Anda di halaman 1dari 2

ANALISA PERCOBAAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, water treatment merupakan proses


pengolahan air baku menjadi air bersih dengan menggunakan panas pengolahan secara fisik
yaitu, flokulasi, koagulasi, dan sedimentasi. Pada percobaan pertama, yaitu penentuan dosis
optimum koagulan, dosis optimum ini berarti bahwa dosis koagulan tersebut dapat
mengolah air secara optimal sehingga karakteristik air hasil olahan tersebut sesuai dengan
standar baku mutu air bersih.
Pada penentuan dosis optimum koagulan, dilakukan dengan cara memvariasikan
dosis koagulan secara berurutan dari 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, dan 125 ppm. Pada dosis
50 ppm, saat flokulasi sedikit terbentuk flok-flok yang akan menggumpal dan pH dari larutan
yaitu 5,22, sementara pH air baku adalah 6,39. Larutan semakin asam, hal ini dikarenakan
semakin banyak ion H yang dilepas seperti reaksi berikut ini:
Al2(SO4)3 + H2O 2 Al(OH)5 + 6 H + SO42-
Pada percobaan ini dapat diamati bahwa pada dosis koagulan 50 ppm, 75 ppm, 100
ppm, dan 125 ppm, dimana setelah proses flokulasi, koagulasi, dan sedimentasi ini larutan
berubah menjadi lebih jernih. Larutan semakin lama semakin menjernih karna partikel-
partikel kecilnya semakin lama semakin turun mengendap. Selain itu keasamannya naik
seiring dengan banyaknya tawas yang digunakan.
Proses flokulasi terjadi ketika larutan diaduk dengan kecepatan 100 ppm dalam
waktu 5 menit. Dalam proses tersebut terjadi tumbukan antara ion negatif berupa partikulat
dan ion positif dari koagulan dan saling berikatan membentuk flok-flok. Proses koagulasi
yaitu ketika flok-flok hasil flokulasi saling berikatan sehingga membentuk ikatan flok yang
lebih besar. Kemudian proses sedimentasi, dimana flok-flok yang telah menyatu dan
menjadi flok yang lebih besar mengendap karna telah memiliki massa yang berat.

KESIMPULAN
- Pengolahan air bersih dilakukan secara fisik meliputi proses flokulasi, koagulasi, dan
sedimentasi.
- Media yang digunakan yaitu Tawas (Al2(SO4)3).
- Dosis yang digunakan antara lain 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, dan 125 ppm.
- pH dari setiap dosis antara lain 5,22, 5,4, 5,45, dan 5,41.
DAFTAR PUSTAKA
Politeknik Negeri Sriwijaya. 2017. Petunjuk Praktikum Utilitas. Palembang: Politeknik
Negeri Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai