Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI PT. SCHLUMBERGER GEOPHYSICS NUSANTARA

Disusun oleh :
Maria Goretti Aquina
NPM : 13 06 07570

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2017

1
2
3
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-
Nya sehingga pen dapat menyelesaikan kerja praktik dan dapat menyelesaikan
pembuatan laporan akhir kerja praktik ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk menunjang pemahaman dari
berbagai macam teori pada mata kuliah yang telah diambil oleh mahasiswa. Akhir kata
penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah turut membantu
selama kerja praktik ini berlangsung, yaitu kepada:

1. Ibu Luciana Triani Dewi, S.T, M.T., selaku dosen pembimbing kerja praktik.
2. Ibu Dyan Oktriani, selaku HSE Team Lead yang telah memberi kesempatan
untuk melakukan kerja praktik di perusahaan serta menjadi pembimbing saya
selama menjalankan kerja praktik.
3. Bapak Kardo Jakson Hutauruk dan Bapak Muhammad sebagai rekan kerja di
HSE telah banyak membantu dan berbagi pengalaman.
4. Seluruh jajaran staf dan pegawai dari PT. Schlumberger Geophysics
Nusantara yang telah banyak membantu dan sangat ramah.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan yang tidak
bisa disebutkan satu-persatu

Kiranya dengan selesainya laporan ini, dapat membantu semua pihak yang
membacanya dan dapat diambil manfaatnya.

Penyusun juga menyadari dalam pembuatan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca.

Yogyakarta, 19 Juli 2017


Penyusun

Maria Goretti Aquina

4
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Surat Keterangan Pelaksanaan Kerja Praktik
Kata Pengantar…………………………………………………………………… i
Daftar Isi…………………………………………………………………………….ii
Bab 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………….. 1
1.2. Tujuan…………………………………………………………………………. 2
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik………………………….. 2
Bab 2. Tinjauan Umum Perusahaan
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan……………………………………………….. 3
2.2. Struktur Organisasi…………………………………………………………… 6
2.3. Manajemen Perusahaan…………………………………………………….. 11
Bab 3. Tinjauan Sistem Perusahaan
3.1. Proses Bisnis Perusahaan atau Unit Usaha atau Departemen…………. 14
3.2. Layanan yang Diberikan…………………………..………………………… 15
3.3. Proses Operasi..……………………………………………………….. ……. 17
3.4. Fasilitas Operasi..…………………………………………………………….. 17
Bab 4. Tinjauan Pekerjaan Mahasiswa
4.1. Lingkup Pekerjaan…………………………………………………………… 23
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan……………………... 23
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan……………………………………….. 37
4.4. Hasil Pekerjaan……………………………………………………………….. 49
Bab 5. Penutup…………………………………………………………………… 60
Lampiran……………………………………………………………………………. iii

5
BAB 1
PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, tujuan, serta tempat dan waktu
pelaksanaan kerja praktik.

1.1. Latar Belakang


Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma
Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk
melaksanakan kerja praktik sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY
memandang kerja praktik sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk
mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan
mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.
Kerja praktik dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa teknik
industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktik
mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup
kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan
masalah. Karenanya dalam kerja praktik kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa
adalah:
1. Mengenali ruang lingkup perusahaan.
2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu.
3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau
pembimbing lapangan.
4. Mengamati perilaku sistem.
5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis.

Kerja praktik ini harus dilakukan selama minimal 1 (satu) bulan di perusahaan yang
bisa dipilih sendiri oleh para mahasiswa sepanjang perusahaan itu memenuhi
persyaratan sebagai tempat kerja praktik yang ditetapkan oleh PSTI UAJY.

6
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktik ini adalah:

1. Melatih kedisiplinan.
2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.
3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
4. Melihat secara langsung aktivitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan keadaan sebenarnya
yang ada di tempat kerja.
6. Menambah wawasan mengenai sistem bisnis.

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik


Kerja Praktik ini dilaksanakan di PT. Schlumberger Geophysics Nusantara, Jl
Mulawarman KM 20, Balikpapan Timur, Balikpapan, Kalimantan Timur, 76117
terhitung mulai tanggal 23 Januari sampai dengan 23 Mei 2017. Dalam
pelaksanaannya mahasiswa ditempatkan di Office Function Support HSE (Health,
Safety and Environment).

7
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur
organisasi dan manjemen perusahaan.

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan


PT Schlumberger Geophysics Nusantara merupakan perusahaan yang didirikan oleh
dua bersaudara yaitu Conrad dan Marcel Schlumberger. Perusahaan yang bergerak
di bidang jasa layanan industri perminyakan ini berpusat di Amerika Serikat dan
memberikan layanan dibeberapa benua maupun negara yang salah satunya adalah
Indonesia. Negara Indonesia merupakan salah satu Geomarket atau negara yang ada
di Area MEA (Middle East and Asia) dan memiliki tiga Sub-Geomarket, yaitu KAL
(Kalimantan), SUM (Sumatera) dan JOP (Non KAL dan Non SUM).
Kalimantan Sub-Geomarket memilik beberapa office base yang terletak di Kota
Balikpapan, Muara Jawa dan Muara Badak. Office base di Kota Balikpapan
merupakan office base terbesar untuk wilayah Kalimantan yang berlokasi di Jl.
Mulawarman Km. 20, Manggar. Office base Balikpapan (Manggar Base) menjadi
pusat kegiatan seluruh segmen PT. Schlumberger Geophysics Nusantara di wilayah
Kalimantan. Adapun kegiatan yang dilakukan di PT Schlumberger Geophysics
Nusantara ini mencakup maintenance services dan penyimpanan peralatan maupun
limbah bahan berbahaya dan beracun.
Maintenance services yang dilakukan terdiri atas perbaikan pada peralatan elektronik
dan mekanis, dimana dalam pelaksanaannya akan mencakup pula pengoperasian
laboratorium kimia, pembersihan peralatan di washbay, perbaikan di dalam workshop
– termasuk pengoperasian bengkel las dan pengecatan, pelaksanaan preassure test
dan spooling cable. Kegiatan penyimpanan yang dilakukan mencakup penyimpanan
spooling cable, tubing dan peralatan lain yang terkait dengan kegiatan di industri
perminyakan, termasuk pula penyimpanan radioaktif yang digunakan dalam kegiatan
di lapangan. Adapun tempat penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan
beracun yang dimiliki oleh PT Schlumberger Geophysics Nusantara digunakan untuk
menyimpan limbah-limbah bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan oleh

8
segmen-segmen PT Schlumberger Geophysics Nusantara sebelum dikirim ke
pengelola limbah bahan berbahaya dan beracun yang mempunyai izin.
Di lokasi kegiatan selain kantor operasional juga terdapat laboratorium elektronik,
laboratorium kimia, workshop untuk tools dan mechanical, radioactive bunker,
washbay, preassure test bay, dan wireline spooling cable bay, serta open yard yang
digunakan untuk menempatkan peralatan yang berukuran besar.

2.1.1. Penghargaan PT. Schlumberger Geophysics Nusantara


Penghargaan yang telah diraih perusahaan merupakan cerminan bahwa perusahaan
tersebut adalah perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.
Dan tentunya mempunyai nilai lebih, baik di mata customer, stakeholder atau
masyarakat umum. Berikut merupakan beberapa penghargaan yang berhasil diraih
oleh PT. Schlumberger Geophysics Nusantara :
a. Zero LTI Tahun 2014
Penghargaan Zero LTI merupakan penghargaan yang diberikan oleh PT. VICO
Indonesia – Muara Badak kepada PT. Schlumberger Geophysics Nusantara
sebagai mitra kerjanya. Penghargaan ini diberikan atas pencapaian PT.
Schlumberger Geophysics Nusantara yang selalu memberikan respon positif
terhadap pelaporan kesehatan dan keselamatan dari setiap pekerjanya. Selain itu,
PT. Schlumberger Geophysics Nusantara selama kegiatan operasional
berlangsung di Badak Base tidak terdapat incident atau kecelakaan kerja di
lingkungan Badak.

Gambar 2.1. Penghargaan Zero LTI PT. Schlumberger Geophysics Nusantara


di Badak

9
b. The Most CeRMAT Frequency Tahun 2016
The Most CeRMAT Frequency merupakan salah satu kategori penghargaan yang
diberikan oleh PT. Total E&P Indonesie pada acara Mahakam Award kepada mitra
kerjanya yaitu PT. Schlumberger Geophysics Nusantara. Penghargaan ini
diberikan atas pencapaian PT. Total E&P Indonesie beserta mitra kerja
berprestasi dalam upaya menjaga keselamatan kerja selama tahun 2015 sampai
dengan 2016.

c. Societal Award Tahun 2016


PT. Total E&P Indonesie dalam acara Mahakam Award juga memberikan
penghargaan dengan kategori Societal Award kepada PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara. Penghargaan ini diberikan kepada mitra kerja PT. Total
E&P Indonesie dalam upaya menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta
Perlindungan Lingkungan (K3PL/HSE).

d. Peringkat Hijau
Gubernur Kalimantan Timur menetapkan PT. Schlumberger Geophysics
Nusantara untuk mendapatkan peringkat Hijau. Penghargaan ini diberikan atas
partisipasi PT. Schlumberger Geophysics Nusantara dalam program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingungan Hidup tahun 2015-
2016.

Gambar 2.2. Peringkat Hijau oleh Gubernur Kalimantan Timur

10
2.2. Struktur Organisasi
Perusahaan ini memiliki struktur organisasi yang terdiri dari beberapa segments serta
operation function support. Berikut tugas-tugasnya (bagan struktur organisasi
terlampir) :

Gambar 2.3. Struktur Organisasi PT Schlumberger Geophysics Nusantara


Kalimantan

2.2.1. Segment
a. Artificial Lift
Nama jabatan : Field Service Supervisor
Tanggung jawab :
i. Mengarahkan keselamatan, kinerja, pelatihan dan pengembangan karyawan
yang ditunjuk sesuai dengan pedoman perusahaan, agar memenuhi tujuan
perusahaan.
ii. Mengoptimalkan penjadwalan pergantian personil dan kru secara efisien.
iii. Mempertahankan pengetahuan pasar yang terus menerus, termasuk aktivitas
kompetitif, rencana dan kebutuhan klien dan pangsa pasar.

11
b. Well Testing
Nama jabatan : Field Service Manager
Tanggung jawab :
i. Menjaga hubungan erat dengan klien dan menjamin kesadaran akan aktivitas
klien yang diusulkan.
ii. Merencanakan dan mengajukan persetujuan manajer operasional, mengenai
persyaratan personil dan peralatan.
iii. Mengatur dan mengendalikan pemeliharaan semua peralatan sesuai dengan
prosedur.

c. Wireline
Nama jabatan : Field Service Manager
Tanggung jawab :
i. Menjaga hubungan erat dengan klien dan menjamin kesadaran akan aktivitas
klien yang diusulkan.
ii. Merencanakan dan mengajukan persetujuan manajer operasional, mengenai
persyaratan personil dan peralatan.
iii. Mengatur dan mengendalikan pemeliharaan semua peralatan sesuai dengan
prosedur.

d. MI SWACO
Nama jabatan : Operations Support Engineer
Tanggung jawab :
i. Meninjau, mengevaluasi dan mempersiapkan prospek dan tawaran insentif.
ii. Membantu dan menerapkan teknik baru pada Rig.
iii. Mengembangkan dan memelihara kontak dengan pelanggan departemen
drilling/technical.

e. Well Services
Nama jabatan : Field Service Manager
Tanggung jawab :
iv. Menjaga hubungan erat dengan klien dan menjamin kesadaran akan aktivitas
klien yang diusulkan.

