Anda di halaman 1dari 8

Nama : Desy Noor P.

S
Nim : 4112317029
Prodi : Staterkom
Jawaban Soal Tugas
1. A. Underwriting adalah asuransi yang bertanggung jawab atas penilaian dan penggolongan
tingkat risiko yang dimiliki oleh seorang calon tertanggung, serta pengambilan keputusan
yang berhubungan dengan tertanggung atas risiko tersebut.
B. Underwriting dijalankan untuk membantu perusahaan asuransi agar tetap bersaing dan
memiliki kondisi keuangan yang kuat di mana laba suatu perusahaan asuransi terutama
ditentukan oleh pengendalian, pengeluaran, penetapan harga produk yang tepat dan
pelaksanaan penilaian yang logis dalam melakukan underwriting. Tanpa underwriting yang
efisien, perusahaan asuransi tidak akan mampu bersaing. Dalam prakteknya untuk menarik
nasabah harus ada proporsi yang sama antara resiko yang baik dengan resiko yang kurang
menguntungkan dalam kelompok yang diasuransikan.

2. A. Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh
rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak dan diselenggarakan
berdasarkan asas kemanusiaan, asas manfaat, dan asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia yang bertujuan untuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dan
kesejahteraan sosial dalam memperhatikan perlindungan sosial, atau perlindungan terhadap
kondisi yang diketahui sosial, termasuk kemiskinan, usia lanjut, kecacatan, dan
pengangguran.
B. Ciri-ciri/karakteristik jaminan sosial (social insurance) tersebut yaitu :
 Resiko yang dijamin menyangkut umum merupakan tanggung jawab masyarakat.
 Jaminan ini dianggap menguntungkan seluruh rakyat.
 Jaminan sosial menanggung sebagian besar dari penduduk.
 Orang-orang yang langsung berkepentingan tidak memikul seluruh pembiayaan dan sering
kali hanya sebagian kecil saja yang mereka pikul.
 Tunjangan yang didapatkan lazimnya hanya memenuhi kebutuhan primer yang minimum
(subsistence level).
 Ikut serta dalam jaminan dan iuran lazimnya diwajibkan.
 Jaminan yang diselenggarakan atas dasar tidak mencari keuntungan.
 Tujuan yang akan dicapai ialah kesejahteraan sosial (social welfare) dan bukan keadilan bagi
perseorangan.
C. Resiko yang dijamin jaminan sosial Taspen:
 Jaminan Pensiun: Jaminan Pensiun diselenggarakan untuk mempertahankan derajat
kehidupan yang layak pada saat peserta kehilangan atau berkurang penghasilannya
karena memasuki usia pensiun atau mengalami cacat total tetap dan usia pensiun
ditetapkan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan. Peserta jaminan
pensiun adalah pekerja yang telah membayar iuran. Besarnya iuran jaminan pensiun
untuk peserta penerima upah ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari upah
atau penghasilan atau suatu jumlah nominal tertentu yang ditanggung besama antara
pemberi kerja dan pekerja.
 Jaminan Hari Tua: Jaminan Hari Tua diselenggarakan untuk menjamin agar peserta
menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap,
atau meninggal dunia. Peserta program Jaminan Hari Tua (JHT) secara umum terdiri
atas peserta penerima upah dan peserta Bukan Penerima Upah. Untuk peserta
Penerima Upah ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari upah yang dilaporkan.
Sedangkan besarnya iuran JHT untuk Tenaga Kerja di Luar Hubungan Kerja atau
peserta Bukan Penerima Upah adalah iuran opsional, artinya peserta bisa memilih
berapa besar dalam membayar iuran, disesuaikan dengan dasar upah peserta tersebut.

3. Diketahui:
Asuransi mobil (A) : Rp 200.000,-/tahun
Cost of exploitations (C) : 45% = 0.45
Profit (P) : 10% = 0.1
Kerugian setiap tahun (K) : 20%
Ditanya: A. Premi Murni (N)?
B. Jumlah Premi yang harus dibayar(T)?
Dijawab:
𝐴 200.000 200.000
A. N = = =
1−(𝐶+𝑃) 1−(0.45+0.1) 1−(0.55)
200.000
= = 444.444 = 444.000
0.45

B. K = 20% × Rp 444.000,- = Rp 88.800,-


T=N+K
= Rp 444.000 + Rp 88.800 = Rp 532.800,-

4. A.

DIREKSI

DIREKTUR
UTAMA

DIREKTUR
KEUANGAN

DIREKTUR
DIREKTUR
PERSONALIA

ADMINISTRASI
MANAGER MANAGER MANAGER
MANAGER MANAGER &
PERSONAL PEMASAR PABRIK
GUDANG

DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI


 Direksi
Direksi terdiri dari satu orang direktur utama, tiga orang wakil direktur utama dan enam orang
direktur.Tugas utama dari direksi :
 Menentukan usaha sebagai pimpinan umum dalam mengelola perusahaan.
 Memegang kekuasaan secara penuh dan bertanggung jawab terhadap
pengembangan perusahaan secara keseluruhan.
 Menentukan kebijakan yang dilaksanakan perusahaan, melakukan penjadwalan seluruh
kegiatan perusahaan.
Tanggung jawab dari direksi:
Untuk mengelola usaha perseroan sesuai anggaran dasar. Pada tahun 2006 secara formal direksi
mengadakan tiga kali rapat direksi untuk mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan perseroan,
serta meninjau strategi dan hal-hal penting lainnya. Selain itu beberapa pertemuan informal juga
dilaksanakan untuk membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan perhatian dengan segera.

 Dirktur utama
 Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang administrasi
keuangan,kepegawaian dan kesekretarian.
 Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.
 Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan
kekayaan perusahaan.
 Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan.
 Melaksanakan tugas-tugas yang di berikan Dewan Direksi.
 Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada Dewan direksi.
 Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
 Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerja sama dengan MD atau
CEO)
 Memimpin rapat umum, dalam hal; untuk memastikan pelaksanaan tata tertib: keadilan dan
kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; mengarahkan diskusi kea rah
consensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
 Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.
 Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite,
sehingga tercapai keselarasan dan efektivitas.
 Mengambil keputusan sebagaimana di delegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang
dianggap perlu, yang diputuskan dalam meeting-meeting BOD.
 Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standaretika dan hokum,
sebagai refrensi dalam (apapun standar dokumen kebijakan direktur yang mungkin anda
gunakan)

 Direktur
 Menetapkan Prosedur kegiatan perusahaan ditiap-tiap manajer untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan perusahaan.
 Menetapkan tujuan dari tiap-tiap manajer yang ada.
 Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari manajer secara periodik dan
pertanggungjawabannya.
 Mengadakan pengangkatan, mutasi dan pemberhentian karyawan beserta gajinya.
 Menetapkan kebijakan operasional perusahaan untuk jangka pendek.
 Sebagai pimpinan dari perusahaan.
Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan
kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam
menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Atas kerugian PT, direktur
akan dimintakan pertanggungjawabannya secara perdata.

 Direktur Keuangan
 Direktur keuangan dapat membentuk organ setingkat di bawahnya yang jumlahnya di
tetapkan dengan persetujuan Dewan Direksi.
 Mengawasi Operasional mengenai keuangan perusahaan.
 Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian keuangan
 Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya
 Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian keuangan
 Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang keuangan
 Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya kebocoran dalam
bagian keuangan.

 Direktur Personalia
 Mengembangkan system perencanaan personalia dan pengendalian kebijakan pegawai
 Melaksanakan Kebutuhan administrasi dan kepagawaian.
 Membina pengembangan staff administrasi

 Manager
Tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik,
budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara
melakukan mekanisme penyesuaian.Adapun mekanisme yang diperlukan untuk menyatukan variabel
diatas adalah sebagai berikut:
 Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi, dan
lain-lain.
 Rancangan organisasi dan pekerjaan.
 Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.
 Sistem komunikasi dan pengendalian.
 Sistem reward.

 Manager Personalia
 Pengorganisasian, perencanaan program & pengendalian Unit Personalia
 Flow Process Administrasi seluruh kegiatan Personalia
 Proses & Prosedur Rekrutmen : searching, interview, test and selection.
 Remuneration Management : Struktur dan Skala Gaji, Basic Salary, Allowance, Incentive &
Overtime.
 System Penilaian Kinerja Karyawan
 Seluruh Perizinan Ketenaga Kerjaan
 Promosi, Mutasi & Demosi serta PHK
 Handling karyawan Tetap, Kontrak & Harian serta PKL
 Perjalanan Dinas dalam/luar negeri serta fasilitasnya
 Training & Evaluasi
 Medical, Hospital, Asuransi & Dana Pensiun karyawan
 Benefit & Fasilitas Lainnya
 System Penyediaan Data Karyawan, Surat-surat serta Form Administrasi kegiatan personalia
 Buat dan pastikan System Dokumentasinya yang Efektif
 Buat System pelaporan Seluruh Kegiatan Personalia.

 Manager Pemasaran
 Menetapkan prosedur operasional Informasi yang lebih efisien
 Melaporkan hasil kerja kepada direktur secara berkala.
 Bertanggungjawab penuh tentang fungsi dan tugas sebagai kepala bagian pemasaran secara
berkala kepada direktur.

 Manager Pabrik
I. Berkaitan Kepada Direktur :
a) Bertanggung jawab kepada direktur perusahaan langsung.
b) Melakukan konsultasi berkala supaya tercapai keselarasan pelaksanaan tugas.
II. Berkaitan Dengan Produksi :
a) Bersama-sama dengan bagian lain untuk mengantisipasi dan mengatasi berbagai persoalan produksi
b) Mengarahkan setiap bagian yang di tunjuk oleh direktur perusahaan.
c) Bersama-sama dengan supervisor menangani masalah pabrik.
Manajer pabrik membawahi PPC, Produksi, Pembelian, dan Gusang Bahan Buku.

 ADM & Gudang


Bagian ini akan mengecek semua administrasi dan transaksi berhubungan dengan jalannya
perusahaan. Bagian ini terdiri dari CMT,Acounting, dan Kasir.
 CMT bertugas untuk mengurus hal hal berkaitan dengan pihak Outsourcing.
 Accounting bertugas untuk melakukan membukukan transaksi yang terjadi.
 Kasir bertugas untuk membuat laporan penerimaan dan pengeluaran uang harian.

 Divisi regional
 Mengelola asset untuk menjalankan bisnis secara benar sesuai arah perusahaan.
 Menyepakati target kinerja dengan direksi.
 Beroperasi sebagai badan usaha yang member keuntungan kepada pemilik modal.
 Menjalankan kebijakan dan prosedur baku yang di tetapkan oleh Kantor Pusat.
 Menciptakan dan Meningkatkan nilai tambah perusahaan bagi pemilik modal, calon penanam
modal dan pemangku kepentingan.

B. Struktur divisi perusahaan yang berada pada struktur ini adalah perusahaan yang terdiri
dari perusahaan induk dan beberapa perusahaan anak. Dimana hal ini akan menambah biaya baik itu
dari produksi ataupun transportasi kalau misalnya perusahaan bergerak dalam bidang dagang dan
dibandingkan dengan struktur fungsional, struktur divisional lebih besar dan sangat rumit.
Kerugian dari struktur divisional adalah
 Menambah biaya karena adanya duplikasi karyawan, operasi, dan investasi
 Kompetisi disfungsional antardivisi bisa mengurangi kinerja perusahaan secara keseluruhan
 Kesulitan dalam mempertahankan citra perusahaan
 Terlalu menekankan pada kinerja jangka pendek
Itulah yang menjadi kelemahan dan masalah pada umumnya perusahaan yang menggunakan struktur
divisional , secara umum permasalahan tersebut bisa teratasi apabila setipa manajer yang ditempatkan
ditiap divisi sesuai dengan kemampuan dan keahliannya dibidang tersebut, sehingga dapat mengatur
para staff dan bawahannya dengan baik, dengan hal tersebut perusahaan agar berjalan dengan baik
sesuai dengan keinginan perusahaan.
5. Risiko yang dihadapi perusahaan asuransi secara umum:

1. Risiko murni
Adalah risiko yang apabila benar-benar terjadi, akan memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi,
tidak akan menimbulkan kerugian dan tidak juga memberikan keuntungan.
2. Risiko spekulatif
Adalah risiko yang berkaitang dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu kemungkinan untuk
mendapatkan keuntungan dam kemungkinan untuk mendapat kerugian.
3. Risiko individu
Adalah risiko yang kemungkinan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Risiko individu ini
masih dipilah menjadi 3 jenis yaitu :
a. Risiko pribadi (personal risk)
Adalah risiko yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memperoleh manfaat ekonomi. Atau
dengan kata lain risiko ini berfungsi untuk menanggung dirinya sendiri atau orang yang di
asuransikan.
b. Risiko harta (property risk)
Adalah risiko yang ditanggungkan atas harta yang dimiliki rusak, hilang atau dicuri. Dengan
kerusakan atau kehilangan tersebut, pemilik akan kehilangan kesempatan ekonomi yang diperoleh
dari harta yang dimiliki.
c. Risiko tanggung gugat (liability risk)
Risiko yang mungkin dialami atau diderita sebagai tanggung jawab akibat kerugian atau luka pihak
lain. Misalkan, pemberian asuransi oleh mandor bangunan kepada para pekerja.

