertentu dengan menggunakan rumus Taro Yamane. Dengan
toleransi sebesar 10% (Swarsono, 2007: 44).

Adapun rumus yang dimaksud adalah sebagai berikut: n = ?? ?? ?? 2 + 1 keterangan: n


= banyak sampel N = banyak populasi d = presentasi ketidak telitian dalam
pengambilan sampel sebesar 10% SISTEMATIKA PENULISAN BAB1: PENDAHULUAN
Sebagaimana penelitian pada umumnya, bab 1 akan menghimpun informasi yang
berkaitan dengan latar belakang pemilihan tema penelitan.

Bab ini juga akan mengandung informasi yang terkait dengan identifikasi masalah dan
perumusan masalah, serta pemaparan tentang penelitian-penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan pembahasan yang akan dibahas dalam penelitian ini. BAB II: TEORI
Dalam penelitian ini, bab kedua akan diisi dengan ulasan materi-materi serta teori-teori
yang nantinya akan digunakan untuk mengukur efikasi diri serta dukungan sosial siswa.
Bagian ini juga akan berisikan beberapa landasan teori tentang pembelajaran Bahasa
Arab di tingkat madrasah.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN Bagian ini akan berisikan pembahasan tentang
metodologi penelitian, seperti jenis penelitian, strategi pengambilan sampel, teknik
pengambilan data, teknik pengolahan data, teknik analisa, dan lain sebagainya. BAB IV:
PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan memaparkan data yang berhasil
dikumpulkan. Penulis juga akan mengolah data yang terkumpul dan menganalisanya
dengan menggunakan logika dan teori yang berhubungan dengan judul penelitian.

BAB V: SIMPULAN SARAN DAN PENUTUP Bab ini akan diisi dengan pemaparan hasil
dari pembahasan dan penelitian yang dilakukan, serta REFERENSI Abdullah, M. (2018).
Manajemen Mutu Pendidikan Di Sekolah Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Profesionalisme Guru, Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Di Sekolah. Jurnal Penelitian Pendidikan, 17(3), 190-198. Alias, S. N., & Ibrahim, F. (2017).
Keberkesanan Permainan Pendidikan Terhadap Pembelajaran Hukum Newton The
Effectiveness Of Educational Games On Newton’s Laws Learng. Journal Of Nusantara
Studies (Jonus), 2(1), 71- 85. Astuti, P., Herawati, T., & Kariasa, I. M. (2018). Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Self Management Pada Pasien Hemodialisis Di Kota Bekasi.
Journal Of Nursing And Health, 2(1), 32-38. Aziza, F., Anshori, A.,

& Ag, M. (2017). Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Peserta Didik Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 1
Balapulang Kabupaten Tegal (Tahun Pelajaran 2016/2017)(Doctoral Dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta). Barton, G. (2002).

Gus Dur: The Authorized Biography Of Abdurrahman Wahid. Equinox Publishing.


Bateson, P., Lotwick, W., & Scott, D. K. (1980). Similarities Between The Faces Of Parents
And Offspring In Bewick's Swan And The Differences Between Mates. Journal Of
Zoology, 191(1), 61-74. Chu, Z. (2016). The First Year Experience On An Urban Campus: A
Case Study Exploring The Impact Of First Year Programs On Student Perceptions Of
Belonging, Adjustment, Success, And Support. Djalante, R., & Garschagen, M. (2017). A
Review Of Disaster Trend And Disaster Risk Governance In Indonesia: 1900 – 2015.

In Disaster Risk Reduction In Indonesia (Pp. 21-56). Springer, Cham. Drucker, P. F. (2017).
The Theory Of The Business (Harvard Business Review Classics). Harvard Business Press.
Epton, T., Currie, S., & Armitage, C. J. (2017). Unique Effects Of Setting Goals On Behavior
Change: Systematic Review And Meta-Analysis. Journal Of Consulting And Clinical
Psychology, 85(12), 1182. Ernawati, E., & Yusuf, S. (2017).

Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sma Negeri 1
Makmur. Jurnal Sain Ekonomi Dan Edukasi (Jsee), 2(1). Fatchurrohman, R. (2017).
Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kesiapan Belajar, Pelaksanaan Prakerin Dan
Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Produktif. Innovation Of Vocational Technology
Education, 7(2). Fauzi, A. (2016).

