PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah organisasi unik, kare- na berbaur antara padat teknologi,
padat karya dan padat modal, sehingga pengelolaan rumah sakit menjadi disiplin ilmu
tersendiri yang meng- hasilkan dua hal sekaligus, yaitu teknologi dan perilaku manusia
di dalam organisasi. Sejalan dengan hal tersebut, dalam undang-undang no. 36 tahun
2009 tentang kesehatan dalam pasal 33 ayat 1 disebutkan bahwa setiap pimpinan penye-
lenggara pelayanan kesehatan masyarakat harus memiliki kompetensi manajemen
kesehatan yang dibutuhkan. Hal tersebut diperkuat oleh pasal 34 ayat 1 yang
menekankan pentingnya kompetensi individual berkaitan dengan tugas yang
diembannya.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), disebut juga pengembangan
sumber daya manusia, berfungsi melaksanakan perencanaan sumber daya manusia,
implementasi, dan perekrutan (termasuk seleksi), pelatihan dan pengembangan karier
karyawan, serta melakukan inisiatif terhadap pengembangan organisasional suatu
organisasi. Sasaran utama MSDM adalah memaksimalkan produktivitas organisasi
melalui optimalisasi keefektifan karyawannya dan secara simultan meningkatkan kualitas
kehidupan kerja karyawan serta memperlakukan karyawan sebagai sumber daya yang
sangat bernilai bagi organisasi. Sebagai konsekuensinya, MSDM mencakup usaha-usaha
untuk mengangkat kemajuan personal, kepuasan karyawan, dan mematuhi ketentuan-
ketentuan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Keperawatan sebagai profesi merupakan bagian dari masyarakat, ini akan terus
berubah seirama dengan berubahnya masyarakat yang terus-menerus berkembang dan
mengalami perubahan, demikian pula dengan keperawatan. Keperawatan dapat dilihat
dari berbagai aspek, antara lain keperawatan sebagai bentuk asuhan profesional kepada
masyarakat, keperawatan sebagai iptek, serta keperawatan sebagai kelompok masyarakat
ilmuwan dan kelompok masyarakat profesional. Dengan terjadinya perubahan atau
pergeseran dari berbagai faktor yang memengaruhi keperawatan, maka akan berdampak
pada perubahan dalam pelayanan/asuhan keperawatan, perkembangan iptekkep, maupun
perubahan dalam masyarakat keperawatan, baik sebagai masyarakat ilmuwan maupun
sebagai masyarakat profesional.
B. Tujuan
Untuk menyelesaikan Tugas mata kulia dan memehami manjemen organisasi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Budaya Organisasi
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna. Rumah Sakit mempunyai fungsi :
1. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit
2. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
3. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;
4. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;
Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum baik yang dimiliki oleh
pemerintah maupun swasta paling sedikit meliputi:
1. pelayanan medik;
2. pelayanan kefarmasian;
3. pelayanan keperawatan dan kebidanan;
4. pelayanan penunjang klinik;
5. pelayanan penunjang nonklinik;
6. pelayanan rawat inap.
Jenis dan tipe rumah sakit serta tenaga kesehatannya telah diatur dalam Permenkes
nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang terstandar, pemerintah telah mewajibkan rumah sakit untuk
melakukan Akreditasi Rumah Sakit.Menurut Permenkes nomor 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, tipe rumah sakit dapat dibedakan menjadi Rumah
Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus, berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan,
meliputi :
1. pelayanan;
2. sumber daya manusia;
3. peralatan; dan
4. bangunan dan prasarana
B. Struktur Dan Desain Organisasi
1. Defenisi organisasi
Secara umum, Pengertian Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama (J.R. Schermehorn). Sedangkan secara
terperinci pengertian organisasi adalah sebagai tempat atau wadah untuk orang
berkumpul dan berkerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin,
dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya baik uang, metode, material, dan
lingkungan, dan saranaprasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisen dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengertian organisasi berbeda dengan pengertian kelompok, akan tetapi
apabila bila dilihat dari alasan atau sebab sebab orang berkelompok, maka apabila
memiliki tujuan bersama maka kelompok tersebut akan bekerja sama untuk tujuan
tersebut. Kemudian dilanjutkan oleh Chester J. Bernard bahwa pengertian organisasi
adalah kerja sama dua orang atau lebih, suatu sistem dari aktivitas aktivitas (System
from all activity) atau kekuatan kekuatan (Strength) perorangan yang
dikoordinasikan secara sadar.
2. Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi dan karyawan sering kali seiring.Yaitu melakukan
pekerjaan dengan baik dan naik pangkat. Langkah anggota organisasi berupa
konsisten mendukung tujuan organisasi yaitu meningkatkan produktivitas dan
meningkatkan pendapatan.
Tujuan organisasi juga mewujudkan sasaran organisasi berada pada orang
orang di tingkat paling bawah dari organisasi. Demikian juga pada seseorang paling
dibawah dari struktur organisasi tidak boleh diabaikan karena mereka para anggota
level bawahlah yang menentukan keberlangsungan dan tercapainya tujuan
organisasi.
Tujuan atau sasaran akhir organisasi umumnya diformulasikan secara lebih
umum dan masih terkesan kurang jelas sedangkan sasaran atau target sebagai tujuan
tujuan kecil yang haris dicapai untuk menyelesaikan tujuan akhir secara bertahap
lebih jelas dan dapat diukur keberhasilannya. Pada umumnya tujuan akhir organisasi
tercantum dalam visi dan misi organisasi sedangkan sasaran atau tujuan tujuan kecil
dibahas dalam rapat organisasi.
Tujuan akhir dari sebagian besar orang adalah memperoleh penghasilan. Para
anggota organisasi memiliki tujuan mengerjakan pekerjaan dengan baik, naik
pangkat, berinteraksi dengan anggota organisasi lain dalam suasana yang
menyenangkan atau menjalin hubungan persahabatan.
3. Struktur Organisasi
Umumnya, organisasi formal memiliki struktur yang nyata dan jelas yang
tersusun atas ketua atau pemimpin, bendahara, sekertaris serta anggota. Untuk
organisasi yang lebih kompleks lagi, akan ada wakil ketua dan wakil sekertaris serta
bendahara serta banyak koordinator dalam tiap anggota yang terbagi menjadi
beberapa divisi sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Kemudian, dalam organisasi yang bersifat lebih kompleks sesuai dengan
teori manajemen yang ada, terbagi atas beberapa tugas sesuai dengan fungsi fungsi
manajerial seperti pemimpin, supervisor manajer, manajer, anggota dan seterusnya.
Struktur organisasi dapat juga memiliki hubungan koordinasi kesamping
dengan beberapa badan yang setingkat dengan mereka yang berfungsi sebagai
pengawas kerja kerja organisasi. Dalam rumah sakit, biasanya tedapat Komite-
komite dan Satuan. Pengawas Internal (Komite Mutu) yang mengawasi kerja kerja
mereka dan mewadahi kebutuhan anggota yang tidak masuk dalam struktural
pengurus badan eksekutif.
C. Desain Kerja Dan Teknologi
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) adalah suatu rangkaian
kegiatan yang mencakup semua pelayanan kesehatan (rumah sakit) disemua tingkatan
administrasi yang dapat memberikan informasi kepada pengelola untuk proses
manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pelayanan yang termasuk didalamnya
adalah Pelayanan Utama (Front Office) dan Pelayanan Administasi (Back Office).
A. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Nabire
RSUD Kabupaten Nabire pada awalnya adalah Rumah Sakit Pemerintah Tipe D,
berdasarkan Ketetapan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI
Nomor 742/Yankes.PPL.78, tentang Tata Kerja dan Struktur RSUD Kabupaten Nabire
dan surat keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Paniai nomor 93 tahun 1987
tentang Pola Struktur dan Tata Kerja RSUD Kabupaten Nabire (Kabupaten Nabire
merupakan pemekaran dari Kabupaten Paniai pada tahun 1996).
