Anda di halaman 1dari 13

Home » Perusahaan » Pengertian Studi Kelayakan Usaha, Manfaat Studi Kelayakan Usaha,

Komponen dan Aspek Studi Kelayakan Usaha, Tahap Penyusunan Studi Kelayakan Usaha

By Kreasi Seniman Tuesday, January 17, 2017 Perusahaan

Pengertian Studi Kelayakan Usaha,


Manfaat Studi Kelayakan Usaha,
Komponen dan Aspek Studi Kelayakan
Usaha, Tahap Penyusunan Studi Kelayakan
Usaha
Studi Kelayakan Usaha (Business Plans)

a. Pengertian Studi Kelayakan Usaha

Tahukan Sobat apa itu Studi Kelayakan Usaha (SKU)? SKU atau disebutkan juga studi kelayakan bisnis
(SKB) menurut Husein Umar (2003) adalah penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya
menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasilcan secara rutin dalam
rangka pencapaian kuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana
peluncuran produk baru.

Dengan kata lain, SKU adalah studi tentang kelayakan suatu ide usaha, apakah layak untuk
dikembangkan atau tidak Terdapat tiga kata kunci dalam pengertian tersebut, yaltni studi yang
berarti penelitian yang mendalam, ide yang berarti gagasan bisnis (usaha) yang akan
diimplementasikan, dan layak/ tidak layak untuk dilaksanakan. Ide usaha yang akan
diimplementasikan baik bersifat pendirian usaha baru, pengeinbangan usaha yang sudah ada,
ataupun akuisisi/pembelian/penggabungan suatu kegiatan usaha.
b. Manfaat Studi Kelayakan Usaha

Terdapat beberapa pihak yang akan merasakan manfaat dari adanya SKU, diantaranya sebagai
berikut.

1) Investor

Jika SKU yang telah dibuat temyata layak direalisasilcan, pemenulian kebutuhan akan pendanaan
dapat dimulai dicari. Misalnya dengan mencari investor yang alcan turut serta menanamkan
modalnya pada usaha yang akan dilakukan. Investor pasti membutuhkan SKU untuk mengetahui
perkiraan keuntungan yang akan didapat. dan keamanan dana yang akan diinvestasikan.

2) Kreditor

Pendanaan usaha dapat. juga diberikan oleh Bank. Pihak Bank sebelura memberikan kredit, perlu
mengkaji ulang SKU yang sudah dibuat untuk memastikan kemampuan pengelola usaha terscbut.
dalam mengembalikan pinjaman pada saat jatuh tempo dan memastikan prospck usaha di masa
depan.

3) Manajemen Periisahaan

SKU dapat dibuat oleh pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan, pembuatan
SKU diarahkan dalam rangka merealisasikan ide usaha sehingga dapat mendorong peningkatan laba
usaha yang diperoleh perusahaan. Pihak manajemen memerlukan, SKU agar dapat memetakan
pengelolaan dana yang akan digunakan, misalnya berapa dana dari modal sendiri, berapa dana dari
investor dan dari kreditor.
4) Pemerintah

Pemerintah mengetahui SHU dalam rangka membuat kebijakan-kebijakannya yang terkait dengan
pengembangan dunia usaha. Kebijakan pemerintah pasti akan berdampak kepada kebijakan
perusahaan yang dilakukan manajemen perusahaan, seperti kebijakan tentang perpajakan, tentu
akan memengaruhi terhadap perhitungan biaya produksi dan penentuan harga barang hasil
produksi, demikian juga kebijakan tentang ketenagakerjaan seperti tentang upah minimum, tentu
akan berdampak terhadap perusahaan dalam menentukan kebijakan pengupahan bagi para
karyawannya.

5) Masyarakat

SKU bagi masyarakat akan memberikan informasi tentang prospek usaha tersebut di masa depan
dan peluangnya dalam memberikan kesempatan kerja. Selain itu, menjadi pertimbangan bagi
masyarakat untuk tetap menjadi pelanggan setia perusahaan tersebut ataupun beralih ke
perusahaan lain.

c. Komponen dan Aspek Studi Kelayakan Usaha


Tabel berikut memberikan gambaran tentang beberapa komponen dan aspek yang menjadi
pertimbangan dalam penyusunan SKU.

d. Tahap Penyusunan Studi Kelayakan Usaha

Secara umum, tahap-tahap penyusunan SKU adalah sebagai berikut.

1) Tahap Penentuan Ide

Penentuan ide usaha yang akan dikembangkan harus berdasarkan kebutuhan pasar. Dengan
demikian, ketika usaha dilaksanakan benar-benar dapat memenuhi kebutuhan pasar dan laku terjual
di pasar sehingga memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Untuk menemukan ide
usaha tersebut, maka perlu dilakukan survei kebutuhan pasar dan analisa kebutuhan pasar, sehingga
ditemukan barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan pasar dan belum tersedia di pasar.

2) Tahap Penelitian

Setelah ide usaha ditentukan, diperlukan penelitian dengan mengunakan metode ilmiah. Dimulai
dengan megumpulkan data dan informasi dari lapangan, mengolah dan menganalisis data dengan
menggunakan teori yang sesuai, menginterpretasikan data serta menyimpulkan dan membuat
laporan hasil penelitian, sehingga ide usaha yang akan dikembangkan benar-benar tepat sesuai
dengan kebutuhan pasar dan memungkinkan untuk dikembangkan dengan baik.

3) Tahap Evaluasi

Evaluasi berarti membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih kriteria, baik yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif. Hal yang dibandingkan dalam evaluasi usaha adalah seluruh ongkos yang akan
ditimbulkan oleh usulan usaha serta manfaat yang diprakirakan akan diperoleh dari usaha tersebut.

4) Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Jika terdapat beberapa pilihan ide usaha yang akan dikembangkan, maka tahap pengurutan usulan
usaha yang layak untuk dikembangkan menjadi penting, ide usaha yang akan dipilih tentu yang
memiliki skor paling tinggi berdasarkan kriteria yang ditetapkan, atau yang paling memberikan
keuntungan paling tinggi bagi perusahaan.

5) Tahap Rencana Pelaksanaan

Setelah rencana usaha dipilih untuk direalisasikan, maka perlu dibuat rencana lcerja pelaksanaan,
mulai dari menentukan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk setiap jenis pekerjaan, jumlah
dan kualifikasi tenaga kerja, ketersediaan dana, kesiapan pengelola, dan sebagainya. Pada tahap ini
seluruh komponen SKU dengan aspek-aspeknya sebagaimana di jelaskan pada bagian sebelumnya
disusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu proposal SKU.

6) Tahap Pelaksanaan

Setelah semua persiapan pelaksanaan dilakukan dengan baik, maka tahap terakhir adalah
melaksanaaimya secara rutin sesuai dengan rencana yang sudah persiapkan. Sepanjang lcegiatan
usaha dilaksanakan, kegiatan evaluasi secara berkelanjutan harus dilakukan agar operasionalisasi
usaha sesuai dengan rencana yang sudah dirancang. Setiap hasil evaluasi harus terus ditindaldanjuti
untuk memastikan bahwa usaha yang dijalankan memberikan keuntungan sesuai dengan yang sudah
diperhitungkan.

Home » Perusahaan » Jenis-Jenis Kegiatan Usaha BUMD, Kebaikan dan Kelemahan BUMN
dan BUMD
By Kreasi Seniman Saturday, January 14, 2017 Perusahaan

Jenis-Jenis Kegiatan Usaha BUMD,


Kebaikan dan Kelemahan BUMN dan
BUMD
Jenis-Jenis Kegiatan Usaha BUMD

Kegiatan usaha BUMD pada umumnya adalah usaha yang menyangkut hajat hidup orang
banyak, diantaranya sebagai berikut.

