LOMPATAN
L Tinta E VIDENCE SEBUAH ND P ractice
Virtual Reality Rehabilitasi Stroke
Tie P. Yamato, Jose' E. Pompeu, Sandra MAA Pompeu, Leanne Hassett
< LEAP> menyoroti temuan dan penerapan
ulasan Cochrane dan bukti lain yang berkaitan
dengan praktek terapi fisik. The Cochrane
Library adalah sumber dihormati bukti
terpercaya yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan. ulasan Cochrane sistematis
mengeksplorasi bukti untuk dan terhadap
efektivitas dan kesesuaian intervensi-obat,
operasi, pendidikan, gizi, latihan-dan bukti
untuk dan terhadap penggunaan tes
diagnostik untuk kondisi yang spesifik. ulasan
Cochrane dirancang untuk memfasilitasi
keputusan dokter, pasien, dan lain-lain dalam
perawatan kesehatan dengan menyediakan
penelaahan secara cermat dan interpretasi
studi penelitian yang diterbitkan dalam ilmiah
sastra fi c. 1 Setiap artikel dalam seri PTJ ini
akan merangkum review Cochrane atau fi c
sumber daya bukti ilmiah lainnya pada topik
tunggal dan akan hadir skenario klinis
berdasarkan pasien nyata untuk
menggambarkan bagaimana hasil review
dapat digunakan untuk langsung
menginformasikan keputusan klinis. Artikel ini
berfokus pada efektivitas virtual reality untuk
rehabilitasi stroke. Dapat sistem virtual reality
dimasukkan sebagai bagian dari atau bukan
program rehabilitasi biasa untuk orang setelah
stroke?
Menemukan <LEAP> Kasus arsip di
http://ptjournal.apta.org/ koleksi /
melompat-menghubungkan-bukti- dan
praktek.
1508 f Terapi Fisik Volume 96 Nomor 10
Stroke adalah penyebab kedua kematian di
seluruh dunia dan salah satu penyebab utama
tahun hidup dengan kecacatan pada orang
dewasa. 2,3 Stroke disebabkan oleh gangguan
suplai darah ke otak karena arteri ke otak baik
diblokir (stroke iskemik) atau semburan (stroke
hemoragik), menyebabkan kerusakan pada
jaringan otak. 4 Setelah stroke, gangguan fisik
seperti kelemahan dan hilangnya koordinasi yang
umum. 5,6 gangguan ini menyebabkan keterbatasan
dalam mobilitas dan kegiatan ekstremitas atas,
membatasi orang dengan stroke dari kembali ke
aktivitas sehari-hari nya. 7,8
Beberapa pilihan pengobatan yang tersedia untuk
pasien setelah stroke, dengan bukti yang bervariasi
untuk mendukung mereka. 9,10 Berulang tugas-spesifik
pelatihan fi c umumnya diresepkan di rehabilitasi
stroke 10 dan telah terbukti efektif untuk meningkatkan
berjalan dan fungsi ekstremitas atas, terutama bila
dosis yang lebih tinggi digunakan. 10,12 Namun,
memberikan dosis tinggi terapi rehabilitasi adalah
menantang karena sejumlah faktor, termasuk
keterbatasan dalam staf fi ng dan mengurangi
panjang rumah sakit tinggal. Dengan demikian,
strategi alternatif dan inovatif untuk memberikan
dosis tinggi pelatihan yang diperlukan.
Virtual reality merupakan pilihan pengobatan yang
muncul, yang mungkin memiliki kapasitas untuk
memberikan dosis tinggi berulang taskspeci pelatihan
fi c. 13 virtual reality telah didefinisikan sebagai
“penggunaan simulasi interaktif yang dibuat dengan
perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk
menyajikan pengguna dengan kesempatan untuk
terlibat dalam lingkungan yang muncul dan merasa
mirip dengan benda dunia nyata dan peristiwa.” 14 Selain
memberikan dosis tinggi terapi, intervensi virtual reality
juga tampak cocok untuk rehabilitasi stroke, karena
mereka memberikan umpan balik bersamaan, dapat
disesuaikan untuk mencocokkan kemampuan
seseorang, 15 dan dapat terlibat dan memotivasi orang
stroke untuk mencapai tujuan terapi nya. 13 Laver et al 16 baru-baru
ini melakukan Cochrane review sistematis pada
realitas virtual untuk rehabilitasi stroke dengan tujuan
utama menentukan
Efek virtual reality pada fungsi ekstremitas atas
dan aktivitas dibandingkan dengan intervensi
alternatif atau tidak ada intervensi. Review ini
juga mengevaluasi efek dari virtual reality pada
sejumlah hasil lainnya, termasuk kiprah dan
aktivitas keseimbangan, motor dan fungsi
kognitif, pembatasan aktivitas, dan pembatasan
partisipasi. Ulasan ini termasuk percobaan acak
terkontrol dan quasirandomized percobaan
terkontrol dan peserta 18 tahun atau lebih
dengan diagnosis stroke dari setiap jenis, tingkat
keparahan, atau waktu pasca stroke. Pencarian
elektronik dilakukan hingga November 2013.
Ambil-Home Pesan
Tabel merangkum hasil dari tinjauan sistematis. 16 Dalam
ulasan ini, 37 uji coba terkontrol secara acak
dimasukkan, dengan total 1.019 peserta dengan
stroke. Ukuran sampel penelitian bervariasi 10-83
peserta, dengan 59% dari studi memiliki lebih
sedikit dari 25 peserta. Risiko bias tidak jelas
untuk sebagian besar studi karena pelaporan
yang buruk dan kurangnya informasi.
