Anda di halaman 1dari 7

Beranda Tentang balisaja.

com Iklan Pedoman Media Siber

Terkini Made Taro Mengenalkan Alam Melalui “Plalian” "Antara Kita", Buku Puisi Pertama

Iklan oleh Google Home Bali Tradisi BALI WISATA Ini


Asal Mula Desa Bayung Gede
Anak dongeng

Bali kintamani
Ini Asal Mula Desa
Kategori
Bayung Gede

Senin, Desember 17, 2007


BALI
ADVERTO Rp 302.600
RIAL Rp 212.000

BALI
FIGUR Teks dan Foto: I Made Sujaya
Terpopuler
Bali
Herbal Desa Bayung Gede di wilayah Kecamatan

Bali Iloe Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali merupakan Mau


sebuah desa kuno atau sudah berusia sangat tua. Beli
BALI
JANI Thomas A Reuters dalam bukunya Custodians of Kendara
The Sacred Mountains: Budaya dan Masyarakat di an
BALI
Bermotor? Ini Hari
OPINI Pegunungan Bali (Yayasan Obor Indonesia, 2005)
Baik Menurut Tradisi
menyebut Bayung Gede menjadi induk dari sejumlah
Bali Bali
Pustaka desa-desa kuno lainnya di Bangli seperti
Penglipuran, Sekardadi, Bonyoh dan beberapa desa Begini
Bali
Spiritual lainnya. Kiat Tiga
LPD di
Bali
Badung
Tradisi
Selatan Dorong
BALI Awalnya, menurut Reuters, desa-desa tersebut Lahirnya Wirausaha
WISATA merupakan pondokan dari Desa Bayung Gede yang Muda Bali

asli. Mereka berasal dari kelompok orang yang


bertempat tinggal di kebun (pondok) yang didirikan
Jangan
agak jauh dari desa dan telah lama tumbuh menjadi Biarkan
daerah hunian tetap dan desa adat yang mandiri. Siswa
Buta Sastra
Indonesia

Hari
Sugihan,
Pembers
ihan
Utuh Menyeluruh
Jelang Galungan

Inilah
Bunga-
bunga
Angkul-angkul (gerbang) Desa Bayung Gede yang
Pantang
Penglipuran misalnya, hingga kini masih tetap
Dipersembahkan
mengakui nenek moyangnya berasal dari Bayung
Gede. Pengakuan ini ditunjukkan melalui hubungan
ritual di antara kedua desa. Bila dilakukan perbaikan Nguncal

di Pura Bale Agung Penglipuran, warga Penglipuran Balung,


Tradisi
akan datang ke Bayung Gede.
Pantangan
Sepanjang Hari
Galungan-Kuningan
Agak sulit melacak asal-usul pasti Desa Bayung
Gede. Jero Mangku Sriman malah mengaku tidak
tahu secara persis asal-usul nama Bayung Gede. "Antara
Kita",
“Setiap kali kami tanyakan kepada para tetua di
Buku
desa senantiasa dikatakan mula suba ada buka
Arsip Puisi Pertama Ketut
kene, memang sudah ada seperti ini,” kata Mangku Syahruwardi Abbas
Sriman.
Desember
 2007 (17) Ucap

Namun, ada sebuah cerita lisan yang menguraikan Syukur


lewat
tentang asal-usul Bayung Gede yang berasal dari
"Penjor"
sejumlah sumber. Diceritakan, Batara Sakti
Mahameru mengutus sebanyak 40 orang undagi Orang
(tukang bangunan) dan seekor kera putih pergi ke Asing
Gunung Toh Langkir (sekarang Gunung Agung). Makin

Para undagi dan kera putih itu dibekali dengan air Minati Budaya
Spiritual Bali
suci Tirtha Kamandalu.

Setibanya di Gunung Tuluk Biyu, para undagi itu Penjor


menemukan kayu tuwed di tengah hutan Galunga
Pengametan. Perjalanan yang cukup jauh membuat n Jor-

para undagi itu kelelahan sehingga mesti beristirahat joran

dulu. Saat beristirahat, para undagi itu pun


menggarap kayu tuwed yang ditemukan sebelumnya
menjadi sebuah patung yang menyerupai wajah
manusia. Kayu tuwed itu ditemukan kera putih yang
berjalan di barisan paling belakang.

Para undagi itu pun ingat dengan pesan Batara Sakti


Mahameru agar air suci Tirtha Makandalu yang
dibawa diteteskan sebanyak tiga kali. Air suci itu pun
diteteskan tiga kali. Ajaib, patung kayu tuwed itu
tiba-tiba berubah menjadi manusia laki-laki.

Rp 66.000
Manusia laki-laki itu pun diajak melanjutkan
perjalanan menuju Gunung Toh Langkir.
Sesampainya di sana, Batara Sakti Mahameru kaget
Media Sosial
karena melihat manusia laki-laki yang diajak undagi
dan kera putih. Para undagi dan kera putih itu pun
disuruh untuk mencari pasangan manusia laki-laki
itu yakni seorang wanita. Batara Sakti Mahameru
menyuruh mereka untuk melanjutkan kembali
perjalanan. Batara Sakti Mahameru meminta para
undagi dan kera putih itu menemukan tempat
dengan tanah yang berbau perempuan.

Tempat yang dimaksud Batara Sakti Mahameru itu


akhirnya berhasil ditemukan. Para undagi dan kera
putih kemudian mengambil tanah di tempat itu lalu
meremas-remas atau mengolahnya menjadi sebuah
patung menyerupai manusia. Selanjutnya, patung
dari tanah itu ditetesi air suci tiga kali. Seperti patung
kayu tuwed sebelumnya, patung tanah ini pun
Sukai Halaman
berubah menjadi seorang manusia perempuan.
Tempat ditemukan tanah berbau perempuan itu
1 teman menyukai ini
kemudian diberi nama Belalu.

Setelah kejadian itu, Batara Siwa dan adiknya, Ida


Dalem Watukaru mengadakan perjalanan ke suatu
tempat untuk melaksanakan yoga-semadi. Ida
Dalem Watukaru disuruh beryoga untuk
menciptakan tiga manusia, yaitu dua orang
perempuan dan seorang laki-laki.

Tweets
Tatkala sedang khusyuk beryoga, sang kakak by @balisajadotcom
ternyata malah membuat hujan sampai tiga hari
balisaja.com
berturut-turut. Ida Dalem Watukaru akhirnya
@balisajadotcom
mengetahui bahwa yang membuat hujan adalah
jagad buku - Denpasar |
kakaknya sendiri. Tempat sang kaka diketahui Tokopedia
membuat hujan itu kemudian diberi nama Ketaro tokopedia.link/PaDbT8fh0
M #Tokopedia lewat
(ketaro artinya kentara). Lama-kelamaan tempat itu
@Tokopedia
berubah menjadi Taro.

Embed View on Twitter


Kendati begitu, yoga-semadi Ida Dalem Watukaru
ternyata berhasil. Dua manusia perempuan dan satu
manusia laki-laki berhasil diciptakannya.

Batara Siwa dan Ida dalem Watukaru kemudian


melanjutkan perjalanan menuju Pura Pingit
(Tampurhyang). Ida Dalem Watukaru mengutus
kakaknya untuk beryoga. Yoga itu dimaksudkan
untuk mewujudkan kayu tuwed menjadi dua manusia
perempuan dan satu manusia laki-laki. Dalam
melaksanakan yoganya itulah Batara Siwa
membutuhkan tenaga yang besar atau kuat.
Akhirnya, apa yang diharapkan terwujud. Terciptalah
dua manusia perempuan dan satu manusia laki-laki.
Karena saat beryoga menciptakan ketiga manusia
itu membutuhkan tenaga yang besar atau kuat,
tempat itu kemudian diberi nama Bayu Gede. Bayu
artinya ‘tenaga’ dan gede artinya ‘besar’. Lama-
kelamaan nama itu berkembang menjadi Bayung
Gede.

Cerita ini kental sekali dengan nuansa mitos,


memang. Karenanya, agak sulit bagi orang untuk
menerimanya sebagai sebuah fakta sejarah asal-
usul suatu desa.

Perbekel Desa Bayung Gede, Wayan Suwela


menyodorkan cerita soal asal-usul Bayung Gede
yang tampaknya lebih logis. Menurut Suwela,
Bayung Gede awalnya merupakan sebuah hutan
yang sangat lebat. Para pendiri Bayung Gede di
masa lalu berjuang keras untuk merabas hutan itu
sehingga bisa dijadikan sebagai pemukiman yang
layak.

“Karena hutan yang sangat lebat, diperlukan bayu


gede atau tenaga yang kuat untuk merabas hutan.
Setelah menjadi pemukiman baru, tempat itu
dinamai Bayung Gede,” tutur Suwela.

Boleh jadi dongeng perjalanan undagi dan kera putih


itu sebetulnya sama dengan kisah yang dituturkan
Suwela. Inti dari kedua kisah itu sama yakni
membuka daerah baru yang membutuhkan tenaga
besar. (b.)
Sebelumnya Berikutnya
Lelaki Berpoligami Dua Tapak Jejak Dari
Dilarang Tinggal di Gianyar
Pekarangan Desa
Bayung Gede

Artikel Terkait

Cerminan Menjemput
Rasa Cemas Anugerah Suci
Bernama Saraswati d...
Ogoh-og...

Melasti:
Menepi
Menjelang
Nyepi

Blog Comments Facebook Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:


Cok De Agra (Google) 

Logout

Link ke posting ini


Buat sebuah Link

balisaja.com Desain Templateism Hak Cipta © 2014

Anda mungkin juga menyukai