Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan di persiapkan
terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik. Dan untuk para praktikan agar
mempersiapkan diri materi-materi yang akan dipraktekkan, agar dalam kegiatan praktikum tidak
terhambat
Kami sangat mengharapkan bimbingan dari para asisten dalam praktikum dan pembuatan
laporan, agar dapat memperoleh hasil yang baik
Perlu dilakukan penjelasan ulang mengenai tehnik dislokasi mencit yang benar agar mencit yang
dibunuh tidak tersiksa dan perlu dijelaskan kembali cara membedah mencit agar organ-organ
yang diamati tidak rusak dan hancur terkena gunting atau pisau bedah
Lebih berhati-hati dalam penanganan hewan percobaan dan dalam pembacaan skala spuit agar
dosis yang diberikan tepat dan tercapai efek yang dikehendaki.
Lebih berhati-hati dalam pemberian obat secara interperitonial agar tidak mengalami
kerusakan pada abdomen maupun tusukan pada organ-organ dalam yang vital.
Praktikan dapat berhati-hati dalam setiap praktikum yang dilakukan untuk menghindari
kesalahan atau bahaya yang ditimbulkan serta teliti dan cermat dalam melakukan percobaan.
Anief, M. 1990. Perjalanan dan Nasib Obat dalam Tubuh. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Ganiswara, Sulistia. 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi IV. Jakarta: Falkultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Katzung, B.G., 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. Jakarta: Kedokteran EGC.
Katzung, Bertram G., Farmakologi Dasar dan Klinik, Salemba Medika, Jakarta
Reksohadiprodjo, M.S., 1994. Pusat Penelitian Obat Masa Kini. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. Hal. 3.
M ycek, M. 0., (#""1$.
Setiawati, A. dan F.D. Suyatna, 1995. Pengantar Farmakologi Dalam “Farmakologi dan Terapi”.
Edisi IV. Editor: Sulistia G.G. Jakarta: Gaya Baru. Hal. 3-5.
Setiawati, A. dan F.D. Suyatna, 1995. Pengantar Farmakologi Dalam “Farmakologi dan Terapi”.
Edisi IV. Editor: Sulistia G.G. Jakarta: Gaya Baru. Hal. 3-5.
Sulaksono, M.E., 1992. Faktor Keturunan dan Lingkungan Menentukan Karakteristik Hewan
Percobaan dan Hasil Suatu Percobaan Biomedis. Jakarta.
Sulaksono, M.E., 1992. Faktor Keturunan dan Lingkungan Menentukan Karakteristik Hewan
Percobaan dan Hasil Suatu Percobaan Biomedis. Jakarta.
Anief, M. 1994. Farmasetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Anief, M. 1990. Perjalanan dan Nasib Obat dalam Tubuh. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Ganiswara, Sulistia. 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi IV. Jakarta: Falkultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Katzung, B.G., 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. Jakarta: Kedokteran EGC.
Katzung, Bertram G., Farmakologi Dasar dan Klinik, Salemba Medika, Jakarta
Reksohadiprodjo, M.S., 1994. Pusat Penelitian Obat Masa Kini. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. Hal. 3.
Setiawati, A. dan F.D. Suyatna, 1995. Pengantar Farmakologi Dalam “Farmakologi dan Terapi”.
Edisi IV. Editor: Sulistia G.G. Jakarta: Gaya Baru. Hal. 3-5.
Setiawati, A. dan F.D. Suyatna, 1995. Pengantar Farmakologi Dalam “Farmakologi dan Terapi”.
Edisi IV. Editor: Sulistia G.G. Jakarta: Gaya Baru. Hal. 3-5.
Sulaksono, M.E., 1992. Faktor Keturunan dan Lingkungan Menentukan Karakteristik Hewan
Percobaan dan Hasil Suatu Percobaan Biomedis. Jakarta.
Sulaksono, M.E., 1992. Faktor Keturunan dan Lingkungan Menentukan Karakteristik Hewan
Percobaan dan Hasil Suatu Percobaan Biomedis. Jakarta.
Untuk mengetahui pengaruh variasi biologi terhadap dosis obat yang diberikan pada hewan
percobaan.
Untuk mengetahui pengaruh berat badan terhadap dosis obat yang diberikan pada hewan
percobaan.
Untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap dosis obat yang diberikan pada hewan
percobaan