Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SARJAN HAMZAH

NIM : 15.135.O76
PRODI : MUAMALAH

A. Pengertian Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro


1. Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja
dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun
neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
 Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi.
Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment.
Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti
perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum
berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
 Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang
moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi
inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
 Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut
disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi
dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang
satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
2. Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam
lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan
sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara
teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum
bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro
dengan asumsi ceteris paribus.
Masalah Utama dalam Perekonomian
1. Pertumbuhan Ekonomi
2. Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi
Perekonomian selalu mengalami kondisi naik turun dari satu period eke periode
lainnya. Hal ini bisa diakibatkan oleh kondisi perusahaan-perusahaan yang berada dalam
perekonomian tersebut.
3. Pengangguran
Faktor utama penyebab pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat. Dalam
suatu perekonomian, pada umumnya pengeluaran agregat yang terjadi lebih rendah daripada
pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
(full employment).
4. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu
perekonomian. Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut :
a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
c. Kenaikan harga barang impor
d. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru
e. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998.
akibatnya angka inflasi mencapai 70%.
5. Ketidakseimbangan Neraca Perdagangan dan Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yang menunjukkan aliran
pembayaran dari Negara-negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke Negara-negara
lain dalam satu tahun tertentu.
B. Pengertian Permintaan Dan Penawaran Agregat
1. Permintaan Agregat
Permintaan agregat adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang terjadi
dalam suatu perekonomian, baik dari dalam maupun dari luar negri.
Menurut Keynes, apabila terjadi perubahan harga, maka jumlah yang beredar riil
(Ms/P) akan berubah, akibatnya terjadi perubahan pada tingkat bunga (i). Selanjutnya
perubahan tingkat bunga tersebut akan mempengaruhi investasi (I) yang pada akhirnya akan
mempengaruhi pendapat nasional.
2. Penawaran Agregat (AS).
Penawaran Agregat (aggregate supply) adalah jumlah barang dan jasa akhir perekonomian,
yang dimintaa pada berbagai tingkat harga yang berbeda
C. Indikator MakroEkonomi
Indikator MakroEkonomi merupakan suatu analisis perkembangan ekonomi yang dapat
digunakan untuk memprediksi perkembangan ekonomi di masa depan.
Jadi ada dua fungsi utama dari "indikator makroekonomi" yaitu.
1. menganalisis perkembangan ekonomi sampai saat kini, dan
2. memprediksi perkembangan ekonomi di masa datang.
Beberapa jenis Indikator Ekonomi yang dapat digunakan untuk menganalisis perkembangan
ekonomi dan memprediksi perkembangan ekonomi di masa datang :
a. Perubahan structura
b. Pertumbuhan ekonomi
c. Negara-negara berkembang dan sektor pertumbuhannya
d. Hubungan investasi dengan pendapatan domestik bruto
e. Inflasi
f. Penduduk dan tenaga kerja
g. Distribusi Pendapatan
D. Tujuan dan Bentuk Bentuk Kebijakan Ekonomi Makro
1. Tujuan Kebijakan Ekonomi Makro
Kebanyakan suatu negara menginginkan keadaan perekonomian yang ideal dengan
mengarahkan tujuan dari kebijakan ekonomi makro pada hal-hal berikut ini.
a. Peningkatan Kesempatan Kerja (employment)
Artinya suatu kegiatan perekonomian diusahakan untuk dapat menciptakan
kesempatan kerja yang tinggi dan harus dijaga supaya tidak timbul pengangguran, karena
pengangguran tidak diinginkan oleh suatu negara atau masyarakat.
b. Peningkatan Kapasitas Produksi Nasional
Kapasitas produksi nasional merupakan kemampuan suatu negara dalam
meningkatkan produksi nasional yang nantinya akan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi suatu Negara
c. Tingkat Pendapatan Nasional
Tingkat pendapatan nasional yang tinggi mencerminkan jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perekonomian mengalami peningkatan, yang akhirnya akan dapat
meningkatkan kemakmuran dan pendapatan per kapita suatu negara.
d. Neraca Pembayaran Luar Negeri
Artinya pemerintah mengusahakan neraca pembayaran internasional agar tidak
mengalami defisit, dan berusaha meningkatkan kegiatan ekspor sehingga dapat meningkatkan
devisa negara.
e. Kestabilan Keadaan Perekonomian
Kestabilan perekonomian yang dicapai dapat berupa kestabilan tingkat pendapatan,
kestabilan tingkat kesempatan kerja, dan kestabilan tingkat harga barang yang berlaku di
pasar.
f. Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara otomatis meningkatkan pendapatan nasional
suatu negara. Dengan demikian, kegiatan perekonomian juga akan meningkat dalam jangka
panjang.
g. Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan yang lebih merata pada umumnya dianggap sama dengan
distribusi pendapatan yang adil.
h. Tingkat Inflasi
Kenaikan harga yang berlaku ditekan seminimal mungkin dimaksudkan agar
masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan ekonominya.
2. Bentuk Kebijakan Ekonomi Makro
Untuk mencapai tujuan dari ekonomi makro diperlukan beberapa bentuk kebijakan
yang harus dijalankan oleh suatu negara, di antaranya sebagai berikut.
a. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan
dalam pendapatan dan pengeluaran negara dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran
agregat dalam perekonomian atau memengaruhi jalannya perekonomian.
b. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah yang dijalankan oleh bank
sentral (Bank Indonesia) untuk memengaruhi atau mengubah penawaran uang dalam
masyarakat atau mengubah tingkat bunga (memengaruhi jumlah uang yang beredar), dengan
maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat.
c. Kebijakan Segi Penawaran
Kebijakan fiskal dan moneter dapat dipandang sebagai kebijakan yang memengaruhi
pengeluaran agregat. Dengan demikian kebijakan fiskal dan moneter merupakan kebijakan
dari segi permintaan.

Anda mungkin juga menyukai