Berdasarkan Grading Penilaian Rekomendasi,
Pengembangan dan pendekatan Evaluasi
(GRADE), kualitas bukti dianggap “rendah”
(penelitian lebih lanjut sangat mungkin memiliki
dampak penting pada kami kepercayaan diri
dalam perkiraan efek) atau “sangat rendah”
(sangat sedikit kepercayaan diri dalam estimasi
efek) untuk semua perbandingan disertakan. 17 Studi
termasuk baik partisipan pria dan wanita dengan
usia rata-rata 46-75 tahun, jenis stroke dan setiap
saat pasca stroke, dan semua tingkat keparahan.
Untuk studi yang mengevaluasi fungsi
ekstremitas atas, peserta dengan tingkat
kepelikan (termasuk kerusakan parah)
dimasukkan, dan untuk studi yang mengevaluasi
berjalan, peserta pejalan kaki independen.
Penelaahan mencakup segala bentuk intervensi
virtual reality lowimmersive atau immersive.
Istilah “perendaman” mengacu pada sejauh
mana pengguna merasa bahwa dia adalah di
lingkungan virtual
agak dari yang sebenarnya
Oktober 2016

Meja.
Hasil dari Cochrane Ulasan Sebuah
Karakteristik percobaan termasuk
Rincian intervensi dan hasil
hasil
Hasil utama: Virtual reality dibandingkan
dengan terapi konvensional (dosis yang
sama dari intervensi)
Hasil utama: Virtual reality dibandingkan
dengan tidak ada intervensi atau realitas virtual
yang disediakan sebagai tambahan untuk terapi
konvensional dibandingkan dengan terapi
konvensional saja (dosis lebih besar dari
intervensi)
hasil sekunder: Virtual reality
dibandingkan dengan terapi
konvensional
dunia. 14 Studi ini melibatkan digunakan tersedia
secara komersial sistem game rekreasi rendah
mendalam (misalnya, Nintendo Wii, Foxconn, Taipei,
Taiwan), komersial sistem yang tersedia rehabilitasi
(misalnya,
Oktober 2016
< LEAP> Kasus # 28 Virtual Reality Rehabilitasi Stroke
37 RCT termasuk (29 dalam meta-analisis), memberikan data dari 1.019 peserta Pria atau peserta perempuan
stroke yang 18 tahun atau lebih tua dimasukkan. Lima studi merekrut peserta dalam 3 mo stroke, 1 studi merekrut
peserta dalam 6 bulan, 2 studi merekrut peserta dalam waktu 12 mo, dan 17 studi merekrut peserta dengan lebih
dari 6 bulan. Studi yang tersisa tidak melaporkan kalinya sejak stroke.
Virtual reality:
- Dibandingkan dengan jumlah yang sama intervensi alternatif, terapi biasanya konvensional (17 studi)
- Virtual reality disediakan sebagai tambahan untuk terapi konvensional dibandingkan dengan terapi konvensional
saja atau tidak ada intervensi (12 studi) Hasil utama adalah fungsi ekstremitas atas dan aktivitas, menggabungkan
lengan dan tangan fungsi dan aktivitas.
Hasil sekunder berjalan dan aktivitas keseimbangan, fungsi global motorik, fungsi kognitif, pembatasan aktivitas,
pembatasan partisipasi dan kualitas hidup, voxel atau daerah kepentingan diidentifikasi melalui pencitraan, dan
efek samping. Untuk studi menyelidiki fungsi ekstremitas atas, ada tingkat kepelikan lengan dan tangan fungsi,
dan untuk studi menyelidiki pejalan kaki, peserta pejalan kaki independen.
Penelaahan mencakup segala bentuk virtual reality yang mendalam atau nonimmersive: 6 studi digunakan tersedia secara
komersial sistem game rekreasi (misalnya Nintendo Wii), 9 studi menggunakan sistem rehabilitasi yang tersedia secara
komersial (misalnya, GestureTek IREX), dan 22 studi digunakan disesuaikan sistem virtual reality.
Intervensi disampaikan terutama dalam pengaturan rawat inap atau rawat jalan (35 studi [95%]) dan dalam
pengaturan rumah di 2 studi. Dosis total intervensi berkisar antara 5 jam untuk 21 jam.
Ada bukti berkualitas rendah yang virtual reality lebih baik dari terapi konvensional untuk fungsi ekstremitas atas
dan aktivitas, dengan ukuran efek yang kecil (SMD 0,29; 95% CI 0,09, 0,49), berdasarkan 12 penelitian (397
peserta). Tidak ada signifikan perbedaan efek virtual reality dibandingkan terapi konvensional pada fungsi tangan
(kekuatan pegangan [dalam kilogram]) (MD 3,55; 95% CI -0,20, 7,30), berdasarkan atas 2 uji coba (44 peserta).
Virtual reality sebagai tambahan untuk terapi konvensional lebih baik daripada tidak ada intervensi untuk fungsi ekstremitas
atas, dengan SMD kecil-menengah efek ukuran ( 0,44; 95% CI 0,15, 0,73), berdasarkan 9 studi (190 peserta).
Tidak ada signifikan perbedaan efek realitas virtual sebagai tambahan untuk terapi konvensional
versus tanpa intervensi pada fungsi tangan (koordinasi) (SMD 0,25; 95% CI -0,27, 0,77), berdasarkan
atas 3 percobaan (60 peserta).
Ada sangat bukti berkualitas rendah yang tidak ada signifikan perbedaan antara realitas virtual dan terapi
konvensional untuk kecepatan berjalan (m / s) (MD 0,07; 95% CI
- 0,09, 0,23), berdasarkan atas 3 studi (58 peserta).
