Disusun Oleh:
NURAINA 15312372
NURRATRI APRILIANA K 15312408
REYHAND HUSDI
Kelas: B
Dosen Pengampuh:
Yuni Nustini Dra MAFIS Ak CA PhD
Etika adalah suatu prinsip benar dan salah yang dapat digunakan oleh seorang
individu sebagai makhluk moral yang bebas untuk membuat pilihan dalam mengarahkan
perilakunya. Etika bisa disebut sebagai suatu kepercayaan atau pemikiran individu yang
keberadaannya bisa dipertanggung jawabkan terhadap masyarakat. Moral adalah tradisi
kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah yang diakui oleh manusia secara universal.
Perbedaannya bahwa etika akan menjadi berbeda dari masyarakat satu dengan masyarakat
yang lain.
Isu etika dalam sistem informasi menjadi sesuatu yang baru dan penting dengan
munculnya internet dan E-Commerce. Dengan adanya teknologi internet dan perusahaan
digital akan mempermudah untuk mengumpulkan, memadukan dan mendistribusikan
informasi, terlepas dari perhatian baru tentang penggunaan informasi pelanggan dengan
tepat, perlindungan privacy
Isu-isu etika, social dan politik saling terkait erat. Dilema etika yang mungkin anda
hadapi sebagai seorang manajer biasanya tercermin dalam debat social dan politik. Salah satu
cara untuk mempelajari relasi ini ditunjukan pada gambar diatas.
Isu etika, social dan politik yang diangkat oleh system informasi, tercakup 5 dimensi
moral sebagai berikut:
1. Hak dan kewajiban informasi: Hak informasi apa yang dimiliki oleh individu dan
organisasi? Apa yang dapat mereka lindungi? Kewajiban apa yang dimiliki oleh individu
dan organisasi berkaitan dengan informasi ini?
2. Hak dan Kewajiban Terkait Kepemilikan: Bagaimana hak kekayaan intelektual
tradisional dilindungi dalam masyarakat digital dimana bertanggung jawab terhadap
kepemilikan adalah sulit, dan mengabaikan hak kepemilikan adalah sangat mudah?
3. Akuntabilitas dan Pengendalian: Siapa yang dapat dan akan bertanggung jawab pada
kejahatan individu dan informasi individu maupun kelompok serts hak-hak kepemilikan?
4. Kualitas sistem: Standar data dan kualitas sistem seperti apa yang diinginkan untuk
melindungi hak individu dan keamanan masyarakat?
5. Kualitas kehidupan: Nilai yang harus dipelihara dalam masyarakat yang berbasis
informasi dan ilmu? Praktek dan nilai budaya apa yang didukung oleh teknologi
informasi yang baru?
Isu etika telah mendahului teknologi informasi sejak lama. Namun teknologi
informasi telah meningkatkan perhatian tentang isu etika, mengganggu tatanan social yang
telah ada dan membuat aturan menjadi kuno serta lumpuh. Ada 4 tren utama dari teknologi
yang bertanggung jawab terhadap tekanan dibidang etika yaitu sebagai berikut :
TREN DAMPAK
Kecepatan komputasi berlipat 2 kali setiap 18 Semakin banyak perusahaan yang bergantung
bulan pada system computer dalam menjalankan
kegiatan – kegiatan utamanya
Biaya penyimpanan data menurun dengan Perusahaan dapat dengan mudah memelihara
cepat secara terperinci masing – masing
databasenya
Kemajuan analisis data Perusahaan dapat menganalisis data dalam
jumlah besar tentang seseorang guna
dikembangkan menjadi profil perilaku mereka
secara terperinci
Kemajuan teknologi jaringan Menyalin data dari satu lokasi ke lokasi lain
dan mengakses data probadi dari lokasi yang
jauh dengan lebih mudah
Dampak pertumbuhan perangkat telepon Ponsel seseorang mungkin sedang disadap
genggam tanpa sepengetahuan pemiliknya
Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk membuat keputusan
adalah :
1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan anda
(Golden Rule – Aturan Emas).
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan semua orang, tindakan itu tidak baik
untuk dilakukan oleh siapa pun juga (Immanuel Kant’s Categorical Imperative –
Imperatif kategori Immanuel Kant)
3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat untuk
diambil atau diterapkan secara menyeluruh (Aturan Perubahan Destartes)
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur (Prinsip
Utilitarian).
5. Ambil tindakan yang menghasilkan potensi bahaya paling sedikit atau biaya yang paling
murah ( Prinsip Menghindari Resiko)
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang
kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain (Aturan Etika “tidak ada makan siang
gratis”)
7. Kode Etik Profesional
Sistem informasi telah menciptakan dilema etika baru dimasa sekumpulan minat
saling berbenturan satu sama lain. Misalnya, sebagian besar perusahaan telepon terkemuka di
Amerika Serikat memanfaatkan teknologi informasi untuk mengurangi jumlah tenaga
kerjanya. Perangkat lunak pengenal suara bisa mengurangi kebutuhan atas operator manusia,
yaitu dengan memasangnya pada computer agar mengenali respons pelanggan atas
serangkaian pertanyaan yang sudah terkomputerisasi.
Sebagian besar perusahaan memonitor apa yang sedang dilakukan para karyawannya
di internet dengan maksud mencegah mereka membuang-buang sumber-sumber daya
perusahaan untuk aktivitas non-bisnis. Perkumpulan Komputer Internasional memecat
sedikitnya 10 karyawan dikantornya di Herndon pada bulan Desember 2000 karena
mengirimkan e-mail yang berbau seks secara eksplisit. Perusahaan Xerox memecat 40
pekerjanya di tahun 1999 karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di
Web. Perusahaan yakin mereka mempunyai hak untuk memonitor e-mail karyawan dan
penggunaan web karena fasilitas itu milik mereka dan penggunaannnya dimaksudkan untuk
tujuan bisnis saja, dan menciptakan fasilitas untuk maksud-maksud bisnis.
Dalam setiap kesempatan, Anda bisa menemukan persaingan nilai – nilai yang saling
berseteru di dalam tempat kerja, dengan kelompok-kelompok yang berada dalam suatu debat.
Perusahaan mungkin beralasan,misalnya, bahwa mereka punya hak untuk menggunakan
system informasi untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi jumlah tenaga kerjanya
sehingga bisa mengurangi biaya dan tetap mempertahankan bisnisnya. Karyawan-karyawan
yang digantikan oleh system informasi mungkin berpendapat bahwa pemilik perusahaan
memiliki tanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawannya. Pemilik bisnis mungkin
merasa bertanggung jawab untuk memonitor e-mail karyawan dan penggunaan internet untuk
meminimalkan penurunan produktivitas.
Para karyawan mungkin percaya bahwa mereka harus mampu menggunakan internet
untuk mengerjakan tugas-tugas pribadi yang ringan sebagai ganti penggunaan telepon. Suatu
analisis yang lebih dekat mengenai fakta-fakta kadang kala bisa menghasilkan solusi
kompromi yang memberi “sebagian keuntungan” untuk setiap sisi.
Privacy adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri atau dibiarkan sendiri, bebas
dari pengawasan maupun campur tanggan dari individu atau organisasi lain, termasuk
Negara. Keinginan untuk tidak diganggu juga terjadi pada tempat kerja; berjuta-juta
karyawan menjadi subjek pengawasan elektronik dan bentuk-bentuk pengawasan
berteknologi tinggi. Teknologi informasi dan system mengancam keinginan individu atas
kebebasan pribadi dengan memungkinkannya invasi kebebasan pribadi secara mudah, murah,
dan efektif.
Kebebasan pribadi dilindungi melalui konstitusi di AS, Canada, dan Jerman dalam
beragam cara, juga di Negara-negaara lainnya melalui beragam undang-undang. Di Amerika
Serikat, klaim kebebasan pribadi dilindungi terutama oleh Amandemen Pertama yang
memberi jaminan kebebasan berbicara dan berkumpul, perlindungan Amandemen keempat
tentang perlindungan terhadap penggledahan dan penyitaan atas dokumen maupun rumah
pribadi tanpa alasan dan jaminan terhadap proses hukum. Undang-Undang Kebebasan
Pribadi (Privacy Act) yang dibuat tahun 1974 merupakan yang paling penting diantara
perundang-undangan tersebut, karena mengatur pengumpulan, penggunaan, dan
pengungkapan informasi di wilayah Negara bagian. Masa kini, sebagian besar hukum
kebebasan pribadi Negara bagian AS hanya berlaku pada pemerintah federal dan mengatur
hanya beberapa wilayah sector kebebasan pribadi (Sektor Swasta).
Sebagian besar hukum kebebasan pribadi Amerika dan Eropa didasarkan pada aturan
yang disebut Fair Information Practices (FIP) atau Praktik Informasi yang Adil yang
pertama-tama ditetapkan dalam laporan yang dibuat pada tahun 1973 oleh komite penasehat
pemerintah federal (Kementrian Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan AS, 1973).
Praktik Informasi yang Adil (FIP) adalah serangkaian prinsip yang mengatur pengumpulan
dan pemanfaatan informasi mengenai individu. Prinsip-prinsip FIP didasarkan pada gagasan
mengenai “kesaling-ketergantungan minat” antar pemegang dokumen dan individu. Individu
memiliki keikutsertaan dalam transaksi, sedsangkan pemegang dokumen biasanya
perwakilan bisnis atau pemerintahan membutuhkan informasi mengenai individu untuk
mendukung transaksi. Setelah terkumpul, individu mempertahankan minat itu pada dokumen,
dan dokumen mungkin digunakan untuk mendukung aktivitas lain tanpa persetujuan
individu. Ditahun 1998, Komite Perdagangan Federal (Federal Trade Commission) FTC
menyatakan kembali dan memperluas peraturan FIP untuk member tuntunan bagi
perlindunga kebebasan pribadi secara online.
Table Prinsip – prinsip Praktik Pelaksanaan Informasi Yang Wajar dari Komisi Perdagangan
Federal.
Pada tahun 2012, Uni Eropa mengajukan perubahan yang signifikan terhadap peruturan
perlindungan data, perombakan pertama sejak 1995. Peraturan baru tersebut akan diterapkan
pada seluruh perusahaan penyedia layanan di Eropa dan mewajibkan perusahaan berbasis
internet seperti Amazon, Facebook, Apple, Google dan perusahaan lainnya untuk memiliki
persetujuan yang jelas dari konsumen mengenai penggunaan data pribadi mereka
menghapus informasi berdasarkan permintaan pemilik identitas dan memelihara informasi
sepanjang masih diperlulkan. Uni Eropa juga mengajukan peraturan baru yang memiliki
penekanan kuat pada aturan pelacakan, mendorong transparansi, membatasi periode
penyimpanan data, dan penyertaan persetujuan pengguna. Departemen perdagangan AS
bekerja sama dengan komisi Eropa untuk mengembangkan kerangka kerja yang disebut safe
harbor bagi perusahaan- perusahaan di Amerika Serikat. Safe harbor adalah aturan kebijakan
internal yang dibuat pihak swasta dan mekanisme yang mendorong tercapainya tujuan yang
diharapkan peraturan dan undang – undang pemerintah, namun tanpa melibatkan undang –
undang maupun paksaan dari pemerintah. Perusahaan AS diperkenankan menggunakan data
pribadi dari Negara - negara Uni Eropa jika mereka mengembangkan kebijakan perlindungan
privasi yang memenuhi standar Uni Eropa.
Cookies adaah teks kecil yang tersimpan pada hard disk ketika pengguna mengunjungi
situs web. Cookies mengidentifikasi perangkat lunak yang digunakan oleh pengunjung dalam
melakukan browsing internet dan memantau kunjungan pada situs web. Situs web yang
menggunakan cookie tidak serta merta memperoleh nama dan alamat pengunjung. Pemilik
situs web juga mengkombinasikan data yang mereka kumpulkan lewat cookies dan perangkat
pemantau situs web lainnya dengan data pribadi dari sumber lain, seperti data offline yang
dikumpulkan lewat survey atau kertas catalog pembelian untuk mengembangkan profil yang
sangat terperinci tentang pengunjung mereka.
Ada juga perangkat yang sangat cerdik dan tersembunyi juga melakukan pengawasan
terhadap pengguna internet. Perangkat ini disebut “super cookies” atau Flash Cookies yang
tidak dapat dihapus dengan mudah dan dapat diinstal kapanpun seseorang mengklik flash
video pada internet, disebut “Local Shared Object” file – file yang dugunakan untuk memutar
video dan memasukkannya kekomputer pengguna tanpa sepengetahuan pengguna. Pemasaar
menggunakan perangkat yang disebut web beacon untuk memantau perilaku pengguna
didunia maya. Web beacon ini sering disebut web bugs(secara sederhana file pelacak), adalah
perangkat lunak kecil yang digunakan untuk menyimpan rekaman “klik” yang dilakukan oleh
pengguna selama online dan melaporkan hal ini ke pemilik perangkat lunak tersebut secara
tak perlihat dan melekat pada pesan melalui surel dan laman web yang dirancang untuk
memantau perilaku pengguna yang mengunjungi situs web tersebut atau pengirim surel. Web
beacon dipasang pada situs web popular oleh perusahaan pihak ketiga yang membayarkan
sejumlah uang untuk mengakses pengunjung mereka.
Spyware yaitu perangkat lainnya yang secara diam-diam menginstal diri ke komputer
pengguna dengan menumpang ke aplikasi yang lebih besar. Setelah terinstal spyware tersebut
aka meminta situs web untuk mengirimkan iklan dan material- material lain yang tidak
diminta kepada pengguna dan melaporkan tindakan-tindakan yang dilakukan pengguna
selama menggunakan internet ke computer lain.
c. Solusi Teknis
Sebagai pelengkap undang – undang, ada beberapa teknologi yang melindungi privasi
pengguna selama berineraksi menggunakan situs web. Kebanyakan perangkat tersebut
digunakan untuk mengenkripsi surel, atau berselancar di dalam dunia maya secara anonym
(menggaburkan identitas), atau mencegah computer klien untuk menerima cookies, atau
untuk mendeteksi atau menghilangkan spyware. Dalam banyak kasus, solusi ini gagal dalam
melindungi pengguna dari pelacakan saat berpindah dari satu situs ke situs lainnya.
Karena public semakin waspada/kritis terhadap ancaman pelacakan perilak, targeting ads,
dan kegagalan industry dalam menerapkan aturan internal yang memadai, perhatian beralih
ke browser. Banyak browser yang tidak memiliki fitur Do Not Track. Bagi pengguna yang
telah mengaktivasi fitur Do Not Track, browser tersebut akan meminta ke situs web agar
perilaku penguna jangan dilacak. Baik internet explorer 9 maupun Mozilla’s Firefox telah
menyediakan fitur ini. Bagaimana fitur tersebut juga dapat dinonaktifkankembali seperti
semula. Dan sebagaian besar konsumen tidak akan mengunjungi bagian Options Privacy
pada browser mereka. Tidak ada persetujuan resmi dari kalangan industry periklanan online
dalam merespon permintaan Do No Track dan belum ada undang-undang yang mewajibkan
situs web untuk berhenti melacak.
Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual
System informasi saat ini memberi tantangan bagi hukum dan praktik-praktik social
untuk melindungi kekayaan intelektual. Kekayaan intelektual dianggap sebagai harta tak
berwujud yang diciptakan oleh seseorang ataupun organisasi. Kekayaan intelektual adalah
sebuah subjek /pokok persoalan bagi berbagai macam jenis perlindungan dibawah naungan tiga
tradisi resin sebagai berikut:
1. Rahasia Dagang
Setiap produk hasil karya intelektual seperti sebuah formula, perangkat, pola atau kompilasi data
yang digunakan untuk tujuan bisnis yaitu digolongkan sebagai rahasia dagang(trade secret) dan
bukan informasi yang bisa diakses secara umum.perlindungan terhadap rahasia dagang bervariasi
antara satu Negara dengan Negara lain.
2. Hak Cipta
Hak cipta (copyright) adalah hak yang dijamin oleh undang – undang untuk melindungi pencipta
dari karya intelektual ini dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh pihak lain dengan tujuan
apapun sepanjang hidup pencipta karya intelektual tersebut ditambah 70 tahun sesudah
kematiannya. Bagi karya intelektual ayang dihasilkan perusahaan, perlindungan hal cipta
diberikan selama 95 tahun sejak pertama kali karya tersebut diterbitkan. Tujuan
diberlakukannya undang – undang hak cipta yaitu untuk mendorong kreativitas dan produktivitas
karya dengan menjamin orang – orang yang kreatif menerima imbalan financial dan manfaat
lainnya dari karya yang mereka hasilkan.
Tahun 1960, Badan Hak Cipta(copyright office) mulai mendaftarkan perangkat lunak computer
yang dengan jelan memberikan perlindungan terhadap kode yang terdapat pada program
perangkat lunak yang bersangkutan dan penduplikasian karya yang original yang
diperdagangkan dan mengatur hak tersebut kepada pembeli untuk menggunakan perangkat
lunak tersebut, sementara penciptanya tetap memiliki hak legal atas perangkat lunak tersebut.
3. Hak paten
Hak paten (patent) mengizinkan pemiliknya melakukan monopoli eksklusif terhadap ide dibalik
penemuan yang diperolehnya selama 20 tahun. Tujuan kongres AS mengesahkan undang –
undang hak paten adalah untuk menjamin penemu mesin baru, perangkat, ataupun metode baru
menerima imbalan financial secara utuh serta dengan penghargaan lain bagi kerja keras mereka,
serta mendorong penyebarluasan penemuan tersebut dengan menyediakan diagram yang
terperinci bagi pihak – pihak yang mengharapkan menggunakan ide tersebut dengan seizing
pemilik hak paten. Pengesahan hak paten di Amerika Serikat ditentukan oleh Badan Paten AS
(United State Patent) dan Badan Merk Dagang (Trademark Office) Amerika Serikat, serta
peraturan pengadilan.
Manajer adalah pembuat aturan bagi organisasinya. Mereka harus menetapkan kebijakan dan
prosedur dalam hal etika, termasuk penggunaan system informasi secara etis. Manajer juga
bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan dilemma-dilema
etika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan kebutuhan dan minat.
Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-situasi baru
dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul berbagai macam “gray area”
dimana standar etika belum ditetapkan dan disosialisasikan. Diperlukan system etika yang baru
untuk era informasi sebagai penuntun individu dan organisasi dalam mengambil tindakan.
Laudon, Kenneth C., and Laudon, Jane P (2016). Management Information Systems: Managing
the Digital Firm. Pearson (LL)