12
v. Merencanakan dan mengajukan persetujuan manajer operasional, mengenai
persyaratan personil dan peralatan.
vi. Mengatur dan mengendalikan pemeliharaan semua peralatan sesuai dengan
prosedur.

f. Bits, Drilling Tools (DT&R Field Specialist)


Nama jabatan : DT&R Field Specialist
Tanggung jawab :
i. Mengembangkan pengetahuan teknis dalam desain dan evaluasi yang bekerja
sama dengan mentor.
ii. Memastikan bahwa semua personil yang ditugaskan berkompeten untuk
mengoperasikan peralatan yang harus digunakan.
iii. Melengkapi seluruh lembar kerja sebelum dan sesudah pekerjaan
dilaksanakan.

g. Completion
Nama jabatan : Field Service Manager
Tanggung jawab :
i. Menjaga hubungan erat dengan klien dan menjamin kesadaran akan aktivitas
klien yang diusulkan.
ii. Merencanakan dan mengajukan persetujuan manajer operasional, mengenai
persyaratan personil dan peralatan.
iii. Mengatur dan mengendalikan pemeliharaan semua peralatan sesuai dengan
prosedur.

h. Cameron
Nama jabatan : Operations Support Engineer
Tanggung jawab :
i. Meninjau, mengevaluasi dan mempersiapkan prospek dan tawaran insentif.
ii. Membantu dan menerapkan teknik baru pada Rig.
iii. Mengembangkan dan memelihara kontak dengan pelanggan departemen
technical.

13
2.2.2. Operation Function Support
a. Nama jabatan : KAL OFS Sub-Geomarket Manager
Tanggung jawab :
i. Berpartisipasi dalam acara rekrutmen terpusat
ii. Meningkatkan kesadaran akan struktur perusahaan
iii. Meninjau perjanjian dan praktik antar perusahaan

b. Account / Marketing
Nama jabatan : Account Manager
Tanggung jawab :
i. Melakukan peninjauan terhadap prosedur finansial.
ii. Bertanggung jawab terhadap aktivitas sehari-hari yang dilaksanakan oleh tim
keuangan.
iii. Bertaggung jawab terhadap perbaikan sistem termasuk proses keuangan.

c. Logistic
Nama jabatan : Logistics Specialist (Domestic Logistics Team Lead)
Tanggung jawab :
i. Mengelola tim logistik domestik dan menjalankan proses dan sitem yang
terkait.
ii. Melakukan peninjauan kinerja bulanan dengan laporan operasional dan KPI.
iii. Melakukan audit faktur bulanan untuk memastikan pemenuhan kontrak dalam
proses penagihan.

d. HR
Nama jabatan : HR Representative
Tanggung jawab :
i. Mengkoordinasikan kegiatan pelatihan dan perekrutan internal dan eksternal.
ii. Bertindak sebagai titik kontak pertama bagi karyawan mengenai masalah
hubungan karyawan dan/atau kekhawatiran tentang motivasi dan kepuasan
kerja.
iii. Mengatur dan mengadakan pertemuan dengan karyawan mengenai kebijakan
ketenagakerjaan, tunjangan dan kompensasi.

14
e. Procurement
Nama jabatan : Supplier Manager
Tanggung jawab :
i. Menyiapkan dan mengelola negosiasi agar sesuai dengan strategi sumber.
ii. Memastikan kesepakatan yang dinegosiasikan benar dilaksanakan dan
dipatuhi.
iii. Memastikan bahwa kapasitas pemasok sesuai dengan permintaan.

f. Materials
Nama jabatan : Material Supervisor
Tanggung jawab :
i. Memimpin, mengarahkan, melatih dan mengelola timnya (Storekeepers &
Material Specialist).
ii. Berpartisipasi dalam program penghitungan fisik berkala untuk memenuhi
persyaratan perusahaan.
iii. Bertanggung jawab atas penutupan pesanan pembelian sampai penerimaan
di sistem manajemen gudang.

g. Finance (Financial Analyst)


Nama jabatan : Financial Analyst
Tanggung jawab :
i. Melakukan analisis bulanan mengenai biaya pengeluaran dan pendapatan.
ii. Membantu perencanaan keuangan dan peramalan.
iii. Mengidentifikasi kelemahan dalam pengendalian internal dan saran
perbaikan.

h. HSE
Nama jabatan : HSE Specialist
Tanggung jawab :
i. Mengembangkan kesadaran manajer dan memastikan HSE merupakan
bagian integral dari tanggung jawab dan tujuan manajemen.
ii. Memberikan saran kepada manajemen mengenai tindakan perbaikan yang
diperlukan.

15
iii. Mengkoordinasikan dan berpartisipasi aktif dalam penyaringan dan pelatihan
HSE untuk semua personil, termasuk kontraktor.
i. IT
Nama jabatan : Service Team Leader
Tanggung jawab :
i. Memastikan mutu pelatihan, kesadaran dan pengalaman karyawan
dipertahankan.
ii. Menjaga kerahasiaan data dan dokumentasi perusahaan.
iii. Mengidentifikasi masalah operasional dan berkontribusi pada resolusi mereka.

2.3. Manajemen Perusahaan


Pada sub bab ini akan dijelaskan manajemen perusahaan yang terkait dengan visi
dan misi serta nilai dasar yang ada di PT Schlumberger Geophysics Nusantara.
2.3.1. Logo Perusahaan
PT. Schlumberger Geophysics Nusantara memiliki logo seperti gambar dibawah ini :

Gambar 2.4. Logo PT Schlumberger Geophysics Nusantara

2.3.2. Visi dan Misi PT Schlumberger Geophysics Nusantara


a. Visi
We strive to be a technology leader in our industry, a world-class service provider, a
trustworthy partner and a great employer.

b. Misi
Our aim is to continually extend the technical limits of oilfield products and services
and to set the direction for others to follow.

We will accomplish this by :


 Outperforming the markets where we work
 Creating unmatched shareholder value through effective business models and
efficient use of resources.

16
 Living by the same high standards of safety and business practices, everywhere
we work.
 Understanding and exceeding our customers’, employees’, and stakeholders’
expectations.

2.3.3. Nilai-Nilai Dasar PT Schlumberger Geophysics Nusantara


PT Schlumberger Geophysics Nusantara memiliki nilai dasar yang menjadi pedoman
dalam berkarya dan bekerja. Berikut ini akan dijelaskan tiga strategi nilai yang
diterapkan oleh PT Schlumberger Geophysics Nusantara.
a. People
Our people thrive on the challenge to excel in any environment and their dedication to
safety and customer service worldwide is our greatest strength.
b. Technology
Our commitment to technology and quality is the basis for our competitive advantage.
c. Profits
Our determination to produce superior profits is the cornerstone for our future
independence of action and growth.

2.3.4. ING HSE Campaign “SELAMAT”


a. Sebelum memulai, rencanakan aktivitas
b. Evaluasi resiko aktivitas bersama-sama
c. Lacak selalu kemungkinan bahaya
d. Media lain sebelum tangan
e. Apabila terjadi kecelakaan?
f. Tanggung jawab kita kepada

2.3.5. Ketenagakerjaan
PT Schlumberger memiliki beberapa peraturan yang harus ditaati oleh setiap
karyawan, antara lain sebagai berikut :
a. Jam kerja : pkl 08.00 – 17.00 WITA
b. Waktu Istirahat : pkl 12.00 – 13.00 WITA
c. Setiap karyawan yang akan masuk atau keluar dari area base diwajibkan untuk
menempelkan kartu PKI (Public Key Infrastructure) yang dimiliki.

17
d. Setiap karyawan yang akan berkegiatan di area workshop diwajibkan untuk
menggunakan PPE (Personal Protective Equipment) lengkap (coverall, safety
shoes, safety glasses dan high impact gloves) sesuai dengan standar yang dimiliki
oleh perusahaan.

2.3.6. Fasilitas Perusahaan


PT Schlumberger Geophysics Nusantara memberikan fasilitas terhadap setiap
karyawannya, antara lain sebagai berikut :
a. Kantin
b. Tempat Ibadah
c. BPJS Ketenagakerjaan (Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun)
d. BPJS Kesehatan Karyawan
e. Asuransi Jiwa

18
BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses bisnis dari unit usaha/departemen
perusahaan, beberapa contoh layanan yang dierikan, proses operasi dan fasilitas
operasi.

3.1. Proses Bisnis HSE


Proses bisnis merupakan rangkaian aktivitas antar bagian dalam suatu perusahaan.
Pada gambar di bawah ini disajikan bisnis proses yang dimiliki perusahaan terkait
dengan function HSE.
PROSES BISNIS DEPARTEMEN HSE

CLIENT PROCUREMENT HSE SEGMENT

Mulai

Mengajukan kontrak
Menerima kontrak Menerima dokumen
kerja untuk suatu
kerja dengan client HSE dari klien
layanan

Mempelajari
dokumen HSE

Melakukan tinjauan
lapangan untuk
akses menuju lokasi
kerja

Apakah akses
Mencari jalan
jalan menuju
alternatif menuju
lokasi aman
lokasi
dilalui?

Melanjutkan
kegiatan tinjauan
lapangan

Melaporkan hasil
tinjauan lapangan

Mempersiapkan
seluruh PPE yang
sesuai dengan
aktivitas di lokasi
kerja client

Melakukan
Lokasi, pekerja dan mobilisasi peralatan
peralatan kerja siap yang akan
untuk digunakan digunakan di lokasi
kerja

Siap memberikan
layanan bagi client

Bekerja sesuai
dengan layanan
yang diminta oleh
client

Informasi diberikan
Informasi diterima
kepada client

Selesai

Gambar 3.1. Flowchart Proses Bisnis Operation Function Support HSE

19
Proses bisnis dimulai dari client meminta kerja sama dengan PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara untuk memberikan salah satu layanannya. Hubungan kerja
dimulai dengan disetujuinya kontrak kerja antara client dengan function procurement.
Client memberikan dokumen yang berkaitan dengan HSE untuk dipelajari oleh tim
HSE sebelum pelaksanaan kegiatan. Setelah dokumen dipelajari oleh tim HSE,
kemudian tim HSE melakukan tinjauan lapangan untuk mengetahui akses jalan
menuju lokasi kerja nantinya. Selain itu, tim HSE melakukan penilaian terhadap resiko
bahaya yang dapat terjadi mulai dari akses jalan hingga lokasi kerja yang akan
digunakan. Hal ini penting untuk dilakukan untuk dapat meminimalkan resiko bahaya
yang terjadi. Jika akses jalan yang digunakan memiliki resiko bahaya yang tinggi,
maka tim HSE harus mencari jalan alternatif sebagai akses jalan mobilisasi. Tim HSE
tidak hanya mempersiapkan akses jalan menuju lokasi kerja saja, namun tim HSE
juga mempersiapkan setiap PPE (Personal Protective Equipment) yang sesuai
dengan lingkungan kerja milik client. Setelah seluruh persiapan dilakukan, maka
peralatan dan para pekerja yang dimiliki segment untuk menjalankan proses operasi
dapat dipindahkan ke lokasi kerja. Para pekerja melaksanakan aktivitas kerjanya
sesuai dengan kontrak kerja yang telah disetujui. Bila aktivitas layanan telah selesai
dilakukan, informasi yang didapatkan dari aktivitas tersebut kemudian diberikan
kepada client dan selesai.

