Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

NN DENGAN REUMATIK DI
PANTI WERDHA X PADA TANGGAL 4 APRIL 2018

DISUSUN OLEH :
KELAS A KELOMPOK 7

AGIK CINTYA DEWI (15C11412)

IDA AYU GEDE ANGGARA NINGSIH (15C11416)

I GUSTI AYU AGUNG MAS APSARI (15C11440)

NI MADE AYU TRISNA DEWI (15C11464)

NI LUH PUTU WHULAN CANDRA DHEWI (15C11469)

MADE AYU WIDYANINGSIH (15C11470)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI

TAHUN AJARAN 2017 – 2018


ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.NN DENGAN REUMATIK DI
PANTI WERDHA X PADA TANGGAL 4 APRIL 2018

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : Ny.NN
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 65 Tahun
Agama : Hindu
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : -
Alamat rumah : Br.Nyuh Desa Ped Kabupaten Klungkung
II. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan kaki kanannya merasa pegal, linu, dan kesemutan.
III. RIWAYAT KESEHATAN
a. Masalah Kesehatan yang Pernah Dialami dan yang Dirasakan Saat Ini
Pasein mengatakan kaki kanannya merasa pegal, linu, dan kesemutan sejak 6
bulan yang lalu. Pasien mengatakan kesemutan, pegal, dan linu bertambah ketika
pasien selesai mencuci pakaian atau piring serta terlalu lama melakukan aktivitas.
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami sakit apapun.
b. Masalah Kesehatan Keluarga/Keturunan
Pasien mengatakan suaminya dan keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit
yang sama dengannya yaitu reumatik serta di keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit keturunan seperti DM, asma, hipertensi, dll.
Genogram :
Keterangan :

: Laki – laki : Hubungan

: Perempuan : Klien/pasien

: Tinggal dalam satu rumah

IV. KEBIASAAN SEHARI – HARI


a. Biologis
1. Pola makan
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan biasa makan 3 kali sehari
dengan porsi ½ piring nasi, lauk pauk, dan sayur.
Saat Pengkajian : pasien mengatakan biasa makan 3 kali sehari
dengan porsi ½ piring nasi, lauk pauk, dan sayur.
2. Pola minum
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan biasa minum kurang lebih 8
gelas per hari.
Saat Pengkajian : pasien mengatakan biasa minum kurang lebih 8
gelas per hari.
3. Pola tidur
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan tidak pernah mengalami
gangguan tidur
Saat Pengkajian : pasien mengatakan kadang setiap malam jika kaki
kanannya merasa kesemutan pegal dan linu maka
tidurnya agak terganggu.
4. Pola eliminasi (BAB/BAK)
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan biasa bab 2 kali sehari dengan
konsistensi padat dan berwarna kuning
kecoklatan. Pasien juga mengatakan biasa bak 7
kali sehari dan berwarna putih kekuning –
kuningan.
Saat Pengkajian : pasien mengatakan biasa bab 2 kali sehari dengan
konsistensi padat dan berwarna kuning
kecoklatan. Pasien juga mengatakan biasa bak 7
kali sehari dan berwarna putih kekuning –
kuningan.
5. Rasa nyaman
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan tidak pernah merasa nyeri,
kesemutan, pegal dan linu pada kaki kanannya.
Saat Pengkajian : P : pasien mengatakan nyeri karena terkena air
terlalu lama dan melakukan aktivitas dalam
jangka waktu yang lama.
Q : pasien mengatakan nyerinya seperti tertusuk
– tusuk.
R : pasien mengatakan lokasi nyeri pada kaki
bagian kanan.
S : pasien mengatakan nyerinya 5 dari 10 skala
nyeri yang diberikan.
T : pasien mengatakan nyerinya hilang timbul
dan bertambah saat terkena air serta
melakukan aktivitas terlalu lama.

