N DENGAN
DIAGNOSA MEDIS NEOPLASMA OVARY KISTIK (NOK) DI RUANG
RAJAWALI 4B-KANKER WANITA RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
Pembimbing Akademik :
Pembimbing Klinik :
Disusun Oleh :
RULI RAHMAWATI
22020117220139
A. PENGKAJIAN
1. Data Pasien
a. Nama Klien : Ny. N
b. Umur : 60 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. Agama : Islam
f. Suku Bangsa : Jawa
g. Alamat : Ngetuk RT 02 RW 01 Pati
h. Diagnosa Medik : NOK (Neoplasma Ovary Kistik)
2. Data Penanggung Jawab Pasien
a. Nama Penanggung jawab : Tn. N
b. Umur : 60 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : Petani
e. Agama : Islam
f. Suku bangsa : Jawa
g. Alamat : Ngetuk RT 02 RW 01 Pati
3. Alasan Kunjungan
a. Alasan Kunjungan
Ny.N mengatakan masuk rumah sakit Dr.Kariadi pada tanggal 20
Mei 2018 pukul 11.00 WIB. Ny.S masuk melalui TPRI. Setelah melakukan
pendaftaran Ny.N diantarkan ke ruang rawat inap Rajawali 4B-Kanker
wanita. Ny.N mengatakan alasan masuk rumah sakit adalah untuk dilakukan
operasi karena sejak + 4 bulan yang lalu klien didiagnosa mengidap kista
ovarium. Sebelumnya pada bulan Januari 2018 Ny.N pernah melakukan
pemeriksaan di RSUD Soewondo Pati dan dilakukan USG, hasil dari
pemeriksaan tersebut adalah terdapat kista dibagian ovarium. Ny.S sempat
dirawat 2 hari di RSUD Soewondo Pati dan dokter pun menyarankan Ny.N
untuk melakukan operasi. Dokter merujuk operasi tersebut dilakukan di
RSUP Dr.Kariadi Semarang karena faktor keterbatasan alat. Ny.S menjalani
rawat jalan di RSUD Dr. Kariadi selama 3 bulan untuk menunggu antrian
kamar operasi.
b. Keluhan Utama
5. Riwayat Ginekologi
a. Karakteristik menstruasi
Ny.N mengatakan periode haid klien tidak teratur. Kadang 1 – 2 bulan.
b. Menarkhe
Ny.N mengatakan haid pertamanya pada usia 14 tahun
c. Periode menstruasi terakhir
Ny.N mengatakan sudah sekitar 10 tahun tidak haid
d. Pengalaman menstruasi
Ny.N mengatakan selama menstruasi klien merasa nyeri dan darah keluar
dengan deras pada hari pertama.
e. Perdarahan tengah siklus : Tidak Pernah
f. Menopause : Ny.N mengatakan sudah menapouse
g. Kontrasepsi : Ny.N mengatakan dulu menggunakan KB pil
h. Usia pada saat kehamilan pertama : 20 th
i. Penyakit menular seksual : Tidak Ada
Pada tahun 2007 – 2008 klien sering keluar masuk rumah sakit untuk
pengobatan TBC
g. Perilaku beresiko
1. Gaya Hidup
2. Konsumsi Kafein
3. Merokok
Ny.N mengatakan tidak pernah merokok.
4. Alkohol
Ny.N mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alkohol
5. Obat-obatan
Ny.N mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan
terlarang kecuali obat berdasarkan resep dokter untuk proses
penyembuhan.
6. Praktik seks tidak aman
Ny.N mengatakan tidak pernah mengikuti praktik seks bebas.
Ny.N hanya memiliki 1 suami dan usia pernikahan 41 tahun.
h. Riwayat kekerasan/penganiayaan
Ny.N mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan dalam bentuk
fisik ataupun tindakan asusila.
a. Penyakit Keturunan
Ny.N mengatakan dari keluarga klien tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit yang sama dengan klien. Tidak ada riwayat hipertensi, asma, dan
diabetes mellitus.
Penyakit saat ini yang dialami keluarga adalah batuk dan flu ringan saja.
d. Genogram keluarga
Tn.N
Ny.N (60)
(60)
Tn.S ( Tn.S
40 ) (37)
Keterangan :
9. Riwayat Psikososial
a. Koping individu
1) Kesadaran diri dan harga diri
Ny.N mengatakan selama di rumah sakit klien mengatakan selalu
didampingi oleh suami dan anak dan menantunya. Klien mengatakan
berusaha menerima dengan ikhlas dan sabar terhadap kejadian yang
dialaminya. Klien mengatakan tidak akan memikirkan masalah dengan
berlebih, semua masalah diserahkan pada Allah SWT. Klien
mengatakan bahwa selalu berdoa supaya diberikan kesembuhan
2) Penatalaksanaan stress
3) Penyalahgunaan zat
1) Nutrisi
2) Higiene diri
Index 0 1 2 3 Keterangan
Makan, Minum V 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
Mandi V 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Perawatan diri
(grooming) V 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Berpakaian (dressing) V 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
BAB
(bladder) V 0 : Inkontinensia
(tidak teratur/ perlu enema)
1 : Kadang inkontinensia
(sekali seminggu)
2 : Kontinensia (teratur)
BAK
(bowel) V 0 : Inkontinensia
(pakai kateter/terkontrol)
1 : Kadang inkontinensia
(maks 1 x 24 jam)
2 : Kontinensia (teratur)
Transfer V 0 : Tidak mampu
1 : Butuh bantuan alat dan 2 orang
2 : Butuh bantuan kecil
3 : Mandiri
Mobilitas V 0 : Imobile
1 : Menggunakan kursi roda
2 : Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 : Mandiri
Penggunaan
toilet V 0 : Tergantung bantuan orang lain
1 : Membutuhkan bantuan tapi beberapa
hal dilakukan sendiri
2 : Mandiri
Naik turun
tangga V 0 : Tidak mampu
1 : Membutuhkan bantuan
2 : Mandiri
Total Score 8 (Ketergantungan berat )
Sumber: Dewi, Sofia Rosma. 2014. Buku Ajar Keperawatan Geriatrik. Yogyakarta:
Deepublish.
Interpretasi hasil Barthel Index :
20 : Mandiri
12–19 : Ketergantungan ringan
9 – 11 : Ketergantungan sedang
5–8 : Ketergantungan berat
0–4 : Ketergantungan total
4) Rekreasi
11. Spiritual
b. Vital sign :
c. Head to toe
1) Kepala
Inspeksi
Bentuk kepala mesocephal, tidak ada lesi, kulit kepala tampak
berminyak, rambut lurus, berwarna hitam dan rambut tampak
dikuncir.
Palpasi
Tidak ada benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan
2) Mata
Inspeksi
Mata simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva anemis, sklera
tidak ikterik, pupil isokor, refleks mata terhadap cahaya normal dan
tidak menggunakan alat bantu penglihatan, gerakan bola mata
seimbang antara kanan dan kiri
Palpasi
Tidak ada pembesaran massa dan tidak terdapat nyeri tekan
3) Hidung
Inspeksi
Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi, tidak ada perdarahan dari
hidung, penciuman normal, dan tidak ada gerakan cuping hidung.
Palpasi
Tidak ada benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan.
4) Mulut
Inspeksi
Bentuk bibir simetris, tidak ada lesi, mukosa bibir kering, tidak
terdapat bau mulut, tidak ada sariawan
Palpasi
Tidak terdapat benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan.
5) Leher
Inspeksi
Bentuk leher normal, tidak ada lesi, reflex menelan baik, tidak ada
nyeri saat menelan, tidak terdapat benjolan.
Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat benjolan dan tidak
terdapat pembesaran kelenjar tiroid
6) Dada dan paru-paru
Inspeksi
Bentuk dada simetris, tidak ada lesi, pengembangan dada simetris
Palpasi
Tidak terdapat benjolan, tidak terdapat nyeri tekan dan taktil
fremitus teraba seimbang pada kedua sisi.
Perkusi
Terdengar bunyi sonor di seluruh lapang paru.
Auskultasi
Terdengar suara napas vesikuler
7) Jantung
Inspeksi
Ictus cordis tidak terlihat dan tidak ada lesi.
Palpasi
Ictus cordis teraba di intercostal V midclavikula sinistra, tidak
terdapat benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan.
Perkusi
Terdengar bunyi pekak. Batas kiri jantung ICS 2 sternal kiri, ICS 4
sternal kiri dan batas kanan ICS 2 sterna kanan dan ICS 4 mid
axilla
Auskultasi
Terdengar suara jantung S1 lub dan S2 dub dan tidak terdengar
adanya suara jantung tambahan.
8) Abdomen
Pre Operasi
Inspeksi
Perut Ny.N tampak sedikit membuncit, tidak ada lesi
Auskultasi
Bising usus terdengar 10 x/menit
Palpasi
Terdapat nyeri tekan diabdomen bagian bawah, teraba keras pada
abdomen kuadran 3
Perkusi
Suara redup/dulnes
Post Operasi
Inspeksi
Tampak luka post operasi vertical + 15 cm ( dari pusat hingga
pertengahan simfisis pubis)
Auskultasi
Bising usus terdengar 6 x/menit
Palpasi
Terdapat nyeri tekan pada abdomen bagian bawah
Perkusi
Suara redup/dulnes
9) Genetalia
Area kelamin Ny. N tampak bersih, tidak tampak adanya luka, tidak
tampak adanya perdarahan. Terpasang selang kateter post operasi
10) Ekstrimitas
Atas:
Kulit klien berwarna coklat sawo, lembab, tidak ada lesi, tidak ada
edema, tidak ada sianosis, turgor kulit elastis, kuku tampak bersih.
Klien terpasang infus RL di tangan sebelah kanan dan DL 5% pada
tangan kiri (post op), terpasang CVC pada bahu kiri.
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, CRT < 2 detik, tidak ada massa, kekuatan
otot 5/5
Bawah :
Kulit klien berwarna coklat sawo matang, lembab, tidak ada lesi,
tidak ada edema, tidak ada sianosis, turgor kulit elastis, kuku
tampak bersih.
Tidak ada nyeri tekan, CRT < 2 detik, tidak ada massa, kekuatan
otot 5/5
13. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Tanggal : 20 Mei 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Ket
HEMATOLOGI
Hematologi paket
Hemoglobin 10.5 g/dl 12.00 – 15.00 L
Leukosit 7,9 10^3/ul 3,6 – 11.00 H
Eritrosit 3,92 10^6/uL 4.4 – 5.9
Hematokrit 32 % 35 – 47 L
MCV 81,6 fL 76 – 96 L
MCH 26,8 Pg 27.00 – 32.00 L
MCHC 32,8 g/dl 29.00 – 36.00
Trombosit 392 10^3/ul 150 – 400
RDW 14,8 % 11,60 – 14,80 H
MPV 9,02 fL 4.00 – 11.00
KIMIA KLINIK H
Glukosa Sewaktu 172 Mg/dL 80 – 160
SGOT 35 U/L 15 -34 H
SGPT 10 U/L 15 – 60 L
Ureum 17 Mg/dl 15 – 39
Kreatinin 1.5 Mg/dl 0.60 – 1.30 H
ELEKTROLIT
Natrium 133 Mmol/L 136 – 145 L
Kalium 3.4 Mmol/L 3.5 – 5.1 L
Chlorida 99 Mmol/L 98 – 107
IMMUNOSEROLOGI
HbsAg <0.10 NEGATIF
PTT
Waktu prothrombin 10.4 Detik 9.4 – 11.3
PPT Kontrol Pertial 11.1 detik
PTTK
Waktu Thromboplastin 31.9 Detik 27.7 – 40.2
APTT Kontrol 30.9 Detik
DO :
- TD : 110/70 mmHg
- S : 36,8 C
- N : 91 x/menit
- RR : 18 x/menit
- Tampak luka post operasi vertical + 15
cm ( dari pusat hingga pertengahan
simfisis pubis)
11 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor (Neoplasma Ovary Kistik ) ( 00133 : NANDA 2015 – 2017)
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis (infiltrasi tumor) ( 00002 :
NANDA 2015 – 2017 )
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post operasi pengangkatan kista) ( 00132 : NANDA 2015 –
2017)
4. Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur invasif ( SOU + AF NOK ) (00004 : NANDA 2015 – 2017 )
12 INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama pasien (inisial) : Ny. N
Rekam Medis : C686727
Dx Medis : NOK
O:
- TD : 110/70 mmHg
- S : 36,8 C
- N : 91 x/menit
- RR : 18 x/menit
4 21.40 Memeriksa balutan luka post op S : Klien mengatakan nyeri pada luka
post op
O:
- Tampak balutan luka pada pusat
sampai pertengahan simfisis pubis
( 15 cm )
- Balutan tampak bersih dan kering
21.43 Menanyakan keluhan selain nyeri S : Klien mengatakan mual dan lemas
O : klien tampak lemah
2 21.45 Menganjurkan klien untuk minum sedikit S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien minum air putih tanpa tersedak
demi sedikit
dan muntah
2 21.50 Memberikan terapi infus DL 5 % dan RL 20 S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
tpm
4 22.00 Memberikan injeksi asam traneksamat 500 S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
mg IV
3 22.02 Memberikan injeksi ketorolac 30 mg IV S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
2 22.03 Memberikan injeksi ranitidine 50 mg IV S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
3 22.04 Memberikan injeksi bupivacaine melalui S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
epidural
2 22.06 Memberikan posisi head up 30 S : Klien mengatakan nyaman dengan
posisinya
O : Klien kooperatif
2,4 00.00 Mengambil sample darah IV untuk uji S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien tampak kesakitan saat ditusuk
laboratorium
jarum
23/5/2018 3 00.05 Menganjurkan klien untuk meningkatkan S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien tampak mencoba memejamkan
istirahat
matanya
4 05.50 Melakukan skin tes untuk antibiotic S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien tampak kesakitan saat ditusuk
Ceftriaxone
jarum
4 05.00 Memberikan injeksi asam traneksamat 500 S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
mg IV
3 05.01 Memberikan injeksi ketorolac 30 mg IV S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
2 05.02 Memberikan injeksi ranitidine 50 mg IV S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
3 05.03 Memberikan injeksi bupivacaine melalui S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
epidural
4 05.05 Memonitor adanya tanda alergi antibiotik S : Klien mengatakan tidak merasa gatal
atau panas
O : tidak tampak kemerahan pada area IC
4 05.07 Memberikan injeksi ceftriaxone 2 gr S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
melalui IV
05.40 Menshibin klien dan menganjurkan klien S : Klien mengatakan bersedia
O : balutan tampak kering dan bersih
untuk menjaga balutan luka tetap kering dan
bersih
3 06.00 Memonitor tanda tanda vital S : Klien mengatakan bersedia
O:
- TD : 110/70 mmHg
- S : 36,8 C
- N : 91 x/menit
- RR : 18 x/menit
2 06.30 Memotivasi klien untuk menghabiskan diit S : Klien mengatakan masih lemas dan
dari rumah sakit sedikit mual
O : Klien tampak lemah
2 06.34 Memotivasi klien untuk makan sedikit tapi S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
sering
2 06.45 Mengganti terapi infus DL 5 % dengan S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
NaCl 0,9 %
24/5/2018 3 08.30 Melakukan pengkajian nyeri S:
- P : Ny.N mengatakan nyeri pada
saat bergerak dan berkurang
dengan istirahat
- Q :Ny.N mengatakan nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk-tusuk
- R : Ny.N mengatakan nyeri pada
abdomen bawah dan menyebar
- S : Ny.N mengatakan skala nyeri
yang dirasakan 3 (VAS 0 -10)
- T :Ny.N mengatakan nyeri hilang
timbul
O : TD : 130/80 mmHg
- S : 36,6 C
- N : 86 x/menit
- RR : 18 x/menit
4 08.40 Memeriksa balutan luka post op S : Klien mengatakan nyeri pada luka
post op
O:
- Tampak balutan luka pada pusat
sampai pertengahan simfisis pubis
( 15 cm )
- Balutan tampak bersih dan kering
3 12.00 Memonitor tanda tanda vital S : Klien mengatakan bersedia
O :TD : 130/70 mmHg
- S : 36,6 C
- N : 86 x/menit
- RR : 18 x/menit
2 12.05 Memotivasi klien untuk menghabiskan diit S : Klien mengatakan mual sudah
dari rumah sakit berkurang
O : Klien tampak lemah
4 13.00 Memberikan injeksi asam traneksamat 500 S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
mg IV
3 13.01 Memberikan injeksi ketorolac 30 mg IV S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
2 13.02 Memberikan injeksi ranitidine 50 mg IV S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
3 13.03 Memberikan injeksi bupivacaine melalui S : Klien mengatakan bersedia
epidural O : Klien kooperatif
4 13.05 Memonitor adanya tanda alergi antibiotik S : Klien mengatakan tidak merasa gatal
atau panas
O : tidak tampak kemerahan pada area IC
4 13.07 Memberikan injeksi ceftriaxone 2 gr S : Klien mengatakan bersedia
O : Klien kooperatif
melalui IV
2 14.00 Mengkaji kebutuhan nutrisi klien S:
- Klien mengatakan menghabiskan
1 porsi bubur dan 1 gelas susu
- Klien mengatakan minum air
putih + 6 gelas hari ini
- Klien mengatakan mual
berkurang
O:
- klien tampak lemah
- Konjungtiva tidak anemis
- mukosa bibir lembab
2 21/5/2018 Ketidakseimbangan S:
21.10 WIB - Klien mengatakan hanya makan 2 -3 sendok saja karena
nutrisi : kurang dari
merasa perutnya penuh/begah
kebutuhan tubuh
- Klien mengatakan perutnya buncit dan nyeri sejak + 4 bulan
berhubungan dengan
yang lalu
faktor biologis - Klien mengatakan nyeri abdomen skala 1 (VAS 1-10), hilang
(infiltrasi tumor) timbul
( 00002 : NANDA O:
- Hb = 10,5 g/dl
2015– 2017) - Er = 3.92 10^6/ul
- Hct = 32%
- IMT = 17.35
- Ny.S tampak lemas
- Konjungtiva anemis
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit elastis
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor adanya penurunan berat badan
2. Monitor membrane mukosa
3. Monitor turgor kulit
4. Monitor adanya pucat pada konjungtiva
5. Kolaborasi pemberian anti mual
3 23/5/2018 Ketidakseimbangan S:
- Klien mengatakan masih mual
nutrisi : kurang dari
- Klien mengatakan sudah menghabiskan ½ porsi bubur dan 1
kebutuhan tubuh
gelas susu
berhubungan dengan - Klien mengatakan nyeri abdomen post operasi skala 4 (VAS
faktor biologis 1-10), hilang timbul
O:
(infiltrasi tumor)
- Hb = 9,2 g/dl
( 00002 : NANDA
- Er = 3.72 10^6/ul
2015– 2017) - Hct = 27.5 %
- IMT = 17.35
- Ny.S tampak lemas
- Konjungtiva anemis
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit elastis
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor adanya penurunan berat badan
2. Monitor membrane mukosa
3. Monitor turgor kulit
4. Monitor adanya pucat pada konjungtiva
5. Kolaborasi pemberian anti mual
4 23/5/2018 Nyeri akut S:
berhubungan dengan - P : Ny.N mengatakan nyeri pada saat bergerak dan berkurang
agen cedera fisik (luka dengan istirahat
- Q :Ny.N mengatakan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
post operasi - R : Ny.N mengatakan nyeri pada abdomen bawah
pengangkatan kista) - S : Ny.N mengatakan skala nyeri yang dirasakan 4 (VAS 0 -10)
(00132 : NANDA 2015 - T :Ny.N mengatakan nyeri hilang timbul
– 2017) O:
- TD : 110/70 mmHg
- S : 36,8 C
- N : 91 x/menit
- RR : 18 x/menit
-Tampak luka post operasi vertical + 15 cm ( dari pusat
hingga pertengahan simfisis pubis)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi.kualitas dan faktor
presipitasi
2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
3. Ajarkan teknik non farmakologi
4. Kolaborasi pemberian analgesic
5. Evaluasi keefektifan control nyeri
6. Tingkatkan istiahat
5 23/5/2018 Resiko Infeksi S:
berhubungan dengan - P: Ny.N mengatakan nyeri pada saat bergerak dan berkurang
prosedur invasif ( SOU dengan istirahat
- Q :Ny.N mengatakan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-
+ SF ) (00004 :
tusuk
NANDA 2015 – 2017 )
- R :Ny.N mengatakan nyeri pada abdomen bawah
- S : Ny.N mengatakan skala nyeri yang dirasakan 4 (VAS 0-10)
- T :Ny.N mengatakan nyeri hilang timbul
O:
- TD : 110/70 mmHg
- S : 36,8 C
- N : 91 x/menit
- RR : 18 x/menit
- Tampak luka post operasi vertical + 15 cm ( dari pusat
hingga pertengahan simfisis pubis)
- Balutan luka tampak bersih
- Leukosit : 12.9 x 103/uL
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Jelaskan prosedur perawatan luka pada klien dan keluarga
2. Inspeksi adanya kemerahan, bengkak atau tanda- tanda
eviseration
3. Catat karakteristik eksudat yang keluar dari luka insisi
6 24/5/2018 Ketidakseimbangan S:
- Klien mengatakan masih mual
nutrisi : kurang dari
- Klien mengatakan sudah menghabiskan 1 porsi bubur dan 1
kebutuhan tubuh
gelas susu
berhubungan dengan - Klien mengatakan nyeri abdomen post operasi skala 3 (VAS
faktor biologis 1-10), hilang timbul
O:
(infiltrasi tumor)
- Hb = 11,9 g/dl
( 00002 : NANDA
- Er = 4.3 10^6/ul
2015– 2017) - Hct = 35.4 %
- Konjungtiva tidak anemis
- Mukosa bibir lembab
- Turgor kulit elastis
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
7 24/5/2018 Nyeri akut S:
- P : Ny.N mengatakan nyeri pada saat bergerak dan berkurang
berhubungan dengan dengan istirahat
- Q :Ny.N mengatakan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
agen cedera fisik (luka
- R : Ny.N mengatakan nyeri pada abdomen bawah
post operasi - S : Ny.N mengatakan skala nyeri yang dirasakan 3 (VAS 0 -10)
- T :Ny.N mengatakan nyeri hilang timbul
pengangkatan kista)
(00132 : NANDA 2015 O:
– 2017) -
TD : 130/70 mmHg
-
S : 36,6 C
-
N : 86 x/menit
-
RR : 18 x/menit
-
Tampak luka post operasi vertical + 15 cm ( dari pusat
hingga pertengahan simfisis pubis)
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
O:
- TD : 130/70 mmHg
- S : 36,6 C
- N : 86 x/menit
- RR : 18 x/menit
- Tampak luka post operasi vertical + 15 cm ( dari pusat
hingga pertengahan simfisis pubis)
- Balutan luka tampak bersih
- Leukosit : 12.3 x 103/uL
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Jelaskan prosedur perawatan luka pada klien dan keluarga
2. Inspeksi adanya kemerahan, bengkak atau tanda- tanda
eviseration
3. Catat karakteristik eksudat yang keluar dari luka insisi