MODUL 12
INSTRUKSI DASAR PLC SIEMENS
Disusun Oleh :
Moh Yanni Fikri (0915040023)
Nur Tsalis T. R. (0914040011)
Dio Rizky A. A. (0915040026)
A. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami instruksi dasar PLC Siemens
Mahasiswa dapat mempelajari fungsi Timer
Mahasiswa dapat mempelajari fungsi Counter
B. DASAR TEORI
1. Intruksi Timer
Berbeda dengan omron yang hanya mempunyai satu jenis timer dan satu jenis
counter, pada PLC siemens untuk instruksi timer terdapat 5 jenis timer berdasarkan
teknik penggunaannya. Jenis instruksi timer yang sama dengan intruksi timer pada
omron adalah on delay timer. Gambar 1.1 adalah contoh penggunaan intruksi timer
pada PLC Siemens.
Gambar 1.1.
Instruksi timer disini mempunyai beberapa terminal yang wajib digunakan. Berikut
adalah keterangan untuk masing-masing terminal :
2. Instruksi Counter
Intruksi counter memiliki 3 macam instruksi yang berbeda berdasarkan teknik
penggunaannya, CU (Counter Up), CD (Counter Down), dan CUD (Counter Up
Down). Penggunaan yang hamper sama dengan intruksi counter pada omron adalah
CD atau counter down. Gambar 1.2 menunjukkan penggunaan instruksi CD.
Gambar 1.2.
Instruksi counter harus diaktifkan terlebih dahulu melalui terminal S, oleh karena
itu kenapa pada baris pertama terdapat rangkaian holding untuk mengaktifkan counter.
Terminal CD berfungsi sebagai penerima sinyal diskrit, umumnya terhubung langsung
dengan alamat sensor. PV adalah counter value, format penggunaannya yaitu C#
(format awal) kemudian berupa counter value yang diinginkan misalkan 5, sehingga
formatnya C#5. Nilai PV akan berkurang apabila terminal CD menerima masukan
sinyal diskrit. Keluaran instruksi counter down ini pada terminal Q bernilai high saat
terminal S pertama kali diaktifkan dan bernilai low saat counter value atau PV bernilai
nol. Terminal R berfungsi untuk mengembalikan counter value ke nilai awal.
Jika menginginkan keluaran Q bernilai high saat counter value mencapai setting
point maka keluaran sinyal terminal Q dapat dimodifikasi dengan memanfaatkan
instruksi up down berserta set reset seperti pada gambar 1.3.
Gambar 1.3.
(n) atau intruksi down yang dapat ditemukan pada sub intruksi bit logic, merupakan
instruksi yang menerima perubahan sinyal dari rising edge atau batas atau kondisi high
= “1” yang berubah ke falling edge atau batas bawah atau kondisi low = “0”, sinyal
keluaran yang dihasilkan oleh instruksi ini tidak bersifat kontinyu hanya 1 cycle time.
Oleh sebab itu kenapa coil yang dipakai bukan coil biasa akan tetapi instruksi set yang
berfungsi sama seperti holding circuit. Berkebalikan dengan instruksi down, instruksi
up (p) merupakan instruksi yang mampu menerima perubahan dari falling edge ke
rising edge, karena keluaran sinyal yang dihasilkan juga 1 x cycle time maka
penggunaannya dapat digabung menggunakan instruksi set maupun reset.
C. TUGAS
1. Bandingkan penggunaan on delay time (ODT) dengan PULSE, PEXT, ODTS dan
OFFDT, apa perbedaannya dan jelaskan dengan bantuan simulator !
2. Bandingkan penggunaan counter down (CD) dengan CU dan CUD, apa perbedaannya
dan jelaskan dengan bantuan simulator!
2. Counter
2.1. Counter Up
Counter Up merupakan salah satu fasilitas counter yang ada pada PLC
Siemens. Counter Up berfungsi untuk melakukan perhitungan secara keatas, atau
dari besar ke kecil.
E. KESIMPULAN
1. Timer (waktu) salah satu fitur pada PLC Siemens yang dapat digunakan untuk
memberikan lama waktu beropersai suatu fungi sistem atau delay pada system, yang
mana pada PLC Siemens secara mendasar fitur timer dibagi menjadi 5 bagian dengan
fungsi yang berbeda, S_PULSE, S_PEX, S_ODT (on delay timer), S_ODTS dan
S_OFFDT(off delay timer)
2. Counter (penghitung) memiliki 3 fungsi dasar yang sering digunakan, yaitu Counter
Up (menghitung naik) , Counter Down (menghitung turun), Counter Up Down
(menghitung naik turun). Fungsi mendasar tersebut sering digunakan pada plant-plant
di industri, contohnya untuk menghitung gerakan tiap mesin , menghitung produksi
selama 1 shift dll.