Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL PENYULUHAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI

TAHUN 2018

Disusun oleh :

NUR SRI SYAZANA BINTI RAHIM

112016194

Pembimbing :

dr. TITA

PAROTITIS/ GONDONGAN

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN TELING HIDUNG


TENGGOROKAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI - BOGOR
PERIODE 19 MARET – 21 APRIL 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRIDA WACANA
JAKARTA
KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN PENYULUHAN
TENTANG “OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS (OMSK)”
DI RSUD CIAWI KABUPATEN BOGOR

A. PENDAHULUAN

Organisasi rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa


kemasyarakatan terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara profesional
sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan. Rumah sakit juga mempunyai
kewajiban terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat di sekitar rumah sakit,
sebagai bagian dari usaha promotif kesehatan.
Sesuai dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi
kesehatan yang dalam hal ini berupa penyuluhan sangat perlu untuk dilakukan secara berkala
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan keluarganya yang akan berdampak pada
peningkatan kesadaran masyarakat dan keluarga mengenai masalah kesehatan yang mungkin
atau sudah mereka hadapi.
Salah satu masalah kesehatan yang masih kurang diketahui oleh pasien dan keluarga
adalah mengenai parotitis. Sialadenitis merupakan peradangan dan pembengkakan pada
kelenjar parotis, submandibula dan kelenjar sublingual. Etiologi dari penyakit ini ialah
infeksi bakteri, virus, obstruksi atau autoimun. Kondisi ini juga dikenal sebagai infeksi
kelenjar liur. Bentuk yang paling sering dari pembengkakan parotis akut adalah parotitis
(gondong, “mumps”).
Berdasarkan data dari The National Notifable Disease Surveillance System,
dilaporkan pada tahun 1990 di Amerika Serikat terdapat 5.292 kasus mumps, tahun 1968
terdapat 159.209 kasus dan pada tahun 2000 terdapat 338 kasus. Jumlah ini mewakili sedikit
dari kasus mumps yang pernah dilaporkan. Dari data yang dilaporkan dapat disimpulkan
bahwa terjadi penurunan kasus mumps yang signifikan dari tahun 1990 sampai tahun 2000.
Penggunaan vaksin untuk mencegah penularan serta peraturan mengenai
imunisasi mumps yang telah diberlakukan oleh beberapa negara di dunia membuat jumlah
kasus mumps mengalami penurunan. Sedangkan jumlah kasus parotitis akut di Indonesia
khususnya di kota Ambon belum dapat diketahui secara pasti karena minimnya penelitian
mengenai penyakit ini.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang “Parotitis”, diharapkan masyarakat


memahami tentang apa yang dimaksud dengan parotitis (gondongan), bagaimana
mengetahui, cara mencegah dan mengatasi parotitis (gondongan).

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan masyarakat dapat mengetahui:

 Apa itu parotitis (gondongan),

 Apa penyebab terjadinya parotitis (gondongan),

 Apa tanda dan gejala adanya parotitis (gondongan),

 Apa komplikasi dari parotitis (gondongan),

 Bagaimana pengobatan dan pencegahan parotitis (gondongan)

D. MATERI

Terlampir

E. METODE

 Ceramah

 Tanya jawab
F. KEGIATAN

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk penyampaian materi melalui ceramah


oleh pembicara dan tanya jawab.

Rincian kegiatan :

1) Pelaksana : Koas THT UKRIDA :

Nur Sri Syazana Binti Rahim (102016194)

2) Tempat : Depan Poli THT, RSUD Ciawi

3) Waktu : 13 April 2018, pukul 09.00 WIB

4) Peserta : 20 – 30 Peserta

5) Alat : Leaflet, Powerpoint, Proyektor, Laptop

G. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

No Langkah Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan

Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan 2 menit

2. Kegiatan Pokok

1. Menyampaikan pengertian parotitis (gondongan),

2. Menyampaikan penyebab terbentuknya parotitis 15 menit


(gondongan)

3. Menyampaikan tanda dan gejala parotitis (gondongan),

4. Menyampaikan komplikasi dari parotitis (gondongan),

5. Menyampaikan pengobatan dan pencegahan parotitis


(gondongan)
3. Kegiatan Penutup

Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta dan menarik


kesimpulan secara lisan.
10 menit
Terakhir mengucapkan salam dan terima kasih atas partisipasi
peserta.

4. Jumlah 27 menit

H. SASARAN

 Terlaksananya kegiatan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

 Peserta yang hadir dapat mengerti dan memahami mengenai materi yang
disampaikan pada penyuluhan tentang “parotitis (gondongan)”.

I. DAFTAR HADIR

Terlampir

J. TANYA JAWAB PESERTA

Terlampir
LAPORAN PENYULUHAN DI RSUD CIAWI

Materi Penyuluhan : Parotitis/ Gondongan

Hari / Tanggal / Jam : Selasa, 17 April 2018 jam 9.30 WIB

Tempat : Poliklinik RSUD Ciawi

Peserta : 21 Orang

A. KEGIATAN

No Langkah Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan

Mempersiapkan alat dan pembagian leaflet 5 menit


Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
3. Kegiatan Pokok

1. Menyampaikan pengertian parotitis (gondongan),

2. Menyampaikan penyebab terbentuknya parotitis 15 menit


(gondongan)

3. Menyampaikan tanda dan gejala parotitis (gondongan),

4. Menyampaikan komplikasi dari parotitis (gondongan),

5. Menyampaikan pengobatan dan pencegahan parotitis


(gondongan)

2. Diskusi dan Tanya Jawab

- Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta dan menarik 7 menit


kesimpulan secara lisan.
3. Kegiatan Penutup

Terakhir mengucapkan salam dan terima kasih atas partisipasi


peserta.
3 menit

4. Jumlah 30 menit

B. EVALUASI KEGIATAN PENYULUHAN

Peserta penyuluhan mengikuti penyuluhan dapat dilihat, yaitu :

1. Peseta mendengarkan penyuluhan dengan seksama dan mau mengikuti jalannya


penyuluhan sampai selesai.

2. Ada partisipasi dari peserta sehingga terjadi diskusi tanya jawab antara pemberi
penyuluhan dengan peserta.

a. Pertanyaan : Apakah gondongan dapat disembuhkan total?

Jawaban : Bisa, parotitis merupakan self-limiting disease dan pada anak-


anak biasanya sembuh tanpa penyulit jika segera diobati.

b. Pertanyaan : Apakah vaksin MMR bisa diberikan pada orang dewasa?

Jawaban : Imunisasi MMR dapat juga diberikan kepada remaja dan orang
dewasa yang belum menderita Gondongan

c. Pertanyaan : Berapa lamakah pasien yang menderita gondongan harus


diisolasi/dipisahkan?

Jawaban : Bagi penderita gondongan, dianjurkan untuk tidak beraktivitas


dulu di luar rumah paling tidak selama lima hari setelah gejala pertama
muncul, untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai