Tablet Effervescent
Disusun oleh :
HENDIYANTI HUSNUL KHOTIMAH
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
• Latar belakang............................................................................................ 1
• Rumusan masalah...................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA
• Tablet effervescent.................................................................................... 2
• Kelebihan tablet effervescent.................................................................... 2
• Kekurangan tablet effervescent................................................................. 3
PEMBAHASAN
• Bahan bahan yang perlu dipakai pada tablet effervescent......................... 4
• Proses pembuatan tablet effervescent........................................................ 4
• Metode pembuatan tablet effervescent...................................................... 4
• Analisis bahan yang dipakai....................................................................... 5
PENUTUP
• Kesimpulan.......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Effervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan gelembung gas
sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat pelarutan Effervescent adalah
karbon dioksida sehingga dapat memberikan efek sparkling
Tablet effervescent dibuat dengan cara mengempa bahan – bahan aktif dengan
campuran bahan – bahan organik seperti asam sitrat, asam tartrat, dan natrium bikarbonat.
Bila tablet dilarutkan di dalam air maka akan menghasilkan gas karbondioksida yang akan
memecah tablet sehingga tablet dapat melarut dengan cepat. Tablet effervescent memiliki rasa
yang enak karena adanya karbonat yang dapat memperbaiki rasa dari si tablet effervescent
tersebut sehinggan dapat memberikan rasa yang baik ketika konsumen menggunakannya.
Rumusan masalah :
• Apa itu tablet effervescent ?
• Apa kelebihan dan kekurangan tablet effervescent ?
• Apa saja bahan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan tablet effervescentt ?
• Bagaimana cara pembuatan tablet effervescent ?
• Bagaimana cara mengevauasi tablet effervescent ?
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tablet Effervescent
Effervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan gelembung gas
sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat pelarutan Effervescent adalah
karbon dioksida sehingga dapat memberikan efek sparkling
Tablet Effervescent dibuat dengan cara mengempa formulasi sari buah dan bahan-bahan
aktif berupa sumber asam dan sumber karbonat. Bila tablet effervescent dimasukkan ke dalam
air, akan terjadi reaksi kimia antara sumber asam dan sumber karbonat tersebut sehingga
membentuk garam natrium dari asam kemudian menghasilkan larutan gas dalam bentuk
karbon dioksida (CO2). Reaksinya berjalan cukup cepat dan biasanya dalam waktu kurang
dari satu menit. Di samping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga memberikan rasa
yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasang (rasa seperti air
soda)
Reaksi di atas tidak dikehendaki terjadi sebelum effervescent dilarutkan, oleh karena
itu kadar air bahan baku dan kelembaban lingkungan perlu dikendalikan tetap rendah untuk
mencegah ketidakstabilan produk. Pengendalian akan berlangsung terus secara cepat karena
hasil reaksi adalah air. Kelarutan dari bahan baku merupakan salah satu hal yang penting
dalam pembuatan tablet effervescent jika kelarutannya kurang baik, maka reaksi tidak akan
terjadi dan tablet tidak larut dengan cepat.
Tablet effervescent dibuat dengan cara mengempa bahan – bahan aktif dengan
campuran bahan – bahan organik seperti asam sitrat, asam tartrat, dan natrium bikarbonat.
Bila tablet dilarutkan di dalam air maka akan menghasilkan gas karbondioksida yang akan
memecah tablet sehingga tablet dapat melarut dengan cepat. Tablet effervescent memiliki rasa
yang enak karena adanya karbonat yang dapat memperbaiki rasa dari si tablet effervescent
tersebut sehinggan dapat memberikan rasa yang baik ketika konsumen menggunakannya.
Sediaan effervescent biasanya dibuat dan diolah dari suatu kombinasi asam sitrat dan
asam tartrat, karena pemakaian asam tunggal saja akan menimbulkan kesulitan pada
pembentukkan granul. Bila asam sitrat saja yang digunakan maka akan menghasilkan
campuran lekat dan sukar menjadi granul. Perbandingan asam sitrat,asam tartrat dan natrium
bikarbonat yang digunakan yang biasa digunakan adalah 1 : 2 : 3,4.
Bahan-bahan yang dipakai umunya harus tahan panas, mudah dikempa, dan larut
dalam air. Bahan baku yang dipakai seperti
1. Sumber asam meliputi bahan bahan yang mengandung asam atau yang dapat membuat
suasana menjadi asam seperti asam sitrat, asam tartrat, asam karbonat, asam malat,
asam fumarat , dan asam suksinat. Garam asam merupakan sumber asam tetapi hanya
sebagai pengganti bahan asam bila ternyata sediaan tidak dapat dibuat dengan asam
saja, seperti natrium dihidrogen fosfat. Sedangkan asam anhidrat merupakan asam lain
yang merupakan asam yang tidak mengandung air seperti suksinat anhidrat dan sitrat
anhidrat.
2. Senyawa karbonat dibutuhkan dalam pembuatan sediaan effervescent untuk
menimbulkan gas karbondioksida bila direaksikan dengan asam. Bentuk karbonat
maupun bikarbonat keduanya diperlukan untuk menimbulkan reaksi yang
menghasilkan karbondioksida seperti natrium karbonat, natrium bikarbonat, dan
kalium bikarbonat.
3. Bahan pengisi, biasanya dibutuhkan sedikit dalam pembuatan tablet effervescent ini
karena tablet telah mengandung effervesent mix ( bahan bahan tambahan lain sebagai
bahan baku pembuatan tablet effervesent. Bahan pengisi yang umum yang dipakai
antara lain, glukosa, laktosa, dan maltodekstrin. Namun natrium bikarbonat dapat pula
sebagai [engisi yang baik. Syarat yang harus dipenuhi bahan pengisi dalam sediaan
tablet effervescent adalah mudah larut dalam air sehingga dapat membentuk larutan
yang jernih.
4. Bahan tambahan lain, meliputi bahan obat, bahan pewarna, lubrikan serta bahan
perisa. Bahan bahan tambahan lain seperti pemanis , pewarna dll digunakan untuk
memberikan penampilan tablet yang menarik dan memberikan rasa nyaman ketika
dikonsumsi. Namun syaratnya bahan bahan tersebut larut dalam air.
Prosesnya:
1. Cara Pemanasan.
Biasanya komponen asam yang dipanaskan. Karena proses ini sangat tidak konstan
dan sulit dikendalikan jarang digunakan.
2. Granulasi dengan Cairan Reaktif.
Bahan penggranulasi yang efektif adalah air. Proses berdasarkan penambahan sedikit
air (0,1-0,5%) yang disemprotkan pada campuran sehingga terjadi reaksi
menghasilkan granul. Granul yang masih lembab ditransfer ke mesin tablet kemudian
dikempa lalu tablet masuk ke dalam oven terjadi proses pengeringan untuk
menghilangkan air sehingga tablet menjadi stabil.
3. Granulasi dengan Cairan Non Reaktif.
Cairan yang digunakan adalah etanol atau isopropanol. Cairan ditambahkan perlahan-
lahan ke dalam campuran pada mesin pencampur. Dalam hal ini perlu ditambahkan
pengikat kering seperti PVP. Setelah itu masa granul dimasukkan ke dalam oven lalu
dikeringkan. Kemudian dihaluskan lagi baru dicetak.
Pada proses pembuatan tablet effervescent ini dibutuhkan kondisi khusus
dimana nilai RH maksimum yang memenuhi persyaratan yaitu 25 % pada suhu 25
derajat celsius. Hal ini diperlukan untuk menghindari masalah setelah proses
pembuatan akibat pengaruh kelembapan. Kondisi tersebut diatas juga diperlukan pada
penyimpanan hasil produksi karena hasil yang lembap dapat menginisiasi CO2.
1. Instan jahe merah
Pada pembuatan tablet effervescent ini digunakan sebagai bahan aktif. Jahe
merupakan sumber antioksidan dan obat tradisional yang sudah banyak tersebar di
Indonesia dan berpotensi untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian dan
pengalaman, jenis rempah ini telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai
penyakit. Selain itu, rempah ini juga digunakan sebagai obat antiin amasi dan
penamba nafsu makan
2. Asam sitrat
3. Natrium bikarbonat
Natrium bikarbonat merupakan sumber utama karbondioksida dalam sistem
effervescent. Senyawa ini larut sempurna dalam air, tidak higroskopis, tidak mahal,
banyak tersedia di pasaran dalam lima tingkat ukuran partikel (mulai dari serbuk halus
sampai granula seragam yang mengalir bebas), dapat dimakan dan digunakan secara
luas dalam produk makanan sebagai soda kue. Natrium bikarbonat merupakan alkali
natrium yang paling lemah, mempunyai pH 8,3 dalam larutan air dalam konsentrasi
0,85%. Zat ini menghasilkan kira-kira 52% karbondioksida.
Sumber karbonat, digunakan sebagai bahan penghancur dan sumber
timbulnya gas yang berupa CO2 pada tablet effervescent. Sumber karbonat yang biasa
digunakan dalam pembuatan tablet effervescent adalah natrium karbonat dan natrium
bikarbonat. Keduanya adalah yang paling reaktif. Dalam tablet effervescent, sodium
bikarbonat merupakan sumber karbon yang paling utama yang dapat larut sempurna,
nonhigroskopik, murah, banyak, dan tersedia secara komersial mulai dari bentuk
bubuk sampai bentuk granul. Sehingga natrium bikarbonat lebih banyak dipakai dalam
pembuatan tablet effervescent.
4. Asam tartrat
Memiliki bentuk hablur, tidak berwarna, tidak berbau, berasa asam, stabil di
udara, serta memiliki daya larut yang tinggi dalam air.
5. Mannitol
Manitol dengan rumus kimia C6H14O6 atau D-mannitol; 1,2,3,4,5,6 hexane
hexol merupakan monosakarida poliol dengan nama kimia manitol berbentuk kristal
berwarna putih, tidak berbau, larut dalam air, sangat sukar larut dalam alkohol dan
tidak larut hampir dalam semua pelarut organik.
Meskipun manitol memiliki gula alkohol yang relatif rendah yang mempunyai
efek pendingin yang biasanya ditemukan dalam permen mint. Namun, ketika manitol
benar-benar di larutkan dalam produk menginduksi efek pendinginan yang kuat.
Selain itu mempunyai sifat higroskopis yang sangat rendah yang tidak akan
mengambil air dari udara sampai tingkat kelembaban 98%. Rasa yang menyenangkan
dan mouthfeel dari manitol juga membuatnya menjadi populer untuk tablet kunyah.
6. Polietilenglikol 8000
PEG 8000 merupakan suatu lubrikan tablet effervescent yang paling efisien
karena dapat terdispersi dengan air sehingga menghasilkan larutan effervescent yang
jernih saat dilarutkan ke air. Konsentrasi yang dipakai berkisar 1,5 %. Mempunyai
pemerian serbuk putih hablur , larut dalam air, dam memounyai tingkat ke-
higroskopisan yang rendah dibandng jenis PEG lain.
Ansel, H., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi ke – 4. UI Press. Jakarta
Harler. 1997. Tea Manufacturing. Oxford University Press. London
Hui, Y.H., 1992. Encyclopedia of Food Science and Technology. Jhon Wiley and Sons Inc.
New York
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi Kedua. Penerjemah Soendari.
Gajah Mada University Pers. Yogyakarta