PENDAHULUAN
Prevalensi polip nasi dilaporkan 1-2% pada orang dewasa di Eropa dan
4,2% di Finlandia. Di Amerika Serikat prevalensi polip nasi diperkirakan antara 1-
4%. Pada anak-anak sangat jarang ditemukan dan dilaporkan hanya sekitar 0,1%.
3
Penelitian Larsen dan Tos di Denmark memperkirakan insidensi polip nasi
sebesar 0,627 per 1000 orang per tahun. Di Indonesia studi epidemiologi
menunjukkan bahwa perbandingan pria dan wanita 2-3:1 dengan prevalensi 0,2%-
4,3%. Polip hidung dapat timbul pada semua umur tetapi umumnya terjadi pada
penderita dewasa muda dengan rentang usia 30-60 tahun.8,9
4
BAB II
STATUS PENDERITA
2.1.Identitas Penderita
Nama : JPS
Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Tanjung Harapan No.01, Bukit Sangkal, Kalidoni.
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Kristen
Suku : Sumatera
Bangsa : Indonesia
No. RM : 934595
2.2.Anamnesis
Keluhan Utama : Hidung kanan dan kiri tersumbat sejak 1
tahun yang lalu
Riwayat Perjalanan Penyakit :
5
± 2 bulan yang lalu, penderita masih mengeluh hidung kiri
tersumbat, dirasakan semakin lama semakin menganggu. pilek terus
menerus, keluhan dirasakan hampir setiap hari, lendir dihidung (+)
berwarna bening, kental, banyak, berbau (+), terasa lendir yang mengalir
ke tenggorok (+), penciuman menjadi berkurang (-), nyeri tekan wajah (+)
di daerah pipi sebelah kiri, (+), pusing (+), bersin-bersin (+), perdarahan
dari hidung (-), rasa gatal pada hidung dan mata (-), sakit kepala (-) terasa
berat saat menundukkan kepala (-), batuk (-). Nyeri pada telinga (-), rasa
penuh pada telinga (-), keluar cairan dari telinga (-), telinga berdenging (-),
demam (-), sulit menelan (-), sakit menelan (-), suara serak (-), sesak nafas
(-). Pasien kemudian berobat ke RS. Mohammad Hoesin Palembang.
2.5.Riwayat Kebiasaan
Penderita merokok sejak SMA, sekitar 3 batang per hari.
6
2.6.Pemeriksaan
Status Generalis
Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Gizi : baik
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36.2 º C
Jantung : bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru : vesikuler (+) normal, wheezing (-), rhonki (-)
Abdomen : datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri
tekan (-)
Ekstremitas : akral pucat (-), edem pretibial (-)
Status Lokalis
Telinga
I. Telinga Luar Kanan Kiri
Regio Retroaurikula
-Abses - -
-Sikatrik - -
-Pembengkakan - -
-Fistula - -
-Jaringan granulasi - -
Regio Zigomatikus - -
-Kista Brankial Klep - -
-Fistula - -
-Lobulus Aksesorius
Aurikula - -
-Mikrotia - -
-Efusi perikondrium - -
-Keloid - -
-Nyeri tarik aurikula - -
-Nyeri tekan tragus - -
7
Meatus Akustikus Eksternus
-Lapang/sempit Lapang Lapang
-Oedema - -
-Hiperemis - -
-Pembengkakan - -
-Erosi - -
-Krusta - -
-Sekret (serous/seromukus/mukopus/pus) - -
-Perdarahan - -
-Bekuan darah - -
-Cerumen plug + +
-Epithelial plug - -
-Jaringan granulasi - -
-Debris - -
-Banda asing - -
-Sagging - -
-Exostosis - -
II.Membran Timpani
-Warna (putih/suram/hiperemis/hematoma) putih putih
-Bentuk (oval/bulat) bulat bulat
-Pembuluh darah normal normal
-Refleks cahaya + (5) + (7)
-Retraksi - -
-Bulging - -
-Bulla - -
-Ruptur - -
-Perforasi (sentral/perifer/marginal/attic) - -
(kecil/besar/ subtotal/ total)
-Pulsasi - -
-Sekret (serous/ seromukus/ mukopus/ pus) - -
-Tulang pendengaran normal normal
-Kolesteatoma - -
-Polip - -
-Jaringan granulasi - -
8
Gambar Membran Timpani
Tes Scwabach
Audiogram
9
3.Tes Fungsi Tuba Kanan Kiri
-Tes Valsava Tidak dilakukan Tidak dilakukan
-Tes Toynbee Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Hidung
