SKRIPSI
Oleh :
SITI JUMAROH
240210150006
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2018
ABSTRAK
Energi matahari sebagai sumber energi terbesar di muka bumi masih jarang sekali
dilirik untuk menghasilkan energi listrik. Pemenuhan kebutuhan energi listrik
untuk masyarakat daerah terpencil dapat dilakukan melalui penerapan Stand
Alone Photovoltaic System (SAPS) yang bertumpu pada konversi energi matahari
menggunakan modul panel surya [1]. Rumusan masalah yang dibahas di
penelitian ini yaitu “Bagaimana cara merancang kompor listrik berbasis panel
surya?”. Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun kompor listrik
menggunakan panel surya sebagai sumber energi utama.
Adapun metodologi tugas akhir yang ditempuh terdiri dari studi literatur dimana
berkaitan dengan mempelajari dasar-dasar sistem pengisian baterai dari panel
surya mengunakan regulator dan inverter beserta cara kerja alat tersebut, yang
kedua yaitu perancangan dan pembuatan Hardware dan diakhiri proses
pembuatan mekanik kompor listrik, panel surya, rangkaian inverter, BCR, kotak
box inverter dan kotak BCR. Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari 3 unit Multimeter, Oscilloscope, dan Power Supply
Berdasarkan hasil penelitian dalam pengujian panel surya 30 wp yang dikutip
(Heru, 2014) menghasilkan data pengukuran tegangan panel surya yang
berbeda selama 5 hari. Berdasarkan hasil penelitian dalam pengujian panel
surya dengan BCR yang dikutip (Heru, 2014) pengujian panel surya 30 wp
dengan BCR yang dilakukan selama 2 hari menghasikan data tegangan keluaran
BCR yang berbeda sesuai kondisi cuaca yang berbeda. Pada pengujian estimasi
waktu pemakaian baterai 12v/10ah dilakukan untuk mengetahui berapa waktu
yang dibutuhkan pada pemakaian baterai 12v/10ah dengan menggunakan beban
yaitu kompor listrik. Berdasarkan hasil perhitungan regulator data pengujian yang
dilakukan oleh Heru (2014) didapatkan nilai tegangan 13,75 volt. Berdasarkan
hasil pengujian efisiensi regulator daya listrik yang masuk sebesar 0,54 watt dan
daya listrik yang keluar 0,29 watt , sehingga nilai efisien daya yang di hasilkan
sebesar 95,3 %
Kata kunci : listrik, panel surya, regulator
ABSTRACT
Solar energy as the largest source of energy in the earth is still rarely glimpsed to
generate electrical energy. The fulfillment of electric energy needs for remote
communities can be done through the application of Stand Alone Photovoltaic
System (SAPS) which is based on solar energy conversion using solar panel
module [1]. The formulation of the problem discussed in this research is "How to
design electric stove based solar panels?". The purpose of this research is to
design an electric stove using solar panel as main energy source.
The methodology of the final task pursued consists of literature study which is
related to studying the basics of battery charging system from solar panel using
regulator and inverter along with the workings of the tool, the second is the
design and manufacture of Hardware and ending the process of making
mechanical electric stoves, solar panels , inverter circuit, BCR, inverter box box
and BCR box. The tool used in this research consists of 3 units Multimeter,
Oscilloscope, and Power Supply
Based on the results of research in the testing of 30 wp solar panels cited (Heru,
2014) produces different solar panel voltage measurement data for 5 days. Based
on the results of research in solar panel testing with BCR cited (Heru, 2014) 30
wp solar panel testing with BCR conducted for 2 days resulted in different BCR
output voltage data according to different weather conditions. In testing the
estimated time of 12v / 10ah battery usage is done to find out how much time it
takes on 12v / 10ah battery usage by using the electric stove load. Based on the
calculation of regulator data test conducted by Heru (2014) obtained voltage
value 13.75 volts. Based on the results of the test of the regulator power of
incoming power of 0.54 watts and electrical power out 0.29 watts, so the efficient
value of power generated at 95.3%
Keywords : electricity, solar panels, regulators
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat,
karunia, dan berkah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian
berjudul “PENDUGAAN UMUR SIMPAN KERUPUK BONGGOL PISANG
(Musa paradisiaca) BERDASARKAN PENDEKATAN KADAR AIR
KRITIS”, sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi S1 di Departemen
Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas
Padjadjaran.
