Direktorat Mutu & Akreditasi Pelayanan Kesehatan

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2018
 v  Komitmen adalah kemampuan
dan kemauan untuk menyelaraskan
perilaku pribadi dengan kebutuhan,
prioritas dan tujuan organisasi.

v  Mencakup cara mengembangkan

tujuan atau memenuhi kebutuhan
1 Meningkatkan pengetahuan organisasi yang intinya
mendahulukan misi organisasi dari
pada kepentingan pribadi
(Soekidjan, 2009)
KOMITMEN
(WORKSHOP 2 Penggalangan Komitmen
AKREDITASI
LABKES}

3 Pembentukan
TEAM
 Hasil penelitian Quest
(1995, dalam Soekidjan,
2009) tentang komitmen
organisasi

Faktor
yang
pengaruhi
Komitmen

 Komitmen Organisasi
(Permenpan No.13 tahun 2009:
Pedoman Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik )

Kemampuan Kerjasama dalam

KERJASAMA Kelompok melalui Komunikasi
yang Saling Menghargai”
TEAM
 Learning is most
EFFECTIVE when it’s
FUN

Kerja sama TEAM yang sukses Menyanyi YUUUUUUKKK

Kalau kau suka hati…………..2 x

Kalau kau suka hati, mari kita lakukan,
kalau kau suka hati………………...1 x

1.  Tepuk tangan

2.  Petik jari
3.  Tepuk paha
4.  Injak bumi
5.  Bilang amin
6.  Kata lima (1+2+3+4+5)
 Tahap-Tahap Pembentukan Kelompok/ TEAM Menurut Robbins dan
Judge (2012)

TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP

PEMBENTUKAN KONFLIK PEMBENTUKAN PENUNJUKAN PEMBUBARAN
NORMA KINERJA
•  Konfrontasi •  Menyelesaikan
• Kekompakan • Menerima peran aktivitas kelompok
•  Sasaran •  Kerjasama •  Komitmen
•  Tujuan • Kohesitas Pencapaian tugas
•  Pemimpin
 MANFAAT MEMBANGUN TEAM

1.  Pemecahan masalah lebih

1. Dengan adanya TEAM , efektif karena kemampuan

9.  TEAM dihargai atas hasil yang
sasaran yang realistik dapat TEAM lebih memadai. sangat baik, dan setiap
ditentukkan dan dicapai anggota dipuji atas kontribusi
2.  Umpan balik TEAM lebih pribadinya.
optimal. memadai karena anggota 10. anggota kelompok termotivasi
2. Anggota TEAM dan pemimpin TEAM mengetahui apa yang untuk mengeluarkan ide-
idenya dan mengujinya serta
TEAM memiliki komitmen diharapkan. menularkan dan
untuk saling mendukung sama mengembangkan potensi
3.  Konflik diterima sebagai hal dirinya secara maksimal.
lain agar tim berhasil. yang wajar, dan dianggap 11. anggota kelompok menyadari
3. Anggota TEAM memahami sebagai kesempatan untuk pentingnya disiplin sebagai
kebiasaan kerja dan
prioritas anggota lainnya dan memecahkan masalah. menyesuaikan perilakunya
dapat saling membantu. untuk mencapai standard
4.  Keseimbangan tercapainya kelompok.
4. Komunikasi bersifat terbuka, produktivitas Team dengan 12. anggota kelompok lebih
diskusi cara kerja baru atau pemenuhan kebutuhan berprestasi dalam
bekerjasama dalam TEAM dan
memperbaiki cara kerja. pribadi. dengan TEAM lainnya
6/26/18 7
 TEAM
YANG DINAMIS

adalah Team yang memiliki kinerja yang sangat Nnggi, Team yang
dapat memanfaatkan segala energi yang ada dalam Team tersebut
untuk menghasilkan sesuatu.

CIRI-CIRI Team
YANG DINAMIS
1.  Menyatakan secara jelas misi dan tujuan.
2.  Beroperasi secara kreaNf.
3.  Memfokuskan pada hasil.
4.  Memperjelas peran dan tanggung jawab.
5.  Diorganisasikan dengan baik.
6.  Dibangun di atas kekuatan individu.
7.  Saling mendukung kepemimpinan anggota
8.  Mengembangkan iklim Nm.
9.  Menyelesaikan keNdak sepakatan.
10.  Berkomunikasi secara terbuka.
11.  Membuat keputusan secara obyekNf.
6/26/18 12.  Mengevaluasi efekNvitasnya sendiri. 8
 TAHAPAN PENGEMBANGAN TEAM

