A. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 1 Mei 2018
Jam pengkajian : 09.30
Sumber data : pasien, keluarga, CM, dan perawat
1. Biodata
a. Identitas pasien :
Nama : Ny. S
Umur : 50 th
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jetis 2/1 Gambasan, Temanggung
Tanggal masuk : 30 April 2018 ( 16.30 )
No. rm : 160910
Dx medis : Diabetes Melitus
b. identitas penanggungjawab :
nama : Tn. K
umur : 52 th
jenis kelamin : Laki - Laki
pekerjaan : Tani
hub. Dengan pasien : Suami
alamat : Jetis 2/1 Gambasan, Temanggung
2. keluhan utama
Pasien mengeluh bahu kanan nyeri sudah 5 hari
keluhan tambahan : Pasien mengeluh telapak tangan kanan terasa
kebas, mudah lapar dan sering BAK.
3. Riwayat keperawatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke ugd Puskesmas Selopampang pada tanggal
30/4/2018 pukul 16.30 dengan keluhan bahu kanan terasa sakit dan
tangan terasa kebas. Mendapat terapi infus RL 20 Tpm, inj. Ketorolak
1 amp/im, ibuprofen 400mg 2x1, nutrolix 1x1, dan amlodipin 10mg
1x1.
b. Riwayat penyakit dahulu
Pasien sebelumnya sudah pernah dirawat di rumah sakit dengan
dengan diagnosa Hipertensi. Pasien mulai mengetahui bahwa dirinya
mengidap DM sejak usia 49 Tahun atau sejak 1 tahun yang lalu.
Pertama cek gula darah terdapat hasil 410 mg/dl. Akan tetapi pasien
tidak rutin kontrol GDS dan tidak mengatur pola makan sampai saat
ini. Serta tidak rutin minum obat.
c. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM, hepatitis, jantung, serta
tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit CRF.
4. Pola fungsional Gordon
a. Pola persepsi dan managemen kesehatan
Pasien mengetahui bahwa kesehatan itu penting. Apabila sakit,
pasien segera untuk memeriksakan ke pelayanan kesehatan. Tetapi
sebelumya pasien sudah mengetahui bahwa dirinya mengidap
penyakit DM, akan tetapi tidak rutin kontrol dengan alasan kesibukan
pekerjaan..
b. Pola nutrisi dan metabolic
Sejak dirawat di Puskesmas Selopampang pasien memilki pola
makan yang baik. Pasien selalu menghabiskan diit yang disediakan
Puskesmas. Pasien juga masih membeli makanan tambahan untuk
dikonsumsi. Sebelum sakit pasien sering minum teh manis lebih dari
4 kali sehari dan jarang minum air putih. Berat badan pasien sebelum
sakit mencapai 61 kg, berat badan sekarang 42 kg
c. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit, pasien dapat beraktivitas secara mandiri. Selama
sakit,aktivitas pasien dibantu penuh oleh keluarganya.
Aktivitas pasien sebagai berikut :
Table 3.1 aktivitas dan latihan
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan & minum
Mandi
Berpakaian
Toileting
Ambulasi
Keterangan :
0 : mandiri 3 : dibantu alat dan orang lain
1 : dibantu alat 4 : tergantung penuh
2 : dibantu orang lain
d. Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien bab 1x/hari dan bak 4-5x/hari.kurang lebih
1200 cc dalam sehari. Selama sakit pasien baru bab 1x dengan
tekstur lembek, warna kuning, tidak ada darahnya, dan pasien bak 7-
10 kali. Sekali BAK 200 cc dengan warna urin kuning muda, bau
khas.
e. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit pasien tidur selama 7 -8 jam/hari. Selama sakit
pasien mengalami kesulitan tidur karena sering BAK di malam hari
B. Analisa data
Tabel 3.5 Analisa Data
Siang
15.0 WI 1. Mengkaji KU pasien S: Ps mengatakan
B sudah BAK sudah
terlalu sering,
pmakan teratur
18.00 2. Mengkaji adanya O:TD=150/90, BB=42
tanda –tanda khas Kg
gejala diabetes Makan terlihat habis
melitus GDS: 268
17.00 3. Memberi pasien diit A: masalah teratasi
rendah gula sebagian
4. Menberikan obat P: lanjutkan intevensi
yang diminum sore 1. Kaji KU pasien
setiap 8 jam
2. Kaji adanya tanda –
tanda khas gejala
diabetes melitus
setiap hari
3. Beri pasien diit
rendah gula setiap
kali makan
4. Kolaborasi
pemeriksaan darah
(GDS) selama 3 hari
(24 jam sekali)
5. Kolaborasi
pemberian terapi
antidiabetik dan
terapi hipertensi
Malam
22.0 IB 1. Mengkaji KU pasien S: Ps mengatakan
sudah BAK sudah
terlalu sering,
pmakan teratur
24.00 2. Mengkaji adanya O:TD=150/90, BB=42
tanda –tanda khas Kg
gejala diabetes Makan terlihat habis
melitus
23.30 3. Memberi pasien diit A: masalah teratasi
rendah gula sebagian
4. Menberikan obat P: lanjutkan intevensi
yang diminum sore 1. Kaji KU pasien
setiap 8 jam
2. Kaji adanya tanda –
tanda khas gejala
diabetes melitus
setiap hari
3. Beri pasien diit
rendah gula setiap
kali makan
4. Kolaborasi
pemeriksaan darah
(GDS) selama 3 hari
(24 jam sekali)
5. Kolaborasi
pemberian terapi
antidiabetik dan
terapi hipertensi
3/5/2018 Pagi
07.30 6. Mengkaji KU pasien S: Ps mengatakan
WIB sudah BAK sudah
terlalu sering ( 6-
7kali di sore sampai
malam hari ), makan
teratur
08.00 7. Mengkaji adanya O:TD=140/90, BB=42,
tanda –tanda khas Kg
gejala diabetes Makan terlihat habis
melitus
12.00 8. Memberi pasien diit A: masalah teratasi
rendah gula sebagian
09.00 9. Pengambilan P: lanjutkan intevensi
sampel darah untuk 1. Kaji KU pasien
pengecekan GDS setiap 8 jam
10. Menberikan obat 2. Kaji adanya tanda –
yang diminum siang tanda khas gejala
diabetes melitus
setiap hari
3. Beri pasien diit
rendah gula setiap
kali makan
4. Kolaborasi
pemeriksaan darah
(GDS) selama 3 hari
(24 jam sekali)
5. Kolaborasi
pemberian terapi
antidiabetik dan
terapi hipertensi
Siang
14.00 1. Mengkaji KU pasien S: Ps mengatakan
sudah tidak BAK
terlalu sering, makan
teratur, keluhan tidak
ada, pasien
mengatakan
sekarang akan patuh
kontrol cek gula
darah
14.10 2. Mengkaji adanya O:TD=120/80, BB=42
WIB tanda –tanda khas Kg
gejala diabetes Makan terlihat habis
melitus GDS: 205
16.00 3. Memberi pasien diit A: masalah teratasi
rendah gula sebagian
P:lanjutkan intervensi
intervensi
16.30 4. Membagikan obat 1. Kaji KU pasien
yang diminum sore setiap 8 jam
2. Kaji adanya tanda –
tanda khas gejala
diabetes melitus
setiap hari
3. Beri pasien diit
rendah gula setiap
kali makan
4. Kolaborasi
pemeriksaan darah
(GDS) selama 3 hari
(24 jam sekali)
5. Kolaborasi
pemberian terapi
antidiabetik dan
terapi hipertensi
F. Evaluasi
Tabel 3.7 Evaluasi