Penyakit TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mikro bakterium
tuberkulosis. Kuman batang aerobik dan tahan asam ini dapat merupakan organisme
patogen maupun saprofit. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat
juga mengenai organ tubuh lainnya (DEPKES RI, 2002). Penyakit tuberkulosis
disebabkan oleh kuman/bakteri Mycobacteriumtuberculosis. Kuman ini pada
umumnya menyerang paru - paru dan sebagian lagi dapat menyerang di luar paru -
paru, seperti kelenjar getah bening (kelenjar), kulit, usus/saluran pencernaan, selaput
otak, dan sebagianya (Laban, 2008).
Klasifikasi penyakit TBC dapat dibagi menjadi enam kategori atau kelas yaitu :
1. Kelas 0
Tidak ada jangkitan tuberkulosis, tidak terinfeksi (tidak ada riwayat terpapar, reaksi
terhadap tes kulit tuberkulin tidak berwarna).
2. Kelas 1
Terpapar tuberkulosis, tidak ada bukti infeksi (riwayat terpapar, reaksi tes kulit
tuberkulin tidak bermakna).
3. Kelas 2
Pada infeksi tuberkulosis, tidak timbul penyakit (reaksi tes kulit tuberkulin bermakna,
pemeriksaan bakteri negatif, tidak ada bukti klinik maupun radiografik).
4. Kelas 3
Tuberkulosis : saat ini sedang sakit (Mikrobakterium Tuberkulosis ada dalam biakan
selain itu, reaksi tes kulit tuberkulosis bermakna dan ada bukti radiografik tentang
adanya penyakit).
5. Kelas 4
Tuberkulosis : saat ini tidak sedang menderita penyakit (ada riwayat mendapat
pengobatan pencegahan tuberkulosis, tidak ada bukti klinik dan radiografik tentang
adanya penyakit pada saat ini).
6. Kelas 5
Orang dicurigai mendapat tuberkulosis (diagnosa di tunda).
Terapi Diit
Terapi diit bertujuan memberikan makanan secukupnya guna memperbaiki dan
mencegah kerusakan jaringan tubuh lebih lanjut serta memperbaiki status gizi agar
penderita dapat melakukan aktifitas normal.
Terapi Diet untuk penderita kasus Tuberkulosis Paru adalah:
a. Energi diberikan sesuai dengan keadaan penderita untuk mencapai berat badan
normal.
b. Protein tinggi untuk mengganti sel-sel yang rusak meningkatkan kadar albumin
serum yang rendah (75-100 gr).
c. Lemak cukup 15-25 % dari kebutuhan energi total.
d. Karbohidrat cukup sisa dari kebutuhan energi total.
e. Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan total.
Macam diit untuk penyakit TBC:
a) Diit Tinggi Energi Tinggi Protein I (TETP 1)
Energi: 2600 kkal, protein 100 gr (2/kg BB).
b) Diit Tinggi Energi Tinggi Protein II (TETP II)
Energi 3000 kkal, protein 125 gr (2,5 gr/kg BB)
NB : Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi makro dapat disesuaikan dengan
kondisi tubuh penderita (BB dan TB) dan Penderita dapat diberikan salah satu dari
dua macam diit Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP) sesuai tingkat penyakit
penderita.
Dapat dilihat dibawah ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada
penderita tuberculosis.
TBC Paru, Penyebab, Gejala dan Penanggulangannya
Gejala-gejala utama TBC adalah Batuk yang bertambah menjelang dini hari, Demam
sedang, Sering berkeringat banyak pada dini hari. Pada kerusakan paru berat timbul
sesak nafas dan batuk darah.
Tanda-tanda klinis utama yang bisa dilihat adalah Pembesaran kelenjar limfe di leher
dibawah telinga. Pada pemeriksaan paru ditemukan tanda-tanda lendir/cairan dalam
paru, sering dibagian atas paru, kadang-kadang nafas sesak dan mengeluarkan suara
seperti peluit.
Pengalaman klinis terhadap penderita TBC yang mengalami batuk darah pada Praktek
dr.Fadli, menunjukkan suatu kombinasi Obat Anti Tuberculosis( rifampisin, INH,
ethambutol, pirazinamid ) dengan ekstrak tripang ( Gold-G Sea Cucumber Jelly )
sangat cepat mengatasi batuk darah dan menurunkan demam.
Gold-G Sea Cucumber Jelly mempunyai kemampuan meregenerasi sel-sel paru yang
rusak, memperbaiki fungsi kapiler sehingga mempercepat mengatasi perdarahan.
Selain itu Gold-G Sea Cucumber Jelly (Tripang ) juga dapat menurunkan demam.
