Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

analitik dengan pendekatan survei cross sectional yaitu suatu penelitian untuk

mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan

cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat

(point tim approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya di observasi sekali saja

dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat

pemeriksaan.

Langkah-langkah penelitian cross sectional adalah sebagai berikut: 1.

Mengidentifikasi variable-variable penelitian dan mengidentifikasi faktor resiko

dan faktor efek. 2. Menetapkan subjek penelitian atau populasi dan sample. 3.

Melakukan observasi atau pengukuran variable-variable yang merupakan faktor

resiko dan efek sekaligus bedasarkan status keadaan variable pada saat itu

(pengumpulan data). 4. Melakukan analisis korelasi dengan cara membandingkan

proporsi antar kelompok-kelompok hasil observasi (pengukuran) (Notoatmodjo,

2012).

38
39

4.2 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian merupakan langkah dalam aktivitas ilmiah, dimulai dari

penetapan populasi, sampel hingga hipotesis hasil akhir penelitian. Kerangka

penelitian menerangkan kegiatan dari awal penelitian akan dilakukan (Nursalam,

2008). Kerangka penelitian disajikan pada gambar 4.1.

Populasi: perawat yang berada di ruang 13, 12, 20, 24B, 25, dan 28 Rumah Sakit S. A.
Malang

Teknik sampling mengguanakan purposive sampling

Sample : 48 perawat

Variable tunggal : faktor-faktor yang menyebabkan


ketidakpatuhan hand hygiene

Instrumen penelitian: Kuisioner dan observasi

Distribusi Frekuensi

Pengolahan data

Kesimpulan

Gambar 4.5 Kerangka Kerja Faktor-Faktor yang Menyebabkan Ketidakpatuhan

Hand Hygiene Perawat di Ruang 13 dan 24B Rumah Sakit Saiful Anwar Malang
40

4.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sample

4.3.1 Populasi

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perawat yang berada di

ruang 13, 12, 20, 24B, 25, dan 28 Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Enam

ruangan tersebut adalah 13, 12, dan 20 memiliki prosentase hand hygiene rendah

sedangkan 24B, 25, dan 28 memiliki prosentase hand hygiene tinggi yang ada di

Rumah Sakit Saiful Anwar Malang dimana ruangan tersebut mempunyai

intensitas kegiatan yang menggunakan aktifitas hand hygiene yang tinggi. Populasi

yang ada pada enam ruangan tersebut adalah 168 perawat.

4.3.2 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sample, agar memperoleh sample yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

subjek penelitian. Pada penelitian ini peneliti memakai teknik sampling yaitu

teknik purposive sampling disebut juga judgement sampling. Adalah suatu teknik

penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan

yang dikehendaki peneliti (tujuan atau masalah dalam penelitian) sehingga

sampel tersebut dapat mewakili karateristik populasi yang telah dikenal

sebelumnya (Nursalam, 2008).

4.3.3 Sample

Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat dipergunakan sebagai

subjek penelitian melalui teknik sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau

mewakili populasi. Sampel adalah beberapa orang yang terdiri pada populasi

yang terjangkau dan digunakan sebagai subjek dalam penelitian melalui

sampling (Nursalam, 2008). Sample dalam penelitian ini adalah 48 perawat yang

berada di Ruang 13 dan 24B Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.


41

4.4 Variable Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu. Dalam riset, variabel dikarakteristikkan sebagai derajat, jumlah,

dan perbedaan. Variabel juga merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang

didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu

penelitian (Nursalam, 2008).

Variabel penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu faktor-faktor

yang menyebabkan ketidakpatuhan dengan sub variabel meliputi : 1. Pemahaman

tentang instruksi; 2. Kualitas Interaksi; dan 3. Sikap perawat di ruang 13 dan

24B Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

4.5 Definisi Operasional

Menurut Notoatmodjo (2012:85) ialah untuk membatasi ruang lingkup atau

pengertian variable-variable diamati/diteliti, perlu sekali variable-variable

tersebut diberi batasan. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel

yang bersangkutan secara pengembangan instrumen (alat ukur).


42

Tabel 4.1 Definisi Operasional Analisis Faktor-Faktor yang Menyebabkan


Ketidakpatuhan Hand Hygiene
Definisi Alat Skala
Variabel Indikator Hasil Ukur
Oprasional ukur Ukur
Pemahaman kemampuan seorang 1. Pemahaman Kuesioner Nominal Baik :
Instruksi perawat untuk tentang 80%-100%
menggunakan pengertian,
pengetahuan yang tujuan, Kurang :
telah diajarkan oleh indikasi hand <80%
staf keperawatan hygiene
tentang hand hygiene 2. pemahaman (WRHA,
guna untuk tentang aturan 2016)
mencegah terjadinya hand hygiene
infeksi pada pasien 3. pemahaman
perawat
tentang lima
momen yang
direkomendasi
kan WHO

Kualitas interaksi Kualitas interaksi 1. interaksi Kuesioner Ordinal Baik :


antar sesama terhadap sesama 80%-100%
perawat dalam petugas terkait
rangka untuk saling hand hygiene Kurang :
mengingatkan 2. interaksi sesama <80%
pentingnya hand petugas terkait
hygiene dalam upaya lima momen (WRHA,
mencegah terjadinya yang di 2016)
infeksi pada pasien. rekomendasi
kan
Sikap Tanggapan perawat 1. Sikap petugas Kuesioner Ordinal Baik :
terhadap penerapan tentang 80%-100%
prosedur hand hygiene penerapan,
untuk mencegah pengaplikasian Kurang :
infeksi pada pasien terhadap hand <80%
hygiene
2. Sikap petugas (WRHA,
terhadap hand 2016)
hygiene sebagai
tindakan yang
penting untuk
mencegah
terjadinya infeksi
3. Sikap petugas
terhadap
peraturan lima
momen yang di
rekomendasi
kan WHO
43

4.6 Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan pada Perawat di Ruang 13 dan 24B

Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

4.7 Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan pada penelitian ini adalah mulai September 2016

sampai dengan Maret 2017, yang dimulai dari penyusunan proposal penelitian.

Kegiatan dilanjutkan dengan pengumpulan data dan analisis data pada bulan

September 2016, penyusunan laporan skripsi pada bulan Oktober 2016.

Pengambilan data di Rumah Sakit, terhitung dari pengurusan ethical clearance

selama 1 bulan, uji validitas dan reliabilitas selama 1 minggu, dan pengambilan

data di ruang 13 dan 24B selama 1 minggu.

4.8 Instrument Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012) adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data. Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan

adalah kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari kuesioner tentang

Pemahaman tentang instruksi, kualitas interaksi, dan sikap yang di buat oleh

peneliti sendiri dan menambahkan beberapa soal dari peneliti lain yang berisi 30

soal.
44

Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner faktor yang menyebabkan

ketidakpatuhan hand hygiene perawat.

No Jenis Pertanyaan Nomor Pertanyaan Pertanyaan

Kuisioner positif (+) negatif (-)

1 Pemahaman Instruksi
 Pemahaman tentang 1, 4,9,10 1, 4, 9,10
pengertian, tujuan,
indikasi hand hygiene
 pemahaman tentang 2, 5, 6 2, 5, 6
aturan hand hygiene
 pemahaman perawat 3, 7, 8 3, 7, 8
tentang lima momen yang Skor Kuisioner Skor Kuisioner
direkomendasikan WHO
Benar : 1 Benar : 1

Salah : 0 Salah : 0

2 Kualitas interaksi
 interaksi terhadap sesama 1, 2, 3, 4, 5, 6 1, 2, 3, 4, 5, 6
petugas terkait hand
hygiene 7, 8, 9, 10
7, 8, 9, 10
 interaksi sesama petugas
terkait lima momen yang di Skor Kuisioner Skor Kuisioner
rekomendasi kan
Selalu : 3 Selalu : 3
Sering : 2 Sering : 2
Kadang-kadang : 1 Kadang-kadang : 1
Tidak pernah : 0 Tidak pernah : 0

3 Sikap
 Sikap petugas tentang 1, 2, 9 1, 2, 9
penerapan, pengaplikasian
terhadap hand hygiene
 Sikap petugas terhadap 3, 4, 5, 10 3, 4, 5, 10
hand hygiene sebagai
tindakan yang penting
untuk mencegah terjadinya
infeksi 6,7,8
6,7, 8
 Sikap petugas terhadap
peraturan lima momen yang Skor Kuisioner Skor Kuisioner
di rekomendasi kan WHO
Sangat setuju :5 Sangat setuju : 5
Setuju : 4 Setuju : 4
Ragu-ragu : 3 Ragu-ragu : 3
Tidak setuju : 2 Tidak setuju : 2
Sangat tidak setuju :1 Sangat tidak setuju :1
45

4.8.1 Kuisioner

1. Pemahaman tentang Instruksi

Kuesioner dalam penelitian ini diambil dari bab II dan menambahkan

beberapa soal dari jurnal dan quisoner dari penelitian lain. Kuisioner ini untuk

mengetahui pemahaman mengenai hand hygiene pada perawat di ruang tersebut,

Kuisioner berisi 10 soal dengan jawaban menggunakan dua indikator yaitu:

benar dan salah.

2. Kualitas Interaksi

Kuesioner dalam penelitian ini diambil dari bab II dan menambahkan

beberapa soal dari jurnal dan quisoner dari penelitian lain. Kuisioner ini untuk

mengetahui kualitas interaksi dan fasilitas pendukung di dalam perawat

melakukan hand hygiene di ruang tersebut. Pada Kuisioner ini berisi 10 soal

dengan jawaban menggunakan lima indikator yaitu: selalu, sering, kadang-

kadang, tidak pernah.

3. Sikap

Kuesioner dalam penelitian ini diambil dari bab II dan menambahkan

beberapa soal dari jurnal dan Kuisioner dari penelitian lain. Kuisioner ini untuk

mengetahui sikap di dalam perawat melakukan hand hygiene di ruang tersebut.

Pada Kuisioner ini berisi 10 soal dengan jawaban menggunakan lima indikator

yaitu: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
46

4.8.2 Observasi

lembar observasi tingkat kepatuhan pelaksanaan 5 momen hand hygiene

perawat beserta dengan pedoman atau kerangka observasi yang akan digunakan

oleh peneliti saat melakukan observasi secara langsung. Lembar observasi

tersebut peneliti dapatkan dari form observasi yang disediakan oleh World health

organization (WHO). Lembar observasi tersebut diterjemahkan ke dalam Bahasa

Indonesia dan kemudian di modifikasi oleh peneliti. Teknik observasi yang

digunakan adalah observasi sistematis yaitu mempunyai kerangka atau struktur

yang jelas dimana didalamnya berisikan faktor yang diperlukan dan sudah

dikelompokkan ke dalam kategori-kategori

4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Arikunto (2013 : 211) hasil penelitian yang valid bila terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada obyek yang diteliti. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat

kesamaan data dalam waktu yang berbeda.

4.9.1 Uji Validitas

Menurut Nursalam (2008:104) prinsip validitas adalah pengukuran dan

pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan

data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang harusnya diukur.

Kuesioner ini telah di lakukan uji validitas sebelum melakukan penelitian

dengan menggunakan teknik korelasi pearson product moment yang dibantu

dengan progam SPSS for windows. Menurut Notoatmodjo (2012), pengujian

menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikan 0,05. Kriteria pengujian adalah
47

sebagai berikut :

1. Item pernyataan dikatakan valid jika nilai signifikan <0,05

2. Item pernyataan dikatakan tidak valid jika nilai signifikan >0,05

(Notoatmodjo, 2012).

4.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Notoatmodjo (2012:168) reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan.

Kuesioner ini telah di uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alfa

cronbach dengan bantuan progam SPSS for windows. Dengan kriteria pengujian

yang digunakan adalah jika nilai Alfa cronbach >0,60 maka dinyatakan reliable

dan jika Alfa cronbach <0,60 maka dinyatakan tidak reliabel.

Penelitian akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas di Ruang 12 Rumah

Sakit Saiful Anwar Malang, dimana ruang ini merupakan salah satu ruang yang

memiliki prosentase terendah hand hygiene. Rencana pengambilan uji validitas

dan reliabilitas, peneliti akan memberikan kuisioner di ruangan tersebut untuk

memastikan keabsahan kuisioner. Setelah mendapatkan data, peneliti

menghitung sesuai rumus diatas. Maka nantinya akan didapatkan hasil

kuisioner tersebut valid atau tidak.

4.10 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian.

Langkah-langkah dalam pengumpulan data bergantung pada rancangan


48

penelitian dan instrument penelitian yang digunakan (Nursalam, 2008).

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik pemberian

kuesioner pada 48 responden.

Prosedur penelitian dalam penelitian ini merupakan langkah awal yang

dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi data :

4.10.1 Tahap Persiapan

1. Penyusunan proposal penelitian

2. Mempersiapkan kuesioner

3. Mengajukan permohonan izin kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

4. Setelah permohonan izin disetujui, peneliti melanjutkan permohonan izin

penelitian kepada pihak-pihak yang terkait dalam hal ini yaitu Direktur

RS Saiful Anwar, tembusan ke bagian Diklit, selanjutnya menuju ke

Komite Etik RS Saiful Anwar.