a. Transportasi Umum

Masyarakat tentu memerlukan jasa transportasi yang dapat mempermudah mobilisasinya di


masyarakat, sehingga pemerintah daerah mengembangkan BUMD dalam bidang transportasi,
Contohnya di Jakarta terdapat Transjakarta dan di Kota Bandung terdapat Trans Metro
Bandung (TMB)

b. Penyediaan Air Bersih

Air bersih menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat di suatu daerah, sehingga setiap
Kabupaten atau Kota dipastikan memiliki BUMD yang mengelola air bersih bagi
masyarakatnya yang dikenal Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). PDAM merupakan
salah satu unit usaha rnilik daerah, yang bergerak dalarn distribusi air bersih bagi masyarakat
umum. PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia.
PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan
dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif daerah. Perusaliaan air minum yang
dikelola negara secara modem sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda pada tahun 1920-
an dengan nama Waterleiding sedangkan pada pendudukan Jepang perusaliaan air minum
dinamai Suido Syo.

c. Pengelolaan Pasar

Pasar menjadi tempat bertemunya masyarakat penjual dan masyarakat pembeli untuk selling
berinteraksi dalam memenuhi kebutuhannya. Keberadaan pasar sangat penting agar
masyarakat bisa dengan mudah menemukan barang yang menjadi kebutuhan hidupnya
maupun barang yang akan dip'erjualbelikannya. Hampir setiap provinsi kabupaten atau kota
memiliki perusahaan daerah yang mengelola pasar di daerahnya. Seperti di Jakarta terdapat
PD. Pasar Jaya yang mengelola pasar tradisional di wilayah Jakarta, di Makasar terdapat PD.
Pasar Makasar, di Surabaya terdapat PD. Pasar Surya Surabaya, di Kota Bandung terdapat
PD. Pasar Bermartabat, dan sebagainya

d. Jasa Perbankan

Melalui artikel sebelumnya, mungkin anda sudah mengetahui bahwa Bank berfungsi sebagai
lembaga intermediasi atau perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan
masyarakat yang kekurangan dana, baik untuk kegiatan produktif atau usaha maupun untuk
kebutuhan konsumtif. Oleh karena pentingnya peran bank, maka setiap pemerintah provinsi
mendirikan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Contohnya di Jakarta terdapat Bank DKI, di
Jawa Barat terdapat Bankjabar dan Banten (BJB), di Sumatra Barat terdapat Bank Sumbar, di
Papua terdapat terdapat Bank Papua, di Bah terdapat Bank Bali, di Sulawesi Selatan terdapat
Bank Sulselbar, dan sebagainya.

Selain jenis usaha di atas, di beberapa daerah adapula yang mengembangkan BUMD yang
bergerak dalam jasa asuransi seperti Asuransi ASKBIDA. Adapula yang memiliki jenis
kegiatan usaha dalam bidang properti, hotel, pariwisata dan sebagainya.

Kebaikan dan Kelemahan BUMN dan BUMD

Kebaikan dari BUMN dan BUMD, di antaranya sebagai berikut.

1. Menjadi alat kontrol supaya tidak terjadi monopoli pemanfaatan daya ekonomi yang
menguasai hajat hidup orang banyak oleh pihak swasta.
2. Dapat membina koperasi dan usaha kecil menengah (KUKM) sehingga dapat
memiliki daya saing dan manajemen profesional.
3. Sebagai stabilisator perekonomian dalam rangka mendorong peningkatan
kesejaliteraan masyarakat.
4. Dapat menangani bidang usaha yang membutuhkan investasi yang sangat besar.
5. Relatif memiliki kemudahan dalam menjalani kerja sama dengan BUMS dan KUKM
serta perusahaan swasta asing.
6. Diberikannya fasilitas umum yang disediakan oleh negara.
7. Dapat memberikan kesejahtraan yang lebih baik kepada para karyawan.

Kelemahan dari BUMN/BUMD, di antaranya scbagai berikut.