6. Aktivitas sehari – hari


Aktivitas (ADL) 0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi ditempat

tidur
Mobilisasi berpindah √
Berias √
ROM √
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Membutuhankan alat bantu
2 : Membutuhkan pengawasan orang
3 : Membutuhkan bantuan orang lain
4 : Ketergantungan total
Kesimpulan : pasien dapat beraktivitas secara mandiri tanpa pengawasan,
pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.
7. Rekreasi
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa
berjalan – jalan di depan rumah dan bermain
kerumah tetangga.
Saat Pengkajian : pasien mengatakan jika pasien merasa kaki
kanannya kesemutan, pegal, dan linu pasien
merasa malas untuk pergi jalan – jalan dan
bermain kerumah tetangga.
8. Pengetahuan
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan tidak pernah tahu tentang
penyakit reumatik, pantangan makanan pada
orang yang menderita reumatik, dan cara
pengobatan reumatik.
Saat Pengkajian : pasien mengatakan tidak pernah tahu tentang
penyakit reumatik, pantangan makanan pada
orang yang menderita reumatik, dan cara
pengobatan reumatik. Pasien juga tampak
bertanya – tanya.
9. Indeks KATZ
Indek Keterangan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/BAK), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas
C Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi diatas
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi diatas
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, toilet, dan satu lagi fungsi
diatas
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, toilet, berpindah, dan satu lagi
fungsi diatas
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain - Ketergantuangan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasikan sebagai C, D, E, F, dan G
Kesimpulan : pasien tergolong indeks KATZ A artinya pasien mandiri
dalam makan, mandi, kontinensia (BAB/BAK),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan
mandi.
V. PSIKOLOGIS
1. Mental (SPMSQ/MMSE)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
NO Pertanyaan
+ -
√ 1. Tanggal berapa hari ini?
√ 2. Hari apa sekarang ini?
√ 3. Apa nama tempat ini?
√ 4a. Berapa nomor telepon anda?
4b. Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak

mempunyai nomor telepon
√ 5. Berapa umur anda?
√ 6. Kapan anda lahir?
√ 7. Siapa presiden Indonesia sekarang?
√ 8. Siapa presiden sebelumnya?
√ 9. Siapa nama kecil Ibu anda?
10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 setiap angka

baru, semua secara menurun.
Jumlah kesalahan total
Penilaian SPMSQ :
 Kesalahan 8 – 10 fungsi intelektual berat
 Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang
 Kesalahan 3 – 4 fungsi intelektual ringan
 Kesalahan 0 – 2 fungsi intelektual utuh
 Penilaian skor klien 8 = fungsi intelektual berat
Kesimpulan : Salah 4, benar 7, maka pasien termasuk fungsi inetelektual
ringan dengan rentang kesalahan 3 – 4.

2. Depresi (Beek / Yesavage)


Penilaian dengan menggunakan skala Depresi Beck
No Uraian Depresi Beck Skore
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang dan saya tidak dapat keluar
darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih 0
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia – sia dan
sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa – apa untuk memandang
kedepan
1 Saya merasa terkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan 0
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa saya benar – benar gagal sebagai seseorang
(orang tua, suami, istri)
2 Seperti melihat kebelakang hidup saya, semua yang dapat
saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal 0
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas 0
E. Rasa bersalah
3 Saya merasa seolah – olah saya sangat buruk atau tak
berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari
waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar – benar bersalah 0
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak mempunyai pikiran – pikiran mengenai 0
membahayakan diri sendiri
G. Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran – pikiran mengenai 0
membahayakan diri sendiri
H. Menarik diri dari sosial
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak peduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain 0
I. Keragu – raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat
keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik 0
J. Perubahan gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan – perubahan yang
permanen dalam penampilan saya dan ini membuat saya
tidak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada 0
sebelumnya
K. Kesulitan kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan
sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira – kira sebaik sebelumnya 0
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lebih lelah dari yang biasanya 1
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya 0
Penilaian :
 0-4 = Depresi tidak ada atau minimal
 5-7 = Depresi ringan
 8-15 = Depresi sedang
 >15 = Depresi berat

