Anda di halaman 1dari 73

MODUL 1

PELATIHAN ONLINE (JARAK JAUH)

PERANCANGAN PEMBELAJARAN
BERBASIS TIK

Uwes Anis Chaeruman


Ai Sri Nurhayati

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
1. Pengantar
2. Tujuan Pembelajaran
3. Petunjuk Umum Belajar

KEGIATAN BELAJAR 1
POTENSI TIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan
2. Uraian Materi
3. Kesimpulan
4. Tugas/Latihan

KEGIATAN BELAJAR 2
KONSEP DAN PERAN TIK DALAM PEMBELAJARAN
1. Tujuan
2. Uraian Materi
3. Kesimpulan
4. Tugas/Latihan

KEGIATAN BELAJAR 3
PENYUSUNAN RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGINTEGRASIKAN
LAYANAN TIK
1. Tujuan
2. Uraian Materi
3. Kesimpulan
4. Praktek/Latihan

REFERENSI
TES AKHIR MODUL
PENDAHULUAN

1. Pengantar
Salah satu tantangan pendidikan dewasa ini adalah membangun keterampilan
abad 21, diantaranya adalah keterampilan melek teknologi informasi dan
komunikasi, keterampilan beprikir kritis dan sistemik, keterampilan memecahkan
masalah, keterampilan berkomunikasi efektif dan keterampilan berkolaborasi.
Keterampilan tersebut itulah yang menurut PBB merupakan ciri dari masayarakat
era global saat ini, yaitu masyarakat berpengetahuan (knowledge-based scoiety).

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK), memiliki potensi yang sangat besar
sebagai sarana atau alat untuk membangun keterampilan tersebut dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu, dalam pendidikan modern, guru dituntut untuk
mampu mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran. Artinya, guru harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan TIK didalamnya.

Modul ini akan membimbing Anda tentang apa, mengapa dan bagaimana
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK.
Dengan demikian, setelah mengikuti pelatihan ini, Anda akan mampu menyusun
RPP yang mengintegrasikan TIK dengan baik dan benar sesuai dengan situasi,
kondisi dan kebutuhan sekolah masing-masing. Untuk mencapai tujuan tersebut,
Anda akan diajak untuk: (1) menganalisis potensi TIK dalam kegiatan
pembelajaran; (2) menjelaskan konsep dan peran TIK dalam pembelajaran; (3)
menyusun Rancangan Pembelajaran dengan mengintegrasikan layanan TIK.

2. Tujuan pembelajaran
a. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah selesai mempelajari materi yang disajikan di dalam modul ini
diharapkan Anda dapat mengintegrasikan kegiatan berbasis TIK dalam
rancangan pembelajaran.
b. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan dapat Anda kuasai setelah
selesai mempelajari modul ini adalah kemampuan untuk
1. menganalisis potensi TIK dalam kegiatan pembelajaran;
2. menjelaskan konsep dan peran TIK dalam pembelajaran;
3. menyusun Rancangan Pembelajaran dengan mengintegrasikan layanan TIK

3. Petunjuk Umum Belajar


Pertama, Anda disarankan untuk mempelajari modul ini secara bertahap dan
mandiri, yaitu mulailah dari materi pembelajaran yang disajikan pada Kegiatan
Belajar-1.

Kedua, setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada


Kegiatan Belajar-1 dan mengerjakan soal-soal latihannya serta telah yakin
memahaminya, barulah Anda diperkenankan untuk mempelajari materi
pembelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-2.

Ketiga, sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran pada Kegiatan Belajar-3,


Anda haruslah benar-benar telah memahami sebagian besar materi pembelajaran
yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1 dan Kegiatan Belajar-2 serta mampu
menyelesaikan sebagian besar soal-soal latihannya.

Keempat, pelajarilah materi pembelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-


3. Kerjakanlah semua soal latihan yang disediakan dan Anda dinilai telah
memahami materi pembelajaran apabila mampu menyelesaikan 80% benar soal-
soal latihan.

Kelima, setelah Anda berhasil menjawab soal-soal latihan yang tersedia di bagian
akhir Kegiatan Belajar-3 80% benar, maka barulah Anda dikatakan telah
memahami sebagian besar atau keseluruhan materi pembelajaran yang diuraikan
pada Kegiatan Belajar-3. Sebagai tindak lanjut dari keberhasilan Anda
mengerjakan 80% benar soal-soal latihan Kegiatan Belajar-3, Anda diberikan
kesempatan untuk mengerjakan soal-soal atau Tes Akhir Modul (TAM).

Di dalam modul ini tersedia beberapa soal latihan dan hendaknya semua soal
latihan ini Anda kerjakan. Dengan mengerjakan semua soal latihan yang ada
diharapkan Anda akan dapat menilai sendiri tingkat penguasaan atau
pemahaman Anda terhadap materi pelatihan yang terdapat di dalam modul ini.
Keuntungan lainnya dari mengerjakan semua soal latihan adalah bahwa Anda
dapat mengetahui bagian-bagian mana dari materi pelatihan yang disajikan di
dalam modul ini yang masih belum sepenuhnya Anda pahami.

Anda juga mendapat kesempatan membahas materi pembelajaran yang diuraikan


di dalam modul pelatihan ini yang belum Anda pahami selama penyelenggaraan
kegiatan belajar secara online sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Selama
kegiatan belajar secara online, nara sumber pelatihan akan lebih cenderung
bertindak sebagai fasilitator dan berdiskusi melalui forum yang disediakan.
Kegiatan pembelajaran secara tatap muka akan dilakukan di akhir pelatihan dan
dapat Anda gunakan untuk membahas masing-masing materi pokok atau materi
pelatihan yang masih belum Anda pahami (materi pembelajaran yang Anda
rasakan masih sulit dipahami).

Ikutilah setiap petunjuk yang diberikan dan bacalah pengumuman atau informasi
terkait dengan jadwal tatap muka secara online, jadwal penyelesaian tugas, serta
jadwal ujian! Gunakanlah forum diskusi jika Anda merasa kesulitan selama
mengikuti pelatihan ini.

Selamat BELAJAR dan Semoga SUKSES!


KEGIATAN BELAJAR 1
POTENSI TIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. TUJUAN
Tujuan umum:
Peserta pelatihan akan dapat menjelaskan potensi TIK dalam kegiatan
pembelajaran.

Tujuan khusus:
1) dapat mengidentifikasi jenis-jenis TIK yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran;
2) dapat menjelaskan kelebihan dan kekurangan pemanfaatan TIK dalam kegiatan
pembelajaran.

2. URAIAN MATERI
Apa yang Anda ketahui dengan TIK? Jenis-jenis TIK apa saja yang pernah Anda
gunakan dalam pembelajaran? Tuliskanlah pendapat Anda!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa inggris: Information and
Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan
informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi
adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan
Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait
dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik
perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada
pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat
melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus
mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Information Technology in the National Curriculum, England and Wales, 1995


“Information technology (IT) capability is characterized by an ability to use
effectively IT tools an information source to analyse, process an present
information, and to model, measure an control external events. This Involve :
 Using information sourcxes and IT tools to solve problems;
 Using it tools and information source, sich as computer systems and software
packages, to support learning in variety contexts;
 Understanding the implication of IT for working life and society.
Pupils should be given opportunities, where appropriate, to develop and apply
their IT capability in their study of National Curriculum subjects.”

Hal ini berarti bahwa karakteristik dari teknologi informasi (TI) yaitu kemampuan
untuk menggunakan alat-alat TI secara efektif sebagai sumber informasi untuk
menganalisis, memproses sebuah informasi, model, dan mengukur peristiwa
eksternal. Termasik didalamnya menggunakan sumber informasi dan alat-alat TI
untuk memecahkan masalah, menggunakan alat dan sumber informasi untuk
mendukung pembelajaran di berbagai konteks, dan memahami implikasi TI untuk
kehidupan dan masyarakat. Siswa harus diberi kesempatan untuk
mengembangkan dan menerapkan kemampuan TI mereka dalam belajar sesuai
kurikulum nasional.

Jika Anda membayangkan keadaan kelas saat Anda belajar dahulu, mungkin yang
ada di kelas Anda terdapat papan tulis dan kapur tulisnya, buku teks, LCD, kaset
video, dan computer. Sekarang, coba Anda rasakan perkembangan teknologi yang
mendukung pembelajaran saat ini! Apakah masih sama dengan yang dulu atau
banyak peralatan yang baru dan canggih?

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah sekolah dan


ruang kelas kita. Komputer, papan tulis interaktif, jaringan internet, laptop, tablet,
dan smartphones sekarang merupakan bagian dari pembelajaran. Hal ini juga
diiringi dengan perkembangan media yang beragam misalnya beragamnya
animasi, simulasi, video, presentasi, permainan, buku elektronik, dan lain-lain.

Perkembangan teknologi ini akan mempengaruhi cara orang untuk berbuat,


berbagi, menggunakan dan mengembangkan informasi di masyarakat. Peran
penting pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yaitu memberikan kesempatan
kepada guru untuk merancang pengalaman belajar yang bermakna dengan
menggunakan teknologi (Eady & Lockyer, 2013). Oleh karena itu guru dan siswa
perlu mengembangkan kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.

Pembelajaran dengan memanfaatkan TIK diharapkan dapat memenuhi kebutuhan


siswa dalam belajar untuk memahami, berkomunikasi, kolaborasi dan
menggunakan berbagai macam teknologi. Di sisi lain guru dapat menggunakan
teknologi untuk membantu siswa dalam transformasi pengetahuan dan
kemampuan (skill) menjadi produk, penyelesaian masalah dan informasi baru. Oleh
karena itu dalam implementasi pembelajaran di kelas, guru hendaknya
mengidentifikasi jenis-jenis atau peralatan TIK yang tepat digunakan dalam
pembelajaran. Mungkin Anda pernah menggunakan salah satu perangkat TIK pada
gambar di bawah ini. Perhatikan Gambar di bawah ini!

Kamera
PC
Intranet
TI
K
Radio LCD Projector

Telepon Printer

Televisi
Gambar 1. Peralatan TIK

Pertanyaannya adalah peralatan TIK apa saja yang pernah Anda gunakan dalam
pembelajaran di kelas? Selama ini mungkin Anda sering menggunakan laptop dan
LCD projector untuk mempresentasikan materi yang Anda ajarkan. Atau mungkin
Anda menggunakan radio dan televisi untuk mendengarkan dan melihat materi
yang sedang dibahas di kelas. Bagaimanakah Anda memilih peralatan TIK yang
tepat dengan materi yang akan Anda ajarkan? Tentunya Anda harus melakukan
identifikasi materi dan peralatan TIK yang tepat sesuai topik yang akan Anda
sampaikan kepada siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Adapun kegiatan pembelajaran yang berbasis TIK dapat meliputi kegiatan


mendengarkan materi melalui radio, melihat tayangan materi melalui TV,
melakukan presentasi dengan menggunakan komputer/laptop dan LCD, mencetak
hasil laporan dengan printer, membuat video hasil observasi atau objek tertentu
dengan handycam, kamera, dan kamera handphone, mencari sumber belajar
melalui internet dan intranet, berkomunikasi melalui telepon atau media sosial,
berkirim email serta membuat suatu komunitas melalui fasilitas jejaring sosial.
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dioptimalkan untuk kegiatan pembelajaran.

Dalam pemanfaatan TIK guru dapat mendukung proses informasi dengan


membantu siswa dalam mengorgasisasi sebuah informasi baru, menghubungkan
pengetahuan yang ada dan menggunakan memorinya untuk mengingat kembali
sebuah informasi. TIK yang meliputi sumber pembelajaran digital dan perangkat
lunak(software) komputer dapat digunakan untuk memfasilitasi proses tersebut.
Sumber belajar digital berupa multimedia (teks, gambar, video, dan audio) ini akan
mendukung proses informasi siswa dalam mengembangkan mentalnya. Sumber
belajar digital ini terdiri atas konten dan aktivitas pembelajaran. Menurut Mayer
(2008) dalam Eady & Lockyer (2013) berdasarkan penelitian, pembelajaran dengan
menggunakan multimedia memberikan hasil belajar yang positif daripada bentuk
teks saja.
Tetapi, tidak semua informasi dalam bentuk multimedia dapat mendukung
pembelajaran. Supaya proses pembelajaran itu terjadi maka guru harus merancang
pembelajaran dengan menggunakan TIK ini sesuai dengan prinsip pembelajaran.
Menurut Eady & Lockyer (2013) guru dapat menggunakan sumber belajar dalam
berbagai tujuan dan cara, diantaranya yaitu:
 Sebagai cara untuk memperkenalkan suatu topik pembelajaran
 Sebagai bagian dari pembelajaran atau demonstrasi
 Sebagai stimulus dalam kelompok diskusi atau seluruh kelas
 sebagai alternatif dalam mengakses jenis teks yang berbeda
 Untuk melibatkan para siswa dalam kegiatan yang tidak mungkin dilakukan
dalam kelas
 Sebagai review atau kegiatan tambahan sesuai dengan tingkat kemampuan
belajar siswa.

Nah, bagaimanakah cara Anda menentukan peralatan TIK yang tepat sesuai
dengan metode pembelajaran yang Anda rencanakan dalam menyampaikan suatu
topik materi? Tentunya juga disesuaikan dengan ketersediaan sarana TIK yang ada
di sekolah Anda. Namun sebelumnya kita bahas potensi TIK dalam pembelajaran
berikut ini.

Potensi TIK dalam Pembelajaran


Seiring berkembangnya teknologi, TIK semakin banyak digunakan di dunia
pembelajaran, hal itu bisa terjadi karena banyak manfaat yang dirasakan dalam
pembelajaran tanpa menampikan keterbatasan TIK itu sendiri dalam pelaksanaan
pembelajaran. Menurut Anda apa manfaat yang dirasakan dengan adanya TIK
dalam kegiatan pembelajaran? Carilah dari beberapa sumber tentang kelebihan
dan keterbatasan TIK untuk pembelajaran sebagai bahan referensi.

Dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang konvensional/tradisional,


pembelajaran dengan TIK memang memiliki beberapa kelebihan diantaranya dapat
mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis
(dalam kasus tertentu), mempermudah interaksi antara peserta didik dengan
sumber belajar, interaksi peserta didik dengan guru maupun sesama peserta didik.
Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan belajar
setiap saat dan berulang-ulang.

Dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan
penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Guru akan lebih mudah
melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir. Mengembangkan
diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya.

Namun disamping itu TIK juga mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya


untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daerah (daerah terpencil, tertinggal,
dan terdepan) akan memerlukan investasi yang mahal untuk pemanfaatan TIK
dalam pembelajaran. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi
akan cenderung memanfaatkan TIK kepada hal-hal yang kurang baik. Selain itu
bagi peserta didik atau guru yang gagap teknologi, penerapan TIK akan sulit dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran.

Secara umum kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis TIK diuraikan


sebagai berikut. Kelebihan pembelajaran berbasis TIK
1. Melaui TIK, media pembelajaran (gambar, teks, audio, video, animasi, dan
simulasi) dapat lebih mudah digunakan dalam proses pembelajaran dan
memperbaiki daya ingat dari para murid
2. Melalui TIK, para guru dapat dengan mudah menjelaskan instruksi-instruksi
yang rumit, konsep yang abstrak menjadi lebih mudah dipahami peserta didik
3. Melalui TIK, para pengajar dapat membuat kelas interaktif dan membuat proses
pembelajaran lebih menyenangkan, yang dapat memperbaiki tingkat kehadiran
dan juga konsentrasi dari para peserta didik

Kekurangan dari pembelajaran berbasi TIK diantaranya yaitu :


1. Kompetensi guru dalam memanfaatkan peralatan TIK yang belum memadai
2. Memerlukan biaya untuk memiliki perangkat TIK
3. Ketersediaan perangkat TIK di sekolah yang belum memadai
4. Sering terjadi penyalahgunaan teknologi
Menurut Chaeruman dalam paparannya tentang Metode Pembelajaran dan Pemanfaatan
TIK (http://www.teknologipendidikan.net/2010/07/29/metode-pembelajaran-dan-
pemanfaatan-tik/), jika mengacu pada model strategi pembelajaran menurut Smaldino
maka dalam prakteknya, guru melakukan proses pembelajaran menurut dua kategori yaitu
pembelajaran yang berpusat pada guru dan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Keduanya, diintegrasikan atau dipadukan sedemikian rupa untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Metode pembelajaran yang berorientasi guru adalah
presentasi, demonstrasi, tutorial, dan drill & practice. Sedangkan metode-metode
pembelajaran yang berorientasi siswa adalah diskusi, pembelajaran koperatif (seperti
project), problem-based learning, simulasi dan permainan.

Nah, jika mengacu pada kategori di atas, terkait dengan pemanfaatan TIK, sebaiknya Anda
mulai memikirkan metode pembelajaran secara kreatif, diantaranya yaitu:
 metode presentasi dengan menggunakan TIK yang efektif dan efisien serta
menarik harus seperti apa?
Pertama, sebaiknya Anda memikirkan cara mengajar dengan
menggunakan slide presentasi yang baik dari sisi kualitas teknis slide
presentasinya itu sendiri maupun proses presentasi dengan menggunakan slide
presentasi tersebut. Hal ini perlu difikirkan bagaimana cara
mengawali/membuka, posisi berdiri, mimik, interaksi yang sebaiknya terjadi, dan
lain-lain. Aplikasi TIK yang dapat digunakan untuk hal ini antara lain adalah
Open Office, MSOffice (MSPowerpoint), dreamweaver, dan lain-lain dengan
mengkombinasikan format media lain didalamnya secara terpadu seperti audio
(music, effect), video, animasi, gambar, grafik, dan lain-lain.
 metode tutorial dengan memanfaatkan TIK yang baik, efektif dan menarik
seperti apa?
Tutorial adalah proses bimbingan yang dilakukan oleh guru secara intensif.
Secara tradisional, guru melakukan bimbingan langsung bagi siswa-siswa yang
tertinggal dibanding dengan yang lain. Dewasa ini, dengan adanya tool-tool
komunikasi seperti chatting, forum komunikasi, mailinglist, bahkan sms dan
audio-conference menggunakan handphone sangat memungkinkan (walau
masih mahal dari sisi pulsa yang harus dibayarkan). Pemahaman akan fungsi
tool-tool ICT, termasuk pemanfaatan tool jejaring sosial (soscial network) untuk
pembelajaran, hendaknya ditanamkan dan diterapkan pada diri guru.
 metode demonstrasi dengan memanfaatkan TIK seperti apa yang efektif dan
menarik?
Demonstrasi, masih lebih baik dengan menggunakan obyek sebenarnya. Itu
benar! Tapi untuk beberapa hal tertentu, karena keterbatasan tertentu seperti
bahaya, waktu, biaya, jarak dan lain sebagainya maka harus didemonstrasikan
dengan cara lain. TIK dalam hal ini sangat diperlukan. Contohnya, adalah
bagaimana proses bunga mekar, dapat disajikan dengan video (dalam bentuk
slow motion tentunya). Gunung api di bawah laut, bisa disajikan melalui video
atau animasi, cara kerja otak bisa disajikan dengan animasi, cara kerja
helokopter bisa disajikan dengan animasi dan bahkan simulasi, dan lain-lain.
 drill and practice dengan menggunakan TIK seperti apa yang efektif dan
menarik? Dewasa ini, bentuk-bentuk soal apapun dengan jawaban apapaun
bisa dibuat dengan software tertentu sejauh itu bersifat obyektif (pilihan ganda,
benar salah, jawaban singkat), bahkan urutan munculnya secara acak dengan
option jawaban acak bisa dibuat. Drill and practice bisa disajikan secara online
seperti bank soal dan uji kompetensi, bisa disajikan secara offline dalam bentuk
CD-interaktif, atau bahkan bisa dikirim via sms dengan memanfaatkan fasilitas
sms-gateway.
 diskusi dengan memanfaatkan TIK seperti apa yang efektif dan menarik? Tentu
saja guru dapat melakukan diskusi langsung secara tatap muka di dalam kelas.
Namun, diskusi saat ini bisa memanfaatkan fasilitas konferensi seperti text-
based conference via computer alias chatting dengan memanfaatkan
messenger tertentu (seperti yahoo messenger), atau memanfaatkan forum
diskusi seperti babaflash forum, atau diskusiweb.com. Milist juga bisa dijadikan
ajang forum diskusi. Nah, tantangan bagi guru adalah bagaimana membimbing
forum ini agar terarah, menantang dan menarik untuk siswa, mulai dari
memunculkan topik diskusi, membuat pertanyaan yang menantang dan
argumentable, dan seterusnya.
 cooperative learning dan problem-based learning dengan memanfaatkan TIK
seperti apa yang baik, efektif dan menarik?
Tentunya tidak hanya sekedar ide, sebenarnya Anda sebagai guru dapat secara
kreatif memberikan tugas yang menantang kepada siswa secara kelompok
dimana proses pengerjaannya dan produk yang dihasilkan adalah semuanya
berbasis TIK. Misal komunikasi antar anggota kelompok bisa dilakukan via sms,
email, chatting dll, pencarian ide bisa dilakukan melalui browsing diinternet
dengan memanfaatkan teaknik searching yang efektif dan efisien, dan
produknya disajikan dalam aneka ragam sajian berbasis TIK yang relevan
dengan kemampuan mereka, seperti animasi, gambar, slide presentasi, video
atau kombinasi dari semuanya. Atau mungkin produknya tetap suatu proyek
tertentu, tapi proses pengerjaannya dilakukan dengan memanfaatkan tool-tool
ICT yang relevan seperti tersebut.
 permainan dan simulasi berbasis TIK seperti apa yang baik, efektif dan
menarik? Hal ini sangat memungkinkan dilakukan. Sudah banyak contoh
permainan atau simulasi yang tersedia dan bisa Anda manfaatkan. Tentunya
Anda harus kreatif mencarinya melalui browsing dan searching di internet. Bagi
Anda yang sudah memiliki kemampuan membuat media permainan dan
simulasi bisa memanfaatkannya dalam pembelajarannya. Namun, pada
prakteknya tidak mungkin guru membuatnya secara individual, dibutuhkan team
khusus.

Uraian di atas, tentunya cukup memberikan gambaran awal tentang potensi TIK
dalam pembelajaran. Jika Anda masih memerlukan informasi yang lebih mendalam
tentang potensi TIK dalam pembelajaran, Anda dapat mencarinya dari berbagai
sumber yang lain. Sehingga pemahaman Anda semakin luas. Anda juga dapat
melakukan diskusi dengan fasilitator Anda atau narasumber. Mengenai bagaimana
caranya merancang pembelajaran dengan mengintegrasikan TIK, akan dibahas
pada Kegiatan Belajar 2 dan 3.

3. KESIMPULAN
 Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,
pemindahan informasi antar media.
 Kelebihan pembelajaran berbasis TIK: 1) Melaui TIK, media pembelajaran
(gambar, teks, audio, video, animasi, dan simulasi) dapat lebih mudah
digunakan dalam proses pembelajaran dan memperbaiki daya ingat dari para
murid; 2) Melalui TIK, para guru dapat dengan mudah menjelaskan instruksi-
instruksi yang rumit, konsep yang abstrak menjadi lebih mudah dipahami
peserta didik; 3) Melalui TIK, para pengajar dapat membuat kelas interaktif dan
membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan, yang dapat memperbaiki
tingkat kehadiran dan juga konsentrasi dari para peserta didik.
 Kekurangan dari pembelajaran berbasi TIK diantaranya yaitu : 1) Kompetensi
guru dalam memanfaatkan peralatan TIK yang belum memadai; 2)
Memerlukan biaya untuk memiliki perangkat TIK; 3) Ketersediaan perangkat
TIK di sekolah yang belum memadai; 4) Sering terjadi penyalahgunaan
teknologi.
 Model strategi pembelajaran menurut Smaldino dalam prakteknya, guru
melakukan proses pembelajaran menurut dua kategori yaitu pembelajaran
yang berpusat pada guru dan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Keduanya, diintegrasikan atau dipadukan sedemikian rupa untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan. Metode pembelajaran yang berorientasi
guru adalah presentasi, demonstrasi, tutorial, dan drill & practice. Sedangkan
metode-metode pembelajaran yang berorientasi siswa adalah diskusi,
pembelajaran koperatif (seperti project), problem-based learning, simulasi dan
permainan. Masing-masing metode pembelajaran tersebut dapat
menggunakan TIK agar menghasilkan pembelajaran yang baik, efektif dan
menarik.

4. PRAKTEK/LATIHAN
Identifikasilah potensi pemanfaatan TIK sesuai dengan ketersediaan peralatan TIK
yang ada di sekolah Anda! Tuliskanlah ide Anda untuk menentukan metode
pembelajaran seperti apa yang tepat sesuai dengan hasil identifikasi peralatan TIK
yang ada di sekolah Anda agar menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif,
menarik, menyenangkan dan berpusat pada siswa!
KEGIATAN BELAJAR 2
KONSEP DAN PERAN TIK DALAM PEMBELAJARAN

1. TUJUAN
Tujuan Umum:
Peserta pelatihan akan dapat menjelaskan konsep dan peran penting integrasi
TIK dalam proses pembelajaran untuk membangun keterampilan masyarakat
abad 21.

Tujuan Khusus:
1) dapat menjelaskan konsep TIK dalam pembelajaran
2) dapat menjelaskan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan
masyarakat abad 21.
3) dapat menjelaskan peran guru dalam membangun keterampilan abad 21
melalui pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran.
4) dapat menjelaskan peran integrasi TIK dalam proses pembelajaran bagi
siswa maupun guru.

2. URAIAN MATERI
Bagaimana konsep dan peran TIK dalam pembelajaran? Ilustrasi di bawah ini
dapat memberikan gambaran bagaimana perkembangan proses penyatuan TIK
dalam pendidikan.

Gambar 2. Proses penyatuan TIK dalam pendidikan


Konsep Pembelajaran Terpisah
Jika Anda diberikan suatu pertanyaan, Apakah TIK di sekolah telah dijadikan
sebagai sarana untuk pembelajaran atau masih dijadikan sebagai obyek yang
dipelajari? Apakah siswa sudah belajar dengan TIK atau siswa masih belajar
tentang TIK?”

