Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan secara simultan
terhadap difteri pertusis dan tetanus
Cara pemberian :
Vaksin harus dikocok terlebih dahulu sebelum
digunakan agar suspensi menjadi homogen
disuntikkan secara intarmuskular dengan dosis 0,5ml
sebanyak 3 dosis
Dosis pertama diberikan pada bayi umur 2 bulan, dosis
selanjutnya diberikan dengan interval 4 minggu / 1
bulan
Pada unit pelayanan statis vaksin yang dibuka
digunakan paling lama 4 minggu dengan ketentuan
vaksin belum kadaluarsa disimpan pada suhu 2-8 drajat
C, label tidak hilang, tidak terendam air, sterilitas
terjaga, VVM kondisi A/B
Diposyandu : vaksin yang sudah tebuka tidak boleh
digunakan lagi untuk hari berikutnya
3. Vaksin tetanus toksoid (TT)
Deskripsi :
Vaksin yang mengandung toxoid tetanus yang telah
dimurnikan dan terabsobsi kedalam 3mg/ml alumunium
fosfat. Thimerasol 0,1mg / digunakan sebagai
pengawet.
Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung potensi sedikitnya
240 UI
Dipergunakan untuk mencegah tetanus pada bayi yang
baru lahir dengan mengimunisasi wanita usia subur
(WUS) atau ibu hamil, juga untuk pencegahan tetanus
pada ibu bayi.
Indikasi :
Pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus
4. Vaksin difteri dan tetanus (DT)
Deskripsi :
Vaksin yang mengandung toxoid dan tetanus yang dimurnikan
Indikasi :
Vaksin 1 box terdiri dari 10 vial
1 vial berisi 10 dosis
Vaksin berbentuk cairan
Indikasi :
Pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis
Kemasan :
Vaksin 1 bos terdiri daro 10 vial
1 vial berisi 10 dosis (5ml)
Vaksin berbentuk cairan
Setiap vial vaksin polio disertai 1 buah penetes (dropper)
terbuat dari bahan plastik
Cara pemberian dosis :
Secara oral (melalui mulut), 1 dosis adalah 2 tetes, sebanyak 4 kali
dosis pemberian dengan unterval setiap dosis 4 minggu.
Setiap membuka vial baru harus menggunakan penetes yang baru
Pada unit pelayanan, vaksin polio yang telah digunakan, hanya
boleh digunakan selama 2 minggu dengan ketentuan :
vaksin belum kadaluarsa
vaksin yang disimpan dalam suhu 2-8 derajat
tidak pernah terendam air
sterilitasnya terjaga
VVM masih dalam kondisi A/B
Diposyandu :
Vaksin yang terbuka tidak boleh dipergunakan lagi pada hari
berikutnya
6. Vaksin campak
Deskripsi :
Merupakan vaksin virus yang dilemahkan.
Setiap dosis (0,5ml) mengandung tidak kurang dari
1000 infektive unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih
dari 100 mcg residu kanamicyn dan residu eritromicyn
Indikasi :
Pemberiam aktif terhadap penyakit campak
Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang
disebabkan oleh virus hepatitis B
Indikasi :
Pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri,
teteanus, pertusis, dan hepatitis B