Studi Komparasi Antara Mahasiswa Yang Berasal Dari Pondok Pesantren Salaf Dengan
Mahasiswa Yang Berasal Dari Pondok Pesantren Modern Dalam Keaktifan Diskusi Di
Dalam Kelas Pada Mata Kuliah Fiqih Di Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Tahun Akademi 2015/2016(Doctoral Dissertation,
Uin Sunan Ampel Surabaya). Froese, P. (2015, December). First World Problems. In
Forum For European Philosophy Blog. The London School Of Economics And Political
Science.

Fugère, M. A., Doucette, K., Chabot, C., & Cousins, A. J. (2017). Similarities And
Differences In Mate Preferences Among Parents And Their Adult Children. Personality
And Individual Differences, 111, 80-85. Furrer, C. J., Skinner, E. A., & Pitzer, J. R. (2014).
The Influence Of Teacher And Peeratonshiudent Clasoom Engagentyday Motivational
Resilience. National Society For The Study Of Education, 113(1), 101-123. Hyde, J.

S., Canning, E. A., Rozek, C. S., Clarke, E., Hulleman, C. S., & Harackiewicz, J. M. (2017).
The Role Of Mothers' Communication In Promoting Motivation For Math And Science
Course - Taking In High School. Journal Of Research On Adolescence, 27(1), 49-64.
Ibrahim, I., Mujahidin, E., & Saefudin, D. (2014). Analisis Terhadap Komunikasi
Pembelajaran Di Lembaga Pendidikan Islam: Studi Kasus Di Man Kabupaten Karawang.

Ta'dibuna, 3(2), 38-56. Kersten, C. (2017). Jejak Intelektualisme Islam Indonesia.


Tashwirul Afkar: Journal Of Reflection Of Religious And Cultural Thought, 36(1). Khoo, A.
(2014). I Am Gifted, So Are You. Marshall Cavendish International Asia Pte Ltd. Knott, C.,
& Scragg, T. (Eds.). (2016). Reflective Practice In Social Work. Learning Matters. Latief, A.
(2016).

Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan


Pada Peserta Didik Di Smk Negeri Paku Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali
Mandar. Pepatudzu: Media Pendidikan Dan Sosial Kemasyarakatan, 7(1), 13-26
Lobiondo-Wood, G., & Haber, J. (2017). Nursing Research-E-Book: Methods And Critical
Appraisal For Evidence-Based Practice. Elsevier Health Sciences. Mahat, H., Othman, Z.,
Saleh, Y., Hashim, M.,

Jusoh, A., & Yaacob, N. H. (2017). Keberkesanan Kurikulum Pendidikan Sains Sosial Di
Malaysia: Kajian Perspektif Guru Siswazah Dan Pengetua Sekolah Di Upsi (Effectiveness
Of Social Science Curriculum In Malaysia: A Perception Study Of The Upsi Graduate
Teachers And School Principals). Geografia-Malaysian Journal Of Society And Space,
12(1). Mcgrath, T. (2015).

Are You Self-Sabotaging?. Muhammad, D. (2017). Pembelajaran Bahasa Arab Di Pondok


Pesantren" Al- Islam" Joresan, Mlarak, Ponorogo. Skripsi Jurusan Sastra Arab-Fakultas
Sastra Um. Munirah, M. (2018). Kontroversi Penggunaan Kisah Israiliyyat Dalam
Memahami Ayat-Ayat Kisah Al- Quran. Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 16(2), 95-116.
Musyafa, M. I. (2017).

Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kecemasan Komunikasi Dalam Bersiaran Pada
Penyiar Radio Kota Malang (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim). Nathenson, M. B., & Henderson, E. S. (2018). Using Student Feedback To
Improve Learning Materials. Routledge. Nur, M. (2016). Pengaruh Kreativitas Belajar Dan
Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2
Kartasura (Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Rieber, L. P.
(2017). Participation Patterns In A Massive Open Online Course (Mooc) About Statistics.

British Journal Of Educational Technology, 48(6), 1295-1304. Ramdhani, M. A. (2017).