Mungkin, Anda menjawab bahwa TIK di sekolah masih dijadikan sebagai obyek
yang dipelajari atau siswa masih diposisikan sebagai orang yang sedang belajar
TIK. Begitulah tahap awal dalam perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dalam pendidikan seperti gambar lingkaran pertama pada
ilustrasi di atas (Gambar 2). Pada tahap ini terjadi pemisahan antara
pembelajaran dengan TIK, malah yang terjadi adalah siswa belajar tentang TIK
itu sendiri. Sehingga TIK hanya berperan sebagai tambahan ( supplementary)
artinya siswa diberi kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi
pembelajaran berbasis TIK (media elektronik) atau tidak.

Pada konsep pembelajaran terpisah, teknologi berfungsi sebagai ilmu


pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu
yang harus dikuasai oleh siswa. Sehingga pembelajaran di sekolah berdasarkan
kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang
harus dikuasi siswa semua kompetensinya. Munculnya mata pelajaran baru di
kurikulum sekolah tersebut merupakan tanda bahwa TIK masih diposisikan
sebagai objek yang dipelajari

Padahal, apa yang seharusnya terjadi adalah sambil belajar tentang TIK ( learning
about ICT), siswa juga belajar dengan menggunakan atau melalui TIK ( learning
with and or through ICT). Ingat, yang dimaksud dengan TIK tidak hanya komputer
dan internet tapi segala jenis media informasi dan komunikasi lain seperti dibahas
sebelumnya. Bagaimana siswa belajar dengan menggunakan TIK? Berikut ini
akan diuraikan konsep pembelajaran terkait (connected learning) dengan TIK.
Konsep Pembelajaran Terkait
Pembelajaran terkait (connected learning) dikenal dengan pembelajaran
terhubung. Konsep pembelajaran terkait dengan TIK merupakan suatu
keniscayaan. Perkembangan TIK mau tidak mau mempengaruhi model
pendekatan pembelajaran. Setiap mata pelajaran hakikatnya dapat dikaitkan
dengan TIK baik dalam penggunaan teknologinya maupun dalam penggunaan
media pembelajarannya. Pada tahapan ini penyatuan teknologi dan media dalam
pendidikan sebagai pelengkap (complementary). Materi pembelajaran elektronik
(teknologi dan media) diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang
diterima siswa di dalam kelas.

Pada tahap ini teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini TIK
digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu
pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur
grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan
staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.

Konsep pembelajaran terintegrasi


Perubahan dalam proses pembelajaran mengarah kepada pembelajaran
generasi terkini yaitu e-learning dan mobile learning (u-learning), yaitu proses
pembelajaran yang mengandalkan terintegrasi dengan multimedia (web-based
course), computer and mobile mediated communication, serta computer
intelligent syatem. Proses pembelajaran didominasi oleh cara belajar siswa
dimana karakter siswa yang suka komputer, suka game, dan suka online, lebih
menyukai yang bersifat visual, tekstual, dan interaktif. Dalam belajar mereka tidak
dibatasi tempat dan waktu, serta tidak tergantung pada jadwal.

Konsep pembelajaran tersebut merupakan konsep pembelajaran terintegrasi


(terpadu). Pembelajaran terpadu (integrated learning) merupakan pendekatan
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi anak. Pembelajaran terpadu diyakini
sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan anak. Pembelajaran terpadu secara efektif akan membantu
menciptakan kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat dan membangun
konsep-konsep yang saling berkaitan. Dengan demikian, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memahami masalah yang kompleks yang ada
di lingkungan sekitarnya dengan pandangan yang utuh.

Dengan pembelajaran terpadu ini siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk


mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai dan menggunakan informasi yang ada
di sekitarnya secara bermakna. Hal itu dapat diperoleh tidak saja melalui
pemberian pengetahuan baru kepada siswa melainkan juga melalui kesempatan
memantapkan dan menerapkannya dalam berbagai situasi baru yang semakin
beragam.

Kekuatan pembelajaran terintegrasi antara lain dapat memudahkan siswa untuk


mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara berbagai mata pelajaran,
memungkinkan pemahaman antarmatapelajaran dan memberikan penghargaan
terhadap pengetahuan dan keahlian, membangun motivasi siswa,
mengembangkan kreativitas guru, serta menghemat waktu, tenaga, dan sarana,
serta biaya pembelajaran karena adanya penyederhanaan langkah-langkah
pembelajaran.

Pengintegrasian TIK dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai adanya


keterpaduan antara mata pelajaran tertentu dengan TIK dimana pembahasan
suatu topik, pengembangan keterampilan dan pemberian tugas-tugas
diprogramkan agar siswa dapat belajar dengan menggunakan TIK. Pada tahap
ini siswa sambil belajar tentang TIK (learning about ICT), siswa juga belajar
dengan menggunakan atau melalui TIK (learning with and or through ICT).
Bagaimana pembelajaran yang Anda lakukan di kelas? Apakah sudah
membelajarkan siswa dengan menggunakan TIK atau lebih jauh lagi?

Potensi integrasi TIK dalam pembelajaran dapat memperluas kesempatan


belajar, meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas belajar, meningkatkan
kualitas mengajar, memfasilitasi pembentukan keterampilan, mendorong belajar
sepanjang hayat berkelanjutan, meningkatkan perencanaan kebijakan dan
manajemen, serta mengurangi kesenjangan digital.

Lebih jauh lagi, pada saat ini hubungan antara teknologi dan media (TIK) dengan
pendidikan semakin erat bahkan kini telah menyatu (infused).
Pendekatan infusing menuntut adanya upaya untuk mengintegrasikan dan
memasukkan TIK ke dalam kurikulum. Pada pendekatan ini, sekolah telah
menerapkan teknologi berbasis komputer di laboratorium, kelas, dan bagian
administrasi. Guru berada pada tahap mengeksplorasi cara atau metode baru
sehingga TIK mengubah produktivitas dan pekerjaan profesional mereka. Hal ini
berlanjut pada pendekatan transforming yang dicirikan dengan adanya upaya
sekolah untuk merencanakan dan memperbaharui organisasinya dengan cara
yang lebih kreatif. TIK menjadi bagian integral dengan kegiatan pribadi dan
kegiatan profesional sehari-hari. Fokus kurikulum mengacu pada learner-
centered (berpusat pada peserta didik) dan mengintegrasikan mata pelajaran
dengan dunia nyata. Sekolah sudah menjadi pusat pembelajaran untuk para
komunitasnya.

Apakah di sekolah Anda sudah terjadi penyatuan antara TIK (teknologi dan
media) ke dalam pembelajaran? Jika belum, Anda dapat memulainya dari
sekarang.

Mengapa pembelajaran yang mengintegrasikan TIK penting? Menurut


Chaeruman dalam modul “Pengembangan Rencana Pembelajaran yang
Mengintegrasikan TIK”, tantangan pendidikan abad 21 menurut PBB adalah
membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society) yang
memiliki (1) keterampilan melek TIK dan media (ICT and media literacy skills), (2)
keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills), (3) keterampilan memecahkan
masalah (problem-solving skills), (4) keterampilan berkomunikasi efektif (effective
communication skills); dan (5) keterampilan bekerjasama secara kolaboratif
(collaborative skills). Kelima karakteristik masyarakat abad 21 menurut PBB
tersebut dapat dibangun melalui pengintegrasian TIK dalam proses
pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, sesungguhnya peran TIK adalah
sebagai “enabler” atau alat untuk memungkinkan terjadinya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien serta menyenangkan. Jadi, TIK dijadikan sebagai sarana
untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.

Sumber: http://www.p21.org/storage/documents/1.__p21_framework_2-pager.pdf

Gambar 3. Keterampilan Abad 21

Bagaimanakah peran guru dan siswa dalam pembelajaran yang


mengintegrasikan TIK? Bila dilihat dari sisi peran TIK bagi guru, maka
pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran seharusnya memungkinkan
dirinya untuk:

 menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar.

 dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa
untuk mengalami peristiwa belajar.

Jika, pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran hanya bertujuan untuk


mempermudah guru menyampaikan materi, dimana ia berperan sebagai satu-
satunya sumber informasi dan sumber segala jawaban, maka lima keterampilan
masyarakat abad 21 yang dicanangkan PBB seperti dijelaskan di atas tidak akan
berhasil.
Sementara itu, bila dilihat dari sisi peran TIK bagi siswa, maka pengintegrasian
TIK dalam proses pembelajaran harus memungkinkan siswa:

 menjadi partisipan aktif;

 menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta


berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli.

 belajar secara individu, sebagai mana halnya juga kolaboratif dengan siswa
lain.

Jika pemanfaatan TIK dalam pembelajaran masih membuat siswa tetap pasif,
mereproduksi pengetahuan (sekedar menghafal), seperti guru mengajar dengan
menggunakan slide presentasi dimana yang masih dominan adalah dirinya, maka
sia-sialah teknologi tersebut diiintegrasikan dalam proses pembelajaran yang kita
lakukan. Percayalah, jika itu yang terjadi, maka siswa-siswi kita nanti hanya akan
memiliki ”PENGETAHUAN TENTANG ....” bukan KEMAMPUAN UNTUK .....”.

Jadi, secara teoretis, integrasi TIK dalam pembelajaran yang sesungguhnya


harus memungkinkan terjadinya proses belajar yang:

 Aktif; memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar
yang menarik dan bermakna.

 Konstruktif; memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru


kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami
makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam
benaknya.

 Kolaboratif; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas


yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati
dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.

 Antusiastik; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha


untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
 Dialogis; memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu
proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses
komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah.

 Kontekstual; memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar


yang bermakna (real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau case-
based learning”

 Reflektif; memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari


serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses
belajar itu sendiri.

 Multisensory; memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk


berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun
kinestetik .

 High order thinking skills training; memungkinkan untuk melatih kemampuan


berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.)
serta secara tidak langsung juga meningkatkan ”ICT & media literacy”.

Disinilah letak perbedaan antara guru abad 21 dengan guru tradisional. Kita
sebagai guru abad 21 guru yang telah menggeser paradigma pembelajaran dari
pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered learning) menuju
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning) dimana ia
lebih berperan sebagai desainer pembelajaran, fasilitator, pelatih dan manajer
pembelajaran. Bukan sebagai pencekok informasi dan satu-satunya sumber
belajar, sang maha tahu. Oleh karena itu, guru harus mampu mendesain
pembelajaran atau menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
mencirikan paradgma baru pembelajaran seperti dijelaskan di atas dengan
mengintegrasikan TIK sebagai sarananya.

Hal ini sejalan dengan tujuan dari kurikulum 2013. Esensi dari kurikulum 2013
adalah merubah paradigm praktek pembelajaran dari pembelajaran konvensional
dimana pembelajaran berpusat pada guru menuju pembelajaran modern dimana
pembelajaran berpusat pada siswa. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
pembelajaran saintifik memlalui 5M yaitu mengamati, mengeksperimentasi,
mengasosiasi, menanya, dan mengkomunikasikan. Pendekatan pembelajaran
saintifik ini bertujuan mengoptimalkan peristiwa belajar pada diri siswa karena
belajar terjadi ketika mengalami yaitu terjadinya aktivitas melihat, mendengar,
melakukan, merasa, mencoba, mempraktekan, menciptakan, memodifikasi, dan
lain-lain.

Pendekatan Saintifik

Apa yang Anda ketahui tentang pendekatan saintifik? Pendekatan saintifik atau
lebih umum dikatakan pendekatan ilmiah merupakan pendekatan dalam
kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannya, ada yang menjadikan saintifik sebagai
pendekatan ataupun metode. Namun karakteristik dari pendekatan saintifik tidak
berbeda dengan metode saintifik(scientific method) (Atsnan & Gazali, 2013).
Dalam konsep pendekatan saintifik yang disampaikan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan(2013), dipaparkan minimal ada 7 (tujuh) kriteria
dalam pendekatan saintifik. Ketujuh kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat


dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu ; bukan sebatas kira – kira,
khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru – siswa terbebas
dari prasangka yang serta – merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa dalam memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun
menarik sistem penyajiannya.

Menurut Michael (2002) metode saintifik dapat di digambarkan dalam empat


tahapan yaitu:

1. Pengamatan dan pendeskripsian fenomena atau sekelompok fenomena yang


terkait.
2. Perumusan hipotesis untuk menjelaskan fenomena
3. Memprediksi keberadaan fenomena lain menggunakan hipotesis, atau
memprediksi hasil pengamatan baru
4. Melakukan pengujian eksperimental dari prediksi oleh beberapa peneliti
independen yang menggunakan metode eksperimental yang tepat.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam


pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah
(scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi
tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan
secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus
tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau
sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan ilmiah pembelajaran disajikan berikut ini.
(Kemdikbud, 2013)
Bagaimana dukungan TIK dalam pelaksanaan 5M ini?

1. Mengamati (Observing)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran


(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti
menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang,
dan mudah pelaksanaannya (Lazim, 2013). Metode mengamati sangat
bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses
pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.

Menurut Permendikbud Nomor 81a, kegiatan mengamati dalam


pembelajaran hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan:
melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta
didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan
(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau
objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan,
ketelitian, dan mencari informasi.
Peran TIK dalam aktivitas mengamati dapat berupa mencari informasi,
melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak melalui bahan belajar
digital (learning object). Era teknologi ini banyak sekali sumber belajar yang
bisa diperoleh siswa dengan mudah. Pencarian informasi dapat dilakukan
diantaranya melalui buku elektronik, buku sekolah elektronik, multimedia
pembelajaran, animasi/simulasi, video pembelajaran, slide presentasi, games,
dan lain-lain. Dengan pemanfaatan TIK ini aktivitas mengamati dapat
dilakukan lebih bervariasi dan menyenangkan.

2. Menanya (Questioning)
Bagaimana aktivitas menanya dilakukan? Guru perlu membimbing peserta
didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil
pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan
dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak.
Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat
hipotetik. (Lazim, 2013).

Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, kegiatan “menanya” dalam


kegiatan pembelajaran yaitu mengajukan pertanyaan tentang informasi yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang diharapkan
dalam menanya adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Mengumpulkan Informasi
Kegiatan “mengumpulkan informasi” merupakan tindak lanjut dari bertanya.
Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu siswa dapat membaca buku
yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau
bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah
informasi. Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas
mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber
lain selain buku teks, mengamati objek/ kejadian/, aktivitas wawancara
dengan nara sumber dan sebagainya. Kompetensi yang diharapkan adalah
mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat.

Adakah peran TIK dalam aktivitas menanya ini? Aktivitas menanya yang
dalam hal ini bertujuan untuk membanguan pengetahuan dan metakognitif.
Kegitan menanya dapat dilakukan melalui bertanya jawab, beropini, dan
berdiskusi melalui forum diskusi online, konferensi video, chating online,
mailinglist, sms messenger, grup messenger, dan lainnya. Aktivitas menanya
tidak hanya dilakukan saat kegiatan pembelajaran saja, namun siswa dapat
bertanya terhadap guru atau teman lainnya di waktu yang lain melalui fasilitas
tersebut. Hal ini akan memberikan ruang bagi siswa yang memiliki kesulitan
dalam bertanya secara langsung. Adakalanya lewat media seseorang dapat
mengungkapkan pertanyaan dengan lebih lugas tanpa ada beban takut salah
atau malu jika bertanya.

3. Menalar (Associating)
Kegiatan “mengasosiasi/mengolah informasi/menalar” dalam kegiatan
pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a
Tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan
informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu
informasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari keterkaitan informasi
tersebut. Kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Aktivitas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu proses berfikir
yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Aktivitas menalar dalam konteks
pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak
merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah
asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan
beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian
memasukannya menjadi penggalan memori.

Menarik kesimpulan
Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik
merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah
menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari
keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan
kelompok, atau secara individual membuat kesimpulan.

Aktivitas mengasosiasi yang dilakukan dengan cara menganalisis data,


mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan
memperkirakan/memprediksi dapat diintegrasikan dengan TIK dengan
menggunakan maindmapping, pengolah data, pengolah kata, pengolah
gambar, pemrograman, pengolah ilustrasi dan grafis.

4. Mencoba (Experimenting)
Dalam materi pelatihan implementasi Kurikulum 2013 (Kemdikbud, 2013)
dijelaskan bahwa untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik,
peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk
materi atau substansi yang sesuai. Aplikasi metode eksperimen atau mencoba
dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata
untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi
dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat
dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3)mempelajari dasar teoritis
yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan
mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis,
dan menyajikan data;(6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7)
membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka: (1) Guru hendaknya
merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid (2) Guru
bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan (3) Perlu
memperhitungkan tempat dan waktu (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk
pengarahan kegiatan murid (5) Guru membicarakan masalah yanga akan
yang akan dijadikan eksperimen (6) Membagi kertas kerja kepada murid (7)
Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru
mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu
didiskusikan secara klasikal.

Siswa dapat menggunakan TIK dalam melakukan aktivitas mencoba. Aktivitas


mencoba yang meliputi kegiatan menencanakan, merancang, dan
melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan dan mengolah
data dapat dilakukan melalui online searching, pengolah data, virtual lab,
maindmapping, diskusi online, kolaborasi online, dan pengolah angka.
Aktivitas mencoba ini sangat membantu bagi sekolah yang masih dalam
keterbatasan alat-alat laboratorium. Tetapi dengan adanya fasilitas virtual lab,
siswa dapat melakukan berbagai percobaan dengan berulang-ulang meskipun
dengan percobaan yang cukup berbahaya jika dilakukan secara nyata tanpa
biaya yang besar dan tidak berbahaya. Siswa juga dapat melakukan analisis
dan pengolahan data terhadap hasil percobaan tersebut.

5. Mengkomunikasikan (Networking)
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang
ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana
disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah
menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Adapun kompetensi yang
diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik
dan benar

Aktivitas mengkomunikasi dalam menyampaikan hasil konseptualisasi dalam


bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram atau grafik akan sangat menarik
jika adanya penggunaan TIK. Apalagi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang mendukung pembelajaran sudah banyak dikembangkan.
Siswa dapat melakukan aktivitas mengkomunikasi melalui bloging,
microblogging, produk proyek, menulis paper, prakarya, slide presentasi, foto,
video/audio, animasi/simulasi, dan games. Komunikasi melalui sarana TIK
akan sangat diminati siswa di era gadget ini.

Bagaimana pemanfaatan TIK dalam aktifitas 5M dituangkan pada rancangan


pembelajaran? Hal ini akan di bahas pada uraian materi Kegiatan Belajar 3.
Namun sebelumnya ada baiknya Anda menyelesaikan latihan pada Kegiatan
Belajar 2 ini. Jika Anda mengalami kesulitan, silakan Anda berdiskusi dengan
teman Anda atau bertanya dengan fasilitator Anda!

3. KESIMPULAN
 Proses tahapan penyatuan TIK dalam pendidikan meliputi tahap belajar
tentang TIK, belajar dengan TIK, dan belajar melalui TIK.
 Pada konsep pembelajaran terpisah, teknologi berfungsi sebagai ilmu
pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu
yang harus dikuasai oleh siswa.
 Pada tahapan belajar dengan TIK penyatuan teknologi dan media dalam
pendidikan sebagai pelengkap (complementary). Materi pembelajaran
elektronik (teknologi dan media) diprogramkan untuk melengkapi materi
pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas.
 Pembelajaran terpadu (integrated learning) merupakan pendekatan
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi anak. Pengintegrasian TIK dalam
pembelajaran dapat diartikan sebagai adanya keterpaduan antara mata
pelajaran tertentu dengan TIK dimana pembahasan suatu topik,
pengembangan keterampilan dan pemberian tugas-tugas diprogramkan agar
siswa dapat belajar dengan menggunakan TIK. Pada tahap ini siswa sambil
belajar tentang TIK (learning about ICT), siswa juga belajar dengan
menggunakan atau melalui TIK (learning with and or through ICT).
 Peran penting integrasi TIK dalam proses pembelajaran adalah untuk
membangun keterampilan masyarakat abad 21, yaitu 1) keterampilan melek
TIK dan media (ICT and media literacy skills), (2) keterampilan berpikir kritis
(critical thinking skills), (3) keterampilan memecahkan masalah (problem-
solving skills), (4) keterampilan berkomunikasi efektif (effective communication
skills); dan keterampilan bekerjasama secara kolaboratif (collaborative skills).
 Peran guru dalam membangun keterampilan abad 21 melalui pengintegrasian
TIK dalam proses pembelajaran adalah menjadi fasilitator, kolaborator, mentor,
pelatih, pengarah dan teman belajar yang dapat memberikan pilihan dan
tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar.
 Pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran harus memungkinkan siswa
menjadi partisipan aktif, menghasilkan dan berbagi (sharing)
pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin
sebagaimana layaknya seorang ahli, serta belajar secara individu sebagai
mana halnya juga kolaboratif dengan siswa lain.
 Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana
dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata
pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah
ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural

4. TUGAS/LATIHAN

Refleksi Diri
Refleksikan pada diri sendiri apakah pembelajaran yang selama ini dilakukan:
1. a) Masih bersifat belajar tentang TIK, belajar dengan TIK, atau belajar melalui
TIK?Tuliskan masing-masing alasan sesuai dengan kondisi pembelajaran
yang Anda lakukan! Tuliskan usul Anda tentang pembelajaran seperti apa
agar siswa sudah belajar melalui TIK!
2. b) masih bersifat ”berpusat pada guru” atau sudah ”berpusat pada siswa”? Jika
masih berpusat pada guru, tuliskan alasannya! Tuliskan usul Anda agar
pembelajaran dapat lebih berpusat pada siswa! Jika sudah berpusat pada
siswa tuliskan pula alasannya!

1. Pembelajaran yang saya lakukan masih bersifat belajar tentang TIK, karena:
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Pembelajaran yang saya lakukan bersifat belajar dengan TIK,karena:
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Pembelajaran yang saya lakukan sudah bersifat belajar melalui TIK, karena:
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

Rekomendasi saya agar siswa mengalami proses belajar melalui TIK!


.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

2. Pembelajaran yang saya lakukan masih berpusat pada guru,karena:


.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

Rekomendasi saya agar pembelajaran lebih berpusat pada siswa:


.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

Pembelajaran yang saya lakukan sudah berpusat pada siswa, karena:


.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
KEGIATAN BELAJAR 3
PENYUSUNAN RANCANGAN PEMBELAJARAN
DENGAN MENGINTEGRASIKAN LAYANAN TIK

1. TUJUAN
Tujuan Umum:
Peserta pelatihan akan dapat membedakan antara pembelajaran yag
mengintegrasikan TIK dengan pembelajaran yang tidak mengintegrasikan TIK
melalui analisis terhadap aktifitas pembelajaran dalam suatu RPP

Tujuan Khusus:
1) dapat mengidentifikasi agenda tersembunyi dari suatu RPP yang
mengintegrasikan TIK di dalamnya dengan baik.
2) dapat menyebutkan unsur-unsur penting yang membedakan pembelajaran
yang mengintegrasikan TIK atau bukan dengan baik.
3) dapat menyusun rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK

2. URAIAN MATERI
Sebelum memulai pembahasan uraian materi pada Kegiatan Belajar 3 ini, coba
tuliskan apa yang Anda ketahui tentang pembelajaran yang mengintegrasikan
TIK!
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Seperti apakah pembelajaran yang mengintegrasikan TIK itu? Anda pasti akan
mengetahui perbedaanya dengan cara menganalisis Kegiatan Inti dalam contoh
RPP berikut:

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Satuan Pendidikan : SD
Kelas / Semester : VI (enam) / 2 (dua)
Standar Kompetensi :2. Memahami gejala alam yang terjadi di
Indonesia dan sekitarnya.
Kompetensi Dasar :2.2 Mengenal cara-cara menghadapi bencana
alam.
Kegiatan Inti A Kegiatan Inti B
1. Guru menjelaskan 1. Siswa menonton film simulasi evakuasi
materi pembelajaran gempa di sekolah melalui layar LCD
tentang gejala alam. yang ditayangkan.
2. Siswa dibagi dalam 3 2. Siswa mendiskusikan tentang gempa
kelompok. Setiap dan akibatnya dari hasil pengamatan
kelompok terdiri dari 6-7 dari video yang ditayangkan.
orang. Kelompok 1 3. Guru menjelaskan materi pembelajaran
mendiskusikan cara tentang gejala alam menggunakan
menghadapi gempa presentasi power point.
bumi. Kelompok 2 4. Siswa melakukan simulasi evakuasi
mendiskusikan cara gempa di sekolah seperti dalam film
menghadapi banjir. yang ditonton. (File video : Simulasi
Kelompok 3 Evakuasi Gempa di Sekolah)
mendiskusikan cara 5. Siswa dibagi dalam 3 kelompok. Setiap
menghadapi tsunami. kelompok terdiri dari 6-7 orang.
3. Salah satu perwakilan Kelompok 1 mendiskusikan cara
kelompok menghadapi gempa bumi. Kelompok 2
mempresentasikan hasil mendiskusikan cara menghadapi banjir.
diskusinya di depan Kelompok 3 mendiskusikan cara
kelas. menghadapi tsunami.
4. Siswa lain menanggapi 6. Salah satu perwakilan kelompok
dan memberi masukan. mempresentasikan hasil diskusinya di
5. Siswa memasang hasil depan kelas.
kerjanya dalam papan 7. Siswa lain menanggapi dan memberi
pajangan (mading) masukan.
setelah mendapat 8. Setiap kelompok membuat laporan hasil
rekomendasi oleh guru. diskusi yang diketik dengan
menggunakan MS word dan dicetak
untuk kemudian ditempel di mading
kelas.
9. Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa

Coba Anda bandingkan antara kegiatan inti A dan kegiatan inti B! Tuliskan
persamaan dan perbedaan keduanya dalam kolom tabel di bawah ini:

Perbedaan
Persamaan
Kegiatan Inti A Kegiatan Inti B
a. ………………………… a. ……………………… a. ………………………
b. ………………………… b. ……………………… b. ………………………
c. ………………………… c. ……………………… c. ………………………
d. ………………………… d. ……………………… d. ………………………
e. ………………………… e. ……………………… e. ………………………
f. ………………………… f. ……………………… f. ………………………
g. ………………………… g. ………………………. g. ………………………

Secara sekilas, jelas bahwa dalam kegiatan inti B ada aktifitas belajar yang
dilakukan siswa dimana TIK dijadikan sebagai alat atau sarana untuk mencapai
tujuan pembelajaran tersebut. TIK apa saja yang digunakan? Siswa menonton
sebuah film (video) tentang evakuasi gempa di sekolah melalui tayangan layar
LCD. Kemudian, guru memberikan penjelasan melalui power point dan siswa
membuat laporan hasil diskusi yang diketik dengan menggunakan MS word dan
dicetak untuk kemudian ditempel di mading kelas. Secara sederhana, dari
kegiatan inti B tersebut, dapat kita lihat bahwa sambil belajar IPS secara tidak
langsung melek TIK siswa terlatih. Inilah yang kita maksud dengan pembelajaran
yang mengintegrasikan TIK.
Jika dikaitkan dengan pembelajaran pada kurikulum 2013, coba Anda teliti
kembali aktifitas belajar yang dilakukan pada kegiatan inti B diatas! Apakah sudah
melakukan pendekatan saintifik? Dimanakah letak aktivitas 5M (mengamati,
menanya, mengeksperimentasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan)? Jika
Anda perhatikan ketika siswa melakukan pengamatan terhadap video yang
ditayangkan, mediskusikan hasil tayangan, memperhatikan penjelasan guru,
mempraktekan simulasi gempa, mempresentasikan hasil diskusi, dan membuat
laporan hasil diskusi kemudian menempelnya di madding merupakan rangkaian
aktivitas 5M. Sehingga integrasi TIK dalam pembelajaran telah mengoptimalkan
peristiwa belajar pada diri siswa.