TESTIMONI
Seorang penderita TBC disertai batuh darah masif, bernama M.Yusuf, pria, umur 53
tahun. Sudah pernah berobat pada dokter spesialis paru. Obat yang direkomendasi;
Rifamfisin, INH, Ethambutol , Pirazinamid, Kalnex, Bromhexin, vit B6. Tapi batuk
darah tidak berhenti.
Sejak 21 Mai 2007 berobat di Praktek dr.Fadli. Obat yang diberikan; OAT
(Rifampisin 450mg, INH 300 mg, Pirazinamid 500 mg) dosis tunggal 1x sehari dan
Gold-G Sea Cucumber Jelly ( Ekstrak Tripang ) dengan dosis 3 x 1 sendok makan.
Hasilnya dalam 1 hari pengobatan, batuk darahnya sudah berhenti. Namun demikian
untuk membasmi bakteri Mycobacterium tuberculosis OAT harus diteruskan sesuai
standard WHO.
Tuberculosis Paru (TB Paru)
Written by Avicenna Published in: Kesehatan Comments 3 Pdf Print Email
Insidensi Tuberculosis (TBC) dilaporkan meningkat secara drastis
Penyakit ini biasanya banyak terjadi pada negara berkembang atau yang
diagnosis dan terapi yang cukup lama.anda bisa juga baca selengkapnya di
sini
urutan ketiga setelah India dan China dalam jumlah penderita TBC di dunia.
meningkat. Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan
setiap dua menit muncul satu penderita baru TBC paru yang menular.
Bahkan setiap empat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC di
sebagai tempat infeksi primer. Selain itu, TBC dapat juga menyerang kulit,
kelenjar limfe, tulang, dan selaput otak. TBC menular melalui droplet
infeksius yang terinhalasi oleh orang sehat. Pada sedikit kasus, TBC juga
ditularkan melalui susu. Pada keadaan yang terakhir ini, bakteri yang
Etiologi
Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan
terhadap asam pada pewarnaan (Basil Tahan Asam). Kuman TB cepat mati
dengan sinar matahari langsung tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam
di tempat yang gelap dan lembek. Dalam jaringan tubuh, kuman ini dapat
dorman selama beberapa tahun. Kuman dapat disebarkan dari penderita TB
BTA positif kepada orang yang berada disekitarnya, terutama yang kontak
erat.
Manifestasi Klinis
Gejala Umum :
Batuk darah
Pemeriksaan Klinis
Tempat kelainan lesi TB yang perlu dicurigai adalah bagian apeks paru. Bila
dicurigai infiltrat yang agak luas, maka akan didapatkan perkusi yang redup
dan auskultasi nafas bronkial. Akan didapatkan juga suara nafas tambahan
berupa ronkhi basah, kasar, dan nyaring. Tetapi bila infiltrat ini diliputi
oleh penebalan pleura, suara nafasnya menjadi vesikular melemah.
Pemeriksaan penunjang
Uji ini sekarang sudah tidak dianjurkan dipakai,karena uji ini haya
menunjukkan ada tidaknya antibodi anti TBC pada seseorang, sedangkan
menurut penelitian, 80% penduduk indosia sudah pernah terpapar intigen
TBC, walaupun tidak bermanifestasi, sehingga akan banyak memberikan
false positif.
- Pemeriksaan radiologis
a) Nekrosis
d) Bronchopneumonia
e) Infiltrate interstitial
f) Pola milier
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan sputum
Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan definisi kasus-
yaitu
a. KLASIFIKASI
A. Tuberculosis Paru
Tuberculosis paru adalah tuberculosis yang menyerang jaringan paru,
tidak termasuk pleura (selaput paru)
b. TIPE PENDERITA
1. Kasus baru
Adalah penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah
pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian)
2. Kambuh (relaps)
5. Gagal
Adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali
menjadi positif pada akhir bulan ke-5 atau lebih.
Adalah penderita BTA negative, rontgen positif yang menjadi BTA positif
pada akhir bulan ke-2 pengobatan.
6. Lain-lain
Pengobatan tuberkulosis
Saat ini telah dapat dilakukan pengobatan TBC secara efektif dan dalam
waktu yang relatif singkat. Program pengobatan tersebut dikenal dengan
nama DOTS (Direct Observed Treatment Shortcourse). Obat yang
digunakan adalah kombinasi dari Rifampicin, Isoniazid, Pyrazinamid,
Ethambutol, dan Streptomycin. Pengobatan dilakukan dalam waktu 6-8
bulan secara intensif dengan diawasi seorang PMO (Pengawas Menelan
Obat) untuk meningkatkan ketaatan penderita dalam minum obat.
Referensi:
Zulkifli Amin, Asril Bahar, 2006. Tuberkulosis Paru, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Jakarta: UI
http://www.medicastore.com/tbc/
http://www.medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm
http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-tuberkulosis-tbc.html