Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

A. Pengamatan Awal

Pengamatan ini dilakukan pada hari Jumat tanggal 30 Maret 2018 pukul 10.45
di Kolam Renang Mila Kencana Bogor. Subjek merupakan seorang atlet laki-laki dan
juga pelatih renang di Kolam Renang Mila Kencana. Subjek akan mengikuti lomba
berenang Porda Jabar yang akan diselenggarakan bulan November nanti. Subjek
berkulit cokelat gelap, berambut tipis lurus berwarna pirang dengan panjang kurang
lebih enam sentimeter. Subjek memiliki postur tubuh yang tegap, berdada bidang dan
lengan berotot. Subjek memiliki kaki yang sangat kecil dibandingkan dengan kaki
orang pada umumnya dan kaki kanan subjek lebih kecil daripada kaki kiri subjek.
Subjek memiliki tinggi badan kurang lebih 160 sentimeter dan berat badan kurang
lebih 60 kilogram. Subjek memakai baju renang lengan pendek berwarna biru
dongker dan berwarna biru muda pada lengan baju dan memakai celana renang
berwarna hitam selutut. Subjek melepas baju renang subjek kemudian subjek
menggantungkan baju tersebut di tembok. Subjek berjalan menuju podium start.
Subjek terjatuh saat tengah berjalan. Subjek berdiri kembali lalu berjalan sambil
berpegangan pada bahu pelatih menggunakan tangan kiri. Subjek duduk di podium
start nomer tujuh. Subjek memakai kacamata renang. Saat duduk, kaki kiri subjek
dinaikan ke podium dan kaki kanan di bawah. Subjek berdiri dengan posisi
mnecondongkan badannya ke depan dan kakinya sedikit ditekuk. Kemudian subjek
melompat dengan kedua tangan lurus ke depan. Subjek memakaikacamata renang
berwarna hitam dan mulai berenang dengan gaya bebas dimulai dari tangan kiri.
Subjek diberi instruksi oleh pelatihnya saat sambil berenang. Subjek berenang bolak-
balik beberapa kali. Setelah itu, subjek berenang ke tepi kolam. Subjek naik keluar
kolam dengan kedua tangann sebagai tumpuan untuk naik. Subjek melepas kacamata
renang dan subjek selesai latihan. Kemudian subjek memakai baju yang sebelumnya
digantungkan. Subjek turun kembali ke kolam renang. Lalu subjek memberi instruksi
untuk berkumpul di tengah kolam renang kepada murid subjek yang merupakan anak-
anak kecil kisaran kelas dua sampai tiga SD. Subjek memberikan arahan
menggunakan tangan kanan sebelum melatih renang. Subjek meminta anak-anak
tersebut untuk berenang ke tepi kolam. Subjek membantu dua orang murid untuk naik
ke atas kolam renang. Subjek berjalan di air dari tepi kolam renang ke tengah kolam
renang. Subjek berenang di dasar air menuju tepi kolam renang. Subjek meminta
kembali anak-anak murid subjek satu persatu untuk berenang ke tengah kolam
renang. Hal tersebut dilakukan subjek beberapa kali. Subjek yang berada di tengah
kolam, berenang ke tepi kolam. Di tepi kolam, subjek membasahkan rambut subjek
dengan cara memasukkan kepala subjek ke dalam air. Kemudian subjek naik ke tepi
kolam bertumpu pada kedua tangan sambil mengangkat badan dan berjalan untuk
menghampiri murid subjek ke kolam sebelah.Subjek berjalan secara perlahan sambil
mengayunkan kedua tangan ke depan dan kebelakang. Subjek berdiri ditepi kolam
sambil subjek mengintruksikan murid subjek. Subjek melipatkan kedua tangan
didepan dada. Dan subjek mengintruksikan kembali murid subjek sambil menunjuk
dengan tangan kiri dan tangan kanan. Setelah itu subjek selesai melatih dan berjalan.
Ditengah perjalanan sesekali subjek memegang tembok dan tiang besi yang berada
disamping subjek untuk membantunya berjalan. Subjek menghampiri orangtua murid
sambil mengobrol. Lalu, subjek menepuk pundak teman sambil berbicara. Lalu
subjek masuk kekamar mandi untuk membilas badan.

B. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran bagaimana self-efficacy


seorang atlet tunadaksa

II. LANDASAN TEORI


A. Self-efficacy

1. Definisi self-efficacy
Menurut Santrock (2007), self-efficacy adalah keyakinan seseorang untuk dapat
menguasai suatu situasi dan menghasilkan hasil yang baik, ini adalah pandangan
kognitif yang penting bagi anak-anak untuk berkembang.

Menurut Matsumoto (2009), self-effcacy berkaitan dengan keyakinan seseorang


pada kemampuan yang dimilikinya untuk memengaruhi peristiwa yang memiliki
pengaruh terhadap kehidupan mereka. Keyakinan inti ini adalah fondasi motivasi
manusia, prestasi kinerja, dan kesejahteraan emosional. Jika orang tidak percaya
bahwa mereka dapat menghasilkan pengaruh yang diinginkan dengan tindakan
mereka, mereka memiliki sedikit dorongan untuk melakukan kegiatan atau bertahan
dalam menghadapi berbagai kesulitan.

Menurut Hagger dan Chatzisarantis (2005), self-efficacy adalah perkiraan pribadi


seseorang tentang kepercayaan pada kemampuannya untuk mencapai tingkat kinerja
tertentu. Menurut Bandura, 'Perefisiensi diri yang dipersepsikan didefinisikan sebagai
keyakinan orang-orang tentang kemampuan mereka untuk menghasilkan tingkat
kinerja yang ditentukan yang memengaruhi peristiwa yang mempengaruhi kehidupan
mereka'.

Menurut Plante (2005), self-efficacy mengacu pada keyakinan bahwa seseorang


dapat berhasil melakukan perilaku tertentu. Misalnya, seseorang lebih cenderung
dapat menendang field goal dalam football atau berhasil melakukan free throw dalam
bola basket jika dia yakin bahwa dia dapat menyelesaikan tugas-tugas atletik tersebut.
Sedangkan, kepercayaan diri terletak pada kemampuan seseorang untuk
menyelesaikan tugas. Misalnya Mary lebih suka naik bus ke toko kelontong jika dia
percaya bahwa dia akan mampu menangani dirinya sendiri, berbelanja dengan stres
minimal.

Jadi, berdasarkan teori di atas, secara garis besar self-efficacy adalah kepercayaan
atau keyakinan pada seseorang dalam melakukan sesuatu yang berkaitan dengan
kemampuan orang tersebut, juga perkiraan terhadap kemampuannya dalam
melakukan suatu tugas atau pekerjaan maupun dalam menyelesaikan masalah

DAFTAR PUSTAKA
Hagger, M., & Chatzisarantis, N. (2005). Applying Social Psychology: The Social
Psychology of Exercise and Sport. New York: Mc Graw Hill.
Matsumoto, David. (2009). The Cambridge Dictionary of Psychology. Cambridge:
Cambridge University Press.
Plante, G. Thomas. (2005). Contemporary Clinical Psychology. New Jersey: John
Wiley & Sons.
Santrock, John. W. (2011). Child Development: Thirteenth Edition. New York: Mc
Graw Hill.

Anda mungkin juga menyukai