Selama penyusunan usulan penelitian ini, penulis mendapat banyak
bantuandari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan
membimbing, yaitu kepada:
1. Penulis sangat berterima kasih kepada ….. sebagai pembimbing utama dan
…sebagai pembimbing pendamping yang telah memberikan saran,
bimbingan dan nasehatnya selama penyelesaian tugas akhir dan penulisan
karya tulis.
2. Orangtua, atas dukungan doa, semangat dan finansial.
3. Penulis berterima kasih kepada ….. sebagai ketua Jurusan Program Studi
Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani.
4. Penulis juga berterima kasih kepada ..... sebagai dosen wali akademik
yang telah memberikan bimbingan dalam setiap proses akademik.
5. ................yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR SINGKATAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dewasa ini kebutuhan manusia akan energi fosil makin meningkat, dan
cadangannya pun berangsur menipis setiap tahun. Tingginya konsumsi dari
penggunaan bahan bakar berbasis fosil dapat berdampak pada habisnya sumber
daya tersebut suatu saat nanti, belum lagi energi fosil membutuhkan waktu yang
sangat lama untuk proses terbentuknya, dan membutuhkan biaya yang sangat
besar untuk melakukan proses produksinya. Untuk itu perlu adanya
pengembangan energi baru dan terbarukan sebagai sumber energi alternatif misal:
pemanfaatan angin, arus air dan tenaga surya.
Energi matahari sebagai sumber energi terbesar di muka bumi masih jarang sekali
dilirik untuk menghasilkan energi listrik. Pemenuhan kebutuhan energi listrik
untuk masyarakat daerah terpencil dapat dilakukan melalui penerapan Stand Alone
Photovoltaic System (SAPS) yang bertumpu pada konversi energi matahari
menggunakan modul panel surya [1].
Dengan realita tersebut maka pengembangan listrik tenaga surya yang berbasis
kepada efek photovoltaic dari piranti solar cell sebagai salah satu sumber tenaga
listrik yang murah, bebas polusi, dan alami menjadi suatu pilihan yang tepat.
Namun realita yang ada sekarang ini penggunaan solar cell sebagai sumber listrik
masih sangat minim dan belum bisa diandalkan sebagai suatu sumber tenaga
alternatif yang dapat mengganti tenaga listrik [2].
Sebagai penyedia listrik cadangan baik di kendaraan maupun di rumah, sebagai
emergency power saat aliran listrik rumah padam. Selain itu di masa mendatang,
inverter Direct Current (DC) ke Alternating Curent (AC) akan memegang
peranan penting dalam mengubah energi DC dari sumber energi terbarukan sel
surya menjadi energi listrik AC yang kita gunakan sehari-hari [3].
Dari pernyataan tersebut, penelitian ini berjudul berkaitan dengan pemanfaatan
energi surya sebagai sumber penghasil listrik untuk kemudian dapat dimanfaatkan
sebagai sumber tenaga pada kompor listrik dan dapat mengurangi penggunaan
kompor minyak ataupun Liquified Petroleum Gas (LPG). Adapun rumusan
masalah yang dibahas di penelitian ini yaitu “Bagaimana cara merancang kompor
listrik berbasis panel surya?”.
Gambar di atas menunjukkan tipikal kurva V-I . Tegangan pada sumbu horizontal,
arus pada sumbu vertikal. Kebanyakan kurva V–I diberikan dalam tes kondisi
1000 watt/m² (kondisi pada saat satu matahari puncak/one peak sun hour) dan
suhu Panel surya 25º Celcius.