1. Monopoli BUMN atas sumber daya alam tertentu dapat mematikan usaha sektor
swasta.
2. Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan manajemen berdampak kepada kerugian
rakyat secara keseluruhan.
3. Manajemen cenderungkurangprofesional dibanding dengan BUMS, salah satunya
diakibatkan oleh kepemilikannya bukan perorangan melainkan negara.
4. Lemahnya pengawasan dapat mengakibatkan terjadinya penyelewengan dan KKN
(Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
5. BUMN yang mengekploitasi sumber daya alam yang dapat merugikan lingkungan.
6. Ketidakmampuan BUMN dalam membayar utang, baik utang luar negeri maupun
dalam negeri dapat menjadikan'semakin besarnya beban utang negara.
7. Bagi BUMN yang sudah go public keuntungannya menjadi terbagi, akibatnya
pemasukan negara menjadi berkurang.

Home » Perusahaan » Peran BUMS dalam Perekonomian, Bentuk-Bentuk BUMS

By Kreasi Seniman Monday, January 16, 2017 Perusahaan

Peran BUMS dalam Perekonomian,


Bentuk-Bentuk BUMS
Peran BUMS dalam Perekonomian
Peranan badan usaha milik swasta dalam perekonomian Indonesia, di antaranya sebagai berikut :

1. Membantu pemerintah mengurangi pengangguran dengan membuka kesempatan kerja


baru.
2. Membantu pemerintah dalam mengelola dan mengusahakan kegiatan produksi, distribusi,
dan konsumsi yang tidalc dapat ditangani oleh BUMN.
3. Membantu pemerintah dalam menambah pendapatan negara dengan membayar pajak.
4. Mendorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional.
5. Membantu meningkatkan kinerja ekonomi nasional di berbagai selctor pembangunan.
6. Membantu pemerintah dalam meningkatkan devisa nonmigas melalui ekspor, pariwisata,
dan transportasi.
7. Mengoptimallcan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang melimpah dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bentuk-Bentuk BUMS

Bentuk badan usaha milik swasta terdiri atas perusahaan perseorangan, firma (Fa), Perusahaan
Komanditer (CV), dan Perseroan Terbatas (PT).

a. Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah BUMS yang permodalannya berasal dari satu orang sehingga
dimiliki dan dikelola oleh yang bersangkutan. Tanggung jawab dalam perusahaan perseorangan
bersifat tidak terbatas sehingga semua keuntungan dan risiko kerugian akan ditanggung sendiri.

Pada awal pendirian perusahaan, pada umumnya telah dipandang cukup untuk dapat bertahan
dalam aktivitasi usahanya. Namun, dengan berjalannya waktu, terjadi persaingan usaha yang
semakin meningkat, sehingga diperlukan sikap yang jujur, teliti, cermat, tekun, kreatif, serta inovatif
dan strategi-strategi yang tidak hanya membuat perusahaan bertahan, namun mampu membuat
perusahaan tersebut memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat.

b. Firma (Fa)

Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan dengan satu nama
dan tujuannya untuk membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan tersebut. Pemilik firma terdiri
atas beberapa orang yang bersekutu dan setiap anggota menyerahkan kekayaan pribadinya sesuai
dengan akta pendirian yang disepakati. Kekayaan perusahaan tidak dipisahkan dari kekayaan pribadi
sehingga para anggota sekutu memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas.

Jika firma didirikan secara resmi, hams didaftarkan ke panitera pengadilan negeri dan selanjutnya
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI).

c. Perusahaan Komanditer (Commanditaire Vennootschap/CV)

Perusahaan Komanditer adalah BUMS yang merupakan persekutuan dari beberapa orang yang
berusaha (sekutu komplementer) dan beberapa orang yang hanya menyerahkan modal saja (sekutu
komanditer). Pembagian laba yang diperoleh disesuaikan dengan perjanjian yang tercantum dalam
akta pendirian.

Sekutu komanditer atau sekutu pasif adalah mereka yang menyerahkan modal saja dalam
persekutuan. Jika perusahaan menderita kerugian, mereka hanya bertanggung jawab sebatas modal
yang diserahkan dan begitu juga jika untung, akan memperoleh keuntungan sesuai dengan modal
yang disertakan.

