Hasil Diskusi Fartok III
Hasil Diskusi Fartok III
'ANTIBIOTIK'
Teman-teman pada hari ini, saya akan membagikan sedikit lagi laopran
yang saya.
jangan lupa ya bantu juga likenya ok.!
HASIL DISKUSI
Jawab :
Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat
menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotik dewasa ini dibuat
secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam praktek sehari-hari AM sintetik yang
tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya sulfonamid dan kuinolon) juga sering
Antibiotika (L.anti = lawan= hidup) adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan
bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan
Antimikroba (AM) ialah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan
manusia.Dalam pembicaraan disini, yang dimaksudkan dengan mikroba terbatas pada jasad renik
Ialah zat yang digunakan untuk mencegah infeksi dengan mematikan mikroba misalnya
Antiseptik ialah obat yang dapat meniadakan atau mencegah keadaan sepsis. Antiseptik
ialah zat yang digunakan untuk membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme,
Desinfektan adalah bahan kimia kuat yang menghambat atau mematikan mikroorganisme.
Antiseptik adalah obat disinfeksi dengan toksisitas yang cukup rendah untuk sel pejamu
sehingga dapat digunakan langsung pada kulit, membran mukosa, atau luka.
Kesimpulan :
a. Antimikroba adalah senyawa yang diperoleh dari bahan alam atau obat-obat sintesis yang
b. Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, yang dapat menghambat mikroba jenis
lain.
c. Desinfektan adalah suatu zat kimia yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada
benda mati.
d. Antiseptik adalah suatu zat kimia yang digunakan untuk membunuh mikrooganisme pada
Jawaban :
Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah penisilin, sefalosporin, basitrasin,
vankomisin, dan sikloserin. Dinding sel bakteri, terdiri dari polipeptidoglikan yaitu suatu
kompleks polimer mukopeptida (glikopeptida), sikloresin menghambat reaksi yang paling dini
dalam proses sintesis dinding sel; diikuti berturut-turut oleh basitrasin, vankomisin dan diakhiri
oleh penisilin dan sefalosporin yang menghambat reaksi terakhir (transpeptidasi) dalam
rangkaian reaksi tersebut. Oleh karena tekanan osmotik dalam sel kuman lebih tinggi daripada di
luar sel maka kerusakan dinding sel kuman akan menyebabkan terjadinya lisis, yang merupakan
Beberapa obat antimikroba, secara selektif, mengganggu sintesis dinding sel bakteri-suatu
struktur yang tidak dimiliki oleh sel-sel mamalia. Dinding sel terdiri dari suatu polimer disebut
peptidoglikan yang mengandung unit glikan yang saling bergabung satu sama lain melalui ikatan
silang peptida. Agar efektif secara maksimal, penghambat sintesis dinding sel membutuhkan
mikroorganisme yang berproliferasi secara aktif, penghambat ini kurang atau tidak berefek pada
bakteri yang tidak bertumbuh dan membelah. Anggota yang paling penting dari kelompok obat
ini adalah antibiotika β-laktam (diberi nama berdasarkan cincin β-laktam yang penting bagi
menganggu reaksi transpeptidasi sintesis dinding sel bakteri. Dinding sel adalah suatu lapisan
luar kaku yang khas untuk spesies bakteri. Struktur ini membungkus membran sitoplasma,
mempertahankan bentuk dan integritas sel, serta mencegah lisis sel akibat tekanan osmotic yang
tinggi. Dinding sel terdiri dari suatu ikatan-ikatan silang kompleks polimer polisakarida dan
polipeptida, peptidoglikin (juga dikenal sebagai murein atau mukopeptida). Polisakaraida
asam amino dihubungkan ke gula asam N-asetilmuramat. Peptide ini berakhir di D-alanin-
alanin terminal dalam proses pembentukan ikatan saling member dinding sel rigiditas
kovalen mengikat tempat aktif PBP. Hal ini menghambat reaksi transpeptidasi, menghambat
sintesis peptidoglikin dan menyebabkan kematian sel. Mekanisme pasti kematian sel belum
sepunuhnya dipahami, tetapi terjadi autolysis dan gangguan morfogenesis dinding sel. Antibiotic
beta-laktam mematikan sel bakteri hanya ketika bakteri sedang tumbuh aktif dan menyintesis
dinding sel.
PEBGHAMBAT β-LACTAMASE
β-lactamase, seperti clavulanic acid, sulbactam, dan tazobactam, mengandung cincin β-lactam,
tetapi tidak memiliki aktivitas antibakteri yang signifikan bila digunakan secara tunggal. Obat-
obat ini justru berikatan dan menginaktifkan β-lactamase sehingga melindungi antibiotika yang
normalnya merupakan substrat bagi enzim ini. Oleh sebab itu, penghambat β-lactamase
Kesimpulan :
Dinding sel terdiri dari 3 komponen yaitu polipeptida, polisakarida, dan polipeptidoglikan.
Dimana polipeptidoglikan terdiri dari ikatan polipeptida yang tersusun dari asam amino dan
polisakarida terdiri dari NAM dan NAG. Asam N-asetilmuramat menghasilkan rantai amino
yang kemudian membentuk rantai peptida, kemudian rantai peptida bertranspeptidase dengan d-
alanin-alanin N-asetilglukosamin sehingga membentuk jembatan pentaglisin sehingga sintesis
menghasilkan dinding sel yang rapuh dan mudah diputuskan itu artinya sintesis dinding sel tidak
Jawab :
Kelompok antibiotik ini bekerja dengan menghambar sintesis protein bakteri. Obat-obat
ini bersifat toksik selektif karena ribosom bakteri (tempat sintesis protein) terdiri dari subunit
50S dan 30S sementara ribosom mamalia memiliki subunit 60S dan 40S.
Protein dibentuk dari asam amino pada ribosom, yang bergerak sepanjang untaian asam
ribonukleat pembawa pesan sehingga kodon berurutan lewat melalui suatu akseptor untuk
molekul RNA transfer spesifik. tRNA membawa asam amino berikutnya yang dibutuhkan untuk
memperpanjang rantai peptida.Tetrasiklin dan aminoglikosida terikat pada subunit 30S dan
sintesis peptida adalah transpepetidasi, dimana rantai peptida yang sedang berkembang dan
melekat pada lokasi P ditransfer ke asam amino yang melekat pada aminoasil-tRNA pada lokasi
tranpeptidasi, rantai peptida ditranslokasi dari lokasi A ke P sehingga lokasi A siap untuk
menerima aminoasil-tRNA berikutnya. Makrolida dan streptogramin terikat pada subunit 50S
infeksi serius yang resisten terhadap obat lain, misalnya terhadap Staphylococcus aureus yang
merupakan obat yang berguna dalam terapi infeksi berat, tetapu dapat menibulkan efek
nefrotoksik dan ototoksik. Tetrasiklin aktif secara oral, merupakan antibiotik spektrum luas,
dengan benzilpenisilin. Bakteri Gram positif lebih sensitif terhadap eritromisin daripada bakteri
Gram negatif karena terakumulasi sekitar 100 kali lebih banyak. Kloramfenikol efektif melawan
bnayak organisme, tetapi efek samping seriusnya (seperti anemia plastik) membatasi
penggunaanya.
Kesimpulan :
Maksudnya adalah pada proses transkripsi membentuk DNA dan diubah menjadi mRNA
sedangkan pada proses translasi dari mRNA membentuk protein. Pada sintesis protein dimulai
dari proses translasi yang dimana pada proses ini terdapat 5 bagian yaitu
perpanjangan ikatan peptida sehingga terbentuk protein (ikatan peptida menghasilkan asam
30S sehingga tidak terjadi penempelan. Aminoglikosida mekanisme kerjanya yaitu terjadi salah
pembacaan pada asam amino. Kloramfenikol mekanisme kerjanya yaitu menghambat proses
translokasi.
Jawab :
Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah polimiksin, golongan polien serta berbagai
senyawa amonium-kuaterner dapat merusak membran sel setelah bereaksi dengan fosfat pada
fosfolipid membran sel mikroba. Polimiksin tidak efektif terhadap kuman gram-positif karena
jumlah fosfor bakteri ini rendah. Kuman gram negatif yang menjadi resisten terhadap polimiksin,
ternyata jumlah fosfornya menurun. Antibiotik polien dapat bereaksi dengan struktur sterol yang
terdapat pada membran sel fungus sehingga mempengaruhi permeabilitas selektif membran
tersebut.
Bakteri tidak sensitif terhadap antibiotik polien, karena tidak memiliki struktur sterol
pada membran selnya. Antiseptik yang mengubah tegangan permukaan (surface active agents),
dapat merusak permeabilitas selektif dari membran sel mikroba. Kerusakan membran sel
menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel mikroba yaitu protein, asam
Kesimpulan :
antimikroba yang mengganggu keutuhan membran sel mikroba adalah polimiksin yang
membentuk ikatan sterol dimana sterol ini mengandung fosfat yang dihasilkan fosfolipid dengan
menurunkan tegangan permukaan membran sel yang menyebabkan cairan intrasel akankeluar
Ikatan polien
Kematian sel
E. Mekanisme antimikroba yang menghambat biosintesis asam folat dan asam nukleat
Jawab :
ulfonamid adalah obat pertama yang ditemukan efektif pada terapi penyakit sistemik.
Akan tetapi, saat ini sulfonamid mempunyai sedikit peranan karena perkembangan obat-obat
yang efektif dan kurang toksik. Selain itu, banyak organisme menjadiresisten terhadap
sulfonamid. Penggunaan tunggalnya terutama pada terapi infeksi saluran kemih yang disebabkan
Terdapat banyak sulfonamid dan pada gamabr diberikan beberapa contohnya bersama
dengan struktur umumnya. Sulfonamid merupakan analog struktural asam p-amino-benzoat yang
penting untuk sintesis asam folat pada bakteri. Toksisitas selektif sulfonamid tergantung pada
fakta bahwa sel-sel mamalia mengambil folat ysng didapat dalam makanan, tetapi bakteria yang
rentan kekurangan kemampuan ini dan harus mensintesis folat. Sulfonamid secara kompetitif
menghambat enzim dihidropteroat sintetase dan mencegah produksi folat yang dibutuhkan untuk
sintesis DNA. Sulfonamid merupakan agen bakteriostatik. Efek sampingnya yang paling penting
Trimetoprim bekerja pada jalur metabolik yang sama seperti sulfonamid, tetapi
afinitasnya terhadap enzim bakteri 50.000 kali lebih besar daripada afinitasnya terhadap enzim
manusia. Trimetoprin banyak digunakan pada infeksi saluran kemih. Kombinasi trimetoprim dan
melawan bakteri tertentu. Kotrimoksazol digunakan terutama pada terapi infeksi pernapasan.
Kuinolon menghambat DNA girase, suatu enzim yang menekan DNA bakteri menjadi
superkoil, untuk memasukkan DNA untai ganda yang panjang ke dalam sel bakteri, DNA diatur
dalam loop (DNA terrelaksasi) yang kemudian diperpendek oleh proses superkoil. Kuinolon
merupakan bakterisida karena menghambar lepasnya untai-untai DNA yang terbuka pada proses
antibakteri spektrum luas. Sifat penting dari kuinolon adalah penetrasinya yang baik ke dalam
jaringa dan sel (bandingkan denga penisilin), efektivitasnya bila diberikan secar oral, dan
melawan bakteri anaerob serta beberapa protozoa. Obat berdifusi ke dalam organisme di mana
gugus nitro dikurangi. Selama proses reduksi ini, terbentuk intermediat yang reaktif secara
kimia, yang menghambat sintesis DNA dan /atau merusak DNA sehingga menggangu funsinya.
plomerase RNA yang tergantung DNA. Resistensi terhadapa rifamisin cepat terjadi, tetapi dalam
nukleat pertama pteridin berikatan dengan asam p-aminobenzoat (PABA) membentuk asam
dihidropteroat yang tidak aktif dengan bantuan enzim dihidropteroat sintesase, kemudian
terbentuk asam dihidrofolat yang hanya aktif sebagian, dan dengan bantuan enzim dihidrofolat
reduktase sehingga membentuk purin pirimidin dan membentuk prekursor pembentukan DNA
dan terbentuk DNA terelaksasi dan kemudian menjadi DNA superkoil (DNA sempurna) dengan
Mekanisme kerja kuinolon yaitu menghambat DNA girasesehingga tidak terbentuk 2 sel.
Mekanisme kerja sulfonamid ialah obat ini akan bersaing dengan PABA , justru obat yang
berikatan dengan enzim bukan PABA sedangkan normalnya PABA yang berikatan dengan
enzim. Mekanisme kerja dari trimetropim menghambat dihidropteroat sintease dan dihidrofolat
reduktase.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Sulistia. 2012. Farmakologi Dan Terapi Edisi 5.Fakultas Kedokteran UI. : Jakarta.
Neal.MJ. 2005. At a Glance Farmakologi Medis Edisi kelima. Erlangga Medical Series : Jakarta.
Tjay, Tan, dkk. 2010. Obat-Obat Penting. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.