Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TEKNIK PERLEKATAN MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR

PENDAHULUAN
Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu sekaligus memberikan
manfaat yang tidak terhingga pada anak (Yuliarti, 2009).

Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang tepat saat
pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum sampai menangis bayi suah bisa memberikan
tanda-tanda kebutuhan akan ASI berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau
tangan di mulut.

Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini mencakup faktor-faktor
seperti kurangnya informasi dari pihak kesehatan bayi, praktik rumah sakit yan memberikan
air atau susu formula, suplemen bayi tanpa kebutuhan medis serta kurangnya perawatan tindak
lajut pada periode pasca kelahiran dini, kurangnya dukungan dari masyarakat luas (Maribeth
Hasselquist, 2006).

Sehingga kami menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dengan tema “Teknik
Perlekatan Menyusui yang Baik dan Benar” supaya ibu menyusui mampu menerapkan teknik
menyusui yang benar pada bayi usia 0-2 tahun.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Post Natal Care


Sub Pokok Bahasan : Teknik Perlekatan Menyusui yang Baik dan Benar
Hari/Tanggal : Kamis, 31 Mei 2018
Waktu : Pukul 13.00 – 13.30 WIB
Tempat : Ruang Enim lt. 2 RS Mohammad Hoesin Palembang
Sasaran : Ibu Menyusui

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang cara perlekatan saat
menyusui yang baik dan benar.

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakuka penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian teknik menyusui yang baik dan benar
2. Teknik yangbenar dalam perlekatan bayi saat menyusui
3. Tanda perlekatan yang baik antara ibu dan bayi
4. Tanda perlekatan yang tidak baik antara ibu dan bayi
5. Teknik melepaskan isapan bayi saat menyusui
6. Dampak perlekatan yang salah saat menyusui
7. Lama dan frekuensi menyusui yang baik dan benar

C. Materi
1. Pengertian teknik menyusui yang baik dan benar
2. Teknik yangbenar dalam perlekatan bayi saat menyusui
3. Tanda perlekatan yang baik antara ibu dan bayi
4. Tanda perlekatan yang tidak baik antara ibu dan bayi
5. Teknik melepaskan isapan bayi saat menyusui
6. Dampak perlekatan yang salah saat menyusui
7. Lama dan frekuensi menyusui yang baik dan benar
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab

E. Media
1. Leaflet
2. Video
3. Materi Power Point

F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan/Sasaran
Pembukaan : - Memberi salam pembuka - Menjawab salam
1
3 menit - Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan pokok bahasan - Memperhatikan
dan tujuan penyuluhan - Memperhatikan
- Membagi leaflet
Pelaksanaan : - Menjelaskan pengertian
2
15 menit teknik menyusui yang baik
dan benar
- Menjelaskan teknik yang
benar dalam perlekatan bayi
saat menyusui
- Menjelaskan tanda perlekatan
yang baik antara ibu dan bayi
- Menjelaskan tanda perlekatan Memperhatikan
yang tidak baik antara ibu dan
bayi
- Menjelaskan teknik
melepaskan isapan bayi saat
menyusui
- Menjelaskan dampak
perlekatan yang salah saat
menyusui
- Menjelaskan lama dan
frekuensi menyusui yang baik
dan benar
Umpan Feed Back :
4 Memberikan kesempatan kepada Peserta mampu
5 menit
peserta untuk bertanya memeberikan
pertanyaan
Evaluasi : Menanyakan kepada peserta Menjawab
3
5 menit tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan
Terminasi : - Mengucapkan terimakasih - Mendengarkan
4
2 menit atas peran serta dan kehadiran - Menjawab salam
peserta
- Mengucapkan salam penutup
G. Materi

Teknik Perlekatan Efektif Saat Menyusui

Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Rinata, Rusdyati & Sari, 2016). Untuk
kesuksesan dalam menyusui, sangat penting bagi bayi untuk menempel dengan baik pada
payudara ibu. Berikut teknik yang benar dalam latching on atau perlekatan bayi saat menyusui

a. Posisikan bayi ke arah tubuh ibu dan dekatkan hidung bayi dengan puting ibu.
Saat menyusui, bayi harus disanggah sehingga kepala lurus menghadap payudara dengan
hidung menghadap ke puting dan badan bayi menempel dengan badan ibu (sanggahan
bukan hanya pada bahu dan leher).

b. Posisikan mulut bayi akan terbuka dengan lebar.

c. Jika bayi tidak membuka mulutnya, ibu dapat menyentuh bibir bayi dengan puting agar mulut
bayi terbuka.
d. Ketika bayi membuka mulut dengan lebar, dengan cepat dekatkan kepala bayi ke
payudara ibu dengan cara menekan punggung dan bahu bayi (bukan kepala bayi). Arahkan
puting susu ke atas, dengan puting dan aerola dimasukkan ke dalam mulut bayi dengan
cara menyusuri langit-langitnya.

e. Usahakan sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi (hanya sedikit bagian areola
bawah yang terlihat dibanding aerola bagian atas), sehingga puting susu berada di bawah
langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI
yang terletak di bawah areola.
f. Bibir bayi akan memutar keluar, dagu bayi menempel pada payudara dan puting susu
terlipat di bawah bibir atas bayi dan perhatikan apakah bayi menghisap dan menelan
dengan mudah

1. Tanda Perlekatan Bayi dan Ibu yang Baik


a. Dagu menyentuh payudara
b. Mulut terbuka lebar
c. Bibir bawah terputar keluar
d. Lebih banyak aerola bagian atas
e. Tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
2. Tanda Perlekatan Ibu dan Bayi yang Tidak Baik
a. Dagu tidak menempel pada payudara
b. Mulut bayi tidak terbuka lebar
c. Bibir mencucu/monyong
d. Bibir bawah terlipat ke dalam sehingga menghalangi pengeluaran ASI oleh lidah
e. Lebih banyak aerola bagian bawah yang terlihat
f. Terasa sakit pada puting

3. Teknik Melepaskan Isapan Bayi saat Menyusui


Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti
menyusui pada payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi:
a. Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi
b. Dagu ditekan ke bawah

4. Dampak Perlekatan yang Salah saat Menyusui


a. Puting lecet/puting retak,
b. ASI tidak keluar dengan efektif sehingga menyebabkan payudara bengkak.
c. ASI yang keluar tidak efektif akan mengakibatkan pasokan ASI berkurang (akibatnya
bayi tidak puas, ingin menyusu lebih lama lagi, bayi frustasi, menolak menyusu).
d. Pasokan ASI yang berkurang bisa menyebabkan payudara kurang memproduksi ASI.
Ini juga akan berakibat bayi tidak puas hingga ingin menyusu lebih lama lagi, bayi
frustasi hinga menolak menyusu dan pada akhirnya berat badan bayi tidak naik.
5. Lama dan Frekuensi Menyusui (Rahayu, 2016)
a. Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri
kebutuhannya. Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik karena isapan
bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya.
b. Bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar
ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat
mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan
kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam
menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2 minggu kemudian.
c. Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara, maka sebaiknya setiap kali
menyusui harus dengan kedua payudara sampai terasa kosong.
d. Sebaiknya gunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara namun tidak terlalu
ketat.
Daftar Pustaka

Bahagia.D & Alasiry.E. (2015). Keterampilan Teknik Menyusui. Fakultas Kedokteran,


Universitas Hasanuddin.

Department health and human services, Office of woman’s health. 2011. Breastfeeding and
special situations, Washington DC.

Magazine of The New York City. (2013. Mother’s Guide to Breastfeeding : NYC Health.

Suradi. R. (2013). Posisi dan Perlekatan meyusui dan Menyusu yang Benar. Diakses melalui
http://idai.or.id/artikel/klinik/asi/manajemen-laktasi, diakses pada 30 Mei 2018 pukul
10.00 WIB.

Rahayu, A. P. (2016). Panduan Praktikum Keperawatan Maternitas Edisi 1. Yogyakarta:


Deepublish.

Rinata, Rusdyati, & Sari. (2016). Teknik Menyusui Posisi, Perlekatan dan Keefektifan
Menghisap-Studi pada Ibu Menyusui di RSUD Sidoarjo. Rakernas AIPKEMA 2016.

Anda mungkin juga menyukai