Lingkungan Pendidikan Dalam Implementasi Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan
Uniga, 8(1), 28-37. Saputra, Y. D. (2017). Hubungan Efikasi Diri Terhadap Prestasi Belajar
Pendidikan Jasmani. Bravo's (Jurnal Prodi Pendidikan Jasmani & Kesehatan), 5(1).
Seligman, M. E., & Csikszentmihalyi, M. (2014). Positive Psychology: An Introduction.

In Flow And The Foundations Of Positive Psychology (Pp. 279-298). Springer


Netherlands. Sitorus Pane, U. H. (2016). Studi Analisis Fatwa'ali Jum'ah (Mufti Agung
Mesir) Tentang Nikah'urfi Dalam Kitab Al-Kalim At-Tayyib Fatawa'asyriyyah (Doctoral
Dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara). Skaalvik, E. M., & Skaalvik, S.
(2016).

Teacher Stress And Teacher Self-Efficacy As Predictors Of Engagement, Emotional


Exhaustion, And Motivation To Leave The Teaching Profession. Creative Education, 7(13),
1785. Sundari, S. (2017). Pengaruh Kreativitas Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Efikasi
Diri Dan Kemandirian Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Majapahit (Unim) Mojokerto. Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan, 3(1),
61-75. Swinnerton, B. J., Morris, N. P., Hotchkiss, S., & Pickering, J. D. (2017).

The Integration Of An Anatomy Massive Open Online Course (Mooc) Into A Medical
Anatomy Curriculum. Anatomical Sciences Education, 10(1), 53- 67. Syamsuddin, M.
(2018). Metode Pendidikan Anak Berbasis Qishshah Al- Anbidan Kekstsasigur Islm.
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 17(1), 1-13. Tracy, B. (2016). Personal Success
(The Brian Tracy Success Library). Amacom Div American Mgmt Assn. Umam, K. (2017).

Implementasi Kurikulum Berbasis Tauhid Di Sd Integral Yaa Bunayya Plosoarang


Kecamatan Sanankulon Blitar. Intelektual: Jurnal Pendidikan Islam, 7(1). Wekke, I. S.
(2017). Arabic Language Teaching And Learning In Muslim Minority Of West Papua.
Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 147-168. Wulandari, D., Yulianeu, Y., & Warso, M. M.
(2017). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Melalui Efikasi Diri (Studi
Kasus Pada Sekolah Luar Biasa Negeri Semarang).

Journal Of Management, 3(3). Wulandari, S., & Unesa, K. K. S. (2013). Pengaruh Efikasi
Diri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas Xii Di Smk Negeri 1 Surabaya. Jurnal
Pendidikan Tata Niaga (Jptn), 1(1). Xiao, Q., & Feng, Z. (2017). Combination Between Big
Data And Small Data: New Methods Of Urban Studies In The Information Era. Scientia
Geographica Sinica, 3, 001. Yahya, M. D. (2017).

Posisi Madrasah Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di Era Otonomi Daerah. Khazanah:
Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, 12(1). Yahya, Y. N., Anshori, A., & Ag, M. (2017).
Praktik Pengajaran Bahasa Arab Di Kmiantrulsla Tahun 2017 (Doctoral Dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta). Yamauchi, F. (2016). Rising Real Wages,
Mechanization And Growing Advantage Of Large Farms: Evidence From Indonesia. Food
Policy, 58, 62-69. Zarkasyi, A. S. (2005).

Gontor & Pembaharuan Pendidikan Pesantren. Divisi Buku Perguruan Tinggi,


Rajagrafindo Persada. (7???/ 2014 .) ???? ??? ?? ?????? . Dar Al Kotob Al Ilmiyah .????? ???
(7??? ???? & ,????? ???? 2018 ??????????? ???????????? .) .???? ? ?????? ? , 1 ( 26 .) (777
2015 (??? ??????????????? .) 648 - 923 / 1250 ? _ 151 . (7??? ????? ?? 2014 .??????? ?? ???
?? ?????? ??? .) Shurti - Fikr Al - Al , 78 ( 1345 ,) 1 - 71 . .???????? ( 2015 .)

????? ??????? ???? ????? ????? ?? ?????????? .? ??? ? ( Doctoral Dissertation, Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim .) (7? 2017 .) ??????? ???? ????? ?? ?????? ?? ??????
????? ? ? ? ? ?? ? ?? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? - (1),
85 12 , Ta'dib - At . 110.

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
0% - Empty

Anda mungkin juga menyukai