Disusun oleh :
Maria Goretti Aquina
NPM : 13 06 07570
1
2
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-
Nya sehingga pen dapat menyelesaikan kerja praktik dan dapat menyelesaikan
pembuatan laporan akhir kerja praktik ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk menunjang pemahaman dari
berbagai macam teori pada mata kuliah yang telah diambil oleh mahasiswa. Akhir kata
penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah turut membantu
selama kerja praktik ini berlangsung, yaitu kepada:
1. Ibu Luciana Triani Dewi, S.T, M.T., selaku dosen pembimbing kerja praktik.
2. Ibu Dyan Oktriani, selaku HSE Team Lead yang telah memberi kesempatan
untuk melakukan kerja praktik di perusahaan serta menjadi pembimbing saya
selama menjalankan kerja praktik.
3. Bapak Kardo Jakson Hutauruk dan Bapak Muhammad sebagai rekan kerja di
HSE telah banyak membantu dan berbagi pengalaman.
4. Seluruh jajaran staf dan pegawai dari PT. Schlumberger Geophysics
Nusantara yang telah banyak membantu dan sangat ramah.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan yang tidak
bisa disebutkan satu-persatu
Kiranya dengan selesainya laporan ini, dapat membantu semua pihak yang
membacanya dan dapat diambil manfaatnya.
Penyusun juga menyadari dalam pembuatan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Surat Keterangan Pelaksanaan Kerja Praktik
Kata Pengantar…………………………………………………………………… i
Daftar Isi…………………………………………………………………………….ii
Bab 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………….. 1
1.2. Tujuan…………………………………………………………………………. 2
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik………………………….. 2
Bab 2. Tinjauan Umum Perusahaan
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan……………………………………………….. 3
2.2. Struktur Organisasi…………………………………………………………… 6
2.3. Manajemen Perusahaan…………………………………………………….. 11
Bab 3. Tinjauan Sistem Perusahaan
3.1. Proses Bisnis Perusahaan atau Unit Usaha atau Departemen…………. 14
3.2. Layanan yang Diberikan…………………………..………………………… 15
3.3. Proses Operasi..……………………………………………………….. ……. 17
3.4. Fasilitas Operasi..…………………………………………………………….. 17
Bab 4. Tinjauan Pekerjaan Mahasiswa
4.1. Lingkup Pekerjaan…………………………………………………………… 23
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan……………………... 23
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan……………………………………….. 37
4.4. Hasil Pekerjaan……………………………………………………………….. 49
Bab 5. Penutup…………………………………………………………………… 60
Lampiran……………………………………………………………………………. iii
5
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, tujuan, serta tempat dan waktu
pelaksanaan kerja praktik.
Kerja praktik ini harus dilakukan selama minimal 1 (satu) bulan di perusahaan yang
bisa dipilih sendiri oleh para mahasiswa sepanjang perusahaan itu memenuhi
persyaratan sebagai tempat kerja praktik yang ditetapkan oleh PSTI UAJY.
6
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktik ini adalah:
1. Melatih kedisiplinan.
2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.
3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
4. Melihat secara langsung aktivitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan keadaan sebenarnya
yang ada di tempat kerja.
6. Menambah wawasan mengenai sistem bisnis.
7
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur
organisasi dan manjemen perusahaan.
8
segmen-segmen PT Schlumberger Geophysics Nusantara sebelum dikirim ke
pengelola limbah bahan berbahaya dan beracun yang mempunyai izin.
Di lokasi kegiatan selain kantor operasional juga terdapat laboratorium elektronik,
laboratorium kimia, workshop untuk tools dan mechanical, radioactive bunker,
washbay, preassure test bay, dan wireline spooling cable bay, serta open yard yang
digunakan untuk menempatkan peralatan yang berukuran besar.
9
b. The Most CeRMAT Frequency Tahun 2016
The Most CeRMAT Frequency merupakan salah satu kategori penghargaan yang
diberikan oleh PT. Total E&P Indonesie pada acara Mahakam Award kepada mitra
kerjanya yaitu PT. Schlumberger Geophysics Nusantara. Penghargaan ini
diberikan atas pencapaian PT. Total E&P Indonesie beserta mitra kerja
berprestasi dalam upaya menjaga keselamatan kerja selama tahun 2015 sampai
dengan 2016.
d. Peringkat Hijau
Gubernur Kalimantan Timur menetapkan PT. Schlumberger Geophysics
Nusantara untuk mendapatkan peringkat Hijau. Penghargaan ini diberikan atas
partisipasi PT. Schlumberger Geophysics Nusantara dalam program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingungan Hidup tahun 2015-
2016.
10
2.2. Struktur Organisasi
Perusahaan ini memiliki struktur organisasi yang terdiri dari beberapa segments serta
operation function support. Berikut tugas-tugasnya (bagan struktur organisasi
terlampir) :
2.2.1. Segment
a. Artificial Lift
Nama jabatan : Field Service Supervisor
Tanggung jawab :
i. Mengarahkan keselamatan, kinerja, pelatihan dan pengembangan karyawan
yang ditunjuk sesuai dengan pedoman perusahaan, agar memenuhi tujuan
perusahaan.
ii. Mengoptimalkan penjadwalan pergantian personil dan kru secara efisien.
iii. Mempertahankan pengetahuan pasar yang terus menerus, termasuk aktivitas
kompetitif, rencana dan kebutuhan klien dan pangsa pasar.
11
b. Well Testing
Nama jabatan : Field Service Manager
Tanggung jawab :
i. Menjaga hubungan erat dengan klien dan menjamin kesadaran akan aktivitas
klien yang diusulkan.
ii. Merencanakan dan mengajukan persetujuan manajer operasional, mengenai
persyaratan personil dan peralatan.
iii. Mengatur dan mengendalikan pemeliharaan semua peralatan sesuai dengan
prosedur.
c. Wireline
Nama jabatan : Field Service Manager
Tanggung jawab :
i. Menjaga hubungan erat dengan klien dan menjamin kesadaran akan aktivitas
klien yang diusulkan.
ii. Merencanakan dan mengajukan persetujuan manajer operasional, mengenai
persyaratan personil dan peralatan.
iii. Mengatur dan mengendalikan pemeliharaan semua peralatan sesuai dengan
prosedur.
d. MI SWACO
Nama jabatan : Operations Support Engineer
Tanggung jawab :
i. Meninjau, mengevaluasi dan mempersiapkan prospek dan tawaran insentif.
ii. Membantu dan menerapkan teknik baru pada Rig.
iii. Mengembangkan dan memelihara kontak dengan pelanggan departemen
drilling/technical.
e. Well Services
Nama jabatan : Field Service Manager
Tanggung jawab :
iv. Menjaga hubungan erat dengan klien dan menjamin kesadaran akan aktivitas
klien yang diusulkan.
12
v. Merencanakan dan mengajukan persetujuan manajer operasional, mengenai
persyaratan personil dan peralatan.
vi. Mengatur dan mengendalikan pemeliharaan semua peralatan sesuai dengan
prosedur.
g. Completion
Nama jabatan : Field Service Manager
Tanggung jawab :
i. Menjaga hubungan erat dengan klien dan menjamin kesadaran akan aktivitas
klien yang diusulkan.
ii. Merencanakan dan mengajukan persetujuan manajer operasional, mengenai
persyaratan personil dan peralatan.
iii. Mengatur dan mengendalikan pemeliharaan semua peralatan sesuai dengan
prosedur.
h. Cameron
Nama jabatan : Operations Support Engineer
Tanggung jawab :
i. Meninjau, mengevaluasi dan mempersiapkan prospek dan tawaran insentif.
ii. Membantu dan menerapkan teknik baru pada Rig.
iii. Mengembangkan dan memelihara kontak dengan pelanggan departemen
technical.
13
2.2.2. Operation Function Support
a. Nama jabatan : KAL OFS Sub-Geomarket Manager
Tanggung jawab :
i. Berpartisipasi dalam acara rekrutmen terpusat
ii. Meningkatkan kesadaran akan struktur perusahaan
iii. Meninjau perjanjian dan praktik antar perusahaan
b. Account / Marketing
Nama jabatan : Account Manager
Tanggung jawab :
i. Melakukan peninjauan terhadap prosedur finansial.
ii. Bertanggung jawab terhadap aktivitas sehari-hari yang dilaksanakan oleh tim
keuangan.
iii. Bertaggung jawab terhadap perbaikan sistem termasuk proses keuangan.
c. Logistic
Nama jabatan : Logistics Specialist (Domestic Logistics Team Lead)
Tanggung jawab :
i. Mengelola tim logistik domestik dan menjalankan proses dan sitem yang
terkait.
ii. Melakukan peninjauan kinerja bulanan dengan laporan operasional dan KPI.
iii. Melakukan audit faktur bulanan untuk memastikan pemenuhan kontrak dalam
proses penagihan.
d. HR
Nama jabatan : HR Representative
Tanggung jawab :
i. Mengkoordinasikan kegiatan pelatihan dan perekrutan internal dan eksternal.
ii. Bertindak sebagai titik kontak pertama bagi karyawan mengenai masalah
hubungan karyawan dan/atau kekhawatiran tentang motivasi dan kepuasan
kerja.
iii. Mengatur dan mengadakan pertemuan dengan karyawan mengenai kebijakan
ketenagakerjaan, tunjangan dan kompensasi.
14
e. Procurement
Nama jabatan : Supplier Manager
Tanggung jawab :
i. Menyiapkan dan mengelola negosiasi agar sesuai dengan strategi sumber.
ii. Memastikan kesepakatan yang dinegosiasikan benar dilaksanakan dan
dipatuhi.
iii. Memastikan bahwa kapasitas pemasok sesuai dengan permintaan.
f. Materials
Nama jabatan : Material Supervisor
Tanggung jawab :
i. Memimpin, mengarahkan, melatih dan mengelola timnya (Storekeepers &
Material Specialist).
ii. Berpartisipasi dalam program penghitungan fisik berkala untuk memenuhi
persyaratan perusahaan.
iii. Bertanggung jawab atas penutupan pesanan pembelian sampai penerimaan
di sistem manajemen gudang.
h. HSE
Nama jabatan : HSE Specialist
Tanggung jawab :
i. Mengembangkan kesadaran manajer dan memastikan HSE merupakan
bagian integral dari tanggung jawab dan tujuan manajemen.
ii. Memberikan saran kepada manajemen mengenai tindakan perbaikan yang
diperlukan.
15
iii. Mengkoordinasikan dan berpartisipasi aktif dalam penyaringan dan pelatihan
HSE untuk semua personil, termasuk kontraktor.
i. IT
Nama jabatan : Service Team Leader
Tanggung jawab :
i. Memastikan mutu pelatihan, kesadaran dan pengalaman karyawan
dipertahankan.
ii. Menjaga kerahasiaan data dan dokumentasi perusahaan.
iii. Mengidentifikasi masalah operasional dan berkontribusi pada resolusi mereka.
b. Misi
Our aim is to continually extend the technical limits of oilfield products and services
and to set the direction for others to follow.
16
Living by the same high standards of safety and business practices, everywhere
we work.
Understanding and exceeding our customers’, employees’, and stakeholders’
expectations.
2.3.5. Ketenagakerjaan
PT Schlumberger memiliki beberapa peraturan yang harus ditaati oleh setiap
karyawan, antara lain sebagai berikut :
a. Jam kerja : pkl 08.00 – 17.00 WITA
b. Waktu Istirahat : pkl 12.00 – 13.00 WITA
c. Setiap karyawan yang akan masuk atau keluar dari area base diwajibkan untuk
menempelkan kartu PKI (Public Key Infrastructure) yang dimiliki.
