Anda di halaman 1dari 2

Wiwik Sumbogo

22020117210040

Laporan pendahuluan
Cord Stenosis Vertebra Cervical

Nyeri Akut b.d agen cedera fisik (penyempitan cervical)

Pre operasi
Resiko cedera b.d gangguan sensasi akibat cedera cervical

Lumbal spinal canal stenosis merupakan suatu kondisi penyempitan kanalis spinalis Ansietas b.d stressor pada tindakan pembedahan
atau foramen intervertebralis pada daerah lumbar disertai dengan penekanan akar
saraf yang keluar dari foramen tersebut. (Jefferey M, 2010) resiko infeksi
DEFINISI
penyempitan osteoligamentous vertebral canal dan atauintervertebral foramina yang Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d spasme jalan nafas (adanya benda asing Intra operasi
Diagnosa Keperawatan
menghasilkan penekanan pada akar syaraf.(Fahy, 2014)
Resiko perdaarahan NANDA, 2015-2017

Pertumbuhan berlebih pada tulang Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan efek anastesi
ditandai dengan pasien mengeluhkan sesak dan susah mengeluarkan dahak
Ligamentum flavum hipertrofi (00031)

Prolaps diskus Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi ditandai


dengan pasienmengalami peningkatan suhu diatas 37,5oC Post Operasi
ETIOLOGI Pertumbuhan berlebihan jaringan lunak dari arthritis dan teraba panas (00007)
Justin, F, 2013
Kongenital: kanal spinal yang sempit Nyeri akut berhubungan dengan hipoksia jaringan ditandai dengan adanya luka
bekas operasi di bagian punggung dan pinggang, pasien melaporkan adanya
Usia 50 tahun atau lebih (osteofit atau tonjolan tulang berkaitan dengan
nyeri dan tampak meringis
pertambahan usia)

Pernah mengalami cedera tulang belakang sebelumny

nyeri pinggang bawah

rasa terbakar kesemutan, berat, geli di posterior atau 1; Kaji kepatenan jalan nafas klien dan irama pernafasan,
Nyeri pada ekstremitas bawah
TANDA & GEJALA posterolateral tungkai suara nafas tambahan tiap 1 jam sekali
Fahy , 2014 2; Observasi tanda-tanda vital terutama RR tiap 1 jam Ketidakefektifan
Kelemahan yang menjalar ke ekstremitas bawah memburuk dengan berdiri lama, Airway management
sekali Posisikan klien semi fowler 30-45 derajat bersihan jalan nafas
beraktivitas atau ekstensi lumbal yang biasanya berkurang pada saat duduk, 4; Kolaborasi dalam pemberian terapi O2
berbaring dan posisi fleksi lumbal. 5; Lakukan suction tiap 8 jam
6; Berikan nebulizer ventolintiap 8 jam
lebih banyak mengenai populasi lanjut usia maka
kemungkinan terjadi komplikasi pasca operasi lebih tinggi 1. Identifikasi penyebab perdarahan
2. Monitor trend tekanan darah dan parameter hemodinamik
infeksi luka 3. Monitor status cairan yang meliputi intake dan output
Bleeding precaution
4. Pertahankan IV line
Infeksi 5. Tranfusi darah bila perlu
Komplikasi laminektomi bisa terjadi fraktur pada facet lumbar,
spondilolistesis postoperatif
Resiko perdarahan
DVT (deep vein thrombosis) atau emboli paru, .1. Monitor warna dan jumlah urine yang keluar
KOMPLIKASI Vaskular
kerusakan saraf. 2. Monitor TTV
Eberhard Siebert, 2009 3. Pertahankan intake cairan ; RL Fluid monitoring
Kardiorespirasi 4. Monitor volume perdarahan
5. Kolaborasi pemberian antikoagulan
berkorelasi dengan usia dan
Kematian
penyakit komorbid. 1. Observasi tanda-tanda vital, terutama suhu tiap 1 jam sekali
2; Monitor kelembaban membran mukosa, warna kulit dan
Komplikasi pada graft, dan kegagalan pada instrumen suhu tiap 2 jam sekali Hipertermia berhubungan dengan
Perawatan demam (3740)
3; Beri air putih 100 ml/ jam proses inflamasi
Komplikasi laminektomi bisa 4; Lakukan oral hygiene dengan air putih tiap 2 jam sekali
terjadi fraktur pada facet lumbar, spondilolistesis postoperatif Intervensi
5; Kolaborasikan pemberian obat penurun demam
Stenosis Vertebra Keperawatan
Cervical
Main Idea Instruksikan pasien untuk melakukan tehnik relaksasi NIC, 2013
Dibuat dalam posisi AP lateral dan obliq, dengan tampak gambaran Terapi relaksasi (6040)
Foto polos x-ray Lumbosacral kerucut lumbosacral junction, dan spina dalam posisi fleksi dan ekstensi, nafas dalam,
diharapkan untuk mendapat informasi ketidakstabilan segmen maupun deformitas.
kolaborasi pemberian analgesik Manajemen Pengobatan (2300)
Nyeri akut
Memberikan visualisasi abnormalitas facet, abnormalitas
1. Kaji nyeri secara komprehensif (PORST)
CT Scan diskus lateralis yang mengarahkan kecurigaan kita kepada
3; Observasi petunjuk verbal dan nonverbal
lumbar stenosis, serta membedakan stenosis sekunder akibat fraktur.
4; Posisikan pasien senyaman mungkin Manajemen Nyeri (1400)
Bisa mendefinisikan flavopathy, penebalan kapsuler, abnormalitas 5; Berikan informasi mengenai nyeri, penyebab,
PEM. PENUNJANG berapa lama, dan tindakan yang dapat dilakukan
sendi facet, osteofit, herniasi diskus atau protrusi. Ada atau tidaknya
Fahy, 2014 MRI
lemak epidural, dan kompresi teka dan akar saraf juga bisa dilihat dengan
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
baik.
2. Identifikasi tingkat kecemasan
Electromyography (EMG) Digunakan untuk mengevaluasi jalur motorik dari saraf 3. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
Anxiety reduction Ansietas
menentukan lokasi dgn tepat adanya penyempitan pada spina cord 4. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
dirasakan selama prosedur
Somatosensosry Evoked Potensial (SSEP) 5. Anjurkan klien menggunakan teknik relaksasi
mengukur fungsi saraf apakah masih bisa mengahntarkan dan menerima 6. Anjurkan klien untuk berdoa
rangsangan sensorik seperti; nyeri, suhu, sentuhan
1. Verifikasi pemberian antibiotik profilaksis
2. Gunakan sabun antimikroba ( cuci tangan steril )
Identitas pasien ; data demografi. spinal canal Stenosis 3. Gunakan Gown, Gloves, scrub sesuai standar pencegahan infeksi
meningkat pada lansia terkait osteoporosis 4. Aseptik dan antiseptik area pembedahan
Infection control; intraoperative (6545) Resiko Infeksi
5. Drapping klien sesuai prosedur
Nyeri; kaji nyeri secara komprehensif
6. Gunakan instrumen steril sesuai prosedur
7. Pisahkan alat steril dan non steril
Kelainan bentuk/pembengkokan
8. Bersihkan dan sterilkan instrumen sehabis digunakan
tulang belakang saat duduk atau
Keluhan utama
berdiri

Kekakuan/kelemahan pada umumnya Prosedur pembedahan untuk membebaskan tekanan pada tulang belakang
ektremitas bawah dan area pinggang atau akar saraf tulang belakang yang disebabkan oleh stenosis tulang belakang.