I.Tes Fungsi Hidung Kanan Kiri
-Tes aliran udara < <
-Tes penciuman Tidak Tidak
Teh dilakukan dilakukan
Kopi
Parfume
10
-Utuh/tidakutuh utuh utuh
-Sikatrik - -
-Ulkus - -
c. Kavum nasi
-Luasnya (lapang/cukup/sempit) sempit sempit
-Sekret (serous/seromukus/mukopus/pus) serous serous
-Krusta - -
-Bekuan darah - -
-Perdarahan - -
-Benda asing - -
-Rinolit - -
-Polip + +
-Tumor - -
d. Konka Inferior
-Mukosa (eutropi/ hipertropi/atropi) Eutropi Eutropi
(basah/kering) Basah Basah
(licin/tak licin) Licin Licin
-Warna Livide Livide
(merahmuda/hiperemis/pucat/livide) - -
-Tumor
e. Konka media
-Mukosa (erutopi/ hipertropi/atropi) Hipertropi Hipertropi
(basah/kering) Basah Basah
(licin/tak licin) Licin Licin
-Warna (merah Pucat Pucat
muda/hiperemis/pucat/livide)
-Tumor - -
f.Konka superior
-Mukosa (erutopi/ hipertropi/atropi) sulit dinilai sulit dinilai
(basah/kering)
(licin/tak licin)
-Warna (merah
muda/hiperemis/pucat/livide)
-Tumor
g. Meatus Medius
-Lapang/ sempit sempit sempit
-Sekret (serous/seromukus/mukopus/pus) - -
-Polip + +
-Tumor - -
h. Meatus inferior
-Lapang/ sempit sempit sempit
-Sekret (serous/seromukus/mukopus/pus) - -
-Polip - -
-Tumor - -
i. Septum Nasi
-Mukosa (eutropi/ hipertropi/atropi) Eutropi Eutropi
11
(basah/kering) Basah Basah
(licin/tak licin) Licin Licin
-Warna (merah
muda/hiperemis/pucat/livide)
-Tumor - -
-Deviasi (ringan/sedang/berat) - -
(kanan/kiri)
(superior/inferior)
(anterior/posterior)
(bentuk C/bentuk S)
-Krista - -
-Spina - -
-Abses - -
-Hematoma - -
-Perforasi - -
-Erosi septum anterior - -
Tampak massa
seperti kolang
kaling , licin,
tidak mudah
berdarah (+)
12
2.Rinoskopi Posterior Kanan Kiri
-Postnasal drip + +
-Mukosa (licin/tak licin) Sulit dinilai Sulit dinilai
(merah muda/hiperemis)
-Adenoid Sulit dinilai Sulit dinilai
-Tumor Sulit dinilai Sulit dinilai
-Koana (sempit/lapang) Sulit dinilai Sulit dinilai
-Fossa Russenmullery (tumor/tidak) Sulit dinilai Sulit dinilai
-Torus tobarius (licin/tak licin) Sulit dinilai Sulit dinilai
-Muara tuba (tertutup/terbuka) Sulit dinilai Sulit dinilai
(sekret/tidak)
13
Tenggorok
I.Rongga Mulut Kanan Kiri
-Lidah (hiperemis/udem/ulkus/fissura) normal normal
(mikroglosia/makroglosia)
(leukoplakia/gumma)
(papilloma/kista/ulkus)
-Gusi (hiperemis/udem/ulkus) normal normal
-Bukal (hiperemis/udem) normal normal
(vesikel/ulkus/mukokel)
-Palatum durum (utuh/terbelah/fistel) normal normal
(hiperemis/ulkus)
(pembengkakan/abses/tumor)
(rata/tonus palatinus)
-Kelenjar ludah (pembengkakan/litiasis) normal normal
(striktur/ranula)
-Gigi geligi (mikrodontia/makrodontia) normal normal
(anodontia/supernumeri)
(kalkulus/karies)
14
Gambar rongga mulut dan faring
Rumus gigi-geligi
15
Gambar laring (laringoskopi tidak langsung)
16
2.8.Diagnosa Kerja
Rinosinusitis kronis dengan massa kavum nasi dextra et sinistra sinistra dd/
polip.
2.9.Penatalaksanaan
Non medikamentosa
Menjelaskan kepada penderita dan keluarga bahwa penyakit ini
disebabkan oleh inflamasi pada mukosa hidung
Mengedukasi penderita dan keluarga bahwa etiologi pada pasien
ini adalah karena alergi
Diet biasa
Minum obat secara teratur sesuai petunjuk dokter, jika dalam 3 hari
tidak ada perbaikan segera kontrol kembali.
Inform consent tindakan operasi.
Inform consent rekurensi penyakit.
Medikamentosa
- Antibiotika spektrum luas : cefixime tablet 2 x 100mg (10-14 hari)
- Kortikosteroid sistemik : metilprednisolon tablet 3x4 mg
- Kortikosteroid topikal : nasacort spray 2x1 puff ?
Operatif
Bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF/FESS)
Polipektomi
17