17
d. Setiap karyawan yang akan berkegiatan di area workshop diwajibkan untuk
menggunakan PPE (Personal Protective Equipment) lengkap (coverall, safety
shoes, safety glasses dan high impact gloves) sesuai dengan standar yang dimiliki
oleh perusahaan.
18
BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses bisnis dari unit usaha/departemen
perusahaan, beberapa contoh layanan yang dierikan, proses operasi dan fasilitas
operasi.
Mulai
Mengajukan kontrak
Menerima kontrak Menerima dokumen
kerja untuk suatu
kerja dengan client HSE dari klien
layanan
Mempelajari
dokumen HSE
Melakukan tinjauan
lapangan untuk
akses menuju lokasi
kerja
Apakah akses
Mencari jalan
jalan menuju
alternatif menuju
lokasi aman
lokasi
dilalui?
Melanjutkan
kegiatan tinjauan
lapangan
Melaporkan hasil
tinjauan lapangan
Mempersiapkan
seluruh PPE yang
sesuai dengan
aktivitas di lokasi
kerja client
Melakukan
Lokasi, pekerja dan mobilisasi peralatan
peralatan kerja siap yang akan
untuk digunakan digunakan di lokasi
kerja
Siap memberikan
layanan bagi client
Bekerja sesuai
dengan layanan
yang diminta oleh
client
Informasi diberikan
Informasi diterima
kepada client
Selesai
19
Proses bisnis dimulai dari client meminta kerja sama dengan PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara untuk memberikan salah satu layanannya. Hubungan kerja
dimulai dengan disetujuinya kontrak kerja antara client dengan function procurement.
Client memberikan dokumen yang berkaitan dengan HSE untuk dipelajari oleh tim
HSE sebelum pelaksanaan kegiatan. Setelah dokumen dipelajari oleh tim HSE,
kemudian tim HSE melakukan tinjauan lapangan untuk mengetahui akses jalan
menuju lokasi kerja nantinya. Selain itu, tim HSE melakukan penilaian terhadap resiko
bahaya yang dapat terjadi mulai dari akses jalan hingga lokasi kerja yang akan
digunakan. Hal ini penting untuk dilakukan untuk dapat meminimalkan resiko bahaya
yang terjadi. Jika akses jalan yang digunakan memiliki resiko bahaya yang tinggi,
maka tim HSE harus mencari jalan alternatif sebagai akses jalan mobilisasi. Tim HSE
tidak hanya mempersiapkan akses jalan menuju lokasi kerja saja, namun tim HSE
juga mempersiapkan setiap PPE (Personal Protective Equipment) yang sesuai
dengan lingkungan kerja milik client. Setelah seluruh persiapan dilakukan, maka
peralatan dan para pekerja yang dimiliki segment untuk menjalankan proses operasi
dapat dipindahkan ke lokasi kerja. Para pekerja melaksanakan aktivitas kerjanya
sesuai dengan kontrak kerja yang telah disetujui. Bila aktivitas layanan telah selesai
dilakukan, informasi yang didapatkan dari aktivitas tersebut kemudian diberikan
kepada client dan selesai.
b. Well Testing
Well Testing atau Pengujian Sumur memiliki tujuan utama yaituuntuk menentukan
kemampuan suatu lapisan atau formasi untuk berproduksi. Prinsip well testing
adalah dengan memberikan gangguan kesetimbangan tekanan terhadap sumur
20
yang akan diuji dan usaha ini dilakukan dengan menutup sumur pada waktu
tertentu atau dengan memproduksikan sumur dengan lajualir yang konstan.
Apabila pengujian sumur dilakukan dengan baik dan tepat dan hasilnya dianalisa
secara tepat, maka akan didapatkan informasi-informasi yang berguna untuk
menganalisa kerusakan dan produktivitas formasi tersebut. Data dari well testing
sumur produksi sangat penting bagi para ahli perminyakan untuk dapat dianalisa.
Terdapat empat kemungkinan hasil analisa yang membuat tidak stabilnya
produksi sumur, yaitu kerusakan peralatan produksi, kenaikan viskositas minyak,
penurunan permeabilitas minyak dan penurunan tekanan reservoir.
c. Wireline
Wireline merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu operasi work over dan
well service. Penggunaan wireline ini sangat ekonomis bila dibandingkan dengan
metode yang digunakan masa sebelumnya. Operasi-operasi utama work over
pasti memerlukan penggunaan wireline. Penggunaan wireline termasuk
diantaranya dalam operasi completion, pemasangan peralatan bawah
permukaan, pembersihan parafin, pasir dan scale dalam tubing.
d. Well Services
Well services merupakan suatu bagian pekerjaan yang bertugas untuk menangani
segala kegiatan yang berhubungan dengan sumur produksi. Kegiatan tersebut
meliputi usaha agar sumur siap diproduksi (initial completion) ataupun usaha
untuk memperbaiki sumur akibat kerusakan saat produksi (work over). Semua
kegiatan yang dilakukan ini bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan
laju produksi sumur.
e. Completion
Well Completion merupakan tahap akhir dari proses pemboran. Setelah proses
pemboran selesai, biasanya akan dilakukan pengukuran terhadap kondisi formasi
sumur di bawah permukaan dengan wireline logging atau dengan drill stem test.
Apabila sumur bernilai ekonomis, maka dapat dilanjutkan ke proses well
completion. Namun jika sumur tidak bernialai ekonomis, maka sumur akan ditutup
atau diabaikan dengan plug (cement retainer).
21
3.3. Proses Operasi
Layanan yang terdapat di PT. Schlumberger Geophysics Nusantara memiliki proses
operasi yang berbeda-beda, berikut akan dijelaskan mengenai proses operasi untuk
setiap layanannya.
a. Well Testing
i. Pertama-tama yakinkan bahwa setiap kran yang terletak sebelum Wash Tank,
pada test header dan pada inlet boot atau inlet separator sudah dalam
keadaan terbuka.
ii. Periksa bahwa tidak ada fluida dari sumur minyak lain yang masuk ke test line,
dengan memperhatikan manifold header.
iii. Setelah yakin bahwa semuanya sudah sesuai dengan semestinya, buka kran
jalur tes kira-kira ½ terbuka dan tutup kran yang ke jalur produksi. Kemudian
teruskan membuka kran jalur tes yang masih tertutup (menjadi terbuka
sepenuhnya).
iv. Sesudah itu tunggu beberapa saat sampai meter berjalan dengan lancar.
v. Bila test meter sudah berjalan dengan lancar, maka tes sudah bisa dimulai
dengan mencatat jam dan angka yang ditunjukkan oleh meter tersebut. Ukur
level di tangki tes setelah normal/rata di dalam tangki untuk jam pertama
pengukuran.
vi. Ukur tekanan dan temperatur tubing, melalui sample switch.
vii. Awasi selama tes berlangsung jangan sampai terjadi fluid over flow.
viii. Sesuaikan lamanya tes dengan kapasitas tangki tes.
ix. Alirkan produksi sumur kembali ke jalur produksi
x. Pompakan fluida di dalam tangki tes ke jalur produksi.
xi. Buat laporan dan kirimkan ke Supervisor.
22
menggerakkan forklift tersebut yaitu dengan menggunakan bahan bakar solar.
Setiap operator forklift di PT. Schlumberger Geophysics Nusantara harus
mengikuti dan lulus pelatihan yang diadakan oleh perusahaan serta memiliki
lisensi untuk mengoperasikan forklift. Pekerja yang tidak berkompeten untuk
mengoperasikan forklift, dilarang keras untuk mengoperasikannya dan hanya
beberapa pekerja saja yang dapat menjadi operator forklift. Forklift yang
digunakan adalah forklift yang memiliki dua besi memanjang didepannya yang
dapat dikaitkan ke dalam pallet. Forklift mampu mengangkat material hingga
mencapai ketinggian lebih kurang 3 meter. Berikut merupakan gambar dari forklift
yang digunakan
b. Overhead Crane
Overhead crane selain berfungsi sebagai alat pengangkat, juga dapat berfungsi
sebagai alat pemindah barang meskipun barang yang dipindahkan terbatas hanya
di dalam ruangan saja. Tetapi overhead crane bekerja sangat efektif karena
gerakkannya dapat maju-mundur dan ke kiri-ke kanan. Tidak seperti operator
forklift yang jumlahnya dibatasi, untuk operator overhead crane dapat dilakukan
oleh siapapun namun jika telah mengikuti pelatihan yang diberikan perusahaan
terlebih dahulu. Pelatihan tersebut bersifat wajib, karena dengan pelatihan
tersebut para pekerja dapat mengetahui cara penggunaan overhead crane
dengan baik dan benar sehingga dapat meminimalisir kecelakaan kerja. Overhead
crane yang terdapat di PT. Schlumberger Geophysics Nusantara digunakan di
wilayah workshop untuk membantu mengangkat dan memindahkan mesin yang
akan, sedang, maupun telah selesai diperbaiki. Berikut merupakan contoh gambar
overhead crane yang digunakan
23
Gambar 3.3. Overhead Crane
c. Mobile Crane
Mobile crane adalah crane yang terdapat langsung pada mobile (truck) sehingga
dapat dibawa langsung pada lokasi kerja tanpa harus menggunakan kendaraan
(trailer). Crane ini memiliki kaki (pondasi atau tiang) yang dapat dipasangkan
ketika beroperasi, ini dimaksudkan agar ketika beroperasi crane menjadi
seimbang. Fungi dari mobile carane hampir sama dengan overhead crane, yaitu
untuk membantu pengangkatan barang khususnya pengangkatan ke tempat yang
sangat tinggi karena mobile crane memiliki boom dengan panjang lebih kurang 57
meter. Untuk pengoperasian mobile crane, tidak dilakukan oleh pekerja dari PT.
Schlumberger Geophysics Nusantara melainkan oleh pihak ketiga bersamaan
dengan mobile crane tersebut. Mobile crane yang ada bukan merupakan milik
perusahaan, melainkan milik pihak ketiga. Namun setiap operator yang bertugas,
harus mengikuti pelatihan yang diberikan perusahaan serta memiliki lisensi untuk
mengoperasikan mobile crane. Berikut merupakan contoh gambar mobile crane
yang digunakan
24
d. Safety Helmet
Safety helmet merupakan salah satu alat pelindung diri yang wajib digunakan oleh
setiap pekerja maupun visitor yang memasuki wilayah PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara, kecuali wilayah kantor. Terdapat tiga warna safety helmet
berbeda yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencerminkan posisi orang tersebut,
yaitu warna putih untuk para pekerja PT. Schlumberger Geophysics Nusantara,
warna kuning untuk para sub kontraktor dan warna hijau bagi para pekerja dalam
masa training. Berikut merupakan contoh gambar safety helmet yang digunakan
oleh para pekerja
e. Safety Glasses
Safety glasses merupakan kacamata pelindung yang menutupi area disekitar
mata. Kacamata ini akan melindungi mata dari debu dan percikan bahan kimia
cair. Bahan dari kacamata ini mempunyai ketahanan yang tinggi guna melindungi
mata dengan lensa yang tahan oleh benturan dan frame yang tebuat dari bahan
plastik. Setiap pekerja yang melakuka aktivitas di wilayah workshop maupun
sedang berada di lokasi diwajibkan untuk menggunakan safety glasses agar dapat
melindungi area matanya. Berikut merupakan contoh gambar safety glasses yang
digunakan oleh para pekerja
25
f. Safety Shoes
Safety shoes adalah salah satu alat pelindung diri yang harus dipakai oleh setiap
pekerja ketika beraktivitas yang berguna untuk menghindari resiko kecelakaan
kerja. Bukan sekedar membuat perlindungan bagian tubuh pekerja terhadap
resiko kecelakaan kerja saja, tetapi dengan memakai safety shoes, pekerja akan
lebih leluasa bergerak hingga dapat meningkatkan efektivitas kerjanya. Beberapa
manfaat penggunaan safety shoes, yaitu dapat melindungi dari benda tajam dan
berbahaya, mencegah kecelakaan kerja yang fatal, melindungi dari benda panas,
melindungi dari cairan kimia berbahaya, menghindari pengguna agar tidak
terpeleset dan dapat melindungi mata kaki agar tidak cidera. Berikut merupakan
contoh gambar safety shoes yang digunakan oleh para pekerja
g. Safety Gloves
Safety gloves merupakan salah satu kebutuhan di dalam bidang kerja. Alat ini
berguna untuk melindungi tangan dari benda-benda tajam dan mencegah cidera
saat sedang bekerja. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ketika
memilih safety gloves, antara lain bahaya terpapar, benda yang dikerjakan apakah
korosif, panas, dingin, tajam atau kasar karena alat pelindung tangan berbeda-
beda dapat terbuat dari karet, maupun kain katun. Berikut merupakan contoh
gambar safety gloves yang digunakan oleh para pekerja :
26
h. Coverall
Coverall berfungsi untuk melindungi badan dari bahaya temperatur panas atau
dingin yang ekstrim, pajanan api dan benda-benda panas. Percikan bahan-bahan
kimia, cairan dan logam panas, uap panas, benturan dengan mesin, peralatan dan
bahan. Tergores, radiasi, binatang, tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri
dan jamur. Setiap pekerja yang akan beraktivitas di wilayah worshop maupun di
lokasi, wajib menggunakan coverall yang diberikan oleh PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak dari setiap
aktivitas yang dilakukan. Berikut merupakan contoh gambar coverall yang
digunakan oleh para pekerja
27
BAB 4
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup pekerjaan, tanggung jawab dan
wewenang mahasiswa, metodologi pelaksanaan pekerjaan oleh mahasiswa, dan hasil
pekerjaan mahasiswa.
28
HSE. Terdapat lebih kurang 50 training yang harus dilakukan oleh mahasiswa secara
online. Seluruh materi dari setiap training telah tersedia pada sistem yang bernama
QUEST. Setelah mempelajari materi yang ada, barulah mahasiswa dapat melakukan
tes secara online pula. Untuk dapat lulus tes training tersebut, mahasiswa harus
menjawab beberapa soal dalam waktu yang telah ditentukan. Apabila mahasiswa
tidak lulus tes, maka mahasiswa harus mengulang tes tersebut sampai dapat
menjawab pertanyaan dengan benar sesuai dengan minimal prosentase jawaban
benar. Jika mahasiswa berhasil lulus tes, maka secara otomatis terverifikasi pada
QUEST dan setiap training memiliki masa expired yang berbeda-beda dan harus
diperbaharui jika telah expired. Training ini mahasiswa lakukan lebih kurang selama
satu bulan. Mulai tanggal 25 Januari 2017 sampai dengan 24 Februari 2017. Dalam
melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diberi fasilitas laptop untuk mengerjakan training online.
b. Mahasiswa diperbolehkan bertanya jika mahasiswa menemui kesulitan dalam
melaksanakan training online.
29
a. Mahasiswa diberi materi sebagai bahan dalam training.
b. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
mahasiswa kesulitan memahami materi training.
30
perusahaan mengirimkan laporan mengenai keadaan lingkungan kepada BLH (Badan
Lingkungan Hidup) setempat sebanyak dua kali. Laporan keadaan lingkungan ini
berisikan antara lain kualitas udara dan kebisingan, hidrologi dan kualitas air, tata
guna lahan dan ruang terbuka hijau, dll. Mahasiswa diminta melakukan editing untuk
mempersiapkan dokumen UPL-UKL semester berikutnya agar siap digunakan. Hal-
hal yang dilakukan mahasiswa adalah memperbaiki kalimat yang memiliki makna
ganda, penulisan yang tidak sesuai dengan KBBI dan memperbaiki tulisan yang salah
(typo). Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang sebagai berikut
:
a. Mahasiswa diberi fasilitas laptop untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk membaca dan mengetahui dokumen terkait
tugas yang diberikan.
c. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
menemukan kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
31
4.2.6. Membuat VICO Weekly & Monthly Report
PT. VICO Indonesia merupakan salah satu klien yang dimiliki oleh PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara. Pastinya beberapa pekerja miliki PT. Schlumberger
Geophysics Nusantara melakukan kegiatan di area VICO. Setiap pekerja wajib untuk
melaporkan mengenai bahaya dan kejadian terkait HSE yang tak diinginkan pada
QUEST yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kepedulian pekerja terhadap
lingkungan maupun sesame rekan kerjanya. PT. VICO menargetkan setiap pekerja
PT. Schlumberger Geophysics Nusantara dapat melakukan report minimal sebanyak
empat report per orang per bulan. Mahasiswa ditugaskan untuk membuat weekly
report, yaitu dengan melakukan rekapan atas report yang telah di-submit dalam satu
minggu ke dalam bentuk Excel. Kemudian weekly report akan dikirimkan kepada tim
HSE PT. VICO Indonesia untuk di-review, kemudian akan dibahas dalam weekly
meeting dengan tim HSE PT. Schlumberger Geophysics Nusantara. Begitupula untuk
monthly report, mahasiswa melakukan rekapan terhadap seluruh weekly report dalam
satu bulan. Dan akan dikirimkan kepada tim HSE PT. VICO Indonesia. Dalam
melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diberi fasilitas laptop untuk menyelesaikan tugas.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk melihat seluruh report yang ada di dalam
QUEST.
c. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
menemui kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
32
a. Mahasiswa diberi fasilitas transportasi/mobil perusahaan untuk dapat sampai ke
lokasi meeting.
b. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat tidak
memahami isi dari meeting.
33
c. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
menemui kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
34
dalam lembar inspeksi. Setelah itu inspector dapat menjawab pertanyaan tersebut
dengan mengisi kolom penilaian. Jika terdapat jawaban yang tidak sesuai dengan
pertanyaan dan membutuhkan catatan, dapat dituliskan du dalam kolom komentar.
Satu lembar inspeksi ini digunakan untuk mengecek seluruh safety devices yang
berada dalam satu lokasi. Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan
wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi kepada rekan kerja saat
menemui kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
b. Mahasiswa diperbolehkan berkeliling ke seluruh area base dengan menggunakan
PPE (Personal Protective Equipment) yang diharuskan.
c. Mahasiswa diperbolehkan melakukan inspeksi di seluruh area base.
35
centang apabila first aid kit box dalam keadaan baik, first aid kit box tersegel dan segel
masih dalam keadaan baik, serta isi first aid kit box sesuai denagn list yang tersedia.
Sedangkan kolom diisi dengan tanda silang jika salah satu dari ketiga ketentuan
tersebut tidak sesuai.
Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi kepada rekan kerja saat
menemui kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
b. Mahasiswa diperbolehkan berkeliling ke seluruh area base dengan menggunakan
PPE (Personal Protective Equipment) yang diharuskan.
c. Mahasiswa diperbolehkan melakukan inspeksi di seluruh area base.
36
Safe haven log sheet merupakan lembar kehadiran yang akan diisi jika safe haven
room digunakan. Lembar ini digunakan untuk mendata para pekerja yang sedang
berada di safe haven room ketika keadaan darurat terjadi. Lembar ini terdiri dari
beberapa kolom yaitu name, segment, GIN number dan signature yang harus diisi
untuk mengetahui identitas pekerja tersebut.
Safe haven controllers merupakan sebuah lembar yang berisikan daftar perlengkapan
yang wajib ada di safe haven room. Perbedaan lembar ini dengan monthly check
sheet yaitu pada lembar ini tidak terdapat kolom yang perlu diisi oleh inspector.
Lembar ini nantinya hanya akan di tempel pada di dalam safe haven room dan sebagai
alat kontrol perlengkapan yang ada.
Dalam pelaksanaan tugas ini, mahasiswa diberikan wewenang yaitu :
a. Mahasiswa diperbolehkan untuk mengakses safe haven room.
b. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
menemui kesulitan.
c. Mahasiswa diperbolehkan mengikuti meeting yang membahas mengenai security
audit untuk menambah pengalaman dan wawasan mahasiswa.
37
4.2.15. Melakukan Crane Inspection
Salah satu fasilitas operasi yang digunakan oleh PT. Schlumberger Geophysics
Nusantara adalah mobile crane. Perusahaan tidak memiliki sendiri fasilitas ini,
melainkan menyewa pada pihak ketiga. Mobile crane baru ada di base jika akan
dibutuhkan dan akan digunakan. Mahasiswa dengan rekan kerja HSE ditugaskan
untuk melakukan inspeksi terhadap mobile crane yang akan digunakan. inspeksi
dilakukan agar mobile crane siap digunakan dan mengurangi resiko bahaya yang
terjadi. Beberapa bagian yang diinspeksi yaitu boom, wire rope, load block, lamp,
hoist, dll. Hasil dari kegiatan inspeksi ini kemudian dilaporkan kepada engineering
pemilik mobile crane agar dapat segera diperbaiki dan mobile crane segera dapat
digunakan. Dalam melaksanakan tugas, mahasiswa diberikan wewenang sebagai
berikut :
a. Mahasiswa diperbolehkan bertanya mengenai bagian-bagian mobile crane dan
kegunaannya.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk naik ke atas mobile crane dengan metode SIPP
yang telah diajarkan.
38
4.2.17. Membuat PPE (Personal Protective Equipment) Sign
Beberapa ruangan dan area yang dimiliki oleh PT. Schlumberger Geophysics
Nusantara dilengkapi dengan PPE sign. PPE sign yang dipasang berfungsi untuk
mengingatkan para pekerja untuk selalu menggunakan PPE yang sesuai saat akan
memasuki ruangan atau area tertentu. Mahasiswa ditugaskan untuk membuat PPE
sign yang akan dipasang pada pintu masuk MI Lab. PPE sign yang harus dibuat oleh
mahasiswa terdiri dari safety glasses sign, coverall sign, safety shoes sign dan safety
gloves sign. Berikut merupakan wewenang yang diberikan kepada mahasiswa untuk
menjalankan tugasnya :
d. Mahasiswa diberikan akses untuk masuk ke dalam MI Lab.
e. Mahasiswa diperbolehkan untuk bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja saat
menemui kesulitan pada tugas yang dikerjakan.
39
yang ditujukan untuk penggunaan PPE oleh para pekerja. Penggunaan PPE
merupakan kewajiban bagi para pekerja yang beraktivitas di area non-office. Kegiatan
ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan diri sendiri
maupun lingkungan sekitar pekerja. Campaign ini dilakukan dengan beberapa cara
yaitu dengan permainan yang berhubungan dengan PPE dan penjelasan mengenai
kegunaan setiap jenis PPE serta bahaya jika tidak menggunakan PPE yang sesuai
dengan aktivitasnya. Para peserta diajak bermain dengan mencocokkan antara
aktivitas yang dilakuakan dengan kesesuaian PPE yang digunakan. Permainan ini
bertujuan agar para peserta dapat mengetahui PPE yang harus digunakan saat
beraktivitas dan kegunaan dari setiap PPE yang ada. Setelah permainan selesai
dilakukan, selanjutnya tim memberikan penjelasan mengenai setiap jenis PPE yang
diperbolehkan untuk digunakan oleh perusahaan. Dalam kegiatan ini, mahasiswa
diberikan wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diperbolehkan untuk mengikuti seluruh kegiatan.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk bertanya jika tidak mengerti dengan isi kegiatan.
40
a. Mahasiswa diberi akses untuk masuk ke seluruh area yang ada di base dengan
menggunakan PPE lengkap sesuai dengan ketentuan.
b. Mahasiswa diperbolehkan bertanya dan berdiskusi dengan rekan kerja, jika
menemukan kejadian yang memiliki resiko bahaya.
41
para pekerja akan menerima kartu jaminan kesehatan tersebut yang dapat diambil
pada tim HR. Mahasiswa diberi tugas untuk membantu tim HR yaitu dengan
melakukan filling jaminan kesehatan. Hal ini dilakukan agar dapat mempermudah para
pemiliki kartu jaminan kesehatan saat melakukan pengambilan, karena pengambilan
kartu tersebut dilakukan oleh pemilik kartu secara mandiri. Filling yang dilakukan
mahasiswa yaitu dengan mengelompokkan kartu jaminan kesehatan maupun jaminan
pensiun secara tERPisah, kemudian mengurutkan nama pekerja sesuai dengan
urutan abjad. Selain itu mahasiswa membuat lembar pengambilan yang berisikan
daftar nama pekerja yang diurutkan berdasarkan abjad serta keterangan segmennya,
yang harus ditanda tangani saat pengambilan kartu jaminan kesehatan. Mahasiswa
diberikan wewenang sebagai berikut :
a. Mahasiswa diperbolehkan menggunakan ruangan HR.
b. Mahasiswa diperbolehkan untuk bertanya pada rekan kerja, saat menemui
kesulitan dalam mengerjakan tugas.
c. Mahasiswa diperbolehkan untuk mengakses sistem yang berhubungan dengan
data pekerja.
42
Metodologi Pelaksanaan Training HSE
Mendapatkan LDAP
Lulus tes online
Mendapatkan
instruksi Mendapatkan
pelaksanaan verifikasi pada
QUEST
Mendownload
materi training Selesai
Mempelajari materi
training
Mulai
Mendapatkan
instruksi
Mengikuti kelas
training
Mendapatkan
verifikasi pada
QUEST
Selesai
43
4.3.3. Mengikuti CTA (Commentary Task Assesment)
CTA merupakan kegiatan lanjutan dari training SIPP Level 2, yaitu dengan kegiatan
tes penerapan metode SIPP Level 2 pada setiap aktivitas sehari-hari. Tes ini bertujuan
untuk menilai apakah metode yang digunakan oleh mahasiswa tidak memiliki resiko
cidera atau tidak. Penjelasan mengenai metodologi pelaksanaan oleh mahasiswa
terdapat pada gambar 4.3. sebagai berikut :
Metodologi Pelaksanaan CTA
Mulai Mendapatkan
penilaian
Mendapatkan
Mendapatkan
instruksi
verifikasi pada
QUEST
Melakukan tes
Selesai
Memberikan
penjelasan dari tes
yang telah dilakukan
Melakukan editing
Mulai pada tanggal dan
kata-kata yang tidak
menggunakan EYD
Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas
Mendapatkan draft
Selesai
44
4.3.5. Editing ERP (Emergency Response Plan)
Pembaharuan ERP dilakukan secara rutin oleh tim HSE. Hal ini dilakukan karena ERP
berisikan contact list dari setiap penanggung jawab. Apabila terdapat perubahan pada
penanggung jawab, maka diperlukan editing pada ERP. Berikut merupakan
metodologi pelaksanaan tugas oleh mahasiswa yang dijelaskan pada gambar 4.5. :
Metodologi Pelaksanaan Editing ERP
Mulai Melakukan
perbaikan format
Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas
Mendapatkan draft
Selesai
Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas
Mendownload
setiap report dari
Selesai
QUEST
45
Metodologi Pelaksanaan VICO Weekly
Meeting
Melaporkan hasil
Mulai
meeting kepada tim
HSE
Mendapatkan
Melaporkan hasil
instruksi
meeting pada
QUEST
Mengikuti kegiatan
meeting Selesai
Mendapatkan
instruksi
Melakukan review
Melaksanakan
kegiatan Selesai
46
Metodologi Pelaksanaan Mapping
Safety Devices
Mulai
Melakukan editing
Mendapatkan
instruksi Melakukan review
Melakukan
pengecekan Selesai
Mulai
Mempelajari editing
Mendapatkan
instruksi Melakukan review
Melakukan
pengecekan Selesai
47
4.3.11. Membuat Monthly Inspection Checklist
Setiap safety devices memerlukan pengecekan berkala yang dilakukan minimal satu
bulan sekali. Dengan adanya monthly inspection checklist, inspector memiliki dasar
dalam pengecekan setiap safety devices yang ada. Berikut merupakan penjelasan
mengenai metodologi pelaksanaan tugas oleh mahasiswa, yang terdapat pada
gambar 4.11. :
Metodologi Pembuatan Monthly
Inspection Checklist
Mulai
Melakukan editing
Mendapatkan
instruksi Melakukan review
Melakukan
pengecekan Selesai
Mendapatkan
instruksi Memasang pada FA
Kit Box
Mendapatkan draft
Melaporkan hasil
tugas
Melaksanakan tugas
Selesai
Melakukan review
48
4.3.13. Membuat Safe Haven Requirement
Safe haven requirement sangat diperlukan sebagai alat pengecekan kelengkapan
yang harus ada di dalamnya. Mahasiswa ditugaskan untuk membuat safe haven
requirement berdasarkan ketentuan yang telah dibuat. Gambar 4.13 merupakan
penjelasan mengenai metodologi pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh mahasiswa
:
Metodologi Pembuatan Safe Haven
Room Requirement
Mendapatkan
instruksi Memasang pada
safe haven room
Mendapatkan draft
Melaporkan hasil
tugas
Melaksanakan tugas
Selesai
Melakukan review
Mulai
Mencatat temuan
Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
kegiatan
Melakukan inspeksi
Selesai
49
4.3.15. Melakukan Crane Inspection
Dalam upaya meminimalkan resiko bahaya yang dapat terjadi, sebelum mobile crane
dioperasikan untuk mengangat barang dan material maka dilakukan kegiatan inspeksi
terlebih dahulu. Gambar 4.15. merupakan penjelasan mengenai metodologi
pelaksanaan tugas oleh mahasiswa :
Metodologi Pelaksanaan Crane Inspection
Mulai
Mencatat temuan
Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
kegiatan
Melakukan inspeksi
Selesai
Mulai
Mencatat temuan
Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
kegiatan
Melakukan inspeksi
Selesai
50
pengingat tersebut adalah PPE sign yang diletakkan pada setiap akses masuk menuju
suatu area yang memiliki resiko bahaya. Gambar 4.17. merupakan penjelasan
mengenai metodologi pelaksanaan tugas mahasiswa :
Metodologi Pembuatan PPE Sign
Mendapatkan
instruksi Memasang pada
pintu MI Lab
Melakukan
pengamatan Melaporkan hasil
tugas
Melakukan review
Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas
Mendapatkan draft
Selesai
Melaksanakan tugas
51
dengan function HSE, maka tim HSE diikutsertakan dalam kegiatan ini. Berikut
merupakan penjelasan mengenai metodologi pelaksanaan kegiatan yang dijelaskan
pada gambar 4.19. :
Metodologi
Pelaksanaan Kegiatan
Wireline LPT Campaign
Mulai
Mendapatkan
instruksi
Mengikuti kegiatan
campaign
Selesai
Mulai Melakukan
perbaikan
Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
temuan pada QUEST
Melakukan kegiatan
berkeliling base Selesai
Mencatat temuan
52
bertujuan untuk mempermudah tim procurement dalam menentukan kontrak mana
yang masih berlaku atau tidak. Gambar 4.21. merupakan penjelasan mengenai
metodologi pelaksanaan tugas oleh mahasiswa :
Metodologi Pelaksanaan Filling Supplier/
Vendor Contract
Membuat
Mulai
rangkuman dari isi
kontrak pada excel
Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas
Mendapatkan draft
Selesai
Mempelajari isi
kontrak
Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas
Mendapatkan draft
Selesai
Mengurutkan
dokumen
berdasarkan abjad
53
merupakan penjelasan mengenai metodologi pelaksanaan tugas yang dijelaskan
pada gambar 4.23. di bawah ini :
Metodologi Pelaksanaan Filling Jaminan
Kesehatan
Mendapatkan
instruksi Melaporkan hasil
tugas
Mendapatkan draft
Selesai
Mengurutkan
dokumen
berdasarkan abjad
54
Gambar 4.25. Hasil Training SIPP Level 2 pada Training and Competency
Passport
55
Gambar 4.27. Hasil Editing ERP
56
Indonesia Badak Field. Salah satu hasil dari kegiatan weekly meeting ini yaitu
pembahasan mengenai RWP (Remedial Work Plans) yang telah dilaporkan dilakukan
perbaikan oleh tim HSE.
57
Gambar 4.30. First Aid Kit Box Monthly Inspection Table
58
Gambar 4.33. Safe Haven Room Log Sheet
59
Gambar 4.35. Hasil Inspeksi pada First Aid Kit Box
Gambar 4.36. Hasil Inspeksi pada First Aid Kit Red Bag
60
Gambar 4.38. Keadaan Boom pada Mobile Crane
61
4.4.18. Membuat Attandance List
Berikut merupakan hasil pembuatan attendance list oleh mahasiswa.
62
Gambar 4.43. Fire Extinguisher Belum Diinspeksi
63
4.4.23. Melakukan Filling Jaminan Kesehatan
Berikut merupakan hasil filling jaminan kesehatan yang dilakukan oleh mahasiswa.
4.5. Evaluasi
Mahasiswa yang akan melaksanakan kerja praktik, harus mengenal lebih dahulu
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan oil and gas services company. Hal ini
bertujuan agar mahasiswa paham dengan istilah-istilah yang digunakan perusahaan
ini. Sehingga pada akhirnya mahasiswa dapat paham dengan istilah-istilah yang ada
di lingkungan kerja.
Manfaat yang dirasakan oleh mahasiswa dengan melaksanakan kerja praktik ini, yaitu
dapat belajar mengenai dunia kerja yang cukup berbeda dengan dunia kuliah. Serta
budaya kerja yang dimiliki oleh perusahaan membuat mahasiswa menjadi lebih
disiplin.
64
BAB 5
PENUTUP
Mahasiswa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktik. Mahasiswa memohon
maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan yang kurang tepat dalam laporan
ini. Mahasiswa berharap agar kegiatan kerja praktik ini dapat semakin bermanfaat dan
dapat terus ditingkatkan. Semoga laporan ini dapat berguna di kemudian hari. Sekali
lagi mahasiswa mengucapkan terima kasih.
65
LAMPIRAN
66
Gambar 3. Mahasiswa Bersama Tim Procurement
67
Gambar 6. Ketika Mahasiswa Mengikuti Safety Meeting di Badak Base
68
69