Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nieken Pirena Philips

Kelas :D

Nim : 17-13-103

Tugas : 2 (Agama Kristen Protestan)

Tuliskan dan jelaskan dari

A. Allah Bapa
B. Allah Anak
C. Allah Roh Kudus

Jawaban :

Doktrin Kristen atau Kristiani tentang Tritunggal atau Trinitas (kata Latin yang secara
harfiah berarti "tiga serangkai", dari kata trinus, "rangkap tiga") menyatakan bahwa Allah
adalah tiga pribadi] atau hipostasis yang sehakikat (konsubstansial)—Bapa, Putra (Yesus
Kristus), dan Roh Kudus—sebagai "satu Allah dalam tiga Pribadi Ilahi". Ketiga pribadi
ini berbeda, namun merupakan satu "substansi, esensi, atau kodrat" (homoousios).Dalam
konteks ini, "kodrat" adalah apa Dia, sedangkan "pribadi" adalah siapa Dia.

Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus

Dikarenakan ketiga perbedaan itu maka terbentuklah suatu jiwa yang memiliki kemuliaan
yang besar dan dari situlah terbentuk kasih,k asih yang dimaksudkan adalah kasih agape,
kasih tanpa syarat yang mau berkorban, kasih yang sempurna yang hanya dimiliki oleh
Allah. Jadi jawaban dapat disimpulkan bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah kasih
itu sendiri, mereka bukanlah tiga, tapi satu kesatuan yang tidak dapat dilepas.

Jikakita tidak percaya Allah itu adalah Allah Tritunggal, maka kita tidak berhak percaya
bahwa Allah itu Kasih adanya. Sebab jikalau Allah hanya Tunggal dan bukan Tritunggal,
siapakah yang menjadi obyek kasih-Nya sebelum segala sesuatu diciptakan? Sebelum
segala sesuatu diciptakan, sebelum ada waktu dan tempat, di dalam kekekalan, Dia tetap
adalah Allah yang Kasih dan Dia adalah Allah yang Kekal, sebab di antara ketiga Pribadi
itu Allah saling mengasihi. Allah Tritunggal; dan Allah yang Kasih menjadi gabungan
yang kekal; Allah yang Kekal mempunyai kasih yang kekal juga.

1. Allah Bapa

Dalam banyak agama, Allah yang Mahatinggi diberi gelar dan Bapa. Dalam agama
Israel dan Yudaisme modern, YHWH disebut Bapa karena Ia adalah Pencipta, Pemberi
hukum, dan Pelindung. Demikian pula di dalam Kekristenan, Pada umumnya, nama Bapa
yang diberikan kepada Tuhan menunjukkan bahwa Ia adalah asal usul dari segala sesuatu
yang tunduk kepada-Nya. Dialah Kewibawaan yang tertinggi dan yang Mahakuasa, dan
Pelindung.
Bapa Sorgawi tidak pernah sama dengan para bapa (bapak-bapak atau para ayah)
dunia ini dalam hal kasih dan karakter yang tidak dapat terbandingi dengan kasih dan
karakter Bapa Sorgawi. Allah sebagai Bapa Sorgawi merupakan Bapa yang sempurna dari
segala bapa dunia ini yang adalah gambaran dan rupa dari Sang Bapa Sorgawi yang murni.
(Yakobus 4:4; 1 Yohanes 3:8). Yesus berkata, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan
mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas
kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”

Dalam Kekristenan, Allah disebut "Bapa", selain sebagai Pencipta dan Pemelihara
ciptaan, dan Pelindung bagi anak-anak-Nya, umat-Nya. Bapa dikatakan mempunyai
hubungan yang kekal dengan Anak Tunggal-Nya, Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa,
Kristus adalah Anak Allah yang lahir dari Dia. Hal ini menyiratkan suatu hubungan yang
eksklusif dan akrab yang menjadi hakikat-Nya yang khas: "...tidak seorangpun mengenal
Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang
kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya" (Matius 11:27). Dalam teologi Kristen, ini
adalah ungkapan dari pengertian tentang Bapa yang menjadi hakikat sifat Allah, suatu
hubungan yang kekal. Bentuk dominan dari teologi ini menyatakan bahwa hubungan ini
merupakan misteri Kristen yang disebut Tritunggal.

Bagi orang Kristen, hubungan Allah Bapa dengan manusia adalah bagaikan seorang
ayah dengan anak-anaknya. Jadi, orang-orang yang terpilih oleh kasih karunia Allah disebut
sebagai anak-anak Allah (Bandingkan dengan 1Petrus2:9). Bagi orang Kristen, hubungan
Allah Bapa dengan umat manusia adalah laksana hubungan antara Pencipta dengan ciptaan-
Nya, dan dalam hubungan itu, Ia adalah Bapa dari semuanya. Dalam pengertian ini,
Perjanjian Baru mengatakan bahwa gagasan tentang keluarga berasal dari Allah Bapa (Efesus
3:15). Jadi, hubungan Allah dengan anak-anakNya adalah panutan dan model untuk membina
keluarga Kristen agar senantiasa bertumbuh di dalam iman perbuatan dan pengenalan takut
akan Allah.

Kepribadian Bapa tidaklah lebih tinggi daripada Anak ataupun juga dengan Roh
Kudus.dan Juga perlu diketahui, kehadiran Allah Bapa dan Allah Putra dan Roh itu adalah
satu dan tidak terpisahkan. Ini adalah misteri Alkitab.Bisa dibilang dalam hakikat dan hayat-
Nya Bapa,Anak,dan Roh Kudus adalah sama. Bapa adalah Anak adalah Roh Kudus itu yang
telah disalurkan ke manusia tripartit yang menerima Kristus sebagai Juruselamat.

Orang Kristen trinitarian menggambarkan ketiga pribadi ini sebagai Tritunggal atau
Trinitas. Ini berarti mereka selalu hadir sebagai tiga "pribadi" (Yunani: hypostases) yang
berbeda, tetapi ketiganya adalah satu Allah, masing-masing mempunyai identitas yang penuh
sebagai Allah sendiri ("substansi" yang esa), "kepribadian ilahi" dan kuasa yang esa, dan
"kehendak ilahi" yang esa pula.

Kita harus mengingat seluruh Firman yang dikatakan Yesus Kristus, karena Firman Allah
adalah kesatuan.
Yesus berkata : Dia keluar dari Allah/Bapa dan kembali kepada Allah/Bapa.
 Tidak ada satu mahluk pun yang keluar/lahir dari Allah Pencipta, jadi semua mahluk
ciptaan hanya dicipta/dibuat oleh Allah Pencipta. Maka Yesus bukanlah mahluk
ciptaan, karena Dia langsung keluar/lahir dari Bapa/Allah.
 Allah Pencipta tidak mungkin menduakan diriNya dengan apapun, maka tidak
mungkin ada 2 Allah dalam semesta ini.

Maka sekalipun Yesus Kristus keluar/lahir dari Allah, Dia bukanlah Allah yang lain
selain Allah Pencipta, melainkan Dia adalah Allah Pencipta Itu sendiri.
Karena sekali lagi, Allah Pencipta tidak mungkin mengeluarkan Allah Lain di luar diriNya
sendiri.
Jadi pastilah Yesus yang keluar/lahir dari Allah, adalah Allah Itu Sendiri, Allah Yang Satu
atau Allah Yang Sama dengan Bapa yang melahirkan Dia.
Yohanes 10:30 "Aku dan Bapa adalah satu."
Yohanes 14:10 ”Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di
dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku
sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.”

2. Allah Anak

Allah Anak (juga disebut Allah Putra) adalah pribadi kedua dari Trinitas dalam teologi
Kristen. Doktrin Trinitas mengidentifikasikan Yesus sebagai Allah Anak, yang satu dalam
esensi tetapi berbeda secara pribadi dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus (pribadi
pertama dan pribadi ketiga dalam urutan penyebutan).

Yesus bukan Anak Allah dalam konteks hubungan antara ayah dan anak. Allah bukannya
menikah lalu kemudian memiliki seorang anak. Yesus itu Anak Allah dalam konteks Ia
sebagai Allah yang menjadi manusia (Yohanes 1:1, 14). Yesus itu Anak Allah dalam konteks
Ia dikandung oleh Roh Kudus. Lukas 1:35 mengatakan, “Jawab malaikat itu kepadanya:
"Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau;
sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” Di zaman itu,
kata ”anak manusia” digunakan untuk merujuk seorang manusia. Jadi, “anak manusia” adalah
manusia. Seperti pada berbunyi pada kitab yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Allah Anak adalah Sang Firman yang Hidup. Allah Anak tinggal di pusat segala
sesuatu, langsung menyelubungi hadirat pribadi Allah Bapa.

dalam Alkitab dinyatakan bahwa semua orang itu ciptaan Allah (Kolose 1:16), namun
hanya mereka yang sudah terlahir kembali yang disebut anak-anak Allah (Yohanes 1:12;
Yohanes 11:52; Roma 8:16; 1 Yohanes 3:1-10).Dalam Alkitab, mereka yang terhilang tidak
pernah disebut sebagai anak-anak Allah. Efesus 2:3 memberitahu bahwa sebelum seseorang
diselamatkan “pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai.” Fakta bahwa
mereka yang belum diselamatkan bukan anak-anak Allah juga dapat dilihat dalam 1 Yohanes
3:10, dan juga dapat dilihat dengan jelas dalam ayat-ayat seperti Roma 8:14-17,. Oleh Roh itu
kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita
adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris,
maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya
bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya
kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.” Mereka yang diselamatkan itu “anak-
anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus” (Galatia 3:26) karena Allah telah
“menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai
dengan kerelaan kehendak-Nya” (Efesus 1:5).

3. Allah Roh Kudus

Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. Roh Kudus (dalam bahasa
Ibrani ‫ הקודש רוח‬Ruah haqodesh) hanya dipercayai oleh umat Kristiani dan adalah pribadi
penolong yang memimpin kita, dalam bentuk Roh (pneuma bahasa Yunani: πνεύμα) yang
dijanjikan oleh Yesus Kristus sebelum kenaikan-Nya ke surga.

Menurut ajaran Kristiani, seorang Kristen memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Roh
Kudus merupakan Roh Allah yang menolong, memimpin, menghibur, dan menjadi Teman
Yang Setia. Roh Kudus menuntun umat Kristiani agar hidup sejalan dengan kehendak Tuhan.
Roh Kudus juga merupakan penghubung antara umat Kristiani dengan Allah

ROH KUDUS bukanlah tenaga aktif. ROH KUDUS bukanlah kebijaksanaan (pikiran)
tertinggi dari seluruh alam jagad kosmik. ROH KUDUS bukanlah manusia tokoh pendiri
suatu agama baru. ROH KUDUS tidak pernah berbau hal yang mistik. Memang benar bahwa
Allah itu maha kuasa, tetapi ROH KUDUS itu bukan sekedar kuasa atau kekuatan, tetapi
ROH KUDUS adalah Allah, sebab Allah itu Roh. Dengan demikian ROH KUDUS adalah
Pribadi Allah itu sendiri dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Allah.
Kepribadian ROH KUDUS tidak pernah lebih rendah daripada Bapa maupun Anak.

Ayat mengenai Allah Roh Kudus

Yoh. 14:26 “tetapi Penghibur, yaitu ROH KUDUS, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-
Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu
akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

Efesus 1:14 “Dan ROH KUDUS itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh
seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-
Nya.”

Peran Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus

Allah Bapa : Mencipta (Creator), kalau Allah tidak mencipta, maka tidak ada segala sesuatu
yang ada.

Allah Anak : Menebus (Redeemer), kalau Allah Anak tidak menebus manusia berdosa maka
tidak ada seorangpun yang bisa kembali kepada Allah Bapa.

Allah Roh Kudus : Mewahyukan (Revealer), kalau Allah Roh Kudus tidak mewahyukan
maka tidak ada seorangpun yang bisa memiliki Firman untuk mengenal Bapa melalui Anak.

Anda mungkin juga menyukai