Anda di halaman 1dari 20

Hasil Diskusi Fartok III

'ANTIBIOTIK'
Teman-teman pada hari ini, saya akan membagikan sedikit lagi laopran
yang saya.
jangan lupa ya bantu juga likenya ok.!

HASIL DISKUSI

A. Perbedaan antibiotik, antimikroba, desinfektan dan antiseptik

Jawab :

a. Antibiotik (Menurut Farmakologi dan Terapi, Hal : 585)

Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat

menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotik dewasa ini dibuat

secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam praktek sehari-hari AM sintetik yang

tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya sulfonamid dan kuinolon) juga sering

digolongkan sebagai antibiotik.

b. Antibiotik (Menurut Obat-Obat Penting : 65)

Antibiotika (L.anti = lawan= hidup) adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan

bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan

toksisitasnya bagi manusia relatif kecil.

c. Antimikroba (Menurut Farmakologi dan Terapi, Hal : 585)

Antimikroba (AM) ialah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan

manusia.Dalam pembicaraan disini, yang dimaksudkan dengan mikroba terbatas pada jasad renik

yang tidak termasuk kelompok parasit.


d. Desinfektan (Menurut Farmakologi dan Terapi, hal : 535)

Ialah zat yang digunakan untuk mencegah infeksi dengan mematikan mikroba misalnya

sterilisasi alat kedokteran.

e. Antiseptik (Menurut Farmakologi dan Terapi, hal : 534)

Antiseptik ialah obat yang dapat meniadakan atau mencegah keadaan sepsis. Antiseptik

ialah zat yang digunakan untuk membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme,

biasanya merupakan sediaan yang digunakan pada jaringan hidup.

f. Desinfektan (Menurut Farmakologi Dasar dan Klinik, Hal : 1011)

Desinfektan adalah bahan kimia kuat yang menghambat atau mematikan mikroorganisme.

g. Antiseptik (Menurut Farmakologi Dasar dan Klinik, Hal: 1011)

Antiseptik adalah obat disinfeksi dengan toksisitas yang cukup rendah untuk sel pejamu

sehingga dapat digunakan langsung pada kulit, membran mukosa, atau luka.

Kesimpulan :

a. Antimikroba adalah senyawa yang diperoleh dari bahan alam atau obat-obat sintesis yang

digunakan untuk membasmi mikroba.

b. Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, yang dapat menghambat mikroba jenis

lain.

c. Desinfektan adalah suatu zat kimia yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada

benda mati.

d. Antiseptik adalah suatu zat kimia yang digunakan untuk membunuh mikrooganisme pada

makhluk hidup atau jaringan hidup.

B. Mekanisme antimikroba yang menghambat biosintesis dinding sel mikroba

Jawaban :

 Menurut Farmakologi dan Terapi, Hal 586

Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah penisilin, sefalosporin, basitrasin,

vankomisin, dan sikloserin. Dinding sel bakteri, terdiri dari polipeptidoglikan yaitu suatu
kompleks polimer mukopeptida (glikopeptida), sikloresin menghambat reaksi yang paling dini

dalam proses sintesis dinding sel; diikuti berturut-turut oleh basitrasin, vankomisin dan diakhiri

oleh penisilin dan sefalosporin yang menghambat reaksi terakhir (transpeptidasi) dalam

rangkaian reaksi tersebut. Oleh karena tekanan osmotik dalam sel kuman lebih tinggi daripada di

luar sel maka kerusakan dinding sel kuman akan menyebabkan terjadinya lisis, yang merupakan

dasar efek bakterisidal pada kuman yang peka.

 Menurut Farmakologi Ulasan Bergambar hal : 427)

Beberapa obat antimikroba, secara selektif, mengganggu sintesis dinding sel bakteri-suatu

struktur yang tidak dimiliki oleh sel-sel mamalia. Dinding sel terdiri dari suatu polimer disebut

peptidoglikan yang mengandung unit glikan yang saling bergabung satu sama lain melalui ikatan

silang peptida. Agar efektif secara maksimal, penghambat sintesis dinding sel membutuhkan

mikroorganisme yang berproliferasi secara aktif, penghambat ini kurang atau tidak berefek pada

bakteri yang tidak bertumbuh dan membelah. Anggota yang paling penting dari kelompok obat

ini adalah antibiotika β-laktam (diberi nama berdasarkan cincin β-laktam yang penting bagi

aktivitasnya) dan vankomisin.


 Menurut At a Glance Farmakologi Medis, Hal:82 )

 Menurut Katzung, hal 894

Penisilin seperti semua antibiotik β-laktam, menghambat pertumbuhan bakteri dengan

menganggu reaksi transpeptidasi sintesis dinding sel bakteri. Dinding sel adalah suatu lapisan

luar kaku yang khas untuk spesies bakteri. Struktur ini membungkus membran sitoplasma,

mempertahankan bentuk dan integritas sel, serta mencegah lisis sel akibat tekanan osmotic yang

tinggi. Dinding sel terdiri dari suatu ikatan-ikatan silang kompleks polimer polisakarida dan
polipeptida, peptidoglikin (juga dikenal sebagai murein atau mukopeptida). Polisakaraida

menggandung gula amino, N asetilglukosamin dan asamN-asetil-muramat. Sebuah peptide 5

asam amino dihubungkan ke gula asam N-asetilmuramat. Peptide ini berakhir di D-alanin-

D_alanin. Protein pengikat penisilin (penicillin-binding protein,PBP, suatu enzim) mengeluarkan

alanin terminal dalam proses pembentukan ikatan saling member dinding sel rigiditas

strukturalnya. Antibiotic beta-laktam, analog structural substrat D-ala-D-ala alami secara

kovalen mengikat tempat aktif PBP. Hal ini menghambat reaksi transpeptidasi, menghambat

sintesis peptidoglikin dan menyebabkan kematian sel. Mekanisme pasti kematian sel belum

sepunuhnya dipahami, tetapi terjadi autolysis dan gangguan morfogenesis dinding sel. Antibiotic

beta-laktam mematikan sel bakteri hanya ketika bakteri sedang tumbuh aktif dan menyintesis

dinding sel.

 Menurut Farmakologi Ulasan Bergambar, Hal 438

PEBGHAMBAT β-LACTAMASE

Hidrolisis cincin β-lactam, baik melalui pembelahan enzimatik menggunakan β-lactamase

maupun dengan asam, menghancurkan aktivitas antimikroba antibiotika β-lactam. Penghambat

β-lactamase, seperti clavulanic acid, sulbactam, dan tazobactam, mengandung cincin β-lactam,

tetapi tidak memiliki aktivitas antibakteri yang signifikan bila digunakan secara tunggal. Obat-

obat ini justru berikatan dan menginaktifkan β-lactamase sehingga melindungi antibiotika yang

normalnya merupakan substrat bagi enzim ini. Oleh sebab itu, penghambat β-lactamase

diformulasikan dalam kombinasi dengan antibiotika sensitif β-lactamase.

Kesimpulan :

Dinding sel terdiri dari 3 komponen yaitu polipeptida, polisakarida, dan polipeptidoglikan.

Dimana polipeptidoglikan terdiri dari ikatan polipeptida yang tersusun dari asam amino dan

polisakarida terdiri dari NAM dan NAG. Asam N-asetilmuramat menghasilkan rantai amino

yang kemudian membentuk rantai peptida, kemudian rantai peptida bertranspeptidase dengan d-
alanin-alanin N-asetilglukosamin sehingga membentuk jembatan pentaglisin sehingga sintesis

dinding sel berhasil.

Mekanisme kerja golongan β-lactam ialah langsung berikatan dengan penicilin-Binding

protein (PBP) karena strukturnya mirip.

Mekanisme kerja penghambat β-laktamase yaitu dengan menghidrolisis cincin β-lactam.

Dan mekanisme kerja β-laktam yaitu menggantikan posisi D-ananin-alanin sehingga

menghasilkan dinding sel yang rapuh dan mudah diputuskan itu artinya sintesis dinding sel tidak

berhasil dan tidak menghasilkan sintesis.

C. Mekanisme antimikroba yang menghambat biosintesis sintesis protein mikroba

Jawab :

 Menurut At a Glance Farmakologi Medis hal : 84

Kelompok antibiotik ini bekerja dengan menghambar sintesis protein bakteri. Obat-obat

ini bersifat toksik selektif karena ribosom bakteri (tempat sintesis protein) terdiri dari subunit

50S dan 30S sementara ribosom mamalia memiliki subunit 60S dan 40S.

Protein dibentuk dari asam amino pada ribosom, yang bergerak sepanjang untaian asam

ribonukleat pembawa pesan sehingga kodon berurutan lewat melalui suatu akseptor untuk

molekul RNA transfer spesifik. tRNA membawa asam amino berikutnya yang dibutuhkan untuk

memperpanjang rantai peptida.Tetrasiklin dan aminoglikosida terikat pada subunit 30S dan

menghambat ikatan aminoasil-tRNA. Selain itu, aminoglikosida menyebabkan kesalahan

baca mRNA, sehingga protein nonfungsional disintesis. Langkah selanjutnya pada

sintesis peptida adalah transpepetidasi, dimana rantai peptida yang sedang berkembang dan

melekat pada lokasi P ditransfer ke asam amino yang melekat pada aminoasil-tRNA pada lokasi

A. Kloramfenikolmenghambat aktivitas peptidil transferase dari subunit ribosom 50S. Setelah

tranpeptidasi, rantai peptida ditranslokasi dari lokasi A ke P sehingga lokasi A siap untuk

menerima aminoasil-tRNA berikutnya. Makrolida dan streptogramin terikat pada subunit 50S

dan menghambat translokasi. Streptogramin, seperti quinupristindan dalfopristin merupakan


obat baru yang secara aktif melawan bakteri Gram positif. Obat ini hanya digunakan untuk

infeksi serius yang resisten terhadap obat lain, misalnya terhadap Staphylococcus aureus yang

resisten metisilin (MRSA).

Aminoglikosida, seperti gentamisin, harus diberikan secara injeksi. Aminoglikosida

merupakan obat yang berguna dalam terapi infeksi berat, tetapu dapat menibulkan efek

nefrotoksik dan ototoksik. Tetrasiklin aktif secara oral, merupakan antibiotik spektrum luas,

tetapi resistensi bakteri yang meningkat telah menguranig

penggunaannya. Makrolida (misalnyaeritromisin) mempunyai spektr/um antibakteri yang sama

dengan benzilpenisilin. Bakteri Gram positif lebih sensitif terhadap eritromisin daripada bakteri

Gram negatif karena terakumulasi sekitar 100 kali lebih banyak. Kloramfenikol efektif melawan

bnayak organisme, tetapi efek samping seriusnya (seperti anemia plastik) membatasi

penggunaanya.

Kesimpulan :

Terdapat 2 proses pada sintesis protein yaitu:

Transkripsi => DNA mRNA

Translasi => mRNA protein

Maksudnya adalah pada proses transkripsi membentuk DNA dan diubah menjadi mRNA

sedangkan pada proses translasi dari mRNA membentuk protein. Pada sintesis protein dimulai

dari proses translasi yang dimana pada proses ini terdapat 5 bagian yaitu

 tRNA memasuki subunit 30S dengan membawa satu asam amino

 proses pembacaan oleh mRNA

 pelepasan tRNA oleh enzim peptidil transferase

 proses perpindahan lokasi

 perpanjangan ikatan peptida sehingga terbentuk protein (ikatan peptida menghasilkan asam

amino, semakin banyak asam amino maka terbentuklah protein).


