Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Tablet Effervescent

Disusun oleh :
HENDIYANTI HUSNUL KHOTIMAH

STIKES MUHAMMDIYAH LAMONGAN


2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah.Swt, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tentang Tablet
Effervescent.
Tak lupa Penulis haturkan terima kasih kepada Dr. rer.nat.Mardiyanto, Apt selaku
Dosen Pembimbing pada mata kuliah Teknologi Farmasi yang dengan senantiasa
membimbing serta membagi ilmunya kepada Penulis, dan juga teman-teman yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini. karena atas pengarahan dan bimbingannya Penulis
dapat menyelesaikan laporan ini.
Oleh karena itu, pastinya dalam penulisan laporan ini tidak luput dari kesalahan.
Penulis harap pada rekan seperjuangan dapat memberikan kritik dan saran kepada Penulis
dalam rangka mencapai kesempurnaan. Agar nantinya dapat bermanfaat bagi Penulis dan
rekan-rekan kita lainnya.

Penulis
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
• Latar belakang............................................................................................ 1
• Rumusan masalah...................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA
• Tablet effervescent.................................................................................... 2
• Kelebihan tablet effervescent.................................................................... 2
• Kekurangan tablet effervescent................................................................. 3
PEMBAHASAN
• Bahan bahan yang perlu dipakai pada tablet effervescent......................... 4
• Proses pembuatan tablet effervescent........................................................ 4
• Metode pembuatan tablet effervescent...................................................... 4
• Analisis bahan yang dipakai....................................................................... 5
PENUTUP
• Kesimpulan.......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Effervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan gelembung gas
sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat pelarutan Effervescent adalah
karbon dioksida sehingga dapat memberikan efek sparkling
Tablet effervescent dibuat dengan cara mengempa bahan – bahan aktif dengan
campuran bahan – bahan organik seperti asam sitrat, asam tartrat, dan natrium bikarbonat.
Bila tablet dilarutkan di dalam air maka akan menghasilkan gas karbondioksida yang akan
memecah tablet sehingga tablet dapat melarut dengan cepat. Tablet effervescent memiliki rasa
yang enak karena adanya karbonat yang dapat memperbaiki rasa dari si tablet effervescent
tersebut sehinggan dapat memberikan rasa yang baik ketika konsumen menggunakannya.

Rumusan masalah :
• Apa itu tablet effervescent ?
• Apa kelebihan dan kekurangan tablet effervescent ?
• Apa saja bahan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan tablet effervescentt ?
• Bagaimana cara pembuatan tablet effervescent ?
• Bagaimana cara mengevauasi tablet effervescent ?
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Tablet Effervescent
Effervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan gelembung gas
sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat pelarutan Effervescent adalah
karbon dioksida sehingga dapat memberikan efek sparkling
Tablet Effervescent dibuat dengan cara mengempa formulasi sari buah dan bahan-bahan
aktif berupa sumber asam dan sumber karbonat. Bila tablet effervescent dimasukkan ke dalam
air, akan terjadi reaksi kimia antara sumber asam dan sumber karbonat tersebut sehingga
membentuk garam natrium dari asam kemudian menghasilkan larutan gas dalam bentuk
karbon dioksida (CO2). Reaksinya berjalan cukup cepat dan biasanya dalam waktu kurang
dari satu menit. Di samping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga memberikan rasa
yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasang (rasa seperti air
soda)
Reaksi di atas tidak dikehendaki terjadi sebelum effervescent dilarutkan, oleh karena
itu kadar air bahan baku dan kelembaban lingkungan perlu dikendalikan tetap rendah untuk
mencegah ketidakstabilan produk. Pengendalian akan berlangsung terus secara cepat karena
hasil reaksi adalah air. Kelarutan dari bahan baku merupakan salah satu hal yang penting
dalam pembuatan tablet effervescent jika kelarutannya kurang baik, maka reaksi tidak akan
terjadi dan tablet tidak larut dengan cepat.