untuk menentukan penyebab dari nyeri merupakan salah satu prosedur pembedahan pada kasus spinal stenosis dengan
Definisi
Riwayat penyakit sekarang pada tulang belakang yang dapat membantu cara membebaskan tekanan pada saraf tulang belakang. Prosedur ini memotong
dalam membuat rencana (memotong seluruhnya pada sisi yang satu atau kedua sisi) tulang laminadari tulang
belakang yang terganggu dan membuat seperti pintu berayun (flap) dari tulang sehingga
Anamnesis
untuk menemukan penyebab adanya riwayat dapat menghilangkan tekanan pada saraf tulang belakang.
jatuh atau cedera pada tulang belakang.
Riwayat penyakit dahulu memberikan sedikit ruang atau jarak bagi jaringan syaraf dengan cara membuang
Penyakit-penyakit tertentu seperti kanker tulang,
kongenital: menyempitnya kanal spinal sedikit bagian dari vertebrae yang menghimpit jaringan syaraf.
Tujuan
diabetes, osteoporosis sering terjadi pada beberapa untuk menghilangkan tekanan saraf pada tulang belakang, dan mengurangi gejalanya
Riwayat penyakit keluarga keturunan, dan kanker tulang cenderung diturunkan dengan memberikan ruang lebih kanal saraf tulang belakang mengurangi
secara genetik. tekanan yang mengakibatkan ketidaknyamanan maupun nyeri tulang belakang.

a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat Fraktru vertebra


b; Pola nutrisi dan metabolisme
myelopathy. Indikasi
c; Pola eliminasi
Pengkajian d; Pola aktivitas dan latihan spinal stenosis
Keperawatan e; Pola tidur dan istirahat
Pola-pola fungsi kesehatan f; Pola hubungan dan peran Tidak ada ventilator
g; Pola persepsi dan konsep diri Kontra Indikasi
h; Pola sensori dan kognitif Ulkus pada area insisi
i; Pola reproduksi seksual
j; Pola penanggulangan stress 1. Menyiapkan alat dan bahan habis pakai
k; Pola tata nilai dan kepercayaan 2. Memeriksa fungsi mesin suction, lampu operasi, mesin
monopolar dan bipolar, mesin high speed boor
kesadaran, tanda-tanda vital, pemeriksaan secara 3. Viever Lingkungan
Keadaan umum
sitemik, kekakuan pada ekstremitas bawah dan pinggang. 4. Menata meja instrumen, meja mayo, meja operasi
5. Mengatur suhu ruangan (18-22o C)
Terdapat perubahan asimetris bentuk tulang belakang, fraktur atau 6. persiapan penggunaan C-Aram
Look
cedera pada tulang belakang
Pemeriksaan fisik Informed consent,
Terdapat nyeri pada tulang belakang. Hal yang perlu diperhatikan: pasien puasa 6-8 jam, LAMINOPLASTY
1; temperatur setempat yang meningkat; melepas perhiasan pasien, Bontrager, Kenneth. L, 2003
2; nyeri tekan, bersifat superfisial biasanya disebabkan oleh Persiapan
pasien kondisi bersih, Pasien
kerusakan jaringan lunak yang dalam akibat fraktur tulang; mengatur posisi (pronasi)
Pemeriksaan lokal Feel
3; krepitasi; site marking,
4; pemeriksaan vaskuler pada daerah distal trauma berupa palpasi Antibiotik profilaksis, Foto rontgen
bagian terkena. Refilling (pengisian) arteri pada kuku, warna kulit
pada bagian ekstremitas dan daerah trauma, temperatur kulit; Basic set
Lminectomy set
Setelah melakukan pemeriksaan palpasi, kemudian diteruskan dengan Instrumen steril
Move menggerakan ekstrimitas dan dicatat apakah terdapat keluhan nyeri Duk steril, kassa, benang, boor,impalnt yang akan dipasang,
dan kelemahan pada pergerakan.Gerakan sendi dicatat dengan ukuran derajat, dan BHP lainnya

Pasca operasi, esok harinya pasien dapat turun dari tempat tidur dan berjalan,
pasien dirawat dirumah sakit dalam pengawasan selama 2-3 hari Evaluasi dan target capaian
pasien menggunakan peyangga leher selama 6 minggu.

Infeksi

cedera sumsusm tulang belakang Efek samping

sakit pada tulang belakang

Pasien diposisikan dalam posisi pronasi dengan abdomen bebas, melalui garis
tengah tentukan prosesus spinosus. Untuk mengkonfirmasi level yang kita temukan
sudah benar setengah cranial dari spinosus caudal dan setengah caudal dari cranial
prosesus spinosus dipotong dengan pemotong ganda. Kanal dimasukkan ke dalam
garis tengah dan proses dekompresi secara bertahap diambil dari caudal ke cranial
analgesik sederhana (misal acetaminofen), NSAIDs, menggunakan Kerrison rongeurs. Bila tulang terlalu tebal gunakan osteotome atau drill
kalsitonin nasal untuk nyeri sedang, injeksi steroid epidural berkecepatan tinggi. Dekompresi dibawa lebih ke lateral dari pedicle. Facetotomy
Terapi konservatif dilakukan dengan osteotome untuk dekompresi akar saraf di resesus lateralis.
untuk mengurangi inflamasi, golongan narkotika bila diperlukan,
penggunaan akupuntur dan TENS masih kontroversi Dekompresi komplit saat pulsasi dural sac kembali dan venous refilling akar saraf
terlihat di foramen dan akar saraf kembali mobile. Ruang pada jalan keluar kanal bisa
Prosedur Operasi
Prosedur pembedahan yang sering dikerjakan adalah PENATALAKSANAAN juga diakses menggunakan kanula tumpul atau bila ada lebih baik menggunakan
laminektomi dekompresi, laminoplasty umbilical catheter.

Ada lima tindakan dekompresi, yaitu: diskektomi (membuang diskus), Terapi Operatif Pasien akan menjalani pembiusan total, diposisikan tertelungkup dan dokter kemudian
flavektpmi (membuang ligamentum flavum), laminektomi melakukan irisan pada bagian belakang (posterior) dari tulang belakang, yang dikenal
(membuang sebagian atau seluruh lamina), foraminatomi (membebaskan sebagai lamina. Satu sisi diiris tidak sampai terlepas, seolah-olah membuat engsel dan
foramen syaraf), dan facetektomi (membuang sendi facet) satu sisinya lagi diiris sampai terlepas. Kemudian, procesus spinosus (bagian tulang
belakang yang menonjol ke belakang) dibuang untuk menciptakan ruang seperti layaknya
membuka engsel pintu, yang melepaskan tekanan pada saraf tulang belakang serta akar
sarafnya. Implan kecil yang terbuat dari tulang ditempatkan di ruang yang terbuka tersebut.

Bontrager, Kenneth. L, 2003, Text Book Of Radiographic Positioning And Related Anatomy, Fifth Edition,
The Mosby, St. Louis
D. Fahy and J. E. 2014. Lumbar spinal stenosis Current Orthopaedics. Nixon Harcourt Publishers Ltd. pathway
Jefferey M. Spivak. 2010. Current Concepts Review - Degenerative Lumbar Spinal Stenosis. Journal Bone Joint Surg Am.
Joseph D. Fortin, DO, and Michael T. Wheeler. 2014. Imaging in Lumbar Spinal Stenosis Pain Physician.
Justin F. Fraser, B.A., Russel C. Huang, M.D. 2013. Pathogenesis, presentation, and treatment of lumbar spinal
stenosis associated with coronal or sagittal spinal deformities. Neurosurg. Focus. Volume 14: article 6.
Eberhard Siebert, Harald Prüss, Randolf Klingebiel, et al. Lumbar spinal stenosis:
syndrome, diagnostics and treatment Nat. Rev. Neurol. 5, 392-403. 2009.
NANDA International Nursing Diagnoses; Definitions &Classification. 2015-2017
Gloria B, Howard , Joanne M, Cheryl M. (2013) Nursing Interventions Classifications (NIC) 6th editions

Anda mungkin juga menyukai