Perhatikan salah satu contoh kegiatan pembelajaran pada RPP berdasarkan


kurikulum 2013 berikut ini!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : SMAN 7 KOTA TANGSEL


MATA PELAJARAN : FISIKA
KELAS / SEMESTER : XI / 3
TOPIK : Usaha dan Energi
WAKTU : 3 x 4 JP

Pertemuan Pertama

Rincian Kegiatan Waktu


(menit)
Pendahuluan
Prapembelajaran
o Salam
o Presensi siswa
o Mengkondisikan siswa duduk secara berkelompok berdasarkan
kelompoknya
o Membagi LAS pertemuan I
10

Kegiatan Awal
Apersepsi:”Misalnya Hadi setiap hari rajin belajar. Tetapi ketika ulangan fisika
ternyata nilainya tidak sesuai dengan harapan. Jika dikatakan
bahwa Hadi tidak melakukan usaha/berusaha setujukah kalian?
Mengapa? Nah definisi usaha dalam kehidupan sehari-hari kurang
sesuai dengan definisi usaha dalam fisika”
Kegiatan Inti
Mengamati
 Siswa menyimak peragaan dua orang, seorang mendorong tembok dan yang
lainnya mendorong meja
 Siswa menyimak demonstrasi orang yang mengangkat ember dengan cara yang
berbeda (arah perpindahan dan gaya berbeda-beda)
 Mengamati gambar bus yang didorong oleh 4 orang
 Siswa menyimak peragaan/gambar orang yang mendorong kotak melalui bidang
miring yang kasar

Menanya
 Apa yang dimaksud dengan usaha?
 Siapa yang melakukan usaha ? seseorang yang mendorong meja atau atau
yang mendorong tembok? Mengapa
 Mungkinkah gaya bernilai negatif?
 Bagaimana usaha yang dilakukan terhadap suatu benda jika dilakukan oleh satu
orang dan lebih dari satu orang?
 Bagaimana menghitung usaha jika gaya yang dilakukan terhadap suatu benda 155
tetap atau berubah-ubah

Eksplorasi
 Secara berkelompok siswa mencari informasi dari berbagai sumber (buku),
melakukan diskusi dan mengerjakan LAS I (Usaha)
 Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing/menilai
kemampuan siswa menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah

Mengasosiasi
 Siswa bersama kelompoknya mengolah data/informasi, menganalisi, dan
menyimpulkannya
 Guru membimbing/menilai kemampuan peserta didik mengolah data/informasi
dan merumuskan kesimpulan

Mengomunikasikan
 Perwakilan salah satu kelompok menyampaikan hasil diskusi
 Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok penyaji
 Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan

Kegiatan Penutup
 bersama-sama dengan guru siswa membuat rangkuman/simpulan
pelajaran, 15
 Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya (LAS)
 Memotivasi siswa berlatih mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan
usaha
 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya, yaitu
energi potensial dan kinetic, hubungan usaha dan perubahan energi potensial
dan perubahan energi kinetik
 Salam

Berdasarkan contoh RPP di atas, menurut Anda apakah sudah mengintegrasikan


TIK dalam langkah-langkah kegiatan pembelajarannya! Coba perhatikan salah
satu alternatif penggunaan TIK pada RPP usaha dan energi di atas!

Rincian Kegiatan Waktu


(menit)
Pendahuluan

Prapembelajaran
o Salam
o Presensi siswa
o Mengkondisikan siswa duduk secara berkelompok berdasarkan
kelompoknya
o Membagi LAS pertemuan I
10

Kegiatan Awal
Apersepsi:”Siswa diminta melihat tayangan video singkat tentang peluncuran
sebuah roket, seekor kuda yang menarik gerobak kayu, seseorang
yang mendorong sebuah tiang besi ” Siswa diminta untuk mencatat
hal-hal yang terlintas dalam pikirannya terkait dengan usaha dan
energi dari tayangan video tersebut.

Kegiatan Inti
Mengamati

 Siswa diminta untuk melihat, mencatat, memfoto atau merekam dengan


video HP kejadian sekitar lingkungan sekolah yan terkait dengan usaha dan
energi
 Siswa diminta untuk menuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi usaha dan
energi pada kejadian yang diperoleh saat melakukan pengamatan.

Menanya 155

 Siswa diminta untuk mencari pasangannya.


 Siswa berdiskusi tentang hasil pengamatannya masing-masing dan bertukar
informasi
 Dalam diskusi siswa diminta untuk mencari informasi dari berbagai sumber (buku
paket dan internet) melalui mesin pencari tentang:
 Apa yang dimaksud dengan usaha?
 Siapa yang melakukan usaha pada kejadian seseorang yang mendorong
meja? Mengapa?
 Mungkinkah gaya bernilai negatif?
Rincian Kegiatan Waktu
(menit)
 Bagaimana usaha yang dilakukan terhadap suatu benda jika dilakukan oleh
satu orang dan lebih dari satu orang?
 Bagaimana menghitung usaha jika gaya yang dilakukan terhadap suatu
benda tetap atau berubah-ubah

Eksplorasi

 Selanjutnya siswa dibagi dalam kelompok dimana masing-masing kelompok


berjumlah maksimal 5 orang.
 Secara berkelompok siswa mencari informasi dari berbagai sumber (buku
paket, buku perpustakaan, atau internet selama 10 menit), melakukan diskusi
dan mengerjakan LAS I (Usaha)
 Guru membimbing siswa dalam pencarian informasi ke berbagai sumber.
 Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing/menilai
kemampuan siswa menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah

Mengasosiasi

 Siswa bersama kelompoknya mengolah data/informasi, menganalisi, dan


menyimpulkannya dengan menggunakan pengolah kata dan pengolah angka
(misal MS word, MS Excel), dan menuliskannya dalam bentuk bahan
presentasi (misalnya MS power point).
 Guru membimbing/menilai kemampuan peserta didik mengolah data/informasi
dan merumuskan kesimpulan
 Guru membimbing siswa dalam membuat bahan presentasi hasil diskusi dan
siswa melengkapi presentasi dengan foto/gambar atau video hasil
pengamatan yang diperoleh.

Mengomunikasikan

 Perwakilan salah satu kelompok menyampaikan hasil diskusi dengan


mempresentasikannya di depan kelas dengan menggunakan bahan presentasi
(Misalnya MS powerpoint)
 Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok penyaji
 Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan

Kegiatan Penutup

 Bersama-sama dengan guru, siswa membuat menyimpulkan materi


pelajaran,
15
 Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya (LAS)
 Siswa diminta untuk membuat tugas proyek terkait dengan materi yang akan
dibahas pada pertemuan kedua yaitu siswa diminta membuat sebuah tulisan
tentang ”Jenis-jenis energi dan contohnya”
Rincian Kegiatan Waktu
(menit)
 Tugas proyek tersebut dibuat dalam berbagai bentuk misalnya bentuk
dokumen dengan menggunakan pengolah kata (MS Word), bahan
presentasi (MS Power point), Video, Animasi, dan lainnya.
 Tugas Proyek di upload di blog kelas mata pelajaran Fisika.
 Memotivasi siswa berlatih mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan
usaha
 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya, yaitu
energi potensial dan kinetic, hubungan usaha dan perubahan energi potensial
dan perubahan energi kinetik
 Salam

Bagaimana hasil perubahan RPP di atas? Apakah contoh di atas telah terjadi
pengintegrasian dengan TIK? Pembelajaran berpusat pada siswa? Sudah
pendekatan saintifik? Jika belum, tuliskan saran Anda!
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Pembelajaran yang mengintegrasikan TIK adalah suatu pembelajaran yang


aktifitasnya melibatkan pendayagunaan TIK sebagai sarana untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Tapi yang perlu diingat, bahwa yang dimaksud dengan TIK
disini bukan hanya komputer dan internet. Tapi segala jenis media informasi dan
komunikasi lain seperti radio, kaset audio, MP3, video (VCD/DVD), dan lain-lain.
Perhatikan contoh kegiatan inti dalam salah satu RPP di bawah ini!

Topik Tujuan Integrasi TIK dalam Kegiatan Belajar


Penciptaan Siswa akan mampu: - Siswa menonton video
Alam - Menjelaskan teori pembelajaran tentang penciptaan
Semesta penciptaan alam alam semesta
semesta - Disediakan buku tentang penciptaan
- Membandingkan alam semesta, siswa secara
antar teori-teori kelompok mengkaji perbedaan antar
penciptaan alam teori-teori penciptaan alam semesta.
semesta - Setiap kelompok menuliskan
laporannya dengan menggunakan
pengolah kata (misal MS Word) atau
menggunakan media presentasi
(seperti MS PowerPoint).
- Setiap kelompok mencetak dan
mengumpulkan hasilnya untuk di
temple di mading.
- Setiap kelompok menyajikan dan
mendiskusikannya di depan kelas
dengan memanfaatkan pengolah
grafik presentasi (MS Power Point).

Contoh diatas menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan TIK termasuk


didalamnya adalah video pembelajaran. Dengan demikian faktor penting yang
membedakan suatu rencana pembelajaran yang telah mengintegrasikan TIK
dalam pembelajaran atau tidak, dapat dilihat dari aktifitas pembelajaran
(khususnya kegiatan inti) dan TIK yang digunakan dalam kegiatan tersebut.

Sebagai gambaran lebih jauh, coba perhatikan contoh kegiatan inti lain yang
tercermin dalam salah satu RPP yang dibuat oleh salah seorang guru Bahasa
Inggris SMAN 1 Jakarta seperti di bawah ini:

Agar siswanya mampu menulis monolog “aspect of love” dalam bentuk puisi, ia
meminta siswanya secara individu membuka http://iearn.org atau
http://belajar.kemdikbud.go.id. Siswa kemudian diminta untuk memilih salah satu
proyek membuat puisi terkait dengan “aspek kasih sayang” tersebut dan mengikuti
prosedur yang disarankan. Siswa menulis puisi secara kreatif dalam bentuk MS
Word atau MS Powerpoint dan kemudian mengirimkan puisinya ke http://iearn,org
atau http://belajar.kemdikbud.go.id untuk mendapatkan umpan balik dari siswa lain
di seluruh dunia. Hasil kerja, plus umpan balik dari siswa lain di seluruh dunia
dijadikan sebagai portfolio siswa tersebut sebagai salah satu bahan penilaian oleh
guru tersebut.

Contoh di atas menunjukkan bahwa ada beberapa kurikulum tersembunyi yang


ingin dicapai terkait dengan keterampilan abad 21. Diantaranya adalah
membangun kreatifitas siswa dalam membuat puisi berbahasa Inggris dengan
menggunakan teknologi informasi yaitu MS Word atau MS Power Point. Selain itu,
siswa tertantang untuk percaya diri berkomunikasi dengan sesama siswa lain di
seluruh dunia. Tentu saja, ada agenda tersembunyi lain yang Anda sendiri dapat
mengidentifikasinya. Oleh karena itu, silakan Anda analisis sendiri agenda
tersembunyi apa sajakah yang ingin dibangun oleh guru SMA tersebut. Tuliskan
hasilnya dalam kolom di bawah ini:

Agenda tersembunyi lain:


………………………………………………………………..........................................
………………………………………………………………..........................................
………………………………………………………………..........................................
………………………………………………………………..........................................

Bagaimanakah langkah dalam menyusun RPP yang mengintegrasikan TIK?


Menurut Fryer (2001) dalam modul Rencana Pembelajaran yang
Mengintegrasikan TIK yang ditulis oleh Chaeruman, menjelaskan dua pendekatan
yang dapat dilakukan guru dalam menyusun RPP yang mengintegrasikan TIK,
yaitu: 1) pendekatan idealis (theme-centered approach); dan 2) pendekatan
software (software-centered approach). Dengan tidak mengurangi ide Fryer,
kedua pendekatan dapat kita analogikan denagn dengan nama lain, yaitu
pendekatan ”by design” untuk pendekatan idealis dan pendekatan ”by utilization”
untuk pendekatan software. Apa bedanya? Mari kita lihat satu persatu.

Pendekatan Idealis
Pada pendekatan ini, tujuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Secara
sederhana langkah yang dilakukan adalah: 1) menentukan topik; 2) menentukan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; dan 3) menentukan aktifitas
pembelajaran dengan memanfaatkan TIK (seperti modul, LKS, program audio,
VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, atau alat komunikasi
sinkronous dan asinkronous lainnya) yang relevan untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut.
Contoh, Anda akan mengajarkan tentang topik penciptaan alam semesta. Maka
dengan mengacu pada KD dan indikator Anda akan menentukan tujuan
pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa. Kemudian, berdasarkan
tujuan pembelajaran tersebut Anda menentukan aktifitas pembelajaran yang
terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam menentukan
aktifitas untuk kegiatan awal, inti dan penutup tentunya Anda juga harus
menentukan aktifitas dan TIK (seperti modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-
ROM, bahan belajar on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous dan
asinkronous lainnya) yang relevan. Sehingga tertuanglah aktifitas pembelajaran
dan TIK yang digunakan seperti pada tabel berikut:

Topik Tujuan Aktifitas Pembelajaran dan TIK yg Digunakan


Penciptaan Siswa akan - Siswa mengamati video pembelajaran
Alam mampu: tentang penciptaan alam semesta
Semesta - Menjelaskan - Disediakan buku tentang penciptaan alam
teori penciptaan semesta, siswa secara kelompok mengkaji
alam semesta perbedaan antar teori-teori penciptaan alam
- Membandingkan semesta.
antar teori-teori - Setiap kelompok menuliskan laporannya
penciptaan alam dengan menggunakan pengolah kata (misal
semesta MS Word) atau menggunakan media
presentasi (seperti MS PowerPoint).
- Setiap kelompok mengumpulkan hasilnya
via e-mail kepada guru dan siswa lain.
- Setiap kelompok menyajikan dan
mendiskusikannya di depan kelas dengan
memanfaatkan pengolah kata (MS Word)
atau pengolah grafik presentasi (MS Power
Point)

Maka jadilah rencana pelaksanaan pembelajaran Anda dengan aktifitas


pembelajaran dan TIK yang digunakan seperti terlihat di atas. Satu kelebihan
utama pendekatan ini adalah pembelajaran dirancang secara ideal. Oleh karena
itu fasilitas TIK seperti tercantum dalam RPP tersebut harus tersedia.
Kelemahannya, jika fasilitas TIK tidak menunjang, maka pembelajaran akan
menjadi kurang optimal. Oleh karena itu, Fryer menyarankan juga pendekatan
yang kedua sebagai alternatif lain.

Pendekatan Software
Pendekatan ini menganut langkah yang sebaliknya. Kalau pada pendekatan
Idealis, topik dan tujuan pembelajaran yang dijadikan sebagai patokan, maka
pada pendekatan software, kondisi dan kesiapan atau keberadaan fasilitas TIK-
nya itulah yang dijadikan sebagai patokan. Jadi, dalam pendekatan software, kita
berangkat dari apa yang kita miliki atau apa yang ada di sekolah maupun
lingkungan sekitar.

Dalam pendekatan ini, langkah pertama dimulai dengan mengidentifikasi TIK


(seperti buku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar
on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous dan asinkronous lainnya) yang
ada atau mungkin bisa dilakukan atau digunakan. Kemudian, dengan kondisi TIK
yang ada seperti tersebut, guru memilih topik-topik apa yang bisa didukung oleh
keberadaan TIK tersebut. Kemudian guru merencanakan strategi pembelajaran
yang relevan untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator capaian hasil
belajar dari topik pelajaran tersebut.

Contohnya adalah seperti pada kasus RPP Bahasa Inggris dari SMAN 1 Jakarta
yang telah dijelaskan di atas. Guru tersebut melihat bahwa dalam
http://www.iearn.org terdapat prosedur membuat suatu puisi bertema ”kasih
sayang”. Disamping itu, akses fasilitas internet dapat diperoleh atau dilakukan
oleh siswa baik di sekolah, di rumah maupun di warnet-warnet sekitar. Siswa-
siswinya juga sudah familiar dengan internet . Maka, tersusunlah RPP untuk
pelajaran Bahasa Inggris tersebut sebagai berikut:

Wacana Siswa akan - Siswa secara individu diminta membukan


naratif mampu website http://www.iearn.org
tentang
“Aspect - Menulis - Siswwa diminta memilih salah satu proyek yang
of Love” monolog berkaitan dengan “aspect of love” dari
“Aspect of http://www.iearn.org
Love” - Siswa mempelajari deskripsi dan prosedur
dalam proyek yang elah dipilihnya tersebut.
bentuk - Siswa menulis puisi sendiri yang terkait dengan
puisi. tema “aspect of love” sesuai dengan ketentuan
atau prosedur yang tertera dalam proyek
tersebut dengan menggunakan MSWord atau
MSPowerpoint.
- Siswa mengirim puisi mereka kepada guru dan
rekan siswa lain di seluruh dunia melalui
mailinglist dalam http://www.iearn.org untuk
mendapatkan komentar dan umpan balik dari
gurunya maupun teman-temannya yang lain di
seluruh pelosok dunia.

Pertanyaan selanjutnya adalah, “Bagaimana kalau fasilitas dan kemelekan


teknologi informasi dan komunikasi yang tinggi seperti komputer dan internet tidak
ada atau tidak memadai?”

TIK hanyalah sekedar alat. Sarana untuk mencapai tujuan. Bukan tujuan itu
sendiri. Artinya, kalau tidak ada teknologi yang lebih tinggi, maka gunakanlah
teknologi yang ada. Toh, tujuannya bukan pada teknologinya itu sendiri, bukan?
Tapi tujuan utamanya adalah disamping membangun keterampilan melek TIK,
juga membangun keterampilan berpikir kritis, bekerja sama secara kolaboratif,
memecahkan masalah, dan berkomunikasi secara efektif. Jadi, sejauh dapat
mencapai tujuan tersebut, walapun dengan media informasi dan komunikasi
seadanya, kenapa tidak?

Penekanan utama dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang


mengintegrasikan TIK sebenanya adalah bukan pada kecanggihan teknologi
yang digunakan, tapi pada strategi pembelajaran yang mendukung keterampilan-
keterampilan abad 21 seperti dijelaskan diatas melalui pendekatan pembelajaran
yang berorientasi pada siswa (student-centered learning). Oleh karena itu ada
beberapa metode yang disarankan untuk membangun keterampilan masyarakat
abad 21 dengan memanfaatkan TIK sebagai pendukungnya. Beberapa metode
tersebut adalah sebagai berikut:

 Resources-based learning; memiliki karakteristik dimana siswa


diberikan/disediakan berbagai ragam dan jenis bahan belajar baik cetak
(buku, modul, LKS, dll) maupun non cetak (CD/DVD, CD-ROM, bahan belajar
online) atau sumber belajar lain (orang, alat, dll) yang relevan untuk mencapai
suatu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudain siswa diberikan
tugas untuk melakukan aktifitas belajar tertentu dimana semua sumber
belajar yang mereka butuhkan telah disediakan. Sebagai contoh, tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa dapat membandingkan
beberapa teori penciptaan alam semesta. Untuk dapat mencapai tujuan
pembelajaran tersebut, guru telah mengidentifikasi dan menyiapkan berbagai
bentuk dan jenis sumber belajar yang berisi informasi tentang teori
penciptaan alam semesta berupa buku, VCD, CD-ROM, alamat situs di
internet dan mungkin seorang narasumber ahli astronomi yang diundang
khusus ke kelas. Kemudian siswa ditugaskan untuk mencari minimal dua teori
tentang penciptaan alam semesta secara individu atau kelompok baik dari
buku, VCD, maupun internet sesuai dengan seleranya. Siswa juga diminta
untuk menganalisis perbedaan dari berbagai segi tentang teori-teori tersebut
dan membuat laporannya dalam MSWord yang kemudian dikirim ke guru dan
teman lainnya melalui e-mail.
 Case/problem-based learning; memiliki karakteristik dimana siswa diberikan
suatu permasalahan terstruktur untuk dipecahkan. Dengan case-based
learning solusi pemecahan masalahnya sudah tertentu karena skenario
sudah dibuat dengan jelas. Tapi, dalam problem-based learning
kemungkinan solusi pemecahan masalahnya akan berbeda. Misal, dua orang
siswa diberikan satu permasalahan dengan pendekatan problem-based
learning. Maka solusi yang diberikan oleh siswa yang satu dengan siswa yang
lain mungkin berbeda.
 Simulation-based learning; memiliki karakteristik dimana siswa diminta untuk
mengalami suatu peristiwa yang sedang dipelajarinya. Sebagai contoh, siswa
diharapkan dapat membedakan perubahan percampuran warna-warna
dasar. Maka, melalui suatu software tertentu (misal virtual lab) siswa dapat
melakukan berbagai percampuran warna dan melihat perubahan-
perubahannya. Dan ia dapat mencatat laporannya dalam bentuk tabel
dengan menggunakan MSExcell atau MSWord. Atau kalau perlu
mempresentasikan hasilnya dengan menggunakan MSPowerpoint.
 Colaborative-based learning memiliki karakteristik dimana siswa dibagi
kedalam beberapa kelompok, secara kolaboratif melakukan tugas yang
berbeda untuk menghasilkan satu tujuan yang sama. Sebagai contoh, untuk
mencapai tujuan pembelajaran dimana siswa dapat membedakan beberapa
teori penciptaan alam semesta, siswa dibagi ke dalam tiga kelompok. Masing-
masing kelompok ditugas kan mencari satu teori penciptaan alam semesta.
Kemudian ketiga kelompok tersebut berkumpul kembali untuk mendiskusikan
perbedaan teori tersebut dari berbagai segi dan membuat laporannya secara
kolektif. Salah seorang siswa dapat ditunjuk untuk menyajikan hasilnya.
(sumber diadaptasi dari: http://www.microlessons .com).

Bagaimana? Berdasarkan uraian di atas, apakah Anda sudah dapat membuat


rencana pembelajaran yang mengintegrasikan TIK? Jika Anda masih mengalami
kesulitan, silahkan Anda mencari referensi lainnya untuk memperluas
pemahaman Anda atau Anda dapat berdiskusi dengan fasilitator atau
narasumber Anda.

Untuk membuktikan sejauh mana pemahaman Anda, kerjakanlah latihan/praktek


berikut ini. Selamat mencoba!

3. KESIMPULAN
 Pembelajaran yang mengintegrasikan TIK adalah suatu pembelajaran yang
aktifitasnya melibatkan pendayagunaan TIK sebagai sarana untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
 TIK itu sendiri tidak terbatas hanya pada komputer dan internet, tapi segala
jenis media informasi dan komunikasi lain seperti radio, kaset audio, video
dan lain-lain.
 Kurikulum tersembunyi dari pengintegrasian TIK dalam pembelajaran adalah
untuk membangun keterampilan abad 21, yaitu keterampilan melek TIK,
keterampilan berpikir kritis dan sistemik, keterampilan berkolaborasi,
keterampilan memecahkan masalah dan keterampilan berkomunikasi efektif.
 Ada dua pendekatan langkah penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang mengintegrasikan TIK, yaitu pendekatan paragmatis dan
pendekatan software.
 Dalam pendekatan Paragmatis, Paragmatis atau tujuan pembelajaran
dijadikan sebagai acuan. Secara sederhana langkah yang dilakukan adalah:
1) menentukan Paragmatis; 2) menentukan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai; dan 3) menentukan aktifitas pembelajaran dengan memanfaatkan
TIK (seperti modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar
on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous dan asinkronous lainnya)
yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
 Dalam pendekatan software, langkah pertama dimulai dengan
mengidentifikasi TIK (seperti buku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD,
CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous
dan asinkronous lainnya) yang ada atau mungkin bisa dilakukan atau
digunakan. Kemudian, dengan kondisi TIK yang ada seperti tersebut, guru
memilih Paragmatis-Paragmatis apa yang bisa didukung oleh keberadaan
TIK tersebut. Kemudian guru merencanakan strategi pembelajaran yang
relevan untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator capaian hasil belajar
dari Paragmatis pelajaran tersebut.
 Penekanan utama dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang
mengintegrasikan TIK sebenanya adalah bukan pada kecanggihan teknologi
yang digunakan, tapi pada strategi pembelajaran yang mendukung
keterampilan-keterampilan abad 21 seperti dijelaskan diatas melalui
pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa ( student-centered
learning).
 Beberapa strategi atau metode pembelajaran yang dianjurkan diatantaranya
adalah pembelajaran berbasis aneka sumber (resources-based learning),
pembelajaran berbasis kasus (case-based learning), pembelajaran berbasis
masalah (problem-based learning), pembelajaran berbasis simulasi
(simulation-based learning), pembelajaran kolaboratif (collaborative learning)
dan lain-lain.

4. PRAKTEK/LATIHAN
A. Pilih salah satu RPP yang telah Anda buat. Identifikasi pada aktifitas
pembelajaran yang mana Anda bisa mengintegrasikan TIK di dalamnya?
Kemudian rubahlah RPP Anda tersebut sehingga menjadi RPP yang
mengintegrasikan TIK!
B. Perhatikan contoh RPP Kimia SMP yang diambil dari contoh hasil pelatihan
di PPPPTK IPA Bandung (Aritta Megadomani, Zaenal Arifin, Reza) sesuai
kurikulum 2013. Cobalah Anda perhatikan, apakah RPP tersebut merupakan
RPP terintegrasi TIK? Jika belum tuliskan saran dan masukan Anda! Jika
sudah, maka tuliskan alasannya!

RENCANA PELAKSANAAN P EMBELAJARAN (RPP)

A . Identitas Sekolah
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : IPA-Kimia
Materi Pokok : Perubahan Zat
Waktu : 4 jam pelajaran

B. Kompetensi Inti ( KI )
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
C. Kompetensi Dasar
Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat
yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.

D. Indikator:
 Menjelaskan karakteristik zat dalam kehidupan sehari-hari
 Mendeskripsikan perbedaan perubahan kimia dan perubahan fisika
dalam kehidupan sehari-hari
 Memberikan contoh perubahan kimia dan perubahan fisika pada suatu
zat dalam kehidupan sehari-hari

E. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan scientific , peserta didik dapat:
1. Menanamkan rasa syukur atas ciptaan Tuhan YME
2. Mengembangkan sikap disiplin, dan toleransi dalam kegiatan kelompok
atau individu.
3. Memahami karakteristik zat dalam kehidupan sehari-hari melalui tugas
dan tayangan presentasi.
4. Menganalisis dan menyimpulkan perbedaan perubahan kimia dan
perubahan fisika suatu zat melalui percobaan dan tayangan presentasi.
5. Memahami perubahan kimia dan perubahan fisika melalui pengamatan
dalam kehidupan sehari-hari.
F. Materi
Pembelajaran
Fakta
1. Menentukan karakteristik zat berdasarkan pengamatan dalam
kehidupan sehari- hari
2. Peristiwa kontekstual yang berkaitan dengan perubahan kimia
dan perubahan fisika yang diperoleh dari percobaan berbagai objek.
3. Menentukan perbedaan perubahan kimia dan perubahan fisika suatu
zat dari hasil analisis.

Konsep
1. Karakteristik zat
2. Peristiwa perubahan zat dalam kehidupan sehari-hari
3. Perbedaan perubahan kimia dan perubahan fisika dalam kehidupan
sehari-hari

G. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah Diskusi/Tanya Jawab, eksperimen dan
Presentasi Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik
(Scientific). Pembelajaran koperatif (cooperative learning)
menggunakan kelompok dengan model pembelajaran
penemuan (discovery learning).

H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


Media : LKS
Alat/bahan : Laptop, kertas, benda-benda sekitar, handycam/camera.
Sumber belajar : Buku Kimia SMP, Permendikbud nomor 58 tahun
2014, Internet, Media cetak, Buku Pengayaan Kimia
SMP
I. Langkah-langkah Kegiatan Pebelajaran
Kegiatan Deskriptif Kegiatan Alokasi
Pendahuluan 1. Apersepsi Waktu
a. Pembelajaran diawali dengan ucapan salam
(Religi).
b. Mengkondisikan kelas dengan meminta
daftar kehadiran dari ketua kelas (Disiplin)
c. Melakukan ice breaking

2. Motivasi
a. Memotivasi peserta didik dengan memberi
penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini melalui penayangan
video benda-benda, perubahan-
perubahannya yang dihubungkan
dengan penciptaan alam semesta oleh
Tuhan YME
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Menjelaskan bahwa dalam kehidupan
sehari- hari banyak hal yang berhubungan
dengan zat dan perubahannya
d. Memberikan quiz dalam bentuk games
tebak benda dalam tayangan dan siswa
menebak bendanya/karakteristik
bendanya.
Inti a. Mengamati
 Siswa dipancing untuk memberikan
kesimpulan dari permainan tebak benda
 Siswa diminta berkelompok untuk melakukan
percobaan perubahan kimia dan perubahan
fisika dari benda-benda yang sudah
ditugaskan sebelumnya
 Siswa mengisi lembar kerja pada setiap
kelompok berdasarkan pengamatan
b. Menanya
 Siswa dalam kelompok diberikan
kesempatan untuk bertanya mengenai
beberapa percobaan yang telah
dilakukan dan dilakukan diskusi
c. Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik memulai mengumpulkan
data dari hasil pengamatan dan guru
mengamatinya.
d. Mengasosiasikan
 Siswa mulai menganalisis data melalui
diskusi kelompok.
 Siswa mencari bahan tayangan
dukungan dari internet dan hasil
percobaan yang telah dilakukan
e. Mengkomunikasikan
 Siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya, serta menyimpulkan hasil
percobaan berdasarkan topik yang
sedang dibahas.
Penutup Siswa diminta menyimpulkan tentang:
a. karakteristik zat dan perubahan nya
dan guru menguatkan kesimpulan para
siswanya
b. Siswa menerima informasi tentang tugas
yang harus dikerjakan dan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
(Siswa diminta mengumpulkan laporan
hasil percobaan yang diketik dengan
menggunakan MS. Word)

J. Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Bentuk instrumen dan instrumen: uraian
3. Prosedur penilaian pengamatan:

Teknik
No Aspek yang dinilai Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama
a. Disiplin dalam kegiatan pembelajaran
pembelajaran karakteristik zat dan saat diskusi
dan perubahannnya
b. Bertanggung jawab dalam
kegiatan kelompok
b. Toleransi dalam
kerjasama kelompok
2. Pengetahuan
1. Menemukan konsep
karakteristik zat dan
perubahannya Tes Penyelesaian
2. Menggunakan konsep tugas individu
karakteristik zat dan dan kelompok
perubahannya dalam
pemecahan masalah

3. Keterampilan Penyelesaian tugas


Terampil menyelesaikan masalah (baik individu
yang berkaitan dengan materi maupun
karakteristik zat dan perubahannya Pengamatan kelompok) dan
saat diskusi
Memanfaatkan media
pembelajaran dalam konsep
karakteristik zat dan
perubahannya
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : VII/1
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Waktu Pengamatan :

Indikator Instrumen
Disiplin a . ≤70 : Kurang baik jika menunjukkan ketidakdisiplinan dalam
proses pembelajaran.
b. 71-80 : Cukup jika kadang-kadang menunjukkan sikap kedisiplinan
dalam proses pembelajaran.
c. 81-90 : Baik jika menunjukkan ada kedisiplinan dalam proses
pembelajaran tapi belum konsisten.
d. ≤70
Bekerjasama a. 91-100 : Sangat
: Kurang baikbaik jika menunjukkan
jika sama sudah ada
sekali tidak berusaha disiplin
untuk yang
bekerjasama
kontinukegiatan
dalam dalam proses pembelajaran sampai akhir.
kelompok.
b. 71-80 : Cukup jika kadang-kadang menunjukkan kerjasama dalam
kegiatan kelompok.
c. 81-90 : Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerja sama
dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum konsisten.
Toleransi d. ≤70
a. 91-100 : Sangat
: Kurang baik
baik jikajika menunjukkan
sama sekali tidakadanya usaha
ada sikap bekerjasama
toleransi dalam
dalam kegiatan
proses kelompok secara kontinu dan konsisten
pembelajaran.
b. 71-80 : Cukup jika kadang-kadang menunjukkan sikap toleransi
dalam proses pembelajaran.
c. 81-90 : baik jika menunjukkan sudah ada usaha bersikap toleransi
dalam proses pembelajaran meskipun belum konsisten.
d. 91-100 : sangat baik jika sudah ada sikap toleransi yang
kontinu dan konsisten dalam proses pembelajaran
Bubuhkan tanda (√) pada kolom sesuai pengamatan
No Nama Sikap
siswa
Disiplin Bekerjasama Toleransi

KB C B SB KB C B SB KB C B SB

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : VII/1
Tahun Pelajaran : Waktu Pengamatan :

Indikator Instrumen

Terampil dalam melakukan 1. ≤70 : Tidak terampil jika sama sekali


percobaan karakteristik zat dan tidak dapat menggunakan aturan
perubahannya penjumlahan matriks dalam pemecahan
masalah.
2. 71-80 : Kurang terampil jika sudah
Terampil dalam memanfaatkan TIK/media ada usaha untuk menerapkan aturan
pembelajaran dalam pembelajaran materi penjumlahan matriks dalam
karakteristik zat dan perubahannya pemecahan masalah.
3. 81-90 : Terampil jika sudah
mampu menerapkan aturan
Terampil dalam mempresentasikan penjumlahan matriks tetapi hasilnya
tayangan hasil percobaan belum tepat.
4. 91-100 : Sangat terampil jika
sudah mampu menerapkan aturan
Terampil dalam melaksanakan penjumlahan matriks dengan hasil yang
diskusi. tepat
Rubrik penilaian keterampilan

No Nama Keterampilan
siswa Menerapkan aturan
penjumlahan matriks
TT KT T ST
PENUTUP

Selamat bahwa sejauh ini Anda telah berhasil menyelesaikan materi pembelajaran
yang diuraikan pada Modul Pelatihan Online dengan judul “Perancangan
Pembelajaran Berbasis TIK. Modul ini merupakan salah satu dari paket Modul
Pelatihan Online. Setelah mempelajari modul ini, Anda pasti sudah dapat
mengembangkan rencana pembelajaran yang mengintegrasikan TIK.

Secara garis besar, materi pembelajaran yang diuraikan pada Modul ini mencakup (1)
Potensi TIK dalam Kegiatan Pembelajaran, (2) Konsep dan Peran TIK dalam
Pembelajaran, (3) Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Mengintegrasikan
Layanan TIK.

Nah, untuk membantu Anda mengingat kembali materi dalam modul ini, pelajari
rangkuman berikut.

Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala


kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan
informasi antar media. Kelebihan pembelajaran berbasis TIK: 1) Melaui TIK, media
pembelajaran (gambar, teks, audio, video, animasi, dan simulasi) dapat lebih mudah
digunakan dalam proses pembelajaran dan memperbaiki daya ingat dari para murid;
2) Melalui TIK, para guru dapat dengan mudah menjelaskan instruksi-instruksi yang
rumit, konsep yang abstrak menjadi lebih mudah dipahami peserta didik; 3) Melalui
TIK, para pengajar dapat membuat kelas interaktif dan membuat proses pembelajaran
lebih menyenangkan, yang dapat memperbaiki tingkat kehadiran dan juga konsentrasi
dari para peserta didik.

Kekurangan dari pembelajaran berbasi TIK diantaranya yaitu : 1) Kompetensi guru


dalam memanfaatkan peralatan TIK yang belum memadai; 2) Memerlukan biaya
untuk memiliki perangkat TIK; 3) Ketersediaan perangkat TIK di sekolah yang belum
memadai; 4) Sering terjadi penyalahgunaan teknologi.
Proses tahapan penyatuan TIK dalam pendidikan meliputi tahap belajar tentang TIK,
belajar dengan TIK, dan belajar melalui TIK. Peran penting integrasi TIK dalam proses
pembelajaran adalah untuk membangun keterampilan masyarakat abad 21, yaitu 1)
keterampilan melek TIK dan media (ICT and media literacy skills), (2) keterampilan
berpikir kritis (critical thinking skills), (3) keterampilan memecahkan masalah (problem-
solving skills), (4) keterampilan berkomunikasi efektif (effective communication skills);
dan keterampilan bekerjasama secara kolaboratif (collaborative skills).

Peran guru dalam membangun keterampilan abad 21 melalui pengintegrasian TIK


dalam proses pembelajaran adalah menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih,
pengarah dan teman belajar yang dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab
yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar.

Pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran harus memungkinkan siswa menjadi


partisipan aktif, menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta
berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli, serta belajar
secara individu sebagai mana halnya juga kolaboratif dengan siswa lain.

Ada dua pendekatan langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang


mengintegrasikan TIK, yaitu pendekatan Paragmatis dan pendekatan software.
Dalam pendekatan Paragmatis, Paragmatis atau satuan pembelajaran dijadikan
sebagai acuan. Dalam pendekatan software, kondisi dan kesiapan atau keberadaan
fasilitas TIK-nya itulah yang dijadikan sebagai patokan.

Penekanan utama dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan


TIK sebenanya adalah bukan pada kecanggihan teknologi yang digunakan, tapi pada
strategi pembelajaran yang mendukung keterampilan-keterampilan abad 21 seperti
dijelaskan diatas melalui pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa
(student-centered learning).