Kesimpulan : penilaian 1 (pasien termasuk dalam rentang 0 – 4, maka pasien


termasuk dalam tidak ada depresi)
3. Keadaan emosi
Pasien mengatakan emosinya stabil dan tidak ada merasa kesal atau marah kepada
siapa pun.
4. Konsep diri
 Identitas diri
Pasien ingat dengan namanya sendiri, pasien juga mengatakan dirinya ibu
rumah tangga dan dirinya adalah seorang perempuan.
 Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa melakukan kegiatan
tanpa merasakan kesemutan, pegal, linu pada kaki kananya.
 Peran diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya seorang ibu dari ketiga anaknya dan
seorang istri dari suaminya.
 Harga diri
Pasien mengatakan tidak pernah merasa bodoh atau kecewa pada dirinya
sendiri.
5. APGAR Keluarga
APGAR KELUARGA
No Fungsi Uraian Skor
Saya puas bahwa dapat kembali pada
1 Adaptasi keluarga saya untuk membantu pada 2
waktu sesuatu menyusahkan saya
Saya puas dengan cara keluarga saya
2 Hubungan membicarakan sesuatu dengan saya dan 2
mengungkapkan masalah dengan saya
Saya puas bahwa keluarga saya menerima
3 Pertumbuhan dan mendukung keinginan saya untuk 2
melakukan aktivitas atau arah baru
Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan adek dengan berespon
4 Afeksi 2
terhadap emosi – emosi saya, seperti
marah, sedih atau mencintai
Saya puas dengan cara teman – teman saya
5 Pemecahan dan saya menyediakan waktu bersama – 2
sama
Keterangan :
 Skor 2 : jika selalu
 Skor 1 : jika kadang – kadang
 Skor 0 : jika hampir tidak pernah

Kesimpulan : APGAR keluarga pasien adalah 10

VI. SOSIAL
1. Dukungan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga sangat mendukung dan menyayangi saya, keluarga
juga sering menjenguk saya ke panti.
2. Hubungan Dengan Keluarga
Pasien mengatakan hubungan dengan suami dan anaknya serta keluarga yang
lainnya baik – baik saja dan harmonis.
3. Hubungan Dengan Orang Lain
Pasien mengatakan dapat bersosialisasi dengan penghuni panti lainnya. Status
emosi pasien labil dan kooperatif saat diajak berkomunikasi. Sikap pasien dengan
penghuni panti lainnya baik.
VII. SPRITUAL
1. Pelaksanaan Ibadah
Pasien mengatakan selalu menjalankan ibadah trisandya 3 kali sehari
2. Keyakinan Tentang Kesehatan
Pasien mengatakan dirinya yakin untuk sembuh
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : pasien tampak sehat dan tampak memegangi kaki
kanannya.
2. GCS : E4, V5, M6
3. Tingkat Kesadaran : Compos mentis / Apatis / Somnolen / Supor / Coma
4. TTV : Suhu : 36,50C
TD : 120/80 mmHg
TB : 157 cm
Nadi : 86 x/menit
RR : 20 x/menit
BB : 50 Kg
5. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala normochepali, rambut berwarna putih
kehitaman, persebaran rambut tidak merata, tidak ada lesi,
kebersihan kepala terjaga.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
6. Mata, Telinga, Hidung dan Mulut
Inspeksi : Mata : konjungtiva merah muda, pupil isokor, sklera putih.
Telinga: Kebersihan telinga terjaga, tidak ada cairan keluar
dari telinga.
Hidung: simetris, kebersihan hidung terjaga, persebaran
rambut hidung merata, tidak ada polip, dan tidak ada
sinuisitis.
Mulut : kebersihan mulut terjaga, tidak ada sariawan, tidak
ada gigi goyang, mukosa bibir lembab
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada mata, telinga, hidung dan mulut
7. Leher
Inspeksi : simetris, tidak ada pembengkakan vena jugularis.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
8. Dada dan Punggung
Inspeksi : dada simetris, tidak ada luka atau jejas pada dada, tidak ada
decubitus pada punggung
Palpasi : tidak pembesaran paru dan jantung, tidak ada udema, dan tidak
ada benjolan
Perkusi : tidak ada pembesaran paru dan jantung
Auskultasi : suara paru vesikuler, suara jantung S1 dan S2 sonor.
9. Abdomen
Inspeksi : tidak ada strie, jejas, maupun luka, dan tidak ada udema
Auskultasi : bising usus 15 x/menit
Perkusi : suara perut timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
10. Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas : tidak ada jejas, turgor kulit kurang elastis, tidak ada
udema, CRT < 2 detik, dan tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas bawah : tidak ada jejas, turgor kulit kurang elastis, tidak ada
udema, CRT < 2 detik, ada nyeri tekan pada kaki
bagian kanan.
11. Genetalia
Tidak terkaji
12. Keadaan Lingkungan
Pasien mengatakan sangat menjaga kebersihan lingkungan terutama tempat
tidur.
IX. INFORMASI PENUNJANG
Tidak ada informasi penunjang seperti lab, diagnostik, dll.
ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Nyeri Akut Proses menua
1. Pasien mengatakan sudah
sejak 6 bulan terakhir Perubahan hormonal
mengalami kesemutan,
pegal, dan linu pada kaki Permukaan tulang dan
kanannya. sendi tidak licin lagi
2. P : pasien mengatakan
nyeri karena terkena air Tulang mengalami gesekan
terlalu lama dan melakukan
aktivitas dalam jangka Nyeri
waktu yang lama.
Q : pasien mengatakan
nyerinya seperti tertusuk –
tusuk.
R : pasien mengatakan
lokasi nyeri pada kaki
bagian kanan.
S : pasien mengatakan
nyerinya 5 dari 10 skala
nyeri yang diberikan.
T : pasien mengatakan
nyerinya hilang timbul dan
bertambah saat terkena air
serta melakukan aktivitas
terlalu lama.
DO : pasien tampak memegang kaki
kanannya

