Anda di halaman 1dari 19

Penyearah Daya

Elektronika Daya
Vita Nurdinawati, MT.
vita.nurdinawati.83@gmail.com
Gelombang Sinus
• Bentuk Gelombang Sinus:

Gelombang Sinus tersebut mempunyai


persamaan:

=
=

dengan:
v : tegangan sesaat
: tegangan puncak
: sudut
• Satu gelombang sinus dimulai dari = 0° sampai = 360°

• Nilai-nilai sesaat gelombang sinus:

0° 0
30° 0.5
45° 0.707
60° 0.866
90°

• Untuk nilai-nilai sesaat lainnya karena bentuk gelombang sinus


simetri, maka nilainya dapat diketahui dengan mudah.
 Nilai puncak ke puncak ( )
Adalah nilai selisih aljabar antara nilai maksimumnya dan minimumnya.
= −
=2  Nilai puncak ke puncak adalah 2 kali nilai puncaknya.

 Nilai efektif ( − )
Merupakan nilai tegangan/arus AC yang dapat menghasilkan panas sama besar dengan panas

yang dihasilkan tegangan/arus DC (biasanya ditulis atau ). V =

 Nilai rata-rata Gelombang Sinus


Nilai rata-rata gelombang sinus adalah nol, hal ini karena gelombang sinus berbentuk simetris
sehingga jika dijumlahkan nilai setengah gelombang positif dan setengah gelombang negatif hasilnya
dalah 0.
Penyearah Daya (converter ac-dc)
• Merupakan rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk mengubah tegangan sumber masukan arus bolak-
balik (AC) dalam bentuk sinusoida menjadi tegangan keluaran dalam bentuk tegangan searah yang tetap.
• Berdasarkan sumber energi listrik masukannya, penyearah daya dibagi 2:
1. Penyearah satu fasa: rangkaian penyearah daya dengan sumber masukan tegangan bolak balik satu fasa.
2. Penyearah tiga fasa: rangkaian penyearah daya dengan sumber masukan tegangan bolak balik tiga fasa.

Phase 1 Phase 2 Phase 3


Penyearah Satu Fasa
A. Penyearah Setengah Gelombang satu fasa dengan Beban Resistif.

Proses penyearahan dapat dijelaskan sebagai berikut:

• Pada setengah siklus positif tegangan sekunder trafo, dioda D akan ON


(konduksi) karena dibias maju sehingga tegangan melintasi R beban.
Tegangan keluaran yang dihasilkan ( ) rangkaian penyearah yaitu
sebesar tegangan setengah periode positif Vs.
• Kemudian pada setengah siklus negatif tegangan sekunder trafo, dioda
D akan OFF karena dibias balik. Tegangan keluaran yang dihasilkan
( ) yaitu 0.
• Proses ON dan OFF dioda berlangsung cepat berdasarkan frekuensi
tegangan sumber masukan.
Hubungan Tegangan pada Penyearah Setengah Gelombang satu fasa
Ditinjau dari tegangan keluaran, , yang dihasilkan, terdapat dua jenis komponen tegangan: yaitu tegangan
keluaran rata-rata, , dan tegangan keluaran efektif (root mean square, rms), .
Apabila tegangan input penyearah adalah tegangan sekunder trafo, = , maka nilai efektif dari

tegangan input adalah: =

Sedangkan nilai dan dinyatakan dengan persamaan:

= = .

= = .

Hubungan Arus pada Penyearah Setengah Gelombang satu fasa


Nilai arus keluaran rata-rata, , dan arus keluaran efektif (root mean square, rms), , karena beban resistif
.
adalah: = =

.
= =
Hubungan Daya pada Penyearah Setengah Gelombang satu fasa
Nilai daya keluaran rata-rata, , dan daya keluaran efektif (root mean square, rms), , adalah:
= .
= .
.
Dan faktor daya rangkaian (cos ) dinyatakan dengan persamaan: cos = =
.

• Peak Inverse Voltage (PIV)


Adalah puncak tegangan balik maksimal (batasan tertinggi tegangan balik ketika diode difungsikan
sebagai penyearah). Pada penyearah setengah gelombang, karena dioda juga mengalami pembiasan balik,
maka agar tidak rusak, maka puncak tegangan balik (PIV) harus lebih rendah dari batas kemampuan PIV.
=
Contoh Soal:
Sebuah rangkaian penyearah setengah gelombang satu fasa dicatu dari sumber sinusoida 120 , 50 Hz.
Jika rangkaian penyearah ini dihubungkan dengan resistor sebasar 5 Ω, hitunglah arus beban rata-rata dan
daya efektif yang diserap resistor! Hitung juga faktor daya rangkaian tersebut!
B. Penyearah Setengah Gelombang satu fasa dengan Beban Resistif Induktif (RL).

Proses penyearahan:
β
• Pada setengah siklus positif tegangan sekunder
trafo, dioda akan ON (konduksi). Tetapi
karena pengaruh tegangan yang tersimpan pada
induktor maka dioda akan ON sampai waktu β
(saat = , arus di induktor masih tersisa,
sehingga dioda tetap ON sampai waktu β).
Akibatnya waktu konduksi dioda menjadi lebih
lama ( + ). Sedangkan pada setengah siklus
negatif, diode akan OFF sehingga =0
• Nilai komponen tegangan keluaran rata-rata dinyatakan dengan persamaan:

= 1 − cos + = (1 − )

dimana: = − dan = tan


β

• Dari persamaan diatas, dapat diketahui bahwa sudut konduksi dioda melebihi sampai
titik pemadaman . Tegangan keluaran rata-rata dapat ditingkatkan dengan membuat =
0 dengan menambahkan freewheeling diode yang dipasang paralel dengan beban RL,
sehingga nilai tegangan keluaran seperti penyearah setengah gelombang dengan beban R.

freewheeling diode : diode yang dipasang paralel dengan


beban yang berfungsi untuk melakukan komutasi (transfer
arus beban) ke dioda pada saat tegangan beban berubah
polaritasnya dari positif ke negatif.
C. Penyearah Gelombang Penuh satu fasa CT (Penyearah Titik Tengah-CT) dengan Beban R

Proses penyearahan:
• Pada setengah siklus (periode) positif tegangan sekunder
trafo, diode akan ON (konduksi), sedangkan akan
OFF. Sebaliknya, pada setengah periode kedua, diode • Tegangan keluaran searah dihasilkan ketika dan
akan OFF, sedangkan akan ON. ON yang memiliki tegangan keluaran rata-
rata, , dan tegangan keluaran efektif (root mean
square, rms), . Tetapi ketika dan OFF, nilai
tegangan pada dan sebesar -2 .
Hubungan Tegangan pada Penyearah Gelombang Penuh satu fasa
Ditinjau dari tegangan keluaran, , yang dihasilkan, terdapat dua jenis komponen tegangan: yaitu tegangan
keluaran rata-rata, , dan tegangan keluaran efektif (root mean square, rms), .
Apabila tegangan input penyearah adalah tegangan sekunder trafo, = , maka nilai efektif dari

tegangan input adalah: =

Maka nilai dan dinyatakan dengan persamaan:


.
= = .

= = .

Hubungan Arus pada Penyearah Gelombang Penuh satu fasa


Nilai arus keluaran rata-rata, , dan arus keluaran efektif (root mean square, rms), , karena beban resistif
.
adalah: = =

.
= =
Hubungan Daya pada Penyearah Gelombang Penuh satu fasa
Nilai daya keluaran rata-rata, , dan daya keluaran efektif (root mean square, rms), , adalah:
= .
= .
Dan faktor daya rangkaian (cos ) dinyatakan dengan persamaan:

.
cos = =
.
C. Penyearah Gelombang Penuh satu fasa Jembatan dengan Beban R
Proses penyearahan:
• Pada setengah siklus pertama dengan polaritas
positif, dioda dan pada rangakan
penyearah akan ON (konduksi), sedangkan
dioda dan dalam kondisi OFF.
• Pada setengah siklus kedua dengan polaritas
negatif , dioda dan akan ON (konduksi),
sedangkan dioda dan dalam kondisi OFF.

• Tegangan keluaran searah dihasilkan ketika dan , serta dan ON yang memiliki tegangan keluaran
rata-rata, , dan tegangan keluaran efektif (root mean square, rms), .
• PIV = -
Hubungan Tegangan pada Penyearah Gelombang Penuh satu fasa
Ditinjau dari tegangan keluaran, , yang dihasilkan, terdapat dua jenis komponen tegangan: yaitu tegangan
keluaran rata-rata, , dan tegangan keluaran efektif (root mean square, rms), .
Apabila tegangan input penyearah adalah tegangan sekunder trafo, = , maka nilai efektif dari

tegangan input adalah: =

Maka nilai dan dinyatakan dengan persamaan:


.
= = .

= = .

Hubungan Arus pada Penyearah Gelombang Penuh satu fasa


Nilai arus keluaran rata-rata, , dan arus keluaran efektif (root mean square, rms), , karena beban resistif
.
adalah: = =

.
= =
Pada dasarnya tegangan keluaran penyearah gelombang penuh satu fasa ( ) diperoleh dengan menggunakan
deret Fourier sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Dari persamaan diatas, dapat diketahui bahwa penyearah gelombang penuh satu fasa hanya memiliki harmonis
genap dan harmonis kedua merupakan yang paling dominan.

Anda mungkin juga menyukai