Anda di halaman 1dari 15

Pengkajian saluran pencernaan mulut-lambung terhadap refleks muntah

Fransisca oktaviani Pratiwi, Benedictus sinaga, Fathiyah hana, Agus suweca, Hani
tricia Lesmana Nur Ainna Athirah, Elistia Tri Puspita

D3

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Tutor : dr. Inggrid Osya Far-far

Jl.Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk Jakarta Barat, 11510

E-mail korespondensi : Sinaga.benedict@gmail.com

Abstrak

Ekspulsi secara paksa isi lambung keluar melalui mulut merupakan awal proses
mekanisme terjadinya muntah dimana, akan melibatkan organ atas dalam saluran pencernaan
yang turut mengawali mekanisme terjadinya muntah, pada saluran penceranaan atas yang
akan dilewati oleh isi lambung terdapat kelanjar dan enzim pencernaan yang berperan penting
dalam proses penceranaan makanan, dimana tahapan dari proses pencernaan ini diawali
dengan adanya proses menelan dan sekresi dari beberapa enzim maupun getah pencernanan
yang akan membantu proses mekanis dan kimiawi pada saat pencernaan

Kata Kunci : Saluran Pencernaan Atas, Muntah, Menelan

Abstract

In the forced expulsition from a gastric out through from a mouth constituate firstly
from a mechanism occurance vomit when, will make the upper organs from a digestive tract
followed started a mechanism from vomit, on the upper digestive tract which will be passed
by a chimus from gastric have a digestive glands and digestive enzymes will be important
role from a digestive processed, when stages of from a digestive proceses sterted from with a
swallowing procesed and secretion from a enzymes that will help a mechanic and chemical
procesed during a digestion.

Key Words :Upper Digestive tract, Vomit, Swallowing

1
a. Struktur Makroskopis

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, esophagus, lambung, usus halus, usus besar,
rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar
saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

o Cavum Oris
Mulai dari rima oris dan berakhir di ithmus faucium.Selain merupakan permulaan
sistem pencernaan, rongga mulut berfungsi sebagai rongga yang dilalui pleh udara
pernapasan juga dan juga penting untuk pembentukan suara. Rongga mulut dibagi
dalam vestibulum oris dan cavum oris proprium.
- Vestibulum Oris
Vestibulum oris merupakan daerah di antara bibir dan pipi di sebelah luar dan
di sebelah dalam antara gigi-geligi dan processus alveolarisnya.
Bibir (labium); pada sudut mulut kanan-kiri bibir saliang berhubungan pada
angulus oris. Pada bagian bibir atas terdapat alur yang membatasinya dengan
hidung yaitu sulcus nasolabialis, sedangkan pada bibir bawah terdapat alur
yang membatasinya dengan dagu yaitu sulcus mentolabialis dan juga terdapat
lekuk di atas pertengahan bibir atas yang disebut philtrum
Pipi (bucca); merupakan daerah di antara angulus oris sampai tepi depan m.
masseter.Pendarahannya oleh Aa. Labialis superiores et inferiores, cabang a.
facialis dan a. temporalis.
Pembuluh balik : v. facialis anterior et posterior yang bergabung menjadi v.
facialis communis yang akan bermuara ke dalam v. jugulare interna.1
- Gigi-geliligi
Gigi-geligi terletak pada processus alveolaris, yang dilapisi oleh selaput lendir
(gingiva). Setiap orang memiliki 16 gigi rahang atas maupun rahang bawah
yang terdiri atas dua gigi seri (dens incivus), satu gigi taring (dens caninus),
dua geraham depan (dens premolaris) dan tiga geraham belakang (dens
molaris).
Pendarahannya terdiri atas pembuluh nadi dan pembuluh balik.

2
Pembuluh-pembuluh nadi; gigi geligi atas oleh cabang-cabang a. facialis rr.
Alveolaris superiores dan a. infra orbitalis: ramus alveolaris superior anterior.
Gigi geligi bawah oleh a. alveolaris inferior cabang a. facialis.Gingiva sisi
lingual oleh a. palatini major, sedangkan sisi labial oleh a. buccalis. Pembuluh
balik; rahang atas ke v. facialis atau plexus pterygoideus sedangkan rahang
bawah melalui v. alveolaris inferior ke dalam v. maxillaris.1
o Cavum Oris Proprium
Batas depan dan samping yaitu arcus dentalis dengan processus alveolarisnya, batas
atas yaitu palatum durum et molle, batas bawah yaitu diaphragma oris, batas belakang
yaitu isthmus faucium dan cavum oris ini berisikan organ lidah ( Perhatikan gambar.1
Cavum Oris ).1
- Palatum
Palatum terdiri atas palatum durum dan palatum molle.Palatum durum adalah
suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossis maxillae dan
processus horizontalis ossis palati.Palatum molle terdiri atas suatu aponeurosis
yang merupakan tempat pelekatan bagi beberapa otot antara lain m. tensor veli
palatini, m. levator veli palatini, mm. uvulae, m. palatoglossus dan m.
palatophryngeus.Palatum dan otot-ototnya dipersarafi oleh plexus pharyngeus
(N IX + N X), kecuali m. tensor veli palatini yang dipersarafi oleh n. tensoris
veli palatini cabang nervus trigeminus V3.
- Diaphragma Oris
Dasar mulut dibentuk oleh tiga otot yaitu m. digastricus venter anterior yang
berorigo dengan fossa digastrica mandibulae, m. mylohyoideus yang berorigo
dengan linea mylohyoidea mandibula dan m. geniohyoideus yang berorigo
dengan spina mentalis ossis mandibulae.Ketiga otot ini berperan dalam
membuka mulut.
- Isthmus faucium
Isthmus faucium merupakan hubungan antara rongga mulut dan oropharynx
dengan batas-batasnya yaitu tepi bebas palatum molle, arcus palatoglossus dan
dorsum linguae.Pendarahannya olehe cabang a. facialis dan v. palatina externa
sedangkan persarafannya oelh plexus tonsilaris dari n. IX dan n. X.

3
Gambar 1. Cavum Oris.1

Mulut digunakan untuk mengunyah makanan, maka dari itu untuk menggerakan mulut
dibutuhkan otot-otot pengunyah M. masseter, M. temporalis, M. pterygoideus lateralis
(externus), M. pterygoideus medialis (internus).1

o Lingua (Lidah)
Lidah adalah suatu organ yang sangat lentur, terutama berfungsi bila berbicara. Lidah
mengisi cavum oris hampir seluruhnya dan melekat pada dasar mulut. Padanya dapat
dibedakan bagian oral dan pharyngeal. Di antara corpus dan radix linguae terdapat
suatu lekuk kecil yaitu foramen caecum linguae yang merupakan muara ductus
thyreoglossus sewaktu embrional.
Pendarahan lingua oleh a. lingualis yang merupakan cabang a. carotis externa dan v.
Lingualis dorsalis linguae, vv. Profunda linguae, dan v. Sublingualis.Persarafan
daerah lingua terbagi dua yaitu motorik dan sensorik. Persarafan motorik terutama
untuk otot ekstrinsik dan intrinsik dipersarafi oleh n. hypoglossus (N. XII) kecuali m.
Palatoglossus yang dipersarafi oleh n. glossopharyngeus (N. IX) sedangkan
persarafan sensorik pada dua per tiga anterior dipersarafi oleh n. lingualis sedangkan
pengecap oleh chorda tympani dan pada bagian sepertiga posterior dipersarafi oleh n.
glossopharyngeus dan n. Vagus.( Perhatikan Gambar.2 Lingua ( lidah ).1

4
Gambar 2. Lingua (Lidah).1

o Faring
Faring atau tekak terletak dibelakang hidung, mulut dan laring (tenggorokan).Faring
berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membran berotot (muskulomembranosa)
dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai di
ketinggian vertebra cervikal keenam, yaitu ketinggian tulang rawan krikoid,tempat
faring bersambung dengan esofagus.
Pada faring terdapat otot-otot melingkar yaitu, M. levator veli palatini, M. konstriktor
faringeus superior, media, dan inferior.Sedangkan otot-otot membujur yaitu, M.
palatofaringeus, M. stylofaringeus, dan M.salpingofaringeus.Untuk perdarahannya
oleh A. thyroidea superior dan A. faringeaascendens, sedangkanpersarafannya oleh
plexus venosus faringeus dan plexusfaringeus (N. IX + N. X).Dinding faring tersusun
atas tiga lapisan yaitu lapisan mukosa, lapisan fibrosadan lapisan berotot.Mukosa
faring tidak memiliki muskularis mukosa dan di dalamlamina propria terdapat lapis
fibrosa padat tebal kaya serat elastin yang duduk di atasotot faringeal dibawahnya,
yang terdiri atas serat-serat longitudinal dalam dan oblik luar atau longitudinal
bergaris melintang. Lapis fibroelastis menyatu dengan jaringan ikat interstisial dari
otot, menyusupkan juluran-juluran di antara berkas serat otot.1

o Eosophagus
Esofagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju gaster,
bentuknya seperti silinder yang berongga.Perjalanan esofagus berawal sebagaistruktur
cervikal setinggi kartilago krikoid pada C6 di leher.Di dalam toraks, esophagus

5
melewati mediastinum superior di atas dan mediastinum inferior di
bawah.Setelahmiring sedikit ke kiri di daerah leher esofagus kembali ke garis tengah
di torakssetinggi T5. Dari situ esofagus terus turun ke arah bawah dan depan sampai
ke pintuesofageal di diafragma T10.
Batas-batas esofagus adalah sebagai berikut. Pada pars cervikalis di anterior terdapat
trakea dan gl. Tiroidea. Di posterior terdapat vertebra cervikalis dan f.
prevertebralis.Di kanan kirinya terdapat A. carotis communis dan n.
recurrenssedangkan di kirinya terdapat A. subclavia + duktus torasikus. Pada pars
torakalis dianterior terdapat trakea, bronkus kiri, perikardium, atrium kiri, diafragma.
Di posterior terdapat vertebra torakalis, duktus torakikus, v. azigos dan aorta
ascendens. Di kiriterdapat arcus aorta,n. reccurens kiri, a. subclavia kiri, duktus
torasikus dan pleura. Dikanan terdapat pleura dan v. azigos.Persarafan simpatis
esofagus berasal dari cabang-cabang N. vagus dan N. recurrens. Sedangkan
parasimpatis di bawah hilus pulmonis,nn. Vagi membentuk plexus pada dinding
esofagus, yang kiri ke sisi danterior danyang kanan ke posterior.1
o Gaster
Gaster adalah kelanjutan dari esofagus, berbentuk seperti kantung.Gaster dapat
menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter.Dinding gaster disusunoleh otot-
otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melaluikontraksi otot-
otot tersebut.Ada 3 jenis otot polos yang menyusun gaster, yaitu ototmemanjang, otot
melingkar, dan otot menyerong.Gaster terletak di bagian atasabdomen, terbentang dari
permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai region epigastrica dan
umbilicalis.Sebagian besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar
gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua lubang, ostiumcardiacum dan ostium
pyloricum; dua curvatura, curvatura major dan curvatura minor;dan dua dinding,
paries anterior dan paries posterior. Gaster relatif terfiksasi padakedua ujungnya,
tetapi di antara ujung-ujung tersebut gaster sangat mudah bergerak.Gaster cenderung
terletak tinggi dan tranversum pada orang pendek dan gemuk (gaster steer-horn) dan
memanjang vertikal pada orang yang tinggi dan kurus (gaster berbentuk huruf J).
Bentuk gaster sangat berbeda-beda pada orang yang sama dantergantung pada isi,
posisi tubuh, dan fase pernapasan. Sedangkan untuk perdarahan gaster, arteri berasal
dari cabang truncuscoeliacus. Arteria gastrica sinistra berasal dari truncus
coeliacus.Arteria gastricadextra bersal dari arteria hepatica communis.Arteria
gastricae breves bersal dariarteriaa lienalis.Arteria gastroomentalis sinistra berasal
6
dari arteria splenica.Arteriagastroomentalis dextra berasal dari arteria gastro
duodenalis.Vena mengalirkan dari kedalam sirkulasi portal.Vena gastrica sinistra dan
dextra bermuara langsung ke vena portae hepatis.Vena gastrica breves dan vena
gastroomentalis sinistra bermuara kedalam vena lienalis.Vena gastroomentalis dextra
bermuara ke dalam vena mesenterica superior.Persarafan termasuk serabut-serabut
simpatis yang berasal dari plexuscoeliacus dan serabut-serabut parasimpatis dari
nervus vagus dextra dan sinistra.( Perhatikan gambar.3 gaster ).1

Gambar 3. Gaster.1

B. Struktur Mikroskopis Saluran Cerna

Saluran cerna merupakan suatu tabung yang berongga yang terdiri atas lumen dengan
diameter yang bervariasi, dan dikelilingi oleh dinding yang terdiri oleh 4 lapisan utama :
mukosa, submukosa, muskularis dan serosa hal ini dapat dilukiskan dalam rongga usus halus
, saluran cerna juga dilengkapi pleksus saraf dan pembuluh-pembuluh darah seperti pleksus
mienterikus dan pleksus mukosa bersama-sama akan membentuk sistem saraf enterik lokal di
saluran cerna.2

1. Rongga mulut

Rongga mulut dilapisi oleh epitel berlapis gepeng, dengan atau tanpa lapisan tanduk
bergantung pada regionya masing-masing. Lapisan kreatinin atau lapisan tanduk melindungi
mukosa mulut selama proses motilitas dan hanya terdapat pada gingiva dan palatum durum. 2

A. lidah

Lidah adalah massa otot rangka yang ditutpi oleh membran mukosa dengan struktur yang
bervariasi sesuai dengan daerahnya. Serabut ototnya saling menyilang dalam tiga bidang dan
berkelompok. Sejumlah tonjolan-tonjolan yang kecil yang berada di lidah disebut dengan
papilla. Sepertiga bagian dari posterior lidah dipisahkan dari duapertiga bagian anterior oleh

7
batas yang berbentuk huruf V. yaitu sulcus terminalis. Sejumlah besar papilla di bagian
anterior merupakan peninggian dari membran mukosa yang memiliki berbagai bentuk dan
fungsi. Terdapat 4 papilla yang dikenali.2

1. Papilla piriformis berjumlah cukup banyak berbentuk kerucut memanjang dan


memiliki banyak lapisan tanduk yang membuat permukaannya terlihat keabu-abuan atau
keputihan bersifat mekanis dalam menyediakan permukaan kasar guna mempermudah
mengoyak makanan serta menggerakan makanan.2

2. papilla fungiformis berjumlah lebih sedikit, sedikit bertanduk dan berbentuk jamur
dengan inti jaringan ikat dan sebaran kuncup kecap pada permukaan atasnya. Papilla ini
tersebar acak diantara papilla filiformis.2

3. papilla foliata papilla ini kurang berkembang pada orang dewasa tetapi terdiri atas
rigi dan alur pararel pada permukaan lidah dan kuncup kecap. 2

4. papilla valata berjumlah paling sedikit dan merupakan papilla yang terbesar di lidah
serta memiliki lebih dari separuh kuncup kecap pada lidah manusia.( Perhatikan Gambar.4
Macam papilla ).2

8
Gambar. 4. Macam-macam papilla. 2

B. Faring

Faring yakni suatu rongga peralihan antara rongga mulut dan sistem pencernaan serta
sistem pernafasan, merupakan daerah komunikasi antara daerah hidung dan laring faring
dilapisi epitel berlapis gepeng tak bertanduk, faring mengandung tonsil dan mukosa faring
juga mempunyai kelenjar liur mukosa.2

C. Esofagus

Bagian saluran cerna yang disebut esofagus merupakan saluran yang berotot yang
berfungsi meneruskan makanan dari mulut ke lambung esofagus dilapisi epitel berlapis
gepeng tanpa lapisan tanduk dengan sel-sel punca yang tersebar di basal Memiliki 3 lapisan :
epitel, lamina propria, dan muskularis mukosa

Lamina proprianya tidak mencolok dan mengandung kelanjar kardia esophagus yang dapat
dilihat di daerah dekat faring dan perbatasan lambung.( perhatikan gambar.5 esofagus ). 2

9
D. Lambung

Dinding gaster terdiri dari 4 lapisan utama yang dapat ditemukan di struktur organ gastrointestinal
lainnya, yaitu mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan serosa, disertai dengan vaskularisasi dan
persarafan gaster. Ciri ini memperlihatkan fungsi lambung sebagai suatu kantung muskular elastis
yang dilapisi oleh epitel sekretorium, walaupun terdapat variasi dari struktur lokal dan fungsional
dalam struktur ini.

Mukosa
Mukosa merupakan lapisan tebal dengan permukaan halus dan licin yang kebanyakan berwarna coklat
kemerahan namun berwarna pink di daerah pylorik. Pada lambung yang berkontraksi, mukosa terlipat
menjadi beberapa lipatan rugae, kebanyakan berorientasi longitudinal. Rugae ini kebanyakan
ditemukan mulai dari pinggir daerah pyloric hingga kurvatur mayor. Rugae ini merupakan lipatan-
lipatan besar pada jaringan konektif submukosa dan bukan variasi ketabalan mukosa yang
menutupinya, dan rugae ini akan menghilang jika lambung mengalami distensi. Seperti pada semua
saluran cerna lainnya, mukosa ini tersusun oleh epitel permukaan, lamina propria, dan mukosa
muskuler.

EPITHELIUM
Ketika dilihat melalui mikroskop pada magnifikasi rendah, permukaan dalam dari dinding lambung
memperlihatkan bentuk sarang lebah dengan foveola gastrica kecil dan ireguler berdiameter 0,2mm.
Pada dasar foveola gastrica ini terdapat kelenjar gastrik tubular yang berinvaginasi ke arah lamina
propria hingga mukosa muskularis. Epitel kolumner tunggal yang mensekresikan mukus melapisi
seluruh permukaan luminal termasuk foveola gastrica dan terdiri dari lapisan sel mukosa permukaan
yang melepaskan mukus gastrik dari permukaan apical untuk membentuk lapisan licin protektif tebal
diseluruh permukaan gaster. Epitelium ini bermulai secara langsung pada orificium cadiac, dimana
terdapat transisi drastis antara epitel oesophagus berupa epitel berlapis gepeng dan epitel gaster.

Kelenjar gastrik
Walaupun semua kelenjar gastrik berupa tubular (pipa), bentuk kelenjar ini beragam dan komposisi
selulernya juga berbeda-beda tergantung region tertentu pada lambung.Kelenjar ini dapat dibagi
menjadi tiga kelompok berdasarkan letak regionnya, yaitu kelenjar kardiak,

prinsipal (korpus dan fundus), dan pylorik. Fundus dan korpus membentuk bagian
mayor dari gaster yang menghasilkan sebagian besar sekresi gaster atau getah untuk
pencernaan

10
Kelenjar Gastric Prinsipal
Kelenjar gastric principle ditemukan pada corpus dan fundus, tiga hingga tujuh saluran dari
tiap foveola gastrica. Batas antara kelenjar ini dengan dasar dari foveola gastrik ini disebut
bagian isthmus kelenjar dan lebih ke basal adalah leher, merupakan perpanjangan dari dasar.
Pada dinding kelenjar terdapat terdapat paling tidak 5 jenis sel yang berbeda-beda : sel chief,
sel parietal, sel leher mukosa, sel stem, dan sel neuroendokrin ( perhatiakan Gambar.5
Bagian-bagian lambung ).2

Gambar. 5 Bagian-bagian lambung.2

Sel chief (peptik) merupakan sumber enzim pencernaan yaitu enzim pepsin dan
lipase. Sel chief ini biasanya terletak pada bagian basal, bentuknya berupa silindris
(kolumner) dan nukleusnya berbentuk bundar dan euchromatik. Sel ini mengandung granul
zimogen sekretoris dan karena banyaknya sitoplasmik RNA maka sel ini sangat basophilic.
Sel parietal (Oxyntic) merupakan sumber asam lambung dan faktor intrinsik, yaitu
glycoprotein yang penting untuk absorbsi vitamin B12. Sel ini berukuran besar, oval, dan
sangat eosinophilic dengan nukleus terletak pada pertengahan sel. Sel ini terletak terutama
pada apical kelenjar hingga bagian isthmus. Sel ini didapati hanya pada interval sel-sel
lainnya disepanjang dinding foveola dan menggembung di lateral dalam jaringan konektif.
Sel parietal memiliki ultraktruktur yang unik terkait dengan kemampuan mereka untuk
mengsekresikan asam hydrochloric. Bagian luminal dari sel ini, berinvaginasi membentuk

11
beberapa kanal buntu yang menyokong sangat banyak microvili ireguler. Di dalam
sitopaslma yang berhadapan dengan kanal ini adalah membran tubulus yang sangat banyak
(sistem tubulovesicular). Terdapat sangat banyak mitokondria yang tersebar di seluruh
organella ini. Membran plasma yang menyelimuti mikrovili memiliki kosentrasi H+/K+
ATPase yang sangat tinggi yang secara aktif mengsekresikan ion hidrogen kedalam lumen,
ion chloride pun keluar mengikuti gradien eletrokimia ini. Struktur yang akurat dari sel ini
beragam tergantung dari fase sekretoriknya : ketika terstimulasi, jumlah dan area permukaan
dari mikrovili membesar hingga lima kali lipat, diduga akibat fusi segera dari sistem
tubulovesikuler dengan membran plasma. Pada akhir sekresi terstimulasi, proses ini terbalik,
membran yang berlebihan kembali pada sistem tubuloalveolar dan mikrovili menghilang.

Sel leher mukosa sangat banyak pada leher kelenjar dan tersebar sepanjang dinding regio
bagian basal. Sel ini mengsekresikan mukus, dengan vesikel sekretorik apikalnya
mengandung musin dan nukelusnya terletak pada bagian basal. Namun, produksinya secara
histokimia berbeda dengan produksi dari sel mukosa permukaan.2

Proses Menelan

Proses menelan dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase oral, fase faringeal dan fase
esophageal.
Fase oral
Pada fase oral ini akan terjadi proses pembentukan bolus makanan yang dilaksanakan
oleh gigi geligi, lidah, palatum mole, otot-otot pipi dan saliva untuk menggiling dan
membentuk bolus dengan konsistensi dan ukuran yang siap untuk ditelan. Proses ini
berlangsung secara di sadari.3

Fase Menelan
Fase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring anterior (arkus
palatoglosus) dan refleks menelan segera timbul.
Bolus dengan viskositas yang tinggi akan memperlambat fase faringeal, meningkatkan waktu
gelombang peristaltik dan memperpanjang waktu pembukaan sfingter esofagus bagian atas.
Bertambahnya volume.3
bolus menyebabkan lebih cepatnya waktu pergerakan pangkal lidah, pergerakan palatum
mole dan pergerakan laring serta pembukaan sfingter esofagus bagian atas.
Waktu Pharyngeal transit juga bertambah sesuai dengan umur.3

12
Fase esofageal
Pada fase esofageal proses menelan berlangsung tanpa disadari. Bolus makanan turun
lebih lambat dari fase faringeal yaitu 3-4 cm/ detik.
Fase ini terdiri dari beberapa tahapan :
1. Dimulai dengan terjadinya relaksasi m.cricoid faring. Gelombang peristaltik
primer terjadi akibat kontraksi otot longitudinal dan otot sirkuler dinding esofagus
bagian proksimal. Gelombang peristaltik pertama ini akan diikuti oleh gelombang
peristaltik kedua yang merupakan respons akibat regangan dinding esofagus.
2. Gerakan peristaltik tengah esofagus dipengaruhi oleh serabut saraf pleksus mienterikus
yang terletak diantara otot longitudinal dan otot sirkuler dinding esofagus dan
gelombang ini bergerak seterusnya secara teratur menuju ke distal esofagus.3

Refleks Muntah

Muntah merupakan ekspulsi secara paksa isi lambung keluar melalui mulut
dikoordinasi oleh pusat muntah di medulla oblongata penyebab bukan oleh gerakan
peristaltik terbalik di dalam lambung waktu muntah memiliki gaya utama penyebab muntah .4
Kontraksi otot-otot pernafasan :

1. diafragma ( otot inspirasi utama ).

2. otot abdomen ( Otot ekspirasi aktif ).

Proses muntah diawali dari inspirasi dalam dan penutupan glotis dan akibatnya diafragma
berkontraksi turun dan menekan lambung diteruskan oleh kontraksi abdomen dan menekan
rongga abdomen sehingga mebuat tekanan intra abdomen meningkat dan mendorong isi
lambung ke esofagus dan keluar melalui mulut.4

Sewaktu muntah glotis akan menutup dan uvula terangkat mekanisme ini berfungsi agar
muntahan supaya tidak masuk ke dalam sistem pernafasan. Selama muntah duodenum akan
berkontraksi kuat sehingga isinya kembalin ke lambung dan keluar bersamaan dengan
muntah aapabila muntahan terdapat warna kekuningan diakibatkannya karna ada empedu dari
hati dan kantung empedu. 4

13
Penyebab-penyebab muntah :

1. stimulasi taktil di bagian belakang tenggorokan

2. iritasi atau peregangan lambung dan duodenum

3. peningkatan tekanan intrakranial misal : akibat pendarahan intraserebrum

4. terjadi rotasi atau akselerasi kepala

5. nyeri yang hebat

6. bahan kimia seperti zat emetik

7. faktor emosi atau muntah psikis.4

Sekresi enzim pencernaan

Tubuh manusia merupakan serangkaian sistem yang bekerja secara terus menerus,
sistem pencernaan erat dengan organ-organ yang berhubungan langsung dengan makanan
yang kita konsumsi. Sistem ini teridir atas beberapa organ yang berperan memecah bahan
makanan dan menjadikannya struktur yang lebih sederhana untuk diserap oleh tubuh. Dalam
mencerna dan memecah makanan, sistem pencernaan melibatkan enzim di dalamnya. Enzim
pencernaan ini merupakan substansi kimia yang ada di dalam organ-organ
pencernaan. Namun, perlu juha disebutkan bahwa ada enzim yang berada di hati juga
pancreas yang meski tidak dgilongkan enzim pencernaan, namun keberadaannya membantu
proses pencernaan. Contoh enzim tersebut adalah katalase. Selain si katalase, ada beragam
jenis enzim di saluran pencernaan manusia. Masing-masing enzim tersebut memiliki
peranannya masing-masing.5

o Mulut, kelenjar ludah/saliva: terdapat enzim bernama amylase atau dikenal juga
dengan nama ptialin. Ia berperan dalam memecah zat pati dan menjadikannya
maltosa.
o Lambung (kelenjar lambung): enzim yang ada pada organ ini bernama renin. Ia
berperan dalam memecah kaseinogen menjadi kasein. Selain enzim pencernaan renin,
terdapat pula enzim lainnya bernama pepsin. Ia berperan dalam mengubah protein
menjadi senyawa protesa, pepton dan juga polipeptida.5

14
Kesimpulan

Ekspulsi secara paksa isi lambung yang keluar dari mulut yang melibatkan beberapa
organ dan saluran yang ada di dalam pencernaan agar muntahan dapat keluar dari dalam
lambung menuju ke lingkungan luar melalui mulut

Daftar pustaka

1. Rl Drake et al: Gray dasar-dasar anatomi edisi bahasa indonesia. Singapore, Elsavier,
2014

3. Bloom, Fawcet. Buku ajar histologi . Jakarta: EGC; 2012

4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC;2011

5. Ganong. Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-24. Jakarta: Mc graw hill;2012

6. Marks D. Biokimia Kedokteran dasar. Jakarta: EGC;2010

15

Anda mungkin juga menyukai