Kelebihan Tablet Effervescent


Kelebihan tablet effervescent adalah penyiapan larutan dalam waktu seketika yang
mengandung dosis obat yang tepat. Selain itu tablet effervescent dapat menghasilkan gas
karbondioksida yang memberikan rasa yang enak karena ada karbonat yang membantu
memperbaiki rasa pada beberapa obat tertentu.
Selain praktis dan mudah dibawa, cara penyajiannya lebih menarik bila dibandingkan
dengan dengan tablet konvensional, dapat diberikan kepada pasien yang mengalami kesulitan
dalam menelan tablet atau kapsul, pada saat dikonsumsi zat aktif dalam keadaan terlarut
sehingga absorpsinya lebih mudah, dan berguna untuk obat-obat yang tidak stabil apabila
disimpan dalam bentuk larutan, jadi obat dapat dibuat dalam bentuk sediaan tablet
effervescent agar stabil.
Kekurangan Tablet Effervescent
Disamping mempunyai beberapa keuntungan, tablet effervescent juga memiliki
beberapa kekurangan, baik dalam produksi maupun dalam pengemasannya. Ditinjau dari segi
produksi, tablet effervescent harus dibuat dalam ruangan khusus yang mempunyai
kelembaban relatif 20-25% jadi sulit untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia.
Kelembaban udara selama proses pembuatan sudah cukup memulai reaktivitas effervescent,
dengan demikian seluruh peralatan termasuk mesin cetak tablet harus berada dalam ruangan
khusus. Sedangkan dalam segi pengemasannya, tablet effervescent harus dikemas dalam
wadah yang kedap udara sehingga dapat melindungi tablet tersebut dari kelembaban,
kelembaban udara di sekitar tablet sesudah wadahnya terbuka juga dapat menyebabkan
penurunan kualitas produk, setelah sampai di tangan konsumen, harga yang relatif mahal.
BAB 3
PEMBAHASAN

Tablet effervescent dibuat dengan cara mengempa bahan – bahan aktif dengan
campuran bahan – bahan organik seperti asam sitrat, asam tartrat, dan natrium bikarbonat.
Bila tablet dilarutkan di dalam air maka akan menghasilkan gas karbondioksida yang akan
memecah tablet sehingga tablet dapat melarut dengan cepat. Tablet effervescent memiliki rasa
yang enak karena adanya karbonat yang dapat memperbaiki rasa dari si tablet effervescent
tersebut sehinggan dapat memberikan rasa yang baik ketika konsumen menggunakannya.

Sediaan effervescent biasanya dibuat dan diolah dari suatu kombinasi asam sitrat dan
asam tartrat, karena pemakaian asam tunggal saja akan menimbulkan kesulitan pada
pembentukkan granul. Bila asam sitrat saja yang digunakan maka akan menghasilkan
campuran lekat dan sukar menjadi granul. Perbandingan asam sitrat,asam tartrat dan natrium
bikarbonat yang digunakan yang biasa digunakan adalah 1 : 2 : 3,4.
Bahan-bahan yang dipakai umunya harus tahan panas, mudah dikempa, dan larut
dalam air. Bahan baku yang dipakai seperti
1. Sumber asam meliputi bahan bahan yang mengandung asam atau yang dapat membuat
suasana menjadi asam seperti asam sitrat, asam tartrat, asam karbonat, asam malat,
asam fumarat , dan asam suksinat. Garam asam merupakan sumber asam tetapi hanya
sebagai pengganti bahan asam bila ternyata sediaan tidak dapat dibuat dengan asam
saja, seperti natrium dihidrogen fosfat. Sedangkan asam anhidrat merupakan asam lain
yang merupakan asam yang tidak mengandung air seperti suksinat anhidrat dan sitrat
anhidrat.
2. Senyawa karbonat dibutuhkan dalam pembuatan sediaan effervescent untuk
menimbulkan gas karbondioksida bila direaksikan dengan asam. Bentuk karbonat
maupun bikarbonat keduanya diperlukan untuk menimbulkan reaksi yang
menghasilkan karbondioksida seperti natrium karbonat, natrium bikarbonat, dan
kalium bikarbonat.
3. Bahan pengisi, biasanya dibutuhkan sedikit dalam pembuatan tablet effervescent ini
karena tablet telah mengandung effervesent mix ( bahan bahan tambahan lain sebagai
bahan baku pembuatan tablet effervesent. Bahan pengisi yang umum yang dipakai
antara lain, glukosa, laktosa, dan maltodekstrin. Namun natrium bikarbonat dapat pula
sebagai [engisi yang baik. Syarat yang harus dipenuhi bahan pengisi dalam sediaan
tablet effervescent adalah mudah larut dalam air sehingga dapat membentuk larutan
yang jernih.
4. Bahan tambahan lain, meliputi bahan obat, bahan pewarna, lubrikan serta bahan
perisa. Bahan bahan tambahan lain seperti pemanis , pewarna dll digunakan untuk
memberikan penampilan tablet yang menarik dan memberikan rasa nyaman ketika
dikonsumsi. Namun syaratnya bahan bahan tersebut larut dalam air.