Sekutu komplementer atau sekutu aktif adalah mereka yang menjalankan usaha dan dapat
melakukan perjanjian dengan pihak ketiga dalam rangka menjalankan usahanya. Mereka pada
umumnya memiliki kewenangan dalam menetapkan setiap kebijakan perusahaan yang didirikannya.

d. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas adaiah BUMS yang merupakan perseroan dua orang atau lebih dengan
perolehan modal berasal dari pengeluaran saham. Pemilik modal disebut pemegang saham yang
memiliki tanggung jawab sebanyak saham yang dimilikinya sehingga pemegang kekuasaan tertinggi
dalam Perseroan Terbatas berada pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Modal Perseroan Terbatas (PT) terdiri atas saham-saham yang dapat diperjual belikan sehingga
sewaktu-waktu dapat terjadi perubahan kepemilikan tanpa ada proses pembubaran perusahaan
terlebih dahulu. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham dan menjadi bukti
kepemilikannya. Pemilik saham memiliki tanggung jawab terbatas, yaitu sebanyak saham yang
dimilikinya, oleh karenanya bentuk usaha ini disebut Perseroan Terbatas.

Secara umum, Perseroan Terbatas dapat dibedakan sebagai berikut.

1) PT Terbuka/Umum

Perseroan Terbatas Terbulca adalah Perseroan Terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat
umum melalui pasar modal (go public).

2) PT Tertutup
Perseroan Terbatas Tertutup adaiah Perseroan Terbatas yang modalnya berasal dari kalangan
tertentu. Misalnya, berasal dari keluarga yang tidak diperjual belikan kepada masyarakat umum.

3) PT Kosong

Perseroan Terbatas Kosong adalah Perseroan Terbatas yang sudah tidak aktif menjalankan usahanya
dan hanya tinggal namanya saja.

e. Yayasan

Yayasan adalah suatu badan hukum yang menipunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan,
dan kemanusiaan. Didirikan dengan memerhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam
Undang-Undang.

Di Indonesia, yayasan diatnr dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Pembahan atas
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Pendirian yayasan dilakukan dengan akta
notaris dan mempunyai status badan hukum setelah akta pendirian memperoleh pengesahan dari
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atau pejabat yang ditunjuk. Yayasan mempunyai
organisasi kepengurusan yang terdiri atas pembina, pengurus, dan pengawas. Pengelolaan kekayaan
dan pelaksanaan kegiatan yayasan dilakukan sepenuhnya oleh pengurus. Pengurus wajib membuat
laporan tahunan yang disampaikan kepada pembina mengenai keadaan keuangan dan
perkembangan kegiatan yayasan. Pengawas bertugas melakukan pengawasan serta memberi
nasihat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan.

f. Badan Usaha Swasta Asing

Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal Asing di antaranya mengatur tentang
keberadaan Badan Usaha Swasta Asing yang ada di Indonesia. Penanaman modal asing langsung di
Indonesia harus dalam suatu Badan Hukum, yaitu Perseroan Terbatas.

Badan usaha swasta asing yang ada di Indonesia harus tunduk pada peraturan hukum di Indonesia.
Di antaranya bahwa Badan Usaha Swasta Asing tidak boleh memasuki bidang usaha yang menguasai
hajat hidup orang banyalc dan penting bagi negara, seperti air minum dan listrik.

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Pengertian BUMS

Selain BUMN dan BUMD, dikenal juga yang disebut BUMS. Apa dan bagaimana ciri-ciri BUMS, akan
dibahas berikut ini.

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh permodalannya berasal dari
pihak swasta dengan tujuan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. BUMS dapat dimiliki oleh
perseorangan atau persekutuan badan-badan usaha, pemilik dapat bertindak sebagai pengelola atau
dapat juga hanya sebagai pemilik dan pengelolaannya diserahkan kepada tenaga profesional.

BUMS secara umum dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.


1. Perusahaan swasta nasional adalah perusahaan swasta yang permodalannya berasal dari
pihak swasta dalam negeri. Contohnya, PT Astra Intemasional.
2. Perusahaan swasta asing adalah perusahaan swasta yang permodalannya berasal dari pihak
swasta luar negeri. Contohnya, Hongkong Sanghai Bank Corporation (HSBC) di dunia
perbankan.
3. Perusahaan swasta campuran adalah perusahaan swasta yang permodalannya berasal dari
patungan antara beberapa pihak swasta, baik swasta nasional dengan swasta nasional,
maupun swasta nasional dengan swasta asing dalam bentuk kerja sama. Contohnya, Lippo
Bank kerja sama swasta Indonesia dengan swasta Malaysia.

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan atau laba.


2. Permodalan berasal dari pihak swasta yang dapat berasal dari satu orang atau beberapa
orang dalam bentuk kerja sama.
3. Memiliki status hukum yang bertanggung jawab sesuai Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang.
4. Karyawannya berstatus pegawai swasta yang diatur oleh peraturan perusahaan yang
bersangkutan.

Perbedaan Perusahaan Swasta dan BUMS

Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis yang bertujuan mencari keuntungan atau profit.
Kesatuan yuridis maksudnya bahwa untuk mendirikan badan usaha memerlukan aspek legal dari
pemerintah seperti akta pendirian, surat keputusan nomor badan hukum, Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU). Sedangkan aspek ekonomis maksudnya
bahwa untuk mendirikan badan usaha harus memiliki faktor produksi seperti sumber daya alam,
tenaga kerja, modal, dan skill.

Adapim perusahaan menurut Husein Umar (2003) adalah sebuah organisasi yang memproses
perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa yang diperuntukkan
bagi pemuasan kebutuhan para pembeli serta diharapkan akan memberikan laba kepada para
pemiliknya. Perusahaan dapat diartikan juga sebagai setiap bentuk badan usaha yang
mempekerjakan sejumlah pekerja dengan tujuan mencari keuntungan, baik milik swasta maupun
milik Negara yang memiliki badan hukum atau tidak. Perusahaan merupakan alat badan usaha dalam
mencapai keuntungan.

Perusahaan dapat dimaknai juga sebagai tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya
semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak
Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk
perusahaannya. Badan usaha ini adalah status hukum dari perusahaan tersebut yang terdaftar di
pemerintah secara resmi.

Badan usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda.
Perbedaan utamanya adalah bahwa kalau badan usaha merupakan kelembagaannya, sementara
perusahaan adalah tempat dimana badan usaha itu mengelola faktor-faktor produksi untuk
mengasilkan barang dan jasa dalam rangka mendapatkan keuntungan. Orientasi perusahaan adalah
menghasilkan barang atau jasa sedangkan badan usaha mencari keuntungan Berdasarkan penjelasan
tentang perbedaan antara badan usaha dan perusahaan di atas, maka Anda tentu sudah dapat
membedakan antara perusahaan swasta dengan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Kalau
perusahaan swasta adalah tempat dimana badan usaha swasta mengelola faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dalam rangka mendapatkan keuntungan sedangkan BUMS
sendiri adalah kesatuan yuridis dan ekonomis milik pihak swasta yang bertujuan mencari
keuntungan atau profit.

Berdasarkan Kepemilikannya, jenis perusahaan swasta dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
sebagai berikut.

1. Perusahaan Swasta Nasional, yaitu suatu perusahaan yang modal usahanya berasal dari
pihak swasta dalam negeri.
2. Perusahaan Swasta Asing, yaitu suatu perusahaan yang modal usahanya berasal dari pihak
swasta asing atau luar negeri.
3. Perusahaan Swasta Campuran, yaitu perusahaan yang modal usahanya berasal dari
kerjasama antar pengusaha nasional atau antar pengusaha nasional dengan pengusaha asing
atau luar negeri.

Sedangkan jenis BUMS di Indonesia berdasarkan bentuk hukumnya terdiri atas Perusahaan
Persekutuan (Firma, Persekutuan Komanditer/CV, dan Perseroan Terbatas/PT), dan Yayasan. Khusus
untuk yayasan, ia adalah suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan karena tidak
mencari keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan berbadan hukum.

