Anda di halaman 1dari 2

Nama : Silvestri

NIM : 07120110083

Dalam Clinical Exposure pada hari Rabu, 7 Maret 2012 di Siloam Kebun Jeruk kemarin
saya berkesempatan untuk mengunjungi bagian HEMODIALISA. Diruangan hemodialisa ini
terdapat 12 unit alat hemodialisa. Di sini juga terdapat ruang khusus atau ruang isolasi
hemodialisa yang diperuntukkan untuk pasien-pasien yang menderita penyakit yang menyebar
seperti HIV dan Hepatitis B. Di dalam ruang isolasi ini sebenarnya sama saja untuk segala alat-
alat hemodialisanya.
Perawat yang bertugas didalam ruang hemodialisa ini terdiri dari 2 shift, yaitu jam 7 pagi
dan malam hari pada jam 8 malam. Pada umumnya, orang yang datang untuk cuci darah adalah
orang-orang yang mengalami gangguan fungsi ginjalnya. Pasien yang sudah memulai untuk cuci
darah sebaiknya normalnya adalah seminggu 3 kali, supaya recoverynya semakin membaik.
Untuk pasien yang datang seminggu 2X biasanya diberikan tindakan selama 5 jam, untuk pasien
yang datang seminggu 3X diberikan tindakan 4 jam, dan pasien yang datang seminggu 4X
biasanya diberikan tindakan 3-3,5 jam.
Di dalam ruang ICU ini didukung oleh alat-alat medis yang membantu dalam proses
kesembuhan pasien misalnya adalah ventilator dan ECG. Apa saja sih criteria jika pasien itu
harus dirujuk ke ruang ICU? Kriteria pasien yang langsung dibawa ke ruang ICU apabila pasien
dalam keadaan yang benar-benar gawat yang mengancam nyawanya, gagal bernafas, gagal
jantung, sesak nafas, stroke. Intinya pasien yang dirujuk kedalam ruang ICU adalah pasien yang
dengan kesadaran umumnya telah menurun alias koma dan gangguan pernapasan.
Disini kami tidak mendapat penjelasan bagaimana mesin tersebut berfungsi untuk
mencuci darah, karena kata mereka nanti kita mendapat ilmu tentang hemodialisa itu sendiri
didalam kuliah kita, jadi disana hanya secara umum saja dijelaskan tentang mesin hemodialisa
tersebut, belum secara spesifik sekali saya paham tentang proses kerja mesin hemodialisa
tersebut.
Hemodialisa adalah teknologi tinggi sebagai terapi pengganti fungsi ginjal untuk
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah manusia seperti air,
natrium, kalium, urea, dan zat-zat lain melalui membran semipermeabel sebagai pemisah darah
dan cairan pada ginjal dimana terjadi proses difusi, osmosis, dan filtrasi. Pada hemodialisa

CLINICAL EXPOSURE @SILOAM HOSPITAL KEBON JERUK


Siloam Kebun Jeruk proses hemodialisa terbagi 2, yaitu computerized dan semicomputerized.
Biasanya orang yang terkena gagal ginjal bisa dilakukan dengan cangkok ginjal.
Apabila hemodialisa dalam rumah sakit tidak dapat berfungsi dengan baik maaka secara
tidak langsung rumah sakit tersebut telah menunjukkan pelayanan yang kurang bagus dalam
rumah sakit itu sendiri. Karena sesungguhnya pasien yang sudah memiliki kegagalan fungsi
ginjal memiliki ketergantungan terhadap cuci darah, sehingga apabila rumah sakit tidak ada
hemodialisa maka berarti rumah sakit tersebut tidak membantu penyembuhan pasien tersebut.

CLINICAL EXPOSURE @SILOAM HOSPITAL KEBON JERUK

Anda mungkin juga menyukai