Secara sederhana proses pembuatan tablet effervescent dibagi menjadi dua


tahap yaitu :
1. Proses pencampuran
Proses pencampuran ini bertujuan untuk mendapatkan massa tablet yang
homogen. Tujuan ini dapat dicapai bila sifat partikel penyusun campuran dan faktor
lainnya yang mempengaruhi proses pencampuran adalah sama. Sifat fisisdari partikel
yang mempengaruhi proses pencampuran adalah ukuran, bentuk, densitas dan
kelembaban partikel, sedangkan faktor lainnya adalah kadar partikel. Pada proses
pencampuran ini bahan-bahan yang dicampurkan meliputi sumber karbonat, sumber
asam, bahan pengikat, bahan pengisi, bahan pelincir, bahan cita rasa dan bila perlu
ditambahkan pewarna.
2. Proses pencetakan tablet
Pada prinsipnya, tablet dapat dibuat melalui kempa langsung atau granulasi,
baik granulasi basah atau granulasi kering. Untuk menentukan metoda pembuatannya
apakah dibuat kempa langsung atau granulasi sangat tergantung pada dosis dan sifat
zat aktifnya. Dibandingkan dengan metoda granulasi, metoda kempa langsung dinilai
lebih menguntungkan dalam hal penghematan waktu, peralatan, ruangan maupun
energi yang dibutuhkan. Namun demikian, untuk metoda kempa langsung ini semua
komponen tablet baik zat aktif, bahan pengisi, pengikat dan penghancur harus
memiliki sifat alir dann kompresibilitas yang baik. Pada proses pengempaan untuk zat
aktif dengan dosis kecil hal ini tidak akan menjadi masalah selama homogenitasnya
diperhatikan. Tetapi untuk zat aktif dengan dosis besar, jika sifat alir dan
kompresibilitasnya tidak baik diperlukan bahan tambahan yang efektif untuk
mengatasi sifat alir dan kompresibilitas.
Pada pembuatan tablet effervescent suhu dan RH (relative humidity)
merupakan salah satu faktor yang sangat penting. RH yang rendah dan suhu yang
rendah (cool) sangat penting untuk mencegah proses granulasi dan pembentukan tablet
dari penyerapan uap air, yang menyebabkan ketidakstabilan tablet. Ruangan ber-RH
maksimal 25% dan bersuhu 25oC, merupakan kondisi yang baik untuk proses
pembuatan tablet effervescent.

Metode pembuatan tablet effervescent terbagi atas dua yaitu


1. Metode kering
Umumnya digunakan untuk zat zat yang tak tahan lembap atau panas serta rusak
bila berinteraksi dengan air. Metode ini meliputi metode pembuatan secra kempa
langsung dan granulasi kering yang dilakukan sama seperti pembuatan tablet biasa.
2. Metode basah
Yang termasuk metode ini adalah metode granulasi basah. Metode ini biasa
digunakan untuk bahan bahan yang tahan air. Metode granulasi basah juga digunakan
untuk bahan bahan pembuatan tablet yang tidak dapat dikempa langsung. Prinsip dari
metode ini adalah membasahi masaa tablet dengan larutan pengikat sampai mendapat
tingkat kebasahan tertentu, kemudia massa basah digranulasi kemudian granul yang
dihasilkan barulah dicetak.

Prosesnya:
1. Cara Pemanasan.
Biasanya komponen asam yang dipanaskan. Karena proses ini sangat tidak konstan
dan sulit dikendalikan jarang digunakan.
2. Granulasi dengan Cairan Reaktif.
Bahan penggranulasi yang efektif adalah air. Proses berdasarkan penambahan sedikit
air (0,1-0,5%) yang disemprotkan pada campuran sehingga terjadi reaksi
menghasilkan granul. Granul yang masih lembab ditransfer ke mesin tablet kemudian
dikempa lalu tablet masuk ke dalam oven terjadi proses pengeringan untuk
menghilangkan air sehingga tablet menjadi stabil.
3. Granulasi dengan Cairan Non Reaktif.
Cairan yang digunakan adalah etanol atau isopropanol. Cairan ditambahkan perlahan-
lahan ke dalam campuran pada mesin pencampur. Dalam hal ini perlu ditambahkan
pengikat kering seperti PVP. Setelah itu masa granul dimasukkan ke dalam oven lalu
dikeringkan. Kemudian dihaluskan lagi baru dicetak.
Pada proses pembuatan tablet effervescent ini dibutuhkan kondisi khusus
dimana nilai RH maksimum yang memenuhi persyaratan yaitu 25 % pada suhu 25
derajat celsius. Hal ini diperlukan untuk menghindari masalah setelah proses
pembuatan akibat pengaruh kelembapan. Kondisi tersebut diatas juga diperlukan pada
penyimpanan hasil produksi karena hasil yang lembap dapat menginisiasi CO2.
1. Instan jahe merah

Pada pembuatan tablet effervescent ini digunakan sebagai bahan aktif. Jahe
merupakan sumber antioksidan dan obat tradisional yang sudah banyak tersebar di
Indonesia dan berpotensi untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian dan
pengalaman, jenis rempah ini telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai
penyakit. Selain itu, rempah ini juga digunakan sebagai obat antiin amasi dan
penamba nafsu makan
2. Asam sitrat

Sumber asam yang paling umum digunakan dalam pembuatan tablet


effervescent adalah asam sitrat dan asam tartarat. Asam sitrat terdapat dalam bentuk
serbuk hablur, anhidrat, dan bentuk monohidrat. Asam sitrat bersifat higroskopis
sehingga harus dijaga dari masuknya udara terutama bila disimpan dalam ruang
dengan kelembaban udara yang tinggi.
Asam sitrat merupakan asam yang umum digunakan sebagai asam makanan dan
harganya relatif murah. Asam ini memiliki kelarutan yang tinggi, mempunyai
kekuatan asam yang tinggi dan tersedia dalam bentuk granular, anhidrat dan bentuk
monohidrat. Selain itu, tersedia juga dalam bentuk serbuk. Asam ini sangat
higroskopis, oleh karena itu penanganan dan penyimpanannya memerlukan perhatian
khusus.

3. Natrium bikarbonat
Natrium bikarbonat merupakan sumber utama karbondioksida dalam sistem
effervescent. Senyawa ini larut sempurna dalam air, tidak higroskopis, tidak mahal,
banyak tersedia di pasaran dalam lima tingkat ukuran partikel (mulai dari serbuk halus
sampai granula seragam yang mengalir bebas), dapat dimakan dan digunakan secara
luas dalam produk makanan sebagai soda kue. Natrium bikarbonat merupakan alkali
natrium yang paling lemah, mempunyai pH 8,3 dalam larutan air dalam konsentrasi
0,85%. Zat ini menghasilkan kira-kira 52% karbondioksida.
Sumber karbonat, digunakan sebagai bahan penghancur dan sumber
timbulnya gas yang berupa CO2 pada tablet effervescent. Sumber karbonat yang biasa
digunakan dalam pembuatan tablet effervescent adalah natrium karbonat dan natrium
bikarbonat. Keduanya adalah yang paling reaktif. Dalam tablet effervescent, sodium
bikarbonat merupakan sumber karbon yang paling utama yang dapat larut sempurna,
nonhigroskopik, murah, banyak, dan tersedia secara komersial mulai dari bentuk
bubuk sampai bentuk granul. Sehingga natrium bikarbonat lebih banyak dipakai dalam
pembuatan tablet effervescent.
4. Asam tartrat
Memiliki bentuk hablur, tidak berwarna, tidak berbau, berasa asam, stabil di
udara, serta memiliki daya larut yang tinggi dalam air.

5. Mannitol
Manitol dengan rumus kimia C6H14O6 atau D-mannitol; 1,2,3,4,5,6 hexane
hexol merupakan monosakarida poliol dengan nama kimia manitol berbentuk kristal
berwarna putih, tidak berbau, larut dalam air, sangat sukar larut dalam alkohol dan
tidak larut hampir dalam semua pelarut organik.
Meskipun manitol memiliki gula alkohol yang relatif rendah yang mempunyai
efek pendingin yang biasanya ditemukan dalam permen mint. Namun, ketika manitol
benar-benar di larutkan dalam produk menginduksi efek pendinginan yang kuat.
Selain itu mempunyai sifat higroskopis yang sangat rendah yang tidak akan
mengambil air dari udara sampai tingkat kelembaban 98%. Rasa yang menyenangkan
dan mouthfeel dari manitol juga membuatnya menjadi populer untuk tablet kunyah.