Beberapa strategi atau metode pembelajaran yang dianjurkan diatantaranya adalah


pembelajaran berbasis aneka sumber (resources-based learning), pembelajaran
berbasis kasus (case-based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem-
based learning), pembelajaran berbasis simulasi (simulation-based learning),
pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) dan lain-lain.
REFERENSI

Atsnan, M.F & Gazali, Rahmita Yuliana. (2013). Penerapan Pendekatan Scientific
Dalam Pembelajaran Matematika SMP kelas VII Materi Bilangan (Pecahan).
http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10777 diakses tanggal 14 Februari 2015
Chaeruman, Uwes A. (2010). Pengembangan Rencana Pembelajaran Yang
Mengintegrasikan TIK. Modul 3 Pelatihan Pengembangan Konten Jardiknas
Tingkat Nasional Tahun 2010. Pustekkom, Kemdiknas.
Chaeruman, Uwes A. (2012). Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dalam Pembelajaran. Pustekkom, Kemdikbud.
Chaeruman, Uwes A. (2014). Pembelajaran Saintifik yang Mengintegrasikan TIK.
Bahan Presentasi pada Seminar Nasional “Pengembangan Profesi Guru Sain
Melalui Penelitian dan Karya Teknologi yang Sesuai dengan Tuntutan Kurikulum
2013. http://www.slideshare.net/uweschaeruman diakses tanggal 11 Februari
2015.
Chaeruman, Uwes A. Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013.
Bahan Presentasi. http://www.slideshare.net/uweschaeruman diakses tanggal 11
Februari 2015.
Chaeruman, Uwes A. Metode Pembelajaran dan Pemanfaatan TIK.
http://www.teknologipendidikan.net/2010/07/29/metode-pembelajaran-dan-
pemanfaatan-tik/ diakses tanggal 10 Februari 2015.
Eady, Michelle J & Lockyer, Lory. (2013). Tools for Learning: technology and teaching
strategies. University of Wollongong. Research Online.
http://ro.uow.edu.au/cgi/viewcontent.cgi?article=1413&context=asdpapers diakses
tanggal 14 Februari 2015
Framework For 21st Century Learning.
http://www.p21.org/storage/documents/1.__p21_framework_2-pager.pdf diakses
tanggal 14 Februari 2015.
Kamadi. Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi
(Tik) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta didik. Sumber:
http://kamadicutmutia.blogspot.com/2012/07/pengelolaan-pembelajaran-
berbasis.html diakses tanggal 20 Februari 2014.
Kemdikbud. (2013). Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi
Kurikulum. Jakarta
Kemdikbud. (2013) Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. SMP/Mts
IPA. Jakarta.
Lazim, M. (2013). Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran kurikulum
2013. <https://www.google.com/webhp?sourceid=chrome-
instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=langkah-
langkah+pendekatan+saintifik&revid=1727758164> diakses tanggal 14 Februari
2015
Michael, Robert S. (2002). Inquiry & Scientific Method. Strategies for Educational
Inquiry
http://www.indiana.edu/~educy520/sec5982/week_1/inquiry_sci_method02.pdf
diakses tanggal 14 Februari 2015
Nurhayati, Ai Sri. (2012). Pemanfaatan Portal Rumah Belajar. Modul Pelatihan
Pemanfaatan TIK. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan-Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. (2011). Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan RPP di Rumah Belajar.
Jakarta-Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan-Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Resmini, Novi. Model-Model Pembelajaran Terpadu. Universitas Indonesia.
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESI
A/196711031993032-
NOVI_RESMINI/MODEL_PEMBELAJARAN_TERPADU.pdf, diakses tanggal 27
September 2012.
Tamimuddin, Muh. 2013. E-Learning dan Pembelajaran Abad 21 (Best Practice E-Learning
PPPPTK Matematika). Makalah pada Seminar Nasional Pemanfaatan TIK Menyongsong
Implementasi Kurikulum 2013, PPPPTK Matematika, 11 Mei 2013
http://www.p4tkmatematika.org/seminar2013/Makalah-Seminar-Tamim.pdf diakses 19
Maret 2015.
KUNCI JAWABAN LATIHAN
A. Latihan 1 (Kegiatan Belajar 1)
Identifikasilah potensi pemanfaatan TIK sesuai dengan ketersediaan peralatan TIK
yang ada di sekolah Anda! Tuliskanlah ide Anda untuk menentukan metode
pembelajaran seperti apa yang tepat sesuai dengan hasil identifikasi peralatan TIK
yang ada di sekolah Anda agar menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif,
menarik, menyenangkan dan berpusat pada siswa!

Indikator jawaban:
- Pembelajaran menggunakan TIK
- Menggunakan minimal salah satu metode pembelajaran (Metode
pembelajaran yang berorientasi guru adalah presentasi, demonstrasi, tutorial,
dan drill & practice. Sedangkan metode-metode pembelajaran yang
berorientasi siswa adalah diskusi, pembelajaran koperatif (seperti project),
problem-based learning, simulasi, dan permainan.

B. Latihan 2 (Kegiatan Belajar 2)


Refleksikan pada diri sendiri apakah pembelajaran yang selama ini dilakukan:
1. a) Masih bersifat belajar tentang TIK, belajar dengan TIK, atau belajar melalui
TIK?Tuliskan masing-masing alasan sesuai dengan kondisi pembelajaran
yang Anda lakukan! Tuliskan usul Anda tentang pembelajaran seperti apa
agar siswa sudah belajar melalui TIK!
2. b) masih bersifat ”berpusat pada guru” atau sudah ”berpusat pada siswa”? Jika
masih berpusat pada guru, tuliskan alasannya! Tuliskan usul Anda agar
pembelajaran dapat lebih berpusat pada siswa! Jika sudah berpusat pada
siswa tuliskan pula alasannya!

Indikator Jawaban
- Belajar tentang TIK yaitu TIK dijadikan sebagai obyek yang dipelajari
- Belajar dengan TIK yaitu TIK dijadikan sebagai sarana untuk pembelajaran
- Belajar melalui TIK yaitu siswa sambil belajar tentang TIK, siswa juga belajar
dengan menggunakan atau melalui TIK
Latihan 3 (Kegiatan Belajar 3)
TES AKHIR MODUL

C. Petunjuk Mengerjakan Tes


1. Sebelum Anda mengerjakan soal Tes Akhir Modul ini, terlebih dahulu baca
petunjuk mengerjakannya.
2. Baca dengan teliti soal-soal dalam tes ini dan pahami pertanyaannya
sebelum Anda menuliskan jawabannya.
3. Kerjakan semua soal jangan sampai ada yang terlewat.
4. Jumlah soal yang disediakan sebanyak 15 butir soal.
5. Selamat mengerjakan Tes Akhir Modul, dan sukses selalu menyertai Anda!

D. Soal-Soal Tes
1. Segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,
pemindahan informasi antar media disebut….
A. Teknologi informasi
B. Teknologi komunikasi
C. Teknologi digital
D. Teknologi informasi dan komunikasi
E. Teknologi industry modern
2. Di bawah ini yang bukan merupakan bentuk-bentuk kegiatan pembelajaran
berbasis TIK diantaranya yaitu,
A. mendengarkan materi melalui radio dan melihat tayangan video materi
melalui TV
B. melakukan presentasi hasil diskusi dengan menggunakan komputer/laptop
dan LCD
C. membuat video hasil observasi atau objek tertentu dengan handycam,
kamera, dan kamera handphone.
D. mencari sumber belajar melalui internet dan intranet.
E. berkomunikasi melalui telepon.

3. Salah satu kelebihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yaitu ….


A. memerlukan investasi yang mahal untuk pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran
B. Ketersediaan perangkat TIK di sekolah yang belum memadai
C. Sering terjadi penyalahgunaan teknologi
D. mempermudah interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar.
E. Kompetensi guru dalam memanfaatkan peralatan TIK yang belum
memadai
4. Salah satu metode pembelajaran yang berorientasi siswa diantaranya yaitu ….
A. Tutorial
B. Demonstrasi
C. Diskusi
D. Presentasi
E. Drill dan practice
5. Tool-tool komunikasi seperti chatting, forum komunikasi, mailinglist, sms dan
audio-conference menggunakan handphone baik digunakan pada saat
menggunakan metode pembelajaran ….
A. Tutorial
B. Demonstrasi
C. Diskusi
D. Presentasi
E. Cooperative learning
6. Proses penyatuan TIK dalam pendidikan berawal dari tahapan TIK hanya
berperan sebagai tambahan (supplementary). Maksud dari TIK sebagai
tambahan (supplementary) yaitu
A. Siswa memanfaatkan materi pembelajaran berbasis TIK
B. Terjadi pemisahan antara pembelajaran dengan TIK dan siswa belajar
tentang TIK itu sendiri.
C. TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa
untuk membantu pembelajaran
D. Siswa sambil belajar tentang TIK, siswa juga belajar dengan
menggunakan atau melalui TIK.
E. Adanya keterpaduan antara mata pelajaran tertentu dengan TIK
7. Salah satu peran guru dalam membangun keterampilan abad 21 melalui
pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran adalah
A. Pengajar dan pendidik
B. Pengajar dan fasilitator
C. Pendidik dan kolaborator
D. Pendidik dan mentor
E. Fasilitator dan kolaborator
8. Pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran memungkinkan siswa
menjadi
A. partisipan aktif
B. kolaborator dan teman belajar
C. menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan
D. berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli
E. belajar secara individu dan kolaboratif dengan siswa lain.
9. Salah satu kriteria dalam pendekatan saintifik yaitu ….
A. Materi pembelajaran berbasis legenda
B. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara subjektif
C. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir saintifik dalam
melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi
pembelajaran.
D. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
E. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara lengkap, namun menarik
sistem penyajiannya.
10. Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat merupakan salah satu tujuan dari pendekatan saintifik
pada aktivitas?
A. Mengamati
B. Menanya
C. Mencoba
D. Mengasosiasi
E. Mengkomunikasi
11. Aktivitas mencoba (experiment) dengan menggunakan TIK dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ….
A. menencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta
memperoleh, menyajikan dan mengolah data dapat dilakukan melalui
online searching, pengolah data, virtual lab, maindmapping, diskusi
online, kolaborasi online, dan pengolah angka.
B. mengkomunikasi melalui bloging, microblogging, produk proyek,
menulis paper, prakarya, slide presentasi, foto, video/audio,
animasi/simulasi, dan games
C. mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak
melalui bahan belajar digital (learning object) melalui buku elektronik,
buku sekolah elektronik, multimedia pembelajaran, animasi/simulasi,
video pembelajaran, slide presentasi, games, dan lain-lain
D. bertanya jawab, beropini, dan berdiskusi melalui forum diskusi online,
konferensi video, chating online, mailinglist, sms messenger, grup
messenger, dan lainnya
E. menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan,
dan memperkirakan/memprediksi dapat diintegrasikan dengan TIK
dengan menggunakan maindmapping, pengolah data, pengolah kata,
pengolah gambar, pemrograman, pengolah ilustrasi dan grafis.
12. Pendekatan yang dapat dilakukan guru dalam menyusun RPP yang
mengintegrasikan TIK yaitu …
A. Pendekatan saintifik dan pendekatan idealis
B. Pendekatan idealis dan pendekatan software
C. Pendekatan software dan pendektan saintifik
D. Pendekatan saintifik dan pendekatan inquiry
E. Pendekatan terintegrasi dan pendektan software
13. Pada pendekatan idealis, tujuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun rencana pembelajaran
dengan pendekatan idealis yaitu:
A. menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; menentukan
topik; dan menentukan aktifitas pembelajaran dengan memanfaatkan
TIK
B. menentukan aktifitas pembelajaran dengan memanfaatkan TIK;
menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; dan menentukan
topik
C. menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; menentukan
aktifitas pembelajaran dengan memanfaatkan TIK; dan menentukan
topik
D. menentukan topik; menentukan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai; dan menentukan aktifitas pembelajaran dengan
memanfaatkan TIK
E. menentukan aktifitas pembelajaran dengan memanfaatkan TIK,
menentukan topik; dan menentukan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
14. Mengidentifikasi TIK (seperti buku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD,
CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous
dan asinkronous lainnya), memilih topik apa yang bisa didukung oleh
keberadaan TIK tersebut, merencanakan strategi pembelajaran yang
relevan untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator capaian hasil
belajar dari topik pelajaran tersebut merupakan langkah-langkah yang
dilakukan dalam menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan
….
A. Pendekatan idealis
B. Pendektan software
C. Pendekatan saintifik
D. Pendekatan ideal
E. Pendekatan inquiry
15. Metode yang digunakan dalam pembelajaran dengan memanfaatkan TIK
untuk membangun keterampilan masyarakat abad 21 dimana memiliki
karakteristik siswa diberikan suatu permasalahan terstruktur untuk
dipecahkan yaitu
A. Resources-based learning
B. Case/problem-based learning
C. Simulation-based learning
D. Colaborative-based learning
E. Student-centerd learning

KUNCI JAWABAN TAM


1. A
2. E
3. D
4. C
5. A
6. B
7. E
8. B
9. D
10. B
11. A
12. B
13. D
14. B
15. B

Anda mungkin juga menyukai