Masjid agung Aleppo sudah banyak mengalami perubahan dari bentuk aslinya,
sempat di guncang gempa bumi dan di hancurkan oleh serangan-serangan
Bizantium dan tentara Mongol. Tapi masih terjaga hingga kini.
Masjid agung Aleppo kembali di bangun pada masa kekuasaan Emir Syaft a-
Daulah dari Dinasti Hamanid. Di bawah kekuasaannya Aleppo mencapai
kejayaannya dan menjelma menjadi negeri yang makmur, di jadikan ibu kota
pemerintahan Hamanid dan menjadi pusat kebudayaan yang penting.
Meski tak lagi mewarisi struktur masjid peninggalan Umayyah, namun masjid
agung Aleppo sangat dikenal sebagai “masterpiece” dalam dunia Islam. Pada abad
ke-15 M. masjid agung Aleppo bersaing dengan masjid damskus dalam hal
dekorasi, cat, serta mozaik” papar Ibnu Al-Shihna.
Selanjutnya kota Aleppo dikuasai dinasti Fatimiyah, Mirdassid, Turki, dan jatuh
ke pangkuan Seljuk. Setelah itu Alepoo kembali di ambil alih Romawi dan pada
1108 M dan di serbu pasukan Perang Salib (Crusader).
Kota yang diliputi anarki itu kembali pulih ketika Imad ad-di Zangi menjadi
pangeran Aleppo. Semenjak di kuasai pangeran Imad ad-din dan anaknya Nur ad-
din Mahmud, Aleppo berada di bawah kekuasaan Negara Nurid (523-579 H/1128
M – 1260 M) kondisi Aleppo mulai pulih sayangnya pada 1170 M kota Aleppo
hancur diguncang gempa bumi.
Disusun oleh:
Qanza .A
Mifta .O
Rindi .A
Nurul .I