Anda di halaman 1dari 1

Kadal dan manusia

Kebanyakan kadal tidak berbahaya bagi manusia. Gigitannya, bahkan, jarang-jarang yang
sampai dapat mengalirkan darah dari luka yang ditimbulkannya. Hanya jenis yang luar biasa
besar, seperti biawak Komodo, yang bisa membunuh manusia dan hewan ternak. Kadal
raksasa Gila dan kadal manik-manik Meksiko yang berbisa tidak selalu mematikan, meski
luka yang diakibatkan oleh gigitannya dapat sangat menyakitkan. Umumnya kadal bahkan
berguna bagi manusia karena mengendalikan aneka hama yang mengganggu; bernilai tinggi
sebagai hewan peliharaan (pet); menghasilkan kulit untuk aneka bentuk kerajinan; dan ada
pula yang dimakan.

Kadal juga penting dalam sebagian budaya dan mitologi suku-suku tradisional, misalnya di
Australia dan Peru. Tidak mengherankan jika kadal kerap diterakan dalam simbol-simbol
kesenian tradisional itu.[2]

Sebagian orang meyakini bahwa daging kadal dapat dipergunakan sebagai obat sakit kulit
dan lain-lainnya. Kadal (biasanya kadal kebun, tokek, atau cecak) ditangkap atau dikail
dengan mempergunakan umpan capung atau kupu-kupu. Setelah dibersihkan, daging kadal
dibakar atau digoreng, dan dijadikan lauk makan.[3][4]

Arab Badui biasa mengkonsumsi semacam biawak herbivora yaitu dhab, dagingnya dan
dianggap sebagai salah satu alternatif sumber protein dan mereka bisa menunjukkan cara
untuk menyembelihnya, kulitnya yang sangat keras sering digunakan oleh mereka pula.

Anda mungkin juga menyukai