Ada bukti yang sangat rendah-kualitas yang virtual reality lebih baik dari terapi konvensional untuk aktivitas
sehari-hari, dengan ukuran efek menengah (SMD 0,43; 95% CI 0,18, 0,69), berdasarkan 8 studi (253
peserta).
efek samping minor untuk intervensi (pusing sementara, sakit kepala, dan nyeri) dilaporkan oleh 2 studi untuk
sejumlah kecil peserta. Hasil sekunder lainnya tidak termasuk dalam meta-analisis, tetapi tidak ada bukti efek
dilaporkan.
(Lanjutan)
GestureTek IREX, Silicon Valley, California), dan rumah peserta sendiri dalam 2 studi. Total dosis
immersive sistem virtual reality disesuaikan. terapi berkisar dari kurang dari 5 jam untuk lebih
Intervensi disampaikan dalam pengaturan rawat dari 21 jam. Kebanyakan penelitian dibandingkan
jalan atau rawat inap di sebagian besar studi dan virtual reality dengan jumlah yang sama alternatif
dalam intervensi
Volume 96 Nomor 10 Terapi Fisik f 1509
< LEAP> Kasus # 28 Virtual Reality Rehabilitasi Stroke

Meja.
terus-menerus

hasil sekunder: Virtual reality dibandingkan
dengan tidak ada intervensi atau realitas virtual
yang disediakan sebagai tambahan untuk
terapi konvensional dibandingkan dengan
terapi konvensional saja
Virtual reality sebagai tambahan untuk terapi konvensional adalah secara signifikan lebih baik daripada terapi
konvensional saja untuk aktivitas sehari-hari (SMD 0,44; 95% CI 0,11, 0,76), berdasarkan 8 studi (153 peserta).
Ada bukti yang sangat rendah-kualitas yang tidak ada signifikan perbedaan antara realitas virtual selain
terapi konvensional dibandingkan dengan tanpa intervensi untuk fungsi motorik global (SMD 0,14; 95% CI -0,63,
0,90), berdasarkan atas 2 studi (27 peserta).

Kesimpulan Virtual reality meningkatkan fungsi atas tungkai dan aktivitas, aktivitas sehari-hari, dan kecepatan berjalan
dibandingkan dengan terapi konvensional. Namun, sebagian besar perbandingan didasarkan pada ukuran sampel
yang kecil dan sangat rendah bukti berkualitas rendah, yang membatasi penerapan bukti.

Sebuah RCT percobaan terkontrol acak, SMD standar rata-rata perbedaan, MD berarti perbedaan, CI kepercayaan diri interval.

tion, biasanya konvensional
Dua belas studi diselidiki maya
realitas sebagai tambahan untuk terapi
konvensional (kelompok kontrol menerima terapi
konvensional) atau dibandingkan virtual reality
tanpa intervensi.
Hasil utama yang fungsi ekstremitas atas dan
aktivitas, menggabungkan lengan dan tangan
fungsi dan aktivitas. hasil sekunder berjalan dan
aktivitas keseimbangan, fungsi global motorik,
fungsi kognitif, pembatasan aktivitas,
pembatasan partisipasi dan kualitas hidup,
pencitraan otak, dan efek samping.
terapi. Selanjutnya, 2 uji coba (44 peserta) mengevaluasi
efek dari virtual reality dibandingkan terapi
konvensional pada fungsi tangan (kekuatan
pegangan), dan 3 percobaan (60 peserta) baik
diselidiki maya
realitas sebagai tambahan untuk terapi konvensional
atau dibandingkan virtual reality tanpa intervensi
pada fungsi tangan (koordinasi), tapi untuk kedua
perbandingan, tidak ada signi perbedaan fi kan
dalam kekuatan cengkeraman (dalam kilogram)
antara kelompok (mean perbedaan [MD] 3,55; 95%
CI
0,20, 7,30; dan SMD 0,25;
95% CI 0,27, 0,77, masing-masing).
dengan ukuran efek sedang, berdasarkan 8 studi
(SMD 0,44; 95% CI 0,11, 0,76; n 153). Dua belas
studi dievaluasi efek samping, dengan 2 peserta
melaporkan pusing sementara dan sakit kepala
pada kelompok virtual reality dalam satu studi
dan 2 peserta dalam kelompok virtual reality dan
3 peserta dalam kelompok kontrol nyeri
pelaporan yang disebabkan oleh intervensi
dalam studi lain. Hasil sekunder lainnya tidak
termasuk dalam meta-analisis, dan tidak ada
bukti efek dilaporkan.

Kasus # 28: Menerapkan

Untuk hasil sekunder, ada sangat bukti berkualitas
Bukti ke Pasien Dengan
Untuk hasil utama, ada bukti lowquality bahwa rendah yang tidak ada signifikan perbedaan antara
realitas virtual dan terapi konvensional untuk Stroke
realitas virtual lebih baik dari jumlah yang sama
kecepatan berjalan (m / s), berdasarkan atas 3 Dapat virtual reality membantu pasien
terapi konvensional untuk fungsi ekstremitas atas
dan aktivitas, dengan ukuran efek yang kecil studi (MD 0,07; ini?

(standar rata-rata perbedaan [SMD] 0,29; 95%
Interval kepercayaan diri [CI] 0,09, 0,49; yang
berarti peningkatan sekitar
4.96 poin dari 66; 95% CI 1,54,
8.38), berdasarkan 12 penelitian (397 peserta).
analisis subkelompok mengungkapkan lebih besar
signifikan manfaat t untuk uji coba merekrut peserta
dalam waktu 6 bulan
mereka stroke (SMD 0,78;
CI 0,28, 1,29) dibandingkan dengan lebih dari 6
bulan setelah stroke (SMD 0,21; 95% CI 0,04, 0,46;
2 3.90, df 1,
P . 05). Sembilan percobaan (190 peserta) baik
diteliti realitas virtual sebagai tambahan untuk
terapi konvensional atau dibandingkan virtual
reality tanpa intervensi untuk fungsi ekstremitas
atas, dan ada efek yang signifikan dalam
mendukung penambahan virtual reality untuk
terapi konvensional (SMD 0,44; 95% CI 0,15, 0,73;
yang berarti peningkatan sekitar 7,52 poin dari 66;
95% CI 2,57, 12,48).
95% CI 0,09,
n 58). Dua penelitian mengevaluasi efek dari virtual
reality dibandingkan terapi konvensional untuk fungsi
motorik global, dan tidak ada signifikan perbedaan,
dengan bukti berkualitas rendah sangat (tidak
termasuk dalam meta-analisis). Dua penelitian juga
dibandingkan realitas virtual sebagai tambahan untuk
terapi konvensional dibandingkan terapi konvensional
saja untuk fungsi motorik global dan tidak fi
95% perbedaan fi kan nd signifikan (SMD 0,14; 95% CI
0,90; n 27). Ada bukti yang sangat berkualitas rendah
yang virtual reality adalah lebih baik daripada jumlah
yang sama terapi konvensional untuk aktivitas
sehari-hari, dengan ukuran efek sedang, berdasarkan
8 studi (SMD 0,43;
95% CI 0,18,
n 253). Demikian pula, bukti berkualitas rendah juga
menunjukkan bahwa realitas virtual yang disediakan
selain terapi konvensional secara signifikan lebih baik
daripada terapi konvensional saja untuk aktivitas
sehari-hari,
0,23; Mr Silva adalah seorang pria berusia 72 tahun
yang mengalami stroke karena otak wilayah
arteri infark tengah. Sebelum stroke, ia pensiun,
hidup mandiri dengan istrinya di masyarakat, dan
berjalan tanpa bantuan. Dia dirawat di unit rawat
inap rehabilitasi stroke 2 minggu setelah stroke,
dan pada saat itu ia mencetak 25/30 pada Ujian
Negara Mini-Mental, 18
menunjukkan yang normal kognitif
fungsi.
0,63,
Pada pemeriksaan fisik, Mr Silva memiliki
kelemahan sisi kanan. Untuk mengukur fungsi
ekstremitas atas nya, terapis fisik menggunakan
Skala Fugl-Meyer 19 dan Box dan Blok Test. 20 Skala
Fugl-Meyer (bagian ekstremitas atas), ia mencetak
0,69; 41/66 poin, mengindikasikan adanya penurunan
nilai motorik moderat. 17 Di Box dan Blok Test, ia
pindah 23 blok dalam 60 detik, yang menunjukkan
keterbatasan moderat dalam fungsi tangan. 21-24 Nilai
normatif (aver-

1510 f Terapi Fisik Volume 96 Nomor 10 Oktober 2016


kinerja umur) pada Box dan Blok Uji untuk seorang pria
berusia 72 tahun menggunakan tangan kanannya adalah
68 blok (SD 8). 25
Pada penilaian berjalan nya saat ini, Mr Silva
mampu berjalan jarak pendek di dalam ruangan
dengan pengawasan siaga satu orang dan tidak
bisa berjalan di luar ruangan. Untuk mengukur
mobilitasnya, terapis fisik dilakukan Pendek Fisik
Kinerja Baterai, 26 di mana ia mencetak 2/12.
Untuk subskala keseimbangan, ia mencetak 0/4.
Dia mampu berdiri dalam sikap side-by-side
tanpa bantuan, tapi hanya untuk 8 detik; dengan
demikian, semitandem dan sikap tandem tidak
berusaha. Untuk subskala berjalan, ia mencetak
1/4 dan bisa berjalan 4 m di 21 detik (0,19 m / s).
Untuk subskala sit-tostand, ia mencetak 1/4 dan
mampu berdiri tanpa menggunakan tangan 5 kali
dalam 17,5 detik.
Bagaimana hasil dari Cochrane
review berlaku untuk Mr Silva?
Selama penilaian rehabilitasi awal, Mr Silva
menyatakan motivasi untuk latihan tambahan
dan minat dalam teknologi. fisik
dokter,
Oleh karena itu, mempertimbangkan apakah Mr Silva
akan manfaat dari penambahan virtual reality sebagai
tambahan untuk terapi biasa untuk meningkatkan fungsi
ekstremitas atas dan mobilitas. Dia, oleh karena itu,
mengajukan pertanyaan klinis: Dalam seorang pria 72
tahun yang 2 minggu pasca stroke, akan virtual reality
(selain terapi konvensional) meningkatkan fungsi
ekstremitas atas dan mobilitas? Dengan demikian, review
oleh Laver et al 16 adalah diidentifikasi dan memberikan
informasi yang berguna untuk pasien ini.
review 16 studi termasuk dengan kedua peserta
laki-laki dan perempuan dengan tingkat kepelikan
ekstremitas atas (untuk studi mengevaluasi
ekstremitas atas) dan pejalan kaki independen
(untuk studi mengevaluasi mobilitas), dengan studi
berarti usia dari 46 sampai 75 tahun. Mayoritas
studi merekrut peserta yang lebih dari 6 bulan
pasca stroke; Namun, beberapa studi merekrut
peserta pasca stroke sebelumnya, dan analisis
subkelompok menunjukkan lebih besar manfaat t
dalam fungsi ekstremitas atas untuk studi merekrut
peserta dalam waktu 6 bulan stroke dibandingkan
dengan lebih dari 6 bulan. mr Silva
Oktober 2016
< LEAP> Kasus # 28 Virtual Reality Rehabilitasi Stroke
adalah seorang pria 72-tahun 2 minggu setelah stroke
dengan keterbatasan ekstremitas atas moderat yang
bisa berjalan di dalam ruangan dengan pengawasan,
yang mirip dengan penduduk termasuk dalam review.
