Anda di halaman 1dari 3

Bentuk Utama Keracunan Timbal :

A. Keracunan Timbal Anorganik


 Akut :
Keracunan timbal akut sangat jarang terjadi saat ini . Keracunan secara
akut biasanya disebabkan oleh penghirupan asap industri yang mengandung
timbal dalam jumlah yang besar atau pada anak kecil yang menelan timbal dengan
jumlah besar dalam bentuk cat yang berbasis timbal atau objek-objek kecil seperti
mainan yang dilapisi timbal atau bisa juga karena makanan dan minuman yang
terkontaminasi . Permulaan terjadinya gejala yang parah biasanya memerlukan
waktu berhari-hari atau berminggu-minggu dengan eksposur yang berulang dan
biasanya terlihat dalam bentuk ensefalopati atau sakit perut .
 Kronik :
Pasien yang mengalami keracunan ginjal kronik biasanya terlihat
mengalami gejala multisistemik seperti masalah tentang anoreksia , fatigue /
kelelahan , dan rasa yang tidak enak (malaise) , gangguang neurologi seperti sakit
kepala , kesulitan berkonsentrasi , iritabilitas atau mood depresi , anthralgias atau
myalgias dan gejala pada pencernaan . Diagnosa keracunan timbal paling baik
diteliti dengan cara mengukur kadar timbal dalam tubuh .

B. Keracunan Timbal Organik :


Keracunan karena senyawa timbal organik dalam jumlah besar saat ini sangat
jarang terjadi karena penghapusan tetraethyl dan tetramethyl sebagai bahan tambahan
antishok dalam bensin secara global . Tetapi senyawa timbal organik seperti timbale
stearat atau timbale napthenate masih digunakan dalam proses komersial tertentu karena
sifat volatititas / kelarutan lemaknya . Senyawa timbal organik cenderung mudah diserap
lewat jalur pernapasaran atau kulit dimana senyawa timbale organik ini akan menyerang
sistem saraf pusat yang akan memproduksi efek dosis ketergantungan termasuk
kurangnya neurokognitif , insomnia , halusinasi , tremor dan kematian .

Perawatan :
A. Keracunan Timbal Inorganik :
Perawatan keracunan timbal anorganik menyangkut penghentian dengan segera dari zat
pencemar , perawatan pendukung , dan penggunakan dengan bijaksana dari terapi khelasi
. Ensefalopati timah merupakan keadaan medis yang gawat darurat dan harus segera
ditangani secara intensif . Kerusakan cerebral dapat diobati dengan corticosteroid dan
mannitol , antikonvulsan mungkin diperlukan untuk mengatasi kejang . Aliran urin yang
adekuat harus dipertahankan , tetapi overhadrasi harus dicegah . Pemberian cacium
disodium decara intravena diadministrasikan pada dosis 1000 – 1500 mg/m 2/d ( kira-kira
30 – 50 mg / kg / d ) dengan infuse secara terus-menerus hingga 5 hari . Pada gejala
keracunan timbal tanpa ensefalopati , perawatan terkadang boleh dimulai dengan
seccimer . Pengehentian proses khelasi biasanya adalah resolusi gejala atau kembalinya
kadar timbal dalam darah ke jangka premorbid .

B. Keracunan Timbal Organik :


Perawatan awal mencakup dekontamninasi kulit dan pencegahan pemaparan lebih lanjut
dari senyawa timbale organik . Perawatan pada kejang membutuhkan penggunaan yang
sesuai dari antikovulsan . Khelasi empirik hendaknya dilakukan bila terdapat konsentrasi
timbal dalam jumlah yang tinggi dalam darah .

Arsenik :

Arsenik adalah elemen yang terdapat secara alami pada kerak bumi dengan sejarah
penggunaan yang panjang sebagai unsur dalam produk industrial dan komersial , sebagai
komponen dalam farmasi dan sebagai agen dalam keracunan yang disengaja . Penggunaan
arsenik secara komersil yang terbaru termasuk dalam manufaktur semi konduktor , pengawetan
kayu untuk aplikasi industry , kaca , insektisida umpan semut berbasis gel dan dalam farmasi
dokter hewan .
Meskipun dapat menyebabkan keracunan , adakah kegunaan lain dari arsenik dalam kehidupan
sehari-hari kita ??

Arsenik saat ini dipakai dalam berbagai proses industri dan komersial seperti komponen dalam
farmasi , manufaktur semi konduktor , pengawetan kayu untuk aplikasi industry , kaca ,
insektisida umpan semut berbasis gel dan dalam farmasi untuk dokter hewan .

Anda mungkin juga menyukai