6. Polietilenglikol 8000
PEG 8000 merupakan suatu lubrikan tablet effervescent yang paling efisien
karena dapat terdispersi dengan air sehingga menghasilkan larutan effervescent yang
jernih saat dilarutkan ke air. Konsentrasi yang dipakai berkisar 1,5 %. Mempunyai
pemerian serbuk putih hablur , larut dalam air, dam memounyai tingkat ke-
higroskopisan yang rendah dibandng jenis PEG lain.

7. Polyvinil Alkohol ( PVA )


Pada formulasi tablet banyak dipakai sebagai bahan matriks tablet lepas
lambat, pengikat, dan sebagai bahan salut film pada tablet. Konsentrasi yang dipakai
antara 5-7 % .
Evaluasi sediaan
Beberapa evaluasi perlu dilakukan untuk menguji tablet yang telah diproduksi
demi mengetahui kualitasnya sebelum dijual dan sampai ke tangan konsumen.
Evaluasi yang dilakukan terbagi atas dua tahap yaitu saat fase granul dan saat fase
tablet. Prosedur yang dilakukan dan ketentuannya sama persis dengan pembuatan
tablet biasa.

1. Evaluasi massa tablet


a. Waktu alir ( ideal 10 gram/s )
b. Sudut diam ( ideal 20-40 derajat )
c. Bobot jenis
d. Uji kompresibilitas ( Dengan mengukur tap dan bulk density )
e. Uji kadar air ( Maksimum 10 % untuk tablet effervescent )
2. Evaluasi tablet
a. Pemeriksaan organoleptis
b. Waktu hancur ( ideal 5 menit pada suhu 25 derajt celcius untuk tablet effervescent )
c. Keseragaman ukuran ( Menggunakan jangka sorong )
d. Keseragaman bobot ( Dengan menimbang bobot 20 tablet )
e. Kekerasan tablet ( Dengan alat Hardness tester )
f. Uji friabilitas ( Dengan alt Friability tester )
g. Uji pH ( pH harus mendekati netral untuk tablet effervescent )
h. Uji kadar air ( maksimum 10 % untuk tablet effervescent )
BAB 4
PENUTUP
Effervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan gelembung gas
sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat pelarutan Effervescent adalah
karbon dioksida sehingga dapat memberikan efek sparkling.
Tablet effervescent dibuat dengan cara mengempa bahan – bahan aktif dengan
campuran bahan – bahan organik seperti asam sitrat, asam tartrat, dan natrium bikarbonat dan
juga bahan bahan pendukung tablet lainnya seperti lubrikan, disintegran, dan lain-lain. Bila
tablet dilarutkan di dalam air maka akan menghasilkan gas karbondioksida yang akan
memecah tablet sehingga tablet dapat melarut dengan cepat.
Metode pembuatan tablet effervescent terbagi atas dua yaitu metode kering dan
metode basah. Metode kering terdiri atas kempa langsung dan granulasi kering, sementara
metode basah yaitu dengan granulasi basah.
Kelebihan tablet effervescent adalah penyiapan larutan dalam waktu seketika yang
mengandung dosis obat yang tepat. Selain itu tablet effervescent dapat menghasilkan gas
karbondioksida yang memberikan rasa yang enak karena ada karbonat yang membantu
memperbaiki rasa pada beberapa obat tertentu. Disamping mempunyai beberapa keuntungan,
tablet effervescent juga memiliki beberapa kekurangan, baik dalam produksi maupun dalam
pengemasannya. Ditinjau dari segi produksi, tablet effervescent harus dibuat dalam ruangan
khusus yang mempunyai kelembaban relatif 20-25% jadi sulit untuk menghasilkan produk
yang stabil secara kimia
DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi ke – 4. UI Press. Jakarta
Harler. 1997. Tea Manufacturing. Oxford University Press. London
Hui, Y.H., 1992. Encyclopedia of Food Science and Technology. Jhon Wiley and Sons Inc.
New York
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi Kedua. Penerjemah Soendari.
Gajah Mada University Pers. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai