Anda di halaman 1dari 6

RENUNGAN NASIHAT PADA PERPISAHAN SISWA (Perpisahan

Sekolah)

RENUNGAN KEHIDUPAN SISWA


Marilah kita sejenak bersama-sama untuk merenung, tentang
segala apa yang pernah kita lakukan dalam hidup ini.
Tundukkan sejenak kepala kalian. Bayangkan dan coba hadirkan
wajah ibu dan ayah kalian dalam pikiran kalian!
Ingat oleh kalian semua! Seolah-olah kalian berada dalam
dekapan ibu kalian, sentuh dan rasakan oleh kalian keriput
tangan ibu-ibumu. Dengan penuh kasih, tangan keriput itu
mengelus-elus kepala kalian.
Dengan gemetar ibumu berkata “ Nak sekarang kamu sudah
besar, jadilah kamu anak yang sholeh, anak yang berguna, yang
bisa menjadi kebanggaan ibu nak”. Jadilah anak yang hormat
kepada guru dan kedua orang tuamu ini, dan jadilah anak yang
penuh kasih sayang terhadap sesama.
Dalam hati. Setiap waktu ibumu selalu memohon “ Ya Allah
Tuhan yang maha mendengar. Jadikanlah anak-anak kami anak
yang sholeh ya Rob!
Anak-anakku sekalian!
Kamu tidak akan pernah tau. Setiap detik, bahkan setiap menit!,
do’a kebaikanlah yang selalu teruntai dari bibir ibumu. Walau
ibumu sadar sikap dan kata-kata yang sering kalian lontarkan,
banyak menyakiti hati ibumu. Sampai-sampai membuat kedua
kelopak mata ibumu basah, dia menangis, tah kuasa menahan
sedih atas sikap-sikapmu. Sesakit apapun hati ibumu, apa yang
ibumu lakukan adalah untuk kamu, untuk kalian.
Disaat kalian tertidur nyenyak, ibumu terjaga dari tidurnya, dia
menatap kalian dengan penuh kasih, dia selimuti kalian. Dan
tidak lupa bersyujud dalam keheningan malam. Dalam syujutnya
ibumu menjerit, memohon, Ya…Allah yang maha pemurah lagi
maha penyayang. Dzat yang maha melihat dan mendengar,
jadikanlah anak-anakku sebagai anak yang beriman dan
bertakwa kepadamu ya Rob!!!!. Jadikanlah anak-anak ku sebagai
anak yang tunduk dan patuh pada ajaran-ajaranmu ya ROB!!!,
anak-anak yang memiliki kasih dan sayang , anak yang patuh dan
hormat kepada kami orang tuanya. Lindungi dan jagalah selalu
anak-anak kami ini ya Allah.
Ya Allah Tuhan yang maha melihat! kami rela ya Allah meskipun
kami harus banting tulang peras keringat.
Kami rela ya Allah menjadi budak orang kaya.
Kami rela ya Allah menahan rasa lelah dan sakit, asalkan anak-
anak kami bahagia.
Hambamu yang lemah ini rela ya Allah menahan lapar dan
dahaga, asalkan anak-anak hamba tidak kelaparan, tidak
kehausan, dan bisa terus melanjutkan sekolah.
Hamba ikhlas ya Allah menjadi budak anak-anak hamba sendiri.
Anak-anak sekalian!
Jelas!
Betapa mulianya sosok ibu kalian. Betapa sayang dan
perhatianya ibu-ibu kalian. Sembilan bulan kalian ada dalam
kandunganya, rasa sakit yang tiada bandinganya, dirasakan
sendiri oleh ibu-ibu kalian saat melahirkan kalian. Dan, sampai
sekarang, tetap saja kalian membuat susah ibu-ibu kalian.
Membuat marah ibu-ibu kalian, bahkan kalian buat ibu-ibu kalian
sedih meratapi penderitaanya.
Coba kamu bertanya pada hatimu masing-masing!
Siapa yang selalu menyiapkan sarapan untukmu?
Siapa yang mencuci dan menyeterika pakaianmu?
Siapa yang menjaga kalian disaat sakit?
Tetapi, apa yang telah kalian berikan untuk ibu kalian? Hanya
caci maki dan sikap arogan yang kalian berikan untuk ibu-ibu
kalian. Kalian semua memang durzja! Kalian tidak tau diri. Kalian
anak-anak yang tidak berbakti!
Ibu!
Engkau memang wanita yang paling mulia dan paling berharga
dalam hidup kami. Engkau Sosok yang kami banggakan bu!
Ibu!
Saat ini anakmu sadar bu! Maafkan kami bu!
Banyak sekali dosa yang kami perbuat. Kami yang selalu
melawanmu, kami yang selalu mengabaikan nasehat-nasehatmu,
kami yang telah membuat hati ibu sedih bahkan ibu mencucurkan
air mata, menangis, karena kecewa dan khawatir dengan
kelakuan kami.
Pengorbanan dan perjuangan ibu selama ini, tak akan bisa kami
balas dengan apapun bu! Saat ini anakmu telah lulus (……).
Semua itu berkat perjuangan dan do’a-do’a ibu. Terima kasih
banyak bu. Berapa banyak air mata dan keringat yang telah ibu
teteskan untuk kami. Mulai saat ini kami berjanji “ Kami tidak akan
lagi membuat hidup ibu sedih”.
Ya Allah tuhan yang maha pemurah, rasanya kami tidak layak
menghuni surga-Mu sebagai perwujutan kasih sayang-Mu, tetapi
kami tidak akan kuat menghuni neraka-Mu ya Allah sebagai
tempat azabmu. Seandainya engkau tidak memaafkan kami,
tentulah kami termasuk orang yang tercela.
Dengan segala kesungguhan, kami mohon ampunan-Mu ya
Gofar.
Ampuni dosa-dosa kami, ampuni semua kesalahan dan kehilafan
yang telah kami perbuat pada ibu-ibu kami Ya Rob! Ya Allah!
Tuhan yang maha kuasa! Kami memohon, berilah kesempatan
kepada kami untuk menjadi anak yang bisa dibanggakan ibu-ibu
kami. Ya Allah! Berilah kesempatan, selagi ibu-ibu kami masih
hidup.
Ibu!
Jangan dulu kau tinggalkan kami, karena kami masih
memerlukanmu. Wahai Tuhan yang menguasai alam! Kami tidak
tau, seandainya kau ambil ibu-ibuku saat ini!
Kami belum siap menghadapi kenyataan harus kehilangan ibu
untuk selamanya.
Ya Allah ya Roby! Berikanlah umur panjang untuk ibu-ibu kami.
Seandainya ibu tiada, siapa yang akan menghiburku disaat aku
sedih?
Seandainya ibu sudah tiada, siapa yang akan menenangkan hati
ini dikala resah?
Seandainya ibu sudah tiada, siapa yang akan menjagaku dikala
aku sakit?
Tetaplah hidup dan sehat lahir batin bu untuk anakmu ini !
Ya Robbul ‘alaam! Jangan dulu kau ambil ibuku! Kami belum siap
harus kehilangan dan berpisah selamanya.
Ya Allah! Dengan segala kerendahan hati, kami memohon!
Berikanlah kesempatan kepada ibu-ibu kami, untuk melihat dan
merasakan kesuksesan kami, kesuksesan yang akan mengobati
dan menggantikan air mata dan keringat ibu-ibu kami.
Kami berjanji bu! Kami akan menjadi anak kebanggaanmu!
Percayalah pada kami bu!, dan yakinlah!, bahwa kami tidak akan
membuat hati ibu sedih. Kami akan buat ibu tersenyum, bangga
dengan kesuksesan kami.
Allahumagfirli waliwalidayya warkhamhuma kama Robbayaani
shoghiro.
Ya Allah. Ampuni semua kesalahan orang tua kami, dan sayangi
mereka, seperti mereka menyayangiku sewaktu kecil. Amin
Anak-anakku
Jadilah kalian sebagai anak yang sholeh, sholikhah,
sebagaimana yang ibu kalian inginkan!
Buatlah orang tua kalian tersenyum bangga dengan keberhasilan
kalian!
Anak-anakku
Do’a bapak dan ibu guru kalian akan selalu ada bersamamu.
Selamat jalan anak-anakku! Selamat jalan.
Kita akan bertemu, di arena pengabdian, di arena pembangunan
bangsa dan negeri tercinta ini, di dunia kerja. Raihlah segala
impianmu!
SUKSES
Ucapan perpisahan untuk guru
===
Guruku! Dengan apa ku membalas jasamu. Kau korbankan waktu dan tenagamu untuk
mendidik dan mengajariku. Tiada kau bedakan siapa diriku ini, apakah orang lemah,
kuat, miskin atau kaya. Kau kerahkan seluruh tenaga dan pikiranmu demi kebaikanku.
Demi masa depanku agar aku benar-benar menjadi orang yang berguna, bagi umat
manusia, bangsa, dan negara. Kini kita kan berpisah! Hanya ucapan terima kasih dan
do’a yang bisa kupanjatkan. Aku berharap, kau kan selalu dalam lindungan-Nya. Aku
berharap, kau kan selalu bersabar dalam menhadapi anak-anak didikmu.’

===

‘Jika ada yang bertanya, siapa orang yang paling banyak jasanya bagi diriku. Tentu aku
akana menjawab, orang tuaku dan guru-guruku. Karena sejatinya mereka semua adalah
orang tuaku. Tiada mereka menginginkan dariku melainkan agar aku menjadi orang
yang benar dan berguna bagi semua. Guruku juga orang tuaku. Meskipun suatu saat
nanti aku tidak bersamanya, tapi aku tak akan pernah bisa melupakan jasa-jasanya,
sebagaimana aku tak akan bisa melupakan orang tuaku’

===

‘Kini aku harus berpisah meninggalkan sekolah tercinta ini. Tapi hatiku tak kan berubah.
Guruku tetap guruku. Guruku tetap orang tuaku. Meski jarak memisahkan kita. Aku
mungkin saja melupakan pelajaran-pelajaran yang pernah kau ajarkan. Tapi aku tak akan
pernah lupa dengan semua jasa yang pernah kau berikan. Terima kasih guruku.’

===

Sobat, Dialah yang Maha Mengatur. Dia yang Maha Memberi keputusan.
Perpisahan ini akan menjadi yang terbaik untuk kita berdua.

===

Renungkanlah setiap detik penuh makna, setiap menit diiringi canda tawa, kini waktu
telah memisahkan kita. Semoga persahabatan kita selalu terjaga selamanya.

===

Sudah sekian lama kita rajut kisah dan masa-masa terindah, kini saatnya kita berpisah.
masa lalu memang telah menghilang tetapi kau akan selamanya ada di kehidupanku
wahai sahabat.
===

Lama kita berjalan di atas kebahagiaan yang penuh kegembiraan. Kini saatnya ucapkan
selamat tinggal untuk sahabatku yang kubanggakan. Selamat berpisah sahabat, kita
akan bertemu suatu saat kelak.

===

Kebahagiaan yang dulu kita banggakan kini hilang entah kemana, tapi ini yang terbaik
bagi kita bersama menuju sebuah kehidupan nan sesungguhnya. Semoga kita sukses
bersama sobat.

Anda mungkin juga menyukai