Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Permendiknas nomor 12 tahun 2007 dinyatakan bahwa
kompetensi yang harus dimiliki pengawas sekolah terdiri dari enam
kompetensi yaitu; kompetensi Kepribadian, Kompetensi Supervisi
Manajerial, kompetensi Supervisi Akademik, Kompetensi Evaluasi
Pendidikan, Kompetensi Penelitian dan Pengembangan, dan Kompetensi
Sosial.
Sementara itu dalam Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 21
Tahun 2010 Pasal 5 sebagaimana ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 143 Tahun 2014
Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya disebutkan Tugas Pokok  Pengawas
Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial
pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan,
pelaksanaan pembinaan, pemantuan pelaksanaan 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional
guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan
tugas kepengawasan di daerah khusus. 
Berdasarkan Permen Pan & RB tersebut di atas,  lingkup tugas
pengawas sekolah meliputi :
1.       Pengawasan akademik, mencakup antara lain :
a) Pembinaan guru.
b) Pemantauan pelaksanaan standar nasional pendidikan di sekolah
terdiri atas : Standar isi, standar kompetensi lulusan, standar
proses, standar penilaian pendidikan
c) Penilaian kinerja guru
d) Pembimbingan dan pelatihan profesional guru.

1
2

e) Penilaian Kinerja Guru Pemula dalam program Induksi Guru


Pemula (berkaitan dengan pemberlakuan Permenpan nomor 16
tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
f) Pengawasan pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula
2.       Pengawasan manajerial, mencakup antara lain ;
a) Pembinaan Kepala sekolah
b) Pemantauan  pelaksanaan  standard nasional pendidikan  yang
terdiri atas : standard pendidik  dan  tenaga  kependidikan,  
standard   pengelolaan,   standard   sarana  dan prasana, serta 
standard pembiayaan
c) Penilaian kinerja kepala sekolah
Sebagai peserta diklat calon pengawas sekolah, setelah mengikuti
tahapan On The Job Training 1 (OJT-1) dan In House Training 1, maka
pada kegiatan On The Job Traing 2 (OJT-2) calon pengawas di wajibkan
membuat dan menjalankan Rencana Tindak Lanjut Pendidikan dan
Pelatihan (RTLPP) dengan menfokuskan pada penyelesaian masalah
utama pembelajarann di sekolah khususnya sekolah sendiri yaitu di SMP
Negeri 1 Sukawening Garut dan juga di sekolah magang yaitu SMP
Negeri 6 Garut.
Adapun masalah utama pembelajaran di SMP Negeri 1
Sukawening adalah berkenaan dengan kesiapan dan kompetensi para guru
dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang memadukan
pembelajaran sistem tatap muka dan sistem daring. Permasalahan ini
muncul dan dirasakan oleh para guru terutama pada masa pandemi covid-
19 dan menjelang diberlakukannya kegiatan tatap muka terbatas (TMT),
walaupun sebenarnya kebutuhan untuk memadukan sistem pembelajaran
tersebut adalah sebuah kemestian di masa depan mengingat pergeseran-
pergeseran model pembelajaran yang banyak memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
3

Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis sebagai calon pengawas


dengan latar belakang tugas OJT-2 mencoba mempraktekkan tugas dan
fungsi kepengawasan melalui kegiatan:
1. Pembinaan Guru melalui Supervisi Akademik, Supervisi Kelas dan
Kupervisi Klinis terhadap guru khususnya guru junior.
2. Penilain Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) dan Analisi hasil PKG oleh
kepala sekolah
3. Pembimbingan dan Pelatihan guru dalam penyusunan RPP blended
Learning.
Berkenaan dengan peningkatan kompetensi calon pengawas yang
lebih bersifat evaluasi terhadap kelemahan diri adalah kegiatan
Peningkatan Kompetensi di sekolah magang-2 yang menurut hasil raport
AKPK penulis sebagai calon pengawas sangat lemah dalam kompetensi
penelitian dan Pengembangan.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. PermenPAN dan RB Nomor 21 Tahun 2010 tentang jabatan fungsional
pengawas sekolah dan angka kreditnya.
4. Permendiknas no.12 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi
Pengawas Sekolah/Madrasah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 143 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008
tentang Guru.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 15 tahun 2018
tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala sekolah, dan Pengawas
4

sekolah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
9. Surat Tugas mengikuti OJT-2 dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut
nomor 800/853-Disdik tertanggal 20 Agustus tahun 2021.

C. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya RTLPP ini adalah:
1. Memecahkan masalah utama pembelajaran melalui praktik tugas-
tugas pengawasan.
2. Sebagai pembelajaran bagi penulis sebagai calon pengawas dalam
rangka meningkatkan kompetensi kepengawasan ( kompetensi
kepribadian, kompetensi supervisi akademik, kompetensi Manajerial,
kompetensi evalaluasi pendidikan, Penelitian dan pengembangan, dan
kompetensi sosial) baik langsung maupun secara tidak langsung.
3. Secara khusus Pelaksanaan RTLPP dimaksudkan untuk memenuhi
program tindak lanjut dari tahapan IST 1 LPKKSSP dalam program
Pendidikan dan Latihan calon pengawas sekolah yang penulis ikuti.

D. Hasil Yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan adalah :
1. Terselesaikannya masalah utama pembelajaran melalui praktik tugas-
tugas pengawasan yaitu:
1) Pembinaan Guru di SMP Negeri 1 Sukawening melalui kegiatan
Supervisi guru.
2) Penilaian Kinerja
a. Penilaian Kinerja Kepala sekolah sendiri (SMP Negeri 1
Sukwening ) dan Sekolah Magang ( SMP Negeri 6 Garut )
b. Menganalisis hasil Penilaian Kinerja Guru ( di sekolah sendiri )
5

3) Pembimbingan dan Pelatihan (Bimlat) Profesional Guru melalui


kegiatan workshop tentang Penyusunan Penyusunan soal ulangan
harian berbasis Assesmen Kompetensi Minimal (AKM).
4) Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Sekolah yang
didasarkan untuk mencari solusi pada permasalahan utama dalam
pembelajaran di SMP Negeri 1 Sukawening.
2. Meningkatnya kemampuan calon pengawas sekolah berdasarkan hasil
Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) yaitu
kompetensi Penelitian dan Pengembangan.

E. Ruang Lingkup Pelaksanaan RTLPP


1. Pembinaan Guru Melalui Supervisi Akademik
Kegiatan Pembinaan Guru melului Supervisi akademik ini
dilaksanakan di Sekolah sendiri tempat penulis bertugas dengan teknik
supervisi kelas dan supervisi klinis dengan menetapkan dua orang guru
Junior sebagi subyek supervisinya. Hal ini dilakukan tentunya dengan
terlebih dahulu berkoordinasi dengan Kepala sekolah dan guru-guru di
Sekolah tempat penulis bertugas.
Untuk pembinaan guru ini, Supervisi kelas dilakukan dengan dua
siklus, dimana setelah siklus pertama dilakukan maka calon pengawas
melakukan supervisi klinis terhadap kesulitan-kesulitan guru dalam
pembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus ke dua.
2. Penilaian Kinerja:
a) Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) dilakukan di dua
sekolah yaitu di sekolah sendiri dan sekolah magang dengan
menggunakan instrumen penilaian PKKS yang di gunakan di
lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.
b) Menganalisis hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang dilakukan
oleh Kepala Sekolah.
6

Analisis hasil PKG yang dilakukan oleh kepala sekolah, terdiri


dari: analisis hasil PKG di sekolah sendiri dan sekolah magang.
Analisis ini mengambil data utama dari format 1 C hasil PKG guru.
3. Pembimbingan dan Pelatihan (Bimlat) Profesional Guru dan/atau KS
sesuai dengan masalah utama pembelajaran.
Kegiatan Kepengawasan melalui Bimbingan dan Latihan ini penulis
lakukan dengan mengambil metode workshop dengan masalah utama
adalah Peningkatan Kompetensi para guru dalam menyusun Soal
ulangan harian berbasis Assesmen Kompetensi Minimal (AKM),
dengan subyek pembinaan adalah para guru di sekolah sendiri.
4. Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)
Proposal Penelitian Tindakan Sekolah disusun berdasarkan masalah
utama peningkatan kompetensi para guru dalam pembelajaran
khususnya dalam penyusunan program pembelajaran.
5. Peningkatan kompetensi calon pengawas sekolah berdasarkan hasil
Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK)
Berdasarkan hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian
(AKPK) penulis memperoleh data bahwa penulis masih sangat lemah
dalam kompetensi Penelitian dan Pengembangan.

F. Visi, Misi dan Tujuan Pengawasan


1. Visi
“Berkembangnya kompetensi pengawas pendidikan yang mampu
meningkatkan mutu layanan pendidikan di sekolah yang mendukung
tercapainya kesejahteraan siswa (student well-being).”.
2. Misi
a. Mengembangkan suasana pengawasan yang menyenangkan.
b. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan pengawasan yang
berorientasi proses dan hasil yang akuntabel.
c. Meningkatkan profesionalisme guru dan kepala sekolah.
7

d. Mendorong semangat berprestasi pada satuan pendidikan dengan


peningkatan mutu layanan pendidikan yang mampu menciptakan
budaya sekolah yang mensejaahterakan siswa (student well-being)
dan semua warga sekolah.
e. Mengembangkan sistem pengawasan yang lebih mandiri dan
objektif.
f. Menegakkan etika, moral, dan nilai karakter bangsa bagi
penyelenggara, pengelola dan pelaksana pendidikan.
3. Tujuan Pengawasan
Tujuan Kepengawasan dalam lingkup OJT-2 ini adalah ;
“Meningkatkan profesionalisme Kepala Sekolah dan Guru dalam
rangka peningktan mutu layanan pendidikan”.

G. Sasaran Pengawasan
1. Sasaran Pembinaan Akademik adalah guru mata pelajaran/rumpun
mata pelajaran.
2. Sasaran Pelaksanaan Penilaian Kinerja adalah Kepala Sekolah di
Sekolah Sendiri dan Sekolah Magang, serta Hasil Penilaian Kinerja di
Sekolah sendiri dan sekolah magang.
3. Sasran Pembimbingan dan Pelatihan (BIMLAT) adalah Semua Guru di
SMP Negeri 1 Sukawening Kabupaten Garut.

Anda mungkin juga menyukai