DS : pasien mengatakan tidak tahu Kurang Proses menua


dan mengerti tentang Pengetahuan
penyakit reumatik, Penurunan daya ingat
pantangan makanan untuk
penyakit reumatik serta cara Kurang terpapar informasi
pengobatan reumatik.
DO : pasien tampak bertanya – Kurang pengetahuan
tanya

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan perubahan hormonal yang ditandai dengan pasien
mengatakan kesemutan, pegal, dan linu pada kaki kanannya sejak 6 bulan yang lalu. P
(pasien mengatakan nyeri karena terkena air terlalu lama dan melakukan aktivitas
dalam jangka waktu yang lama), Q (pasien mengatakan nyerinya seperti tertusuk –
tusuk), R (pasien mengatakan lokasi nyeri pada kaki bagian kanan), S (pasien
mengatakan nyerinya 5 dari 10 skala nyeri yang diberikan), T (pasien mengatakan
nyerinya hilang timbul dan bertambah saat terkena air serta melakukan aktivitas terlalu
lama). Pasien juga tampak memegangi kaki kanannya.
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penurunan daya ingat yang ditandai dengan
pasien mengatakan tidak tahu dan mengerti tentang penyakit reumatik, pantangan
makanan untuk penyakit reumatik, dan cara pengobatan penyakit reumatik. Pasien juga
tampak bertanya – tanya.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Adapun prioritas diagnosa keperawatan yang dapat kami urutkan adalah sebagai berikut :

1. Nyeri akut berhubungan dengan perubahan hormonal yang ditandai dengan pasien
mengatakan kesemutan, pegal, dan linu pada kaki kanannya sejak 6 bulan yang lalu. P
(pasien mengatakan nyeri karena terkena air terlalu lama dan melakukan aktivitas
dalam jangka waktu yang lama), Q (pasien mengatakan nyerinya seperti tertusuk –
tusuk), R (pasien mengatakan lokasi nyeri pada kaki bagian kanan), S (pasien
mengatakan nyerinya 5 dari 10 skala nyeri yang diberikan), T (pasien mengatakan
nyerinya hilang timbul dan bertambah saat terkena air serta melakukan aktivitas terlalu
lama). Pasien juga tampak memegangi kaki kanannya.
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penurunan daya ingat yang ditandai dengan
pasien mengatakan tidak tahu dan mengerti tentang penyakit reumatik, pantangan
makanan untuk penyakit reumatik, dan cara pengobatan penyakit reumatik. Pasien juga
tampak bertanya – tanya.
C. RENCANA KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN PADA NY.NN DENGAN REUMATIK DI PANTI


WERDHA X PADA TANGGAL 4 APRIL 2018

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


KRITERIA HASIL
1 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah diberikan 1. Monitoring tanda – 1. Membantu dalam
perubahan hormonal yang ditandai asuhan keperawatan tanda vital menentukan
dengan pasien mengatakan kesemutan, selama 1 x 24 jam keadaan umum
pegal, dan linu pada kaki kanannya masalah keperawatan tanda – tanda vital
sejak 6 bulan yang lalu. P (pasien nyeri akut dapat pasien.
mengatakan nyeri karena terkena air teratasi dengan 2. Berikan masase 2. Panas
terlalu lama dan melakukan aktivitas kriteria hasil : yang lembut meningkatkan
dalam jangka waktu yang lama), Q 1. Kesemutan, relaksasi otot dan
(pasien mengatakan nyerinya seperti pegal, dan linu menurunkan rasa
tertusuk – tusuk), R (pasien berukurang. nyeri.
mengatakan lokasi nyeri pada kaki 2. P : nyeri dapat 3. Anjurkan pasien 3. Membantu dalam
bagian kanan), S (pasien mengatakan berkurang saat mandi air hangat menentukan
nyerinya 5 dari 10 skala nyeri yang melakukan dan kompres kebutuhan
diberikan), T (pasien mengatakan aktivitas maupun hangat pada sendi manajemen nyeri
nyerinya hilang timbul dan bertambah terkena air – sendi yang nyeri dan keefektifan
saat terkena air serta melakukan Q : nyeri pasien program
aktivitas terlalu lama). Pasien juga dapat berkurang 4. Ajarkan teknik 4. Meningkatkan
tampak memegangi kaki kanannya. dan tidak lagi nafas dalam relaksasi, dan
merasa seperti (teknik relaksasi) meningkatkan
tertusuk – tusuk kemampuan
R : nyeri koping terhadap
berkurang pada nyeri
kaki bagian kanan 5. Ajarkan pasien 5. Meningkatkan
S : nyeri pasien melakukan kontraksi otot agar
berkurang dengan aktivitas kecil pasien biasa
skala dibawah 5 seperti jalan – jalan melakukan
dari 10 skala kecil sesuai aktivitas tanpa
nyeri yang kekuatan pasien pegal, linu, dan
diberikan kesemutan
T : nyerinya dapat 6. Kolaborasi 6. Mengurangi
berkurang pemberian ketegangan otot
3. Pasien dapat analgetik atau spasme
beraktivitas
dengn
berkurangnya
rasa kesemutan,
pegal, dan linu

2 Kurang pengetahuan berhubungan Setelah diberikan 1. Kaji tingkat 1. Menambah


dengan penurunan daya ingat yang asuhan keperawatan 1 pengetahuan pengetahuan
ditandai dengan pasien mengatakan x 24 jam, masalah pasien pasien tentang
tidak tahu dan mengerti tentang keperawatan kurang penyakit yang
penyakit reumatik, pantangan makanan pengetahuan dapat diderita.
untuk penyakit reumatik, dan cara teratasi dengan 2. Berikan HE 2. Mengetahui
pengobatan penyakit reumatik. Pasien kriteria hasil : tentang penyakit sejauh mana
juga tampak bertanya – tanya. 1. Pasien dapat reumatik, pasien memahami
mengerti dan pantangan tentang
paham akan makanannya, serta penyakitnya.
penyakit cara
reumatik, pengobatannya.
pantangan 3. Evaluasi tingkat 3. Memudahkan
makanan untuk pengetahuan dalam
penyakit pasien. menentukan
reumatik, dan intervensi
cara pengobatan selanjutnya.
reumatik.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA NY.NN DENGAN REUMATIK DI
PANTI ERDHA X PADA TANGGAL 4 APRIL 2018

DX HARI/ IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


KEP TGL/JAM KEPERAWATAN
Dx 1 Senin, Memonitoring tanda – tanda vital DS : -
2 April 2018 DO: TD = 120/80 mmHg, S = 36,50C, RR = 20
Pkl : 08.00 x/menit, N = 86 x/menit
Wita

Pkl : 08.15 Memberikan masase yang DS : pasien mengatakan nyaman dengan


Wita lembut pijatannya serta kesemutan, pegal, linu
dan nyeri dapat berkurang.
DO : pasien tampak lebih rileks

Pkl : 08.30 Menganjurkan pasien mandi air DS :


Wita hangat dan mengompres hangat - Pasien mengatakan merasa lebih
pada sendi – sendi yang nyeri nyaman setelah selesai mandi dengan
air hangat.
- Pasien mengatakan kesemutan, pegal,
dan linu berkurang setelah dikompres
air hangat.
DO : pasien tampak lebih tenang dan rileks.
Pkl : 08.50 Mengajarkan teknik nafas dalam DS : pasien mengatakan nyerinya berkurang
Wita (teknik relaksasi) tidak lagi seperti ditusuk – tusuk pada kaki
bagian kanan, skala nyeri pasien 2 dari 10
skala nyeri yang diberikan.
DO : pasien tampak lebih rileks.
Pkl. 09.00 Mengajarkan pasien melakukan DS : pasien mengatakan kesemutan, pegal, dan
Wita aktivitas kecil seperti jalan – linu berkurang saat melakukan aktivitas
jalan kecil sesuai kekuatan kecil (berjalan – jalan kecil).
pasien.
DO : pasien tampak antusias dalam melakukan
aktivitas tersebut.
Pkl : 09.10 Kolaborasi dalam pemberian DS : -
Wita analgetik DO : obat analgetik masuk melalui oral.
Dx 2 Senin, Mengkaji tingkat pengetahuan DS : pasien mengatakan tidak mengetahui
4 April 2018 pasien tentang penyakit reumatik, pantangan
Pkl : 09.20 makanannya, dan cara pengobatan.
Wita DO : pasien tampak bertanya – tanya.

Pkl : 09.30 Memberikan HE tentang DS : pasien mengatakan lebih paham setelah


Wita penyakit reumatik, pantangan diberikan health education tentang
makananya, serta cara penyakit yang dideritanya
pengobatannya. DO : pasien tampak mengerti dan bisa
menjawab saat ditanya kembali tentang
apa itu reumatik, cara pengobatan, serta
makanan apa saja yang boleh dimakan dan
yang tidak boleh dimakan.
Pkl : 09.55 Mengevaluasi tingkat DS : pasien mengatakan lebih paha, dan
Wita pengetahuan pasien mengerti tentang penyakitnya.
DO : pasien tampak bisa menjawab saat
ditanya kembali tentang penyakitnya.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
EVALUASI KEPERAWATAN PADA NY.NN DENGAN REUMATIK DI PANTI
WERDHA X PADA TANGGAL 4 APRIL 2018
HARI/
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI
TGL/JAM
1 Senin, Nyeri akut berhubungan dengan perubahan S :
4 April 2018 hormonal yang ditandai dengan pasien - pasien mengatakan kesemutan, pegal,
Pkl : 10.15 mengatakan kesemutan, pegal, dan linu pada kaki dan linu berkurang.
Wita kanannya sejak 6 bulan yang lalu. P (pasien - P: pasien mengatakan nyerinya
mengatakan nyeri karena terkena air terlalu lama berkurang saat melakukan aktivitas
dan melakukan aktivitas dalam jangka waktu kecil.
yang lama), Q (pasien mengatakan nyerinya Q : pasien mengatakan nyerinya
seperti tertusuk – tusuk), R (pasien mengatakan berkurang dan tidak seperti ditusuk –
lokasi nyeri pada kaki bagian kanan), S (pasien tusuk lagi.
mengatakan nyerinya 5 dari 10 skala nyeri yang R : pasien mengatakan nyerinya
diberikan), T (pasien mengatakan nyerinya hilang berkurang pada kaki bagian kanan
timbul dan bertambah saat terkena air serta S : pasien mengatakan nyerinya 2 dari
melakukan aktivitas terlalu lama). Pasien juga 10 skala nyeri yang diberikan
tampak memegangi kaki kanannya. T : pasien mengatakan nyerinya
berkurang.
- Pasien mengatakan dapat melakukan
aktivitas kecil dengan berkurangnya
rasa pegal, kesemutan dan linu.
O :Pasien tampak lebih tenang dan rileks
A : Masalah teratasi, tujuan nomor 1, 2, dan 3
teratasi
P : monitor intervensi nomor 5
2 Senin, Kurang pengetahuan berhubungan dengan S : pasien mengatakan sudah mengerti dan
4 april 2018 penurunan daya ingat yang ditandai dengan paham tentang penyakitnya, pantangan
pkl : 10.30 pasien mengatakan tidak tahu dan mengerti makanan, serta cara pengobatannya.
Wita tentang penyakit reumatik, pantangan makanan O : pasien tampak bisa menjawab pertanyaan
untuk penyakit reumatik, dan cara pengobatan apabila ditanya kembali tentang apa itu
penyakit reumatik. Pasien juga tampak bertanya – reumatik, cara pengobatan, dan makanan
tanya. apa saja yang boleh dimakan dan yang
tidak boleh dimakan.
A : masalah teratasi, tujuan nomor 1 tercapai.
P : monitor tingkat pengetahuan pasien secara
adekuat.

Anda mungkin juga menyukai