1.  MENETAPKAN ARAH (DRIVE).

2.  BERGERAK (STRIVE).
3.  MEMPERCEPAT GERAK (THRIVE).
4.  SAMPAI (ARRIVE).

6/26/18 9
 MEMBANGUN KEBANGGOTAAAN TEAM

1.  MEMBANGUN Anggota TEAM UNTUK BERKOMITMEN.

2.  MEMOTIVASI Anggota TEAM YANG TIDAK TERMOTIVASI.

Anggota Team YANG

EFEKTIF

MOTIVASI

Anggota Team TIDAK

EFEKTIF SUKSES

6/26/18 10
 PEMECAHAN MASALAH WIN-WIN SOLUTION

KONFLIK SELALU MELIBATKAN DUA ORANG ATAU LEBIH (PERSEORANGAN ATAU

KELOMPOK) YANG TERJADI APABILA SALAH SATU PIHAK MERASA
KEPENTINGANNNYA DIHALANG-HALANGI ATAU AKAN DIHALANG-HALANGI.

KONFLIK AKAN TAMBAH MEREBAK APABILA :

1.  TINDAKAN BERMUSUHAN.
2.  MEMEGANG POSISINYA DENGAN BAIK.
3.  KETERLIBATAN EMOSIONAL.

6/26/18 11
 LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK
(RICHARD Y. CHANG)

LANGKAH 1 LANGKAH 2 MENGIDENTIFIKASI

KONFLIK YANG SEBENARNYA
MENGAKUI ADANYA KONFLIK

LANGKAH 3 LANGKAH 4
MENDENGAR SEMUA SUDUT BERSAMA MENGKAJI CARA UNTUK
PANDANG MENYELESAIKAN

LANGKAH 5 LANGKAH 6
DAPATKAN KESEPAKATAN DAN JADWALKAN TINDAK LANJUT UNTUK
TANGGUNNG JAWAB UNTUK MENGKAJI
MENEMUKAN SOLUSI

6/26/18
 GAYA-GAYA TANGGAPAN KONFLIK
GAYA CIRI PERILAKU
MENGHINDAR TIDAK MAU BERKONFRONTASI.
MENGABAIKAN ATAU MELEWAT-KAN
POKOK PERMASALAHAN.
MENYANGKAL BAHWA HAL TSB
MERUPAKAN MASALAH.
MENGAKOMODASI BERSIKAP MENYETUJUI, TIDAK
AGRESIF. KOOPERATIF BAHKAN
DENGAN MENGORBANKAN
KEINGINAN PRIBADI.
MENANG/KALAH KONFRONTATIF, MENUNTUT DAN
AGRESIF. HARUS MENANG DENGAN
CARA APAPUN.
KOMPROMI MEMENTINGKAN PENCAPAIAN
SASARAN UTAMA SEMUA PIHAK
SERTA MEMELIHARA HUBUNGAN
BAIK. AGRESIF NAMUN KOOPERAIF.
PENYELESAIAN KEBUTUHAN KEDUA BELAH PIHAK
MASALAH ADALAH SAH DAN PENTING.
PENGHARGAAN YANG TINGGI
(KOLABORASI TERHADAP SIKAP SALING
WIN-WIN) MENDUKUNG. TEGAS DAN
KOOPERATIF.
6/26/18 13
ALASAN PENYESUAIAN
PERBEDAAN YANG ADA TERLALU KECIL ATAU TERLALU
BESAR UNTUK DISELESAIKAN. USAHA PENYELESAIAN
MUNGKIN MENGAKIBATKAN RUSAKNYA HUBUNGAN ATAU
MENCIPTAKAN MASALAH YANG LEBIH KOMPLEKS.
TIDAK SEPADAN JIKA MENGAMBIL RESIKO YANG AKAN
MERUSAK HUBUNGAN DAN MENIMBULKAN KETIDAK
SELARASAN SECARA KESELURUHAN.
YANG KUAT MENANG. HARUS MEMBUKTIKAN
SUPERIORITAS. PALING BENAR SECARA ETIS DAN
PROFESI.
TIDAK ADA IDE PERSEORANGAN YANG SEMPURNA.
SEHARUSNYA ADA LEBIH SATU CARA YANG BAIK. DALAM
MELAKUKAN SESUATU, ANDA HARUS BERKORBAN UNTUK
DAPAT MENERIMA.
KETIKA PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT MAU MEMBICARAKAN
SECARA TERBUKA POKOK PERMASALAHAN. SOLUSI YANG
SALING MENGUNTUNGKAN DAPAT DITEMUKAN TANPA SATU
PIHAKPUN DIRUGIKAN