3.2. Layanan yang Diberikan


PT Schlumberger Geophysics Nusantara yang bergerak di bidang pelayanan minyak
dan gas menyediakan berbagai macam layanan, antara lain sebagai berikut :
a. Artificial Lift
Artificial Lift merupakan proses pengangkatan liquid dari well completion, selain
menggunakan aliran alami, misalnya menggunakan gas lift dari pompa
submersible. Sistem Artificial Lift yang digunakan adalah down-hole untuk
mengekstraksi cairan reservoir.

b. Well Testing
Well Testing atau Pengujian Sumur memiliki tujuan utama yaituuntuk menentukan
kemampuan suatu lapisan atau formasi untuk berproduksi. Prinsip well testing
adalah dengan memberikan gangguan kesetimbangan tekanan terhadap sumur

20
yang akan diuji dan usaha ini dilakukan dengan menutup sumur pada waktu
tertentu atau dengan memproduksikan sumur dengan lajualir yang konstan.
Apabila pengujian sumur dilakukan dengan baik dan tepat dan hasilnya dianalisa
secara tepat, maka akan didapatkan informasi-informasi yang berguna untuk
menganalisa kerusakan dan produktivitas formasi tersebut. Data dari well testing
sumur produksi sangat penting bagi para ahli perminyakan untuk dapat dianalisa.
Terdapat empat kemungkinan hasil analisa yang membuat tidak stabilnya
produksi sumur, yaitu kerusakan peralatan produksi, kenaikan viskositas minyak,
penurunan permeabilitas minyak dan penurunan tekanan reservoir.

c. Wireline
Wireline merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu operasi work over dan
well service. Penggunaan wireline ini sangat ekonomis bila dibandingkan dengan
metode yang digunakan masa sebelumnya. Operasi-operasi utama work over
pasti memerlukan penggunaan wireline. Penggunaan wireline termasuk
diantaranya dalam operasi completion, pemasangan peralatan bawah
permukaan, pembersihan parafin, pasir dan scale dalam tubing.

d. Well Services
Well services merupakan suatu bagian pekerjaan yang bertugas untuk menangani
segala kegiatan yang berhubungan dengan sumur produksi. Kegiatan tersebut
meliputi usaha agar sumur siap diproduksi (initial completion) ataupun usaha
untuk memperbaiki sumur akibat kerusakan saat produksi (work over). Semua
kegiatan yang dilakukan ini bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan
laju produksi sumur.

e. Completion
Well Completion merupakan tahap akhir dari proses pemboran. Setelah proses
pemboran selesai, biasanya akan dilakukan pengukuran terhadap kondisi formasi
sumur di bawah permukaan dengan wireline logging atau dengan drill stem test.
Apabila sumur bernilai ekonomis, maka dapat dilanjutkan ke proses well
completion. Namun jika sumur tidak bernialai ekonomis, maka sumur akan ditutup
atau diabaikan dengan plug (cement retainer).

21
3.3. Proses Operasi
Layanan yang terdapat di PT. Schlumberger Geophysics Nusantara memiliki proses
operasi yang berbeda-beda, berikut akan dijelaskan mengenai proses operasi untuk
setiap layanannya.
a. Well Testing
i. Pertama-tama yakinkan bahwa setiap kran yang terletak sebelum Wash Tank,
pada test header dan pada inlet boot atau inlet separator sudah dalam
keadaan terbuka.
ii. Periksa bahwa tidak ada fluida dari sumur minyak lain yang masuk ke test line,
dengan memperhatikan manifold header.
iii. Setelah yakin bahwa semuanya sudah sesuai dengan semestinya, buka kran
jalur tes kira-kira ½ terbuka dan tutup kran yang ke jalur produksi. Kemudian
teruskan membuka kran jalur tes yang masih tertutup (menjadi terbuka
sepenuhnya).
iv. Sesudah itu tunggu beberapa saat sampai meter berjalan dengan lancar.
v. Bila test meter sudah berjalan dengan lancar, maka tes sudah bisa dimulai
dengan mencatat jam dan angka yang ditunjukkan oleh meter tersebut. Ukur
level di tangki tes setelah normal/rata di dalam tangki untuk jam pertama
pengukuran.
vi. Ukur tekanan dan temperatur tubing, melalui sample switch.
vii. Awasi selama tes berlangsung jangan sampai terjadi fluid over flow.
viii. Sesuaikan lamanya tes dengan kapasitas tangki tes.
ix. Alirkan produksi sumur kembali ke jalur produksi
x. Pompakan fluida di dalam tangki tes ke jalur produksi.
xi. Buat laporan dan kirimkan ke Supervisor.

3.4. Fasilitas Operasi


Fasilitas operasi yang ada dalam perusahaan berupa alat transportasi material dan
alat pelindung diri bagi setiap pekerja maupun visitor.
a. Forklift
Forklift adalah alat yang digunakan untuk memindahkan material. Manggar Base
memiliki dua buah forklift yang beroperasi di wilayah workshop untuk membantu
mobilitas pemindahan tools yang ada. Sumber energi yang digunakan untuk

22
menggerakkan forklift tersebut yaitu dengan menggunakan bahan bakar solar.
Setiap operator forklift di PT. Schlumberger Geophysics Nusantara harus
mengikuti dan lulus pelatihan yang diadakan oleh perusahaan serta memiliki
lisensi untuk mengoperasikan forklift. Pekerja yang tidak berkompeten untuk
mengoperasikan forklift, dilarang keras untuk mengoperasikannya dan hanya
beberapa pekerja saja yang dapat menjadi operator forklift. Forklift yang
digunakan adalah forklift yang memiliki dua besi memanjang didepannya yang
dapat dikaitkan ke dalam pallet. Forklift mampu mengangkat material hingga
mencapai ketinggian lebih kurang 3 meter. Berikut merupakan gambar dari forklift
yang digunakan

Gambar 3.2. Forklift

b. Overhead Crane
Overhead crane selain berfungsi sebagai alat pengangkat, juga dapat berfungsi
sebagai alat pemindah barang meskipun barang yang dipindahkan terbatas hanya
di dalam ruangan saja. Tetapi overhead crane bekerja sangat efektif karena
gerakkannya dapat maju-mundur dan ke kiri-ke kanan. Tidak seperti operator
forklift yang jumlahnya dibatasi, untuk operator overhead crane dapat dilakukan
oleh siapapun namun jika telah mengikuti pelatihan yang diberikan perusahaan
terlebih dahulu. Pelatihan tersebut bersifat wajib, karena dengan pelatihan
tersebut para pekerja dapat mengetahui cara penggunaan overhead crane
dengan baik dan benar sehingga dapat meminimalisir kecelakaan kerja. Overhead
crane yang terdapat di PT. Schlumberger Geophysics Nusantara digunakan di
wilayah workshop untuk membantu mengangkat dan memindahkan mesin yang
akan, sedang, maupun telah selesai diperbaiki. Berikut merupakan contoh gambar
overhead crane yang digunakan

23
Gambar 3.3. Overhead Crane

c. Mobile Crane
Mobile crane adalah crane yang terdapat langsung pada mobile (truck) sehingga
dapat dibawa langsung pada lokasi kerja tanpa harus menggunakan kendaraan
(trailer). Crane ini memiliki kaki (pondasi atau tiang) yang dapat dipasangkan
ketika beroperasi, ini dimaksudkan agar ketika beroperasi crane menjadi
seimbang. Fungi dari mobile carane hampir sama dengan overhead crane, yaitu
untuk membantu pengangkatan barang khususnya pengangkatan ke tempat yang
sangat tinggi karena mobile crane memiliki boom dengan panjang lebih kurang 57
meter. Untuk pengoperasian mobile crane, tidak dilakukan oleh pekerja dari PT.
Schlumberger Geophysics Nusantara melainkan oleh pihak ketiga bersamaan
dengan mobile crane tersebut. Mobile crane yang ada bukan merupakan milik
perusahaan, melainkan milik pihak ketiga. Namun setiap operator yang bertugas,
harus mengikuti pelatihan yang diberikan perusahaan serta memiliki lisensi untuk
mengoperasikan mobile crane. Berikut merupakan contoh gambar mobile crane
yang digunakan

Gambar 3.4. Mobile Crane

24
d. Safety Helmet
Safety helmet merupakan salah satu alat pelindung diri yang wajib digunakan oleh
setiap pekerja maupun visitor yang memasuki wilayah PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara, kecuali wilayah kantor. Terdapat tiga warna safety helmet
berbeda yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencerminkan posisi orang tersebut,
yaitu warna putih untuk para pekerja PT. Schlumberger Geophysics Nusantara,
warna kuning untuk para sub kontraktor dan warna hijau bagi para pekerja dalam
masa training. Berikut merupakan contoh gambar safety helmet yang digunakan
oleh para pekerja

Gambar 3.5. Safety Helmet

e. Safety Glasses
Safety glasses merupakan kacamata pelindung yang menutupi area disekitar
mata. Kacamata ini akan melindungi mata dari debu dan percikan bahan kimia
cair. Bahan dari kacamata ini mempunyai ketahanan yang tinggi guna melindungi
mata dengan lensa yang tahan oleh benturan dan frame yang tebuat dari bahan
plastik. Setiap pekerja yang melakuka aktivitas di wilayah workshop maupun
sedang berada di lokasi diwajibkan untuk menggunakan safety glasses agar dapat
melindungi area matanya. Berikut merupakan contoh gambar safety glasses yang
digunakan oleh para pekerja

Gambar 3.6. Safety Glasses

25
f. Safety Shoes
Safety shoes adalah salah satu alat pelindung diri yang harus dipakai oleh setiap
pekerja ketika beraktivitas yang berguna untuk menghindari resiko kecelakaan
kerja. Bukan sekedar membuat perlindungan bagian tubuh pekerja terhadap
resiko kecelakaan kerja saja, tetapi dengan memakai safety shoes, pekerja akan
lebih leluasa bergerak hingga dapat meningkatkan efektivitas kerjanya. Beberapa
manfaat penggunaan safety shoes, yaitu dapat melindungi dari benda tajam dan
berbahaya, mencegah kecelakaan kerja yang fatal, melindungi dari benda panas,
melindungi dari cairan kimia berbahaya, menghindari pengguna agar tidak
terpeleset dan dapat melindungi mata kaki agar tidak cidera. Berikut merupakan
contoh gambar safety shoes yang digunakan oleh para pekerja

Gambar 3.7. Safety Shoes

g. Safety Gloves
Safety gloves merupakan salah satu kebutuhan di dalam bidang kerja. Alat ini
berguna untuk melindungi tangan dari benda-benda tajam dan mencegah cidera
saat sedang bekerja. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ketika
memilih safety gloves, antara lain bahaya terpapar, benda yang dikerjakan apakah
korosif, panas, dingin, tajam atau kasar karena alat pelindung tangan berbeda-
beda dapat terbuat dari karet, maupun kain katun. Berikut merupakan contoh
gambar safety gloves yang digunakan oleh para pekerja :

Gambar 3.8. Safety Gloves

26
h. Coverall
Coverall berfungsi untuk melindungi badan dari bahaya temperatur panas atau
dingin yang ekstrim, pajanan api dan benda-benda panas. Percikan bahan-bahan
kimia, cairan dan logam panas, uap panas, benturan dengan mesin, peralatan dan
bahan. Tergores, radiasi, binatang, tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri
dan jamur. Setiap pekerja yang akan beraktivitas di wilayah worshop maupun di
lokasi, wajib menggunakan coverall yang diberikan oleh PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak dari setiap
aktivitas yang dilakukan. Berikut merupakan contoh gambar coverall yang
digunakan oleh para pekerja

Gambar 3.9. Coverall

27
BAB 4
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup pekerjaan, tanggung jawab dan
wewenang mahasiswa, metodologi pelaksanaan pekerjaan oleh mahasiswa, dan hasil
pekerjaan mahasiswa.

4.1. Lingkup Pekerjaan


Dalam pelaksanaan kerja praktik di PT Schlumberger Geophysics Nusantara
mahasiswa ditempatkan pada function HSE (Health Safety and Environment) di
bawah pengawasan KAL HSE Specialist Team Lead Ibu Dyan Oktriani. Mahasiswa
dibimbing oleh dua KAL HSE Specialist yaitu Bapak Kardo Jakson Hutauruk dan
Bapak Muhammad.
HSE specialist memiliki tanggung jawab untuk mendukung manajemen perusahaan
dalam membangun dan terus memperbaiki budaya HSE di dalam perusahaan ini.
Lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh HSE specialist antara lain :
a. Mengadakan pelatihan HSE untuk para pekerja dengan materi yang sesuai
dengan aktivitas pekerjaannya.
b. Melakukan inspeksi terhadap lingkungan umum, safety devices, tools, dll.
c. Melakukan audit HSE.
d. Melakukan pengawasan untuk driving.
e. Melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya
keselamatan kerja.

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan


Dalam proses pengerjaan tugas yang diberikan selama kerja praktik, mahasiswa
diberikan tanggung jawab dan wewenang yang harus dilakukan sebagai berikut :
4.2.1. Melakukan Training HSE
Sebelum melaksanakan kerja praktik, mahasiswa diberikan induction (penjelasan)
mengenai letak Muster Point dan beberapa peraturan yang harus ditaati oleh
mahasiswa. Kemudian mahasiswa mendapatkan LDAP atau account yang hanya
dapat digunakan pada sistem PT. Schlumberger Geophysics Nusantara. Setelah
mahasiswa mendapatkan LDAP, mahasiswa diwajibkan untuk melakukan training

28
HSE. Terdapat lebih kurang 50 training yang harus dilakukan oleh mahasiswa secara
online. Seluruh materi dari setiap training telah tersedia pada sistem yang bernama
QUEST. Setelah mempelajari materi yang ada, barulah mahasiswa dapat melakukan
tes secara online pula. Untuk dapat lulus tes training tersebut, mahasiswa harus
menjawab beberapa soal dalam waktu yang telah ditentukan. Apabila mahasiswa
tidak lulus tes, maka mahasiswa harus mengulang tes tersebut sampai dapat
menjawab pertanyaan dengan benar sesuai dengan minimal prosentase jawaban
benar. Jika mahasiswa berhasil lulus tes, maka secara otomatis terverifikasi pada
QUEST dan setiap training memiliki masa expired yang berbeda-beda dan harus
diperbaharui jika telah expired. Training ini mahasiswa lakukan lebih kurang selama
satu bulan. Mulai tanggal 25 Januari 2017 sampai dengan 24 Februari 2017. Dalam
melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diberi fasilitas laptop untuk mengerjakan training online.
b. Mahasiswa diperbolehkan bertanya jika mahasiswa menemui kesulitan dalam
melaksanakan training online.

4.2.2. Mengikuti SIPP (Schlumberger Injury Prevention Program) Level 2


SIPP level 2 merupakan salah satu training yang diadakan secara tatap muka yang
dilakukan di dalam kelas oleh seorang trainer. Yang berwenang dalam memberikan
training ini yaitu para tim HSE yang berkompeten dibidangnya. Salah satu tujuan
diberikannya training ini yaitu untuk meningkatkan kepedulian terhadap resiko cidera
oleh para pekerja. Seluruh pekerja PT. Schlumberger Geophysics Nusantara (office
dan non-office) diwajibkan untuk mengikuti training ini, karena aktivitas yang dilakukan
oleh para pekerja memiliki resiko cidera yang cukup tinggi. Beberapa keuntungan dari
training ini yaitu, mengetahui bagaimana tubuh dapat cidera, bekerja lebih aman,
dapat melindungi diri dari cidera, dll. Salah satu aktivitas yang dilatih dalam training
ini adalah, bagaimana cara membawa barang yang benar. Yang perlu diingat adalah,
bawalah barang sedekat mungkin dengan tubuh. Dengan membawa barang lebih
dekat dengan tubuh, maka tangan akan semakin kuat untuk mengangkatnya. Selain
itu saat berjalan sambal membawa barang, langkah kaki kita masih dapat terlihat oleh
mata. Itu berarti kita dapat lebih waspada dengan hal-hal sekitar yang bERPotensi
untuk membuat kita cidera. Dalam melaksanakan training, mahasiswa dberikan
wewenang sebagai berikut :

29
a. Mahasiswa diberi materi sebagai bahan dalam training.
b. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
mahasiswa kesulitan memahami materi training.

4.2.3. Mengikuti CTA (Commentary Task Assesment)


Setelah mengikuti SIPP level 2, mahasiswa wajib mengikuti CTA yang merupakan tes
pengaplikasian pada aktivitas dengan menerapkan metode yang telah diberikakan
pada SIPP level 2. Tes ini diberikan oleh Mba Inar segment wireline yang berada di
Manggar Base. Mahasiswa diberi tugas untuk mengangkat sebuah material untuk
dipasangkan dengan material lainnya. Berbekal pengetahuan yang telah didapatkan,
mahasiswa melakukan gerakan berjongkok kemudian meletakkan salah satu lututnya
ke tanah sebagai tumpuan tubuhnya. Kemudian mahasiswa mulai memegang
material yang akan diangkat dengan benar. Setelah itu dengan perlahan, mahasiswa
mengangkat tubuhnya sembari mengangkat material yang cukup berat. Dengan hati-
hati mahasiswa memasangkan material tersebut dengan material lainnya agar
tersambung. Langkah-langkah yang dilakukan mahasiswa merupakan langkah dalam
melindungi diri dari cidera yang diakibatkan mengangkat beban yang cukup berat. Jika
aktivitas ini dilakukan dengan tidak menerapkan metode SIPP, maka besar
kemungkinan mahasiswa atau pekerja mengalami cidera dibagian tangan, pinggang
maupun kaki. Setelah melakukan tes tersebut, mahasiswa diberikan review terhadap
gerakkan yang telah dilakukan. Kemudian penilaian terhadap tes tersebut diverifikasi
pada QUEST. Tes ini berlangsung lebih kurang 30 menit. Dalam melaksanakan tugas,
mahasiswa diberikan wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diperbolehkan untuk berada di area workshop wireline.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk mengetahui material dan ala tapa yang
digunakan saat tes berlangsung.
c. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi saat menemukan kesulitan
saat melakukan tes.

4.2.4. Editing Dokumen UPL-UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan


Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup)
PT. Schlumberger Geophysics Nusantara sangat memperhatikan mengenai
lingkungan sekitar base yang digunakan untuk beraktivitas. Dalam satu tahun,

30
perusahaan mengirimkan laporan mengenai keadaan lingkungan kepada BLH (Badan
Lingkungan Hidup) setempat sebanyak dua kali. Laporan keadaan lingkungan ini
berisikan antara lain kualitas udara dan kebisingan, hidrologi dan kualitas air, tata
guna lahan dan ruang terbuka hijau, dll. Mahasiswa diminta melakukan editing untuk
mempersiapkan dokumen UPL-UKL semester berikutnya agar siap digunakan. Hal-
hal yang dilakukan mahasiswa adalah memperbaiki kalimat yang memiliki makna
ganda, penulisan yang tidak sesuai dengan KBBI dan memperbaiki tulisan yang salah
(typo). Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang sebagai berikut
:
a. Mahasiswa diberi fasilitas laptop untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk membaca dan mengetahui dokumen terkait
tugas yang diberikan.
c. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
menemukan kesulitan dalam menyelesaikan tugas.

4.2.5. Editing ERP (Emergency Response Plan)


ERP merupakan sebuah alur jika terjadi keadaan darurat di sebuah base. Selain itu
ERP berisikan penanggung jawab dan contact list dari setiap bencana yan terjadi. Di
setiap base dilengkapi dengan ERP yang selalu diperbaharui setiap enam bulan
sekali. Hal ini dilakukan agar penanggung jawab dan contact list yang tertera pada
ERP sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Selain itu menghindari apabila ada
penanggung jawab yang sudah tidak ditugaskan di base tersebut. Mahasiswa diminta
untuk merapikan ERP yang telah disusun sebelumnya. Selain itu mahasiswa diminta
untuk mengecek kesesuaian contact number setiap penanggung jawab. Setelah itu
mahasiswa mencetak beberapa ERP, kemudian ditempelkan pada beberapa papan
berita yang ada di base. Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang
sebagai berikut :
a. Mahasiswa diberi fasilitas laptop untuk menyelesaikan tugas.
b. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
menemui kesulitan dalam menyelesaikan tugas.

31
4.2.6. Membuat VICO Weekly & Monthly Report
PT. VICO Indonesia merupakan salah satu klien yang dimiliki oleh PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara. Pastinya beberapa pekerja miliki PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara melakukan kegiatan di area VICO. Setiap pekerja wajib untuk
melaporkan mengenai bahaya dan kejadian terkait HSE yang tak diinginkan pada
QUEST yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kepedulian pekerja terhadap
lingkungan maupun sesame rekan kerjanya. PT. VICO menargetkan setiap pekerja
PT. Schlumberger Geophysics Nusantara dapat melakukan report minimal sebanyak
empat report per orang per bulan. Mahasiswa ditugaskan untuk membuat weekly
report, yaitu dengan melakukan rekapan atas report yang telah di-submit dalam satu
minggu ke dalam bentuk Excel. Kemudian weekly report akan dikirimkan kepada tim
HSE PT. VICO Indonesia untuk di-review, kemudian akan dibahas dalam weekly
meeting dengan tim HSE PT. Schlumberger Geophysics Nusantara. Begitupula untuk
monthly report, mahasiswa melakukan rekapan terhadap seluruh weekly report dalam
satu bulan. Dan akan dikirimkan kepada tim HSE PT. VICO Indonesia. Dalam
melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diberi fasilitas laptop untuk menyelesaikan tugas.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk melihat seluruh report yang ada di dalam
QUEST.
c. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
menemui kesulitan dalam menyelesaikan tugas.

4.2.7. Mengikuti VICO Weekly Meeting


Tim HSE PT. VICO Indonesia setiap minggu mengadakan weekly meeting dengan
para tim HSE yang menjadi kliennya untuk membahas mengenai kejadian yang terkait
dengan HSE. Mahasiswa diminta untuk ikut bersama tim HSE PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara lainnya untuk menghadiri meeting dengan tujuan untuk
memperkenalkan mahasiswa dengan lingkup kerja HSE. Selama mengikuti weekly
meeting, mahasiswa mencatat isi dari meeting dan setelahnya dilaporkan kepada
HSE team lead PT. Schlumberger Geophysics Nusantara. Weekly meeting ini
dilakukan selama lebih kurang dua jam yang berlokasi di kantor PT. VICO Indonesia.
Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang sebagai berikut :

32
a. Mahasiswa diberi fasilitas transportasi/mobil perusahaan untuk dapat sampai ke
lokasi meeting.
b. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat tidak
memahami isi dari meeting.

4.2.8. Mengikuti Kegiatan Emergency Drill


Emergency drill merupakan kegiatan simulasi penanganan bahaya yang salah satu
contohnya adalah bencana kebakaran. PT. Schlumberger Geophysics Nusantara
melakukasn emergency driil setiap tiga bulan sekali. Dalam kegiatan ini, mahasiswa
bertugas menjadi time keeper untuk mencatat waktu-waktu penting yang ada. Hal ini
bertujuan untuk melihat seberapa sigap para pekerja dalam menghadapi bencana
kebakaran. Setelah dilakukannya kegiatan emergency drill, seluruh pekerja office
maupun non-office dikumpulkan dalam satu ruangan untuk melakukan review atas
kegiatan tersebut. Tim HSE juga memberikan saran agar lebih sigap dan tanggap
dalam menghadapi bencana khususnya kebakaran. Dalam melaksanakan tugas,
mahasiswa diberikan wewenang yaitu mahasiswa diperbolehkan untuk bertanya dan
berdiskusi dengan rekan kerja maupun peserta mengenai kegiatan yang telah
dilakukan.

4.2.9. Melakukan Mapping Safety Devices


Setiap base yang dimiliki oleh PT. Schlumberger Geophysics Nusantara dilengkapi
dengan safety devices yang terdiri dari fire extinguisher, hydran box, eye wash,
emergency shower dan first aid kit box. Karena jumlah setiap safety devices cukup
banyak, maka diperlukan pendataan dan pemetaan terhadap setiap safety devices
yang ada. Mahasiswa ditugaskan untuk melakukan mapping terhadap setiap safety
devices yang bertujuan untuk mengetahui letak setiap safety devices yang ada
sehingga dapat mempermudah melakukan inspeksi. Selain itu, mapping safety
devices bertujuan untuk mengetahui jumlah dari setiap jenis safety devices yang ada
di base. Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang sebagai berikut
:
a. Mahasiswa diberi fasilitas laptop untuk menyelesaikan tugas.
b. Mahasiswa diberi akses untuk masuk ke ruangan dan area yang terdapat safety
devices dengan menggunakan PPE lengkap sesuai dengan ketentuan.

33
c. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
menemui kesulitan dalam menyelesaikan tugas.

4.2.10. Membuat General Checklist


PT. Schlumberger Geophysics Nusantara sangat memperhatikan keadaan
lingkungan sekitar base. Karena itu, mahasiswa ditugaskan untuk membuat lembar
general checklist yang akan menjadi alat dalam melakukan inspeksi keadaan
lingkungan umum. Lembar ini berisikan daftar pertanyaan mengenai keadaan
lingkungan umum disekitar base yang akan digunakan saat melakukan inspeksi setiap
bulannya. Setiap daftar pertanyaan yang ada di lembar ini disusun berdasarkan area-
area yang akan diinspeksi, seperti area welding, hazardous material, workshop, dll.
Dalam pelaksanaan tugas ini, mahasiswa diberi wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi kepada rekan kerja HSE,
maupun dengan para pekerja yang beraktivitas di area yang harus diinspeksi
apabila membutuhkan penjelasan dan mendapati kesulitan.
b. Mahasiswa diperbolehkan berkeliling ke seluruh area base dengan menggunakan
PPE (Personal Protective Equipment) yang diharuskan.
c. Mahasiswa diperbolehkan melakukan pengamatan di seluruh area base.

4.2.11. Membuat Monthly Inspection Checklist


Di setiap base terdapat beberapa macam safety devices, yaitu fire extinguisher,
hydrant box, eye wash, emergency shower, spill kit dan first aid kit box. Safety devices
yang ada harus dilakukan inspeksi setiap bulannya. Mahasiswa ditugaskan untuk
membuat monthly inspection checklist yang berfungsi sebagai alat kontrol keadaan
safety devices. Setiap safety devices sebenarnya telah memiliki tabel inspeksi
masing-masing disetiap perangkatnya, namun tabel tersebut hanya terbatas dalam
pengecekan expired date dari setiap perangkat. Dengan demikian diperlukan lembar
inspeksi untuk mengetahui keadaan fisik dari setiap safety devices dan keadaan dari
setiap perangkatnya. Lembar inspeksi ini terdiri dari kolom tanggal inspeksi, kolom
lokasi, kolom item dan daftar pertanyaan, kolom penilaian, kolom komentar, kolom
perbaikan yang disarankan, serta kolom nama dan tanda tangan inspector. Untuk
dapat mengisi lembar inspeksi ini, maka inspector diwajibkan untuk berkeliling melihat
seluruh safety devices kemudian mencocokkannya dengan pertanyaan yang ada di

34
dalam lembar inspeksi. Setelah itu inspector dapat menjawab pertanyaan tersebut
dengan mengisi kolom penilaian. Jika terdapat jawaban yang tidak sesuai dengan
pertanyaan dan membutuhkan catatan, dapat dituliskan du dalam kolom komentar.
Satu lembar inspeksi ini digunakan untuk mengecek seluruh safety devices yang
berada dalam satu lokasi. Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan
wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi kepada rekan kerja saat
menemui kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
b. Mahasiswa diperbolehkan berkeliling ke seluruh area base dengan menggunakan
PPE (Personal Protective Equipment) yang diharuskan.
c. Mahasiswa diperbolehkan melakukan inspeksi di seluruh area base.

4.2.12. Membuat First Aid Kit Requirement


First aid kit merupakan salah satu safety devices yang harus ada di dalam base.
Mahasiswa ditugaskan untuk membuat first aid kit requirement yang terdiri dari
monthly inspection table dan weekly inspection table. Monthly inspection table
berfungsi untuk membantu inspector dalam pengecekan first aid kit box dan dapat
menjadi penanda apakah first aid kit box telah dicek atau belum. Di dalam lembar
monthly inspection table terdapat kolom tahun, bulan dan inspector sign. Pada kolom
tahun, diisikan tahun saat berlangsungnya kegiatan. Sedangkan untuk kolom bulan,
telah terisi sesuai dengan bulan dalam satu tahun, yaitu bulan Januari hingga bulan
Desember. Dan untuk kolom inspector sign, diisikan saat inspector telah melakukan
inspeksi. Pengisian tabel ini dilakukan satu kali per bulan. Tabel ini kemudian
ditempelkan di setiap first aid kit box yang terdapat di Manggar Base.
Sedangkan untuk weekly inspection table dibuat untuk mempermudah dalam
pengecekan keadaan first aid kit box. Bentuk dari tabel ini hampir sama dengan
monthly inspection table. Yang membedakan antara kedua tabel tersebut adalah pada
tabel ini tidak terdapat kolom inspector sign, melainkan diganti dengan kolom minggu
dalam setiap bulannya. Hal ini terjadi karena tabel tersebut diisi untuk setiap
minggunya, yang berarti dalam satu bulan akan dilakukan pengecekan sebanyak
empat kali sesuai dengan jumlah minggu dalam satu bulan. Cara mengisi tabel ini
yaitu dengan cara memberi tanda centang atau tanda silang pada kolom minggu
keberapa saat dilakukan pengecekan di bulan tersebut. Kolom diisi dengan tanda

35
centang apabila first aid kit box dalam keadaan baik, first aid kit box tersegel dan segel
masih dalam keadaan baik, serta isi first aid kit box sesuai denagn list yang tersedia.
Sedangkan kolom diisi dengan tanda silang jika salah satu dari ketiga ketentuan
tersebut tidak sesuai.
Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi kepada rekan kerja saat
menemui kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
b. Mahasiswa diperbolehkan berkeliling ke seluruh area base dengan menggunakan
PPE (Personal Protective Equipment) yang diharuskan.
c. Mahasiswa diperbolehkan melakukan inspeksi di seluruh area base.

4.2.13. Membuat Safe Haven Requirement


Setiap kantor yang dimiliki oleh PT Schlumberger dilengkapi dengan safe haven room.
Ruangan ini berfungsi untuk menampung seluruh para pekerja apabila sewaktu-waktu
terjadi bencana besar ataupun terror yang mengancam keselamatan para pekerja PT
Schlumberger. Di dalam ruangan ini dilengkapi dengan fire extinguisher, first aid kit
box, alat komunikasi, cadangan makanan serta minuman, dll. Dengan adanya
perlengkapan yang terdapat di ruangan ini, maka diperlukan pengecekan berkala
terhadap perlengkapan yang ada. Mahasiswa ditugaskan untuk membuat monthly
check sheet, safe haven log sheet dan safe room controllers. Monthly check sheet
berfungsi sebagai alat inspeksi terhadap seluruh perlengkapan yang terdapat pada
safe haven room. Lembar ini berisikan daftar perlengkapan yang harus tersedia pada
safe haven room dan setiap bulannya perlu diperiksa. Cara mengisi lembar ini yaitu
dengan memberikan tanda centang (checklist) pada salah satu kolom yes atau no
atau n/a (not available) untuk setiap perlengkapan yang diperiksa. Kolom yes diberi
tanda centang jika perlengkapan yang diperiksa sesuai dengan jumlah yang telah
ditentukan. Kolom no diberi tanda centang jika perlengkapan yang diperiksa tidak
sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan. Sedangkan kolom n/a (not available)
diberi tanda centang jika perlengkapan tidak tersedia pada safe haven room. Untuk
kolom remarks diisi jika perlengkapan yang diperiksa memiliki catatan tambahan,
seperti tabung fire extinguisher tersedia pada safe haven room namun telah melewati
tanggal expired sehingga harus segera diganti dengan yang baru.

36
Safe haven log sheet merupakan lembar kehadiran yang akan diisi jika safe haven
room digunakan. Lembar ini digunakan untuk mendata para pekerja yang sedang
berada di safe haven room ketika keadaan darurat terjadi. Lembar ini terdiri dari
beberapa kolom yaitu name, segment, GIN number dan signature yang harus diisi
untuk mengetahui identitas pekerja tersebut.
Safe haven controllers merupakan sebuah lembar yang berisikan daftar perlengkapan
yang wajib ada di safe haven room. Perbedaan lembar ini dengan monthly check
sheet yaitu pada lembar ini tidak terdapat kolom yang perlu diisi oleh inspector.
Lembar ini nantinya hanya akan di tempel pada di dalam safe haven room dan sebagai
alat kontrol perlengkapan yang ada.
Dalam pelaksanaan tugas ini, mahasiswa diberikan wewenang yaitu :
a. Mahasiswa diperbolehkan untuk mengakses safe haven room.
b. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
menemui kesulitan.
c. Mahasiswa diperbolehkan mengikuti meeting yang membahas mengenai security
audit untuk menambah pengalaman dan wawasan mahasiswa.

4.2.14. Melakuakan First Aid Kit Inspection


First aid kit yang dimiliki perusahaan antara lain first aid kit box, first aid kit red bag
dan malaria kit. Setiap first aid kit terdiri dari obat-obatan dan peralatan yang sesuai
dengan Permenaker yang berlaku. Mahasiswa ditugaskan untuk melakukan inspeksi
terhadap setiap first aid kit yang dimiliki perusahaan. Mahasiswa melakukan tugas
dengan melakukan pengecekan terhadap kesesuaian antara first aid kit list dengan
dengan first aid kit. Jika terdapat isi yang tidak sesuai dengan list atau telah expired,
mahasiswa akan mencatatnya kemudian akan melaporkan kepada rekan kerja agar
dapat segera di follow up. Kegiatan ini dilakukan satu bulan sekali. Dalam
menjalankan tugas, mahasiswa diberi wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diberikan akses untuk masuk ke ruangan yang memiliki first aid kit.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja jika
menemui kesulitan saat menjalankan tugas.

37
4.2.15. Melakukan Crane Inspection
Salah satu fasilitas operasi yang digunakan oleh PT. Schlumberger Geophysics
Nusantara adalah mobile crane. Perusahaan tidak memiliki sendiri fasilitas ini,
melainkan menyewa pada pihak ketiga. Mobile crane baru ada di base jika akan
dibutuhkan dan akan digunakan. Mahasiswa dengan rekan kerja HSE ditugaskan
untuk melakukan inspeksi terhadap mobile crane yang akan digunakan. inspeksi
dilakukan agar mobile crane siap digunakan dan mengurangi resiko bahaya yang
terjadi. Beberapa bagian yang diinspeksi yaitu boom, wire rope, load block, lamp,
hoist, dll. Hasil dari kegiatan inspeksi ini kemudian dilaporkan kepada engineering
pemilik mobile crane agar dapat segera diperbaiki dan mobile crane segera dapat
digunakan. Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang sebagai
berikut :
a. Mahasiswa diperbolehkan bertanya mengenai bagian-bagian mobile crane dan
kegunaannya.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk naik ke atas mobile crane dengan metode SIPP
yang telah diajarkan.

4.2.16. Melakukan Pengecekan MI Lab


Mahasiswa ditugaskan untuk membantu tim HSE melakukan pengecekan MI Lab
yang menjadi persiapan untuk dilakukan audit oleh klien PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara. Persiapan ini dilakukan dengan melakukan pengecekan
seluruh isi MI Lab untuk menemukan mana yang dapat menjadi temuan oleh klien dan
merupakan temuan yang bERPotensi menimbulkan bahaya. Hal ini perlu dilakukan
untuk meminimalkan jumlah temuan yang didapatkan oleh klien dan penilaian yang
diberikan terhadap PT. Schlumberger Geophysics Nusantara dapat maksimal. Dalam
melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diberikan akses untuk masuk ke dalam MI Lab.
b. Mahasiswa diperbolehkan bertanya mengenai isi MI Lab.
c. Mahasiswa diperbolehkan untuk bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
menemui kesulitan pada tugas yang dikerjakan.

38
4.2.17. Membuat PPE (Personal Protective Equipment) Sign
Beberapa ruangan dan area yang dimiliki oleh PT. Schlumberger Geophysics
Nusantara dilengkapi dengan PPE sign. PPE sign yang dipasang berfungsi untuk
mengingatkan para pekerja untuk selalu menggunakan PPE yang sesuai saat akan
memasuki ruangan atau area tertentu. Mahasiswa ditugaskan untuk membuat PPE
sign yang akan dipasang pada pintu masuk MI Lab. PPE sign yang harus dibuat oleh
mahasiswa terdiri dari safety glasses sign, coverall sign, safety shoes sign dan safety
gloves sign. Berikut merupakan wewenang yang diberikan kepada mahasiswa untuk
menjalankan tugasnya :
d. Mahasiswa diberikan akses untuk masuk ke dalam MI Lab.
e. Mahasiswa diperbolehkan untuk bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
menemui kesulitan pada tugas yang dikerjakan.

4.2.18. Membuat Attandance List


Dalam satu bulan, tim HSE mengadakan beberapa kegiatan training HSE bagi para
pekerja baru maupun para pekerja yang memiliki training certification yang hampir
expired. Mahasiswa ditugaskan untuk membuat lembar attendance list yang akan
digunakan untuk mendata setiap peserta training HSE. Tidak hanya digunakan saat
training HSE saja, lembar attendance list ini digunakan pula saat diadakan kegiatan
yang berhubungan dengan HSE. Selain untuk mendata para peserta kegiatan HSE,
lembar ini digunakan untuk mengetahui jumlah peserta yang telah mengikuti kegiatan
dan lembar ini dapat menjadi bukti dalam laporan kegiatan yang telah dibuat oleh tim
HSE. Lembar attendance list berisikan date/time, location, name, segment, job title
dan signature dari para peserta kegiatan. Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa
diberikan wewenang yaitu :
a. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk mengakses alat printer untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan.

4.2.19. Mengikuti Wireline LPT Campaign


Wireline LPT Campaign merupakan kegiatan yang dilakukan oleh segmen wireline
bagi para pekerja di segmen ini. Tema dari campaign ini adalah “Inspect It, Wear It!”

39
yang ditujukan untuk penggunaan PPE oleh para pekerja. Penggunaan PPE
merupakan kewajiban bagi para pekerja yang beraktivitas di area non-office. Kegiatan
ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan diri sendiri
maupun lingkungan sekitar pekerja. Campaign ini dilakukan dengan beberapa cara
yaitu dengan permainan yang berhubungan dengan PPE dan penjelasan mengenai
kegunaan setiap jenis PPE serta bahaya jika tidak menggunakan PPE yang sesuai
dengan aktivitasnya. Para peserta diajak bermain dengan mencocokkan antara
aktivitas yang dilakuakan dengan kesesuaian PPE yang digunakan. Permainan ini
bertujuan agar para peserta dapat mengetahui PPE yang harus digunakan saat
beraktivitas dan kegunaan dari setiap PPE yang ada. Setelah permainan selesai
dilakukan, selanjutnya tim memberikan penjelasan mengenai setiap jenis PPE yang
diperbolehkan untuk digunakan oleh perusahaan. Dalam kegiatan ini, mahasiswa
diberikan wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diperbolehkan untuk mengikuti seluruh kegiatan.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk bertanya jika tidak mengerti dengan isi kegiatan.

4.2.20. Melakukan Walk Around


Ketika mahasiswa sedang tidak mendapatkan tugas dari pembimbing maupun rekan
kerja, mahasiswa dapat melakukan walk around di area workshop. Mahasiswa
mengamati keadaan lingkungan sekitar workshop serta aktivitas para pekerja.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar
maupun para pekerjanya. Yang dilakukan mahasiswa dalam kegiatan ini adalah
mengamati lingkungan sekitar base apakah terdapat keadaan yang menimbulkan
resiko bahaya atau tidak. Contohnya seperti ditemukan tumpahan chemical liquid
pada lantai warehouse, tumpahan ini menimbulkan resiko bahaya yaitu membuat
lantai licin dan dapat mengakibatkan seseorang tERPeleset dan jatuh. Yang harus
dilakukan mahasiswa ataupun seseorang yang melihat tumpahan tersebut adalah
mengambil spill kit kemudian membersihkan lantai dari tumpahan. Setelah selesai
membersihkan lantai dari tumpahan, mahasiswa melaporkan kejadian pada QUEST.
Hal ini bertujuan agar semua orang yang memiliki akses pada QUEST dapat
mengetahui kejadian yang ada, dan dapat lebih berhati-hati dan peduli dengan
lingkungan sekitarnya. Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang
yaitu sebagai berikut :

40
a. Mahasiswa diberi akses untuk masuk ke seluruh area yang ada di base dengan
menggunakan PPE lengkap sesuai dengan ketentuan.
b. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja, jika
menemukan kejadian yang memiliki resiko bahaya.

4.2.21. Melakukan Filling Supplier/Vendor Contract


Selain bertugas membantu bagian HSE, mahasiswa juga bertugas untuk membantu
bagian procurement. Di bagian ini mahasiswa ditugaskan untuk melakukan filling
supplier/vendor contract. Untuk menyelesaikan tugas ini, yang dilakukan mahasiswa
adalah dengan membaca isi kontrak lalu merangkumnya ke dalam excel. Tugas ini
bertujuan untuk mempermudah tim procurement mengetahui siapa saja yang menjadi
supplier/vendor PT. Schlumberger Geophysics Nusantara dan dapat dengan mudah
mengetahui jangka waktu kontrak dengan mudah. Tugas ini diselesaikan selama lima
hati kerja. Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa diberi wewenang sebagai berikut
:
a. Mahasiswa diperbolehkan untuk mengetahui isi kontrak yang ada.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk bertanya dengan rekan kerja saat menemui
kesulitan dalam menyelesaikan tugas.

4.2.22. Melakukan Filling SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan)


Mahasiswa tidak hanya bertugas membantu bagian HSE saja, tetapi mahasiswa
bertugas pula untuk membantu bagian procurement dan bagian HR. Di bagian HR,
mahasiswa ditugaskan untuk melakukan filling SPT yang akan diberikan kepada
seluruh pekerja PT. Schlumberger Geophysics Nusantara. Karena jumlah pekerja
sangat banyak, maka diperlukan pengelompokkan berdasarkan abjad dan segmen
dari setiap pekerja. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pencarian saat
pengambilan, sehingga dokumen tidak berantakan dan hilang. Dalam melaksanakan
tugas, mahasiswa diberikan wewenang yaitu mahasiswa diberi akses untuk masuk
dan bekerja di ruangan HR.

4.2.23. Melakukan Filling Jaminan Kesehatan


PT. Schlumberger Geophysics Nusantara memberikan fasilitas jaminan kesehatan
bagi seluruh pekerjanya berupa jaminan hari tua dan jaminan pensiun. Pada tahun ini,

41
para pekerja akan menerima kartu jaminan kesehatan tersebut yang dapat diambil
pada tim HR. Mahasiswa diberi tugas untuk membantu tim HR yaitu dengan
melakukan filling jaminan kesehatan. Hal ini dilakukan agar dapat mempermudah para
pemiliki kartu jaminan kesehatan saat melakukan pengambilan, karena pengambilan
kartu tersebut dilakukan oleh pemilik kartu secara mandiri. Filling yang dilakukan
mahasiswa yaitu dengan mengelompokkan kartu jaminan kesehatan maupun jaminan
pensiun secara tERPisah, kemudian mengurutkan nama pekerja sesuai dengan
urutan abjad. Selain itu mahasiswa membuat lembar pengambilan yang berisikan
daftar nama pekerja yang diurutkan berdasarkan abjad serta keterangan segmennya,
yang harus ditanda tangani saat pengambilan kartu jaminan kesehatan. Mahasiswa
diberikan wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diperbolehkan menggunakan ruangan HR.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk bertanya pada rekan kerja, saat menemui
kesulitan dalam mengerjakan tugas.
c. Mahasiswa diperbolehkan untuk mengakses sistem yang berhubungan dengan
data pekerja.

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan


Dalam pelaksanaan kerja praktik, mahasiswa melakukan beberapa tahapan dalam
pengerjaan tugas yang diberikan. Berikut tahapan yang dilakukan dalam
pelaksanaannya :
4.3.1. Melakukan Training HSE
Setiap pekerja memiliki kewajiban untuk mengikuti training HSE secara online,
begitupula dengan mahasiswa yang melakukan kerja praktik di PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara. Training ini merupakan sebuah dasar yang harus dipahami
oleh setiap pekerja sebelum melakukan aktivitas. Metodologi pelaksanaan training
akan dijelaskan pada gambar 4.1. sebagai berikut :

42
Metodologi Pelaksanaan Training HSE

Mulai Melakukan tes


secara online

Mendapatkan LDAP
Lulus tes online

Mendapatkan
instruksi Mendapatkan
pelaksanaan verifikasi pada
QUEST

Mendownload
materi training Selesai

Mempelajari materi
training

Gambar 4.1. Flowchart Metodologi Pelaksanaan Training HSE

4.3.2. Mengikuti SIPP (Schlumberger Injury Prevention Program) Level 2


Selain training secara online, PT. Schlumberger Geophysics Nusantara mengadakan
pula training yang dilakukan langsung di dalam kelas. Training yang dilakukan di
dalam kelas diberikan oleh salah satu dari tim HSE yang berkompeten dibidangnya.
Training SIPP Level 2 merupakan salah satu training yang diberikan langsung di
dalam kelas karena memerlukan penjelasan dengan contoh aktivitas sehari-hari.
Berikut merupakan metodologi pelaksanaan training oleh mahasiswa yang dijelaskan
pada gambar 4.2. :
Metodologi Pelaksanaan
SIPP Training Level 2

Mulai

Mendapatkan
instruksi

Mengikuti kelas
training

Mendapatkan
verifikasi pada
QUEST

Selesai

Gambar 4.2. Flowchart Pelaksanaan SIPP Training Level 2

43
4.3.3. Mengikuti CTA (Commentary Task Assesment)
CTA merupakan kegiatan lanjutan dari training SIPP Level 2, yaitu dengan kegiatan
tes penerapan metode SIPP Level 2 pada setiap aktivitas sehari-hari. Tes ini bertujuan
untuk menilai apakah metode yang digunakan oleh mahasiswa tidak memiliki resiko
cidera atau tidak. Penjelasan mengenai metodologi pelaksanaan oleh mahasiswa
terdapat pada gambar 4.3. sebagai berikut :
Metodologi Pelaksanaan CTA

Mulai Mendapatkan
penilaian

Mendapatkan
Mendapatkan
instruksi
verifikasi pada
QUEST

Melakukan tes
Selesai

Memberikan
penjelasan dari tes
yang telah dilakukan

Gambar 4.3. Flowchart Pelaksanaan CTA

4.3.4. Editing Dokumen UPL-UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan


Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup)
Dokumen UPL-UKL yang dimiliki oleh PT. Schlumberger Geophysics Nusantara
setiap semesternya selalu dilakukan pembaharuan. Mahasiswa diminta untuk
melakukan editing agar dapat mempermudah tim HSE dalam melengkapi dokumen
yang ada. Pada gambar 4.4. akan dijelaskan mengenai metodologi pelaksanaan
tugas sebagai berikut :
Metodologi Pelaksanaan Editing UPL-UKL

Melakukan editing
Mulai pada tanggal dan
kata-kata yang tidak
menggunakan EYD

Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas

Mendapatkan draft
Selesai

Gambar 4.4. Flowchart Pelaksanaan Editing UPL-UKL

44
4.3.5. Editing ERP (Emergency Response Plan)
Pembaharuan ERP dilakukan secara rutin oleh tim HSE. Hal ini dilakukan karena ERP
berisikan contact list dari setiap penanggung jawab. Apabila terdapat perubahan pada
penanggung jawab, maka diperlukan editing pada ERP. Berikut merupakan
metodologi pelaksanaan tugas oleh mahasiswa yang dijelaskan pada gambar 4.5. :
Metodologi Pelaksanaan Editing ERP

Mulai Melakukan
perbaikan format

Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas

Mendapatkan draft
Selesai

Gambar 4.5. Flowchart Pelaksanaan Editing ERP

4.3.6. Membuat VICO Weekly & Monthly Report


Bahan yang digunakan dalam pembuatan VICO weekly & monthly report didapatkan
dari setiap report yang dilaporkan oleh para pekerja pada QUEST. Gambar 4.6.
merupakan penjelasan mengeani metodologi pelaksanaan tugas :
Metodologi Pembuatan VICO Weekly &
Monthly Report

Mulai Melakukan rekap


pada Excel

Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas

Mendownload
setiap report dari
Selesai
QUEST

Gambar 4.6. Flowchart Pembuatan VICO Weekly & Monthly Report

4.3.7. Mengikuti VICO Weekly Meeting


VICO weekly meeting diadakan setiap hari Jumat di kantor PT. VICO Indonesia yang
jarak tempuhnya lebih kurang tiga jam dari kantor PT. Schlumberger Geophysics
Nusantara Manggar Base. Gambar 4.7. merupakan penjelasan mengenai metodologi
pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh mahasiswa :

45
Metodologi Pelaksanaan VICO Weekly
Meeting

Melaporkan hasil
Mulai
meeting kepada tim
HSE

Mendapatkan
Melaporkan hasil
instruksi
meeting pada
QUEST

Mengikuti kegiatan
meeting Selesai

Gambar 4.7. Flowchart Pelaksanaan VICO Weekly Meeting

4.3.8. Mengikuti Kegiatan Emergency Drill


Emergency drill merupakan kegiatan simulasi bencana yang wajib diikuti oleh seluruh
pekerja PT. Schlumberger Geophysics Nusantara yang sedang berada di base
tersebut. Berikut merupakan penjelasan mengenai metodologi pelaksanaan yang
dilakukan oleh mahasiswa, yang digambarkan sebagai berikut :
Metodologi Pelaksanaan Kegiatan
Emergency Drill
Melaporkan hasil
Mulai kegiatan berupa
waktu penting
dalam kegiatan

Mendapatkan
instruksi
Melakukan review

Melaksanakan
kegiatan Selesai

Gambar 4.8. Flowchart Pelaksanaan Kegiatan Emergency Drill

4.3.9. Melakukan Mapping Safety Devices


Mengetahui letak dan jumlah safety devices yang dimiliki secara pasti dapat
membantu para inspector dalam melakukan pengecekan berkala secara efisien. Pada
gambar 4.9. di bawah ini akan dijelaskan mengenai metodologi dalam pelaksanaan
tugas oleh mahasiswa :

46
Metodologi Pelaksanaan Mapping
Safety Devices

Mulai
Melakukan editing

Mendapatkan
instruksi Melakukan review

Mendapatkan draft Melaporkan hasil


tugas

Melakukan
pengecekan Selesai

Gambar 4.9. Flowchart Pelaksanaan Mapping Safety Devices

4.3.10. Membuat General Checklist


Keadaan lingkungan di sekitar base sangat perlu diperhatikan, karena PT.
Schlumberger Geophysics Nusantara menggunakan beberapa bahan dasar yang
salah satunya berbentuk cairan. Dalam penanganan material yang berbentuk cairan,
dibutuhkan perlakuan yang baik dan benar. Apabila terjadi tumpahan, maka harus
segera dibersihkan agar tidak membahayakan orang lain. Hal tersebut merupakan
salah satu tujuan dibuatnya general checklist. Pada gambar di bawah ini, merupakan
penjelasan mengenai metodologi pelaksanaan tugas oleh mahasiswa :
Metodologi Pembuatan General
Checklist

Mulai
Mempelajari editing

Mendapatkan
instruksi Melakukan review

Mendapatkan draft Melaporkan hasil


tugas

Melakukan
pengecekan Selesai

Gambar 4.10. Flowchart Pembuatan General Checklist

47
4.3.11. Membuat Monthly Inspection Checklist
Setiap safety devices memerlukan pengecekan berkala yang dilakukan minimal satu
bulan sekali. Dengan adanya monthly inspection checklist, inspector memiliki dasar
dalam pengecekan setiap safety devices yang ada. Berikut merupakan penjelasan
mengenai metodologi pelaksanaan tugas oleh mahasiswa, yang terdapat pada
gambar 4.11. :
Metodologi Pembuatan Monthly
Inspection Checklist

Mulai
Melakukan editing

Mendapatkan
instruksi Melakukan review

Mendapatkan draft Melaporkan hasil


tugas

Melakukan
pengecekan Selesai

Gambar 4.11. Flowchart Pembuatan Monthly Inspection Checklist

4.3.12. Membuat First Aid Kit Requirement


First aid kit requirement dibuat agar dapat mempermudah para inspector dalam
melakukan pengecekan. Selain itu, dapat menjadi tanda bahwa first aid kit tersebut
telah diinspeksi. Pada gambar 4.12. akan dijelaskan mengenai metodologi
pelaksanaan tugas oleh mahasiswa :
Metodologi Pembuatan First Aid Kit
Requirement

Mulai Mencetak hasil


tugas

Mendapatkan
instruksi Memasang pada FA
Kit Box

Mendapatkan draft
Melaporkan hasil
tugas

Melaksanakan tugas
Selesai

Melakukan review

Gambar 4.12. Flowchart Pembuatan First Aid Kit Requirement

48
4.3.13. Membuat Safe Haven Requirement
Safe haven requirement sangat diperlukan sebagai alat pengecekan kelengkapan
yang harus ada di dalamnya. Mahasiswa ditugaskan untuk membuat safe haven
requirement berdasarkan ketentuan yang telah dibuat. Gambar 4.13 merupakan
penjelasan mengenai metodologi pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh mahasiswa
:
Metodologi Pembuatan Safe Haven
Room Requirement

Mulai Mencetak hasil


tugas

Mendapatkan
instruksi Memasang pada
safe haven room

Mendapatkan draft
Melaporkan hasil
tugas

Melaksanakan tugas
Selesai

Melakukan review

Gambar 4.13. Flowchart Pembuatan Safe Haven Room Requirement

4.3.14. Melakuakan First Aid Kit Inspection


PT. Schlumberger Geophysics Nusantara memiliki beberapa jenis first aid kit yang di
dalamnya terdiri dari beberapa macam obat-obatan dan perlengkapannya. Obat-
obatan dan perlengkapan tersebut memiliki tanggal kadaluarsa yang berbeda-beda.
Dengan melakukan inspeksi ini, maka dapat diantisipasi obat mana yang akan
kadaluarsa maupun yang telah kadaluarsa. Berikut merupakan penjelasan mengenai
metodologi pelaksanaan yang dijelaskan pada gambar 4.14 :
Metodologi Pelaksanaan First Aid Kit
Inspection

Mulai
Mencatat temuan

Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
kegiatan

Melakukan inspeksi
Selesai

Gambar 4.14. Flowchart Pelaksanaan First Aid Kit Inspection

49
4.3.15. Melakukan Crane Inspection
Dalam upaya meminimalkan resiko bahaya yang dapat terjadi, sebelum mobile crane
dioperasikan untuk mengangat barang dan material maka dilakukan kegiatan inspeksi
terlebih dahulu. Gambar 4.15. merupakan penjelasan mengenai metodologi
pelaksanaan tugas oleh mahasiswa :
Metodologi Pelaksanaan Crane Inspection

Mulai
Mencatat temuan

Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
kegiatan

Melakukan inspeksi
Selesai

Gambar 4.15. Flowchart Pelaksanaan Crane Inspection

4.3.16. Melakukan Pengecekan MI Lab


Kegiatan pengecekan MI Lab bertujuan untuk mempersiapkan lab sebelum diadakan
audit oleh pihak klien. Hal ini dilakukan agar dapat meminimalkan temuan yang
didapatkan saat audit dan penilaian yang dihasilkan dapat maksimal. Di bawah ini
merupakan gambar penjelasan dari metodologi pelaksanaan tugas oleh mahasiswa :
Metodologi Pelaksanaan Pengecekan MI
Lab

Mulai
Mencatat temuan

Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
kegiatan

Melakukan inspeksi
Selesai

Gambar 4.16. Flowchart Pelaksanaan Pengecekan MI Lab

4.3.17. Membuat PPE (Personal Protective Equipment) Sign


Beberapa area yang ada di dalam base memiliki resiko bahaya bagi setiap pekerja
yang beraktivitas di area tersebut. Untuk meminimalkan terjadinya resiko bahaya,
dibutuhkan alat pengingat agar pekerja menggunakan PPE yang sesuai. Alat

50
pengingat tersebut adalah PPE sign yang diletakkan pada setiap akses masuk menuju
suatu area yang memiliki resiko bahaya. Gambar 4.17. merupakan penjelasan
mengenai metodologi pelaksanaan tugas mahasiswa :
Metodologi Pembuatan PPE Sign

Mulai Mencetak hasil


tugas

Mendapatkan
instruksi Memasang pada
pintu MI Lab

Melakukan
pengamatan Melaporkan hasil
tugas

Membuat PPE sign


Selesai

Melakukan review

Gambar 4.17. Flowchart Pelaksanaan Pembuatan PPE Sign

4.3.18. Membuat Attandance List


Attendance list digunakan untuk mendaftar setiap peserta yang mengikuti suatu
kegiatan, salah satunya adalah training yang diadakan di dalam kelas. Berikut
merupakan penjelasan mengenai metodologi pelaksanaan tugas yang dijelaskan
pada gambar 4.18. :
Metodologi Pelaksanaan Pembuatan
Attandance List

Mulai Mencetak hasil


tugas

Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas

Mendapatkan draft
Selesai

Melaksanakan tugas

Gambar 4.18. Flowchart Pelaksanaan Pembuatan Attandance List

4.3.19. Mengikuti Wireline LPT Campaign


Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang diadakan untuk meningkatkan
kepedulian terhadap keselamatan kerja. Karena kegiatan ini berhubungan erat

51
dengan function HSE, maka tim HSE diikutsertakan dalam kegiatan ini. Berikut
merupakan penjelasan mengenai metodologi pelaksanaan kegiatan yang dijelaskan
pada gambar 4.19. :
Metodologi
Pelaksanaan Kegiatan
Wireline LPT Campaign

Mulai

Mendapatkan
instruksi

Mengikuti kegiatan
campaign

Selesai

Gambar 4.19. Flowchart Pelaksanaan Kegiatan Wireline LPT Campaign

4.3.20. Melakukan Walk Around


Setiap pekerja PT. Schlumberger Geophysics Nusantara wajib untuk memiliki rasa
peduli yang tinggi terhadap lingkungan sekitar maupun para pekerja lainnya. Kegiatan
ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kepedulian dari setiap pekerja. Karena dengan
kepedulian yang dimiliki terhadap sesama pekerja, dapat meminimalkan terjadinya
resiko bahaya. Berikut merupakan penjelasan mengenai metodologi pelaksanaan
kegiatan walk around oleh mahasiswa :
Metodologi Pelaksanaan Walk Around

Mulai Melakukan
perbaikan

Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
temuan pada QUEST

Melakukan kegiatan
berkeliling base Selesai

Mencatat temuan

Gambar 4.20. Flowchart Pelaksanaan Kegiatan Walk Around


4.3.21. Melakukan Filling Supplier/Vendor Contract
Setiap kontrak yang dilakukan antara PT. Schlumberger Geophysics Nusantara
dengan supplier/vendor memiliki masa berlaku yang berbeda-beda. Kegiatan ini

52
bertujuan untuk mempermudah tim procurement dalam menentukan kontrak mana
yang masih berlaku atau tidak. Gambar 4.21. merupakan penjelasan mengenai
metodologi pelaksanaan tugas oleh mahasiswa :
Metodologi Pelaksanaan Filling Supplier/
Vendor Contract

Membuat
Mulai
rangkuman dari isi
kontrak pada excel

Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas

Mendapatkan draft
Selesai

Mempelajari isi
kontrak

Gambar 4.21. Flowchart Pelaksanaan Filling Supplier/Vendor Contract

4.3.22. Melakukan Filling SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan)


Bulan April 2017 merupakan batas akhir pelaporan pajak oleh setiap pekerja di
seluruh Indonesia, salah satunya adalah PT. Schlumberger Geophysics Nusantara.
Untuk mempermudah para pekerja dalam mengambil dokumen SPT, mahasiswa
ditugaskan untuk mengurutkan setiap dokumen berdasarkan abjad. Berikut
merupakan penjelasan mengenai metodologi pelaksanaan tugas oleh mahasiswa :
Metodologi Pelaksanaan Filling SPT

Mulai Menyusun dokumen


pada tray

Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas

Mendapatkan draft
Selesai

Mengurutkan
dokumen
berdasarkan abjad

Gambar 4.22. Flowchart Pelaksanaan Filling SPT

4.3.23. Melakukan Filling Jaminan Kesehatan


Jaminan kesehatan merupakan fasilitas yang diberikan oleh PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara kepada setiap pekerjanya yang dikelola oleh tim HR. berikut

53
merupakan penjelasan mengenai metodologi pelaksanaan tugas yang dijelaskan
pada gambar 4.23. di bawah ini :
Metodologi Pelaksanaan Filling Jaminan
Kesehatan

Mulai Menyusun dokumen


pada tray

Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas

Mendapatkan draft
Selesai

Mengurutkan
dokumen
berdasarkan abjad

Gambar 4.23. Flowchart Pelaksanaan Filling Jaminan Kesehatan

4.4. Hasil Pekerjaan


Pekerjaan mahasiswa yang telah dilakukan selama pelaksanaan kerja praktik
menghasilkan hasil-hasil pekerjaan sebagai berikut :
4.4.1. Melakukan Training HSE
Gambar 4.24. merupakan hasil training HSE yang telah dilakukan mahasiswa selama
lebih kurang satu bulan. Gambar di bawah merupakan tampilan my certification pada
QUEST yang ditandai dengan warna hijau pada setiap training yang telah dilakukan
dan lulus.

Gambar 4.24. Hasil Training pada QUEST


4.4.2. Mengikuti SIPP (Schlumberger Injury Prevention Program) Level 2
Hasil dari pelaksanaan kegiatan training SIPP Level 2 dicatat pada training and
competency passport, seperti yang ada pada gambar 4.25.

54
Gambar 4.25. Hasil Training SIPP Level 2 pada Training and Competency
Passport

4.4.3. Mengikuti CTA (Commentary Task Assesment)


Berikut merupakan hasil kegiatan CTA yang ada pada QUEST.

Gambar 4.26. Hasil Tes CTA pada QUEST

4.4.4. Editing Dokumen UPL-UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan


Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup)
Hasil editing dokumen UPL-UKL tidak dapat dilampirkan karena banyaknya jumlah
dokumen yang di-edit.

4.4.5. Editing ERP (Emergency Response Plan)


Berikut merupakan hasil editing ERP yang dihasilkan oleh mahasiswa

55
Gambar 4.27. Hasil Editing ERP

4.4.6. Membuat VICO Weekly & Monthly Report


Berikut merupakan contoh hasil pembuatan VICO weekly & monthly report yang
dilakukan oleh mahasiswa selama empat bulan.

Gambar 4.28. Hasil VICO Weekly Report

Gambar 4.29. Hasil VICO Monthly Report


4.4.7. Mengikuti VICO Weekly Meeting
VICO weekly meeting dihadiri oleh seluruh tim HSE yang bekerjasama dengan PT.
VICO Indonesia. Berikut merupakan gambar saat dilaksanakan meeting di PT. VICO

56
Indonesia Badak Field. Salah satu hasil dari kegiatan weekly meeting ini yaitu
pembahasan mengenai RWP (Remedial Work Plans) yang telah dilaporkan dilakukan
perbaikan oleh tim HSE.

4.4.8. Mengikuti Kegiatan Emergency Drill


Kegiatan emergency drill diikuti mahasiswa sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 3
Maret 2017 di Badak Base dan pada tanggal 10 Maret 2017 di Manggar Base. Hasil
yang didapatkan dari kegiatan ini yang dilakukan di Badak Base, yaitu :
a. Pukul 17.03 alarm berbunyi tanda kebakaran terjadi.
b. Pukul 17.04 tim fire fighter membawa APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ke dalam
ruangan yang menjadi sumber percikan api.
c. Pukul 17.05 semua orang yang berada di Badak Base berkumpul untuk
menyelamatkan diri ke area Muster Point dan berhitung untuk memastikan antara
jumlah orang yang berkumpul dengan jumlah orang yang semestinya berada di
base agar tidak ada orang yang tertinggal atau terjebak dalam ruangan.
d. Pukul 17.07 tim ERT tiba di Muster Point dengan membawa satu korban patah
tulang, kemudian tim EIC menelepon tim VICO emergency line serta wireline
manager untuk memberitahukan bahwa telah terjadi bencana kebakaran namun
telah selesai ditangani oleh tim fire fighter.

4.4.9. Melakukan Mapping Safety Devices


Hasil pekerjaan dilampirkan pada bagian lampiran.

4.4.10. Membuat General Checklist


Hasil pekerjaan dilampirkan pada bagian lampiran.

4.4.11. Membuat Monthly Inspection Checklist


Hasil pekerjaan dilampirkan pada bagian lampiran.

4.4.12. Membuat First Aid Kit Requirement


Berikut merupakan hasil dari pembuatan first aid kit requirement yang berupa monthly
inspection table dan weekly inspection table.

57
Gambar 4.30. First Aid Kit Box Monthly Inspection Table

Gambar 4.31. First Aid Kit Box Weekly Inspection Table

4.4.13. Membuat Safe Haven Requirement

Gambar 4.32. Safe Haven Room Monthly Check Sheet

58
Gambar 4.33. Safe Haven Room Log Sheet

Gambar 4.34. Safe Haven Room Controllers

4.4.14. Melakuakan First Aid Kit Inspection


Berikut merupakan hasil kegiatan first aid kit inspection yang dilakukan pada first aid
kit box dan first aid kit red bag.

59
Gambar 4.35. Hasil Inspeksi pada First Aid Kit Box

Gambar 4.36. Hasil Inspeksi pada First Aid Kit Red Bag

4.4.15. Melakukan Crane Inspection


Berikut merupakan hasil inspeksi mobile crane yang dilakukan oleh tim HSE.

Gambar 4.37. Lampu Mobile Crane Tidak Menyala

60
Gambar 4.38. Keadaan Boom pada Mobile Crane

Gambar 4. 39. Keadaan Wire Rope pada Mobile Crane

4.4.16. Melakukan Pengecekan MI Lab


Hasil dari kegiatan pengecekan MI Lab tidak dapat dilampirkan.

4.4.17. Membuat PPE (Personal Protective Equipment) Sign


Berikut merupakan hasil pembuatan PPE sign untuk MI lab Manggar Base.

Gambar 4.40. PPE Sign

61
4.4.18. Membuat Attandance List
Berikut merupakan hasil pembuatan attendance list oleh mahasiswa.

Gambar 4.41. Lembar Attandance List

4.4.19. Mengikuti Wireline LPT Campaign


Hasil dari kegiatan wireline LPT campaign tidak dapat dilampirkan.

4.4.20. Melakukan Walk Around


Berikut merupakan hasil atau temuan saat melakukan walk around oleh mahasiswa.

Gambar 4.42. Eye Wash Tidak Berisi

62
Gambar 4.43. Fire Extinguisher Belum Diinspeksi

Gambar 4.44. Terdapat Tumpahan Bahan Kimia pada Lantai Warehouse

4.4.21. Melakukan Filling Supplier/Vendor Contract


Berikut merupakan hasil filling supplier/vendor contract yang dilakukan oleh
mahasiswa.

Gambar 4.45. Rekapan Supplier/Vendor Contract

4.4.22. Melakukan Filling SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan)


Hasil dari kegiatan filling SPT tidak dapat dilampirkan.

63
4.4.23. Melakukan Filling Jaminan Kesehatan
Berikut merupakan hasil filling jaminan kesehatan yang dilakukan oleh mahasiswa.

Gambar 4.46. Rekapan Filling Jaminan Kesehatan

4.5. Evaluasi
Mahasiswa yang akan melaksanakan kerja praktik, harus mengenal lebih dahulu
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan oil and gas services company. Hal ini
bertujuan agar mahasiswa paham dengan istilah-istilah yang digunakan perusahaan
ini. Sehingga pada akhirnya mahasiswa dapat paham dengan istilah-istilah yang ada
di lingkungan kerja.
Manfaat yang dirasakan oleh mahasiswa dengan melaksanakan kerja praktik ini, yaitu
dapat belajar mengenai dunia kerja yang cukup berbeda dengan dunia kuliah. Serta
budaya kerja yang dimiliki oleh perusahaan membuat mahasiswa menjadi lebih
disiplin.

64
BAB 5
PENUTUP

Mahasiswa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktik. Mahasiswa memohon
maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan yang kurang tepat dalam laporan
ini. Mahasiswa berharap agar kegiatan kerja praktik ini dapat semakin bermanfaat dan
dapat terus ditingkatkan. Semoga laporan ini dapat berguna di kemudian hari. Sekali
lagi mahasiswa mengucapkan terima kasih.

65
LAMPIRAN

Gambar 1. Mahasiswa Bersama HSE Team Lead Ibu Dyan Oktriani

Gambar 2. Mahasiswa Bersama Rekan Kerja Tim HSE

66
Gambar 3. Mahasiswa Bersama Tim Procurement

Gambar 4. Mahasiswa Ketika Melakukan Kunjungan ke Tamapole Base

Gambar 5. Mahasiswa Bersama Seluruh Wireline Crew di Badak Base

67
Gambar 6. Ketika Mahasiswa Mengikuti Safety Meeting di Badak Base

Gambar 7. Ketika Mahasiswa Mengikuti VICO Weekly Meeting di Badak

Gambar 8. Ketika Mahasiswa Mengikuti Wireline LPT Campaign

68
69

Anda mungkin juga menyukai