Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu komuditas terbesar yang berada di Tanjung Enim, yaitu produksi
kerupuk rumahan. Olahan kerupuk ini menjadi pilihan bagi masyarakat
dikarenakan bahan-bahan yang digunakan tergolong murah. Kemudian, kerupuk
ini mudah diolah untuk menjadi salah satu produk makanan masyarakat terkhusus
di Tanjung Enim. Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan favorit
dikalangan masyarakat sebagai cemilan.
Kerupuk ini diolah dengan melalui beberapa proses yang dimulai dari proses
pencampuran bahan-bahan hingga sampai ke proses pengemasan. Sebelum masuk
ke proses penggorengan atau pemanggangan, kerupuk perlu dikeringkan untuk
mengurangi kadar air yang terdapat pada kerupuk tersebut. Sehingga
mengoptimalkan proses penggorengan atau pemanggangan kerupuk. Pengeringan
kerupuk ini masih dengan memanfaatkan sinar matahari. Pengeringan kerupuk
dengan menggunakan sinar matahari ketika musim kemarau pada umumnya
berkisar 5-6 jam per satu kali produksi. Akan tetapi, ketika musim penghujan
proses pengeringan ini bisa memakan waktu yang lebih lama sekitar 3-4 hari per
satu kali produksi. Kemudian, hal ini juga dapat menyebabkan kerupuk yang
diproduksi mengalami jamuran yang disebabkan karena kerupuk tidak mengalami
pemanasan yang merata. Hal ini membuat para pekerja kerupuk harus
mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk satu persatu kerupuk yang
menjamur sebelum dijemur kembali. Kemudian ketika musim penghujan sangat
sulit sekali menemukan sinar matahari sehingga membuat para pekerja harus
bekerja lebih ekstra sewaktu menjemur kerupuk tersebut karena harus bergegas
mengangkat kerupuk pada saat hujan turun. Untuk mengatasi hal tersebut sudah
ada beberapa pabrik yang sudah membuat alat alat pengering kerupuk yang
menggunakan beberapa sumber energi yang sudah membuat alat pengering
kerupuk yang menggunakan beberapa sumber energi seperti gas elpiji, dari bahan
gabah, dan sebagainya. Kemudian, alat pengering kerupuk biasanya masih

1
2

menggunakan sumber listrik dari PLN sehingga masih ada ketergantungan


sehingga membuat para pembuat kerupuk ini berpikir untuk menggunakan alat
terebut. Selain itu, harga pasaran yang masih ada tergolong di atas rata-rata untuk
masyarakat yang ada di Desa Lingga. Sehingga hal ini membat penuis mencoba
untuk membuat alat pengering kerupuk yang lebih murah tanpa mengurangi
kualitas seperti yang ada dipasaran dan juga dapat meringankan pembayaran
listrik kepada PLN karena alat ini dibuat dengan sumber energi listrik dari PLTS.
Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh pekerja kerupuk
tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “RANCANG BANGUN
ALAT PENGERING KERUPUK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI
ALTERNATIF”. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Diploma
III Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik di Politeknik Negeri Sriwijaya.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan masalah yang akan dibahas oleh penulis dalam laporan akhir ini
adalah sebagai berikut :
Adapun perumusan masalah pada laporan ini meliputi pembahasan sebagai
berikut :

 Bagaimana prinsip kerja dari solar cell sehingga menghasilkan energi


listrik pada alat pengering kerupuk?
 Berapakah daya yang dihasilkan oleh panel surya tersebut?

 Bagaimana proses pengisian otomatis baterai, kapasitas baterai serta daya


tahan baterai yang digunakan pada alat pengering kerupuk tersebut?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan penulisan proposal laporan akhir ini adalah sebagai berikut :

 Untuk mengetahui prinsip kerja dari solar cell sehingga menghasilkan


energi listrik pada alat pengering kerupuk.
3

 Untuk mengetahui besarnya daya yang dihasilkan oleh panel surya


tersebut.
 Untuk mengetahui proses pengisian otomatis baterai, kapasitas baterai
serta daya tahan baterai yang digunakan pada alat pengering kerupuk
tersebut.

1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan proposal laporan akhir
ini adalah :
 Dapat menjelaskan prinsip kerja dari solar cell sehingga menghasilkan
energi listrik pada alat pengering kerupuk.
 Dapat menjelaskan besarnya daya yang dihasilkan oleh panel surya
tersebut.
 Dapat menjelaskan proses pengisian otomatis baterai, kapasitas baterai
serta daya tahan baterai yang digunakan pada alat pengering kerupuk
tersebut.

1.4 Batasan Masalah


Pada proposal laporan akhir ini penulis telah membatasi ruang lingkup
pembahasan agar isi dan pembahasan menjadi terarah dan dapat mencapai hasil
yang diharapkan. Adapun batasan masalahnya yaitu mengenai energi listrik yang
dihasilkan oleh PLTS serta proses pengisian dan penyimpanan pada baterai
sehingga dapat digunakan sebagai penyuplai alat pengering kerupuk.

1.5 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran


Desa Lingga merupakan desa yang memiliki banyak potensi tetapi masih
perlu adanya pengembangan dari masyarakat dan infrastruktur untuk menunjang
potensi desa tersebut. Di desa Lingga terdapat Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) yaitu usaha produksi pembuatan kerupuk yang selalu dibuat, dan
dijual bahkan sampai kedesa lain, tetapi BUMDes ini belum dikelola dengan baik
karena untuk pembuatan kerupuk desa Lingga masih tidak memiliki rumah
produksi yang benar-benar merupakan pusat dari pembuatan produk tersebut,
sehingga pendapatan untuk desa ini pun tergolong masih sangat rendah. Maka dari
4

itu, desa Lingga merupakan desa yang berpotensi untuk maju tetapi desa ini masih
membutuhan bantuan dari masyarakat luar desa tersebut.

Gambar 1.1 Gambaran Umum Masyarakat Desa

1.6 Metodologi Penulisan


Dalam menyelesaikan proposal laporan akhir ini, langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut :

1.6.1 Metode Studi Pustaka


Metode ini merupakan metode dimana penulis mengambil bahan dari
berbagai referensi antara lain, dari buku - buku maupun dari internet dan dari
sumber ilmu yang mendukung pelaksanaan pengambilan data tersebut.
1.6.2 Metode Observasi
Metode ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data dengan cara
melakukan kunjungan langsung ke daerah Tanjung Enim sebagai tempat
pengaplikasian alat tersebut.
1.6.3 Metode Diskusi
Melakukan diskusi tentang topik yang dibahas pada Laporan Akhir ini
dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak jurusan Teknik
5

Listrik Politeknik Negeri Sriwijaya, Dosen pengajar dan asisten Laboratorium


dan teman - teman sesama mahasiswa, serta pekerja kerupuk rumahan yang
ada di Tanjung Enim.

1.7 Sistematika Penulisan

Penyusunan proposal pembuatan alat ini terbagi dalam tiga bab yang
membahas perencanaan sistem serta teori-teori penunjang dan pengujiannya, baik
secara keseluruhan maupun secara pembagian.

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menerangkan secara garis besar latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, metode penulisan yang
digunakan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini yang menjelaskan tentang teori - teori dasar yang menunjang
pembahasan masalah serta teori pendukung lainnya berdasarkan referensi yang
berkaitan dengan judul laporan akhir ini.

BAB III RANCANG BANGUN


Pada bab ini membahas tentang perencanaan yang meliputi metode
perencanaan, gambar blok diagram, cara kerja alat pengering kerupuk, komponen
yang digunakan, perakitan komponen dan mekanik, tata letak komponen
keseluruhan.

BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini yang merupakan bagian yang inti dari pembahasan laporan
akhir ini, yang menjelaskan tentang analisa data hasil pengukuran simulasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Pada bab ini yang merupakan bab akhir dari laporan yang berisi tentang
kesimpulan dan saran yang merupakan hasil dari semua pembahasan dari bab -
bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
6

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai