Anda di halaman 1dari 7

SCIENTIA VOL. 7 NO.

2, AGUSTUS 2017

SCIENTIA Jurnal Farmasi dan Kesehatan


SCIENTIA Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus
Website : http://www.jurnalscientia.org/index.php/scientia

7 (2) ; 134 – 140, 2017

UJI EFEKTIFITAS GEL EKSTRAK BUAH TOMAT (Lycopersicum


esculentum Mill) TERHADAP LUKA BAKAR SUPERFISIAL PADA
KELINCI JANTAN PUTIH
Elmitra, Luky Dharmayanti, Herlina, dan Setya Enti Rikomah
Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu
Email : elmitrarahman@gmail.com

ABSTRAK

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) mengandung Lycopen yang berkhasiat sebagai


antioksidan serta dapat membantu dalam penyembuhan luka bakar seperti pada terkena knalpot.
Sebelumnya telah dilakukan penelitian mengenai formulasi gel ekstrak buah tomat
(Lycopersicum esculentum Mill) sehingga peneliti melanjutkan penelitian tentang Uji Efektifitas
Gel Ekstrak Buah Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Terhadap Luka Bakar Superfisial
Pada Kelinci Jantan Putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapakah konsentrasi gel
ektrak buah tomat yang paling efektif menyembuhkan luka bakar superfisial derajat 1 pada
kelinci jantan putih. Penelitian ini menggunakan 3 ekor kelinci jantan putih yang dibagi menjadi
5 kelompok yaitu kelompok kontrol positif (bioplasenton), kontrol negatif (basis gel), gel
ekstrakbuah tomat 4%, gel ekstrak buah tomat 6%, gel ekstrak buah tomat 8%. Luka bakar
dibuat dengan cara menginduksi logam panas koin 1000 selama 5 menit kemudian ditempelkan
pada punggung kelinci selama 10 detik.Pengambilan data dilakukan satu kali sehari selama 21
hari. Data yang diperoleh diolah dengan uji Anova dua arah. Hasil uji statistik menunjukkan
bahwa setiap perlakuan memberikan pengaruh yang signifikan (P<0,05). Pada uji duncan
menunukkan bahwa kontol positif memiliki efek yang sama dengan gel ekstrak buah tomat
dengan konsentrasi 8% yang paling efektif dalam penyembuhan luka bakar.

Kata Kunci : Luka bakar derajat 1,Gel ekstak buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill),
ANOVA dua arah

ABSTRACT

Tomatoes (Lycopersicum esculentum Mill) contains Lycopen which has nutrients that
can act as an antioxidant to help in healing burnt wounds caused by exhaust pipes. In the past,
studies on the formulation of gel extract from tomato fruits (Lycopersicum esculentum Mill) has
been done. This allows further studies on the effectiveness of the gel extracts from tomato fruits
(Lycopersicum esculentum Mill) against superficial burnt wounds on male white rabbits. This
study is done to find out how much the amount of concentration from the gel extract of the
tomato fruit would be needed in order to maximize the effectiveness of healing 1st degree burns
on the male white rabbit. In this study, three male white rabbits were used and the tests are
divided into five groups which are control positive (bioplasenton), control negative (basis gel),
tomato gel extract 4%, tomato gel extract 6%, and tomato gel extract 8%. The burn wounds are

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 134


SCIENTIA VOL. 7 NO. 2, AGUSTUS 2017

created by inducing heated 1000 coins for five minutes that is later put on the back of the rabbit
for 10 seconds. The data collection is done once a day for 21 days. The data that is acquired will
then be processed using two-way ANOVA. The statistical result of the test will show that each
treatment will be given a significance of (P<0,05). In the Duncan test, it showed that control
positive has the same effect as the tomato gel extract with an 8% concentration which is the
most effective in healing burnt wounds.

Keywords : One degree burns, Gel extract from tomato fruits (Lycopersicum esculentum Mill),
Two-way ANOVA

PENDAHULUAN derajat I. Bila cedera menembus beberapa


lapisan dibawahnya hal ini disebut luka
Didalam kehidupan sehari-hari bakar sebagian lapisan kulit atau derajat II.
sering terjadi kecelakaan kecil yang Pada luka bakar yang mengenai seluruh
berkaitan dengan kulit, misalnya kulit lapisan kulit atau derajat III, cedera meluas
terkena air panas atau sebagainya sehingga ke seluruh lapisan kulit sedangkan luka
menyebabkan kulit terkelupas atau luka bakar derajat IV melibatkan cedera ke
bakar. Luka bakar semacam ini tidak dapat jaringan yang lebih dalam seperti otot atau
dianggap remeh, karena apabila dibiarkan tulang.
akan menyebabkan infeksi. Perawatan luka Hasil penelitian yang telah
bakar yang berkembang di masyarakat dilakukan oleh Utami,O.W.,2016
adalah dengan mengolesi minyak, mentega, menunjukkan bahwa ekstrak buah tomat
pasta gigi, atau kecap pada area yang (Lycopersicum esculentum Mill) yang
mengalami luka bakar. Akan tetapi mengandung flavonoid yaitu terdapat
tindakan tersebut dapat menghambat proses senyawa likopen didalamnya diduga dapat
penyembuhan dan meningkatkan risiko mengobati luka bakar superfisial.
terjadinya infeksi. Berdasarkan hal tersebut, Penggunaan ekstrak gel buah tomat yang
diperlukan alternatif lain dalam penanganan mengandung lycopen berkhasiat sebagai
luka bakar seperti memanfaatkan ekstrak antioksidan dan baik untuk mengobati luka
buah tomat (Nova, 2007 ; Widianingtyas, bakar karena sifat gel yang mendinginkan.
d., dkk., 2014). Formula gel dibuat dengan konsentrasi
Luka bakar adalah suatu bentuk yang berbeda-beda yaitu 4 %, 6% dan 8%
kerusakan atau kehilangan jaringan kulit (Utami, O.W., 2016). Berdasarkan hal
yang disebabkan kontak dengan sumber diatas peneliti tertarik untuk melakukan Uji
panas seperti api, air panas, bahan kimia, Efektifitas Gel Ekstrak Buah Tomat
listrik dan radiasi.Kerusakan jaringan yang (Lycopersicum esculentum Mill) Pada Luka
disebabkan api dan koloid (misalnya bubur Bakar Superfisial Terhadap Kelinci Jantan
panas) lebih berat dibandingkan air panas. Putih.
Ledakan dapat menimbulkan luka bakar
dan menyebabkan kerusakan organ. Bahan
kimia terutama asam menyebabkan METODE PENELITIAN
kerusakan yang hebat akibat reaksi jaringan
sehingga terjadi diskonfigurasi jaringan Waktu dan Tempat Penelitian
yang menyebabkan gangguan proses Penelitian ini dilaksanakan di
penyembuhan. Lama kontak jaringan Laboratorium Farmakologi Akademi
dengan sumber panas menentukan luas dan Farmasi Al-Fatah Bengkulu selama 3 bulan
kedalaman kerusakan jaringan. Semakin pada bulan Juni-September 2016.
lama waktu kontak, semakin luas dan dalam
kerusakan jaringan yang terjadi (Moenadjat, Alat-Alat
2003; Puryanto, 2009). Lukabakar yang Alat-alat yang digunakan pada
hanya mempengaruhi kulit bagian luar penelitian ini adalah neraca analitik (Lucky
dikenal sebagai luka bakar superfisial atau scale), bursen, thermometer, lempeng