Demi peningkatan pelaksanaan fungsi pelayanan sebagai Rumah sakit rujukan, maka
dilakukan upaya peningkatan status RSUD Kabupaten Nabire dari kelas tipe D menjadi
tipe C. Penetapan kenaikan kelas ini didasarkan pada surat keputusan pengukuhan dari
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II Kabupaten Nabire tahun 1999, yang
kemudian disusul dengan terbitnya surat keputusan Menteri Kesehatan RI nomor :
1396/Menkes/SK/XI/2002 tanggal 18 November 2002 tentang penetapan RSUD
Kabupaten Nabire menjadi Rumah Sakit Kelas Tipe C.
1. Tugas dan Fungsi
a. Tugas Pokok
RSUD Kabupaten Nabire sebagai tempat pelayanan kesehatan mempunyai
tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Sesuai
dengan Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Bab III
pasal 4 tentang Rumah Sakit yaitu yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan
perorangan adalah setiap kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan.
b. Fungsi
Untuk menjalankan tugas tersebut sebagaimana pasal 4 juncto pasal 5
Undang–undang Rumah Sakit tahun 2009 mempunyai fungsi :
1) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
2) Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan Perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna ringkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan.
4) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang ankesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
Tugas pokok dan fungsi ini diringkasu dalam struktur organisasi sebagaimana
akan dijelaskan dibawah ini.
2. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Nabire dipimpin oleh Direktur yang membawahi
satu orang kepala bagian tata usaha, tiga orang kepala bidang, tiga orang kepala sub
bagian dan enam orang kepala seksi. Struktur di bawah ini :
DIREKTUR
SPI
Kelompok Jabatan
Fungsional
Bagian Tata Usaha
Adi, Y. P., & Zainudin, A. (2008). Pada Rumah Sakit Myria Palembang.
Iswanto, Y. (2002). Konsep Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), 1–51.
Kemenkes, R. (2014). Undang-undang No. 36 Tahun 2014. UU RI No. 36 Tahun 2009, (1), 2.
Retrieved from http://gajiroum.kemkes.go.id/gajiroum/data/UU_NO_36_2014.pdf
Kemenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 80 tahun 2016 tentang
penyelenggataan pekerjaan asisten tenaga kesehatan. Berita negara RI tahun 2017 nomor
123. Retrieved from http://binfar.kemkes.go.id/jdih
Kuliah, M., Rumah, A., Magister, S., Kesehatan, I., & Universitas, M. (n.d.). Prinsip-prinsip
manajemen dalam pelayanan kesehatan.
Paper, W., Rahmadani, A., Padjadjaran, U., & Rahmadani, A. (2016). Rumah Sakit
Pemerintah Sebagai Sebuah Organisasi : Struktur , Manajemen Dan Pengembangan O
...., (January).
Penggunaan, M., & Ekonomi, I. (1996). Sistem manajemen rumah sakit dalam perspektif
sejarah, 4–22.
Purnamasari, I., & Inrwandy, K. (2013). Analisis Proses Manajemen Sumber Daya Manusia
di Rumah Sakit Stella Maris Makasar. Jurnal Media Kesehatan Masyarakat Indonesia,
Vol. 9 No., 120–124.
Ratnamiasih, I., Govindaraju, R., Prihartono, B., & Sudirman, I. (2012). Kompetensi SDM
dan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit. Trikonomika, 11(1), 49–57. https://doi.org/ISSN
1411-514X
(Adi & Zainudin, 2008; Akhir, 2009; Ardianana, 2015; Handiwidjojo, 2009; Hidayah,
2014; Ii & Pustaka, 2011; International Labour Organization, 2013; Iswanto, 2002;
Kemenkes, 2014, 2016, 2009; Kemenkes RI, 2016; Kuliah, Rumah, Magister, Kesehatan, &
Universitas, n.d.; Ners & Klaten, 2016; “No Title,” 2017; Nurjanah, 2013; Nursalam, 2011;
Paper, Rahmadani, Padjadjaran, & Rahmadani, 2016; Pemerintah Republik Indonesia, 2014a,
2014b; Penggunaan & Ekonomi, 1996; Purnamasari & Inrwandy, 2013; Ratnamiasih,
Govindaraju, Prihartono, & Sudirman, 2012; S, n.d.)