Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proyek konstruksi merupakan rangkaian pekerjaan tahap konstruksi dimana
proyek tersebut hanya dilakukan sekali dalam jangka waktu tertentu. Didalam
pekerjaan tahap konstruksi tersebut melibatkan banyak sumber daya yang sering
disebut “ 5M + T” yang terdiri dari Man, Money, Method, Machine, Material dan
Time. Ke-enam sumber daya tersebut memerlukan suatu manajemen agar ke-enam
sumber daya tersebut dapat dikontrol dan menjadi lebih optimal.
Manajemen proyek konstruksi merupakan suatu tindakan sistematis dalam
mencapai apa yang direncanakan dengan tepat, efektif, dan efisien. Tujuan dari
manajemen proyek konstruksi ini adalah untuk mengelola sumber daya yang terlibat
dalam proyek konstruksi atau mengatur pelaksanaan pembangunan sehingga
diperoleh hasil sesuai dengan persyaratan (spesification). Untuk mencapai sebuah
kesuksesan dalam sebuah proyek, maka sebagai pengelola proyek terutama manajer
proyek harus memahami kegiatan bidang utama manajemen proyek dan
melaksanakan serta menerapkan unsur – unsur manajemen sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhan dalam melaksanakan proyek, dimana unsur – unsur manajemen yang
harus di terapkan yaitu PDCA (Plan, Do, Check, Action).
Dalam perencanaan suatu poyek memerlukan ketepatan dalam biaya, mutu,
dan waktu sehingga diperlukan suatu estimasi. Dengan demikian efisiensi dan
efektivitas kerja yang diharapkan dapat tercapai. Dalam tugas ini akan direncanakan
perhitungan kebutuhan serta jadwal pengadaan sumber daya, menghitung Rencana
Biaya Pelaksanaan (RBP), menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
membuat jadwal prestasi dari proyek Pembangunan Gedung SDN 11 Pedungan.

1.2 Tujuan Perencanaan


Adapun tujuan dari perencanaan pelaksanaan pada proyek Pembangunan
Gedung SDN 11 Pedungan ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung kebutuhan dan merencanakan jadwal pengadaan sumber
daya.
2. Menghitung Rencana Biaya Pelaksanaan (RBP) dan Rencana Anggaran
Biaya (RAB).
3. Membuat jadwal prestasi proyek konstruksi Pembangunan Gedung SDN
11 Pedungan.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari perencanaan pelaksanaan proyek ini adalah sebagai
pedoman dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung SDN 11 Pedungan.

1. Manfaat Akademik.
Dapat menambah wawasan penulis tentang keadaan proyek di lapangan
dalam hal perencanaan pelaksanaan khususnya pada proyek konstruksi.

2. Manfaat Praktis.
Sebagai masukan atau sumbangan kepada pihak kontraktor dalam
perencanaan pelaksanaan khususnya proyek pembangunan gedung.

1.4 Batasan Perencanaan


Dalam perencanaan pelaksanaan pada proyek Pembangunan Gedung SDN 11
Pedungan, penulis membatasi pada metode yang dibuat hanya untuk Sub Struktur dan
Supper Struktur yaitu pada Pekerjaan Pondasi Bore Pile dan Struktur lantai 1.

1.5 Data Perencanaan


Adapun data yang digunakan dalam perencanaan pelaksanaan pada proyek
Pembangunan Gedung SDN 11 Pedungan antara lain adalah :

1. Data Gambar.
2. Data RKS.
3. Data ketersediaan sumber daya.
4. Data analisa upah dan bahan.
5. Data harga satuan upah, bahan dan alat.
BAB III
METODE PERENCANAAN

3.1 Lokasi Perencanaan


Lokasi proyek tersebut berada di Jl. Raya Pemogan Gg. Dauh Desa No.5,
Pemogan, Denpasar Sel., Kota Denpasar, Bali.

Lokasi
Proyek

Gambar 3.1 Peta Lokasi SDN 11 Pedungan


3.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, metode yang digunakan dalam perencanaan
pelaksaan proyek ini adalah :

1. Metode Kepustakaan.

Metode kepustakaan merupakan suatu metode pengumpulan data dengan


mengutip dari buku/literatur/jurnal yang berkaitan dengan perencanaan
pelaksanaan proyek.
2. Metode Survey/observasi.

Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara melihat langsung


kelokasi perencanaan, seperti data medan/lokasi proyek.

3. Metode Dokumentasi.

Yaitu suatu metode dengan mengumpulkan data – data dari intisari yang
berkaitan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek Pembangunan Gedung
SDN 11 Pedungan di Pemogan – Denpasar Selatan seperti data yang diperoleh
dari CV. Karya Putra Mandiri Teknik Contractor.