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 135


SCIENTIA VOL. 7 NO. 2, AGUSTUS 2017

logam koin berdiameter 2,4 cm, jangka dengan memperhatikan perubahan


sorong (vernier caliver), pisau cukur diameter luka, luka dinyatakan sembuh
(gellete), stopwatch, pengaris, gunting, jika diameter luka sudah nol (sudah
plester roll (handsaplast) , kassa, spidol tertutup jaringan kulit luar). Luka
(snowman). bakar yang terbentuk diharapkan
adalah luka bakar derajat I.
Bahan- Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada Perhitungan Diameter Luka Bakar
penelitian ini adalah gel ekstrak buah tomat Luka bakar yang terbentuk diukur
dengan konsentrasi 4%, 6%, 8%, gel menggunakan jangka sorong, kemudian
bioplasenton dan basis gel. dihitung diameter luka bakar dihitung
dengan rumus sebagai berikut
Perlakuan Hewan Percobaan (Simanjuntak, 2008):
Hewan percobaan yang digunakan
yaitu 3 ekor kelinci (A, B, dan C) yang
masing-masing akan dibuat luka bakar
menjadi 5 area pada punggung kelinci.
Setiap kelinci dilakukan 5 perlakuan yang Dimana : dx : diameter luka hari ke-x
berbeda dan dilakukan 3 kali pengulangan diameter 1
pada kelinci yang berbeda. = diameter 2
Pembuatan dan perawatan luka = diameter 3
Sebaiknya pembelian kelinci = diameter 4
seminggu sebelum penginduksian sehingga
kelinci dapat beradaptasi dikandang yang Cara mengukur diameter luka bakar
telah disediakan. dapat dilihat pada gambar berikut
a. Kelinci dicukur bulu bagian (Simanjuntak, 2008) :
punggungnya. Lalu punggung kelinci
di ukur dengan diameter 2,4 cm dan di
beri garis dengan spidol.
b. Sebelum di beri luka bakar, punggung
kelinci di anastesi dengan alkohol
terlebih dahulu.
c. Luka bakar pada kelinci dilakukan
dengan menempelkan lempeng logam
koin berdiameter 2,4 cm yang telah
dipanaskan dengan alat penginduksi Gambar 1. Cara Mengukur Diameter Luka
panas dengan suhu 80OC Selama 5 Bakar
menit, dan ditempelkan pada
punggung kelinci selama 10 detik. Analisis Data
d. Pada kulit yang mengalami luka bakar Data hasil pengujian efek sedian gel
tersebut dioleskan sediaan secara ekstrak buah tomat terhadap perubahan
merata pada permukaan luka. Luka diameter rata-rata bakar dianalisis secara
bakar yang terjadi diolesi dengan statistik menggunakan Uji Anova 2 arah
formula ekstrak buah tomat 4%, 6%, dengan Statistical Product Servise Solution
8%, basis gel, dan bioplasenton setiap (SPSS) dengan taraf kepercayaan 95%,
8 jam sehari, luka bakar kemudian dilanjutkan dengan metode Duncan.
ditutup dengan kain kasa. Pada saat
akan mengoleskan formula kembali
luka dibuka, diameter luka diukur HASIL DAN PEMBAHASAN
kemudian ditutup kembali dengan kain
kasa dilakukan sampai luka sembuh. Penelitian ini bertujuan untuk
Pengamatan dilakukan secara visual mengetahui gel ekstrak buah tomat dapat

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 136


SCIENTIA VOL. 7 NO. 2, AGUSTUS 2017

memberikan efektifitas terhadap luka bakar yang terjadi secara signifikan. Pengamatan
superficial dan untuk mengetahui pada dilakukan secara visual dengan
konsentrasi berapa gel ekstrak buah tomat memperhatikan perubahan diameter luka,
yang paling efektif terhadap penyembuhan luka dinyatakan sembuh jika diameter luka
luka bakar superficial pada kelinci jantan sudah nol (sudah tertutup jaringan kulit
putih. Luka bakar derajat I ini merupakan luar). Pengamatan dilakukan selama 21 hari
luka bakar yang termasuk golongan ringan karena pada proses penyembuhan luka
dan penangannya tidak perlu dilaksanakan bakar pada hari pertama sampai hari kelima
di Rumah Sakit. Maka dalam penelitian ini merupakan proses inflamasi dimana terjadi
gel ekstrak buah tomat diujikan pada luka vasodilatasi setempat yang menyebabkan
bakar. pembengkakan, sedangkan proses fase
Penelitian diawali dengan proliferasi berlangsung dari akhir fase
mencukur bulu bagian punggungkelinci inflamasi sampai kira-kira akhir minggu
karena selain untuk mempermudah pada ketiga. Luka bakar yang terbentuk
saat menentukan pengukuran area, diharapkan adalah luka bakar derajat I.
pencukuran bulu kelinci agar pada saat Percobaan yang telah dilakukan
penginduksian tidak membakar bulu kelinci dapat dilihat perbedaan antara beberapa
tetapi langsung mengenai kulit kelinci. konsentrasi gel ekstrak buah tomat sebagai
Punggung kelinci di lakukan pengukuran penyembuh luka bakar. Data hasil orientasi
area dengan diameter 2,4 cm dan di beri perubahan luka bakar dari kontrol negatif
garis dengan spidol dengan tujuan untuk yang diberi dasar gel, dan gel ekstrak buah
menentukan lokasi yang akan diinduksi. tomat dengan konsentrasi 4%, 6%, dan 8 %
Pengukuran area yang akan diinduksi serta pembanding yang beredar dipasaran
dilakukan untuk lima bagian dalam satu yaitu Bioplasenton. Pada penelitian ini
ekor kelinci. Sebelum dilakukan digunakan basis gel sebagai kontrol negatif.
penginduksian luka bakar, punggung Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
kelinci di anastesi dengan alkohol terlebih yang memberikan efek penyembuhan luka
dahulu agar area yang akan diinduksi tidak bakar adalah ekstrak buah tomat
terkontaminasi bakteri serta dapat (Lycopersicum esculentum Mill).
menghilangkan rasa sakit pada saat Digunakan Bioplacenton® sebagai kontrol
dilakukannya induksi koin. Luka bakar positif karena bioplasenton merupakan
pada kelinci dilakukan dengan sediaan farmasi untuk menyembuhkan luka
menempelkan lempeng logam koin bakar yang mudah diperoleh dipasaran.
berdiameter 2,4 cm yang telah dipanaskan Penyembuhan luka bakar dengan
dengan alat penginduksi panas dengan suhu menggunakan gel ekstrak buah tomat
80OC Selama 5 menit, dan ditempelkan (Lycopersicum escalentum Mill) dengan
pada punggung kelinci selama 10 detik. perlakuan 1 sebagai pembanding
Tujuan dilakukannya induksi yaitu agar (bioplasenton), perlakuan 2 (formula 1
terjadi peradangan luka bakar pada dengan konsentrasi ekstrak buah tomat
punggung kelinci. Induksi ini menghasilkan 4%), perlakuan 3 (formula 2 dengan
luka bakar derajat I dengan tanda terjadi konsentrasi ekstrak buah tomat 6%),
kerusakan terbatas pada bagian epidermis, perlakuan 4 (formula 3 dengan konsentrasi
kulit kering, kemerahan, tidak melepuh, ekstrak buah tomat 8%), dan perlakuan 5
nyeri karena ujung sensorik teriritasi. Pada (basis gel sebagai kontrol negatif), yang
kulit yang mengalami luka bakar tersebut dilakukan setiap 8 jam sehari, kemudian
dioleskan sediaan secara merata pada ditutup dengan kain kasa agar luka tidak
permukaan luka. Pada saat akan tercemar bakteri lain yang akan membuat
mengoleskan formula kembali luka dibuka, luka lebih lama dalam penyembuhannya
diameter luka diukur kemudian ditutup selama 21 hari mendapatkan hasil
kembali dengan kain kasa dilakukan sampai pengamatan yang dapat dilihat pada gambar
luka sembuh. Data luka bakar dengan 2:
interval waktu pengukuran 1 hari karena
untuk melihat perubahan diameter luka

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 137


SCIENTIA VOL. 7 NO. 2, AGUSTUS 2017

Jika untuk dilakukan penelitian


ulang dengan sediaan gel yang baru maka
hasil yang diperoleh nantinya tidaklah
sama. Dikarenakan penelitian ulang dengan
sediaan gel yang baru maka seluruh hasil
pengujian evaluasi sediaan gel akan
memberikan hasil yang berbeda dan juga
membutuhkan waktu yang lama untuk
mendapatkan hasil sediaan gel yang baru.
Menurut (Brudicardi et al., 2005)
luka bakar derajat I, penyembuhannya
terjadi dalam waktu 5 -10 hari. Sedangkan
data hasil penelitian yang diperoleh, luka
Gambar 2. Grafik Waktu Penyembuhan sembuh lebih dari 10 hari. Luka sembuh
Luka Bakar paling cepat pada hari ke 17 pada kontrol
positif. Pada saat cara kerja menginduksi
Hasil grafik waktu penyembuhan kelinci, saya menggunakan artikel Ahmad
dapat dilihat bahwa gel yang memberi Alwy dengan memanaskan logam selama 5
waktu penyembuhan paling cepat adalah menit dan menempelkannya kepunggung
dengan pemberian bioplasenton sebagai hewan percobaan selama 10 detik. Akan
pembanding luka sembuh pada hari ke 17 tetapi saya melihat artikel lain dengan
dikarenakan luka sudah tertutup (diameter penulis jayanti menempelkannya
= 0), dan ditandai dengan tidak adanya kepunggung hewan percobaan selama 5
peradangan pada luka bakar. Sediaan gel detik. (A,Alwy,2012) Hal tersebut
ekstrak buah tomat yang paling cepat menunjukkan bahwa adanya perbedaan
sembuh dengan konsentrasi 8%. Pada persepsi pada setiap penelitian. Sehingga
pemberian gel ekstrak buah tomat dengan kemungkinan luka bakar yang terbentuk
konsentrasi 8% luka bakar sembuh pada penelitian kali ini bukan luka bakar
(diameter = 0) pada hari ke-18 dikarenakan superficial derajat I, melainkan Luka bakar
luka sudah kering dan tidak terjadi lagi derajat II dangkal yang penyembuhannya
peradangan. Pada pemberian gel ekstrak dalam waktu 3 minggu karena luka yang
buah tomat 4%, 6%, dan 8%, waktu dihasilkan lebih dalam, kerusakan
penyembuhan ini lebih baik dibandingkan mengenai bagian superficial dari dermis,
kontrol negatif yang hanya diberi basis gel luka bakar pada mulanya tampak seperti
yang menyembuhkan luka pada hari ke 20. luka bakar derajat I dan mungkin
Pada perlakuan bioplasenton kelinci II tidak terdiagnosa sebagai derajat II. Hal tersebut
sembuh dalam waktu 21 hari, hal tersebut juga menunjukan bahwa gel ekstrak buah
dikarenakan pada saat penempelan luka tomat dapat menyembuhkan luka bakar
bakar menggunakan logam koin, koin yang derajat II dangkal.
ditempelkan jatuh pada detik ke 4 karena Dosis paling efektif sebagai
kelinci tersebut memberontak, lalu penyembuh luka bakar adalah dosis 3
dilakukan pemanasan ulang pada koin dan dengan konsentrasi 8%. Bioplasenton
penempelan ulang pada punggung kelinci sebagai gel luka bakar memberikan efek
sampai detik ke 10, sehingga di luka yang penyembuhan luka bakar yang paling cepat.
dihasilkan terlalu dalam dan luka tidak Untuk melihat apakah ada perbedaan
sembuh dalam waktu 21 hari. yang signifikan dari kelima kelompok maka
Peneliti melakukan penelitian ulang dilakukan Uji Anova Dua Arah dengan
dengan melakukan penginduksian kepada taraf kepercayaan 95% yang terlihat pada
kelinci dengan cara kerja yang sama, hasil tabel 1. Uji Anova Dua Arah merupakan
yang diperoleh tidaklah maksimal Uji Statistik yang digunakan untuk menguji
dikarenakan sediaan gel ekstrak buah tomat 2 faktor yang berbeda dimana faktor
yang sudah lama dan tidak memberikan tersebut didapat dari keadaan yang tidak
efek yang maksimal. terkontrol seperti cuaca. Uji Anova Dua

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 138


SCIENTIA VOL. 7 NO. 2, AGUSTUS 2017

Arah juga memiliki syarat yang sama yang memiliki efek yang paling baik dalam
dengan uji anova lainnya yaitu harus penyembuhan luka bakar superficial.
normal dan bersifat homogen (Sani K., Selanjutnya diikuti dengan dosis 4% dan
2016). Jika ingin menggunakan Uji Anova 6% yang memiliki efek yang sama
Dua Arah minimal 3 faktor yang kemudian yang terakhir yaitu kontrol
mempengaruhi, dan hasil yang diperoleh negatif.
ada berupa grafik yang tidak dapat Pada Uji Duncan data statistik
diperoleh di Uji Anova Satu Arah. Setelah menunjukkan bahwa pembanding memiliki
memasukkan data ke program SPSS, efek yang sama dengan dosis 8% karena
terlebih dahulu ditentukan normalitas dan berada dalam 1 kolom dengan pembanding
homogenitas. Hasil data terdistribusi yang memiliki efek yang paling baik dalam
normal (p>0,05) dan data homogen penyembuhan luka bakar superficial.
(p>0,05). Data yang diperoleh p>0,05 Selanjutnya diikuti dengan dosis 4% dan
sehingga data terdistribusi normal dan 6% yang memiliki efek yang sama,
diiperoleh p>0,05 yang berarti data kemudian yang terakhir yaitu kontrol
homogen. Selanjutnya pada uji LSD (Least negatif.
Significan Difference) Untuk melihat Hal ini berarti gel dengan
adanya perbedaan diameter luka bakar. konsentrasi 8% mampu lebih baik
Berdasarkan hasil Uji LSD, nilai merangsang penyembuhan luka bakar yang
signifikansi dosis 0,000 < 0,05 hal ini lebih cepat dibandingkan dengan gel
menunjukkan adanya perbedaan yang ekstrak 6%, 4% dan kontrol negatif. Secara
bermakna pada tiap dosis ekstrak buah keseluruhan, efek penyembuhan luka bakar
tomat. Nilai signifikansi hari 0,000 < 0,05 yang optimal diberikan sediaan gel dengan
hal ini menunjukkan adanya perbedaan kandungan ekstrak buah tomat sebesar 8%
pada tiap harinya, hal ini berarti terjadi dengan efek penyembuhan luka bakar yang
perubahan diameter setiap harinya. Uji setara dengan bioplasenton dan memberi
duncan didasarkan pada sekumpulan nilai penyembuhan luka yang hampir setara
beda nyata yang ukurannya semakin besar, dengan Bioplasenton.
digunakan untuk memberikan hasil statistik
yang lebih detail lagi agar mempermudah
peneliti dalam penarikan kesimpulan. KESIMPULAN