Penggolongan obat. Tetrasiklin mekanisme kerjanya yaitu mencegah tRNA menempel pada

30S sehingga tidak terjadi penempelan. Aminoglikosida mekanisme kerjanya yaitu terjadi salah

pembacaan pada asam amino. Kloramfenikol mekanisme kerjanya yaitu menghambat proses

transpeptidasi. Makrolida dan streptogramin mekanisme kerjanya adalah menghambat proses

translokasi.

D. Mekanisme antimikroba yang menghambat biosintesis membransel mikroba

Jawab :

 Menurut Farmakologi dan Terapi hal : 586

Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah polimiksin, golongan polien serta berbagai

antimikroba kemoterapeutik, umpamanya antiseptik surface active agents. Polimiksin sebagai

senyawa amonium-kuaterner dapat merusak membran sel setelah bereaksi dengan fosfat pada

fosfolipid membran sel mikroba. Polimiksin tidak efektif terhadap kuman gram-positif karena

jumlah fosfor bakteri ini rendah. Kuman gram negatif yang menjadi resisten terhadap polimiksin,

ternyata jumlah fosfornya menurun. Antibiotik polien dapat bereaksi dengan struktur sterol yang

terdapat pada membran sel fungus sehingga mempengaruhi permeabilitas selektif membran

tersebut.

Bakteri tidak sensitif terhadap antibiotik polien, karena tidak memiliki struktur sterol

pada membran selnya. Antiseptik yang mengubah tegangan permukaan (surface active agents),

dapat merusak permeabilitas selektif dari membran sel mikroba. Kerusakan membran sel

menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel mikroba yaitu protein, asam

nukleat, nukleotida dan lain-lain.

Kesimpulan :

Membram sel merupakan penyusun fosfolipid disusun dari fosfat.Mekanisme

antimikroba yang mengganggu keutuhan membran sel mikroba adalah polimiksin yang

membentuk ikatan sterol dimana sterol ini mengandung fosfat yang dihasilkan fosfolipid dengan
menurunkan tegangan permukaan membran sel yang menyebabkan cairan intrasel akankeluar

(protein, nukleotida) sehingga menyebabkan kerusakan / kematian sel.

Ikatan polien

Sterol (fosfat yang dihasilkan fosfolipid)

Tegangan permukaan membran sel turun

Cairan intrasel keluar (protein, nukleotida)

Kematian sel

E. Mekanisme antimikroba yang menghambat biosintesis asam folat dan asam nukleat

Jawab :

 Menurut At a Glance Farmakologi Medis hal : 80

ulfonamid adalah obat pertama yang ditemukan efektif pada terapi penyakit sistemik.

Akan tetapi, saat ini sulfonamid mempunyai sedikit peranan karena perkembangan obat-obat

yang efektif dan kurang toksik. Selain itu, banyak organisme menjadiresisten terhadap
sulfonamid. Penggunaan tunggalnya terutama pada terapi infeksi saluran kemih yang disebabkan

oleh organisme Gram positif atau negatif yang sensitif.

Terdapat banyak sulfonamid dan pada gamabr diberikan beberapa contohnya bersama

dengan struktur umumnya. Sulfonamid merupakan analog struktural asam p-amino-benzoat yang

penting untuk sintesis asam folat pada bakteri. Toksisitas selektif sulfonamid tergantung pada

fakta bahwa sel-sel mamalia mengambil folat ysng didapat dalam makanan, tetapi bakteria yang

rentan kekurangan kemampuan ini dan harus mensintesis folat. Sulfonamid secara kompetitif

menghambat enzim dihidropteroat sintetase dan mencegah produksi folat yang dibutuhkan untuk

sintesis DNA. Sulfonamid merupakan agen bakteriostatik. Efek sampingnya yang paling penting

adalah ruam (sering), gagal ginjal, dan diskaria darah.