3.3 Data Perencanaan


Data yang dibutuhkan dalam perencanaan pelaksanaan proyek ini adalah:

1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pengamatan
langsung dilapangan (observasi), seperti data lokasi site dan kondisi
medan lokasi proyek.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait atau pihak
yang berkaitan dengan objek permasalahan yang diangkat sebagai topik
pembahasan. Data sekunder dalam perencanaan pelaksanaan proyek ini
diperoleh dari CV. Karya Putra Mandiri Teknik Contractor. Data
sekunder antara lain :
a. Data dokumen proyek (data gambar/RKS)
b. Data RAB (Rencana Anggaran Biaya), daftar analisa dan unit price.

3.4 Metode Perencanaan

3.5 Skema Perencanaan


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Data Perencanaan


Data perencanaan yang diperlukan dalam pembahasan ini yaitu :
1. Identitas Proyek
2. Jadwal waktu induk
3. Jenis pekerjaan/Jabaran kegiatan
4. Daftar ketersediaan sumber daya manusia, bahan, dan alat.
5. Daftar analisa atau unit price

4.1.1 Identitas Proyek


Adapun identitas proyek Tha Bandha Hotel adalah sebagai berikut :
1. Nama Proyek : Pembangunan Gedung SDN 11
Pedungan
2. Lokasi : Jl. Raya Pemogan Gg. Dauh Desa
No.5, Pemogan, Denpasar Sel., Kota
Denpasar, Bali.
3. Pemilik Proyek : Anak Agung Gede Pratista
4. Konsultan Perencana Arsitektur : DPM Bali
5. Konsultan Perencana Struktur : A.A. Gede Agung Yana, S.T., M.T.
DR. Ir. I Nyoman Sutarja, M.S.
6. Kontraktor : CV. Karya Putra Mandiri Teknik
Contractor
7. Luas Tanah : 21.334 m2
8. Paket Pekerjaan : Struktur, MEP, Finishing &
Arsitektural
9. Sumber Dana : PT. Manggala Putra Mas
10. Nilai Proyek : Rp 1.553.536.000,-
11. Waktu Pelaksanaan : 45 minggu
4.1.2 Data Jadwal Induk
Data jadwal induk proyek tersebut berdasarkan dokumen tender adalah selama
300 hari kerja kalender (10 bulan).

4.1.3 Data Jenis Pekerjaan/ Jabaran kegiatan atau Work Breakdown Structure
(WBS)
Data jenis pekerjaan/jabaran kegiatan atau Work Breakdown Structure (WBS)
sebelum ditentukan metode pelaksanaan pada tahap II yang akan dikerjakan pada
proyek ini didapat dari hasil mempelajari dokumen tender, secara garis besar adalah
seperti Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Jabaran Kegiatan atau Work Breakdown Structure (WBS)


No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Keterangan

1 2 3 4 5

I Pekerjaan Persiapan Disub.

II Pekerjaan Pondasi Bor Pile

1 Pekerjaan Pengeboran Bore Pile m'

2 Pekerjaan Pembesian Kg

3 Pemasangan Casing m’

4 Pekerjaan Pengecoran m3

Pekerjaan Pondasi Pile Cap/Foot


III
Plat

1 Pekerjaan Galian m3

2 Pemasangan Bekisting m2

3 Pekerjaan Pembesian Kg
4 Pekerjaan Pengecoran m3

IV Pekerjaan Kolom

1 Pekerjaan Pembesian Kg

2 Pemasangan Bekisting m2

3 Pekerjaan Pengecoran m3

V Plat Lantai Dasar

1 Pekerjaan Pembesian Kg

2 Pemasangan Bekisting m2

3 Pekerjaan Pengecoran m3

VI Pekerjaan Balok Lantai 1

1 Pemasangan Scafollding Unit

2 Pemasangan Bekisting m2

3 Pekerjaan Pembesian Kg

4 Pekerjaan Pengecoran m3

VII Pekerjaan Plat Lantai 1

1 Pemasangan Scafollding Unit

2 Pemasangan Bekisting m2

3 Pekerjaan Pembesian Kg

4 Pekerjaan Pengecoran m3
4.1.4 Daftar data Ketersediaan Sumber Daya Manusia, Bahan, dan Alat

4.1.4.1 Daftar data Ketersediaan dan Upah Sumber Daya Manusia


Adapun personalia yang dimiliki oleh kontraktor berdasarkan data personalia
yang dimiliki adalah Tabel berikut :

4.1.4.2 Daftar Data Ketersediaan Sumber Daya Bahan.


Adapun bahan yang dimiliki oleh kontaktor berdasarkan data personalia yang
dimiliki adalah seperti Tabel berikut:

4.1.4.3 Daftar Data Ketersediaan dan Harga Satuan Sumber Daya Alat
Adapun peralatan yang dimiliki oleh kontraktor berdasarkan domuen yang
dimiliki adalah seperti Tabel berikut:

4.1.5 Data Daftar Analisa atau Unit Price


Data daftar analisa yang dipakai dalam proyek ini disesuaikan dengan
pekerjaan daftar analisa pekerjaan Sub Struktur dan Super Struktur yang ditinjau.

Anda mungkin juga menyukai