Kurva V–I terdiri dari 3 hal yang penting :
1. Tegangan dan arus maksimum Pmaks (Vmp dan Imp)
2. Tegangan tanpa beban (Voc)
3. Arus hubung singkat (Isc)
2.1.1 Daya output
Perhitungan daya output dengan rumus sebagai berikut:
P = Vo x Is.............................................................................(2.1)
[Sumber : http://www.pveducation.org/pvcdrom/solar-cell-operation/fill-factor]
Keterangan :
Voc = Tegangan rangkaian terbuka (Volt)
Isc = Arus rangkaian terbuka (Ampere)
2.1.2 Efisiensi daya
Efisiensi daya adalah perbandingan dari daya output panel surya dengan daya
input panel surya. Perhitungan efisiensi daya dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
𝑃
Eisiensi daya = 𝑃 × 100% ....................................................................(2.2)
Keterangan:
P = Daya yang di peroleh dari hasil kali Vdan I (input dan output)(watt)
2.2 Regulator
2.4 Inverter
Adapun jenis – jenis inverter berdasarkan bentuk gelombang dan jumlah fase
keluaran yaitu :
Prinsip kerja dari inverter setengah gelombang dapat dijelaskan dengan gambar
2.1(a) Ketika transistor Q1 yang hidup untuk waktu T0/2, tegangan pada beban
V0 sebesar Vs/2. Jika transistor Q2 hanya hidup untuk T0/2, Vs/2 akan melewati
beban. Q1 dan Q2 dirancang untuk bekerja saling bergantian. Pada gambar 2.1(b)
menunjukkan bentuk gelombang untuk tegangan keluaran dan arus transistor
dengan beban resistif.[11]
(a) (b)
2.5 Baterai
Baterai ialah alat elektrokimia yang dibuat untuk menyuplai listrik ke sistem
starter motor, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen-komponen
kelistrikan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang
dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem
kelistrikan atau alat yang memerlukannya. Karena di dalam proses baterai
kehilangan energi kimia, maka generator mensuplai energi listrik kembali pada
baterai yang sebelumnya melalui regulator terlebih dahulu disebut pengisian.
Siklus pengisian dan pengeluaran listrik ini terjadi berulang kali secara terus
menerus. Di dalam baterai mobil maupun motor terdapat elektrolit asam sulfat,
elektroda positif dan negatf dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau
berasal dari timah. Baterai tipe ini sering disebut baterai timah.
Baterai secara umum di kategorikan dalam 2 jenis, yakni baterai basah dan kering.
Baterai basah, media penyimpan arus listrik ini merupakan jenis paling umum
digunakan, baterai jenis ini masih perlu diberi air aki yang dikenal dengan sebutan
accuzuur. Baterai kering tidak memakai cairan, mirip seperti baterai telepon
selular. Baterai ini tahan terhadap getaran dan suhu rendah. Baterai jenis ini sama
sekali tidak butuh perawatan, tetapi rentan terhadap pengisian berlebih dan
pemakaian arus yang sampai habis, karena bisa merusak sel-sel penyimpanan
arusnya.
Sebuah baterai dengan kapasitas 10A/h seharusnya mampu menyuplai arus secara
berlanjut sebesar 10 A selama 1 jam, atau 20 A selama 1/2 jam, atau 1/3 selama 3
jam, dan seterusnya hingga benar-benar isinya habis. Pada sebuah baterai yang
ideal, hubungan antara arus yang berlanjut dan waktu discharge adalah stabil dan
mutlak, tetapi baterai yang asli tidak mungkin, ketika kapasitas amp-hour
digunakan pada baterai, maka nilai ini akan dibatasi oleh nilai arus tertentu, atau
lama pemakain tertentu.
Contoh
Daya (watt) Hasil
100 W 100 W / 12 V = 8,3 A
Tegangan Aki (volt) Hasil
24 V 120 Ah 120 Ah/ 8,3 = 14,46 jam
Aki yang digunakan
Daya (watt) Hasil
400 W 12 V x 35 Ah = 420 Watt/Jam
Tegangan Aki (Volt) Hasil
12 V 35 Ah 420 W / 400 W = 1.05 Jam
Bila sel dihubungkan dengan beban maka, negatif mengalir dari anoda melalui
beban ke katoda, kemudian ion-ion negatif mengalir ke anoda dan ion-ion positif
mengalir ke katoda. Arus listrik dapat mengalir disebabkan adanya negatif yang
bergerak dari elektroda sel melalui reaksi ion antara molekul elektroda dengan
molekul elektrolit sehingga memberikan jalan bagi negatif untuk mengalir.
1. Proses discharge pada sel berlangsung menurut skema Gambar 2.6 (a). Bila sel
dihubungkan dengan beban maka, negatif mengalir dari anoda melalui beban ke
katoda, kemudian ion-ion negatif mengalir ke anoda dan ion-ion positif mengalir
ke katoda. Arus listrik dapat mengalir disebabkan adanya negatif yang bergerak
dari elektroda sel melalui reaksi ion antara molekul elektroda dengan molekul
elektrolit sehingga memberikan jalan bagi negatif untuk mengalir.
2. Pada proses pengisian menurut skema Gambar 2.6 (b), dibawah ini adalah bila
sel dihubungkan dengan power supply maka elektroda positif menjadi anoda dan
elektroda negatif menjadi katoda dan proses kimia yang terjadi adalah sebagai
berikut.
2.5 Transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik. Transformator terdiri dari 3 komponen pokok
yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai masukan, Kumparan
kedua (sekunder) yang bertindak sebagai keluaran, dan inti besi yang berfungsi
untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Pada dasarnya transformator terdiri dari dua kumparan yaitu kumparan primer
dan kumparan sekunder. Dimana tegangan pada pada kumparan primer akan
ditransformasikan (diubah) pada kumparan sekunder, yang besarnya tergantung
dari masing-masing jumlah lilitan pada kedua kumparan tersebut. Bila pada
kumparan primer terdapat N1 lilitan yang diberi sumber tegangan V1 dan pada
kumparan sekunder terdapat N2 lilitan. Transformator penurun adalah
transformator yang tegangan sekundernya lebih rendah daripada tegangan
primernya maka pada kumparan sekunder terdapat tegangan dengan persamaan:
𝑈𝑝 𝑁𝑝 𝐼𝑠
= 𝑁𝑠 = 𝐼𝑝.......................................................................................... 2.5
𝑈𝑠
Dimana :
Up = Tegangan primer
Ip = Arus primer
Np = Banyaknya lilitan pada kumparan primer
Us = Tegangan sekunder
Is = Arus sekunder
Ns = Banyaknya lilitan pada kumparan sekunder
Pada rangkaian gambar di atas yaitu rangkaian pengatur frekuensi pada inverter
dengan menggunakan potensio pada R2 yaitu sebagai pengatur frekuensi, dan
pada IC 4047 kaki 1 dan 2 yaitu C dan R. Pada inverter ini memiliki komponen
utama atau sistem yang dibutuhkan yaitu pada ic 4047, fungsi dari ic ini adalah
sebagai pembentuk gelombang pulsa atau disebut dengan Multivibrator yaitu
menghasilkan frekuensi 50 Hz.
Berdasarkan hasil penelitian yang dikutip (Heru, 2014) pengujian panel surya 30
wp dengan BCR yang dilakukan selama 2 hari menghasikan data tegangan
keluaran BCR yang berbeda sesuai kondisi cuaca yang berbeda. Kemudian
pengujian BCR dengan menggunakan oscilloscop mendapatkan hasil data
gelombang berbentuk lurus.
Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan
pada pemakaian baterai 12v/10ah dengan menggunakan beban yaitu kompor
listrik. Pada proses pengambilan data arus masukan inverter dan arus keluaran
transformator ke beban terdapat perbandingan.
4.4.1 Regulator
Berdasarkan hasil perhitungan data pengujian yang dilakukan oleh Heru (2014)
didapatkan nilai tegangan 13,75 volt
5.2 Saran
Pada pengerjaan tugas akhir ini tentu tidak lepas dari berbagai macam
kelemahandan kekurangan, baik itu pada sistem maupun pada peralatan yang telah
dibuat. Untuk memperbaiki kekurangan dari peralatan tersebut, maka perlu
melakukan hal – hal sebagai berikut:
1. Untuk kedepannya agar kompor listrik berbasis panel surya dengan daya 50 w
dapat digunakan sebagai kompor alternatif.
2. Untuk aplikasi kedepanya agar dalam pembuatan kompor listrik berbasis panel
surya ini dengan efisiensi dari inverter dan regulator bisa juah lebih baik lagi
dengan efisiensi yang lebih baik.
3. Kedepannya sistem inverter ini dapat menggunakan sistem Op-amp agar lebih
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Pudjanarsa, Astu dan Nursuhud, Djati, Mesin Konversi Energi, PT ANDI
Yogyakarta, Yogyakarta, 2006.
[3] Saputra, Wasana, Tugas Akhir S1 Rancang Bangun Solar Tracking System
Untuk Mengoptimalkan Penyerapan Energi Matahari Pada Solar Sel,
Universitas Indonesia, Depok, 2008.
[5] Widodo, Rusmito Tjatur, Solar Sel: Sumber Energi Masa Depan yang
RamahLingkungan, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya,2003.
[6] Prasetyo, Eri. (1999). Dasar Fisika Energi. Jakarta: Gunadarma Jakarta.
[8] Lane, Bill, Tugas Akhir S1 Solar Tracker,Claveland State University, 2008.
[9] Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1993.
[12] Ahmad, Azizul Bin, Thesis S2 Boost Converter For Stand Alone
Photovoltaic Power Supply, Universiti Teknologi Malaysia, 2010.