Lapkas Jantung
Lapkas Jantung
LAPORAN KASUS
Umur : 78 Tahun
No.RM : 014763
Pekerjaan :-
3.2 Anamnesis
Keluhan Tambahan : Sesak napas, diare, nafsu makan berkurang, mual, berkeringat
dingin
Telaah : Pasien di bawa oleh keluarganya ke IGD Rumah Sakit Royal
Prima dengan keluhan lemas dan sesak napas serta mencret
sebanyak 10 kali dalam 2 hari, air lebih banyak dibanding
ampas, darah (-). Pasien juga mengeluhkan mual dan tidak
nafsu makan juga mengeluhkan cepat lelah saat beraktifitas,
berkeringat dingin dan tidak bisa berjalan. Hal ini sudah
dialami pasien selama 3 hari.
Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Apatis
GCS : E4V4M5
TD : 50/34 mmHg
RR : 36 x/menit
Berat badan : 60 kg
BB
IMT : (TB)2 = 24
Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
Bentuk : normocephal
Rambut : putih, lurus, tipis, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (-/-)
sklera ikterus (-/-)
eksoftalmus (-/-)
refleks cahaya (+/+)
Hidung : sekret (-), bau (-), pernapasan cuping hidung (-)
Telinga : sekret (-), bau (-), perdarahan (-)
Mulut : bibir kering (+), sianosis (-), bau (-)
b. Leher
KGB : tidak ada pembesaran
Tiroid : tidak ada pembesaran
TVJ : tidak meningkat
c. Thorax
Inspeksi : bentuk dada normochest, simetris kanan=kiri
Palpasi : stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : bronkovesikuler, ronkhi (+/-), wheezing (-/-)
d. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : redup, batas jantung kesan normal
Auskultasi : S1S2 tunggal, reguler, suara tambahan (-)
e. Abdomen
Inspeksi : datar, ikut gerak napas
Palpasi : soepel, nyeri tekan abdomen (-), hepatomegali (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
f. Ekstremitas
Superior : Turgor lambat akral hangat +/+, edema +/+, tremor (-)
Inferior : Turgor lambat, akral hangat +/+, edema +/+, tremor (-)
HEMATOLOGI
Neutrofil 86 % 50 – 70
Foto toraks:
DR-Thorax PA
Foto Thoraks :
Jantung ukuran membesar.
Aorta dilatasi.
Sinus costofrenicus kanan dan kiri lancip.
Tidak tampak infiltrat paru kanan dan kiri.
Kesan :
Cardiomegali dengan dilatasi aorta DD/ aneurysma aorta.
CT-Scan Thorax
CT-Thorax (HRCT)
CT scan Thoraks :
Kesan :
Aneurysma aorta setentang arcus aorta.
Cardiomegali, kesan CHF.
Diagnosis Banding
1. Aneurisme aorta thorakalis (CHF ec HHD)
2. Syok Kardiogenik ec Imbalance Electrolit Berat
3. Syok Hipovolemik ec Gea
3.6.1 Diagnosis
Aneurisme aorta thorakalis (CHF ec HHD)
3.7 Penatalaksanaan
a) Aktivitas : Tirah baring
b) Diet : MA M1
c) Tindakan Suportif : IVFD Nacl 0,9% 1fls 20 gtt/i macro
d) Medikamentosa :
-Inj. Ondansetron 4 mg/8 jam
-Loperamide 2 tab
-Oksigen 2L
-Ciprofloxacin 2x200 mg
-Aminefron 3x1
3.8 Follow Up
Tanggal S O A P
20/04/ Sesak TD: 90/60 mmHg CHF ec IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/i
2018 napas, HHD Susp. Oksigen 2L
HR : 66 x/menit
lemas Aneurima Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam
RR: 36 x/menit Aorta Inj. Ondansetron 4 mg/8 jam
Thorakalis Furosemide 20 mg/ 12 jam
T: 36°C
Spironlakton 25 mg 1x1
KSR 2x600 mg
Concor 1x2,5 mg
Drip Spironolakton
Dinaikkan 0,2 mcq (kgBB/i)
Drip Ciprofloxacin 500
mg/12 jam
Drip Norepinefrin 0,2 meq
(BB 60 kg = 9cc/jam)
KESIMPULAN
Perempuan berumur 78 tahun di bawa oleh keluarganya ke IGD Rumah Sakit Royal
Prima dengan keluhan lemas dan sesak napas serta mencret sebanyak 10 kali dalam 2
hari, air lebih banyak dibanding ampas, darah (-). Pasien juga mengeluhkan mual dan
tidak nafsu makan juga mengeluhkan cepat lelah saat beraktifitas, berkeringat dingin
dan tidak bisa berjalan. Hal ini sudah dialami pasien selama 3 hari.
2. CT-Scan Thoraks