Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN IKTERUS NEONATORUM TERHADAP


BAYI Ny. “T” DI RUANG PERINATOLOGI
RS.CHARIS MEDIKA

I. SUBYEKTIF
Tanggal Masuk : 16-11-2012
Tanggal Pengkajian : 21-11-2012
No. Rekam Medik : 14-94-63
A. Identitas
Nama bayi : Bayi Ny. T
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 16-11-2012
Jam : 13.55 WIB
Anak ke : Satu
Alamat : Sumberjo-plandaan
Nama Ibu : Ny. T Nama Ayah : Tn S.
Umur : 35 tahun Umur : 30 tahun
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : TANI Pekerjaan : TANI
Alamat :Sumberjo plandaan Alamat :Sumberjo-plandaan

B. Keluhan utama
Bayi umur 5 hari nampak kekuningan di seluruh tubuh facces lendir dan perut distendet.
C. Riwayat Persalinan Sekarang
1. Persalinan spontan pervaginam tanggal 16-11-2012 pukul 13.55 WIB. Jenis kelamin
perempuan umur kehamilan 38-39 minggu obat yang di berikan selama persalinan
piton
2. Riwayat Post Partum
a. Keadaan umum ibu baik
b. TFU 2 jari dibawah pusat
c. Lochea : ada, rubra
d.Lactasi : ASI keluar sedikit

D. Riwayat penyakit keluarga


Ibu menggatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang menderita DM, asma, hipertensi
dan TBC

E. Riwayat neonatal
1. Pre Natal
Ibu klien menggatakan bahwa ini anak pertamanya, ibu ANC 9x ke bidan dan waktu mual
dan muntah pada trimester pertama diberi tablet fe dan vitamin, ibu tidak menderita
penyakit apapun, ibu tidak pernah minum jamudan pijat selama hamil dan mendapat
suntikan TT 2x
2. Riwayat Natal
Ibu melahirkan bayi dengan umur kehamilan 38-39 minggu secara normal/spontan BBL :
2740 gram PBL : 49 cm FO : 32 cm A-S : 3-4
3. Riwayat Natal
Setelah bayi lahir dilakukan VTP, keadaan umum jelek dipasang ET, syanosis, sesak,
terpasang ventilator
F. Riwayat psikologi
Kelahiran ini sanggat di harapkan keluarga dan sekarang keluarga sanggat
mengahawatirkan keadaan bayinya.
G. Kebutuhan dasar
1. Pola nutrisi
ASI : 2,5 cc per 2-3 jam
2. Pola eliminasi
BAB : ya , konsistensi lendir warna kuning
BAK : ya, warna Kuning
3. Pola aktivitas
Gerak bayi lemah

II. OBJEKTIF
a. Pemerisaan umum
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
BBL : 2740 gram BBM : 2740 gram
PB : 49 cm
HR : 167 x/mmenit
Suhu : 36 0
Lingkar kepala : MO = 34 cm
FO = 32 cm
SOB = 32 cm
LD : 34 cm
Lingkar abdomen : 29 cm

b. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi

a. Kepala : Simetris, tumbuh rambut berwarna hitam dan tipis, bersih, tidak ada
kelainan.
b. Muka : Simetris, kulit berwarna merah, terdapat lanugo.
c. Mata : Simetris, conjungtiva berwarna merah muda, sclera kuning, trdapat secret
mata.
d. Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
e. Hidung : Simetris, ada pernapasan cuping hidung, terpasang ET dan ventilator,
tidak ada secret.
f. Mulut : Simetris, tidak terdapat labiopalatoskizis
g. Dada : Simetris, puting susu menonjol, areola terbentuk baik, retraksi dada
normal.
h. Tali pusat : Bersih, tali pusat agak kering, terpasang infus umbilicalis.
i. Punggung : Simetris, tidak ada spina bifida, terdapat bercak kecil berambut.
j. Ekstrimitas : atas = tidak edem, akral hanggat, Simetris, tidak ada kelainan
jumlah jari-jari tangan
Bawah = akral hangat, edema, kaki kiri terpasang infus kaki
kanan terpasang saturasi oksigen
k. Genetalia : Bersih, labia mayor menutupi labia minor.
l. Anus : Berlubang dan mengeluarkan meconium.
2. Palpasi
a. Kepala : Tidak ada oedem, tidak ada kelainan seperti : cephal hematoma,
caput succadeneum, anencephalus, hidrosephalus.
b. Ubun-ubun : Cembung.
c. Leher : Tidak oedem, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis.
d. Abdomen : tidak ada massa, supel
e. Mgenetalia :labia mayora menutupi labia minora
f. Anus : mteraba lubang
g. Ekstremitas : akral hanggat, odem pada kaki kanan kiri
3. Auskultasi
Dada : denyut jantung 147 x/menit Bunyi nafas normal, tidak ada wheezing
ataupun ronchi, dan tidak ada bunyi mur-mur.
4. Perkusi
Perut : tidak kembung

Reflek
Reflek moro : (- ) hal ini terbukti ketika kita menepuk tangan maka bayi
tidak kaget
Reflek rooting : (-) ketika
menyentuh pipi bayi, bayi tidak menoleh ke arah rangsangan
Reflek sucking : (-) karena bayi tidak minum asi langsung ke
ibunya tapi dengan sendok.
Reflek tonick neck : (-) negative, terbukti karena bayi terpasang ET
dan ventilator, bayi tidak mengangkat
kepalanya
Reflek graf : (+) terbukti ketika kita menyentuh telapak
tangan bayi, maka bayi menggenggam tangan kita

c. Terapi
- Termoreglasi
- O2 ET + ventilator mode sim V
- Infus D10 0,18 % 200 cc
- Aminofusin paed (2) 110 cc
- Ca gmlukomnas 10 % 10 cc
- Lipid 30 cc
- Inj ampralin 2x150 mg
- Asi per sonde 8x2,5 / 12x2,5 = 30 cc
- Excange tranfusion 500 cc tiap 100 cc, ca glukonas 1cc (besok)

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Kimia klinik
Bilirubin T 34,41 0,3-1,0 mg/dl
Bilirubin D 11,95 < 0,25 mg/dl
SGOT 61 < 38 mg / dl
SGPT 43 < 40 mg / dl

Gol Darah : B
Rh :+

III. Analisa data


Diagnosa : Bayi Ny “T” umur 5 hari dengan ikterus neonatorum
DS : ibu menggatakan melahirkan bayinya dengan umur kehamilan 39 minggu tanggal : 16-11-2012
jam 13.55 WIB nampak kekuningan.
Do : Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
BBL : 2740 gram BBM : 2740 gram
PB : 49 cm
HR : 167 x/mmenit
Suhu : 36 0
Lingkar kepala : MO = 34 cm
FO = 32 cm
SOB = 32 cm
LD : 34 cm
Lingkar abdomen : 29 cm
Warna kulit : kuning
Reflek : Reflek moro : (- )
ooting : (-)
ucking : (-)
onick neck : (-)
graf : (+)
Masalah :
- Penurunan kadar bilirubin
Dasar : terdapat warna kuning pada seluruh tubuh dari hasil pemeriksaan leb kadar bilirubinya meningkat,
bilirubin T : 34,41 bilirubin D = 11,95
- Perawatan tali pusat
Dasar : tali pusat muelai mengering dan terpasang infus umbilicalis
Kebutuhan :
- Pemenuhan nutrisi yang adekuat (ASI)
- Termoregulator
- Penyinaran ( fototerapi) 1x24 jam
- Exchange tranfusion

IV. Penatalaksanaan
Tanggal 21-11-2012
Jam 1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan,
20.00 dilakuakan oleh petugas kesehatan
2. Melakukan perawatan bayi seperti menyeka, menganti alas kain,
mengganti selimut, mengganti popok, dilakukan oleh petugas
kesehatan, bayi terlihat nyaman.
3. Melakukan observasi TTV setiap 4 jam
Jam 20.00 = suhu : 36,9 0c HR : 149 x/mnt BAB/BAK +/+, section
lendir kental, di puasakan retensi, foto terapi.
Jam 24.00 = suhu : 37 0 c HR : 168x/mnt petike
Jam 05.00 = suhu : 390c HR: 188x/menit foto terapi di matikan, section, ikterus,
retraksi 2cc keruh
Jam 4. Melakukan retensi dengan hasil 5 cc lendir keruh bayi di puasakan,
20.30 di lakukan oleh petugas kesehatan.
5. Melakukan section dengan lendir kental, ilakukan oleh petugas
24.00 kesehatan.
6. ET terektubasi, melakukan intubasi ulang, spo2 95 % HR 162
02.00 x/menit retensi 3 cc warna coklat
7. Melakukan injeksi meronam 75 mg secara IV dilakukan oleh
05.00 petugas kesehatan.
8. Melakukan perawatan bayi seperti menganti popok, menganti
selimut dan mengganti alas, dilakukan oleh petugas kesehatan. Bayi
nyaman
9. Melakukan retensi dengan hasil 2cc

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 22-11-2012 pukul 08.00 WIB
S : -
O : Tanda-tanda vital
RR : 45 x/menit BB : 2860 gram
0
Suhu : 38,6 C PB : 49 cm
Nadi : 168 x/menit
Keadaan umum : jelek
Sesak :+
Terpasang ventilator dengan mode sim V dg FIO2 50% PIP 14 Fr 40 1:E = 1:2
Odem :+ leb albumin menurun = 3,88
A : By “ T” umur 6 hari dengan ikterus neonatorum
P :
Perawatan bayi
Observasi TTV
Observasi retensi + section
Terapi = infus D10 0,18% 250cc
Aminofusin 125cc
Meronem 3x 75 mg
Albumin 25cc pre lasix 2 mg
Excheng tranfusion 500 cc tiap 100 cc ca glukonas 1cc
Tanggal 23-11-2012 jam : 20.00
S : -
O : Keadaan umum : jelek
Tanda-tanda vital :
BB : 3100 gram PB : 49 cm
Suhu : 36,60 C Nadi : 136 x/menit
Sesak :+
Terpasang ET ventilator mode sim V dengan Fio2 55 % PIP 14 Fr 40 I:E=1: 2
Cyanosis :-
A : By “T” umur 7 hari dengan ikterus neonatorum
P :
Perawatan bayi
Observasi TTV
Observasi retensi
Terapi :
1. Infus D10 0,18% 250 cc
2. Aminofusin 100 cc
3. Meronem 3x75 mg
4. Tranfusi albumin 25cc lasix 2 mg
5. Mfoto terapi 1x24 jam

BAB IV
PENUTUP

Asuhan kkebidanan pada hiperbilirubinemia merupakan penatalaksanaan yang memerlukan


perhatian khusus sesuai dengan prosedur yang berlaku, apabila penangannya tidak tepat akan
menimbulkan keadaan yang lebih parah, yang dapat menimbulkan kecacatan.
Prinsip penanganan pada bayi hiperbilirubinemia dilakukan dengan mempercepat konjugasi,
mempermudah konjugasi, melakukan dekompensasi bilirubin, mengeluarkan bilirubin dengan
transfusi tukar. Sebagai bidan dalam memberikan asuhan kebidanan untuk mengatasi akibat dari
prosedur di atas yang dialami oleh klien.
Klien Ny. T yang dirawat di ruang Anggrek . RSUD . JOMBANG dengan mendapatkan
fototerapi mengalami beberapa masalah dan memerlukan kerja sama yang baik dari tim kesehatan
dengan keikutsertakan keluarga untuk mengatasi masalah tersebut dengan harapan mempercepat
proses penyembuhan.

Anda mungkin juga menyukai