Intervensi virtual reality dalam review 16 terdiri dari
sistem yang berbeda game (misalnya, Nintendo Wii,
GestureTek IREX), yang termasuk penelitian
difokuskan pada aspek yang berbeda pelatihan
rehabilitasi (misalnya, mencapai dan manipulasi,
berdiri dan berjalan). Terapis fisik bekerja dengan
Mr Silva memilih untuk menggunakan konsol game
Nintendo Wii (Nintendo Wii Ketujuh generasi,
RVL-001, Foxconn), karena perangkat ini adalah
mudah untuk mengakses, ada permainan yang
cocok untuk menargetkan ekstremitas atas dan
fungsi tangan dan mobilitas secara keseluruhan ,
dan Cochrane review menunjukkan tidak ada
perbedaan yang signifikan antara sistem yang
tersedia secara komersial dan sistem custom-made
lebih mahal. Intervensi ini diterapkan di sebuah
kamar pribadi rumah sakit, tanpa gangguan. Seperti
kebanyakan studi termasuk dalam review 16
disediakan antara 11 dan 20 jam terapi (kisaran
5 jam ke 21
jam), terapis fisik memutuskan untuk menyampaikan
program dari 1 jam sesi virtual reality diawasi, 5 kali
per minggu selama 3 minggu (15 jam total).
Permainan yang dipilih berasal dari Sports Wii, Wii
Fit, dan perangkat lunak Cooking Mama. Permainan
dipilih untuk mengatasi keterbatasan aktivitas
(misalnya, Penguin geser game dari Wii Fit untuk
meningkatkan memuat kaki kanan untuk berdiri dan
berjalan) dan dimodifikasi bila perlu untuk lebih
menyesuaikan permainan sesuai kemampuan saat
Mr Silva (misalnya, Tightrope game dari Wii fit
berubah untuk latihan langkah-sentuh untuk blok).
Terapis digunakan sekitar 4 sampai 6 permainan
yang berbeda per sesi, dengan Mr Silva bermain
setiap pertandingan antara 3 sampai 6 kali
tergantung pada panjang dan kesulitan untuk
permainan. Sebelum memulai pelatihan, terapis fisik
diperkenalkan Mr Silva ke sistem virtual reality dan
menyuruhnya tentang bagaimana menggerakkan
tubuhnya untuk mengontrol pergerakan avatar dalam
game. Terapis fisik juga dibantu Mr Silva dalam
memegang kontrol (Wiimote dan Nunchuk) dan
mengarahkan gerakan yang benar dari lengan dan
tangan bila diperlukan nya.
Volume 96 Nomor 10 Terapi Fisik f 1511
Terapi virtual reality disertai dengan 1 sampai 2
jam terapi fisik (perawatan biasa) konvensional 5
kali per minggu (sebelum sesi virtual reality) dan
dengan rehabilitasi lain yang disediakan oleh tim
multidisiplin. fisik konvensional
terapi termasuk
latihan untuk mengatasi gangguan fisik (misalnya,
latihan kekuatan untuk mengatasi kelemahan) dan
praktek fi c tugas-spesifik untuk mengatasi
keterbatasan aktivitas, disampaikan dalam kombinasi
satu-satu, semisupervised dan sesi terapi kelompok.
Sejumlah ukuran hasil yang berbeda dilaporkan di
Cochrane review, kemungkinan besar karena intervensi
beragam mengatasi keterbatasan aktivitas yang
berbeda (misalnya, fungsi tangan dibandingkan
berjalan). Untuk studi kasus kami (Mr Silva), tujuan
terapi adalah untuk meningkatkan fungsi ekstremitas
atas dan mobilitas. Karena itu, kami memilih yang sama
(Fugl-Meyer Skala dan Box dan Blok Test) atau
langkah-langkah serupa (Performance Fisik pendek
Baterai) hasil seperti yang dilaporkan dalam review. 16
Seberapa baik hasil pengobatan yang
diberikan kepada pertandingan
pasien yang disarankan dalam
review?
Setelah program 3-minggu realitas virtual dan
terapi konvensional, Mr Silva menyelesaikan 14
sesi (93%), hilang 1 sesi karena merasa terlalu
lelah, dan menunjukkan kepatuhan yang sangat
baik untuk intervensi. Dia menunjukkan
perbaikan dalam fungsi ekstremitas atas, dengan
Fugl-Meyer Atas Ekstremitas skor Skala nya
meningkat 41-46 poin. Peningkatan ini sejalan
dengan Cochrane review, 16 dan peningkatan
tersebut lebih besar dari perubahan 4-point
dianggap mencerminkan perbedaan klinis
penting untuk individu dengan stroke. 27 Mr Silva
juga menunjukkan perbaikan dalam fungsi
tangan, dengan Box posttraining dan Blok Uji
skor meningkat 23-26 blok. Peningkatan ini
sesuai dengan Cochrane review, 16 tetapi lebih
rendah dari perubahan 5,5 poin dianggap
mencerminkan perbedaan klinis penting untuk
individu dengan stroke. 23
Mr Silva juga ditingkatkan mobilitasnya setelah
pelatihan 3 minggu, seperti yang ditunjukkan oleh
Singkat skor Kinerja Fisik Baterai nya meningkat dari 2
sampai 8 poin. Untuk
< LEAP> Kasus # 28 Virtual Reality Rehabilitasi Stroke
skala keseimbangan subskala, ia mencetak 4/4,
karena ia sekarang dapat berdiri dengan
side-by-side, semitandem, dan sikap tandem
untuk setiap 10 detik kakinya. Untuk subskala
berjalan, dia masih mencetak 1/4 tapi sekarang
bisa berjalan 4 m di 11 detik (0,36 m / s). Untuk
subskala sit-to-berdiri, ia mencetak 3/4 dan
mampu berdiri tanpa menggunakan tangan 5 kali
dalam 11,3 detik. Perubahan terdeteksi minimal
pada pendek Fisik Kinerja Baterai 2.9 poin untuk
orang tua, 28
meskipun tidak jelas apakah itu adalah sama
untuk pasien dengan stroke. Peningkatan
mobilitas ini melebihi temuan tinjauan fi
sistematis, yang tidak menunjukkan perbedaan
antara kelompok. Perbedaan ini dapat dijelaskan
oleh kualitas yang sangat rendah bukti untuk
perbandingan ini, yang mewakili ketidakpastian
tentang efek estimasi dan kurangnya studi
menyelidiki efek pada berjalan kaki dari virtual
reality awal setelah stroke.
Anda dapat menerapkan hasil review untuk
pasien Anda sendiri?
Hasil tinjauan sistematis diterapkan dengan baik untuk
Mr Silva, yang dipamerkan keterbatasan dalam
menjangkau dan memanipulasi, berdiri, dan berjalan.
Penelitian termasuk dalam Cochrane review oleh Laver
et al 16 termasuk orang-orang yang relatif muda setelah
stroke dan sering dikecualikan orang dengan gangguan
kognitif, aphasia, apraxia, dan gangguan visual;
dengan demikian, hasilnya mungkin tidak
menggeneralisasi ke bagian ini dari orang-orang
setelah stroke.
Penelitian yang termasuk dalam review difokuskan
pada aspek pelatihan yang berbeda dari rehabilitasi,
termasuk ekstremitas atas,
aktivitas, tungkai bawah, dan keseimbangan dan
berjalan; fungsi motorik global; dan visual yang
pelatihan ulang persepsi. Bukti terkuat adalah dalam
meningkatkan fungsi ekstremitas atas, terutama
pada orang dalam waktu 6 bulan stroke. bukti,
bagaimanapun, adalah hanya kualitas rendah karena
ukuran sampel yang kecil dan bias jelas dalam
desain belajar, yang artinya bahwa penelitian lebih
lanjut sangat mungkin untuk mengubah perkiraan
efek dan bahwa kita kurang percaya diri dalam
estimasi efek. Untuk aspek lain dari rehabilitasi
(misalnya, berjalan, mobilitas), bukti dari tinjauan itu
kurang jelas, dengan sangat sedikit percaya diri
dalam perkiraan efek yang disediakan oleh-bukti
kualitas rendah-sangat
1512 f Terapi Fisik Volume 96 Nomor 10
dence. Namun, tinjauan sistematis yang lebih
baru, 29 yang tergabung 6 studi baru 30-35 diterbitkan
setelah Cochrane review pencarian, dilakukan
dan dilaporkan perbaikan dalam kecepatan
berjalan, keseimbangan, dan mobilitas ketika
virtual reality dibandingkan dengan rehabilitasi
standar. bukti, bagaimanapun, adalah kurang
jelas ketika virtual reality digunakan sebagai
tambahan
standar
rehabilitasi.
sistem realitas virtual yang digunakan dalam
penelitian yang termasuk dalam review berkisar
dari murah sistem game rekreasi tersedia secara
komersial lebih mahal, sistem rehabilitasi yang
tersedia secara komersial untuk sistem reality
mahal disesuaikan virtual yang tidak tersedia.
analisis subkelompok di review tidak
menunjukkan perbedaan fungsi ekstremitas atas
ketika membandingkan berbagai jenis sistem
virtual reality. analisis ini, bagaimanapun,
dibatasi oleh sejumlah studi menggunakan
sistem yang berbeda, menunjukkan bahwa
penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
memahami fitur kunci penting dalam sistem
virtual reality. Dengan demikian, seperti yang kita
ditunjukkan dalam studi kasus kami bahwa
karena kualitas terbatas bukti yang tersedia,
Apa yang dapat disarankan berdasarkan
hasil tinjauan sistematis ini?
The Cochrane review sistematis 16
menunjukkan rendah sampai sangat rendah-kualitas bukti
bahwa virtual reality dapat manfaat kal untuk orang-orang
setelah stroke dengan keterbatasan aktivitas dalam
mencapai dan manipulasi; yang manfaat pada berdiri dan
berjalan kurang jelas. Selain itu, efek samping minimal
dilaporkan dan dianggap kecil (misalnya, pusing
sementara). Program rehabilitasi yang diusulkan dalam
studi kasus ini terdiri dari virtual reality digunakan selain
untuk perawatan biasa. Mr Silva meningkatkan fungsi
ekstremitas atas nya, berjalan, dan keseimbangan, yang
mungkin atau tidak mungkin karena adanya penambahan
virtual reality untuk perawatan biasa dan dengan
mempertimbangkan pemulihan alami setelah stroke. Ada
kemungkinan bahwa orang-orang setelah stroke, seperti
Mr
Silva, dapat manfaat dari realitas virtual sebagai tambahan
untuk perawatan biasa.
Penelitian lebih lanjut diperlukan, sebagai realitas
virtual masih tambahan baru untuk pilihan
pengobatan terapi fisik dan rendah dan sangat
rendah kualitas bukti berarti masih ada
ketidakpastian dalam manfaat. Percobaan
termasuk biaya-effec
analisis efektivitas dan studi mengevaluasi
acceptibility dan kelayakan virtual reality yang
diperlukan untuk memandu pelaksanaan sistem
ini dalam praktek klinis. Bukti saat ini tidak
mendukung layanan klinis investasi dan
memanfaatkan sistem virtual reality mahal atau
mengganti intervensi rehabilitasi berbasis bukti
saat ini. Namun, itu akan muncul wajar dan aman
untuk menggabungkan diakses sistem virtual
reality sebagai bagian dari program rehabilitasi
bagi seseorang setelah stroke, memperhitungkan
preferensi seseorang untuk jenis intervensi.
TP Yamato, MSc, Divisi Muskuloskeletal, The George
Institute for Global Health, The University of Sydney,
Tingkat 13/321 Kent St, Sydney, New South Wales
2000, Australia. Alamat semua korespondensi Toms
Yamato di: tyamato@georgeinstitute.org.au.
JE Pompeu, PhD, Terapi Fisik, Pidato dan Kerja
Departemen Therapy, School of Medicine, University of
Sa~o Paulo, Sa~o Paulo, Brasil.
Smaa Pompeu, MSc, Disiplin Fisioterapi, Paulista
University, Sa~o Paulo, Brasil.
L. Hassett, PhD, Divisi Muskuloskeletal, The George
Institute for Global Health, The University of Sydney,
dan Disiplin Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Sydney. [Yamato TP, Pompeu JE, Pompeu
Smaa, Hassett L. Virtual reality untuk rehabilitasi
stroke. Phys Ther. 2016; 96:. 1508-1513] © 2016
American Physical Therapy Association
Diterbitkan Menjelang Print: April 14,
2016 Diterima: 31 Maret 2016 Dikirim:
22 September, 2015
Semua penulis disediakan konsep / ide / desain proyek
dan menulis. Dr Hassett disediakan analisis data. Dr J.
Pompeu disediakan manajemen proyek. Ms Yamato
memberikan konsultasi (termasuk review naskah
sebelum penyerahan).
Oktober 2016

Studi kasus ini dikembangkan dari data yang
dikumpulkan sebagai bagian dari proyek hibah
Kesehatan andMedical Dewan Riset Nasional Australia:
APP1063751. Ms Yamato didukung oleh jubah
(Coordenac¸a~o de Aperfeic¸oamento de Pessoal de ni
'vel Superior),
Brazil.
DOI: 10,2522 / ptj.20150539
Referensi
1 The Cochrane Library. Tersedia di: http: //
www.thecochranelibrary.com/view/0/ index.html.
2 Lozano R, Naghavi M, Foreman K, et al. Global dan
regional kematian dari 235 penyebab kematian selama
20 kelompok umur pada tahun 1990 dan 2010: analisis
sistematis untuk Global Burden of Study Penyakit 2010. cet
LAN-. 2012; 380: 2095-2128.
3 Murray CJ, Vos T, Lozano R, et al.
Disability-adjusted life tahun (DALY) untuk 291
penyakit dan cedera di 21 daerah, 1990-2010:
analisis sistematis untuk Global Burden of Study
Penyakit 2010. cet LAN-. 2012; 380: 2197-2223.
4 Organisasi Kesehatan Dunia. Stroke, cere- kecelakaan
brovascular. Tersedia di: http: //
www.who.int/topics/cerebrovascular_ kecelakaan / en
/. Diakses 3 Agustus 2015.
5 Pengalengan CG, Ada L, Adams R, O'Dwyer NJ. Kehilangan
kekuatan kontribusi lebih untuk phys- kecacatan ical setelah
stroke daripada kehilangan terity dex-. Clin Rehabil. 2004; 18:
300-308.
6 Burke D. Spastisitas sebagai adaptasi cedera saluran
piramida. Adv Neurol. 1988; 47: 401-423.
7 Heller A, Wade DT, Wood VA, et al. fungsi lengan
setelah stroke: pengukuran dan pemulihan selama
tiga bulan pertama.
J Neurol Neurosurg Psychiatry. 1987; 50: 714-719.
8 Nakayama H, Jørgensen HS, Raaschou HO, Olsen
TS. Pemulihan fungsi ekstremitas atas pada pasien
stroke: yang Copenha- gen Stroke Study. Arch Phys
Med Rehabil.
1994; 75: 394-398.
9 Pollock A, Baer G, Campbell P, et al. Phys-
rehabilitasi ical pendekatan untuk pemulihan fungsi
dan mobilitas tindak ing stroke. Cochrane database
Syst Rev
2014; 4: CD001920.
10 Veerbeek JM, van Wegen E, van Peppen R,
et al. Apa bukti untuk pasca stroke terapi fisik?
Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis. PLoS
One. 2014; 9: e87987.
11 Perancis B, Thomas LH, Leathley MJ, et al.
pelatihan tugas yang berulang-ulang untuk meningkatkan
kemampuan fungsional setelah stroke. Cochrane database Syst
Rev 2007; 4: CD006073.
Oktober 2016
< LEAP> Kasus # 28 Virtual Reality Rehabilitasi Stroke
12 Polese JC, Ada L, Dean CM, et al. Pekerjaan yg membosankan 25 Desrosiers J, Bravo G, He'bert R, et al. val-
pelatihan efektif untuk orang dewasa rawat stroke: idation dari Kotak dan Blok Uji sebagai ukuran
review sistematis. J Phys- iother. 2013; 59: 73-80. ketangkasan orang tua: reliabilitas, validitas, dan
studi norma-norma.
Arch Phys Med Rehabil. 1994; 75: 751-
13 Demain S, Burridge J, Ellis-Hill C, et al.
755.
teknologi pendukung setelah stroke: manajemen diri atau
menangkis untuk diri sendiri? Sebuah studi kelompok fokus. BMC 26 Guralnik JM, Simonsick EM, Ferrucci L,
Kesehatan Serv Res. et al. Sebuah singkat fisik baterai kinerja menilai
2013; 13: 334. fungsi ekstremitas bawah: berorganisasi dengan
cacat yang dilaporkan sendiri dan prediksi kematian
14 Weiss P, Kizony R, Feintuch U, et al.
dan panti jompo masuk. J Gerontol. 1994; 49:
Virtual reality di neurorehabilitasi. Dalam: Selzer ME,
M85-M94.
Cohen L, Gage FH, et al, eds.
Buku teks Perbaikan Neural dan Neurore- 27 Halaman SJ, Fulk GD, Boyne P. klinis
habilitasi. Cambridge, Inggris king dom: Cambridge perbedaan penting untuk ekstremitas huruf besar
University Press; 2006: 182-197. Fugl-Meyer Skala pada orang dengan minimal untuk
kerusakan sedang akibat stroke kronis. Phys Ther. 2012;
92: 791-
15 Merians AS, Jack D, Boian R, et al. virtual
798.
rehabilitasi reality-augmented untuk tients pa-
setelah stroke. Phys Ther. 2002; 82: 898-915. 28 Mangione KK, Craik RL, McCormick AA,
et al. perubahan terdeteksi dalam langkah-langkah
Formance per- fisik pada usia lanjut Afrika Amerika. Phys
16 Laver KE, George S, Thomas S, et al.
Ther. 2010; 90: 921-927.
virtual reality untuk rehabilitasi stroke.
Cochrane database Syst Rev 2015; 2: CD008349. 29 Corbetta D, Imeri F, Rehabilitasi Gatti R.
yang menggabungkan realitas virtual lebih efektif
daripada rehabilitasi standar untuk meningkatkan
17 Furlan AD, Malmivaara A, Chou R, et al.
kecepatan berjalan, keseimbangan dan mobilitas setelah
2015 Diperbarui Pedoman Metode sistematis
stroke: review sistematis.
tematik Ulasan di Cochrane Kembali dan Leher
J Physiother. 2015; 61: 117-124.
Group. Spine (Phila Pa 1976).
2015; 40: 1660-1673. 30 Morone G, Tramontano M, Iosa M, et al.
The efficacy pelatihan keseimbangan dengan terapi
18 Folstein MF, Folstein SE, McHugh PR.
berbasis video game pada pasien stroke subakut: uji
“Mini-jiwa negara”: Sebuah metode praktis untuk
coba terkontrol secara acak.
grading negara kognitif pasien untuk dokter. J
Biomed Res Int. 2014; 2014: 580.861.
Psychiatr Res. 1975; 12: 189-198.
31 Cho KH, Lee WH. pelatihan berjalan Virtual
Program menggunakan video real-dunia record- ing
19 Fugl-Meyer AR, Jääskö L, Leyman saya, et al.
bagi penderita stroke kronis: pilot studi. Am J Phys
Pasca-stroke hemiplegia pasien, 1: metode untuk
Med Rehabil. 2013; 92: 371-380; kuis 380-382, 458.
evaluasi Mance perfor- fisik. Scand J Rehabil Med. 1975;
7: 13-
31. 32 Cho KH, Lee WH. Pengaruh kereta-treadmill
ing berdasarkan rekaman video real-dunia pada keseimbangan
20 Mathiowetz V, Volland G, Kashman N,
dan kiprah stroke kronis
Weber K. Dewasa norma untuk Box dan Blok Uji
pasien: uji coba terkontrol secara acak.
ketangkasan manual. Am J occup Ther. 1985; 39:
Kiprah Postur. 2014; 39: 523-528.
386-391.
33 Llorens R, Gil-Gomez JA, Alcaniz M, et al.
21 Higgins J, Salbach NM, Kayu-Dauphine'e
Peningkatan keseimbangan menggunakan berbasis
S, et al. Efek dari campur antar tugas-berorientasi
virtual reality melangkah latihan: uji coba terkontrol
pada fungsi lengan pada orang stroke: uji coba
terwujud random yang melibatkan individu stroke kronis. Clin
terkontrol secara acak. Clin Rehabil. 2006; 20:
Rehabil. 2015; 29: 261-268.
296-310.
22 Lin KC, Chuang LL, Wu CY, et al. yang bertanggung
34 Taman YH, Lee CH, Lee BH. useful- klinis
siveness dan validitas tiga ukuran fungsi terampil
ness pelatihan kontrol postural berbasis virtual
dalam rehabilitasi stroke.
reality pada kemampuan kiprah pada pasien dengan
J Rehabil Res Dev. 2010; 47: 563-571.
stroke. J Exerc Rehabil.
23 Chen HM, Chen CC, Hsueh IP, et al. Uji- 2013; 9: 489-494.
tes ulang reproduktifitas dan terkecil ference dif- nyata
35 Lagu YB, Chun MH, Kim W, et al. Itu
dari tes fungsi 5 tangan pada pasien dengan stroke. Neurorehabil
Efek virtual reality dan program posturography ometric
Neural Repair.
tetra-ataxi- pada pasien stroke dengan gangguan
2009; 23: 435-440.
berdiri menentukan keseimbangan. Ann Rehabil Med. 2014;
24 Siebers A, Oberg U, Skargren E. Efeknya 38: 160-
dari dimodifikasi kendala yang disebabkan terapi 166.
gerakan pada kelenturan dan fungsi motorik dari
lengan yang terkena pada pasien stroke kronis. Physiother
Can. 2010; 62: 388-396.
Volume 96 Nomor 10 Terapi Fisik f 1513
Hak cipta dari Terapi Fisik adalah milik American Physical Therapy Association dan isinya tidak dapat disalin atau
email ke beberapa situs atau diposting ke listserv tanpa izin tertulis pemegang hak cipta. Namun, pengguna dapat
mencetak, download, atau artikel email untuk penggunaan individu.