4.10.2 Tahap Pelaksanaan

1. Melakukan pendekatan dengan memperkenalkan identitas diri kepada

responden penelitian

2. Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden

3. Memberikan inform consent kepada responden untuk persetujuan dalam

mengikuti penelitian

4. Memberikan kuesioner kepada responden

5. Memberikan cindera mata

6. Memberikan penjelasan tentang petunjuk pengisian lembar kuesioner

7. Mendampingi responden pada waktu pengisian lembar kuesioner


49

4.10.3 Tahap Evaluasi

1. Kuesioner yang telah diisi selanjutnya dikumpulkan dan dihitung

2. Mengecek kelengkapan identitas responden dan kelengkapan data

(lembar kuesioner)

3. Mengecek jawaban responden sesuai dengan pedoman atau petunjuk

yang tersedia dalam angket

4. Mengecek kelengkapan data yang telah terkumpul dengan cara

mengontrol kembali jumlah lembar kuesioner. Apakah data yang

terkumpul melalui kuesioner sesuai dengan harapan isi peneliti.

4.11 Pengolahan Data

Kuesioner yang telah berisi jawaban responden kemudian dikumpulkan.

Selanjutnya data yang telah terkumpul dilakukan pengolahan data sehingga

dihasilkan informasi yang akhirnya dapat digunakan untuk menjawab dari tujuan

peneliti. Proses pengolahan data tersebut meliputi editing, coding, skroring dan

tabulating data.

1. Editing data

Editing data (memeriksa) yaitu dilakukan semua data terkumpul melalui

pengecekan daftar isian (Arikunto, 2013). Tahap ini bertujuan untuk

memeriksa kelengkapan isian data. pada editing peneliti memeriksa kembali

isi pada lembar kuesioner tentang kelengkapan jawaban, keterbukaan

tulisan, kesesuaian jawaban dan suatu ukuran.


50

2. Coding data

Coading (memberi kode) yaitu memberikan kode pada kuesioner yang telah

diisi dengan tujuan untuk mempermudah proses pengolahan data

selanjutnya (Arikunto, 2013). Pada penelitian ini memberikan nomor

responden pada kuesioner.

3. Scoring data

Scoring yaitu memberikan nilai tertentu pada tiap jawaban. Selanjutnya hasil

penelitian dijumlah secara keseluruhan untuk kemudian dimasukkan

kedalam kategori yang sesuai (Arikunto, 2013). Pada penelitian ini, peneliti

memberikan kode jawaban pada masing-masing pertanyaan. Untuk item

pertanyaan pengetahuan tentang hand hygiene, kebijakan, dan fasilitas nilai

benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0.

4. Tabulating data

Tabulating yaitu melakukan klasifikasi data, mengelompokkan data variael

masing-masing berdasarkan kuesioner untuk dimasukkan kedalam table

(Arikunto, 2013). Pada penelitian ini proses tabulasi menggunakan program

Microsoft Excel yang kemudian dianalisa menggunakan SPSS.

4.12 Analisa Data

Nursalam, (2008), menjelaskan bahwa analisis data dilakukan untuk

memperoleh gambaran hasil penelitian sesuai dengan yang telah dirumuskan

dalam tujuan penelitian, membuktikan hipotesis penelitian, dan memperoleh

kesimpulan secara umum.


51

4.12.1 Analisis Univariat

Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.

Umumnya dalam analisis univariat hanya menghasilkan distribusi dan presentase

dari tiap variabel. Analisa univariat digunakan untuk menghitung mean, median,

dan standar deviasi. Uji analisis univariat dalam penelitian ini adalah mencakup

pemahaman instruksi, kualitas interaksi, dan sikap. Cara penyajiannya dengan

menggunakan prosentase atau tabel distribusi frekuensi

4.13 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu membawa rekomendasi dari

institusi dengan mengajukan ijin kepada institusi dari pihak lain dengan cara

mengajukan ijin kepada institusi atau lembaga tempat penelitian. Penelitian dapat

dilakukan dengan menekan masalah etika yang meliputi:

1. Informed Consent (persetujuan)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden peneliti

dengan memberikan lembar persetujuan (Notoatmodjo, 2012). Inform consent

tersebut diberikan sebelum penelitian dengan memberikan lember

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan dari Inform consent adalah agar

subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahuai dampaknya,

jika subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lember

persetujuan. Jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghargai

hak responden.

2. Anonymity (tanpa nama)

Masalah etika keparawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam menggunakan subyek peneliti dengan cara tidak memberikan atau


52

tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan (Notoatmodjo, 2012).

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Merupakan masalah etika yang memberikan jaminan kerahasiaan dari hasil

penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi

yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan diperoleh pada hasil riset (Notoatmodjo,

2012).

Anda mungkin juga menyukai