Trimetoprim bekerja pada jalur metabolik yang sama seperti sulfonamid, tetapi

merupakan inhibitor dihidrofolat reduktase. Trimetoprim bersifat toksik selektif karena

afinitasnya terhadap enzim bakteri 50.000 kali lebih besar daripada afinitasnya terhadap enzim

manusia. Trimetoprin banyak digunakan pada infeksi saluran kemih. Kombinasi trimetoprim dan

sulfametoksazol (kotrimoksazol) bisa menghasilkan aksi sinergistik dan meningkatkan aktivitas

melawan bakteri tertentu. Kotrimoksazol digunakan terutama pada terapi infeksi pernapasan.

Kuinolon menghambat DNA girase, suatu enzim yang menekan DNA bakteri menjadi

superkoil, untuk memasukkan DNA untai ganda yang panjang ke dalam sel bakteri, DNA diatur

dalam loop (DNA terrelaksasi) yang kemudian diperpendek oleh proses superkoil. Kuinolon

merupakan bakterisida karena menghambar lepasnya untai-untai DNA yang terbuka pada proses

superkoil. Sel eukariotik tidak mengandung DNA girase.Siprofloksasin merupakan agen

antibakteri spektrum luas. Sifat penting dari kuinolon adalah penetrasinya yang baik ke dalam

jaringa dan sel (bandingkan denga penisilin), efektivitasnya bila diberikan secar oral, dan

toksisitasnya yang relatif rendah.

5-Nitroimidazol, mislanya metronidazol, mempunyai spektrum sangat luas dan aktif

melawan bakteri anaerob serta beberapa protozoa. Obat berdifusi ke dalam organisme di mana
gugus nitro dikurangi. Selama proses reduksi ini, terbentuk intermediat yang reaktif secara

kimia, yang menghambat sintesis DNA dan /atau merusak DNA sehingga menggangu funsinya.

Rifampisin menghalangi transkripsi RNA pada banyak bakteri dengan menghambat

plomerase RNA yang tergantung DNA. Resistensi terhadapa rifamisin cepat terjadi, tetapi dalam

kombinasi dengan obat lain, rifampisin penting dalam terapi tuberkulosis.


Menurut Farmakologi Ulasan Bergambar Hal
: 46
Kesimpulan :
Pteridin dan PABA merupakan prekursor bahan utama pembasmi DNA. Biosintesis asam

nukleat pertama pteridin berikatan dengan asam p-aminobenzoat (PABA) membentuk asam

dihidropteroat yang tidak aktif dengan bantuan enzim dihidropteroat sintesase, kemudian

terbentuk asam dihidrofolat yang hanya aktif sebagian, dan dengan bantuan enzim dihidrofolat

reduktase sehingga membentuk purin pirimidin dan membentuk prekursor pembentukan DNA

dan terbentuk DNA terelaksasi dan kemudian menjadi DNA superkoil (DNA sempurna) dengan

bantuan DNA girase.

Mekanisme kerja kuinolon yaitu menghambat DNA girasesehingga tidak terbentuk 2 sel.

Mekanisme kerja 5-Nitroimidazolialah menghambat DNA supercoil. Mekanisme kerja

Rifampisin adalah menghambat DNA supercoil.

Mekanisme kerja sulfonamid ialah obat ini akan bersaing dengan PABA , justru obat yang

berikatan dengan enzim bukan PABA sedangkan normalnya PABA yang berikatan dengan

enzim. Mekanisme kerja dari trimetropim menghambat dihidropteroat sintease dan dihidrofolat

reduktase.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Sulistia. 2012. Farmakologi Dan Terapi Edisi 5.Fakultas Kedokteran UI. : Jakarta.

Myck, Marry J, 2014. Farmakologi Ulasan Bergambar. Widya Medica Jakarta.

Neal.MJ. 2005. At a Glance Farmakologi Medis Edisi kelima. Erlangga Medical Series : Jakarta.

Tjay, Tan, dkk. 2010. Obat-Obat Penting. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai