TG 1 - Ekologi Dasar
TG 1 - Ekologi Dasar
TUGAS 1
Dosen Pengampu : Nurul Kusuma Dewi, S.Si., M.Sc
Nama :
1. Jelaskan hubungan ekologi dengan 4 bidang ilmu yang lain (fisiologi, genetika,
perilaku dan evolusi). Berikan contohnya
a. Hubungan ekologi dengan ilmu fisiologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungan dalam menjalani suatu kehidupan makhluk hidup dengan
menggunakan fungsi - fungsi tertentu dalam mempertahankan kehidupan.
Karena setiap makhluk hidup masing-masing mempunyai organ khusus yang
menyesuaikan dengan habitatnya.
Ilmu fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai fungsi dan cara
kerja alat-alat tubuh makhluk hidup.
Ilmu ekologi sangat berkaitan dengan ilmu fisiologi karena adanya ekologi kita
dapat mengetahui sesuatu faktor keadaan yang ada pada dirinya misalnya organ
khusus dalam menyesuaikan dalam lingkungannya.
Contoh :
Didalam sel terdapat organel yang berfungsi sebagaipembelahan dan
pembentukan sifat - sifat yang muncul yang menghasilkan sebuah fungsi
- fungsi tertentu dalam menyesuaikannya dalam lingkungannya.
Pada tekanan lingkungan juga sering menyebabkan kerusakan pada
organisme eukariotik. Organisme yang tidak hidup di habitat akuatik
harus menyimpan air dalam lingkungan seluler. Pada organisme
demikian, dehidrasi dapat menjadi masalah besar.
Pada kehidupan manusia yang menyesuaikan diri pada lingkunganya,
orang yang tinggal di daerah pantai seperti nelayan kebanyakan berkulit
hitam karena dampak lingkungan dan berpakaian tipis karena harus
menyesuaikan diri dengan cuaca yang dekat pantai yaitu panas.
Hewan katak juga dapat menyesuaikan diri di 2 habitanya sebagai
hewan ampibi yaitu baik di darat maupun di air sehingga katak dapat
bertahan hidup.
Contoh :
Seorang pakar ekologi tumbuh-tumbuhan ingin menggunakan salah satu
spesies sebagai alat alternatif untuk memahami ekosistem. Dimana
dilakukan perkawinan silang untuk medapatkan spesies baru atau sebuah
penurunan sifat misalnya tumbuhan kaktus disillangkan dengan 1 kelas
yang sama namun spesies berbeda. Sehingga kebutuhan spesies dapat
dipahami, sumber dayanya diketahui, maka keberadaan spesies tersebut
dengan sifat-sifatnya dapat dipergunakan untuk memperkirakan kondisi
lingkungan, seperti, intensitas sinar, kondisi tanah, nutrisi adanya
gangguan, adanya hewan atau tanaman lain yang berinteraksi dengan
spesies tersebut.
berbeda. Dalam hal ini, alat-alat analisis ekologi dan evolusi saling tumpang
tindih karena sama-sama mengatur, mengklasifikasikan, dan menyelidiki
kehidupan yang sistematis seperti filogenetik atau sistem taksonomi Linnaeus.
Kedua disiplin ini sering muncul bersama-sama, seperti dalam judul jurnal
Trends in Ecology and Evolution. Tidak ada batas tajam yang memisahkan
ekologi dan evolusi. Mereka hanya berbeda pada fokus studinya. Ekologi
mempelajari faktor-faktor abiotik dan biotik yang mempengaruhi proses
evolusi. Evolusi bisa terjadi dengan cepat yaitu pada rentang waktu ekologi
yang sesingkat satu generasi.
Contoh :
Pada suatu kondisi yang menghasilkan kompetisi antar organisme untuk
bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme dengan
sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan
mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung
tidak akan diwariskan ke generasi selanjutnya. Evolusi juga
memengaruhi setiap aspek dari bentuk dan perilaku organisme. Yang
paling terlihat ialah adaptasi mengenai perilaku dan fisik yang
diakibatkan oleh seleksi alam. Adaptasi-adaptasi ini meningkatkan
kebugaran dengan membantu aktivitas seperti menghindari predator,
menemukan makanan serta menarik lawan jenis untuk berkembangbiak.
Organisme juga dapat merespon terhadap suatu seleksi dengan
berinteraksi satu sama lainnya, biasanya dengan saling membantu
dalam sebuah simbiosis. Dalam jangka waktu yang lama, evolusi
menghasilkan spesies yang baru melalui pemisahan populasi leluhur
organisme menjadi kelompok baru yang tidak akan bercampur kawin.
Misal teori Darwin mengenai jerapah yang berleher panjang akan lebih
mudah mendapatkan makanan sehingga menghasilkan keturunan dan
lebih mendominasi populasi daripada jerapah berleher pendek yang
tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan.
1) Perbedaan mendasar antara ekologi dan lingkungan adalah bahwa lingkungan merupakan
segala sesuatu di dunia sementara ekologi adalah ilmu yang mengkaji tentang organisme
dengan lingkungannya.
2) Komponen lingkungan dijelaskan dalam hal hubungan mereka dengan ekologi.
3) Lingkungan bisa ada tanpa kehidupan, tetapi ekologi dasarnya berhubungan dengan kedua
entitas biotik dan abiotik.
4) Ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang kedudukan manusia yg pantas
dilingkungannya. Sedangkan ekologi adalah ilmu yg mempelajari tentang interaksi antar
makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkunganya.
Perbedaannya terletak pada misi untuk mencari pengetahuan menyeluruh tentang alam &
dampak perlakuan manusia terhadap lingkungannya, guna menimbulkan kesadaran dan
tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan.
5) Ilmu lingkungan merupakan bidang ilmu interdisipliner yang merupakan integrasi ilmu
fisik dan biologi (termasuk tapi tidak dibatasi pada ekologi, fisika, kimia, biologi, ilmu
tanah, geologi, ilmu atmosfer dan geografi) untuk mempelajari tentang lingkungan dan
solusi dari masalah-masalah lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan yang
terintegrasi, kuantitatif, dan interdisipliner untuk mempelajari sistem lingkungan.
6) Ekologi adalah studi ilmiah tentang distribusi kelimpahan hidup dan interaksi antara
organisme dan lingkungan alami mereka sedangkan ilmu lingkungan adalah filosofi dan
gerakan sosial yang luas berpusat pada kepedulian terhadap konservasi dan perbaikan
lingkungan.
7) Perbedaan utama antara ekologi dan ilmu lingkungan yaitu ilmu lingkungan merupakan
bidang yang lebih menyeluruh yang menggabungkan banyak unsur ilmu bumi dan
kehidupan untuk memahami berbagai proses alam.
8) Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari
pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan
dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan
kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan
lingkungan hidup secara menyeluruh. Timbulnya kesadaran lingkungan sudah dimulai
sejak lama, contohnya Plato pada 4 abad Sebelum Masehi telah mengamati kerusakan alam
akibat perilaku manusia. Pada zaman modern, terbitnya buku Silent Spring tahun 1962
mulai menggugah kesadaran umat manusia.