Tabel I. Hasil statistik uji duncann Dari hasil penelitian yang telah
Subset dilakukan dapat disimpulkan bahwa
Dosis Ekstrak N
1 2 3 Formula gel ekstrak buah tomat
Dunca pemb 63 1.120 (Lycopersicum esculentum MILL) dapat
na,,b andin 9 menurunkan inflamasi serta
g menyembuhkan luka bakar pada hari ke 18.
dosis 63 1.128 Efek penyembuhan luka bakar yang paling
8% 2
efektif pada kelinci jantan putih adalah gel
dosis 63 1.27
4% 93 ekstrak buah tomat (Lycopersicum
dosis 63 1.30 1.30 esculentum MILL) dengan konsentrasi 8%.
6% 12 12
kontr 63 1.37
ol 57 DAFTAR PUSTAKA
negati
f Alwy,A., 2012, Uji Aktivitas Penyembuhan
Sig. .870 .622 .095 Luka Bakar Ekstrak Metanol Daun
Kayu Colok Dalam Bentuk Sediaan
Hasil uji pos hoc duncan Krim, Fakultas Ilmu Kesehatan
menunjukkan bahwa pembanding memiliki UIN Alaudin, Makassar.
efek yang sama dengan dosis 8% karena Brudicardi, F.C., Anderson, D, Dunn DL,
berada dalam 1 kolom dengan pembanding 2005, Ischwartz’s Prinsioles of

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 139


SCIENTIA VOL. 7 NO. 2, AGUSTUS 2017

sugery, 8 edition, New York : Mc


Graw –Hill Medical Publishing
Moenadjat, Y., 2003, Luka Bakar Masalah
Dan Tatalaksana, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta.
Nova,2007,Sepuluh Hal Perawatan Kulit,
(Online).http://doktersehat.com/2
007/08/10/10hal-perawatan-kulit/.
Diakses 21 November 2016.
Widianingtyas, D., Wihastuti, T. S.
dan Setijowati, N., Pengaruh
Perawatan Dengan Ekstrak
Pegagan Dalam Mempercepat
Penyembuhan Luka Bakar Derajat
2 Dangkal Pada Tikus Putih Strain
Wistar, Volume 1, Majalah
Kesehatan FKUB, Jakarta.
Puryanto, K., 2009, Uji Aktivitas Gel
Ekstrak Etanol Daun Binahong
Sebagai Penyembuhan Luka Bakar
Pada Kulit Punggung Kelinci,
Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.
Sani K., Fathnur,2016, Metodologi
Penelitian Farmasi Komunitas dan
Eksperimental, Deepublish,
Yogyakarta.
Simanjuntak, Megawati R., 2008, Ekstraksi
Dan Fraksinasi Komponen Ekstrak
Daun Tumbuhan Senduduk
(Melastoma Malabathricum) Serta
Pengujian Efek Sediaan Krim
Terhadap Penyembuhan Luka
Bakar, Skripsi Sarjana, Fakultas
Farmasi, Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Utami, O. W., 2016, Formulasi Gel Dari
Ekstrak Buah Tomat (Lycopersicum
Esculentum Mill), Akademi
Farmasi Al-Fatah, Bengkulu.
Widianingtyas, D., Wihastuti, T. S. dan
Setijowati, N., Pengaruh
Perawatan Dengan Ekstrak
Pegagan Dalam Mempercepat
Penyembuhan Luka Bakar Derajat
2 Dangkal Pada Tikus Putih Strain
Wistar, Volume 1, Majalah
Kesehatan FKUB, Jakarta.

p-ISSN : 2087-5045 e-ISSN : 2502-1834 140

Anda mungkin juga menyukai