Anda di halaman 1dari 2

Kejang demam berdasarkan definisi dari The International League Againts Epilepsy

(Commision on Epidemiology and Prognosis, 1993) adalah kejang yang disebabkan kenaikan
suhu tubuh lebih dari 38,4˚C tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit
akut pada anak berusia di atas 1 bulan tanpa riwayat kejang tanpa demam sebelumnya.2,3
Demam pada kejang demam umumnya disebabkan oleh infeksi, yang sering terjadi pada anak-
anak, seperti infeksi traktus respiratorius dan gastroenteritis.4
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas
38˚C atau di atas 37,8°C aksila. Biasanya kejang demam terjadi pada anak yang berusia antara
3 bulan sampai 5 tahun, dan terbanyak pada anak berusia 14-18 bulan. 1 Kejang demam
merupakan kelainan tersering pada anak, 2%-5% anak berusia di bawah 5 tahun pernah
mengalami bangkitan kejang demam. Di Amerika Serikat insiden kejang demam berkisar
antara 2%-5% pada anak berusia kurang dari 5 tahun. Hampir 1,5 juta kejadian kejang demam
terjadi tiap tahunnya di USA, dan sebagian besar terjadi dalam rentang usia 6 hingga 36 bulan
Manifestasi kejang demam dibagi menjadi kejang demam simpleks dan kompleks.
Kejang demam sederhana (simple febrile seizure) yaitu kejang demam yang berlangsung
singkat kurang dari 15 menit dan umumnya akan berhenti sendiri. Kejang berupa umum tonik
atau klonik tanpa gerakan fokal. Kejang demam tidak berulang dalam 24 jam, kejang jenis ini
merupakan 80% dari seluruh kejang demam. Kejang demam komplek (complex febrile seizure)
yaitu kejang dengan salah satu ciri kejang lama lebih dari 15 menit, kejang fokal atau parsial
satu sisi atau kejang umum yang didahului kejang parsial, berulang atau lebih dari satu kali 24
jam.
Untuk itu tenaga perawat dituntut untuk berperan aktif dalam mengatasi keadaan
tersebut serta mampu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dan keluarga, yang
meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu dan
berkesinambungan serta memandang klien sebagai satu kesatuan yang utuh secara bio-psiko-
sosial-spiritual. Prioritas asuhan keperawatan pada kejang demam adalah
mencegah/mengendalikan aktivitas kejang, melindungi pasien dari trauma, mempertahankan
jalan napas, meningkatkan harga diri yang positif, memberikan informasi kepada keluarga
tentang proses penyakit, prognosis dan kebutuhan penanganannya (Wong, 2008).
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan bila suhu udara panas, kenakan pakaian
seminimal/setipis mungkin, atau tanggalkan pakaiannya. Jangan selimuti anak dengan selimut
tebal, karena justru akan meningkatkan suhu tubuh dan menghalangi penguapan. Kompres
dengan lap basah (suhunya kurang lebih sama dengan suhu badan anak). Jangan gunakan
alkohol atau air dingin (penggunaan alkohol amat berpeluang menyebabkan iritasi pada mata
dan keracunan/intoksikasi). Kejang demam yang baik. Adapun penanganan keperawatan
kejang demam (Friedman, 2011) yang dapat dilakukan seperti pantau jalan napas, pernapasan
dan sirkulasi, posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung, usahakan
agar jalan nafas bebas untuk
Friedman, JN. (2011). Emergency Management Of The Paedatric Patient With General
Convulsive Status Epilepticus. Canadian Peadiatric Society Acute Care Committee Child
Health Journal: 16 (2) : 91-7. Didalam jurnal demam dan penangan kejang demam pada anak.
Lumbantobing, S.M. (2003).Penatalaksanaan Muthakhir Kejang Pada Anak. Jakarta : FKUI
Wong ,Donna, L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Alih Bahasa Agus

Anda mungkin juga menyukai