Disusun Oleh:
Kelompok 8 Kelas 10.1 Alih Program
1. Fandy Abdi Darma (08)
2. Kornelius Rasninta Tarigan (16)
3. Resma Eka Rizki (24)
4. Senvi Riksi Primananda (32)
5. Yusuf (40)
Ha
MEI 2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Ruang Lingkup ......................................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah .................................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 4
A. Tim, Grup, dan Team Building................................................................................. 4
B. Langkah-langkah Team Building ............................................................................. 5
C. Efektivitas Team Building ........................................................................................ 5
D. Empat Pendekatan Team Building ........................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 9
A. Profil Singkat dan Perjalanan Karier Zinedine Zidane ............................................ 9
B. Praktik Zinadine Zidane dalam Team Building menurut Teori Klien et al .....Error!
Bookmark not defined.
BAB IV SIMPULAN ................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu organisasi, kedudukan sumber daya manusia saat ini bukan hanya
sebagai alat produksi saja tetapi juga sebagai penggerak dan penentu berlangsungnya
segala aktivitas organisasi. Besarnya peranan sumber daya manusia terhadap
organisasi membuat banyak pihak beranggapan bahwa kemajuan suatu organisasi
ditentukan dari kualitas dan kapabilitas SDM di dalamnya. Sebaik apapun sistem
kerja, prosedur, aturan main, dan perangkat lainnya jika tidak diimbangi dengan SDM
yang bagus, tujuan organisasi tidak akan tercapai. Namun, kegagalan suatu organisasi
dalam mencapai tujuannya bukan semata-mata hanya disebabkan oleh rendahnya ilmu
pengetahuan atau kurangnya keterampilan SDM organisasi tersebut, melainkan
terutama disebabkan oleh kurangnya kerja sama antar individu dalam organisasi.
Struktur organisasi yang terkotak-kotak dengan pembagian kerja yang sangat kaku
sering kali menimbulkan budaya kerja yang bersifat individual dan ketidakmampuan
pelaku organisasi untuk bekerjasama serta berkomitmen dalam mencapai tujuan
organisasi.
Untuk mengubah kebiasaan kerja dari pekerjaan yang bersifat individual
menjadi kerja tim diperlukan adanya pembentukan tim (team building). Cumming dan
Worley (2005) menyatakan bahwa pembentukan tim dalam perusahaan merupakan
salah satu intervensi proses manusia yang dapat mendukung lancarnya strategi
perusahaan. Menurut Johnson & Johnson (1997), team building merupakan analisis
tentang prosedur kerja dan aktivitas-aktivitas untuk menyiapkan tim kerja dalam
1
2
setelah menjadi pelatih. Baru-baru ini, tepatnya tanggal 27 Mei 2018, Real Madrid
kembali menjadi juara Liga Champions setelah mengalahkan Liverpool dalam laga
final. Dengan kemenangan ini Zinedine Zidane telah mengantarkan Real Madrid
menjadi juara Liga Champions sebanyak tiga kali. Selain itu dia menjadi pelatih
pertama yang memenangi Liga Champions tiga kali beruntun.
Sejak resmi menjadi pelatih tim utama Real Madrid pada Januari 2016,
Zidane sukses mengantarkan klub tersebut melanjutkan kejayaan. Dalam waktu
singkat, Zidane sukses mengantarkan Real Madrid menjuarai dua kompetisi utama,
yaitu Liga Spanyol 2016-2017 serta Liga Champions 2015-2016 dan 2016-2017.
Padahal, saat pertama kali diangkat sebagai pelatih, Zidane mendapat warisan tim dari
pelatih sebelumnya, Rafael Benitez, yang tidak mampu tampil hebat sejak awal tahun
2015-2016. Sampai dengan saat ini Zidane telah sukses mengantar Real Madrid
memenangi tiga gelar Liga Champions, satu gelar La Liga, satu Piala Super Spanyol,
dua Piala Super Eropa, dan dua gelar Piala Dunia Antarklub. Melihat kesuksesan
Zinedine Zidane dalam membawa Real Madrid menjadi juara di beberapa liga,
penulis tertarik untuk membahas team building yang dilakukannya.
B. Ruang Lingkup
Penulisan paper ini terbatas pada penerapan team building yang dilakukan
oleh Zinedine Zidane dalam melatih Real Madrid selama kurun waktu tahun 2016
sampai 2018.
C. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka rumusan masalah yang diberikan dalam paper ini adalah apakah tindakan yang
dilakukan oleh Zinedine Zidane dalam membangun tim sesuai dengan komponen
Teori Team Building oleh Klien et al.
D. Tujuan Penelitian
Melalui paper ini diharapkan agar penulis maupun pembaca mampu
mengambil pelajaran atas tindakan Zinedine Zidane dalam membangun tim dan
memahami kombinasi komponen-komponen yang memengaruhi pembangunan tim
untuk mencapai tujuannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
yang cukup dan berpengalaman, serta pemimpin organisasi dapat secara aktif
mendorong dan mendukung tim tersebut.
Membangun tim yang efektif adalah dengan cara menggabungkan kesadaran
akan tujuan tim. Tim harus bekerja untuk mengembangkan tujuan, peran, dan
prosedur. Akibatnya, pembentukan tim biasanya dikaitkan dengan peningkatan
pencapaian tugas, sasaran, dan pencapaian hasil dalam tim.
D. Empat PendekatanTeam Building
Tannenbaum, Beard, dan Salas (1992, 119-120) menyatakan secara umum
terdapat empat pendekatanteam building untuk menciptakan suatu tim yang
efektif.Komponen ini merupakan hasil pengembangan dari teori yang dikemukakan
oleh Beer (1976), Dyer (1978) serta Buller (1986). Beer (1976) membagi
pendekatanteam building menjadi: goal-setting, interpersonal, role, dan managerial
grid. Lebih lanjut, Dyer (1978) dan Buller (1986) menambahkan pendekatanteam
building berupa problem-solving. Berikut adalah penjelasan empat pendekatan team
building menurut Tannenbaum, Beard, dan Salas (1992, 119-120).
1. Goal Setting Approach
Pendekatan ini sangat penting bagi pemimpin suatu tim untuk menetapkan
tujuan dalam organisasinya. Pendekatan ini mendorong efektivitas timdalam tiga cara.
Pertama, menetapkan tingkat output yang disepakati dapat memperjelas perbedaan
mengenai apa tujuan tim yang harus dicapai dan dapat membantu menjelaskan apa
sumber daya diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Kedua, karakteristik
individual dapat diubah secara lebih spesifik, penetapan tujuan secara partisipasif juga
dapat meningkatkan motivasi dan komitmen anggota tim. Ketiga, tim dapat
menetapkan tujuan untuk merevisi sifat tugas, struktur kerja, atau proses tim.
2. Interpersonal Approach
Pendekatan ini menekankan pada hubungan antar anggota tim dan
permasalahan yang ada di dalamnya. Pendekatan ini mendorong efektivitas tim dalam
dua cara. Pertama, karakteristik tim dapat diubah sebagai hasil dari suatu intervensi
pembentukan tim secara interpersonal. Iklim tim dapat tingkatkan berdasarkan tingkat
7
Sumber: diolah dari Klien et al. 2009. Does Team Building Work. Hal. 187.
BAB III
PEMBAHASAN
9
10
Real Madrid dengan kontrak selama 4 tahun. Biaya transfer sebesar €66 juta,
membuat ia menjadi pemain sepak bola dengan transfer termahal di dunia.
Tahun berikutnya di Piala Dunia 2002 ia hanya tampil sekali membela
Perancis karena didera cedera. Dalam turnamen tersebut, Perancis tidak berhasil
mencetak satu golpun dan terpuruk di dasar grup pada babak pertama sehingga gagal
lolos ke babak berikutnya.Tahun 2004 setelah Piala Eropa 2004 berakhir, Zidane
pensiun dari sepak bola internasional, namun saat Perancis mengalami kesulitan untuk
meloloskan diri ke Piala Dunia 2006, Zidane mengumumkan pada Agustus 2005
bahwa ia akan kembali bermain di tim nasional. Perancis akhirnya lolos, tetapi Zidane
yang baru melalui musim yang dipenuhi cedera di Madrid, memutuskan bahwa ia
akan mundur setelah Piala Dunia tersebut berakhir.
Pada tanggal 25 April 2006, Zizou secara resmi mengumumkan keputusannya
untuk mundur dari klub dan tim nasional sepak bola Perancis setelah Piala Dunia
2006. Ia pensiun dari sepak bola klub pada tahun 2006 dan pensiun dari Tim nasional
Perancis setelah Piala Dunia 2006.
Sebagai pesepak bola kelas dunia, Zidane telah mengenyam banyak prestasi,
di antaranya dua gelar Serie-A bersama Juventus, satu gelar Liga Champions dan satu
gelar La Liga bersama Real Madrid. Zidane juga sukses mengantar Perancis menjadi
juara dunia Piala Dunia 1998 dan juara Piala Eropa 2000. Bersama sahabatnya
Ronaldo, Zidane menjadi pemain sepak bola yang mampu meraih gelar Pemain
Terbaik Dunia FIFA sebanyak tiga kali. Ia juga pernah meraih Ballon d'Or pada 1998.
Setelah mengarungi dunia sepak bola sebagai pemain akhirnya Zidane
memutuskan untuk menjadi pelatih dan manajer sepak bola. Pada tahun2010, Zidane
mulai menapaki karier di dunia manajerial dengan menjadi penasihat tim utama real
Madrid yang ditangani Jose Mourinho. Pada 2013, Zidane kemudian ditunjuk untuk
menjadi asisten Carlo Ancelotti.Karier Zidane berlanjut dengan menjadi pelatih Real
Madrid B atau Castilla. Tidak begitu lama, ia ditunjuk untuk menjadi pelatih tim
utama setelah pemecatan Rafael Benitez.Zidane pun menunjukkan kehebatannya
dengan mengantarkan Real Madrid menjadi juara Liga Champions pada 2016. Tidak
berhenti sampai di situ, ia mencetak sejarah ketika mengulangi pencapaian serupa
11
dimana Real Madrid berhasil menjuarai liga champion. Zidane pun ingin mengakhiri
cerita manis tahun 2016 dengan menjuarai piala dunia antar klub.
Pada tahun 2017, setahun setelah Zidane ditunjuk menjadi pelatih Real
Madrid, ia menargetkan untuk mencoba memenangkan semua yang ada di depan tim
nanti. Selain itu Zidane juga beranggapan semua pertandingan penting dan ingin
membawa kebahagiaan bagi para pemain dan juga pendukung. Zidane pun selaku
pelatih tak segan memberikan ucapan kepada pemain Real Madrid seperti yang
dilansir di halaman fourfourtwo.com, Zidane mengungkapkan bahwa tim Real Madrid
memiliki mimpi bahwa target yang ditetapkan akan terjadi. Real Madrid telah
mencapai gelar ketiga musim ini dan itu penting bagi kami. Zidane pun merasa
senang dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemain dan official yang telah
bekerja keras musim ini.
Tahun 2018, Zidane menargetkan untuk mempertahankan gelar liga champion
yang telah didapatkannya selama dua tahun berturut-turut. Setelah tersingkir dari
pentas Copa Del Rey, posisi Zidane pun sedang disorot dan tak bisa dibilang aman.
Zidane bakal berjuang untuk mengamankan posisinya sebagai entrenador Madrid.
Target lain yang ditetapkan Zidane tahun 2018 adalah untuk finish di la liga dibawah
Barcelona. Hal ini merupakan target yang realistis karena keterpautan poin yang
cukup jauh dengan Barcelona sang pemimpin klasemen.
2. Developing Interpersonal Relations
Hubungan yang baik antar pemain dan juga dengan pelatih merupakan salah
satu kunci dalam memenangkan pertandingan. Peran pelatih dalam membina
hubungan antar pemain sangat penting. Selain itu pemberian motivasi kepada
pemainn juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan interpersonal relations
antar pemain. Zidane, seperti yang dilansir di beberapa halaman berita seringkali
memberikan motivasi kepada para pemain, baik sebelum pertandingan, saat di ruang
ganti, ataupun setelah pertandingan.
Di awal mula kepelatihannya di Spanyol, Zidane pernah diremehkan sebagai
“clap-your-hands coach”, sindiran bagi pelatih yang dinilai hanya bisa bertepuk
tangan di pinggir lapangan untuk menyemangati pemain. Istilah itu dinisbatkan
13
kepada pelatih yang dinilai tak memiliki kemampuan dan pengetahuan strategi serta
taktik, dan Zidane mulanya dianggap demikian. Namun, Zidane membalik anggapan
dan dalam beberapa kesempatan menunjukkan bahwa Ia mampu memotivasi para
pemain terutama di saat-saat genting.
Zidane pernah memberikan motivasi jelang laga final liga champions di tahun
2017. Zidane mengedit potongan video film 300 dan menyisipkan kata-kata pengobar
semangat yang berbunyi :
Semua orang ingin melihat kita jatuh namu kita disini bersama untuk melawan
semua orang. Ingat bahwa kita bertarung demi tim, keluarga dan orang-orang
terdekat kita. Media ingin melihat kita jatuh dan menderita, tapi keinginan dari
media tersebut malah akan membuat kita menjadi lebih kuat.
Selain itu, Zidane juga memberikan motivasi kepada asuhannya di awal 2018
ketika mereka mengalami hasil yang kurang baik dimana tersingkir dari ajang Copa
Del Rey dan juga beberapa hasil yang kurang maksimal di La Liga. Zidane pun
berhasil membangun hubungan yang baik dengan pemain. Dilansir dari
metrotvnews.com, arahan dari Zidane diterima dengan baik oleh anak asuhnya tak
terkecuali oleh Benzema. Bahkan Benzema menganggap Zidane seperti saudaranya
sendiri.
3. Clarifying Roles
Dalam clarifying roles, setiap pemain diberikan penjelasan atau arahan
mengenai tugas dan fungsinya di dalam klub. Hal ini ditujukan agar setiap pemain
mengerti dan paham peranannya masing-masing sehingga tujuan klub untuk
memenangkan sebuah pertandingan tercapai. Hal ini terlihat ketika semifinal liga
champions 2017, dimana saat itu Real Madrid sedang menghadapi Atletico Madrid
dan telah tertinggal 0-2, hanya terpaut satu gol dari leg pertama. Kesabaran dan
ketenangan Zidane berbuah keberhasilan mencapai final di markas Atletico Madrid.
Zidane pada saat itu langsung memberikan arahan kepada benzema untuk
bergerak melebar dan memancing para pemain bertahan Atletico. Hal ini akhirnya
menghasilkan gol balasan Madrid lewat Isco Alarcon di menit 42, membuat skor
menjadi 1-2 hingga pertandingan selesai. Dilansir dari halaman detik.sport.com, Isco
sendiri pada prosesnya menjadi kunci serangan madrid dibabak kedua. Namun Zidane
14
tak mengecilkan peranan pemain lain. Zidane menegaskan ada peran besar dari
seluruh pemain, sehingga bisa meredam Atletico. Termasuk Luka Modric yanng tetap
bisa mengalirkan bola dengan tenang.
Nama besar Zidane sebagai legenda Juventus dan Real Madrid juga mampu
mengikis ego sederet pemain bintang Real Madrid. Tidak ada satu pun pemain yang
bebas dari rotasi pemain. Zidane tidak pernah melebih-lebihkan peranan pemain
antara satu dengan yang lain. Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Gareth Bale
pun bertekuk lutut dibuatnya. Ketiganya pernah mencicipi bangku cadangan.
Bale bahkan dipaksa berjuang sekeras mungkin untuk meninggalkan zona
nyaman selepas cedera. Pemain internasional Wales itu harus pontang-panting
menunjukkan performa terbaiknya lagi demi menggeser peran Marco Asensio yang
belakangan jadi pemain reguler ketika Bale menepi.
Salah satu arahan lain yang diberikan Zidane dipertandingan yang menentukan
adalah ketika final liga champions musim 2016/2017. Real Madrid yang saat itu
tertinggal 0-1 dari Juventus di babak pertama, langsung merubah strategi di bawah
arahan Zidane. Juventus yang dikomandani oleh Allegri, menggunakan strategi 3-4-2-
1dengan mengincar area sayap. Melihat strategi yang mengincar area sayap dan
sedikit melupakan area tengah, Zidane langsung merespon dengan mengarahkan Toni
Kroos. Di babak pertama, Kroos bermain di area yang lebih menyayap, yaitu di
sebelah kiri. Tapi di baba kedua, Zidane mengarahkannya untuk lebih berperan sentral
ke area tengah lapangan. Hal ini dilakukan Zidane agar Kroos bisa membantu build
up serangan Real Madrid tanpa terlalu diganggu oleh para pemain Juventus yang
berkonsentrasi di sayap. Selain itu Zidane mengarahkan Casemiro untuk berperan
lebih defnsif dan juga Luka Modric untuk mendikte tempo permainan. Hasilnya
permainan Real Madrid semakin hidup dengan irama seperti ini dan berujung
kemenangan 4-1 atas Juventus.
Dalam memberikan arahan kepada para pemainnya, kualitas Zidane pun dipuji
oleh Jose Mourinho, manajer dari tim besar Manchester United. Selain itu juga
mantan pemain Real Madri yang kini merumput di Arsenal juga memuji kepiawaian
Zidane ke para pemain. Ozil, dilansir dari halaman ligaolahraga.com, berucap bahwa
15
16
DAFTAR PUSTAKA
17
18
Gonsaga, Aloysius. 18 Agustus 2017. Lihatlah Deretan Prestasi Zidane bersama Real
Madrid. https://bola.kompas.com/read/2017/08/18/06490068/lihatlah-deretan-
prestasi-zidane-bersama-real-madrid (diakses 28 Mei 2018).
Halim, Kausar. Karim Benzema Blak-blakan Soal Hubungannya Dengan Zidane. 20
Desember 2016. http://www.metrotvnews.com/amp/ObzBm19b-karim-
benzema-blak-blakan-soal-hubungannya-dengan-zidane (diakses 28 Mei
2018)
Hanifan, Aqwam Fiazmi. 26 Mei 2018. Melihat Potensi Zinedine Zidane sebagai Juru
Taktik Hebat. https://tirto.id/melihat-potensi-zinedine-zidane-sebagai-juru-
taktik-hebat-cK7G(diakses 29 Mei 2018)
Houghstad, Thore. Apa Rahasia Kepelatihan Zidane Yang Membuat Real Madrid
Begitu Sukses dalam 2,5 Tahun Terakhir?. 24 May 2018.
https://www.google.co.id/amp/s/www.fourfourtwo.com/id/features/apa-
rahasia-kepelatihan-zidane-yang-membuat-real-madrid-begitu-sukses-dalam-
25-tahun%3f_format=amp (diakses 29 Mei 2018)
Imaduddin, Hafidz. Zidane Targetkan Real Madrid Finish di Bawah Barcelona.18
April 2018. https://bola.kompas.com/read/2018/04/18/06190018/zidane-
targetkan-real-madrid-finis-di-bawah-barcelona (diakses 29 Mei 2018)
Jaya, Eris Eka. 6 April 2018. Zidane Lebih Hebat sebagai Pelatih daripada Pemain.
https://bola.kompas.com/read/2018/04/06/11000048/-zidane-lebih-hebat-
sebagai-pelatih-daripada-pemain-. (diakses 28 Mei 2018).
Kumparan Bola. Motivasi Zidane Untuk Madrid Yang Tengah Kalut. 10 Januari 2018.
https://m.kumparan.com/@kumparanbola/motivasi-zidane-untuk-madrid-
yang-tengah-kalut.amp (diakses 27 Mei 2018)
Kurniawan, Hendy. Berikut Strategi Zidane di Ruang Ganti Saat Jeda Babak Pertama
Final Liga Champions 2016-2017. 01 Februari 2018.
https://bola.okezone.com/read/2018/02/01/261/1853432/berikut-strategi-
zidane-di-ruang-ganti-saat-jeda-babak-pertama-final-liga-champions-2016-
2017#lastread. (diakses 29 Mei 2018)
Mahares, Jon. 25 Mei 2018. Karisma Zidane di Balik Sukses Real
Madrid.https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20180525143017-142-
301257/karisma-zidane-di-balik-sukses-real-madrid (diakses 28 Mei 2018).
Makayasa, Ade. Jose Mourinho Kagumi Tim Real Madrid Arahan Zinedine Zidane.
25 Juli 2017. http://www.goal.com/id/amp/berita/jose-mourinho-kagumi-tim-
real-madrid-arahan-zinedine-zidane/qqkcamexarlw1qlyu96pl1od3 (diakses 29
Mei 2018)
Prahananda, Redjo. Zidane Pasang Target Sapu Bersih Semua Gelar Musim Depan.
27 Mei 2018. https://www.indopos.co.id/read/2018/05/27/139427/zidane-
pasang-target-sapu-bersih-semua-gelar-musim-depan (diakses 29 Mei 2018)
19
Sudarlan, Dwi. Zidane Marah Besar Buru Pengkhianat di Ruang Ganti Real Madrid.
07 April 2018. http://batam.tribunnews.com/amp/2018/04/07/zidane-marah-
besar-buru-pengkhianat-di-ruang-ganti-real-madrid-dua-kali-line-up-bocor
(diakses 28 Mei 2018)
Ratomo, Unggul. Mengelola Ruang Ganti Kunci Kesuksesan Zidane. 24 Mei 2018.
https://m.antaranews.com/berita/712872/mengelola-ruang-ganti-kunci-
kesuksesan-zidane. (diakses 29 Mei 2018)
Wikipedia English. 2018. Team Building.
https://en.wikipedia.org/wiki/Team_building. (diakses 28 Mei 2018).
Wikipedia Indonesia. 2018.
https://id.wikipedia.org/wiki/Zin%C3%A9dine_Zidane#Manajer_Sepak_Bola.
(diakses 28 Mei 2018)