Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

Di Susun Oleh :

FIRDAUS ULUL ALBAB

201511012

TEKNIK MESIN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI

BONTANG

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada zaman yang penuh teknologi ini kebutuhan listrik mengalami
peningkatan. Sebagian besar peralatan-peralatan yang digunakan oleh masyarakat
umum maupun dikalangan industri menggunakan energi listrik. Namun
meningkatnya kebutuhan listrik ini tidak diiringi oleh penambahan pasokan listrik
untuk konsumen sehingga perusahan listrik di Indonesia khususnya PLN
(Perusahaan Listrik Negara) menghimbau kepada seluruh konsumennya agar
melakukan penghematan listrik dari pukul 17.00 – 22.00. Hal ini dilakukan agarkrisis
ketenagalistrikan tidak terjadi atau paling tidak dapat diminimalisir sedini mungkin.
Krisis ketenagalistrikan juga disebabkan oleh berkurangnya sumber energi,
seperti PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap) yang mengandalkan batu
bara sebagai sumber energi. Namun keberadaan batu bara di dalam bumi semakin
menipis karena terus-menerus digunakan. Oleh karena itu kita harus mencari
alternatif lain untuk mengantisipasi hal ini yaitu dengan memanfaatkan energi
matahari sebagai sumber energi istrik.
Energi listrik tenaga surya ini dimanfaatkan sebagai energi listrik
alternatif khususnya bagi perumahan di daerah daerah terpencil ataupun untuk
keperluan lainnya. Pemanfaatan energi surya ini dipilih karena, di Indonesia
merupakan negara tropis yang berada di jalur khatulistiwa.
Prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga surya ini adalah dengan
menangkap radiasi cahaya matahari oleh panel surya fotovoltaik. Panel surya ini
merupakan suatu pengkombinasian dari beberapa sel surya yang ukurannya sangat
kecil dan tipis baik secara seri, paralel ataupun campuran (seri dan paralel),
sehingga menjadi sebuah panel surya yang cukup besar dan dapat menghasilkan
arus dan tegangan yang besar pula.
2. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi
masalah yang ditemui dalam proses pemanfaatan listrik tenaga surya sebagai
berikut:
a. Apa itu pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)?
b. Bagaimana prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)?
c. Apa saja komponen dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)?
d. Apa keunggulan dan kelemahan dari PLTS?

3. BATASAN MASALAH
Untuk dapat memfokuskan masalah, maka dibuatlah pembatasan makalah.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, jadi pembahasannya dibatasi
pada bagaimana prinsip kerja dari Pembangkit Lisrik Tenaga Surya yang
memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi listrik.

4. TUJUAN PENULISAN
a. Untuk mengetahui apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
b. Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip kerja dari PLTS
c. Untuk mengetahui apa saja komponen-komponen dari PLTS
d. Untuk mengetahui apa saja keunggulan dan kelemahan menggunakan PLTS.

BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi
surya (cahaya) menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan
dua cara, yaitu secara langsung menggunakan fotovoltaik dan secara tidak langsung
dengan pemusatan energi surya. Fotovoltaik mengubah secara langsung energi
cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotolistrik. Pemusatan energi surya
menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak
untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor
(panas) seperti mesin stirling atau lainnya.

Indonesia memiliki karunia sinar matahari yang hampir sepanjang tahun ada
karena indonesia terletak di wilayah katulistiwa. Hampir di setiap pelosok Indonesia,
matahari menyinari sepanjang pagi sampai sore. Energi matahari yang dipancarkan
dapat diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan panel surya / solar cell.
Pembangkit listrik tenaga surya termasuk pembangit listrik ramah lingkungan, dan
sangat menjanjikan. Sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan pembangkit
listrik menggunakan uap (dengan minyak dan batubara).
Perkembangan teknologi dalam membuat panel surya / solar cell semakin hari
semakin lebih baik terutama dalam meningkatkan tingkat efisiensi, pembuatan aki
yang tahan lama, pembuatan alat elektronik yang dapat menggunakan Direct
Current. Pada saat ini penggunaan tenaga matahari (solar cell) masih mahal karena
tidak adanya subsidi dari pemerintah.

2. PRINSIP KERJA PLTS


Prinsip kerja PLTS sederhana, yakni mengubah cahaya matahari menjadi
energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari sumber
daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk
memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat
menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari
matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar.
Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan

Bandingkan dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan
memerlukan bahan bakar untuk dapat menghasilkan listrik. Suaranya bising. Selain
itu gas buang yang dihasilkan dapat menimbulkan efek gas rumah kaca (green
house gas) yang pengaruhnya dapat merusak ekosistem planet bumi kita.

Sistem sel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel
surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki (batere) 12 volt
yang maintenance free. Panel sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel
surya yang digabung dalam hubungan seri dan paralel tergantung ukuran dan
kapasitas yang diperlukan. Yang sering digunakan adalah modul sel surya 20 watt
atau 30 watt. Modulsel surya itu menghasilkan energi listrik yang proporsional
dengan luas permukaan panel yang terkena sinar matahari.

Rangkaian kontroler pengisian aki dalam sistem sel surya itu merupakan
rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian akinya. Kontroler ini dapat
mengatur tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila
tegangan turun sampai 10,8 volt, maka kontroler akan mengisi aki dengan panel
surya sebagai sumber dayanya. Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila
berlangsung pada saat ada cahaya matahari. Jika penurunan tegangan itu terjadi
pada malam hari, maka kontroler akan memutus pemasokan energi listrik. Setelah
proses pengisian itu berlangsung selama beberapa jam, tegangan aki itu akan naik.
Bila tegangan aki itu mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan menghentikan proses
pengisian aki itu.

Rangkaian kontroler pengisian itu sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri. Tapi,
biasanya rangkaian kontroler ini sudah tersedia dalam keadaan jadi di pasaran.
Memang harga kontroler itu cukup mahal kalau dibeli sebagai unit tersendiri.
Kebanyakan system sel surya itu hanya dijual dalam bentuk paket lengkap yang siap
pakai. Jadi, sistem sel surya dalam bentuk paket lengkap itu jelas lebih murah
dibandingkan dengan bila merakit sendiri.

Biasanya panel surya itu diletakkan dengan posisi statis menghadap matahari.
Padahal bumi itu bergerak mengelilingi matahari. Orbit yang ditempuh bumi
berbentuk elip dengan matahari berada di salah satu titik fokusnya. Karena matahari
bergerak membentuk sudut selalu berubah, maka dengan posisi panel surya itu
yang statis itu tidak akan diperoleh energi listrik yang optimal. Agar dapat terserap
secara maksimum, maka sinar matahari itu harus diusahakan selalu jatuh tegak
lurus pada permukaan panel surya.

Jadi, untuk mendapatkan energi listrik yang optimal, sistem sel surya itu masih
harus dilengkapi pula dengan rangkaian kontroler optional untuk mengatur arah
permukaan panel surya agar selalu menghadap matahari sedemikian rupa sehingga
sinar mahatari jatuh hampir tegak lurus pada panel suryanya. Kontroler seperti ini
dapat dibangun, misalnya, dengan menggunakan mikrokontroler 8031. Kontroler ini
tidak sederhana,karena terdiri dari bagian perangkat keras dan bagian perangkat
lunak. Biasanya, paket sistem sel surya yang lengkap belum termasuk kontroler
untuk menggerakkan panel surya secara otomatis supaya sinar matahari jatuh tegak
lurus. Karena itu, kontroler macam ini cukup mahal.

Prinsip kerja PLTS (Skema)

3. KOMPONEN – KOMPONEN DARI PLTS


a. Panel surya
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel-sel surya yang digabung dan
dihubungkan secara seri dan paralel tergantung ukuran atau kapasitas. Panel
surya berfungsi merubah cahaya matahari menjadi listrik. Bentuk moduler dari
panel surya memberikan kemudahan pemenuhan kebutuhan pemenuhan listrik
untuk berbagai skala kebutuhan.

Gambar 4. Panel Surya


b. Controler regulator
Control reguler berfungsi mengatur lalu lintas listrik dari Panel Surya ke beban.
c. Battery ACCU
Berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh Panel Surya (Solar Panel)
sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu
penerangan atau peralatan elektronik dan peralatan lainnya yang membutuhkan
listrik
d. Inverter AC
Berfungsi merubah arus DC dari battrey ACCU 12volt menjadi arus AC
bertegangan 220v,arus yang di hasilkan oleh INVERTER sangatlah setabil,
sehingga sudah tidak memerlukan alat setabilizer lagi,serta aman dan
berprotexion tinggi. Sangat flexible dalam penempatan Design Pembangkit
Listrik Tenaga Matahari Yang Praktis dan Flexible.

4. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PLTS


1. Energi surya merupakan sumber daya yang tidak hanya berkelanjutan
(sustainable), akan tetapi juga dapat diperbaharui terus menerus (setidaknya
sampai matahari habis dalam miliaran tahun).
2. Ramah lingkungan, karena tidak memancarkan emisi karbon berbahaya yang
berkontribusi terhadap perubahan iklim seperti pada bahan bakar fosil. Setiap
watt energi yang dihasilkan dari matahari berarti kita telah mengurangi
pemakaian bahan bakar fosil, dan dengan demikian kita benar-benar telah
mengurangi dampak perubahan iklim. Penelitian terbaru melaporkan bahwa
rata-rata sistem rumah surya mampu mengurangi 18 ton emisi gas rumah kaca
di lingkungan setiap tahunnya. Energi surya juga tidak memancarkan oksida
nitrogen atau sulfur dioksida yang berarti tidak menyebabkan hujan asam atau
kabut asap.
3. Merupakan sumber energi yang benar-benar bebas untuk digunakan oleh
setiap orang. Tidak ada yang memiliki Matahari, jadi setelah Anda menutupi
biaya investasi awal, pemakaian energi selanjutnya dapat dikatakan gratis. Ini
berarti akan meningkatkan ketahanan dan keamanan energi, karena akan
mengurangi kebutuhan import minyak. Dalam jangka panjang energi surya
akan menghemat pengeluaran uang untuk energi. Biaya awalnya memang
cukup signifikan, namun setelah beberapa waktu Anda akan memiliki akses ke
energi yang benar-benar gratis
4. Menghasilkan energi yang lebih dari yang Anda butuhkan,Seperti di beberapa
negara lain perusahaan listrik dapat membelinya dari Anda, yang berarti ada
potensi keuntungan ekstra terlibat. Ada juga banyak negara yang menawarkan
insentif keuangan untuk menggunakan energi surya.
5. Beroperasi tanpa mengeluarkan suara sehingga tidak menyebabkan polusi
suara. Modul surya biasanya memiliki umur yang sangat lama, minimal 30
tahun.
6. Pemeliharaannya sangat rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.
7. Modul surya juga cukup mudah untuk diinstal.

Kelemahan Energi Matahari


1.Tidak dapat diproduksi di malam hari. Daya yang dihasilkan juga berkurang
pada saat mendung (meskipun energi masih diproduksi pada saat mendung).
Keluaran energi panel surya maksimal ketika panel langsung menghadap
matahari. Ini berarti bahwa panel di lokasi yang tetap, seperti gedung di atas,
akan berkurang produksinya ketika matahari tidak pada sudut yang optimal.
Banyak PLTS skala besar yang mengatasi masalah ini dengan panel yang
dapat melacak mtahari untuk menjaga panel di sudut yang optimal sepanjang
hari.

2.Hingga sekarang Modul surya yang paling efisien hanya mampu


mengkonversi tidaklebih dari 20% dari sinar matahari menjadi listrik. Dengan
meningkatnya kemajuan teknologi Modul surya ini cenderung meningkat.

3.Selain efisiensi konversi yang rendah, panel surya dapat menjadi investasi
awal yang cukup besar. Namun biaya panel surya yang dikeluarkan hanya
biaya awal, setelah membeli dan instalasi mereka menciptakan energi bebas
untuk digunakan, bahkan dengan penurunan harga yang terjadi hampir setiap
tahun, harganya tetap terasa mahal.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Energi matahari (surya) adalah energi yang didapat dengan mengubah
energi panas surya (matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya
dalam bentuk lain. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) adalah suatu sistem
yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan energi
surya/panas dari matahari yang diserap oleh panel surya melalui proses fotovoltaik.
Komponen dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terdiri dari panel
surya yang berfungsi merubah cahaya matahari menjadi listrik, controler regulator,
battery ACCU, dan interverter AC.

2. SARAN
Mengingat meningkatnya kebutuhan penggunaan listrik dan mulai
berkurangnya sumber energi listrik, akan menimbulkan krisis ketenagalistrikan. Oleh
karena itu, sebaiknya kita mencari alternatif lain untuk menanggulangi hal tersebut.
Salah satunya yaitu dengan pemanfaatan energi matahari.
Indonesia terletak di daerah katulistiwa, sehingga kita selalu mendapatkan
sinar matahari. Bagi masyarakat Indonesia, sebaiknya menggunakan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya karena dapat digunakan untuk keperluan apa saja dan stop
global warming. Dan kepada pemerintah hendaknya segera mengembangkan
sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya di kalanganan masyarkat.
DAFTAR PUSTAKA

http://kelas-fisika.com/2017/04/18/pembangkit-listrik-tenaga-surya-
pengertian-cara-kerja-dan-kelebihan-dan-kekurangannya/
http://zaasnote2funwolrd.blogspot.co.id/2015/11/makalah-pembangkit-listrik-
tenaga-surya.html
https://taawunword.wordpress.com/2016/05/17/taawuncorp/

Anda mungkin juga menyukai