BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini, penulis akan mengemukakan teori – teori berdasarkan kepustakaan yaitu
membahas mengenai konsep pengetahuan, konsep lansia, konsep rematik, serta kerangka
konsep.
2.1 Konsep Pengetahuan
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan indra. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan alat indra atau akalnya
untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat, didengar dan
dirasakan sebelumnya (Mahmud, 2010).
Secara umum pengetahuan dalam psikologi dibagi menjadi dua yaitu :
1. Pengetahuan Deklaratif adalah pengetahuan bahwa sesuatu itu meliputi semua data serta fakta,
pengetahuan teoritis, pengalaman pribadi dan kesukaan pribadi.
2. Pengetahuan Prosedural adalah mengenai cara melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu
(Mahmud, 2010)
2.1.2 Kriteria Tingkat Pengetahuan
5
Menurut Arikunto (2003) dalam buku Wawan (2010) pengetahuan seseorang dapat
diketahui dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :
1. Pengetahuan baik : 76 % – 100%
2. Pengetahuan Cukup : 56 % – 75 %
3. Pengetahuan Kurang : < 56
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
1. Faktor Internal
a. Umur
Menurut Elisabeth B. Hurlock usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Hurlock semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya daripada orang yang belum
tinggi kedewasaannya (Wawan, 2010). Menurut Hurlock, tahapan lanjut usia ada dua tahap,
yaitu :
1) Early old age (usia 60-70 tahun)
2) Advanced old age (usia >70 tahun)(Kusharyadi, 2010)
b. Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan dalam membuat kombinasi, berpikir abstrak, ataupun
kemampuan menentukan kemungkinan dalam perjuangan hidup. J.P. Chaplin mengatakan
bahwa intelegensi adalah kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap situasi-
situasi baru secara cepat dan efektif serta memahami berbagai interkonektif dan belajar dengan
menggunakan konsep-konsep abstrak secara efektif (Peter dkk, 2010).
c. Alat Indera
Untuk mengamati sesuatu harus mempunyai perhatian pada objek yang diamatinya. Bila
individu telah memperhatikan, selanjutnya individu menyadari sesuatu yang diperhatikan itu,
atau dengan kata lain individu mengamati, mendengarkan serta merasakan apa yang dilihatnya,
didengarnya, dirabanya, dan sebagainya, maka seseorang dapat melihat dengan matanya
mendengar melalui telinganya tetapi itu bukanlah satu-satunya bagian hingga individu dapat
mengamati apa yang dilihatnya atau didengarnya. Mata dan telinga hanyalah merupakan alat
indra atau bagian yang menerima stimulus dan stimulus ini dilangsungkan saraf sensoris,
sehingga individu menyadari apa yang dilihat maupun didengar (Ahmadi, 2009).
2. Faktor Eksternal
a. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan
potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat (Anneahira, 2008). Menurut Philips N. Coombs (1973) dalam Fuad Ikhsan (2005)
mengklasifikasikan pendidikan ke dalam tiga bagian yaitu pendidikan informal, pendidikan
formal dan pendidikan nonformal :
1) Pendidikan informal adalah pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga dan
lingkungan. Kedudukannya setara dengan pendidikan formal dan nonformal
2) Pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis, mempunyai jenjang
dan yang dibagi dalam waktu-waktu tertentu yang berlangsung dari taman kanak-kanak sampai
perguruan tinggi.
3) Pendidikan non formal adalah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan
sengaja, tertib, terarah dan berencana di luar kegiatan pra sekolah. Dalam hal ini, tenaga
pengajar, fasilitas, cara penyampaian dan waktu yang dipakai, serta komponen-komponen
lainnya disesuaikan dengan keadaan peserta didik supaya mendapatkan hasil yang memuaskan
(Ikhsan, 2005).
b. Informasi
Informasi adalah keterangan yang disampaikan oleh seseorang atau badan atau
keseluruhan makna yang menunjang peran yang terlihat di bagian-bagian pesan itu atau
penerangan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan
formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)
sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan
tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat
tentang inovasi baru. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya,
media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini
seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru
bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut (Sunaryo, 2004).
c. Pengalaman
Pengalaman adalah guru terbaik karena kita adalah aktornya, pepatah ini mengandung
maksud pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan. Belajar dari
pengalaman yang telah kita alami dan rasakan. Diri kita tidak akan pernah pandai kalau ternyata
sebuah pengalaman pahit tidak bisa menjadi sebuah pelajaran (Mahmud, 2010).
d. Lingkungan
Lingkungan merupakan semua kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi dan
berakibat terhadap perkembangan dan perilaku seseorang dan kelompok (Nursalam, 2008).