Contoh masalah yang dihadapi perusahaan asuransi secara umum di Indonesia:


 Perlambatan ekonomi yang kemudian berpengaruh terhadap penurunan permintaan pasar
asuransi. Selain itu, kondisi pasar modal pun akan mengalami dampak yang harus dihadapi
karena adanya masalah mengenai perlambatan ekonomi.
 Pertumbuhan asuransi pada dasarnya memang bergantung pada kinerja sektor riil, sedangkan
asuransi jiwa bergantung pada kondisi atau keadaan pasar modal. Kedua jenis perusahaan
asuransi ini harus memenuhi modal minimal Rp. 100 Milyar untuk akhir tahun dan angka ini
harus dicapai oleh 17 perusahaan asuransi. Tingginya minat investor dan juga pasar asuransi
memang menjadi sangat menarik untuk dapat diperhatikan apabila melihat jumlah angka
minimal modal untuk akhir tahun. Perusahaan asuransi yang memang masih di bawah modal
minimal tersebut akan terus berupaya agar modalnya dapat mencapai angka minimal, yakni
Rp 100 Milyar sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan dengan terus menerus
mengejar target asuransidi 2015.
 Tantangan mengenai kompetisi terbuka yang dialami oleh sebagian banyak perusahaan
asuransi dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Sedangkan untuk
penetrasinya adalah 5 persen, pasar asuransi Indonesia tentu akan diserbu oleh asuransi global
dan inilah tantangan terberat untuk asuransi di 2015. Selain itu, masih ada beberapa isu
lainnya yang akan menjadi tantangan untuk industri asuransi nasional dalam menghadapi
kompetisi terbuka antar perusahaan asuransi. Isu-isu tersebut terkait dengan kemampuan
dalam hal permodalan perusahaan nasional, mengenai sumber daya manusia pada bidang
asuransi, produk-produk asuransi yang ditawarkan dan minimnya literasi keuangan.
6. a. Asuransi kerugian (non life insurance)

Jenis asuransi kerugian seperti yang terdapat dalam Undang – Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang
Usaha Asuransi menjelaskan bahwa asuransi kerugian menjalankan usaha memberikan jasa untuk
menanggunglangi suatu risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga dari suatu peristiwa yang tidak pasti. Jenis asuransi ini tidak diperkenankan melakukan
usaha di luar asuransi kerugian dan reasusansi. Kemudian yang termasuk dalam asuransi kerugian
adalah sebagai berikut :
 Asuransi kebakaran yang meliputi kebakaran, peledakan, petir, kecelakaan kapal terbang dan
lainnya.
 Asuransi pengangkutan meliputi :
-Marine Hul Policy
-Marine Cargo Policy
-Freight
 Asuransi aneka, yaitu asuransi yang tiak termasuk dalam asuransi kebakaran dan
pengangkutan sepetri asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan dari pencurian, dan lainya.
b. Asuransi jiwa (life insurance)
Asuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang dikaitak dengan penanggulangan atau
meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Jenis – jenis asuransi jiwa adalah :
- Asuransi berjangka (Term insurance)
- Asuransi Tabungan (Endowment insurance)
- Asuransi seumur hidup (Whole life insurance)
- Anuity contrak insurance (Anuitas)
c. Reasuransi (reinsurance)
Merupakan perusahaan yang memberikan jasa asuransi dalam pertanggungan ulang terhadap risiko
yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian. Jenis asuransi ini sering disebut asuransi dari
asuransi dan asuransi ini digolongkan ke dalam :
- bentuk treaty
- bentuk facultative
- kombinasi dari keduanya

7. Diketahui: 𝜆 = 0.5
X =5
e = 2.71828
Ditanya: P(X = 5)?
Dijawab:
𝜆x 𝑒 −𝜆 0.55 𝑒 −0.5 (0.03125)(0.606530659)
P(X = 5) = = =
𝑥! 5! 5×4×3×2×1
0.01895
= = 0.000157916
120
8. *) Utmost Good Faith:
Adalah suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang
material mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya si
penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya
syarat dan kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang
jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan.
*) Insurable interest:
Adalah hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan antara
tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum. Jadi, anda dikatakan
memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila Anda menderita kerugian
keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian atau kerusakan atas obyek
tersebut.
*) Indemnity:
Adalah suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam
upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum
terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
*) Subrogation:
Adalah pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
Prinsip subrogasi diatur dalam pasal 284 kitab Undang-Undang Hukum Dagang, yang
berbunyi: "Apabila seorang penanggung telah membayar ganti rugi sepenuhnya kepada
tertanggung, maka penanggung akan menggantikan kedudukan tertanggung dalam segala hal
untuk menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian pada tertanggung".
*) Contribution:
Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung,
tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan
indemnity. Anda dapat saja mengasuransikan harta benda yang sama pada beberapa
perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas obyek yang diasuransikan maka secara
otomatis berlaku prinsip kontribusi.
*) Proximate Cause:
Adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan
suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang diawali dan secara aktif oleh sumber yang
baru dan independen. Jadi apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami musibah atau
kecelakaan, maka pertama-tama dicari sebab-sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan
suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau
kecelakaan tersebut. Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab kerugian yang
aktif dan efisien adalah: "Unbroken Chain of Events" yaitu suatu rangkaian mata rantai
peristiwa yang tidak terputus.

Anda mungkin juga menyukai