BUMD, BUMN VS SWASTA


Kemitraan hal yang lazim jadi topik utama didalam dialog yang berkaitan dengan dunia
pebisnis, identik dengan dunia usaha yang dikelola oleh swasta. Yang sangat menarik di
Cina justru kemitraan adalah kerjasama usaha antara swasta dan pemerintah, patut
untuk ditiru, mereka mampu mempertahankan budaya manajemen yang kuat dengan
mengabaikan manajemen budaya lain, mungkin kita pun telah mendengar bahwa Cina
telah memiliki peradaban yang jauh lebih tinggi dan bukankah Nabi Muhamad SAW telah
menganjurkan supaya kita menuntut ilmu sampai kenegeri Cina?.

Jalinan kerjasama usaha antara swasta dan pemerintah akan lebih menguntungkan dan
lebih lama, mengapa demikian, karena dukungan pemerintah akan merupakan faktor
yang sangat penting untuk menjamin usaha kerjasama tersebut. Prospek peluang usaha
yang akan ditawarkan sebaiknya dikaitkan dengan kepentingan negara, dan setiap calon
mitra berkewajiban menyampaikan informasi yang akurat. Tidak cukup sampai disana
pemerintah pun berkewajiban memberikan hasil studi kelayakan yang detail tentang,
jumlah pekerja yang dibutuhkan, kondisi permintaan pasar,perkiraan ketersediaan
sumber daya dan bahan mentah yang diperlukan, kondisi pabrik yang diperlukan,
perlindungan terhadap lingkungan.

Rancangan kesepakatan yang telah disetujui kedua belah pihak, dan dokumen hukum
tersebut harus dibuat dan dituangkan kedalam bahasa Indonesia dengan memuat hak dan
kewajiban masing-masing pihak, penuangan bahasa Indonesia tersebut untuk
mempermudah mencari jalan keluar seandainya ada permasalahan ditengah jalan.
Untuk pengusaha asing yang akan mengadakan usaha kerjasama ini sebaiknya
industri/usahanya tidak diarahkan ke industri yang sudah dimiliki pengusaha pribumi,
hal itu dalam rangka melindungi pengusaha pribumi.

Setiap usaha kerjasama yang telah disetujui diharuskan untuk segera dilaporkan kepada
Dirjen Pajak dan Cukai.

Pemerintah bertanggungjawab terhadap keberlangsungan usaha kerjasama ini, dan


sudah pasti harus menguntungkan pihak pribumi. Pengendalian harga pun mutlak
menjadi tanggung jawab pemerintah. Kebersihan ahlak maupun moral pejabat
pemerintah dalam hal ini mutlak dan wajib adanya, untuk menjaga wibawa dan
menumbuhkan kepercayaan pihak pengusaha swasta.

Usaha pemerintah apa saja yang harus menjalin kerjasama dengan pihak pengusaha
swasta?, tentu saja BUMN dan BUMD, selama pengusaha swasta tidak dilibatkan untuk
bekerjasama dalam berusaha selama itu pula BUMN maupun BUMD tidak berkembang
dan sedikit demi sedikit kolap digerogoti oleh manajemen yang tidak profesional.
Satu hal pokok dan prinsip yang tidak boleh dilanggar adalah jangan mencampur adukan
antara politik dan bisnis, mengalihkan pembicaraan bisnis ke politik hanya akan merusak
masa depan dan kelangsungan bisnis itu sendiri dan mengganggu ikatan kerjasama yang
telah dibuat dan disepakati.

Mulailah membuat studi kelayakan tentang prospek peluang usaha yang dibutuhkan
untuk kepentingan negara dan masyarakat, kemudian identifikasi BUMN dan BUMD
yang ada spesifikasikan bidang usahanya sebagai bahan yang akan ditawarkan dan
dikerjasamakan dengan pelaku usaha swasta. Merubah paradigma baru dengan
perbaikan sistem manajemen pengelolaan bisnis BUMN, BUMD yang lebih profesional,
kita patut bercermin kepada Cina, berguru, dan mengadakan studi banding dan
aplikasikan di bumi pertiwi ini untuk kepentingan negara dan rakyat Indonesia yang kita
cintai.

Literatur : Menembus Pasar Cina (Yuan Wang, Rob Goodfellow, Xin Sheng Zhang,
Jakarta, Agustus 2000)

Anda mungkin juga menyukai