Anda di halaman 1dari 5

EKOLOGI PANGAN DAN GIZI

Pengertian

• Ekologi, Oikos : Lingkungan, Rumah. Logos : ilmu.

• Pangan : Bahan yang layak dikonsumsi manusia untuk kesehatannya.

• Gizi : Zat atau ikatan kimia yang terdapat pada bahan pangan atau makanan/minuman
yang diperlukan manusia untuk kesehatannya.

• Ekologi Pangan dan Gizi : Ilmu yang mempelajari berbagai aspek lingkungan yang
berkait dengan pangan dan gizi untuk kesehatan masyarakat.

Aplikasi Ilmu Gizi

Ilmu gizi adalah ilmu yg mempelajari proses yang terjadi pada organisme hidup. Proses
tersebut mencakup pengambilan pengolahan zat padat atau cair dari makanan yang
diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh dan
menghasilkan energi.

Gizi dimulai pada manusia purba, abad pertengahan sampai munculnya ilmu pengetahuan
pada abad 19 dan 20. Pada abad ke-20, ilmu gizi berkembang menjadi ilmu yang bersifat
interdisiplin.

Kegunaan Pangan dan Gizi bagi Tubuh

1. Sumber Tenaga (Karbohidrat, Lemak) : Umbi-umbian, gula, minyak, sagu, dll.


2. Sumber Zat Pembangun (Protein) : Hewani, kacang-kacangan.
3. Sumber Zat Pengatur (Vitamin, Mineral) : Sayur dan Buah.
4. Lain-lain : Minuman dan Bumbu.

Peran Pangan dan Gizi dalam Pembangunan

 Memberikan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yg berkualitas.

 Sebagai kebutuhan dan modal dasar pembangunan.

 Sebagai indikator keberhasilan pembangunan.

1
Pangan dan Gizi sebagai Input Pembangunan

- Angka kematian bayi dan balita menurun : Mendorong KB


- Angka kesakitan menurun : Hari kerja meningkat
- Kemampuan belajar anak sekolah meningkat : Prestasi kerja meningkat
- Daya tahan fisik orang dewasa meningkat : Prestasi kerja meningkat

Pangan dan Gizi sebagai Output Pembangunan

- Tingkat Pendidikan
- Tingkat Pendapatan
- Usia Harapan Hidup (Tergantung tingkat kesehatan dan gizi)

Tujuan Pembangunan Pangan

1. Mencukupi kebutuhan gizi (Jumlah dan mutu).


2. Menghindari penyakit kekurangan atau kelebihan gizi.

Indikator Pangan dan Gizi sebagai Pembangunan

- Manusia mampu hidup lebih lama


- Menikmati hidup sehat
- Hidup sejahtera

Ruang Lingkup Program Pangan dan Gizi

a. Produksi Pangan (Pengendalian harga, pemanfaatan pekarangan)


b. Konsumsi Pangan dan Gizi (Pendidikan gizi, subsidi pangan, PSG)
c. Pelayanan Kesehatan (Pendidikan kesehatan, paket pertolongan)
d. Peningkatan Pendapatan (Efisiensi pengelolaan usaha)
e. Peningkatan Sarana dan Prasarana (Pendidikan, kesehatan dan gizi, produksi pangan)

Program Pokok Perbaikan Gizi

1. Penyuluhan Gizi Masyarakat


2. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga
3. Usaha Perbaikan Gizi Institusi
4. Upaya Fortifikasi Bahan Pangan
5. Peningkatan Penerapan SKPG

2
Globalisasi, Gaya Hidup, dan Status Gizi

Dalam waktu relative singkat dunia telah memperkenalkan selera makan fast food atau
health food yang popular di amerika dan eropa. Tanpa disadari budaya makan tersebut telah
berubah makan menjadi tinggi kadar lemak jenuh dan gula, rendah serat dan rendah zat gizi
mikro (vitamin dan mineral).

Hal ini mengakibatkan timbulnya penyakit kegemukan atau disebut juga dengan
kelebihan gizi serta meningkatkan radikal bebas yang dapat memicu munculnya penyakit
kemakmuran (obesitas).

Kelompok Rawan Gizi

1. Rawan Ekologis : Tempat tinggal daerah terpencil


2. Rawan Biologis : Umur dan jenis kelamin
3. Rawan Sosio-Ekonomis : Posisi dimasyarakat atau kelompok miskin

Masalah Pangan dan Gizi

Pangan dan gizi sangat berkaitan erat karena gizi seseorang sangat tergantung pada
kondisi pangan yang dikonsumsinya. Masalah pangan antara lain menyangkut pada
ketersediaan pangan dan kerawanan konsumsi pangan yang dipengaruhi oleh kemiskinan,
rendahnya pendidikan, dan adat kepercayaan.

Sementara masalah gizi tidak hanya terbatas pada kondisi gizi yang kurang saja,
melainkan tercakup pula pada kondisi gizi yang berlebihan.

Masalah Gizi di Indonesia

• Kekurangan Energi Protein (KEP)

• Gizi Lebih

• Kekurangan Vitamin A (KVA)

• Anemia Gizi Besi (AGB)

• Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

3
Kekurangan Energi Protein (KEP)

• (KEP) masalah gizi kurang disebakan konsumsi pangan yang tidak cukup
mengandung energi dan protein serta karena gangguan kesehatan. Biasanya terjadi
pada orang dewasa (KEP dewasa) dan Balita.

• Pada KEP dewasa erat kaitanya dengan bencana alam maupun kemiskinan. Terdapat
istilah pada KEP dewasa yaitu : KEK (Kurang energi Kronik) digunakan untuk
menggambarkan keadaan energi yang lebih baik menonjol daripada kurang protein.
CIRI penderita KEK adalah berat badan rendah dibandingkan dengan tinggi badan
dan tidak dapat aktif bergerak atau disebut dengan kurus.

Gizi Lebih

 Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan
pengeluaran energi. ciri penderita gizi lebih adalah : gemuk, dan gemuk sekali,
diderita pada umunya adalah masyarakat yang mampu. Resiko gizi lebih adalah
gemuk yang disertai dengan serangan penyakit diabetes, jantung dan kanker.

Kekurangan Vitamin A (KVA)

 Kurang vit A termasuk kedalam masalah gizi mikro (karbohidrat, lemak dan protein).
KVA dikenal dengan sebutan buta senja atau rabun senja atau mata kering
(xerophtalmia) yang berakhir pada kebutaan. Kekurangan vitamin A dapat
menyebabkan balita menjadi rentan terhadap penyakit infeksi.

Anemia Gizi Besi (AGB)

- Anemia Gizi Besi (AGB) kurang gizi besi (KGB) serigkali disamakan dengan anemia
gizi besi (nutritional anemia / AGB). KGB akan menjadi AGB jika tingkat penurunan
cadangan besi dalam hati terjadi sangat parah sehingga jumlah hemoglobin darah
menurun dibawah normal.
- Anemia pada ibu hamil trimester terakhir menyebabkan bayi lahir sebelum waktunya
(prematur), berat badan lahir rendah (BBLR) dan kematian pada bayi.

4
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

 Dampaknya adalah pembesaran pada kelenjar gondok berdasarkan pengamatan dan


perabaan (palpasi) palpasi diukur sesuai dengan kelas-kelasnya yaitu :

– Kelas 0, jika tidak terlihat atau diraba, artinya tidak ada gondok

– Kelas A1, jika pembesaran gondok lebih besar daripada ibu jari

– Kelas 1B, gondok membesar dan dapat dilihat jika leher menengadah ke atas,

– Kelas 2, jika gondok kelihatan nyata membesar, meskipun dengan posisi leher
biasa atau normal.

– Kelas 3, jika gondok membesar dan kelihatan pada jarak 10 meter

Upaya Meningkatkan Gizi Masyarakat Melalui Ekologi Pangan

• Laksanakan politik perberasan (pemerintah)

• Perbaikan irigasi

• Kurangi susut panen

• Susut lahan

• Perbaikan teknik budidaya

Anda mungkin juga menyukai